SKRIPSI
Oleh
MAWARTI
050218A125
SKRIPSI
Oleh
MAWARTI
050218A125
disusun oleh:
MAWARTI
050218A125
telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing dan telah diperkenankan untuk
diujikan.
apt. Sikni Retno Karminingtyas, S.Farm., M.Sc. apt. Galih Adi Pranama, S.Farm., M.Si.
NIDN. 0606068303 NIDN. 0627028902
i
PERNYATAAN ORISINALITAS
ii
LEMBAR KESEDIAAN PUBLIKASI
iii
Universitas Ngudi Waluyo
Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan
Skripsi, Agustus 2020
Mawarti
050218A125
ABSTRAK
Latar Belakang: Hipertensi pada kehamilan termasuk preeklampsia masih
menjadi penyebab morbiditas dan mortalitas pada ibu dan bayi. Oleh karena itu
perlunya terapi yang tepat sehingga akan berdampak pada terkontrolnya tekanan
darah pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
penggunaan obat antihipertensi pada pasien preeklampsia berdasarkan golongan
obat dan jenis obat antihipertensi yang digunakan oleh pasien preeklampsia di
Rumah Sakit.
Metode: Penelitian ini merupakan studi literature review menggunakan 5 artikel
dengan metode pendekatan meta-analisis.
Hasil: Hasil review dengan studi literature review dari kelima artikel menunjukkan
profil penggunaan obat antihipertensi pada pasien preeklampsia di Rumah Sakit
yaitu jenis obat yang paling sering diresepkan adalah nifedipin, amlodipin, labetolol
dan kombinasi nifedipin + metildopa + MgSO4. Golongan obat yang paling sering
diresepkan adalah Calcium Channel Blocker, Alfa-2 Agonis Sentral, dan Beta
Blocker.
Simpulan: Profil penggunaan obat antihipertensi pada pasien preeklampsia di
Rumah Sakit yaitu jenis obat yang paling sering diresepkan adalah nifedipin,
amlodipin, labetolol dan kombinasi nifedipin + metildopa + MgSO4.
iv
Ngudi Waluyo University
Study Program of Pharmachy, Faculty of Health Sciences
Final Project, August 2020
Mawarti
050218A125
ABSTRACT
Background: Hypertension in pregnancy, including preeclampsia, is still a cause
of morbidity and mortality in mothers and babies. Therefore the need for proper
therapy so that it will have an impact on controlling blood pressure in patients. This
study aims to determine the description of the use of antihypertensive drugs in
preeclamptic patients based on drug class and type of antihypertensive drugs used
by preeclampsia patients in hospital.
Methods: This research is a literature review study using 5 articles with a meta-
analysis approach method.
Result: The results of a review with a literature review study of the five articles
show the profile of the use of antihypertensive drugs in preeclampsia patients in the
hospital, namely the types of drugs most often prescribed are nifedipine,
amlodipine, labetolol and a combination of nifedipine + methyldopa + MgSO4. The
most commonly prescribed drug classes are Calcium Channel Blockers, Central
Alfa-2 Agonists, and Beta Blockers.
Conclusion: The profile of the use of antihypertensive drugs in preeclampsia
patients in the hospital is that the most commonly prescribed types of drugs are
nifedipine, amlodipine, labetolol and the combination of nifedipine + methyldopa
+ MgSO4.
v
DAFTAR TIWAYAT HIDUP
Identitas Diri
Nama : Mawarti
TTL : Hulu Sungai Utara, 04 Mei 1998
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Tabalong Mati, Ds. Telaga Bamban, RT 2, RW 1, No. 004, Kec.
Amuntai Utara, Kab. Hulu Sungai Utara, Prov. Kalimantan
Selatan.
Kebangsaan : Indonesia
Riwayat Pendidikan
1. MIN Telaga Bamban : Tahun 2003-2009
2. MTsN Amuntai Utara : Tahun 2009-2012
3. MAN 2 Amuntai : Tahun 2012-2015
4. D3 Farmasi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin : Tahun 2015-2018
5. Universitas Ngudi Waluyo : Tahun 2018-Sekarang
vi
PRAKATA
puji syukur kehadirat Allah SWT, tak lupa sholawat dan salam dipanjatkan kepada
Nabi Muhammad SAW, serta rasa syukur atas dukungan dan doa dari orang-orang
di Rumah Sakit” ini dapat dirampungkan dengan baik dan tepat sesuai dengan
harapan. Oleh karena itu, dengan rasa bangga dan bahagia penulis haturkan rasa
1. Allah SWT, karena hanya atas izin dan karunia-Nya lah maka skripsi ini dapat
dibuat dan selesai pada waktunya. Puji syukur tak terhingga pada Tuhan
2. Bapak Prof. Dr. Subiyantoro, Hum., selaku Rektor Universitas Ngudi Waluyo
Ungaran.
3. Ibu Heni Setyowati, S.SiT, M.Kes., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
4. Ibu apt. Richa Yuswantina, S.Farm., M.Si., selaku Ketua Program Studi
5. Ibu apt. Sikni Retno Karminingtyas, S.Farm., M.Sc., selaku pembimbing utama
vii
7. Seluruh staf dan dosen Program Studi Farmasi Universitas Ngudi Waluyo yang
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan bekal dan
8. Kedua orang tua tercinta Bapak H. Aperi dan Ibu Hj. Mursidah, terimakasih
atas kasih sayang, serta doa yang tiada hentinya dipanjatkan, pemberi semangat
kepada penulis untuk bisa mengerjakan skripsi ini. Semoga Allah SWT
9. Kakak-kakak tercinta M. Saderi, Irpina, dan Yuliana, terima kasih atas doa,
11. Terima kasih juga untuk sahabatku cecew yang selalu membantu dan
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis menerima segala kritik dan saran yang
membangun dalam rangka perbaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi
ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu kefarmasian dan ilmu pengetahuan pada
umumnya.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ix
D. Keterbatasan .............................................................................................. 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 62
A. Kesimpulan ............................................................................................... 62
B. Saran ......................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 63
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... 65
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah hak asasi yang patut didapatkan oleh semua warga
Negara Indonesia. Hal ini tentunya berhubungan erat dengan sistem pelayanan
obatan dan alat kesehatan yang memadai, berkualitas dan terdistribusi secara
(Alaydrus, 2017). Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator
pada ibu hamil yang disebabkan oleh penyakit (Ardhany, 2016). Sebagian
1
2
yaitu sedang dan berat. Preeklampsia sedang terjadi jika tekanan darah 140-
al., 2018).
pada deteksi dini penyakit dan tatalaksana terapi yang tepat (Ardhany, 2016).
Terapi dengan obat pada masa kehamilan memerlukan perhatian khusus karena
ancaman efek teratogenik obat dan perubahan fisiologis pada ibu sebagai
respon terhadap kehamilan. Obat dapat menembus sawar plasenta dan masuk
ke dalam sirkulasi darah janin (Qoyimah & Adnan, 2016). Obat harus aman,
penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Di Indonesia sendiri
di instalasi rawat inap RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto periode
Januari 2015 hingga Juni 2016 diketahui bahwa terdapat 85 kasus pasien
dilakukan oleh (Bismantara et al., 2017) di instalasi rawat inap Rumah Sakit
yaitu nifedipin dan metildopa. Tingginya angka kejadian hipertensi pada pasien
meningkatkan terapi yang optimal kepada pasien. Hal ini yang mendasari
4
B. Rumusan Masalah
di Rumah Sakit?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
pasien preeklampsia.
2. Bagi Peneliti
a. Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu dan teori yang diperoleh pada
melakukan penelitian.
5
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Hipertensi
a. Pengertian Hipertensi
2017). Batas tekanan darah yang dianggap normal adalah kurang dari
130/85 mmHg. Bila tekanan darah sudah lebih dari 140/90 mmHg
sistolik yang persisten diatas 140 mmHg sebagai akibat dari kondisi lain
6
7
aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus menurun (Nuraini, 2015).
b. Prevalensi
menjadi 1,6 milyar menjelang tahun 2025. Kurang lebih 10- 30%
35% dan Asia Tenggara 36%. Di kawasan Asia penyakit ini telah
membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya. Hal ini menandakan satu
tinggi, yakni mencapai 32% dari total jumlah penduduk (Tarigan et al.,
2018).
c. Patofisiologi
iskemia, susunan saraf pusat yang berasal dari atrium, dan arteri
9
dan volume urin. Dengan meningkatnya ADH, sangat sedikit urin yang
paralisis sementara pada satu sisi atau hemiplegia atau gangguan tajam
keluhan. Keluhan yang dapat muncul antara lain nyeri kepala, gelisah,
dengan ciri khas nyeri regio oksipital terutama pada pagi hari (Adrian
komplikasi pada ginjal, otak, mata, atau jantung. sedangkan gejala lain
2014).
e. Diagnosa
1) Anamnesi
12
glukosa).
4) Pemeriksaan EKG.
f. Penatalaksanaan
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu terapi nonfarmakologi dan terapi
1) Terapi nonfarmaklogi
Oleh karena itu, aktivitas fisik antara 30-45 menit sebanyak >3
d) Hindari stres
2) Terapi Farmakologi
2017).
(Nuraini, 2015).
g. Komplikasi
kematian yang sering terjadi adalah penyakit jantung dengan atau tanpa
mengenai mata, ginjal, jantung dan otak. Pada mata berupa perdarahan
kelainan koroner dan miokard. Pada otak sering terjadi stroke dimana
komplikasi hipertensi yang lama dan pada proses akut seperti pada
melalui akibat langsung dari kenaikan tekanan darah pada organ, atau
1) Otak
(Nuraini, 2015).
2) Kardiovaskuler
3) Ginjal
4) Retinopati
pembuluh darah pada retina. Makin tinggi tekanan darah dan makin
neuropati atau kerusakan pada saraf mata akibat aliran darah yang
2. Preeklampsia
a. Pengertian
b. Patofisiologi
saraf pusat yang ditandai dengan sakit kepala dan defisit saraf lokal dan
21
c. Klasifikasi
enam jam pada dua kali pemeriksaan. Tekanan darah ini tidak
dehidrogenase.
j) Sindrom HELLP.
plasenta.
d. Penatalaksanaan
kehamilan:
23
Proteinuria baru
atau peningkatan
proteinurea, terjadi
Tanpa proteinuria Proteinuria Tanpa proteinuria
peningkatan
tekanan darah, atau
sindrom HELLP
Preeklampsia
Hipertensi
Hipertensi kronik superimposed Preeklampsia
gestasional
hipertensi kronik
1) Ringan – Berat
Jika tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik
perdarahan serebral. Selain itu, risiko abrupsi plasenta dan asfi ksia
Kontraindikasi
(2017) yaitu:
kasus yang serius, obat yang lebih aman tidak dapat digunakan
3. Interaksi Obat
adalah interaksi antar dua atau lebih obat yang diberikan bersamaan dan
menurunkan salah satu kadar obat dalam darah (Noviana & Nurilawati,
2017).
farmakokinetik yaitu:
Nurilawati, 2017).
2017).
obat yaitu:
B. Kerangka Teori
Hipertensi
Preeklampsia
Obat Antihipertensi
C. Kerangka Konsep
METODE PENELITIAN
dilaksanakan.
melakukan analisis statistik atau analisis mendalam pada data dan hasil
penelitiannya.
penelitian.
Jumlah artikel yang akan direview adalah sebanyak lima artikel dan
jenis artikel yang digunakan yaitu berupa hasil penelitian yang telah
34
35
3. Isi artikel
a. Artikel pertama
Tahun 2016.
ISI ARTIKEL
JNC VII.
36
Metode Penelitian
Populasi dan Sampel : Sumber data dalam penelitian ini adalah rekam
diagnosis penyakit).
adalah 100%.
b. Artikel kedua
Desember 2015.
ISI ARTIKEL
Metode Penelitian
Populasi dan Sampel : Populasi pada penelitian ini adalah pasien ibu
secara dekskriptif.
dosis.
c. Artikel ketiga
Purwokerto
Kurnia Sholihat
ISI ARTIKEL
41
Metode Penelitian
Populasi dan Sampel : Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien
100 pasien.
medik.
77,65%.
d. Artikel keempat
ISI ARTIKEL
(DIH).
Metode Penelitian
45
Oktober 2014.
keamanan obat.
Drug Administration.
dosis.
dosis.
e. Artikel kelima
Preeclampsia
ISI ARTIKEL
Metode Penelitian
Populasi dan Sampel : Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah
retrospektif.
A. Relevansi Metode
Rumah Sakit dimana preeklampsia merupakan pasein ibu hamil yang menderita
50
51
kelebihan antara lain hasil dapat diperoleh dengan cepat, biaya yang relatif
tidak dapat digunakan untuk menentukan lebih dari satu variabel dependen
Pada artikel pertama, kedua, ketiga, dan keempat desain penelitian yang
rekam medis dan informasi kesehatan (Masturoh & Anggita, 2018). Penelitian
deskriptif lebih ditujukan untuk memaparkan dengan rinci masalah yang diteliti
cohort retrospektif adalah pengamatan yang dimulai pada suatu titik lampau
pengamatan merupakan data lampau yang harus diperoleh dari rekam medik
atau sumber otentik lainnya (Harlan & Johan, 2018). Adapun menurut Masturoh
& Anggita (2018) desain penelitian cohort merupakan suatu penelitian yang
diikuti dan diamati secara terus menerus sampai jangka waktu tertentu. Sesuai
dengan penelitian yang dilakukan pada artikel kelima yang bertujuan untuk
dengan komplikasi preeklampsia dan risiko stroke pada ibu hamil dengan
fatal (progresif), dapat meneliti beberapa efek sekaligus dari suatu faktor risiko
tertentu, dan dapat meneliti berbagai masalah kesehatan yang makin meningkat
(Masturoh & Anggita, 2018). Adapun kekurangan dari desain penelitian cohort
yaitu memerlukan waktu yang lama dan biaya mahal, seringkali rumit, dan
kurang efisien untuk meneliti kasus yang jarang terjadi (Masturoh & Anggita,
2018).
53
Subyek yang digunakan pada 5 artikel yang dianalis adalah pasien ibu
B. Relevansi Hasil
Rumah Sakit dengan kriteria jenis obat dan golongan obat dapat dilihat dari
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jenis obat antihipertensi yang
pada tabel di atas pasien yang mendapat terapi MgSO4 adalah pasien dengan
yang digunakan yaitu Calcium Channel Blocker (nifedipin) dan Alfa 2-Agonis
Penggunaan terapi kombinasi untuk pasien hipertensi pada ibu hamil dilakukan
tekanan darah, dan juga dapat dilihat dari tingkat keparahan pasien (Ardhany,
2016).
Pada artikel kedua ini tidak terdapat tabel distribusi penggunaan obat
Sehingga tabel dibuat sendiri seperti pada tabel di atas. Dari tabel tersebut dapat
nifedipin untuk semua pasien (17 orang). Nifedipin termasuk dalam golongan
kalsium ke dalam sel, sehingga akan terjadi vasodilatasi (Qoyimah & Adnan,
penggunaan obat tunggal yaitu nifedipin saja tanpa adanya kombinasi obat.
ringan maupun berat karena mempunyai onset yang cepat, dapat diberikan
Interaksi obat pada artikel ini tidak ada dikarenakan penggunaan obat
antihipertensi tunggal.
Pada artikel ketiga berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jenis
nicardipin, dan captopril. Jenis obat yang paling banyak digunakan adalah
ini sesuai dengan hasil penelitan penelitian Qoyimah & Adnan (2016) yang
preeklampsia ringan.
Golongan obat yang digunakan pada artikel ketiga ini yaitu Calcium
pada trimester 2 dan 3 kehamilan berupa timbulnya gagal ginjal fetus atau
kematian fetus (Andriana et al., 2018). Menurut Myrtha (2015) obat golongan
dengan ibu hamil. Oleh karena itu, sebaiknya penggunaan obat golongan ACE
Inhibito dihentikan. Untuk penggunaan obat antihipertensi pada artikel ketiga ini
kombinasi yaitu ada kombinasi 2 obat dan kombinasi 3 obat. Penggunaan terapi
kombinasi untuk pasien hipertensi pada ibu hamil dilakukan apabila monoterapi
sudah dilaksanakan, tetapi tidak menunjukkan perbaikan tekanan darah, dan juga
Pada artikel keempat berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jenis
furosemid. Jenis obat yang paling banyak digunakan adalah amlodipin dengan
total kasus pemakaian sebanyak 25 pasien (47,17%) dan nifedipin dengan total
pada artikel keempat ini adalah Calsium Channel Blocker (nifedipin, amlodipin,
dan nicardipin), Alfa 2-Agonis Sentral (metildopa dan klonidin), ACE Inhibitor
84,9%. Menurut Qoyimah & Adnan (2016) mekanisme dari Calcium Channel
Blocker aksi mencegah masuknya kalsium ke dalam sel, sehingga akan terjadi
pada janin, tetapi manfaat terapeutik yang diharapkan melebihi besarnya resiko.
hanya boleh digunakan jika terbukti adanya edema paru (Miasih, 2016). Untuk
penggunaan obat antihipertensi pada artikel ini termasuk dalam penggunaan obat
tunggal tanpa kombinasi. Interaksi obat pada obat aintihpertensi yang digunakan
dalam artikel ini tidak ada dikarenakan penggunaan obatnya tunggal atau tidak
Pada penelitian yang dilakukan oleh Cleary et al. (2018) ini dilakukan dari
Januari 2006 sampai Maret 2015. Penelitian ini merupakan penelitian dengan
persalinan rawat inap dengan komplikasi preeklampsia dan risiko ibu stroke
pada waktu yang sama. Tetapi untuk pembahasan pada artikel kelima ini hanya
membutuhkan data penggunaan obat seperti pada tabel di atas untuk mengamati
diketahui jenis obat yang digunakan pada artikel kelima ini adalah nifedipin,
labetolol, dan hidralazin. Jenis obat yang paling banyak digunakan adalah
Golongan obat yang digunakan pada artikel ini adalah Calsium Channel
Golongan obat yang paling banyak digunakan pada artikel adalah Beta Blocker
(labetolol). Mekanisme dari golongan obat Beta Blocker adalah bekerja dengan
mengurangi isi sekuncup jantung, selain itu juga menurunkan aliran simpatik
dari SSP dan menghambat pelepasan rennin dari ginjal sehingga mengurangi
sekresi aldosteron (Yulanda & Lisiswanti, 2017). Untuk penggunaan obat pada
artikel kelima ini termasuk penggunaan tunggal dan tidak ada penggunaan obat
kombinasi. Adapun untuk interaksi obat tidak ada karena penggunaan obat
antihipertensi tunggal.
C. Pernyataan Hasil
Hasil penelitian yang diamati pada 5 artikel yang dianalisis yaitu profil obat
akan dikategorikan berdasarkan jenis obat dan golongan obat. Analisis ini
60
penggunaan obat antihipertensi yaitu jenis obat yang digunakan serta jumlah
obat yang paling sering diresepkan dari kelima artikel adalah nifedipin,
D. Keterbatasan
sebagai berikut :
melakukan pencarian artikel (jurnal) , dimana salah satu artikel yaitu jurnal
menganalisis secara langsung dan hanya dapat mengacu pada data hasil dari
A. Kesimpulan
B. Saran
3. Bagi peneliti lain sebaiknya menggunakan lebih banyak jurnal baik itu
62
DAFTAR PUSTAKA
Adrian, S. J., & Tommy. (2019). Hipertensi Esensial : Diagnosis dan Tatalaksana
Terbaru pada Dewasa. Cermin Dunia Kedokteran, 46(3), 172–178.
Andriana, D. D., Utami, E. D., & Sholihat, N. K. (2018). Drug Use Evaluation of
Antihypertensive in Pre-Eclampsia In-Patients in Dr. Margono Soekarjo
General Hospital Purwokerto Period of January 2015-June 2016. Acta
Pharmaciae Indonesia Journal, 6(1), 29–39.
https://doi.org/10.5281/zenodo.3707186
Anisah, C., & Soleha, U. (2014). Gambaran Pola Makan Pada Penderita Hipertensi
Yang Menjalani Rawat Inap Di Irna F Rsud Syarifah Ambami Rato Ebu
Kabupaten Bangkalan – Madura. Jurnal Ilmiah Kesehatan (Journal of Health
Science), 7(1).
Cleary, K. L., Siddiq, Z., Ananth, C. V., Wright, J. D., Too, G., D’Alton, M. E., &
Friedman, A. M. (2018). Use of antihypertensive medications during delivery
hospitalizations complicated by preeclampsia. Obstetrics and Gynecology,
131(3), 441–450. https://doi.org/10.1097/AOG.0000000000002479
63
64
Harlan, J., & Johan, R. S. (2018). Metodologi Penelitian kesehatan (P. J. Slameto
(ed.); 2nd ed.). Universitas Gunadarma Jakarta.
Noviana, N., & Nurilawati, V. (2017). Farmakologi (1st ed.). Pusat Pendidikan
Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Qoyimah, U. N., & Adnan. (2016). Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi Pada
Pasien Preeklampsia Berat Rawat Inap Di Rs Pku Muhammadiyah Bantul
Periode Januari-Desember 2015. Jurnal Ibnu Sina, 1(2), 192–202.
Tarigan, A. R., Lubis, Z., & Syarifah. (2018). Pengaruh Pengetahuan, Sikap Dan
Dukungan Keluarga Terhadap Diet Hipertensi Di Desa Hulu Kecamatan
Pancur Batu Tahun 2016. Jurnal Kesehatan, 11(1), 9–17.
https://doi.org/10.24252/kesehatan.v11i1.5107
DAFTAR LAMPIRAN