Nama: Astuti
NIM: 201081009
Prodi: D3 Kebidanan Semester 4
Penggolongan obat
- Sedian farmasi: obat, bahan obat, obat tradisional, kosmetik (UU No. 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan)
- Menurut WHO Obat adalah zat yang dapat mempengaruhi aktivitas fisik dan psikis.
- Obat khusus terdiri dari: obat baru, obat standar, obat esensial, obat genereik, obat
jadi, obat paten, obat asli.
- Perbedaan antara
1) obat paten, adalah obat yang memiliki hak paten dan diberikan kepada industri
farmasi pada obat baru yang ditemukannya berdasarkan riset. Contohnya: Norvask
(amlodipin), plavix (klopidogrel), oradexon (deksametason)
2) obat generik, adalah obat yang habis masa patennya, sehingga dapat diproduksi
oleh semua perusahaan farmasi tanpa perlu membayar royalti. Terbagi menjadi
obat generik berlogo dan obat generik bemerek( kandungan zat aktif diberi
nama/merek. Contohnya: parasetamol, amoksisilin, ranitidin, simetidin,
kloramfenikol dll
- Penggolongan obat berdasarkan kategori keamanan jika diberikan pada ibu hamil dan
menyusui
1) Kategori A, Obat yang terkategori A merupakan obat-obat yang cukup aman
dikonsumsi ibu hamil. Studi menunjukkan bahwa obat kategori ini tidak
menyebabkan risiko kehamilan atau malformasi pada trimester pertama. contoh
(parasetamol, penisilin, eritromisin, digoksin, isoniazid, dan asam folat)
2) Kategori B, Kategori ini meliputi obat-obat yang masih jarang dikonsumsi ibu
hamil namun juga tidak menunjukkan adanya efek malformasi bagi janin. Studi
reproduksi hewan telah gagal menunjukkan risiko pada janin. Contoh (B1:
simetidin, dipiridamol, spektinomisin. B2: tiraksilin, amfoterisin, dopamine,
asetilkistein, alkaloid belladonna. B3: karbamazepin, pirimetamin, griseofulvin,
trimethoprim, mebendazol)
3) Kategori C, Obat kategori ini bisa berdampak buruk pada janin namun biasanya
dampaknya bisa membaik kembali. Studi reproduksi hewan telah menunjukkan
efek buruk pada janin, tetapi karena manfaat potensial mungkin beberapa ibu
hamil memerlukan penggunaan obat ini. Contoh obat: tramadol, gabapentin,
amlodipine, trazodone.
4) Kategori D, Obat-obat golongan ini terbukti bisa menyebabkan malformasi dan
berbahaya bagi janin. Risiko bahayanya bersifat menetap atau tidak bisa membaik
dengan sendirinya. Ada bukti positif risiko janin manusia berdasarkan data reaksi
yang merugikan dari pengalaman investigasi atau studi pada manusia. Contoh
obat: lisinopril, alprazolam, losartan, clonazepam, lorazepam
5) Kategori X Studi pada hewan atau manusia telah menunjukkan kelainan janin dan
dilarang untuk dikonsumsi selama kehamilan. Obat ini memiliki efek negatif yang
nyata dibandingkan manfaatnya pada ibu hamil. Contoh obat: atorvastatin,
simvastatin, warfarin, methotrexate, finasteride.