Anda di halaman 1dari 44

PENGEMBANGAN PANGAN

FUNGSIONAL BERBASIS
NUTRIGENOMIK
Prof. Dr. Dra. Sunarti, M.Kes
DEPARTEMEN BIOKIMIA
FKK-MK UGM
2019
PERAN NUTRIEN BAGI KESEHATAN
• Manfaat nutrisi bagi kesehatan sudah mulai dipelajari seb
elum Revolusi Kimia:
– WHO: nutrisi mempengaruhi >2/3 penyakit di dunia.
• Perkembangan Pengetahuan Manfaat Nutrisi:
1. Nutrisi sebagai sumber energi & pertumbuhan
2. Nutrisi mempunyai fungsi spesifik:
• Ca sebagai komponen struktural tulang.
• Vitamin B sebagai ko-faktor enzim.
3. 1940-an, aplikasi praktis semua nutrisi teridentifikasi

4. Beberapa tahun terakhir terjadi variasi evolusi ilmu nutris


i. Fujii et al., 2010.
• Saat ini sebagian besar masyarakat memanfaatkan nu
trisi :
– mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan

– Timbul konsep pangan fungsional, th 80-an di Jepang

• Secara umum, pangan fungsional adalah:


– makanan yang selain memiliki nilai gizi, komponen b
ioaktifnya bermanfaat meningkatkan kesehatan dan
mengurangi risiko penyakit.

(Romero-Cortes et al., 2018).


Bagaimana Komponen Makanan Meningkatkan Keseh
atan atau Mengurangi Risiko Penyakit?

Komponen Makanan:
1.Dapat sebagai ligand
2.Dapat dimetabolisme pada ja
lur metabolisme primer/sekun
der, mempengaruhi transduksi
sinyal
3.Metabolit hasil metabolisme
nya dapat mempengaruhi eksp
resi gen

Dipelajari Dalam Nutrigenomik


• Nutrigenomik:
– mempelajari konsep bagaimana senyawa bioaktif
dalam makanan mempengaruhi ekspresi gen.

– diketahui diet optimal

– meningkatkan kesehatan atau


– menurunkan resiko penyakit
berdasarkan ekspresi gen.
Gambar. Mekanisme Serat Pangan Menurunkan Resiko Penyakit Kardiovaskuler
• Pengaruh komponen makanan:
– tidak hanya ditentukan oleh jenis atau macam
– tetapi jumlah yang dikonsumsi dan cara konsumsi.

Perbedaan butirat:
•mempengaruhi jalur
metabolisme dan
ekspresi gen yang
berbeda
Nutrigenomik
Nutrigenomik Sebagai Sarana Validitas Manfaat Ma
kanan Fungsional

Penelitian Nutrigenomik :
1.Mengetahui apakah komponen makanan mempengar
uhi ekspresi / struktur gen, secara langsung / tidak lang
sung;
2.Pada individu tertentu, apakah diet dapat menjadi fak
tor risiko penyakit;
3.Gen apakah yang dapat diatur oleh komponen makan
an dan terlibat dalam kejadian, perkembangan, & / kep
arahan penyakit kronis;
Nutrigenomik Sebagai Sarana Validitas Manfaat Ma
kanan Fungsional

Penelitian Nutrigenomik :
4.Sejauh mana pengaruh diet terhadap binomial penya
kit-kesehatan berdasar genetik individu;
5.Intervensi diet berdasar kebutuhan nutrisi, status gizi,
dan genotip dapat mencegah, mengurangi, / menyemb
uhkan kronis penyakit
Komponen Makanan Apa Yang Dapat Mempen
garuhi Ekspresi Gen?

Faktor g
enetik

Proses s
eluler

(Ferguson, 2009; Trujillo et al., 2006) Kesehatan


Beberapa Gen Yang Dipengaruhi Nutrient
Nutrient Compound Transcription factor

Macronutrients

Fats Fatty acids PPARs, SREBPs, LXR, HNF4, ChREBP


Cholesterol SREBPs, LXRs, FXR
Carbohydrates Glucose USFs, SREBPs, ChREBP

Proteins Amino acid C/EBPs


s
Micronutrients

Vitamins Vitamin A RAR, RXR


Vitamin D VDR
Vitamin E PXR
Minerals Calcium Calcineurin/NF-ATs
Iron IRP1, IRP2
Zinc MTF1
Other food component Flavonoids ER, NFκB, AP1
s Xenobiotics CAR, PXR
Gambar.
Tahap Ekspresi Gen
Pada Eukariotik
Enam Langkah Pengendalian Ekspresi Gen Eukariotik.
Peran Senyawa Bioaktif Bagi Kesehatan

• Komponen bioaktif makanan:


– dari hewan atau tumbuhan, termasuk senyawa turunan
nya (sintetis)
– memberikan manfaat medis atau kesehatan.
– sebagai nutraceuticals atau makanan fungsional
– mampu memodulasi proses seluler.
– berkontribusi terhadap pencegahan penyakit
• seperti kanker, penyakit kardiovaskular, obesitas, dan
DM tipe II
Mekanisme kerja senyawa bioaktif pada
jalur metabolisme kolesterol.
Pengaruh Peptida Kedelai Pada Gen-gen Dalam Biosisnt
esis TG Dan Kolesterol
Fucoxanthin Dalam Penanganan Obesitas
Pengaruh leusin pada pertumbuhan dan prol
iferasi sel lewat ekspresi gen
Antosianin Dalam Pencegahan kanker :
•Bersifat multistage
Jalur sianidin-3-glukosida (C3G) memperbaiki hi
perglikemia dan sensitivitas insulin
Peran Quercetin Homeostasis Glukosa
Hal Penting Dalam Pengembangan Makanan Fun
gsional Berdasar Nutrigenomik
• Senyawa apa yang tepat kita gunakan
• Bagaimana sifat fisikokimia senyawa tersebut
• Bagaimana proses pengaolahan agar senyawa tersebut tida
k rusak atau malah menjadi lebih aktif
• Berapa jumlah yang sebaiknya dikonsumsi dan diberikan se
kali atau beberapa kali per hari
• Dalam penelitian menggunakan hewan harus dengan pakan
standart hewan tersebut.
• Pemeliharaan hewan dan pengambilan sampel tidak boleh
membuat hewan stress selama dalam waktu penelitian
• Reference biokimia harus sesuai
Tabel. Polifenol, Sumber dan Sifatnya
(adapted from Ottaway, 2008; Watson & Preedy, 2010)
Tabel. Polifenol, Sumber dan Sifatnya
(adapted from Ottaway, 2008; Watson & Preedy, 2010)
Tabel. Karotenoid utama dalam diet & sumbernya (Ada
pted from Wildman, 2007)
Pemeliharaan Hewan Coba
Jumlah dan frekuensi pengambilan darah
Maks. Darah yang diambil
berdasar ( badan
berat Jarak waktu pe
berat badan_) ngambilan

1% 3 minggu

0,75% 2 minggu

0,50% 1 minggu

0,05% tiap hari


Pengambilan darah berdasar CBV
Maks.darah diambil Selang waktu
(CBV)

15% 3 minggu

10% 2 minggu

7.5% 1 minggu

0.75% setiap hari


REFERENCES PENELITIAN DENGAN HEWAN COBA
Beberapa Penelitian
Nutrigenomik Dengan
Bahan Pangan Lokal
Selective increases of bifidobacteria in gut microflora improve high-fat-diet-i
nduced diabetes in mice through a mechanism associated with endotoxaem
ia (Cani et al. 2007)

Diet Tinggi le PREBIOTIK (OLIGO


mak SAKARIDA)

peningkatan jumlah bakteri Bifidobacteriu


m spp secara signifikan

Perbaikan sekresi in
perbaikan tolerans penurunan sitokin proinflam
sulin akibat induksi
i glukosa asi pada plasma
glukosa
Pengaruh Sinbiotik Butirogenik Gembili (Dioscorea esculenta) dan Eubacterium recta
le Terhadap Perubahan Ekspresi Gen PGC-1α, AMPK-α2dan IRS-1 Di Jaringan Otot Sk
elet Tikus Dm Tipe 2

GEMBILI Eubacterium rectal


(pati resisten) e

memperbaiki sinsitivitas insulin

peningkatan eks
Penurunan inde presi PGC-1α (S
ks HOMA IR peningkatan eks etyawati et al, 2
presi Ampk-α2 ( 017).
peningkatan ekspresi Irs-1 Oktiyani et al, 2
pada otot skeletal (Sunart 016)
i et al, 2018)
Besten , et al., 2013

• Mekanisme Short Chain Fatty Acids (SCFA, Asam Lemak Rantai Pendek) dala
m mengatasi resistensi insulin melalui penurunan lipolisis dan asam lemak b
ebas dalam plasma, serta meningkatkan oksidasi/penggunaan asam lemak ol
eh hepar, otot skeletal dan jaringan adiposa.
Mekanisme SCFA menurunkan kadar glukosa darah
High Fiber Snack Reduce Body Fat, Blood Glucose and
Insulin Resistance in Type 2 Diabetes Mellitus Patients

15 6 *
P la s m a g lu c o s e (m m o l/L )

*
10 4
H O M A - IR

5 2

0 0
B e fo re Af t e r B e fo re Af t e r

Sunarti, et al., 2018


TERIMA KASIH
WASS. WR WB

Anda mungkin juga menyukai