Anda di halaman 1dari 71

DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA

DALAMUPAYA PENANGGULANGAN
STUNTING DI KABUPATEN BANYUMAS

SADIYANTO, SKM, Mkes


KEPALA DKK BANYUMAS
9 JUNI 2021
Umur sama kok
aku lebih
pendek ya..???
MARiii
YUK CEGAH
STUNTING ITU
PENTING!!
DEMI GENERASI
YG
BERKUALITAS
2
APAKAH STUNTING KETURUNAN
ARAH DAN KEBIJAKAN
KABUPATEN BANYUMAS
DALAM UPAYA PENANGGULANGAN
STUNTING
MISI KE-2

MISI 2 :
Kesehatan dan Pendidikan Meningkatkan kualitas
hidup warga melalui
pemenuhan kebutuhan dan
layanan dasar pendidikan
dan kesehatan
0.08 Tahun Per 1000 KH Kasus K1 dan K4 (%) 2016 2017 2018 2019 2020
0.07
Cakupan Pelayanan 100 100 100 100 100
0.06 2016 8,49 239 Kesehatan Ibu Hamil K1
0.05
0.04 2017 8,43 218
Cakupan Pelayanan Ibu 100 100 100 100 91,6
0.03 2018 8 208 Hamil K4
0.02
0.01 2019 7,41 87 Penilaian terhadap pelaksanaan pemeriksaan ibu hamil
0.00
2016 2017 2018 2019 2020 2020 7,06 187 dapat dilakukan dengan melihat cakupan K1 (Kunjungan
Pertama pada Trimester 1) dan K4 (Kunjungan Ke-4 pada
Balita gizi buruk 2016–2020 Angka kematian bayi tahun Trimester 3) Sumber: Dinas
fluktuatif. Thn 2016-2017 sebesar 2016 s.d. 2020 menngalami Kesehatan, 2020
0,05%. Naik di tahun 2018 – 2019 penurunan. Tahun 2016
sebesar 0,0076%, turun kembali angka kematian bayi 8,49 per KINERJA BIDANG
tahun 2020 sebesar 0,06%. Capaian 1.000 KH dengan 239 kasus. KESEHATAN Tahun Cakupan ASI
cukup rendah dlm kategori bergizi Tahun 2020 angka kematian 2016 50,2
baik atau terpenuhi nutrisinya bayi 7,06 dengan 187 kasus
2017 51,9
Angka Kematian Ibu tahun 2020 sebesar 2018 63,3
41,5/100.000 KH, meningkat dibanding thn
90
80 2019 sebesar 37,6/100,000 KH. Upaya 2019 66,1
70
60 penurunan AKI tetap jadi perhatian karena 2020 65,8
50
40 beberapa kasus kematian ibu hamil
30 ASI Eksklusif menurun dari 66,1% menjadi
20
semestinya dapat dicegah antara lain kasus
65,8. Peningkatan pemahaman inisiasi
10 perdarahan, hipertensi dalam kehamilan,
0 menyusui dini dan pentingnya ASI eksklusif
infeksi, gangguan sistem peredaran darah,
pada ibu melahirkan perlu terus dilakukan.
dan gangguan metabolisme
PERMASALAHAN URUSAN KESEHATAN
DI KABUPATEN BANYUMAS

1. Masih ditemukannya kasus kematian ibu (11 kasus) dan bayi (187 kasus)
serta gizi buruk (0,06%)

2. Masih tingginya kasus stunting

3. Masih adanya kasus penyakit menular dan kecenderungan meningkatnya


kasus penyakit tidak menular

4. Belum tercapainya Kecamatan/Kabupaten ODF

6. Masih kurangnya Tenaga Gizi

7. Cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin belum


optimal
Permasalahan
Gizi & Stunting
di Kabupaten Banyumas
MASALAH GIZI UTAMA
DI INDONESIA
• 1. KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
• 2. ANEMIA
• 3. DEFISIENSI VITAMIN A
• 4. GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY)
• 5. OBESITAS
• 6. STUNTING
Masalah Gizi di Kabupaten Banyumas

Prevalensi Nasional (27,7%)


Target penurunan Stunting (2019)

RPJMD Kab. Banyumas


tahun 2018-2023 menjadi Prevalensi Jawa Tengah 18,3%
(e-PPGBM 2020)
17% (2020), 16% (2021),
15% (2022), 14% (2023)
Prevalensi Kab. Banyumas 14,12%
(e-PPGBM 2020)

Target Jawa Tengah


Prevalensi stunting pada anak usia Masalah kesehatan masyarakat
bawah dua tahun (BADUTA) dan anak dianggap berat bila prevalensi
pendek sebesar 30-39% dan
usia bawah lima tahun (BALITA) di
serius bila prevalensi pendek
Daerah 14% pada tahun 2024. ≥40% (WHO 2010)
(Sumber : Riskesdas 2018)
APA YANG DIMAKSUD
DEFINISI STUNTING, DAN APA PENYEBAB NYA
Stunting and Stunted
• Stunting adalah “sebuah
proses” sedangkan
stunted adalah “hasil
akhir dari sebuah proses”
• Anak yang stunted
adalah akibat dari
“malnutrisi yang
persisten” dan bukan
sekedar “malnutrisi
kronik”
DEFINISI DAN SINDROM STUNTING
Bayi disebut stunting bila Panjang Badan Lahir <48 cm (tidak
melihat usia kandungan). Seorang anak diklasifikasikan stunting
jika panjang/tinggi badannya ketika diplot di grafik pertumbuhan
WHO 2016 dibawah -2 SD, apapun penyebabnya. Penyebabnya
adalah asupan energi yang tidak adekuat karena berbagai sebab
seperti masalah ekonomi, ketidaktauhan pola makan yang benar,
atau kebutuhan meningkat akibat penyakit demam, diare dan
penyakit yang kronis. Stunting menjadi isu global karena prevalensi
di satu negara digunakan sebagai parameter baik buruknya
pelayanan kesehatan dinegara tsb.
0 24

GOLDEN PERIOD

-9 0 24

First 1000 Days of Life

-9 0 24

Window of Opportunities
PERAN MASYARAKAT DALAM CEGAH
STUNTING PENTING DALAM 1000 HPK

• Stunted itu terjadi jika terjadi hambatan


pertumbuhan pada saat awal kehidupan
• Mulai dari intrauterin, post natal, s/d usia 2 tahun
• Terjadinya anak stunted sering tidak diketahui
karena tidak dilakukan pemeriksaan pertumbuhan
linear/pengukuran panjang badan
• Stunted lebih sering dikenali/ deteksi didaerah
yang kejadian stuntednya tinggi/sebagian besar
anak stunted
STUNTING: in early life
• The earlier the age at which a child is identified to be
stunting, the easier and more rapid is the reversal of
stunting.
• It is wrong to think that after the age of 2 or three
year treatment is totally ineffective
• To prevent stunting this improvement must occur
over the time the child is actively stunting, (the first 2
years of life)

Sumber : NCD Risk factor Collaboration, eLIFE, 2016.


• Stunted adalah keadaan anak dimana panjang
badan menurut umur < -2 SD yang terjadi di
awal kehidupan
• Di awal kehidupan artinya SEJAK Kandungan
sampai sebelum usia 2 tahun (1000 HPK) :
– saat dalam kandungan
– segera setelah lahir
– Saat bayi dan anak, sampai anak usia 2 tahun
– Masa ini, disebut juga 1000 hari pertama
kehidupan
1000 HPK
• Saat tumbuh yang sangat cepat
– Ketika konsepsi berat badan 0, saat lahir berat badan 3 kg,
1 tahun menjadi 3x BB lahir, 2 tahun menjadi 4x BB lahir
– Panjang badan saat konsepsi 0 saat lahir 50 cm, umur 1
tahun bertambah 24 cm per tahun, umur 1-2 tahun
bertambah 12 cm per tahun
• Saat itu juga terjadi pertumbuhan cepat otak sehingga saat
bayi umur 2 tahun besarnya otak sudah mencapai 65-80%
volume otak dewasa, yang memerlukan tunjangan nutrisi
yang sangat banyak dan berkualitas
• Stunted diumur 2 tahun berdampak permanen
Perawakan pendek yang
terlihat pada saat dewasa
didaerah yang sedang
berkembang adalah hasil dari
gagal tumbuh pada awal
kehidupan
ANNAS BURHANI 20
Anak bukan dewasa kecil
• Anak > 1 tahun sudah layak mendapat makanan
keluarga (nasi dengan lauknya)
• Makanan keluarga  satu-satunya istilah untuk
makanan seluruh keluarga. 2 kategori anggota
keluarga: harus tumbuh dan tidak boleh tumbuh
• Seorang anak usia 1 tahun BB 9,6 kg harus menjadi
12 kg di umur 2th dengan kebutuhan energi RDA
100kalori/kgbb/hari
• Orang dewasa BB harus tetap atau menuju BB ideal
kebutuhan energi dan pekerjaan ringan/sedang
2000kal/hari atau -+ 40kal/kgbb/hari
LANJUTAN…..
• Orang dewasa cukup diberi lemak 30% dengan
sayur dan buah tetapi anak memerlukan
lemak 30-45% dari total kalori makanan
hewani serta bioavailabilitasnya tinggi
• Anak perlu makanan yang lemaknya tinggi 
“makanan yang salah untuk bapaknya, benar
untuk anaknya” “makanan yang salah untuk
anaknya, benar untuk bapaknya”
CERITAKAN MAKANAN INI
MAKANAN A MAKANAN B
1. Indonesia stunted ↑ (Asia ↓)
2. - Sangat sulit mendapatkan anak
yang pendek / terutama jika
daerah tersebut jarang dilakukan
pemeriksaan tinggi badan
- Rata-rata tinggi badan anak
hampir sama sekalipun usianya
3. - Di RS (BPJS-C), di Puskesmas
tidak ada pasien Gizi buruk
(BB/TB rendah / < -3SD)
- yang ada di Puskesmas BB/U
< - 3SD
- tidak pernah dilakukan
pesmeriksaan panjang Badan/
tingi badan sehingga tidak
diketahu BB/TB  sgt kurus
INTRODUCTION
• Accuracy & reliability of length/height
depend on:
 Robustness
 Precission maintenance
 Calibration of the anthropometric equipment

Length board
(typically for under 2
years old)a
Stadiometer/height
board
(typically for children 2
Sumber:
years or older )b
a
http://www.cdc.gov/healthyweight/assessing/bmi/childrens_bmi/measuring_children.html
b http://pediatriccare.solutions.aap.org/data/Books/1017/m_chp14_F015.jpeg
ALUR KEGIATAN PENIMBANGAN DAN TINDAK
LANJUT

26
A B

Ada 2 anak, BBL: 3,0 kg. Anak A, berumur 1 bulan BBS: 4,0 kg, anak B umur 1 bulan 25 hari
BBS: 4.0 kg.
Petugas : kedua bayi ini gizi baik
Ibunya B : mana bisa? Keduanya memang BBL: 3.0 kg dan sekarang 4.0 kg. Tetapi anak
saya berumur 1 bulan 25 hari, sedang anak A umur 1 bulan
GAMBARAN TUMBUH DAN KEMBANG
ANAK SUSPECT STUNTING
• Gagal tumbuh
Gagal Tumbuh 2
Gagal Tumbuh 3
Tumbuh Kejar
Growth faltering in HEIGHT is following growth
faltering in WEIGHT
QUIZ 3 : BAGAIMANA MENURUT ANDA
CONTOH KENAIKAN BB PADA BADUTA
Tumpeng gizi & 4 sehat 5 sempurna
Indonesian recommendation VS International
recomendations

 Uauy 2000 :
 Children aged 8-24 mo can’t grow if they only consume
fat < 22% & low animal source food
The Indonesian Dietary Guidelines for the General population
were publicized by the Ministry of health (MOH) . In 1995 and
consisted of the following messages :
Eat a wide variety of foods :
• Consume foods to provide sufficient energy
• Obtain about half of total energy from complex carbohydrate
– rich food
• Obtain not more than a quarter of energy from fats or oils
• Use only iodized salt
• Consume iron-rich food
• Breastfeed your baby exclusively for 4 months
• Eat breakfast
• Drink adequate quantities of fluid that are free from
contaminants
• Do physical activity regularly
Nasehat Prof Golden tentang stunting dan
pemberian makan
• Kenapa anak-anak dinegara sedang berkembang banyak yang
pendek ?, KARENA :
– Banyak mendapat diet berbahan nabati dan diberikan monoton
kebutuhan tidak tercukupi karena butuh volume sangat besar, sementara
lambung kecil,kebutuhan tinggi, rasanya tidak enak.
• Akibatnya mengalami hambatan pertumbuhan dan kekebalan
rendah  mudah sakit.
• Anak sakit diberikan makanan yang lebih encer dengan kandungan
energi dan nutrisi yang lebih rendah
• Ketika anak sembuh dan nafsu makan pulih  anak mau makan tapi
tidak boleh oleh keluarganya
– Anak batuk tidak boleh makan berminyak
– Anak diare/sakit perut tidak boleh makan makanan bersantan
Akhirnya terjadi gagal tumbuh kejar
• Untuk mengatasinya berikan makanan dengan bioavailabilitas tinggi
(contoh tempe, bukan tahu),cukup hewani, rendah anti nutrisi
CONTOH PEMBERIAN MENU PMBA (PEMBERIAN MAKANAN BAYI & ANAK
International reccomendations VS Indonesian
recommendation

• WHO 2003 :  INDONESIA 2014:


– Adult  fat <30%  LOW FAT in all ages
– Children 2-18 yo  fat (including infants &
30-35% children
CERITAKAN MAKANAN INI
MAKANAN A MAKANAN B
CONTOH PMT
• Pisang adalah
makanan yang
tidak lengkap,
tidak boleh
untuk MP ASI
• Demikian juga
bubur sumsum
WICH ONE
10 %
Stunted and brain development
90 %
Black 2013, Conceptual framework to prevent stunting

Nutrient specific consist of:


 Adolescent pre pregnancy: malnutrition, micronutrient deff, prematurity,
still birth & asphyxia
 Pregnancy: malnutrition, micronutrient deff, anorexia, low birth weight,
asphyxia
 Newborn: Delayed cord clamping, Breast crawl/IMD, Rooming in
 Infant 0-6 mo: Exclusive BF, Predominant or partial BF and NOT BF at all, BF
in the work place
 Complementary feeding : Too early and too late. Low density energy and
nutrition, Taboo, Low education of care giver, National recommendation (low fat
diet for all people, and high anti nutrient)
 Infection : frequent & reccurent infection
 Environmental enteropathy
 Growth monitoring and Growth monitoring and
promotion: Misuse of growth chart NOT for growth monitoring (or growth
monitoring and promotion) BUT for nutrition status measurement  LATE
INTERVENTION !
ASI YESS SUFOR NO
• Program rehabilitasi gizi dengan kombinasi
intervensi berupa nutrient spesifik dan nutrien
sensitif sangat efektif untuk menurunkan
kejadian stunting dinegara dengan low dan
middle income countries (negara berkembang)

• Sumber : evidence based approach to childhood stunting in low and middle income countries :a
systematic review, Hossain M adc 2017
MENURUT ANDA….
• Suplementasi zinc pada 6 bulan pertama
kehidupan merupakan hal yang dapat
meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan efektif pada bayi prematur
• (kolaburasi dengan dokter puskesmas)

• Sumber :
• The effect of zinc supplementation on growth and development in preterm . Rasab SM Meraufia medical
journal.2014
Suplementasi zinc memiliki dampak positif
• Suplementasi zinc memiliki
terhadap pertumbuhan dampak
linear, positifjika
terutama
terhadap
diberikanpertumbuhan linear, terutama
sebagai suplementasi tunggaljika
dan
diberikan sebagai
sebaiknya suplementasi
dimasukkan dalam tunggal dan
program
sebaiknya dimasukkan
nasional untuk dalamkejadian
penurunan programstunting
nasional
padauntuk
anakpenurunan
< 5 dinegarakejadian stunting
berkembang
pada anak < 5 dinegara berkembang

Sumber :
Effect of preventif zinc suplementation on linear growth in children under 5years of age in developing
countries : a meta analisis of studies for input to the lives saved tool, Imdad dan Bhutta. BMC Public
Health 2011.
Suplementasi zinc jangka pendek yang diberikan
saat diare akut pada anak yang terjadi
malnutrisi, dapat menurunkan kejadian growth
faltering dan angka morbiditas untuk terjadi
penyakit diare dan resipiratori selama 2 bulan
kedepan.

Sumber : Roy SK. Impact of zinc supplementation on subsequent growth & morbidity in
Bangladeshi children with acute diarrhea. European Journal of clinical nutrition. 1999.
Prevention of stunting

Stunting  not treatable


PREVENTION

Adequately nourished pregnant &


Exclusive BF up to 6 mo Adequate CF 6-23 mo
lactating mother

Preventive strongly focused in the first 2 y of life


KONSEP PENANGGULANGAN STUNTING

PENCEGAHAN PENANGANAN

STIMULASI –
1000 HARI PERTAMA PENGASUHAN dan
KEHIDUPAN (HPK) PENDIDIKAN
BERKELANJUTAN
61
Mencegah stunting = menyelamatkan
pertumbuhan di 1000 HPK

Jadi untuk mencegah stunting harus melaksanakan


window of opportunity (jendela kesempatan)

Tidak cukup dimulai setelah hamil atau setelah lahir


tapi harus dipersiapkan sejak sebelum konsepsi
63
PENCEGAHAN STUNTING PEMBERDAYAAN
ORANG TERDEKAT
(SUAMI, ORANG TUA,
Program 1000 HPK

HOLISTIK LINTAS GENERASI


KUALITAS REMAJA PUTRI
GURU, REMAJA PUTRA)
INTERVENSI SENSITIF :
INTERVENSI SOSIAL :
1. Penyediaan akses dan ketersediaan air bersih
serta sarana sanitasi (jamban sehat) di keluarga
INTERVENSI PENDIDIKAN : 1. Penggerakan Toma (Tokoh Masyarakat) untuk
1. Pendidikan Kespro di Sekolah mensosialisasikan Keluarga Berencana
2. Pelaksanaan fortifikasi bahan pangan
2. Pemberian edukasi gizi remaja 2. Penyediaan Bantuan Sosial dari Pemda untuk
3. Pendidikan dan KIE Gizi Masyarakat
3. Pembentukan konselor sebaya untuk Keluarga Tidak Mampu (Keluarga Miskin)
4. Pemberian Pendidikan dan Pola Asuh dalam

INTEGRASI KEGIATAN
membahas seputar perkembangan remaja
Keluarga
5. Pemantapan Akses dan Layanan KB
TERSIER
6. Penyediaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
dan Jaminan Persalinan PEMBERDAYAAN
7. Pemberian Edukasi Kespro ORANG TERDEKAT
SEKUNDER (SUAMI, ORANG
KUALITAS REMAJA PUTRI TUA, GURU, REMAJA
PRIMER
PROGRAM 1000 HPK INTERVENSI KESEHATAN : PUTRA)
INTERVENSI SPESIFIK : 1. Suplementasi Tablet Tambah Darah
INTERVENSI KESEHATAN
pada Remaja Putri
1. Suplementasi Tablet Besi Folat pada Bumil 1. Konsultasi perencanaan
2. Pemberian obat cacing pada Remaja
2. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Putri kehamilan dengan melibatkan
Bumil KEK suami dan keluarga (orang tua)
3. Promosi Gizi Seimbang
3. Promosi dan Konseling IMD dan ASI
4. Pemberian Suplementasi Zink 2. Pelayanan kontrasepsi bagi
Eksklusif
5. Penyediaan akses PKPR (Pelayanan Suami untuk penundaan
4. Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) kehamilan
Kesehatan Peduli Remaja) di
5. Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu Puskesmas
3. Bimbingan konseling ke Bidan
6. Pemberian Imunisasi
bersama dengan suami untuk
7. Pemberian Makanan Tambahan Balita Gizi penentuan tempat dan
Kurang penolong persalinan
8. Pemberian Vitamin A
4. Pendidikan Kespro bagi Remaja
9. Pemberian Taburia pada Baduta
Putra
10. Pemberian Obat Cacing pada Bumil ANUNG untuk POPM Ditjen P2P 64
5. Mempersiapkan konseling Calon
INTERVENSI KEMENTERIAN KESEHATAN
Intervensi Gizi Spesifik
Intervensi Gizi Sensitif lingkup
DALAM UPAYA PERBAIKAN GIZI
1. Pemberian Tablet Tambah Darah untuk remaja putri,
Kemenkes:
calon pengantin, ibu hamil (suplementasi besi folat)
1. Pemantauan pertumbuhan dan
2. Promosi dan kampanye Tablet Tambah Darah
perkembangan
3. Kelas Ibu Hamil 2. Penyediaan air bersih dan sanitasi
4. Pemberian kelambu berinsektisida dan pengobatan 3. Pendidikan gizi masyarakat
bagi ibu hamil yang positif malaria 4. Imunisasi
5. Suplementasi vitamin A 5. Pengendalian penyakit Malaria
6. Promosi ASI Eksklusif 6. Pengendalian penyakit TB
7. Promosi Makanan Pendamping-ASI 7. Pengendalian penyakit HIV/AIDS
8. Suplemen gizi mikro (Taburia) 8. Memberikan Edukasi Kesehatan
9. Suplemen gizi makro (PMT) Seksual dan Reproduksi, serta Gizi
10. Promosi makanan berfortifikasi termasuk garam pada Remaja.
beryodium dan besi 9. Jaminan Kesehatan Nasional
11. Promosi dan kampanye gizi seimbang dan perubahan 10.Jaminan Persalinan (Jampersal)
perilaku
11.Program Indonesia Sehat melalui
Pendekatan Keluarga (PIS PK)
12. Tata Laksana Gizi Kurang/Buruk
12.Nusantara Sehat (Tenaga Ahli Gizi
13. Pemberian obat cacing
dan Tenaga Promosi Kesehatan,
14. Zinc untuk manajemen diare
Tenaga Kesling)
13.Akreditasi Puskesmas dan RS
ANUNG untuk POPM Ditjen P2P 65
1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN
Jendela Kritis Perkembangan
Perkembangan
Perkembangan penting
penting
Janin sebagian organ
sebagian organ
berlanjut
berlanjut
sampai 22 tahun
sampai tahun
pertama
pertama
88 minggu
minggu kehidupan
kehidupan
pertama sejak
pertama sejak
pembuahan
pembuahan
terjadi
terjadi
pembentukan
pembentukan
semua cikal
semua cikal
bakal organ
bakal organ
tubuh
tubuh

Perkembangan penting
Perkembangan penting
sebagian organ
sebagian organ berlanjut
berlanjut
sampai akhir
sampai akhir kehamilan
kehamilan
PENCEGAHAN STUNTING PEMBERDAYAAN
ORANG TERDEKAT
(SUAMI, ORANG TUA,
Program 1000 HPK

HOLISTIK LINTAS GENERASI


KUALITAS REMAJA PUTRI
GURU, REMAJA PUTRA)
INTERVENSI SENSITIF :
INTERVENSI SOSIAL :
1. Penyediaan akses dan ketersediaan air bersih
serta sarana sanitasi (jamban sehat) di keluarga
INTERVENSI PENDIDIKAN : 1. Penggerakan Toma (Tokoh Masyarakat) untuk
1. Pendidikan Kespro di Sekolah mensosialisasikan Keluarga Berencana
2. Pelaksanaan fortifikasi bahan pangan
2. Pemberian edukasi gizi remaja 2. Penyediaan Bantuan Sosial dari Pemda untuk
3. Pendidikan dan KIE Gizi Masyarakat
3. Pembentukan konselor sebaya untuk Keluarga Tidak Mampu (Keluarga Miskin)
4. Pemberian Pendidikan dan Pola Asuh dalam

INTEGRASI KEGIATAN
membahas seputar perkembangan remaja
Keluarga
5. Pemantapan Akses dan Layanan KB
TERSIER
6. Penyediaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
dan Jaminan Persalinan
7. Pemberian Edukasi Kespro

SEKUNDER PEMBERDAYAAN
ORANG TERDEKAT
PRIMER (SUAMI, ORANG
KUALITAS REMAJA PUTRI TUA, GURU, REMAJA
PROGRAM 1000 HPK INTERVENSI KESEHATAN : PUTRA)
INTERVENSI SPESIFIK : 1. Suplementasi Tablet Tambah Darah
INTERVENSI KESEHATAN
pada Remaja Putri
1. Suplementasi Tablet Besi Folat pada Bumil
2. Pemberian obat cacing pada Remaja :
2. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Bumil Putri 1. Konsultasi perencanaan
KEK
3. Promosi Gizi Seimbang kehamilan dengan melibatkan
3. Promosi dan Konseling IMD dan ASI Eksklusif suami dan keluarga (orang tua)
4. Pemberian Suplementasi Zink
4. Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA)
5. Penyediaan akses PKPR (Pelayanan 2. Pelayanan kontrasepsi bagi
5. Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu Kesehatan Peduli Remaja) di Puskesmas Suami untuk penundaan
6. Pemberian Imunisasi kehamilan
7. Pemberian Makanan Tambahan Balita Gizi
Kurang 3. Bimbingan konseling ke Bidan
bersama dengan suami untuk
8. Pemberian Vitamin A penentuan tempat dan
9. Pemberian Taburia pada Baduta ANUNG untuk POPM Ditjen P2P 68
penolong persalinan
10. Pemberian Obat Cacing pada Bumil
TIPS CEGAH STUNTING DARI DR. JC.
SUSANTO, Sp.A(RS DK SMRG )
1. OJO KESUSU METENG 1000 HPK
2. NGINCENG WONG METENG (5 ng)
3. NYUSU IBU SING KENCENG (ASI EKLUSIFE)
4. DIBERI MAKAN SING NYAMLENG (MP ASI YG SESUAI)
5. PERTUMBUHANYA DI PANTAU SING LENCENG TUR KENCENG
(TIMBANGAN PANTAU TUMBANG DI POSYANDU DG BUKU
KIA)
6. DISTIMULASI YANG CESPLENG (BKB, SDIDTK)
7. NANTI DEWASA AKAN GEDHE, DHUWUR, LAN PINTER
(CERDAS, SEHAT DAN BERKUALITAS)
8. KERJANYA PRIGEL LAN MEMPENG
70
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai