Istilah lain yang berkaitan dengan gizi : Zat gizi , gizi , status gizi , pangan, bahan
makanan , makanan
B. Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi
Ilmu gizi pertama kali diakui sebagai cabang ilmu gizi yang berdiri sendiri adalah ketika
Mary Swartz Rose dinobatkan sebagai profesor ilmu gizi pertama pada tahun 1926.
perkembangan ilmu gizi di indonesia baru berkembang pesat pada tahun 1975.
Perkembangan ilmu gizi menyebabkan ruang lingkup ilmu gizi semakin luas dan
bersingungan dengan ilmu-ilmu yang lain, seperti agronomi, peternakan, mikrobiologi,
kedokteran dan pertanian. Komponen penting yang menjadi pusat perhatian dalam
ruang lingkup ilmu gizi, yaitu makanan.
makanan dan kesehatan. Konsumsi gizi sangat mempengaruhi status kesehatan seseorang. Asupan
zat gizi yang salah, baik berupa kelebihan atau kekurangan akan menimbulkan masalah kesehatan.
Istilah malnutrisi (gizi salah) diartikan sebagai keadaan asupan gizi yang salah,
dalam bentuk asupan berlebih atau kurang
Masalah kesehatan di indonesia yang muncul sebagai akibat asupan gizi yang kurang
diantaranya adalah
Kekurangan Vitamin A (KVA)
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
Anemia
Kekurangan Energi Protein (KEP)
Selain masalah gizi kurang, ada juga masalah gizi yang diakibatkan dari konsumsi
berlebih. Masalah yang sering muncul adalah obesitas (berat badan berlebih) yang akan
diikuti dengan timbulnya penyakit seperti jantung koroner, diabettes mellitus, stroke
dan yang lainnya.
Bagi perempuan gizi sangat penting dalam kesehatan reproduksinya, sejak masih
dalam berupa janin hingga usia lanjut.
E. Pengelompokan Zat Gizi Menurut Fungsi dan Kebutuhan
1. Zat makro 2. Zat gizi mikro
Jika dilihat dari fungsi zat gizi dalam tubuh, zat gizi dikelompokan menjadi :
- Memberi energy (pembakar)
- Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun )
- Mengatur proses tubuh
- Anti oksidan
- Meningkatkan respon kekebalan
ZAT GIZI MAKRO DAN MIKRO
Macam macam zat gizi : karbohidrat, mineral, protein, vitamin, lemak
Sedangkan berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh di bagi menjadi dua yaitu :
Zat Gizi Makro (Karbohidrat, Protein, Lemak)
Zat Gizi Mikro (Vitamin dan Mineral)
Klasifikasi karbohidrat
Metabolisme karbohidrat
a. pencernaan dan penyerapan karbohidrat
Amilum (zat tepung) sudah mulai mengalami pencernaan di mulut oleh enzim ptialin.
Makanan hanya sebentar berada di dalm mulut sehingga proses pencernaan amilum
masih terus berlanjut ke lambung. Makanan yang telah melalui lambung mejadi lebih
cair berbentuk seperti bubur yang di sebut cymus. Didalam duodenum cymus dicampur
dengan sekresi pankreas. Sekresi pankreas mengandung enzim amilopepsin sedangkan
sekresi usus halus mengandung enzim yang memecah disakarida menjadi
monosakarida. Penyerapan karbohidrat dimuali di dalam duodenum.
c. Utilisasi Karbohidrat
Hasil akhir dari perubahan karbohidrat menjadi energi adalah ATP (Adenosin Triphospat)
yang mengandung energi kimia tinggi. ATP merupakan cadangan energi yang dapat
digunakan langsung didalam reaksi-reaksi biokimia yang memerlukan energi.
Sel yang memerlukan persediaan energi lebih besar, memiliki simpanan energi yang
diperbesar dengan pembentukan metabolit berenergi tinggi lain yaitu Creatin Phosphat
(Posphocreatinine, Phosphagen)
Fungsi karbohidrat
-membantu pengeluaran feses
-sebagai bagian dari struktur sel
-sebagai cadangan energy
Pengatur metabolisme lemak
-pemberi rasa manis pada makanan
Penyakit akibat komsumsi karbohidrat
KEP (Kurang Energi Protein)
B. Protein
Protein merupakan sumber asam amino yang mengandung unsur carbon, hidrogen,
oksigen dan nitrogen. Proein berasal dari bahasa yunani proteos, yang berarti yang utama
atau didahulukan. Protein merupakan zat gizi kedua yang banyak terdapat didalam tubuh
setelah air, seperlima bagian dari tubuh manusia dewasa adalah protein. Angka
kecukupan protein untuk orang dewasa adalah 0,8-1,5 gr/kgBB.
Klasifikasi Protein
Berdasarkan sumbernya protein diklasifikasi menjadi dua yaitu protein hewani dan
protein nabati. Jika dikelompokan berdasarkan proporsi asam amino yang terkandung,
protein dikelompokan menjadi :
Protein lengkap/protein dengan nilai biologik tinggi/protein bermutu tinggi.
Protein tidak lengkap/protein bermutu rendah
Metabolisme Protein
Protein dalam makanan baru akan mengalami proses pencernaan di lambung, dengan
adanya enzim pepsin yang bekerja sama dengan HCL untuk memecah protein menjadi
metabolit intermediet tingkat polipeptida, yaitu pepton, albumosa, dan proteosa. Protein
yang telah dicerna akan menjadi asam amino didalam usus halus. Umumnya protein
diserap dan dicerna secara sempurna
Fungsi protein
- Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
- Salah satu penghasil utama energy
- Merupakan bagian dari enzim dan antibody
- Mengangkut zat gizi
- Mengatur keseimbangan cairan
C. Lemak
Lemak merupakan zat gizi yang terdiri dari molekul Karbon (C), Hidrogen (H),
dan Oksigen (O) yang mempunyai sifat yang dapat larut pada zat pelarut tertentu.
Kebutuhan lemak dinyatakan mutlak, WHO hanya menyarankan konsumsi lemak
sebanyak 15-30% dari kebutuhan energi total.
1 gram lemak dapat memberikan sumbangan energi sebesar 9 Kkal
Klasifikasi lemak
- Trigliserida
- Asam lemak jenuh
- Asam lemak tak jenuh
- Fosfolipid
- Kolesterol
Fungsi lemak
Lemak merupakan sumber asam lemak esensial linoleat dan linolenat yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan fungsi normal semua jaringan.
Lemak membantu transportasi dan absorbsi vitamin A, D, E, K
Jaringan lemak dalam tubuh berfungsi sebagai bantalan organ tubuh tertentu
Jaringan lemak dibawah kulit memelihara suhu tubuh dan melindung tubuh dari
hawa dingin.
Akibat Kelebihan
dapat mengakibatkan obesitas dan meningkatnya kolesterol darah yang akan
berdampak timbulnya berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan pembuluh
darah
Akibat Kekurangan
akan menyebabkan berkurangnya asupan kalori dan dapat menimbulkan gejala
defisiensi vitamin larut lemak.
A. Vitamin
Vitamin didefinikan sebagai zat organik yang diperlukan dalam jumlah relatif
kecil namun sangat penting untuk pertumbuhan normal serta pemeliharaan
kesehatan harus selalu tersedia dalam makanan karena tidak dapat disintesa oleh
tubuh
B. Mineral
Mineral merupakan bagian tubuh yang memgang peranan dalam pemeliharaan
fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ, maupun fungsi organ secara
keseluruhan.
Secara umum mineral di bagi menjadi dua yaitu mineral makro dan mineral mikro.
Klasifikasi mineral
Penilaian Status Gizi (PSG) adalah interpretasi dari data yang didapatkan dengan
menggunakan berbagai metode untuk mengidentifikasi populasi atau individu
yang berisiko atau dengan status gizi buruk.
Peran dan kedudukan Penilaian Status Gizi (PSG) adalah untuk mengetahui status
gizi, yaitu ada tidaknya malnutrisi pada individu atau masyarakat.
Terjadinya kesakitan dan kematian terkait dengan status gizi.
Pengukuran langsung
1.ANTROPOMETRI
Asal kata : antropos = manusia ;
metrios = ukuran
Antropometri = pengukuran variasi dimensi fisik dan komposisi tubuh Secara kasar pada
beberapa tingkat umur dan tingkat gizi Antropometri gizi adalah berhubungan dengan
berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat
umur dan tingkat gizi. Jenis ukuran tubuh antara lain berat badan, tinggi badan, lingkar
lengan atas dan tebal lemak bawah kulit.
Syarat penggunan antropometri:
Alatnya mudah didapat dan digunakan spt: dacin, pita LILA, mikrotois dll Pengukurannya
dpt dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektif Pengukuran bukan hanya
dilakukan dengan tenaga khusus profesional, juga oleh tenaga lain setelah dilatih untuk
itu Hasilnya muda disimpulkan, karena mempunyai ambang batas dan baku rujuk yang
suda pasti Secara ilmiah diakui kebenarannya
Keungulan antropometri
Prosedurnya sederhana, aman dan dpt dilakukan dalam jumlah sampel yg besar
Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli
Alatnya murah, mudah dibawak, tahan lama
Metode ini tepat dan akurat
Dapat mendeteksi/ menggambarkan riwayat gizi dimasa lampau
Dpat mengidentifikasi status gizi normal, kurang, gizi buruk krn suda ada ambang batas
yang jela
Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu
Kelemahan Antropometri
Tidak sensitif : tidak dpt mndeteksi status gizi dalam waktu singkat. Tdk dpt
membedakan kekurangan zat gizi tertentu sprt fe dan zink
Faktor diluar gizi ( penyakit, genetik, dan penurunan penggunaan energi)
Kesalahan yg terjadi pada saat pengukuran dpt mempengaruhi presisi, akurasu dan
validitas pengukuran antropometri gizi
Kesalahan ini terjadi karena pengukuran, analisis dan asumsi yang keliru
Sumber kesalahan biasanya berhubungan dengan latihan petugas yang tdk cukup,
kesalahan alat
Kesulitan pengukuran
JENIS PARAMETER
1. UMUR
Menurut Puslitbang Gizi Bogor, batasan umur yang digunakan adalah tahun umur penuh
(Completed Year ) dan untuk anak umur 0 – 2 tahun digunakan bulan usia penuh
(Completed Month).
Contoh : Tahun usia penuh (Completed Year )
Umur : 7 tahun 2 bulan, dihitung 7 tahun
6 tahun 11 bulan, dihitung 6 tahun
Contoh : Bulan usia penuh (Completed Month )
Umur : 4 bulan 5 hari, dihitung 4 bulan
3 bulan 27 hari, dihitung 3 bulan
2. Berat badan
Berat badan menggambarkan jumlah protein, lemak, air dan mineral pada tulang.
Pada remaja, lemak tubuh cenderung meningkat & protein otot menurun.
Pada orang yang edema & acites terjadi penambahan cairan dalam tubuh
Adanya tumor dapat menurunkan jaringan lemak dan otot, khususnya terjadi pada
orang kekurangan gizi.
3. Tinggi badan
Tinggi badan mrp parameter yg penting bagi keadaan yg telah lalu & keadaan sekarang,
jika umur tidak diketahui dg tepat.
Pengukuran tinggi badan u/ anak balita sudah dapat berdiri, contoh : mikrotoa
4. Lingkar lengan atas
Menurut Depkes RI pengukuran LLA pada kelompok wanita usia subur (WUS) adalah
salah satu cara deteksi dini yang mudah dan dapat dilaksanakan oleh masyarakat awam
untuk mengetahui kelompok beresiko Kekurangan Energi Kronis ( KEK ). Wanita usia
subur adalah wanita usia 15 – 45 tahun.
Pd anak digunakan sbg alternatif kalau tidak bisa ditimbang/diukur tinggi badanya
5. Lingkar kepala
Lingkar kepala : memeriksa keadaan patologi dari besarnya kepala / peningkatan ukuran
kepala.
Contoh : Yang sering adalah kepala besar ( hidrocefalus ) & kepala kecil ( mikrosefalus )
Lingkar kepala terutama dihubungkan dengan ukuran otak & tulang tengkorak.
Lingkar kepala dapat juga digunakan sebagai informasi tambahan dalam pengukuran
umur.
Masalah yang sering dijumpai adalah mengenai standard of reference.
Tulang tengkorak / lingkar kepala dipengaruhi oleh suku bangsa dan genetik. Juga
dipengaruhi oleh kebudayaan, seperti orang Amerika Utara, dimana kepala anak agak
besar.
2. BIOKIMIA
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara
laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh.
Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah, urine, tinja,dan juga beberapa
jaringan tubuh seperti hati dan otot. Memberikan gambaran singkat mengenai
pengumpulan data, perencanaan dan implementasi untuk penilaian status gizi
Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan
malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka
penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi
yang spesifik.
3.PEMERIKSAANTANDA-TANDAKLINIK
Pemeriksaan tanda-tanda klinik berdasarkan pada perubahan yang terjadi yang
berhubungan dengan kekurangan atau kelebihan asupan zat gizi yang dapat dilihat dari
jaringan epitel di mata, kulit, rambut, mukosa mulut, dan organ yang dekat dengan
permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
Penggunaan metode ini umumnya untuk survey klinis secara cepat (rapid clinical
survey). Survey ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum
dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu digunakan untuk
mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaaan fisik yaitu
tanda (sign) dan gejala (symptom) atau riwayat penyakit.
4.PEMERIKSAANBIOFISIK
Penentuan sttus gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan meliht
kemampuan fungsi (khusunya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan.
Umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik,
cara yang digunakan adalah tes adaptasi dalam gelap, pemeriksaan phisycal
performance yang dihubungkan dengan anemia.
2. Tujuan Khusus
Menentukan status kesehatan dan gizi keluarga dan individu
Sebagai dasar perecanaan dan program pengembangan gizi
Sebagai sarana pendidikan gizi masyarakat, khususnya golongan yang beresiko tinggi
mengalami kekurangan gizi
2.StatistikVital
Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis data beberapa
statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan
kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi.
Penggunannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator tidak langsung
pengukuran status gizi masyarakat.
Data statistik layanan kesehatan dpt dilihat dari tempat layanan kesehatan itu berada.
Ada dua tempat yang ptg yaitu RS dan puskesmas. Meningkatnya kasus keadaan gizi yg
berkunjung kepuskesmas merupakan indikator ttg insiden keadaan kekurangan gizi di
suatau wilayah. Begitu juga dgn kondisi yg ada di RS
Data penyakit infeksi juga sgt ptg untuk dianalisis untuk mengdianosis keadaan gizi di
msy
Kelemahan statistik vital: data yang tidak akurat, kesulitan dalam pengumpulan data
dan kemampuan untuk melakukan interpretasi secara tepat karena ada faktor lin yang
turut mempenaruhi keadaan gizi
Keadaan Infeksi: penurunan asupan zat gizi akibat kurang nafsu makan, memurunnya
absorbsi dan kebiasaan mengurangi makanan pada saat sakit, meningkatnya
kebutuhan, peningkatan kehilangan cairan/zat gizi akibat penyakit diare dll
Konsumsi Makanan : Pengukuran konsumsi makanan sgt ptg untuk mengetahui apa yg
dimakan hal ini berguna untuk mengukur status gizi dan faktor diet yg dpt menyebabkan
malnutrisi
Pengaruh Budaya : sikap terhadap makanan,, penyebab penyakit, jumlah anak,
konsumsi zat gizi klg yg rendah juga dipengaruhi oleh produksi pangan (petani
menggunakan alat yg tradisional)
Sosial ekonomi: sosial ( keadaan klg, pendidikan, perumahan, air dll), ekonomi
(pekerjaan, pendapatan, pengeluaran sdt)
Produsi Pangan: Penyediaan makanan klg (beli, produksi sendiri dst), Sistim pertanian,
kepemilikan tanah, keuangan (modal)
Pelayanan kes dan pendidikan: Jumlah RS, jumlah tempat tidur. Fasilitas pendidikan
anka sekolah (pddkn gizi/kurikulum lainya)
Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi bayi dapat diperoleh dari Karbohidrat, Lemak, protein Lemqak yang
terkandung dalam makanananya.
Kebutuhan energi 2 bulan pertama 120 kkal per kilogram berat badan
Kebutuhan energi 6 bulan pertama 115-120 kkal perkilogram berat badan
Kebutuhan Protein
Protein sangat penting sebagai tumbuh kembang bayi sejak di dalam kandungan ibu
sampai dilahirkan
kebutun protein 0- 6 bulan 2,2 gram per kilogram berat badan
Fungsi protein
Menjaga fisiologis tubuh
Berperan dalam perkembangan tubuh
Berperan dalam metabolisme tubuh
Memelihara keseimbangan cairan dan asam basa
Sebagai sumber energi
Sebagai pebawar racun(Detoksifikasi)
Kebutuhan Lemak
Tidak ada kebutuhan khusus akan kebutuhan lemak pada bayi
Asi menyiapkan 55% energi yang berasal dari lemak. Kebutuhan lemak pada bayi berasl
dari ASI, ataupun formula atau makanan pendamping asi
Fungsi lemak
Asi lebih banyak mengandung asam lemak tak jenuh yang berproses penyerapanya di
dalam alat pencernaan bayi akan lebih cepatdibanding asam lemak jenuh yang berasal
dari susu sapi. ASI juga mengandung OMEGA 3 yang dibutuhkan untuk perkembangan
otak
Untuk metabolisme pada sistem resproduksi dan perkembangan otak
Untuk memberikan energi proses pada proses metabolisme di hati, otak, otot dan
termasuk jantung
Karbohidrat :Sumber karbohidrat utama pada bayi adalah ASI. ASI Mengandung 7%
Lactosa yang dapat mencegah terjadinya infeksi,
Memperbaiki retensi beberapa mineral penting untuk pertumbuhan bayi seperti :
kalium, fosfor dan magnesium
Mineral
Manfaat mineral secara umum untukn membangun jaringan tulang dan gigi
Mengatur tekanan osmose dalam tubuh
Memberikan elektrolit
Untuk keperluan otot- otot dan syaraf
Seta membuat berbagai enzim
Vitamin
Vitamin merupakan unsur essensial bagi gizi normal . Kecuali vitamin D, semua
kebutuhan vitamin pada bayi yang mendapatkan air susu ibu akan terpenuhi selama
mendapatkan ASI dalam jumlah cukup dan ibu memililiki kebutuhan zat gizi yang baik
Kebutuhan vitamin D dapat dapt terpenuhi dengan mengaktifkan vitamin D Yang Ada
Dalam Tubuh Baik Dengan Cara Mendapatkan Penyinaran Sinar Matahari Selama 10-15
Menit.
Kebutuhan Protein
Protein sangat penting sebagai tumbuh kembang bayi sejak di dalam kandungan ibu
sampai dilahirkan
Kebutuhan energi bayi 6-12 bulan 1.6 gram per kilogram berat badan
Fungsi protein
Fungsi lemak
Asi lebih banyak mengandung asam lemak tak jenuh yang berproses penyerapanya di
dalam alat pencernaan bayi akan lebih cepatdibanding asam lemak jenuh yang berasal
dari susu sapi. ASI juga mengandung OMEGA 3 yang dibutuhkan untuk perkembangan
otak
Untuk metabolisme pada sistem resproduksi dan perkembangan otak
Untuk memberikan energi proses pada proses metabolisme di hati, otak, otot, dan
termasuk jantung
Karbohidrat
Sumber karbohidrat utama pada bayi adalah ASI. ASI Mengandung 7% Lactosa yang
dapat mencegah terjadinya infeksi,
Memperbaiki retensi beberapa mineral penting untuk pertumbuhan bayi seperti :
kalium, fosfor dan magnesium
Mineral
Manfaat mineral secara umum untukn membangun jaringan tulang dan gigi
Mengatur tekanan osmose dalam tubuh
Memberikan elektrolit
Untuk keperluan otot- otot dan syaraf
Seta membuat berbagai enzim
Vitamin
Vitamin merupakan unsur essensial bagi gizi normal . Kecuali vitamin D, semua
kebutuhan vitamin pada bayi yang mendapatkan air susu ibu akan terpenuhi selama
mendapatkan ASI dalam jumlah cukup dan ibu memililiki kebutuhan zat gizi yang baik
Kebutuhan vitamin D dapat dapt terpenuhi dengan mengaktifkan vitamin D Yang Ada
Dalam Tubuh Baik Dengan Cara Mendapatkan Penyinaran Sinar Matahari Selama 10-15
Menit.
Pola pemberian makan pada bayi menurut umur
Usia bayi 0-6 bulan
Maknan bayi hanya mendapat dari ibu yaitu air susu ibu
Hasil penelitian widodo, 2003 menunjukkan bahwa gangguan kesehatan berupa diare,
panas, batuk, dan pilek lebih banyak di temukan dengan bayi yang tidak susu eksklusif
1.Satu jenis atau lebih makanan pokok sumber karbohidrat misalnya beras,
jagung, gandum, ubi kayu, kentang, sagu, dan sebagainya.
2. Satu jenis atau lebih makanan lauk pauk sebagai sumber protein misalnya kacang-
kacangan, tempe, tahu, telur, ikan, daging, dan sebagainya.
3. Satu jenis atau lebih makanan kelompok jenis sayuran sebagai sumber vitamin dan
mineral misalnya wortel, bayam, kangkung, dan sebagainya.
4. Satu jenis atau lebih makanan kelompok buah-buahan sebagai sumber vitamin dan
mineral misalnya pisang, apel, pepaya, jeruk, dan sebagainya.
Masalah gizi pada balita
Menurut UNICEF, status gizi balita dipengaruhi langsung oleh asupan makanan
dan penyakit infeksi. Asupan zat gizi pada makanan yang tidak optimal dapat
menimbulkan masalah gizi kurang dan gizi lebih. Masalah gizi pada balita antara
lain kekurangan energi protein (KEP), kekurangan vitamin A (KVA), anemia gizi
besi (AGB), gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY), dan gizi lebih
(Susilowati dan Kuspriyanto. 2016). Masalah gizi lain pada balita adalah stunting
(Kemenkes RI, 2018).
Penatalaksanaan masalah gizi
Gizi buruk dan gizi kurang merupakan sebuah masalah kesehatan masyarakat yang
utama di Indonesia. Gizi buruk adalah bentuk terparah dari keadaan Kurang Energi dan
Protein (KEP). Faktor risiko terjadinya gizi buruk adalah pada usia 1-5 tahun atau pada
bayi dan balita. Prevalensi gizi buruk-kurang di Kabupaten Situbondo pada tahun 2014
adalah 18,4% yang terdiri dari 2,6% gizi buruk dan 15,8% gizi kurang. Banyak faktor
yang menyebabkan masalah gizi kurang yaitu faktor langsung dan faktor tidak langsung.
Penyebab langsung yaitu makanan anak dan penyakit infeksi, sedangkan penyebab tidak
langsung yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, kesehatan
lingkungan, dan pelayanan kesehatan.