Anda di halaman 1dari 4

BBPOM di Semarang

VISI
Obat dan Makanan aman, bermutu, dan berdaya saing untuk mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong
 

MISI
1. Membangun SDM unggul terkait Obat dan Makanan dengan mengembangkan kemitraan
bersama seluruh komponen bangsa dalam rangka peningkatan kualitas manusia Indonesia;

2. Memfasilitasi percepatan pengembangan dunia usaha Obat dan Makanan dengan


keberpihakan terhadap UMKM dalam rangka membangun struktur ekonomi yang produktif dan
berdaya saing untuk kemandirian bangsa;

3. Meningkatkan efektivitas pengawasan Obat dan Makanan serta penindakan kejahatan Obat
dan Makanan melalui sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam kerangka Negara Kesatuan
guna perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga;

4. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya untuk memberikan pelayanan
publik yang prima di bidang Obat dan Makanan;

Sejarah

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merupakan lembaga bentukan pemerintah
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 116 Tahun 2000 (Keppres 166/2000). Dalam
keputusan tersebut, diatur kedudukan, tugas, fungsi, kewenangan, susunan organisasi, dan
tata kerja lembaga pemerintah nondepartemen (LPND) termasuk BPOM. LPND merupakan
lembaga pemerintah pusat yang dibentuk untuk melaksanakan tugas pemerintahan tertentu
dari presiden. Lembaga ini berada di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden.
 Sesuai dengan SK Kepala Badan POM RI No. 02001/SK/KB/POM tanggal 26 Februari
2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan No. HK.00.05.21.4231 Tahun 2004, PROM merupakan salah satu unit
penunjang BPOM yang bertanggungjawab kepada Kepala BPOM dan dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari secara teknis dibina oleh Deputi,sedangkan  secara
administrasi dibina oleh Sekretaris Utama.
PROM dipimpin oleh Kepala Pusat setingkat eselon II dan dibantu oleh 3 (tiga) Kepala
Bidang setingkat eselon III yaitu
a. Kepala Bidang Toksikologi,
b.  Kepala Bidang Keamanan Pangan
c.  Kepala Bidang Produk Terapetik
d.  Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Dalam menjalankan aktivitasnya, PROM didukung oleh kelompok jabatan Fungsional Umum
dan Fungsional tertentu seperti Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan, Fungsional
Analis Kebijakan 
PROM mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di bidang riset Toksikologi, Keamanan
Pangan dan Produk Terapetik. Dalam melaksanakan tugasnya PROM menyelenggarakan
fungsi Penyusunan Rencana dan Program Riset Obat dan Makanan, Pelaksanaan Riset
Obat dan Makanan, Evaluasi dan Penyusunan Laporan Pelaksanaan Riset Obat dan
Makanan.Risetyang dihasilkan oleh PROM dimanfaatkan untuk Pengawasan Obat dan
Makananmelalui Kedeputian I, II dan III serta Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional
(PPOMN).
 Dengan pertimbangan bahwa pengawasan Obat dan Makanan berfungsi strategis
nasional dalam upaya perlindungan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat
Indonesia dan untuk mendukung daya saing nasional, dan dalam rangka meningkatkan
efektivitas pengawasan Obat dan Makanan, pemerintah memandang perlu didukung
penguatan kelembagaan di bidang pengawasan Obat dan Makanan. Atas dasar
tersebut  BPOM mengalami perubahan struktur organisasi sesuai dengan Peraturan
Presiden (Perpres) Nomor: 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) yang ditindak lanjuti dengan Peraturan BPOM Nomor 26 Tahun 2017
Tentang Organisasi dan Tata Kerja BPOM, PROM mengalami perubahan nama
menjadi  Pusat Riset dan Kajian Obat dan Makanan (PRKOM). PRKOM berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPOM melalui Sekretaris Utama. Pusat
Riset dan Kajian Obat dan Makanan dipimpin oleh seorang Kepala Pusat. Pusat Riset
dan Kajian Obat dan Makanan terdiri atas :
a.   Kepala Bidang Riset dan Kajian Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat
Adiktif;
b.   Kepala  Bidang Riset dan Kajian Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan
Kosmetik;
c.   Kepala Bidang Riset dan Kajian Pangan Olahan;
d.   Subbagian Tata Usaha; dan
e.   Kelompok Jabatan Fungsional.
Pusat Riset dan Kajian Obat dan Makanan mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di
bidang riset dan kajian Obat dan Makanan.Dalam melaksanakan tugasnya Pusat
Riset dan Kajian Obat dan Makanan menyelenggarakan fungsi:
a.   penyusunan kebijakan teknis di bidang riset dan kajian obat, narkotika,
psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik,
dan pangan olahan;
b.   pelaksanaan di bidang riset dan kajian obat, narkotika, psikotropika, prekursor, zat
adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, dan pangan olahan;
c.   pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang riset dan kajian obat, narkotika,
psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik,
dan pangan olahan; dan
d.   pelaksanaan administrasi Pusat.
Untuk melaksanakan kebijakan penyederhanaan birokrasi dalam rangka mewujudkan
organisasi Badan Pengawas Obat dan Makanan yang proporsional, efektif, dan
efisien guna meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas Badan Pengawas Obat dan
Makanan, melakukan penataan organisasi dan tata kerja. Sesuai Keputusan Badan
Pengawas Obat dan Makanan Nomor 21 tahun 2020 Pusat Riset dan Kajian Obat dan
Makanan merupakan unsur pendukung yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Badan melalui Sekretaris Utama.Pusat Riset dan Kajian Obat dan
Makanan dipimpin oleh Kepala Pusat.
Susunan organisasi Pusat Riset dan Kajian Obat dan Makanan terdiri atas:
a.  Subbagian Tata Usaha; dan
b.   Kelompok Jabatan Fungsional
Pusat Riset dan Kajian Obat dan Makanan mempunyai tugas melaksanakan riset dan
kajian Obat dan Makanan. Dalam melaksanakan tugasnya, Pusat Riset dan Kajian
Obat dan Makanan menyelenggarakan fungsi:
a.   Penyusunan kebijakan teknis di bidang riset dan kajian Obat dan Makanan;
b.   Pelaksanaan riset dan kajian kebijakan di bidang Obat dan Makanan;
c.   Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang riset dan kajian Obat dan
Makanan;
d.   Pelaksanaan administrasi pusat; dan
e.   Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

Anda mungkin juga menyukai