Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.
com
ILMU VETERINER
Perkembangan nutrisi dan metabolisme hewan dan
tantangan zaman kita
Toshiro Arai *
Departemen Kedokteran Hewan Dasar, Fakultas Kedokteran Hewan, Nippon Veterinary and Life Science University, Tokyo, Jepang
* Korespondensi: tarai@nvlu.ac.jp
Diedit oleh:
Mary M. Christopher, Universitas California-Davis, AS
Diperiksa oleh:
Jose Ceron, Universitas Murcia, Spanyol Stephen
Brent Smith, Universitas A&M Texas, AS
Kata kunci: gangguan metabolisme, nutrisi komparatif, nutrigenomik, endokrinologi, ruminologi
Nutrisi didefinisikan sebagai proses
menyediakan dan memperoleh
makanan yang diperlukan untuk
kesehatan dan pertumbuhan hewan.
Nutrisi makanan digunakan sebagai
sumber energi utama oleh hewan
melalui berbagai proses, termasuk
pencernaan dan penyerapan di
saluran pencernaan, transportasi
darah, dan metabolisme di dalam sel.
Regulasi nutrisi hewan dikaitkan
dengan fungsi berbagai jaringan dan
organ pada hewan. Konsep baru dan
berkembang dalam nutrisi dan
metabolisme hewan menghadirkan
tantangan penelitian baru yang
membutuhkan kolaborasi
interdisipliner, pemikiran ulang batas-
batas disiplin tradisional, dan adaptasi
metodologi penelitian baru. Pada
artikel ini, saya akan fokus pada tiga
tantangan ini – nutrisi komparatif,
hubungan antara imunologi dan
penyakit gizi,
PERBANDINGAN NUTRISI DAN
METABOLISME
Studi tentang nutrisi hewan komparatif
dimulai dengan analisis proses metabolisme
energi. Metabolisme energi dan
ketidakseimbangan dalam proses
metabolisme dapat menyebabkan berbagai
penyakit pada hewan. Metabolisme energi
adalah proses produksi ATP. Pada sel tumor,
proses metabolisme energi, termasuk jalur
pentosa fosfat dan malate aspartate shuttle,
dipercepat dengan luar biasa (1), sedangkan,
produksi ATP melalui glikolisis sangat
menurun di jaringan hewan diabetes (2).
Pemantauan produksi ATP dalam jaringan
adalah cara yang efektif untuk memahami
kondisi kesehatan
www.frontiersin.org
ARTIKEL TANTANGAN BESAR KHUSUS
hewan. Selanjutnya, hubungan antara
metabolisme energi, endokrinologi, dan
imunologi adalah kunci untuk memahami
gangguan metabolisme pada hewan.
Dalam beberapa tahun terakhir, penyakit
metabolik terkait gaya hidup, seperti obesitas,
hiperlipidemia, dan diabetes melitus telah
meningkat prevalensinya pada anjing dan
kucing, seperti pada manusia.3,4). Seperti juga
terlihat pada manusia, obesitas pada hewan
disebabkan oleh makan berlebihan dan
kurangnya aktivitas fisik, dan merupakan faktor
risiko berbagai penyakit yang melibatkan
metabolisme energi. Obesitas didefinisikan
sebagai akumulasi lipid ektopik. Bukti terbaru
menunjukkan bahwa penyimpanan lipid
berkurang dalam jaringan adiposa hewan
obesitas berkontribusi terhadap akumulasi lipid
ektopik dalam jaringan nonadiposa, seperti hati,
otot rangka, dan pankreas, dimana lipotoksisitas
dapat merusak fungsi metabolisme.5). Kelebihan
kalori dan aktivitas fisik menginduksi
hiperglikemia diikuti dengan peningkatan sekresi
insulin, yang mempercepat sintesis asam lemak
melalui aktivasi faktor transkripsi, seperti protein
pengikat elemen pengatur sterol (SREBP) -1c.
Percepatan sintesis asam lemak menginduksi
akumulasi lipid ektopik dan meningkatkan
akumulasi lemak visceral (keadaan obesitas).
Temuan terbaru ini menekankan pentingnya
penelitian veteriner dalam memahami
patogenesis dan pencegahan penyakit metabolik
dan untuk mengembangkan pengobatan yang
efektif.
Berbeda dengan efek merugikan dari lipid pada
obesitas dan diabetes, akumulasi lipid ektopik bisa
sangat berharga dalam nutrisi hewan, seperti pada
daging sapi. Memberi makan biji-bijian sereal dalam
jumlah tinggi, seperti jagung atau jelai (makanan
berkalori tinggi), mengubah warna lemak karkas dari
kekuningan menjadi putih, dan meningkatkan
kemungkinan
terbit: 13 November 2014 doi:
10.3389/fvets.2014.00023
untuk mendapatkan kualitas daging yang
lebih tinggi. Gen umum untuk sintesis asam
lemak antara hewan monogastrik (anjing dan
kucing) dan ruminansia adalah SREBP-1c.
Regulasi gen SREBP mencegah terjadinya
obesitas pada anjing dan kucing, serta
menginduksi marbling pada sapi potong.
Selanjutnya, karakteristik nutrisi fermentasi
rumen pada sapi berbeda dengan hewan
monogastrik seperti anjing dan kucing.
Berbagai jenis penyakit metabolisme juga
diamati antara hewan pendamping dan
hewan pangan/pertanian. Nutrisi komparatif,
oleh karena itu, merupakan sudut pandang
penting dalam studi nutrisi dan metabolisme
hewan.
IMUNOLOGI DAN PENYAKIT
METABOLIK
Karena saluran pencernaan adalah salah satu
organ kekebalan yang paling penting, dan
jaringan adiposa adalah organ endokrin
terbesar dalam tubuh hewan, imunologi dan
endokrinologi merupakan sudut pandang
yang sangat diperlukan dalam studi nutrisi
hewan. Pada obesitas, penyimpangan sekresi
adipokin (adipocytokine) yang nyata dalam
lemak visceral bersamaan dengan
ketidakseimbangan dalam produksi adipokin
pro dan anti-inflamasi sangat penting dalam
perkembangan berbagai aspek sindrom
metabolik, seperti resistensi insulin.
Konsentrasi hormon plasma dapat menyertai
perubahan keadaan kekebalan tubuh hewan.
Monocyte chemoattractant protein-1 (MCP-1)
disekresikan dari jaringan adiposa putih pada
obesitas dan berkontribusi terhadap
akumulasi makrofag jaringan dan resistensi
insulin dengan menginduksi keadaan
peradangan kronis (6). Jaringan adiposa pada
hewan gemuk diubah untuk mengeluarkan
sitokin pro-inflamasi lainnya
Nopember 2014 | Jilid 1 | Pasal 23 |1
Arai
seperti TNF-α, MCP-1, dan IL-6 (7), yang
menyebabkan peradangan tingkat rendah yang
persisten. Obesitas juga menyebabkan
ketidakseimbangan dalam reaksi kekebalan
hewan. Misalnya, vaksinasi kurang efektif pada
hewan yang kekurangan gizi (kurus), yang tidak
dapat menghasilkan imunoglobulin dalam
jumlah yang cukup untuk kekebalan yang sehat.
Seperti pada manusia, hubungan antara nutrisi
(metabolisme energi) dan imunologi penting
untuk memahami pencegahan dan pengobatan
gangguan metabolisme pada hewan, termasuk
penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup.
NUTRIGENOMI
Efek nutrisi pada ekspresi gen telah dipelajari
dengan baik dalam beberapa tahun terakhir.
Nutrigenomik, cabang genomik gizi, adalah
studi tentang efek makanan dan konstituen
makanan pada ekspresi gen. Nutrigenomik
juga telah digambarkan sebagai pengaruh
variasi genetik pada nutrisi, di mana ekspresi
gen atau polimorfisme nukleotida tunggal
(SNP) berkorelasi dengan penyerapan nutrisi,
metabolisme, eliminasi, atau efek biologis.
Nutrigenomik baru-baru ini muncul sebagai
sudut pandang penting dalam nutrisi hewan.
Nutrigenomik dapat mengarah pada
pengembangan makanan yang efektif untuk
banyak penyakit pada hewan, misalnya diet
penurun berat badan yang mengandung
konstituen optimal untuk hewan gemuk.
Metabolomik adalah studi ilmiah tentang
proses kimia yang melibatkan metabolit.
Secara khusus, metabolomik adalah "studi
sistemik tentang sidik jari kimiawi unik yang
ditinggalkan oleh proses seluler tertentu".
Metabolom mewakili kumpulan semua
metabolit (produk akhir dari proses seluler)
dalam sel, jaringan, organ, atau organisme
biologis (8). Pengukuran metabolit pada
hewan dengan gangguan metabolisme dapat
mengklarifikasi penyebab gangguan tersebut,
sehingga metabolomik sangat efektif untuk
diagnosis penyakit pada hewan. Metabolomik
ruminansia, pengukuran produk fermentasi
dalam rumen, sangat penting untuk
pemeriksaan kesehatan pada ruminansia.
Investigasi mendalam tentang efek nutrisi
pada konsentrasi metabolit plasma akan
dikembangkan lebih lanjut sebagai
"nutrimetabolomik" untuk hewan. Nutrisi
Hewan dan Metabolisme mendorong studi
nutrigenomik untuk perbaikan
Perbatasan dalam Ilmu Kedokteran Hewan|Nutrisi dan Metabolisme Hewan
kesehatan hewan dan untuk pengembangan
metode diagnostik dan pengobatan baru
untuk penyakit gizi.
PERAWATAN BARU UNTUK GANGGUAN
METABOLIK
Ini membawa kita ke tantangan terakhir:
mengembangkan pengobatan yang
menjanjikan untuk penyakit metabolik
berdasarkan pemahaman baru kita tentang
peran imunologi. Perawatan dini gangguan
metabolisme meliputi pengembangan
makanan, suplemen, dan obat-obatan yang
disesuaikan. Baru-baru ini, calon suplemen
dan obat yang baik untuk mengobati obesitas
dalam pengobatan manusia dikembangkan,
dan senyawa ini sekarang akan dipelajari dan
digunakan dalam kedokteran hewan.
Flavonoid licorice, misalnya, memiliki aktivitas
antioksidan dan anti-inflamasi dan sangat
efektif untuk mengobati obesitas pada hewan
(9). Apoptosis inhibitor of macrophage (AIM)
adalah protein darah yang berasal dari
makrofag yang memainkan peran kunci
dalam patogenesis aterosklerosis, penyakit
metabolik, dan penyakit autoimun terkait
obesitas. Regulasi kadar AIM darah atau
fungsi AIM memiliki potensi sebagai terapi
generasi selanjutnya untuk melawan penyakit
radang ini (10). AIM juga dapat menjadi
kandidat yang baik untuk mengobati
gangguan metabolisme hewan melalui
konsep baru pengembangan obat.
Nutrisi dan metabolisme hewan bertujuan
untuk mempublikasikan penelitian tentang obat
baru dan efektif untuk berbagai penyakit pada
banyak spesies hewan melalui analisis
metabolisme energi menggunakan teknik
analitik baru, yaitu genomik, proteomik, dan
metabolomik. Metabolisme energi adalah asal
mula kesehatan hewan; ketidakseimbangan
dalam metabolisme energi menyebabkan
penyakit hewan. Oleh karena itu, studi tentang
nutrisi dan metabolisme hewan akan bermanfaat
bagi kondisi kesehatan berbagai hewan. Topik
yang menarik meliputi makanan (nutrisi),
malnutrisi, defisiensi vitamin, fermentasi rumen,
pembatasan makan, peradangan, gangguan
metabolisme, penyakit terkait gaya hidup
(obesitas, sindrom metabolik, diabetes,
hipertensi), tumor, diagnosis genetik, dan
pengembangan suplemen dan obat-obatan pada
hewan.
Sementara saya mengutip hanya beberapa
tantangan utama (nutrisi komparatif, hubungan
nutrisiimunologi, nutrigenomik) dalam waktu
dekat nutrisi hewan
Perkembangan nutrisi hewan
dan metabolisme, saya tahu akan ada
banyak lainnya. Dengan dukungan Dewan
Redaksi dan seluruh Komunitas Nutrisi dan
Metabolisme Hewan, Frontiers in
Veterinary Sciences akan menjadi forum
utama untuk mengatasi tantangan ini dan
tantangan masa depan lainnya. Selamat
datang di jurnal baru dan gaya penerbitan
baru yang inovatif.
REFERENSI
1. Arai T, Ogawa T, Nakamura M, Hosoya M, Ohnishi
Y. Perubahan aktivitas enzim hati pada tikus
transgenik yang membawa prototipe gen c-Ha-
ras manusia yang diobati dengan
dietilnitrosamin.J Vet Med Sci(2002)64:1065–7.
doi:10.1292/jvms. 64.1065
2. Magori E, Nakamura M, Inoue A, Tanaka A, Sasaki
N, Fukuda H, dkk. Aktivitas dehidrogenase malat
lebih rendah pada beberapa jenis leukosit perifer
anjing dan kucing dengan diabetes melitus tipe 1.Res
Vet Sci(2005)78:39–44. doi:10.1016/j.rvsc.2004. 06.001
3. Mori N, Lee P, Muranaka S, Sagara F, Takemitsu
H, Nishiyama Y, dkk. Kecenderungan hiperlipidemia
primer pada Miniature Schnauzer dan anjing
gembala Shetland dibandingkan dengan ras anjing
lainnya.Res Vet Sci(2010)88:394–9. doi:10.1016/j.
rvsc.2009.12.003
4. Kurir EA, Mellor DJ, Pendlebury E, Evans C,
Yam PS. Investigasi epidemiologi obesitas
kucing di Inggris Raya: hasil studi cross-
sectional dari 47 praktik hewan pendamping.
Dokter Hewan Rek(2012)171:560–4.
doi:10.1136/ vr.100953
5.DeFronzo RA. Resistensi insulin, lipotoksisitas,
diabetes tipe 2 dan aterosklerosis: mata rantai
yang hilang.Diabetes(2010)53:1270–87. doi:10.
1007/s00125-010-1684-1
6. Nio Y, Yamauchi T, Iwabu M, Okada-Iwabu
M, Gunata M, Yamaguchi M, dkk. Defisiensi
Monocyte chemoattractant protein-1 (MCP-1)
meningkatkan makrofag M2 yang diaktifkan secara
alternatif dan memperbaiki resistensi insulin dan
perlemakan hati pada tikus transgenik A-ZIP diabetes
lipoatrofik.Diabetes(2012)55:3350–8. doi:10.1007/
s00125- 012-2710-2
7. Suganami T, Tanaka M, Ogawa Y. Peradangan
jaringan adiposa dan akumulasi lipid ektopik.
Endocr J(2012)59:849–57. doi:10.1507/endocrj.
EJ12-0271
8. Jordan KW, Nordenstam J, Lauwers GY,
Rothenberger DA, Karim A, Garwood M, dkk.
Karakterisasi molekuler adenokarsinoma rektum
manusia dengan spektroskopi resonansi
magnetik jaringan utuh.Dis Colon Rektum(2009)
52:520–5. doi:10.1007/DCR.0b013e31819c9a2c
9. Aoki F, Honda S, Kishida H, Kitano M, Arai N, Tanaka H,
dkk. Penekanan oleh flavonoid licorice dari akumulasi
lemak perut dan penambahan berat badan pada tikus
C57BL / 6J obesitas yang diinduksi diet tinggi lemak. Biosci
Biotechnol Biochem(2007)71: 206–14. doi: 10.1271/
bbb.60463
10. Arai S, Miyazaki T. Dampak inhibitor apoptosis
makrofag (AIM) pada penyakit radang terkait
obesitas.Semin Immunopathol (2014)36: 3–12.
doi:10.1007/s00281-013-0405-5
Nopember 2014 | Jilid 1 | Pasal 23 |2
Arai
Pernyataan Konflik Kepentingan:Penulis menyatakan
bahwa penelitian ini dilakukan tanpa adanya hubungan
komersial atau keuangan yang dapat ditafsirkan sebagai
potensi konflik kepentingan.
Diterima: 24 September 2014; diterima: 30 Oktober 2014;
dipublikasikan online: 13 November 2014.
www.frontiersin.org
Kutipan: Arai T (2014) Perkembangan nutrisi dan
metabolisme hewan serta tantangan zaman kita.
Depan. Dokter hewan. Sains.1:23. doi: 10.3389/
fvets.2014.00023 Artikel ini diserahkan ke Animal
Nutrition and Metabolism, bagian dari jurnal
Frontiers in Veterinary Science.
Hak Cipta © 2014 Arai. Ini adalah artikel akses terbuka
yang didistribusikan berdasarkan ketentuan Materi Iklan
Perkembangan nutrisi hewan
Lisensi Atribusi Umum (CC BY). Penggunaan,
distribusi atau reproduksi di forum lain
diperbolehkan, asalkan penulis asli atau pemberi
lisensi dikreditkan dan publikasi asli dalam jurnal ini
dikutip, sesuai dengan praktik akademis yang
diterima. Tidak ada penggunaan, distribusi, atau
reproduksi yang diizinkan yang tidak mematuhi
ketentuan ini.
Nopember 2014 | Jilid 1 | Pasal 23 |3