Anda di halaman 1dari 10

ELEKTROKARDIOGRAFI

Pendahuluan

Elektrokardiografi (EKG) adalah metode pencatatan aktifitas listrik jantung dari permukaan tubuh.
Hal ini dimungkinkan karena tubuh merupakan konduktor listrik yang baik. Gambaran yang terjadi
merupakan gambaran dari penyebaran impuls disistem konduksi jantung. Ada 2 hal yang perlu
dipahami tentang EKG yaitu mengenai tehnik perekaman dan interpretasi (penilaian) dari hasil
rekaman. Untuk interpretasi diperlukan teknik perekaman yang standar, seperti: kecepatan kertas,
kalibrasi dan kertas EKG. Dalam teknik perekaman disepakati bahwa bila arah penyebaran eksitasi
menuju ke elektroda positif maka gambarannya adalah defleksi keatas, bila menjauhi gambar maka
gambarannya adalah defleksi kebawah. Pada praktikum ini lebih ditujukan pada pemahaman tehnik
perekaman bukan pada interpretasinya, walaupun contoh-contoh interpretasi dapat membantu
pemahaman tehnik perekaman.

Standarisasi alat:

- Kecepatan kertas EKG standar 25 mm/detik


- Kalibrasi kertas standard digunakan:
Tiap kotak besar = 0.20 detik
Tiap kotak kecil = 0,04 detik
Skala vertikal = 1 milivolt per cm atau 1 milivolt per 10 mm

Intepretasi Hasil EKG


1. Calibrasi
Normal calibrasi adalah 1mV (10 kotak kecil / 2 kotak besar)

2. Ritme
Normal ritme jantung adalah 50-100x/menit
Irama sinus : adalah irama gelombang P dikuti komplek QRS dan gelombang T
-sinus rhytm : berarti detak jantung diantara 50-100x/menit
-sinus takikardi : berarti detak jantung >100x/menit
-sinus bradikardi : berarti detak jantung kurang dari 50x/menit
-sinus aritmia : berarti detak jantung berubah setiap detik

3. Rate
Yang paling mudah menggunakan rumus 1500/Jumlah kotak kecil antara gel. R - R
Contoh:

4. Gelombang P
Normal : Tinggi 1-3 kotak kecil
Positif pada lead I, II, aVF

5. PR Interval
Normal: Durasi 3-5 kotak kecil

6. QRS axis (menggunakan gelombang QRS)

-Axis normal : Lead I dan aVF (+)


-Menyimpang ke kanan : Lead I (-) dan aVF (+)
-Menyimpang ke kiri : Lead I (+) dan aVF (+)
-Menyimpang ke kanan yang hebat: Lead I dan aVF (-)

7. Gelombang QRS
Tinggi : 5-20 kotak kecil
Durasi : 1,5-3 kotak kecil

8. QT Interval
Durasi < 10 kotak kecil
10. Gelombang U => tanda hipokalemi
Normal : tidak ada/tidak muncul

11. ST segment
Normlanya isoelektrik (sejajar/menyentuh garis merah) atau < 1 kotak kecil

12. Gelombang T
-Positif (+) pada Lead I, II, V3-V6
-Negatif (-) pada Lead aVR
Cara Kerja:

1. Persiapan Praktikum
 Orang percobaaan berbaring telentang dalam keadaan rileks
 Semua peralatan yang terbuat dari logam dilepaskan
 Bersihkan area yang akan dipasang elektroda.
 Berikan jelly EKG ada kulit dan Elektroda

Note: Pada EKG Serial, Pemasangan Elektroda diberi tanda.

2. Prosedur Praktikum
I. Prosedur Praktikum EKG Tanpa Modifikasi
 Pasang Elektroda pada sadapan ekstremitas dan sadapan precordial
Ada 4 elektroda yang dipasang pada anggota gerak yang menghubungkan dengan
instrument dan 6 elektroda yang dipasang untuk menghubungkan area precordial dengan
instrument, sebagai berikut:
- C1 di ICS 4 linea parasternalis kananm
- C2 di ICS 4 linea parasternalis kiri
- C4 di ICS 5 linea midclavikula kiri
- C3 diantara C2 dan C4
- C5 sejajar C4 di linea aksilaris anterior kiri
- C6 sejajar C4 di linea aksilaris media kiri
 Atur Kecepatan perekaman 25 mm/s dengan kalibrasi 1 cm = 1 mV
 Lakukan perekaman dengan menekan tombol start mulai sadapan I,II,III, aVR, aVL,
aVF, dan V1-V6
 Selesai perekaman, lepaskan semua elektroda, kemudian, bersihkan kulit dan elektroda
dengan kapas alkohol
 Cantumkan identitas probandus
- Nama :
- Jenis Kelamin :
- Umur :
- Keluhan :
- Operator :
- Waktu Pemeriksaan :
 Penilaian dan Interpretasi hasil gambaran EKG

II. Prosedur Praktikum EKG dengan Modifikasi


Pada percobaan ini kita akan melakukan Perekaman EKG dengan modifikasi pada
kecepatan perekaman, modifikasi pada amplitude, modifikasi pada sadapan ekstremitas dan
sadapan precordial dan juga Perekaman EKG pada saat menahan nafas.

- Prosedur Perekaman EKG dengan Mengubah Kalibrasi Kecepatan


a. Prosedur Perekaman dengan Konfigurasi Kecepatan 50 mm/s
 Pasang Elektroda pada sadapan ekstremitas dan sadapan precordial
Ada 4 elektroda yang dipasang pada anggota gerak yang menghubungkan dengan
instrument dan 6 elektroda yang dipasang untuk menghubungkan area precordial dengan
instrument.
 Atur Kecepatan perekaman 50 mm/s dengan kalibrasi 1 cm = 1 mV
 Lakukan perekaman dengan menekan tombol start mulai sadapan I,II,III, aVR, aVL,
aVF, dan V1-V6
 Selesai perekaman, lepaskan semua elektroda, kemudian, bersihkan kulit dan elektroda
dengan kapas alkohol
 Cantumkan identitas probandus
 Penilaian dan Interpretasi hasil gambaran EKG

- Prosedur Perekaman EKG dengan Mengubah Kalibrasi Amplitudo


a. Prosedur Perekaman EKG dengan Kalibrasi Amplitudo menjadi 2 cm = 1 mV
 Pasang Elektroda pada sadapan ekstremitas dan sadapan precordial
Ada 4 elektroda yang dipasang pada anggota gerak yang menghubungkan dengan
instrument dan 6 elektroda yang dipasang untuk menghubungkan area precordial dengan
instrument.
 Atur Kecepatan perekaman 25 mm/s dengan kalibrasi 2 cm = 1 mV
 Lakukan perekaman dengan menekan tombol start mulai sadapan I,II,III, aVR, aVL,
aVF, dan V1-V6
 Selesai perekaman, lepaskan semua elektroda, kemudian, bersihkan kulit dan elektroda
dengan kapas alkohol
 Cantumkan identitas probandus
 Penilaian dan Interpretasi hasil gambaran EKG

b. Prosedur Perekaman EKG dengan Kalibrasi Amplitudo menjadi 0,5 cm = 1 mV


 Pasang Elektroda pada sadapan ekstremitas dan sadapan precordial
Ada 4 elektroda yang dipasang pada anggota gerak yang menghubungkan dengan
instrument dan 6 elektroda yang dipasang untuk menghubungkan area precordial dengan
instrument.
 Atur Kecepatan perekaman 25 mm/s dengan kalibrasi 0,5 cm = 1 mV
 Lakukan perekaman dengan menekan tombol start mulai sadapan I,II,III, aVR, aVL,
aVF, dan V1-V6
 Selesai perekaman, lepaskan semua elektroda, kemudian, bersihkan kulit dan elektroda
dengan kapas alkohol
 Cantumkan identitas probandus
 Penilaian dan Interpretasi hasil gambaran EKG

- Prosedur Perekaman EKG dengan Mengubah Elektroda ekstremitas sebelah kiri ke sebelah
kanan dan sebaliknya,
 Pasang Elektroda pada sadapan ekstremitas dan sadapan precordial
Ada 4 elektroda yang dipasang pada anggota gerak, pada elektroda ekstremitas kanan
dipindahkan ke sebelah kiri dan sebaliknya, dan 6 elektroda yang dipasang untuk
menghubungkan area precordial dengan instrument.
 Atur Kecepatan perekaman 25 mm/s dengan kalibrasi 1 cm = 1 mV
 Lakukan perekaman dengan menekan tombol start mulai sadapan I,II,III, aVR, aVL,
aVF, dan V1-V6
 Selesai perekaman, lepaskan semua elektroda, kemudian, bersihkan kulit dan elektroda
dengan kapas alkohol
 Cantumkan identitas probandus
 Penilaian dan Interpretasi hasil gambaran EKG

- Prosedur Perekaman EKG dengan Modifikasi Elektroda precordial,


a. Prosedur Perekaman EKG dengan Modifikasi Elektroda Precordial dipindahkan ke satu ICS
diatasnya
 Pasang Elektroda pada sadapan ekstremitas dan sadapan precordial
Ada 4 elektroda yang dipasang pada anggota gerak yang menghubungkan dengan
instrument dan 6 elektroda yang dipasang untuk menghubungkan area precordial dengan
instrument.
 Atur Kecepatan perekaman 25 mm/s dengan kalibrasi 1 cm = 1 mV
 Lakukan perekaman dengan menekan tombol start mulai sadapan I,II,III, aVR, aVL,
aVF, dan V1-V6
 Selesai perekaman, lepaskan semua elektroda, kemudian, bersihkan kulit dan elektroda
dengan kapas alkohol
 Cantumkan identitas probandus
 Penilaian dan Interpretasi hasil gambaran EKG

b. Prosedur Perekaman EKG dengan Modifikasi Elektroda Precordial dipindahkan ke satu ICS
dibawahnya
 Pasang Elektroda pada sadapan ekstremitas dan sadapan precordial
Ada 4 elektroda yang dipasang pada anggota gerak yang menghubungkan dengan
instrument dan 6 elektroda yang dipasang untuk menghubungkan area precordial dengan
instrument.
 Atur Kecepatan perekaman 25 mm/s dengan kalibrasi 1 cm = 1 mV
 Lakukan perekaman dengan menekan tombol start mulai sadapan I,II,III, aVR, aVL,
aVF, dan V1-V6
 Selesai perekaman, lepaskan semua elektroda, kemudian, bersihkan kulit dan elektroda
dengan kapas alkohol
 Cantumkan identitas probandus
 Penilaian dan Interpretasi hasil gambaran EKG

- Prosedur Perekaman EKG yang dilakukan pada saat Probandus menahan nafas
 Pasang Elektroda pada sadapan ekstremitas dan sadapan precordial
 Atur Kecepatan perekaman 25 mm/s dengan kalibrasi 1 cm = 1 mV
 Minta probandus untuk menarik nafas dan menahannya.
 Lakukan perekaman start mulai sadapan I,II,III, aVR, aVL, aVF, dan V1-V6
(Perekaman dilakukan saat probandus menahan nafas)
 Ketika sudah terekam semua, minta probandus untuk bernafas kembali
 Lalu lepaskan semua elektroda, kemudian, bersihkan kulit dan elektroda dengan kapas
alkohol
 Cantumkan identitas probandus
 Penilaian dan Interpretasi hasil gambaran EKG

- Prosedur perekaman EKG pada situasi khusus


a. Prosedur perekaman EKG untuk melihat jantung dari sebelah kanan.
 Pasang Elektroda V3, V4 dan V6 ke sebelah kanan dengan posisi anatomis sama
seperti sebelah kiri (posisi mirror), sementara V1 dan V2 tetap di posisi semula.
 Atur Kecepatan perekaman 25 mm/s dengan kalibrasi 1 cm = 1 mV
 Lakukan perekaman dengan menekan tombol start mulai sadapan I,II,III, aVR, aVL,
aVF, dan V1-V6
 Selesai perekaman, lepaskan semua elektroda, kemudian, bersihkan kulit dan elektroda
dengan kapas alkohol
 Cantumkan identitas probandus
 Penilaian dan Interpretasi hasil gambaran EKG

b. Posisi Elektroda Posterior


 Elektroda posterior ditempatkan dengan posisi yang sejajar secara horizontal dengan V4
a) V7 (C7) di linea aksilaris posterior kiri sejajar dengan V4
b) V8 (C8) di linea mid-scapular kiri sejajar dengan V4
c) V9 (C9) di spinal border sebelah kiri sejajar dengan V4
 .JIka mesin EKG bukan 15-lead dan hanya mampu merekam 12-lead, maka pertama harus
dilakukan perekaman dengan 12-lead EKG, kemudian pada perekaman kedua, V4, V5 dan V6
diposisikan pada V7, V8 dan V9 sebagai elektroda posterior. Dan V1, V2 dan V3
dipindahkan ke posisi awal V4,V5,dan V6.
 Penggunaan elektroda posterior sebelah kanan juga ditempatkan pada posisi anatomis yang
sama, namun posisinya diubah, dari sebelah kiri menjadi sebelah kanan.
 Atur Kecepatan perekaman 25 mm/s dengan kalibrasi 1 cm = 1 mV
 Lakukan perekaman dengan menekan tombol start mulai sadapan I,II,III, aVR, aVL, aVF,
dan V1-V6
 Selesai perekaman, lepaskan semua elektroda, kemudian, bersihkan kulit dan elektroda
dengan kapas alkohol
 Cantumkan identitas probandus
 Penilaian dan Interpretasi hasil gambaran EKG

3. Lakukan pembacaan dan analisa hasil perekaman EKG tersebut

Pada rekaman EKG harus terlihat:

1. Apakah sudah terekam lengkap 12 lead


(I,II,III,aVR,aVL,aVF, V1-V6)
2. Identitas, tanggal, jam dibuat
3. Apakah ada artefak (terutama elektroda ekstremitas) => kulit kering/kurang gel
4. Elektroda ekstremitas terbalik?
(tanda P negatif di lead I)
Gelombang R makin ke kiri makin tinggi di V1-V6

Tempat Pemasangan Lead EKG

- Elekroda diletakkan pada tangan kanan (RA), tangan kiri (LA), kaki kanan (RL) dan kaki kiri
(LL). Dengan meletakkan 4 elektroda maka 6 lead akan tergambarkan yaitu:
a. Standar lead: Lead I,II,III
b. Augmented lead: aVR, aVL, aVF

Gambar. penempatan elektroda standar lead


Normal Durations
Intervals Average Range Events in the Heart during Interval

PR intervala 0.18b 0.12 – 0.20 Atrial depolarization and conduction through AV node

QRS duration 0.08 to 0.10 Ventricular depolarization and atrial repolarization


QT interval 0.40 to 0.43 Ventricular depolarization plus ventricular repolarization
ST interval (QT minus QRS) 0.32 ... Ventricular repolarization (during T wave)
a
Measured from the begining of the p wave to the begining of the QRS complex.
b
Shortens as heart rate increase from average of 0.18 s at a rate of 70 beats/min to 0.14 s at a rate of 130 beats/ min.

Anda mungkin juga menyukai