Anda di halaman 1dari 28

Nutrisi Ibu Hamil

1. Keni satria
2. Muhammad Agam Rayhan
3. Yurnailis
4. Khairatun Muthmainnah
5. Dinda Aulia Riski
6. Auda Nadira
Perubahan fisiologis
01 dalam kehamilan

02 Nutrisi dalam kehamilan


Nutrisi 03 Status gizi dalam kenaikan
berat badan
Ibu 04 Anemia defisiensi besi
Hamil pada kehamilan
Terapi anemia defisiensi
05 besi

06 Tatalaksana
PERUBAHAN FISIOLOGIS DALAM
KEHAMILAN
KEHAMILAN

Proses
penting
untuk
Implantasi
• Pada umumnya, lamanya kehamilan adalah sekitar 40
minggu atau 280 hari.
• Terdapat 3 trimester
• Trimester 1 : mg 1 – 12
• Trimester 2 : mg 13 – 28
• Trimester 3 : mg 29 - 40

Paramita, Farah. 2019. Gizi Pada Kehamilan. Jakarta:


Penerbit Wineka Media
• Pada awal masa kehamilan, beberapa wanita mengalami mual
baik yang diikuti muntah maupun tidak (morning sickness).
hCG : Mual
• Hormon HCG dibagi menjadi 2 rantai asal

α: mirip dengan rantai α dari hormon FSH, LH dan TSH ( sehingga meningkatkan hormon
tiroid >mual

• β:mempengaruhi pada degenerasi keganasan pasca evakuasi molahidatidosa.

• Psikologi, factor imunologi, infeksi H.pylori > mual.

• Progesteron > gastric emptying dan tonus sphincter esophagus. > vomiting.

Soma-Pillay P, et al. Cardiovascular journal of Africa


2016;27:89.
Costantine M. Frontiers in pharmacology 2014;5:65
Hiperplasia sel β pancreas > sekresi dan sensitivitas insulin pada awal kehamilan > resisten
insulin progresif ( trimester 2 dan 3 ).

Sehingga :
- Hormone diabetogenic seperti lactogen, hormone pertumbuhan, progesterone,
prolactin dan kortisol. sensitivitas insulin pada jaringan perifer seperti jaringan
adiposa dan jaringan otot.
- Adanya resistensi insulin dan hipoglikemi menghasilkan lipolisis yang
menyebabkan penggunaan lemak sebagai sumber energi,menggunakan glukosa
dan asam amino yang tersedia untuk janin.
- Ketika fungsi pancreas pada ibu hamil mengalami gangguan sehingga tidak
mampu melakukan penyesuaian terhadap kondisi insulin resisten ini maka akan
menyebabkan diabetes gestasional
- Serum kolesterol total dan trigliserida akan mengalami peningkatan pada masa
kehamilan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan sintesis trigliserida pada hati dan
penurunan aktivitas lipoprotein lipase yang menyebabkan penurunan katabolisme
jaringan adiposa. Adanya peningkatan trigliserida mampu menyediakan supply energi
bagi ibu hamil sedangkan glukosa akan disalurkan pada janin.
Trimester 1: ↓turnover tulang.

Trimester 3:↑ (untuk kebutuhan fetus)

-Perubahan musculoskeletal menyebabkan lordosis lower back.

Leher: forward flexion


bahu:downward movement
pelebaran dan ↑ mobilitas sendi sakroiliaka dan simfisis pubis

Soma-Pillay P, et al. Cardiovascular journal of Africa


2016;27:89.
Costantine M. Frontiers in pharmacology 2014;5:65
BERBAGAI PERUBAHAN FISIOLOGIS DALAM
KEHAMILAN
Napso T, et al. Frontiers in physiology 2018;9
Nutrisi dalam kehamilan
Gizi dan Nutrisi ibu hamil merupakan hal penting yang harus dipenuhi selama
kehamilan berlangsung.

Kebutuhan gizi ibu hamil, berdasarkan masa kehamilannya.

Trimester I
Nama Zat Gizi Fungsi Bahan Makanan
Asam folat Pembentukan sistem syaraf pusat, Sayuran berdaun hijau, tempe,
termasuk otak serta serealia atau kacang-
kacangan yang sudah ditambahkan
asam folat.

Asam lemak tak jenuh Tumbuh kembang sistem syaraf Ikan laut
pusat dan otak

Vitamin B12 Perkembangan sel janin Hasil ternak dan produk


olahannya, serta produk olahan
kacang kedelai seperti tempe
tahu
Vitamin D Membanru penyerapan kalsium Ikan salmon dan susu
dan mineral di dalam darah
Trimester II

Nama Zat Gizi Fungsi Bahan Makanan


Vitamin A Proses metabolisme, Buah-buahan berwarna
pembentukan tulang, dan kuning hingga merah, daging
sisten saraf ayam, telur bebek, dan wortel
Kalsium (Ca) Pembentukan tulang dan gigi Susu, yoghurt, bayam,
bagi janin dan ibu jeruk, roti gandum, ikan
teri.
Zat besi (Fe) Membentuk sel darah Sayuran hijau, daging sapi,
merah, mengangkut hati sapi, ikan, kacang –
osugen ke seluruh tubuh kacang an
dan janin
Trimester III
Nama zat gizi Fungsi Bahan makanan
Vitamin B6 Membantu proses sistem Gandum, kacang-kacangan,
saraf dan hati
Vitamin C Membentu penyerapan zat Jeruk, tomat, jambu,
besi dan sebagai pepaya, nenas
antioksidan
Serat Memperlancar BAB, Sayuran dan buah-buahan
mempersingkat waktu
transit feses
Seng ( Zn) Membantu proses Telur, hati sapi, daging
metabolisme dan kekebalan sapi, ikan laut, kacang-
tubuh kacangan,.
Iodium Mengatur suhu tubuh, Garam dapur yang
membentuk SDM serta ditambahkan iodium, ikan
fungsi otot dan saraf laut.

Pedoman pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja putri


dan wanita usia subur (wus), kemenkes RI 2018
Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, Serat, dan Air yang Dianjurkan (Per Orang Per Hari)

Permenkes, 2019
Angka Kecukupan Vitamin yang Dianjurkan (Per Orang Per Hari)

Permenkes, 2019
Angka Kecukupan Mineral yang Dianjurkan (per orang per hari)

Permenkes, 2019
Status Gizi Ibu Hamil

• Pertumbuhan janin dalam kandungan sangat dipengaruhi oleh


status gizi ibu hamil
• Risiko gizi kurang pada Wanita hamil (KEK):
o BBLR
o Prematur
o Kematian bayi baru lahir
• Dampak:
o Pertumbuhan dan perkembangan anak
o Perkembangan intelektual
o Produktivitas
Status Gizi Ibu Hamil

• Ibu yang menderita KEK (Kurang Energi Kronis) punya resiko


6,2 kali melahirkan bayi stunting
• LiLA (lingkar lengan atas), parameter terbaik resiko KEK
pada WUS (Wanita usia subur)
• Batas ambang LiLA menentukan KEK pada WUS:
≥ 23,5 cm  normal
<23,5 cm  KEK  risiko BBLR

Thamaria, Netty. 2017. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Kemenkes


RI
Rekomendai peningkatan BB selama
kehamilan
Status Gizi (IMT) Rata-rata kenaikan berat Total pertambahan BB selama
trimester 2/3 hamil
<18,5 (underweight) 0,5 kg/minggu 12,5-18 kg
18,5-24,9 (normal) 0,4 kg/minggu 11,5-16 kg
25-29,9 (overweight) 0,3 kg/minggu 7-11,5 kg
>30 (obesitas) 0,2 kg/minggu 5-9 kg

Pada trimester 1 peningkatan BB 0,5-2 kg

Paramita, Farah. 2019. Gizi Pada Kehamilan. Jakarta:


Penerbit Wineka Media
ANEMIA DALAM KEHAMILAN
PENDAHULUAN
WHO : 41,8 % ibu hamil di dunia mengalami
anemia
Indonesia ( Riskesdas 2018) : 48,9 % ibu hamil
mengalami anemia.
Zat besi merupakan faktor yang berperan dalam
terjadinya anemia
Nutrisi yang baik perlu diperhatikan untuk
mencegah terjadinya anemia

kemenkes RI, 2018


Definisi Anemia : suatu kondisi ketika jumlah
SDM kurang dari normal.

Pada saat hamil  “Hemodilusi” : volume plasma ibu terus


mengalami ↑, namun produksi SDM lambat  massa
SDM ↓  Anemia

Anemia pada ibu hamil sering dijumpai pada T1 & T3.

Jumlah darah dalam tubuh meningkat 20-30%


,hal ini dikarenakan ibu akan berbagi dengan bayinya.
Diagnosis Anemia pada Kehamilan
WHO:
• Hb <11 g/dl atau Ht <33% sepanjang masa kehamilan.
CDC:
• Hb <11 g/dl atau Ht <33%: trimester I dan III
• Hb <10,5 g/dl atau Ht <23%: trimester II

Gejala yang sering ditemui pada penderita anemia adalah 5 L (Lesu, Letih, Lemah, Lelah, Lunglai),
disertai sakit kepala dan pusing, mata berkunang-kunang, mudah mengantuk, sulit konsentrasi.
Secara klinis penderita anemia ditandai dengan “pucat” pada wajah, kelopak mata, bibir, kulit, kuku
dan telapak tangan.

Pedoman pencegahan dan penanggulangan anemia pada


remaja putri dan wanita usia subur (wus), kemenkes RI
2018
Pemeriksaan Laboratorium

Defisiensi Besi Defisiensi Asam Folat Defisiensi B12

Gambaran anemia gambaran anemia gambaran anemia


hipokrom mikrositer makrositik, normositik makrositik, normositik
anemia atau normokrom dengan atau normokrom dengan
hipersegmentasi leukosit hipersegmentasi leukosit
PMN. PMN.
Kadar besi plasma Hitung retikulosit dapat Hitung retikulosit dapat
rendah normal atau rendah normal atau rendah
Total iron-binding Hitung leukosit dan Hitung leukosit dan
capacity tinggi, trombosit dapat trombosit dapat
berkurang. berkurang.
Kadar ferritin rendah Kadar asam folat Kadar asam folat normal,
rendah, sedangkan sedangkan kadar vitamin
kadar vitamin B12 B12 rendah
normal
Komplikasi Anemia
Pada T1 : berkaitan dengan terjadinya abortus, BBLR, kelahiran
preterm, neonatal KMK (kecil masa kehamilan)

Pada T2 & T3 : BBLR, perdarahan prematur, perdarahan antepartum

Anemia berat : BBLR ↑, kelahiran preterm, kognitif pada anak ↓

Manuaba. 2010. Ilmu penyakit kandungan dan KB.


Jakarta : EGC
TERAPI ANEMIA DEFISIENSI BESI
PADA KEHAMILAN
• Pemberian besi : terapi utama defisiensi besi dan anemia defisiensi besi. Sesuai dengan tabel berikut

• Dosis terapi defisiensi besi disesuaikan dengan derajat defisiensi dan usia kehamilan saat diagnosis
ditegakkan.
• Pada anemia defisiensi besi ringan dengan kadar Hb 10–10,4 g/dL dapat diberikan terapi besi oral 80–
100 mg/hari.
• Jika ibu hamil terdiagnosis anemia defisiensi besi pada trimester pertama dan kedua, maka tablet besi
oral dapat diberikan sebagai terapi lini pertama.
• Pada keadaan defisiensi besi, penghitungan kebutuhan besi dilakukan sebagai perkiraan pemberian
terapi menggunakan Ganzoni Formula.

Kebutuhan besi = BB[kg] x (Target Hb - Hb saat ini)[g/L] x 2,4 + 500 mg


Indikasi pemberian terapi Intravena

• Hb <10 g/dL
• Usia kehamilan >34 minggu
• Gangguan absorbsi besi akibat kelainan gastrointestinal
• Respon terapi oral adekuat
• Efek samping terapi oral tidak dapat ditoleransi
• Kepatuhan minum obat yang buruk

• Terapi parenteral dianjurkan pada kehamilan trimester 3, terutama >34 minggu


• Preparat besi parenteral juga dipertimbangkan pada pasien dengan kadar Hb <10 mg/dL
• Transfusi PRC (packed red cell) diberikan pada Hb <7 g/dL, atau Hb ≥7 g/dL pada pasien dengan
gejala, seperti dekompensasi jantung, serta tidak respon terhadap terapi pemberian besi intravena.
Tranfusi darah jarang sekali diberikan kecuali terdapat tanda-tanda hipovolemia, contohnya akibat
perdarahan pasca salin
• Evaluasi terapi besi dilakukan 2–3 minggu setelah terapi, dan pengawasan dilakukan tiap
trimester. Respon awal yang dapat terlihat adalah perubahan klinis pada pasien.

Wibowo N, Irwinda R, Hiksas R. Anemia Defisiensi Besi


Pada Kehamilan. Jakarta : UI Publishing; 2021.
Makanan yang Dianjurkan & Tidak
Dianjurkan Bagi Ibu Hamil
Makanan yang Dianjurkan Makanan yang Tidak Dianjurkan
Makanan pokok sumber karbohidrat Makanan yang diawetkan (karena
seperti : padi-padian atau serelia mengandung bahan tambahan
(beras, jagung, gandum), sagu, umbi- makanan yang kurang aman) dan
umbian (ubi, singkong, talas), serta sumber protein hewani (daging, telur,
hasil olahannya seperti : havermount, ikan) yang dimasak kurang matang
bihun, macaroni, mie, roti, dan karena mengadung kuman yang
tepung-tepungan. berbahaya bagi janin.
Makanan sumber protein yang terdiri Membatasi kopi dan coklat (karena
dari protein hewani (ikan, telur, ayam, terdapat kafein yang dapat
daging, susu, dan keju) dan protein meningkatkan tekanan darah), serta
nabati (kacang-kacangan berupa membatasi makanan yang
kacang kedelai, kacang hijau, kacang mengandung energi tinggi yaitu
tanah, kacang merah, dan kacang makanan yang mengandung gula dan
tolo), beserta semua hasil olahannya lemak tinggi seperti keripik dan cake
seperti tahu, tempe, dan susu kedelai. (mencegah bayi lahir gemuk sehingga
menyulitkan saat persalinan normal)
Makanan yang Dianjurkan Makanan yang Tidak Dianjurkan
Makanan sumber zat pengatur berupa Membatasi konsumsi minuman ringan
sayuran dan buah. Sayuran yang mengandung soda (soft drink)
diutamakan yang berwarna hijau karena bisa memicu terjadinya keram
(daun singkong, bayam, daun katuk, pada otot)
kangkong) dan kuning jingga (tomat
dan wortel), sayuran kacang-
kacangan (buncis, kecipir, kacang
Panjang). Buah-buahan diutamakan
yang berwarna kuning jingga dan
kaya serat seperti manga, nanas,
nangka masak, papaya, jeruk, sirsak,
dan apel.

Fitriah, Arsinah Habibah dkk. 2018. Buku Praktis Gizi Ibu


Hamil. Malang. Media Nusa Creative
Thank You

Anda mungkin juga menyukai