Optimalisasi Kombinasi
Protein Hewani dan Nabati
dalam Penanganan Stunting
Rimbawan
5
6 Provinsi tetap mengalami peningkatan prevalensi stunting salah satunya: PAPUA BARAT dengan peningkatan 3.8%
Prevalansi
+5.5 +5.1
+1.3
+3.8
1st 2nd
3rd
TEORI BARKER
Sumber: Global nutrition challenges: a life-cycle approach, in Final report to the ACC/SCN by the Commission on the Nutrition Challenges of the 21st 10
century. Food Nutr Bull 2000;(Suppl)21:18–34
TEORI BARKER
Pada awal abad ke-20, David Barker menyatakan bahwa gangguan pertumbuhan janin
BERHUBUNGAN dengan meningkatnya risiko kejadian Penyakit Tidak Menular di
kemudian hari.
Pengamatan Barker dkk. telah dipopulerkan sebagai “Hipotesis Barker” atau “Asal Usul
Penyakit Dewasa pada Janin” (FOAD). Kelompok peneliti tersebut mencatat bahwa
berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan proksi kesehatan janin dan orang dewasa.
11
Efek Jangka Panjang Malnutrisi dan Kaitannya
Penyakit Metabolik pada Usia Dewasa
https://journals.physiology.org/doi/full/10.1152/physrev.00002.2020
INTERVENSI GIZI SPESIFIK DENGAN
PENDEKATAN SIKLUS HIDUP
Tubuh pendek dan kurus Berkurangnya otot dan kapasitas kerja, gangguan
cerminan gangguan fungsional menstruasi
Massa tubuh tanpa lemak Menurunnya massa tulang pada dewasa awal dan
(LBM) yang rendah pada resiko lebih besar menderita osteoporosis pada pasca
remaja putri menopause
BEBERAPA ASPEK YANG PERLU
DIPERHATIKAN DALAM
PENANGGULANGAN STUNTING
PENANGGULANGAN STUNTING
FAKTOR EKONOMI
06/04/2022 19
FAKTOR EKONOMI
22
Ketersediaan Protein (g) menurut Jenisnya (2015-2019)
06/04/2022 23
Berdasakan data AKG dalam Permenkes No. 28 Tahun 2019
Asumsi bahwa asupan protein
total untuk pertumbuhan anak-
anak di negara berkembang telah
tercukupi perlu dievaluasi
kembali.
Pre-school children (2-5 yr) Schoolchildrenb (10-12 yr) Adults (18+ yr)
Amino acid mg/kg/day mg/g protein mg/kg/day mg/g protein mg/kg/day mg/g protein
Histidine ? ? 8-10 16
Isoleucine 31 28 28 28 10 13
Leucine 73 66 44 44 14 19
Lysine 64 58 44 44 12 16
Methionine and 27 25 22 22 13 17
cystic
Phenylalanine 69 63 22 22 14 19
and tyrosine
Threonine 37 34 28 28 7 9
Tryptophan 12.5 11 3.3 9 3.5 5
Valine 38 35 25 25 10 13
Total (except 352 350 216 222 84 113
for histidine)
https://researchonline.lshtm.ac.uk/id/eprint/2646305/1/main.PMC4919554.pdf
Terdapat hubungan yang kuat antara stunting
dan indikator konsumsi pangan hewani secara
umum, serta indikator konsumsi susu,
daging/ikan, dan telur, dan bukti bahwa
mengonsumsi beberapa pangan hewani lebih
menguntungkan dibandingkan konsumsi
pangan hewani tunggal.
https://onlinelibrary.wiley.com/doi/pdf/10.1111/mcn.13264
Asupan dairy products dan telur yang lebih
tinggi dikaitkan dengan risiko stunting yang
lebih rendah.
100 %
Mutu
Kimiawi
Protein
Efek kesehatan Kedelai (Soy)
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780128027783000020
Upaya peningkatan mutu protein dalam
rangka penanggulangan stunting
Penambahan berat badan tikus yang diberi makan diet yang mengandung
berbagai level protein gandum yang berbeda, tanpa penambahan ( ) dan
dengan penambahan asam amino lisin1% ( )
Di wilayah pertanian yang ketersediaan pangannya dinilai Penelitian ini menemukan bahwa konsentrasi asam amino
mencukupi, prevalensi stunting cukup tinggi. Kebersihan arginin dalam darah anak stunting lebih rendah dibandingkan
sanitasi dan gangguan penyerapan nutrisi termasuk asam anak normal
amino diduga menjadi penyebabnya
Jumlah asupan protein saja tidak cukup. Kualitas sumber Rasio asupan sumber protein hewani dan nabati lebih tinggi pada
protein juga perlu diperhatikan, terutama perbandingan anak normal, dan proporsi anak stunting dengan asupan protein
protein dari sumber hewani dan nabati kurang lebih tinggi dibandingkan anak normal.
Framing Protein Hewani vs. Nabati
Apakah kalian tahu ?
+ 62 818 705 159 Jl. Raya Dramaga, Bogor 16680 West Java, Indonesia.