Anda di halaman 1dari 7

Tugas Individu Hari : Senin

MK. Statistik Tanggal : 22 November 2021

UJI KAI KIADRAT (CHI SQUARE)

Disusun oleh:

Dwiyanti Butar-Butar

P032013411053

DIII Gizi TK. 2B

Dosen Pengampu:

Alkausyari aziz, SKM, M.Kes

Lidya Novita, S.Si, M.Si

Dewi Erowati, Gz, MPH

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN RIAU

JURUSAN GIZI

2021
1. Pengertian Uji Kai (Chi Square)

Kai-kuadrat adalah menguji perbedaan antara data empirik (observed) dengan data harapan
(expected). Teknik ini dapat dipakai untuk menguji apakah sebuah data mengikuti distribusi
normal. Jika dikaitkan dengan konsep di atas, Dalam hal ini data yang kita miliki adalah data
empirik (observed) dan data dengan distribusi normal adalah data harapan (expected). Contoh
Uji Kai-Kuadrat (Chi Square):

Suatu survey ingin mengetahui apakah ada hubungan Asupan Lauk dengan kejadian Anemia
pada penduduk desa X. Kemudian diambil sampel sebanyak 120 orang yang terdiri dari  50
orang asupan lauknya baik dan 70 orang asupan lauknya kurang. Setelah dilakukan pengukuran
kadar Hb ternyata dari 50 orang yang asupan lauknya baik, ada 10 orang yang dinyatakan
anemia. Sedangkan dari 70 orang yang asupan lauknya kurang ada 20 orang yang anemia. Ujilah
apakah ada perbedaan proporsi anemia pada kedua kelompok tersebut.

Penyelesaian:

HIPOTESIS:

Ho : P1 =P2 (Tidak ada perbedaan proporsi anemia pada kedua kelompok tersebut)


Ho : P1 ≠P2 (Ada perbedaan proporsi anemia pada kedua kelompok tersebut)
*Perhitungan:

Untuk membantu dalam perhitungannya kita membuat tabel silangnya seperti ini:

Anemia
Asupan Lauk Jumlah
Ya Tidak

Kurang 20 50 70

Baik 10 40 50
Jumlah 30 90 20

*Kemudian tentukan nilai observasi (O) dan nilai ekspektasi (E):


*Lalu masukan dalam rumus:

* Tentukan nilai tabel pada taraf nyata/alfa = 0,05. Sebelumnya kita harus menentukan nilai df-
nya. Karena tabel kita 2x2, maka nilai df = (2-1) x (2-1) =1

Maka dari tabeli kai kudrat di atas pada df= 1 dan alfa= 0,05 diperoleh nilai tabel= 3,841

Uji kai-kuadrat melalui SPSS menghasilkan nilai kai-kuadrat sebesar 9.00 (p<0,05). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara data ideal
(expected) dengan data observed. Kesimpulannya adalah koin kita tidak seimbang. Koin kita
penceng.

Uji kai kuadrat (dilambangkan dengan "χ2" dari huruf Yunani "Chi" dilafalkan "Kai") digunakan
untuk menguji dua kelompok data baik variabel independen maupun dependennya berbentuk
kategorik atau dapat juga dikatakan sebagai uji proporsi untuk dua peristiwa atau lebih, sehingga
datanya bersifat diskrit. Misalnya ingin mengetahui hubungan antara status gizi ibu (baik atau
kurang) dengan kejadian BBLR (ya atau tidak).

Dasar uji kai kuadrat itu sendiri adalah membandingkan perbedaan frekuensi hasil observasi (O)
dengan frekuensi yang diharapkan (E). Perbedaan tersebut meyakinkan jika harga dari Kai
Kuadrat sama atau lebih besar dari suatu harga yang ditetapkan pada taraf signifikan tertentu
(dari tabel χ2).

Uji Kai Kuadrat dapat digunakan untuk menguji:

1. Uji χ2 untuk ada tidaknya hubungan antara dua variabel (Independency test).

2. Uji χ2 untuk homogenitas antar- sub kelompok (Homogenity test).

3. Uji χ2 untuk Bentuk Distribusi (Goodness of Fit)

Sebagai rumus dasar dari uji Kai Kuadrat adalah :  

Keterangan :

O = frekuensi hasil observasi

E = frekuensi yang diharapkan.

Nilai E = (Jumlah sebaris x Jumlah Sekolom) / Jumlah data df = (b-1) (k-1)

2. Syarat Melakukan Uji Kai Kuadraet

Dalam melakukan uji kai kuadrat, harus memenuhi syarat:


- Sampel dipilih secara acak
- Semua pengamatan dilakukan  dengan independen
- Setiap sel paling sedikit berisi frekuensi harapan sebesar 1 (satu). Sel-sel dengdan
frekuensi harapan kurang dari 5 tidak melebihi 20% dari total sel
- Besar sampel sebaiknya > 40 (Cochran, 1954)

Keterbatasan penggunaan uji Kai Kuadrat adalah tehnik uji kai kuadarat memakai data yang
diskrit dengan pendekatan distribusi kontinu. Dekatnya pendekatan yang dihasilkan tergantung
pada ukuran pada berbagai sel dari tabel kontingensi. Untuk menjamin pendekatan yang
memadai digunakan aturan dasar “frekuensi harapan tidak boleh terlalu kecil” secara umum
dengan ketentuan:

- Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan lebih kecil dari 1 (satu)
- Tidak lebih dari 20% sel mempunyai nilai harapan lebih kecil dari 5 (lima)

3. Tipe Uji Kai Kuadrat

1. Uji Goodness of fit : Tes yang digunakan untuk mengetes apakah suatu data yang telah kita
peroleh ini sesuai (fit) dengan distribusi yang pilih. Uji goodness adalah uji kecocokan misalnya
apakah keadaansekarang masih cocok dengan masa lalu

2. Uji Independensi: Suatu tes yang bertujuan untuk membuktikan bahwa variabel di kolom dan
baris saling tidak berhubungan. Contohnya apakah ada hubungan antara pendidikan dan
pengetahuan terhadap HIV / AIDs

3. Uji Homogenitas: Tes untuk membuktikan bahwa dalam populasi yang berbeda terdapat
beberapa kesamaan proporsi karateristik. Ciri khas uji homogenitas adalah apakah ada perbedaan
proporsi dari beberapa sampel misalnya perokok pada mahasiswa FKM, mahasiswa Teknik,
mahasiswa FK. Terdapat 3 proporsi dari tiga sampel
DAFTAR PUSTAKA

Murti, Bhisma. Penerapan Metode Statistik Non Parametrik Dalam Ilmu-ilmu Kesehatan.


Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 1996.

Sabri, L., Hastono, SP. Statistik Kesehatan.Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers. 2008

Siegel, Sidney. Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka
Utama, 1992.

Widhiarso, W. (2008). Prosedur Menguji Distribusi Normal Melalui Uji Kai Kuadrat di SPSS.

Anda mungkin juga menyukai