1
1.2 Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi
Kurikulum anti korupsi sangat penting dalam mengembangkan identitas
anti korupsi pada siswa serta meningkatkan semangat dan integritas mereka
sebagai agen reformasi untuk masyarakat yang aman dan bebas serta keberadaan
negara yang bebas dari korupsi. Selain itu, mahasiswa mampu menghindarkan diri
dari perbuatan korupsi (tanggung jawab individu), mencegah siapapun melakukan
tindak korupsi dengan memberikan peringatan, dan pada akhirnya mahasiswa
mampu mendeteksi adanya tindak korupsi (dan dapat melaporkannya kepada
penegak hukum).
Pendidikan Anti Korupsi menjadi salah satu upaya dalam menyampaikan
suatu informasi, pengetahuan serta gambaran tentang bahaya dari perbuatan
korupsi serta dampak bagi bangsa dan negara. Dengan di terapkannya Pendidikan
Anti Korupsi maka dapat meminimalisir tindakan kecurangan, yaitu korupsi di
Indonesia. Korupsi di Indonesia pada saat ini sudah di anggap sebagai hal yang
wajar. Tentunya, dengan memberikan pemahaman tentang korupsi melalui
pendidikan Anti Korupsi yang diajarkankepada peserta didik maka dapat
menciptakan para generasi muda serta generasi baru yang menolak korupsi.
Pendidikan Anti Korupsi merupakan pendidikan untuk mengoreksi budaya
denganmengenalkan cara berfikir dan nilai- nilai Anti Korupsi kepada peserta
didik. Cara berfikir dan nilai- nilai ini perlu untuk di tanamkan kepada para
peserta didik, agar nantinya mereka tidak menganggap bahwa korupsi sebagai hal
yang biasa. Selain itu, pendidikan Anti Korupsi juga merupakan usaha sadar dan
sistematis yang di berikan oleh seorang pendidik kepada para peserta didik agar
mereka memiliki kemauan dan mampu untuk mencegah serta menutup peluang
untuk berkembangnya korupsi. Sebagai seorang pendidik harus memiliki
pemahaman yang lebih, tentang pendidikan Anti Korupsi agar peserta didik dapat
menerapkan apa yang telah di ajarkan dalam setiap materi yang di ajarkan oleh
pendidik.
Menurut Handoyo (2013, hlm. 43), pendidikan anti korupsi sangat penting
karena bertujuan untuk:
2
1. mengembangkan kesadaran dan pemahaman tentang berbagai sumber korupsi
dan konsekuensinya
2. mengubah pandangan dan sikap tentang korupsi
3. mengembangkan keterampilan dan kemampuan baru yang diperlukan untuk
memerangi korupsi
Jadi dapat disimpulkan dari kedua pendapat diatas bahwa pentingnya
pendidikan anti korupsi ini yaitu untuk membuat pendidikan yang mampu
memahami berbagai bentuk korupsi, aspek korupsi, cara mendeteksi korupsi serta
menjadikan pribadi yang anti korupsi dengan menumbuhkan kepedulian yang
tulus serta mempertahankan kejujuran sebagai kunci utama dalam mencegah
tindak korupsi.
3
berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah, lembaga penegak hukum,
media massa, organisasi masyarakat sipil, sektor swasta, akademisi, agama, dan
keluarga. Namun demikian, pendidikan anti korupsi juga menghadapi berbagai
tantangan dan hambatan dalam implementasinya. Beberapa tantangan tersebut
antara lain adalah kurangnya komitmen dan dukungan dari pihak-pihak terkait,
kurangnya sumber daya manusia dan materiil yang memadai, kurangnya
koordinasi dan sinergi antara berbagai lembaga pendidikan formal maupun non
formal, serta adanya budaya koruptif yang masih melekat di masyarakat.
Daftar Pustaka
Nurwardani, Paristiyanti. (2016). Pendidikan Kewarganegraan. Dikti: Jakarta
Tim Penulis Buku Pendidikan Anti Korupsi. (2011). Pendidikan Anti Korupsi
untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Kemendikbud
Suyanto, T. (2005). Pendidikan Antikorupsi dan Pengembangan Budaya Sekolah.
JPIS. Nomor, 23.
Eko, Handoyo, 2013. Pendidikan Anti Korupsi, Yogyakarta: Ombak.