Anda di halaman 1dari 53

Florentinus Nurtitus

PERKEMBANGAN PENYAKIT

• Saat Riset Kesehatan


Dasar tahun 2017,
dilaporkan terjadi transisi
epidemiologi mulai tahun
1995 NCD’S

• Penyakit menular
menurun, namun penyakit
yang tidak menular / non-
communicable disease
(NCD) meningkat.

Center for Indonesia’s Stategic Development Initiatives. (2013). NCDs Beban Ganda Bagi Bangsa.
http://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/noncommunicable-diseases, 2018
• Faktor risiko dari NCD’s yaitu
makanan yang kurang sehat,
aktivitas fisik yang tidak aktif
serta lingkungan yang
kurang baik

• Namun siasat/cara untuk


menekan kondisi tersebut,
misalnya dengan pola makan
yang sehat masih belum bisa
untuk mengurangi
risiko NCD’s dengan optimal
Ket :
RDA: recommended dietaryallowances
National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine. 2018. UL: Upper Intakelevel
Nutrigenomics and the future of nutrition doi:https://doi.org/10.17226/25147.
Pada tahun 2001, para ilmuwan dalam Human Genome
Project mengumumkan bahwa referensi urutan gen manusia
telah berhasil dipetakan. Sejak saat itu pengetahuan mengenai
tubuh manusia semakin terbuka. Pengetahuan tersebut
mencakup informasi genetik, bukti lebih lanjut tentang
interaksi antara gen dengan zat makanan dan lingkungan, dan
pola ekspresi gen yang berhubungan dengan penyakit-
penyakit kronis. Kegunaan informasi ini tidak bisa dipandang
rendah. Genomik dan bidang ilmu yang berkaitan telah
memberikan kontribusi yang besar untuk memahami
mekanisme seluler dan molekuler dalam hubungannya dengan
diet pada penyakit tertentu.
Selama abad 20, ilmu gizi terfokus pada
vitamin, mineral dan penyakit-penyakit
akibat kekurangan zat gizi. Seiring
dengan berjalannya waktu, masalah
kesehatan dunia mulai bergeser pada
penyakit-penyakit akibat kelebihan zat
gizi (overnutrition), seperti obesitas dan
diabetes melitus tipe II.
Hal tersebut membuat
fokus ilmu kedokteran
modern dan ilmu gizi juga
berubah sesuai dengan
tuntutan zaman.
Sekali zat makanan berinteraksi dengan gen, ia akan

merubah gen, ekspresi protein, dan produk metabolit sesuai

dengan tingkat signal zat makanan tersebut.


Sehingga, diet yang berbeda akan menimbulkan perbedaan
pada pola gen, ekspresi protein dan produk metabolit.
Nutrigenomik mencoba menggambarkan atau menguraikan
pola-pola ini, yang dikenal sebagai dietary signatures
(penanda diet). Seperti dietary signatures yang telah diuji
pada sel, jaringan, dan organisme tertentu, dengan cara ini
pula pengaruh zat makanan pada homeostasis diselidiki.
Bagan Hubungan Diet dan Pertumbuhan Sel Normal
THE HUMAN GENOME
PROJECT
Goals (1998-2003)

-Identifikasi sekitar 100.000 gen dalam DNA manusia


-menentukan urutan dari 3 miliar basa yang membentuk DNA
manusia
-menyimpan informasi tersebut dalam database
-Mengembangkan alat untuk analisis data
-Mengatasi masalah etika, hukum, dan sosial yang muncul dari
penelitian genom
DNA manusia terdiri dari sekitar 3
miliar basa, dan 99.9 % dari basa-
basa itu adalah sama pada semua
orang.

Urutan dari basa-basa ini :


informasi yang tersedia untuk
membangun organisme
analogi nya : huruf-huruf alfabet
dalam urutan tertentu untuk
membentuk kata dan kalimat
Mengapa Penting Personalized Nutrition?

Pada setiap individu memiliki pola


yang berbeda secara genetik
sehingga sulit untuk menentukan
terkaitan makanan yang dikonsumsi
dengan risiko NCD's pada individu
tersebut

“Pendekatan berbasis variasi


genetik”
National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine. 2018. Nutrigenomics and the future of nutrition
doi: https://doi.org/10.17226/25147.
PRECISION MEDICINE...

Genetic Information

Tsui, N. B. Y.et al. Population-Wide Genetic Risk Prediction of Complex Diseases: A Pilot Feasibility Study in Macau
Population for Precision Public Healthcare Planning. Sci Rep 8, (2018)
Nutrigenomics Test :
>50 Gen > 75 Variant / SNP

DibagiMENJADI 2 CHAPTER:
GIZI& OLAHRAGA
Taste Preference: Bitter Taste
• Gen TAS2R38 (3 SNP)
• 20 variasi genotipe SNP
• Hasil 2 macam: SUPERTASTER
- Supertaster Artinya sangat sensitif terhadap
- Non taster rasa pahit , sehingga orang ini
cenderung menghindari makanan
tertentu, sehingga berisiko
kekurangan antioksidan dan
beberapa vitamin yang bersal dari
buah dan sayur.
Contoh Hasil
Grup Subgrup

Persepsi
Bitter taste
Rasa

NUTRITION Respons Alkohol Gluten Laktosa


Makanan Kafein Sodium Gandum
Food Response: Alcohol
• Gen: ALDH2 (1 SNP)  gen yang berperan pada
metabolisme ethanol
• GENOTIPEAA/AG  slower metabolism  Asian flush,
nausea, vomiting
• GG-> average alcohol metabolism --> normal
Food Response : Caffein
• GENCYP1A2 : Merupakan gen yang menyandi enzim P-450 1A2untuk
mencerna cafein
• Dua SNPyang dianalisis : Caffein metabolisme dan sensitivitas
• Rs762551 : risk alelC
– AC/CC : Slow metabolism caffein dimetabolisme lambat oleh tubuh
– AA : Faster metabolism  caffein dimetabolisme cepat oleh tubuh
• Rs2472300 : risk alelA
– AA/AG risiko tinggi tekanan darah dan serangan jantung jika
mengkonsumsi lebih dari 200 mg cafein sehari
– GG: Normal risk terhadap tekanan darah tinggi dan serangan jantung

Denden S, Bouden B, Khelil AH, et al. Genet. Mol. Res. 15(2), gmr.15027487. (2015); YangA, Palmer AA, de Wit H.Psychopharmacology
(Berl). 211(3), 245-257. (2010); Cornelis MC. Progress in Molecular Biology and Translational Science 108, 293-322. (2012).
Food Response : Gluten
• GENHLA-DQ2.5 (4 SNP)
• Gluten intolerant bila mengkonsumsi gluten meningkatkan
risiko celiac disease
• Rekomendasi hindari makanan yg mengandung gluten :
gandum , rye , barley biasanya terdapat pada pasta,cereal,
crackers, kue panggang
• Konsumsilah gluten free grain : nasi,jagung
Food Response: Lactose
• GENMCM6 (1SNP)
– Gen ini merupakan gen yang berhubungan dengan gen yangmenyandi
enzim laktase yaitu LCTyang bertugas untuk memecahlaktosa
• CC/CT lactose intolerans jika mengkonsumsi makanan yang
mengandung laktosa seperti susu, akan menimbulkan gejala
seperti diare, kembung dll
• Rekomendasi : hindari semua makanan yang mengandung
laktosa, karena susu merupakan sumber vit D dan kalsium
maka orang tersebut perlu suplementasi vit D dan kalsium
tambahan.
Food Response: Sodium
• 2 GEN AGTdanACE
• AGTadalah gen yang menyandi protein yang
bertugas mengatur keseimbangan sodium dan air
untuk menjaga tekanan darah.
• ACEadalah gen yang menyandi angiotensin
converting enzim yang berperan terhadap terjadinya
tekanan darah tinggi
• SODIUM INTOLERANTcenderung mengalami
kenaikan tekanan darah ketika mengkonsumsi
sodium
Food Response : Whole grains
• GENTCFL2(1SNP)
– Gen yang menyandi protein yang berperan dalam sintesis
insulin, proses dan sekresi

• TT/GT  memiliki peningkatan risiko tinggi terhadap


DMT2  namun dengan mengkonsumsi whole grain
dapat mereduksi risiko DMT2. Rekomendasi kurangi
konsumsi nasi, bagel, kentang, roti

• GG mengkonsumsi whole grain tidak terbukti


menurunkan risiko DMT2
Grup Subgrup

Persepsi
Bitter taste
Rasa

NUTRITION Respons Alkohol Gluten Laktosa


Makanan Kafein Sodium Gandum

Calcium Choline Iron Folate


Antioxidant
Metabolisme
Liver Detoksifikasi Omega Profile
Nutrisi
Vitamin A, B12, B6, C, D,E
Nutrient Metabolism
Calcium Choline Iron
GENHFE(2 SNP) merupakan gen
Gen GC: menyandi vitamin D GEN MTHFD1 (1 SNP), merupakan yang menyandi protein yang
Binding Protein, merupakan protein gen yang menyandi protein yang bertugas untuk mengatur
transport vitamin D terlibat dalam metabolisme choline penyerapan besi di usus kecil

Elevated Risk  harus hati hati


mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi 
Hemochromatosis. Rekomendasi:
Alel risk (A): cenderung kekurangan Batasi asupan zat besi
Risk alel T: Risiko Fraktur
choline
3 GEN( TMPRSS6;TFR2; TF) gen
yang menurunkan penyerapan besi
dalam tubuh

Pada Ibu hamil sangat penting Increased risk  berisiko


Suplementasi kalsium lebih tinggi kebutuhan choline untuk mencegah mengalami defisiensi besi, sehingga
dari AKG NTD, sehingga suplementasi choline di rekomendasikan untuk makan
diperlukan makanan kaya besi seperti bayam,
kedelai, almond
Nutrient Metabolism
Vitamin B6
Omega 3,6 Vitamin A
dan B12
Gen NBPF3, merupakan protein yang
GENFADS1 ( 1 SNP) merupakan gen terlibat dalam metabolisme vitamin B6
GENBCO1: Menyandi enzim yang
yang menyandi protein untuk GENFUT2, merupakan gen yang
bertugas mengkonversi beta
memetabolisme lemak omega 3 menyandi enzim fucosyltransferase 2.
carotene menjadi vitamin A Enzim ini terlibat dalam absorbsi
dan 6
vitamin B12 antar sel

Risk alel C cenderung mengalami


CTIncreased risk  cenderung defisiensi vitamin B6. Alel AA pada
Increased risk  berisiko
memiliki AA dan DHAyang rendah FUT2cenderung berisiko
mengalami defisiensi vitamin A
di dalam darah memiliki vitamin B12 yang rendah

Suplementasi dan konsumsi Suplementasi vitamin A yang lebih Suplementasi vitamin B6 dan B12
makanan kaya Omega 3 dan 6 besar dari AKG melebihi AKG
Nutrient Metabolism
Folat Vitamin C Antioxidant
Gen MTHFR ( 2 SNP), merupakan GENSOD2 merupakan gen yang
Gen SLC23A1, menyandi protein
gen yang menyandi enzim MTHFR menyandi MnSOD merupakan
untuk mengangkut dan
yang berperan mengkonversi antioksidan alami untuk mentralkan
mengakumulasi vitamin C,
homosistein menjadi metionin. radikal bebas. GPX1 merupakan gen
polimorfisme gen ini menyebabkan yang menyandi glutathione untuk
Polimorfisme gen ini menyebabkan
konsentrasi Lascorbicrendah melindungi sel dari kerusakan akibat
inaktivasi enzim MTHFR
radikal bebas

Increase RISK memiliki risiko


Alel A  poor metabolism  risiko Ada 3 trait  tubuh secaraalami
melahirkan anak dengan NTD jika
mengalami defisiensi vitamin C memproduksi antioksidan dalam
selama kehamilan kebutuhan folat
jumlah tinggi, produksi sedang (
tidak tercukupi
average), produksi kurang

Suplementasi dan konsumsi Suplementasi vitamin Cyang lebih


makanan kaya folat lebih dariAKG besar dari AKG Rekomendasi sesuai hasil trait
Nutrient Metabolism : VitaminD
• 4 Gen ( GC; DHCR7; CYP2R1;CYP24A1)
– CYP2R1Adalah gen yang bertanggung jawab terhadap
ekspresi enzim vita D-25OH yang mengatalisis hidrolisis vit
D menjadi 25 OHD(aktif)
– DHCR7 adalah gen yang mengekspresikan ezim yang
mengubah 7 dehydrocholesterol menjadi D3 di kulit
– GCmenyandi protein yang mengangkut vitamin D ke sel /
jaringan target
– CYP24A1 merupakan gen yang menyandi protein yang
terlibat dalam degradasi 25(OH)D dan sintesis 1,25 (OH)D
Liver Detoxification
• 3 Gen (CYP1B1;COMT; GSTP1)
–Polimorfisme CYP1B1  aktivitas enzim konversi pro-
carcinogen menjadi carcinogen (Fase1)
–COMT adalah gen yang menyandi enzim untuk
metabolisme catechol (sumber pestisida, pengharum,
perasa), polimorfisme menyebabkan penurunan aktivitas
enzim, sehingga zat toksik terakumulasi (Fase1)
–GSTP1gen yang menyandi enzim penting yang terlibat
pada fase 2 jalur detoksifikasi, yang melindungi sel dari stres
oksidatif dan berbagai kanker
Liver detoxification
Poor liver Saran:
detoxification. 1.konsumsi makanan kaya antioksidan seperti teh ,
Artinya enzim brokoli, anggur, cranberries, kacang pea, makanan
hati tidak ini dapat membantu detoksifikasi zat zat racun yg
bekerja efisien bersifat karsinogen.
untuk 2.mengkonsumsi suplemen antioksidan.
menetralisir 3.Kurangi paparan dengan zat zat beracun seperti
racun dalam pengawet makanan, makanan olahan berlebih,
tubuh. daging mentah.
4.Konsumsi buah dan makanan organik .
5.Batasi penggunaan, insektisida, aerosol,
pengharum cucian.
Grup Subgrup

Keseimbangan
Keseimbangan Berat Badan
Weight Management Energi
NUTRITION and Body Motivasi Makan
Composition Lemak Tak secara
Jenuh individual
Protein
Weight balance

• 4 Gen ( ADIPOQ; TFAP2B; FTO; MC4R) & 5 SNP


– ADIPOQ polymorphism  Lower adiponectin
level increase risk obesity
– TFAP2B polymorphisme meningkatkan akumulasi
lemak /lipid
– FTOdan MC4R gen yang berperan pada pengaturan
rasa dan konsumsi makan. Polimorfisme kedua gen ini
terakit dengan peningkatan BMI
CONTOHHASIL
MRS. S
• FTOrs1121980 : GG
• ADIPOQ rs17300539: GG Tendency :
• ADIPOQ rs17366568 : AA Unlikely to gain weight
• TFAP2Brs987237:TT
• MC4R rs6567160: TT

Based on your genetic profile, you are likely to have optimum metabolism that protect you
from gaining weight.
This means you tend to lose weight successfully when you are in weight loss diet program.

Recommendation :
Mantain a balanced and healthy diet to reduce the risk of
metabolic diseases
Tendency :
Likely to gain weight
(cenderung untuk obesitas)

Rekomendasi :
• Konseling dengan dietisien untuk bersama membuat
program mencapai BMI ideal (BMI of 18.5-22.9kg/m2).
• Pastikan jika saat ini anda gemuk bukan karena
hipotyroid, lakukan pemeriksaan thyroid function
(TSHs and FT4)
Energy Balance
• Reseptor β-Adrenergic receptors (βARs) disandi oleh gen
ADRB2 and ADRB3 merupakan kunci sistem keseimbangan
energi.
• Uncoupling proteins (UCPs) gen  berperan penting pada
pengaturan metabolisme energi. Polimorfisme pada
rs1800592, berhubungan dengan risiko peningkatan BMI
Energy balance
Pembakaran energi lambat, Jika saat ini dalam program
artinya memiliki risiko penurunan berat badan maka
mengalami kegemukan. harus disertai oleh raga yg teratur
selain pengaturan diet
Pembakaran energi tinggi. Tetap Jaga keseimbanganaktivitas
Artinya memiliki risiko kecil fisik dan makanan yg masuk
mengalami obesitas.
Individual eating motivation
• Individual eating motivation (nafsu makan) terkait
dengan makanan kesukaan, menggambarkan
kebiasaan makan ( makan banyak)
• Konsumsi makanan kesukaan akan meningkatkan
dopamin di otak, menyebabkan efek
nikmat/euforia.
• Kenikmatan terhadap makanan manis dan
berlemak berhubungan dengan aktivasi dopamin
di otak yang menyebabkan kecanduan makan
sehingga terjadi obes pada individu dengan varian
gen tertentu.
Apakah kamu si tukang makan? #ASKDNA

• Gen DRD2 Taq1A (rs1800497 T) berhubungan dengan respon


otak terhadap makanan yang kunyah : kecenderungan untuk
banyak makan baik makanan manis maupun maknan
berlemak, sehingga individu ini berisiko mengalamiobesitas
• SLC2A2 gene --> Menyandi protein yang berperan sebagai
sensor glukosa di otak, untuk menjaga keseimbangan gula.
Varian rs5400 T: meningkatkan nafsu terhadap makanan
manis yang berhubungan dengan risiko diabetes.

Benton D., Young HA. Int. J. Obes. 40 Suppl 1, S12-21 (2016).Heber D & Carpenter CL. Mol. Neurobiol. 2, 160-165 (2011).
Stice E., Spoor S., Bohon C., Small DM. Science. 5900, 449-452 (2008).
Stice E., Yokum S., Bohon C., Marti N., Smolen A. Neuroimage. 4, 1618-1625 (2010).
Eny KM., Wolever TM., Fontaine-Bisson B., El-Sohemy A. Physiol. Genomics. 33, 355-360 (2008).
Gaulton KJ., Willer CJ., Li Y., Scott LJ., Conneely KN., Jackson AU., Duren WL. Diabetes. 11, 3136-44 (2008).
Kilpeläinen TO., Lakka TA., Laaksonen DE., Laukkanen O., Lindström J. Physiol. Genomics. 2, 264-72 (2007).
CONTOHHASIL
• DRD2 rs1800497TT/TC Pembawa gen ini cenderung doyan makan apapun baik
SLC2A2 rs5400TT/TC makanan manis maupun berlemak. Hati hati terhadap risiko
obesitas diabetes dan penyakit metabolik lain
• DRD2 rs1800497 TT/TC
SLC2A2 rs5400 CC Pembawa gen ini memiliki kecenderungan untuk makan apa
saja.
• DRD2 rs1800497 CC Pembawa gen ini hanya suka makanan manis jadi harus
SLC2A2 rs5400TT/TC berhati hati karena jika tidak dikendalikan akan berisiko
diabetes.

• DRD2 rs1800497 CC Pembawa gen ini umumnya tidak memiliki kecenderungan


SLC2A2 rs5400 CC untuk makan berlebihan.
Apakah
cocok
untukku?

Coba lihat
#TanyaDNA genotipe FTO
rs1558902
Apakah Mediteranian Diet
Cocok untukku?

YA untuk orang
dengan genotip
#TanyaDNA GG/GCPPARG2
rsrs1801282
Benefit of
Exercise Benefit of Exercise
in Insulin Sensitivity
Benefit of Exercisein
EXERCISE Benefit of Exercise in BMI
Blood Presure
Benefit of Exercisein
Cholesterol

Power Endurance
Exercise – health management

CETP;
BDNF LIPC
PPARD

FTO
Hubungan Gen ACTN3 dengan Performa Atlit
• Gen ACTN3 mengkode protein the alpha-actinin-3
Variasi Genetik ACTN3
• Fungsi alpha-actinin-3 : komponen utama Z-disk pada
Rs1815739 (R557X)
serabut otot tipe II. Z-disk struktur palin rentan
u/kerusakan otot.
• Variasi genetik ini mempengaruhi stop kodon,
• Transisi C→ Tpada posisi 1747 di ekson16;
SNPID: rs1815739, di kromosom 11q13-q14

Alel CC Alel CT Alel TT


(RR Alel) (RX Alel) (XX alel)

• Daya Tahan tinggi untuk aerobic


• Daya Tahan rendah untuk sprint
• Mengekspersi Alpha-Actin 3 dan yang mengandalkan kekuatan
• Daya tahan tinggi untuk sprinter • Karena variasi gen ACTN3 ini
dan yang mengandalkan kekuatan terkaitan dengan kerentanan
otot kerusakan otot

Journal of Sports Medicine 5:123-127, 2014; Biol. Sport 2017;34:105-110


Gen BDNF dengan Motivasi Olahraga

• Gen The Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF) berkaitan dengan


sintesis faktor neurotropik otak, enzim yang bekerja pada neuron sistem
saraf pusat dan sistem saraf perifer.
• Berhubungan dengan memori jangka panjang dan terkait puladengan
weight regain.
• Variasi GGpada gen BDNF  terkait dnegan obesitas, dikarenakan
tingkat motivasi untuk berolahraganya rendah. Asosiasi denganMotivasi
untuk latihan
• Pengetahuan terkait variasi gen ini dapat menentukan strategi
intervensi penurunan berat badan yang akandilakukan.
• Penting untuk mengidentifikasi sejauhmana motivasi intrinsik untuk
berolahraga karena orang-orang ini cenderung lebih konsistendengan
rezim latihan mereka.

Drug and Alcohol Dependence, 163:2016


Pengaturan makanan
berdasarkan gen
Pemilihan jenis olah
raga berdasarkan gen
EFEKTIFITAS NUTRIGENOMICS

• Sejak pertama kali di diskripsikan oleh Pelegrin tahun 2001,


hingga tahun 2015 sudah 80,5% klinisi merekomendasikan
nutrigenomics (secara global)
• Efektifitas dilakukannya nutrigenomics untuk penerapan
gaya hidup yang sesuai dengan profil genetik sebesar 76%.

Applied & Translational Genomics 4 (2015) 50–53


Variasi genetik menjadi
faktor kunci dan indikator
bagi seseorang dalam
mengidentifikasi kaitan
genetik terhadap gizi dan
konseling untuk mengubah
gaya hidup secara personal
untuk mencegah
perkembangan berbagai
penyakit
Thank You

LEARNING FOREVER

Anda mungkin juga menyukai