Anda di halaman 1dari 22

Konsep dasar ilmu gizi

Pengertian Ilmu Gizi


Definisi ilmu gizi pada awalnya adalah ilmu yang mempelajari nasib makanan sejak mulai
ditelan sampai diubah menjadi bagian tubuh dan energi atau disekresikan sebagai
sisa. Namun definisi ilmu gizi yang di gunakan sekarang : 
Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dikaitkan
dengan kesehatan tubuh.

Istilah lain yang berkaitan dengan gizi : Zat gizi , gizi , status gizi , pangan, bahan
makanan , makanan
B. Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi
Ilmu gizi pertama kali diakui sebagai cabang ilmu gizi yang berdiri sendiri adalah ketika
Mary Swartz Rose dinobatkan sebagai profesor ilmu gizi pertama pada tahun 1926.
perkembangan ilmu gizi di indonesia baru berkembang pesat pada tahun 1975. 

Perkembangan ilmu gizi menyebabkan ruang lingkup ilmu gizi semakin luas dan
bersingungan dengan ilmu-ilmu yang lain, seperti agronomi, peternakan, mikrobiologi,
kedokteran dan pertanian. Komponen penting yang menjadi pusat perhatian dalam
ruang lingkup ilmu gizi, yaitu makanan.

C. RUANG LINGKUP ILMU GIZI


Terdapat dua komponen penting yang menjadi pusat perhatian dalam ruang lingkupilmu gizi yaitu

makanan dan kesehatan. Konsumsi gizi sangat mempengaruhi status kesehatan seseorang. Asupan

zat gizi yang salah, baik berupa kelebihan atau kekurangan akan menimbulkan masalah kesehatan.

Komponen yang terkait dengan ilmu gizi diantaranya:


Penyediaan pangan ( produksi bahan pangan , pasca panen serta teknologi pangan)
Pengolahan pangan , pendidikan gizi , kesehatan gizi

D. PERANAN GIZI DALAM KESEHATAN


Konsumsi gizi sangat mempengaruhi status gizi dan kesehatan seseorang yang
merupakan modal utama bagi kesehatan individu. Asupan gizi yang salah atai tidak
sesuai akan menimbulkan masalah kesehatan 

Istilah malnutrisi (gizi salah) diartikan sebagai keadaan asupan gizi yang salah,
dalam bentuk asupan berlebih atau kurang

Masalah kesehatan di indonesia yang muncul sebagai akibat asupan gizi yang kurang
diantaranya adalah 
  Kekurangan Vitamin A (KVA)
  Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
  Anemia 
  Kekurangan Energi Protein (KEP)

Selain masalah gizi kurang, ada juga masalah gizi yang diakibatkan dari konsumsi
berlebih. Masalah yang sering muncul adalah obesitas (berat badan berlebih) yang akan
diikuti dengan timbulnya penyakit seperti jantung koroner, diabettes mellitus, stroke
dan yang lainnya.

 Gizi juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan otak dan perilaku,


kemampuan bekerja dan produktivitas serta daya tahan terhadap penyakit infeksi 

 Bagi perempuan gizi sangat penting dalam kesehatan reproduksinya, sejak masih
dalam berupa janin hingga usia lanjut. 
E. Pengelompokan Zat Gizi Menurut Fungsi dan Kebutuhan
1. Zat makro 2. Zat gizi mikro

Jika dilihat dari fungsi zat gizi dalam tubuh, zat gizi dikelompokan menjadi :
- Memberi energy (pembakar)
- Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun )
- Mengatur proses tubuh
- Anti oksidan
- Meningkatkan respon kekebalan
ZAT GIZI MAKRO DAN MIKRO
Macam macam zat gizi : karbohidrat, mineral, protein, vitamin, lemak

Pengelompokkan zat gizi


Zat gizi dikelompokan beradasarkan fungsi dan berdasarkan jumlah yang
dibutuhkan oleh tubuh. 
 Berdasarkan fungsinya yaitu sebagai : 
  Zat tenaga
  Zat pembangun 
  Zat pengatur  

Sedangkan berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh di bagi menjadi dua yaitu :
  Zat Gizi Makro (Karbohidrat, Protein, Lemak)
  Zat Gizi Mikro (Vitamin dan Mineral)

Zat gizi makro


a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan nama kelompok zat gizi organik yang mempunyai
struktur molekul yang berbeda tetapi memiliki persamaan dari sudut kimia dan
fungsinya. Semua karbohidrat terdiri dari unsur Karbon (K), Hidrogen (H), dan
Oksigen (O). 
Setiap 1 gram karbohidrat dalam memberikan sumbangan energi sebesar 4 Kkal.

Klasifikasi karbohidrat
Metabolisme karbohidrat
a. pencernaan dan penyerapan karbohidrat 
Amilum (zat tepung) sudah mulai mengalami pencernaan di mulut oleh enzim ptialin.
Makanan hanya sebentar berada di dalm mulut sehingga proses pencernaan amilum
masih terus berlanjut ke lambung. Makanan yang telah melalui lambung mejadi lebih
cair berbentuk seperti bubur yang di sebut cymus. Didalam duodenum cymus dicampur
dengan sekresi pankreas. Sekresi pankreas mengandung enzim amilopepsin sedangkan
sekresi usus halus mengandung enzim yang memecah disakarida menjadi
monosakarida. Penyerapan karbohidrat dimuali di dalam duodenum.

b. Transpor dan penimbunan karbohidrat 


Monosakarida (Glukosa, fruktosa, galaktosa) yang telah diserap kedalam sel epitel usus
akan diteruskan kedalam cairan limphatik, kemudian masuk kedalam kapiler darah dan
dialirkan melalui vena porta kedalam hati. Semua monosakarida mengalami
transformasi didalam sel hati menjadi glukosa. 
Sel otot memegang peranan penting menimbun sebagian glikogen kedalam sel-sel otot
dan bila otot memerlukan energi, glikogen otot ini dipecah menjadi glukosa dan diolah
lebih lanjut menjadi energi dalam bentuk ATP (Adenosin Triphospat).

c. Utilisasi Karbohidrat
Hasil akhir dari perubahan karbohidrat menjadi energi adalah ATP (Adenosin Triphospat)
yang mengandung energi kimia tinggi. ATP merupakan cadangan energi yang dapat
digunakan langsung didalam reaksi-reaksi biokimia yang memerlukan energi. 
Sel yang memerlukan persediaan energi lebih besar, memiliki simpanan energi yang
diperbesar dengan pembentukan metabolit berenergi tinggi lain yaitu Creatin Phosphat
(Posphocreatinine, Phosphagen)

Fungsi karbohidrat
-membantu pengeluaran feses
-sebagai bagian dari struktur sel
-sebagai cadangan energy
Pengatur metabolisme lemak
-pemberi rasa manis pada makanan
Penyakit akibat komsumsi karbohidrat
 KEP (Kurang Energi Protein)

 Asupan karbohidrat yang berlebih akan menyebabkan berat badan berlebih. 


  Lactose intolerance 
 Diabettes Mellitus

B. Protein
Protein merupakan sumber asam amino yang mengandung unsur carbon, hidrogen,
oksigen dan nitrogen. Proein berasal dari bahasa yunani proteos, yang berarti yang utama
atau didahulukan. Protein merupakan zat gizi kedua yang banyak terdapat didalam tubuh
setelah air, seperlima bagian dari tubuh manusia dewasa adalah protein. Angka
kecukupan protein untuk orang dewasa adalah 0,8-1,5 gr/kgBB.

Klasifikasi Protein
Berdasarkan sumbernya protein diklasifikasi menjadi dua yaitu protein hewani dan
protein nabati. Jika dikelompokan berdasarkan proporsi asam amino yang terkandung,
protein dikelompokan menjadi :
Protein lengkap/protein dengan nilai biologik tinggi/protein bermutu tinggi.
Protein tidak lengkap/protein bermutu rendah

Metabolisme Protein
Protein dalam makanan baru akan mengalami proses pencernaan di lambung, dengan
adanya enzim pepsin yang bekerja sama dengan HCL untuk memecah protein menjadi
metabolit intermediet tingkat polipeptida, yaitu pepton, albumosa, dan proteosa. Protein
yang telah dicerna akan menjadi asam amino didalam usus halus. Umumnya protein
diserap dan dicerna secara sempurna

Fungsi protein
- Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
- Salah satu penghasil utama energy
- Merupakan bagian dari enzim dan antibody
- Mengangkut zat gizi
- Mengatur keseimbangan cairan

Penyakit Akibat Konsumsi Protein


Defisiensi protein biasanya disertai penyakit penyerta berupa infeksi, terutama
penyakit infeksi saluran nafas serta infeksi saluran pencernaan.
Marasmus
Kwasiorkor

C. Lemak
Lemak merupakan zat gizi yang terdiri dari molekul Karbon (C), Hidrogen (H),
dan Oksigen (O) yang mempunyai sifat yang dapat larut pada zat pelarut tertentu.
Kebutuhan lemak dinyatakan mutlak, WHO hanya menyarankan konsumsi lemak
sebanyak 15-30% dari kebutuhan energi total.
1 gram lemak dapat memberikan sumbangan energi sebesar 9 Kkal

Klasifikasi lemak
- Trigliserida
- Asam lemak jenuh
- Asam lemak tak jenuh
- Fosfolipid
- Kolesterol

Fungsi lemak
 Lemak merupakan sumber asam lemak esensial linoleat dan linolenat yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan fungsi normal semua jaringan. 
 Lemak membantu transportasi dan absorbsi vitamin A, D, E, K
 Jaringan lemak dalam tubuh berfungsi sebagai bantalan organ tubuh tertentu
 Jaringan lemak dibawah kulit memelihara suhu tubuh dan melindung tubuh dari
hawa dingin. 

Penyakit Akibat Konsumsi Lemak

Akibat Kelebihan
dapat mengakibatkan obesitas dan meningkatnya kolesterol darah yang akan
berdampak timbulnya berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan pembuluh
darah

Akibat Kekurangan
akan menyebabkan berkurangnya asupan kalori dan dapat menimbulkan gejala
defisiensi vitamin larut lemak.

A. Vitamin
Vitamin didefinikan sebagai zat organik yang diperlukan dalam jumlah relatif
kecil namun sangat penting untuk pertumbuhan normal serta pemeliharaan
kesehatan harus selalu tersedia dalam makanan karena tidak dapat disintesa oleh
tubuh
   

B. Mineral
Mineral merupakan bagian tubuh yang memgang peranan dalam pemeliharaan
fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ, maupun fungsi organ secara
keseluruhan.
Secara umum mineral di bagi menjadi dua yaitu mineral makro dan mineral mikro.

Klasifikasi mineral

PENILAIAN STATUS GIZI

Penilaian Status Gizi (PSG) adalah interpretasi dari data yang didapatkan dengan
menggunakan berbagai metode untuk mengidentifikasi populasi atau individu
yang berisiko atau dengan status gizi buruk.
Peran dan kedudukan Penilaian Status Gizi (PSG) adalah untuk mengetahui status
gizi, yaitu ada tidaknya malnutrisi pada individu atau masyarakat.
Terjadinya kesakitan dan kematian terkait dengan status gizi.
Pengukuran langsung
1.ANTROPOMETRI
Asal kata : antropos = manusia ;
metrios = ukuran
Antropometri = pengukuran variasi dimensi fisik dan komposisi tubuh Secara kasar pada
beberapa tingkat umur dan tingkat gizi Antropometri gizi adalah berhubungan dengan
berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat
umur dan tingkat gizi. Jenis ukuran tubuh antara lain berat badan, tinggi badan, lingkar
lengan atas dan tebal lemak bawah kulit.
Syarat penggunan antropometri:
Alatnya mudah didapat dan digunakan spt: dacin, pita LILA, mikrotois dll Pengukurannya
dpt dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektif Pengukuran bukan hanya
dilakukan dengan tenaga khusus profesional, juga oleh tenaga lain setelah dilatih untuk
itu Hasilnya muda disimpulkan, karena mempunyai ambang batas dan baku rujuk yang
suda pasti Secara ilmiah diakui kebenarannya

Keungulan antropometri
Prosedurnya sederhana, aman dan dpt dilakukan dalam jumlah sampel yg besar
Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli
Alatnya murah, mudah dibawak, tahan lama
Metode ini tepat dan akurat
Dapat mendeteksi/ menggambarkan riwayat gizi dimasa lampau
Dpat mengidentifikasi status gizi normal, kurang, gizi buruk krn suda ada ambang batas
yang jela
Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu
Kelemahan Antropometri

Tidak sensitif : tidak dpt mndeteksi status gizi dalam waktu singkat. Tdk dpt
membedakan kekurangan zat gizi tertentu sprt fe dan zink
Faktor diluar gizi ( penyakit, genetik, dan penurunan penggunaan energi)
Kesalahan yg terjadi pada saat pengukuran dpt mempengaruhi presisi, akurasu dan
validitas pengukuran antropometri gizi
Kesalahan ini terjadi karena pengukuran, analisis dan asumsi yang keliru
Sumber kesalahan biasanya berhubungan dengan latihan petugas yang tdk cukup,
kesalahan alat
Kesulitan pengukuran

JENIS PARAMETER
1. UMUR
Menurut Puslitbang Gizi Bogor, batasan umur yang digunakan adalah tahun umur penuh
(Completed Year ) dan untuk anak umur 0 – 2 tahun digunakan bulan usia penuh
(Completed Month).
Contoh : Tahun usia penuh (Completed Year )
Umur : 7 tahun 2 bulan, dihitung 7 tahun
6 tahun 11 bulan, dihitung 6 tahun
Contoh : Bulan usia penuh (Completed Month )
Umur : 4 bulan 5 hari, dihitung 4 bulan
3 bulan 27 hari, dihitung 3 bulan

2. Berat badan
Berat badan menggambarkan jumlah protein, lemak, air dan mineral pada tulang.
Pada remaja, lemak tubuh cenderung meningkat & protein otot menurun.
Pada orang yang edema & acites terjadi penambahan cairan dalam tubuh
Adanya tumor dapat menurunkan jaringan lemak dan otot, khususnya terjadi pada
orang kekurangan gizi.

3. Tinggi badan
Tinggi badan mrp parameter yg penting bagi keadaan yg telah lalu & keadaan sekarang,
jika umur tidak diketahui dg tepat.
Pengukuran tinggi badan u/ anak balita sudah dapat berdiri, contoh : mikrotoa
4. Lingkar lengan atas
Menurut Depkes RI pengukuran LLA pada kelompok wanita usia subur (WUS) adalah
salah satu cara deteksi dini yang mudah dan dapat dilaksanakan oleh masyarakat awam
untuk mengetahui kelompok beresiko Kekurangan Energi Kronis ( KEK ). Wanita usia
subur adalah wanita usia 15 – 45 tahun.
Pd anak digunakan sbg alternatif kalau tidak bisa ditimbang/diukur tinggi badanya

5. Lingkar kepala
Lingkar kepala : memeriksa keadaan patologi dari besarnya kepala / peningkatan ukuran
kepala.
Contoh : Yang sering adalah kepala besar ( hidrocefalus ) & kepala kecil ( mikrosefalus )
Lingkar kepala terutama dihubungkan dengan ukuran otak & tulang tengkorak.
Lingkar kepala dapat juga digunakan sebagai informasi tambahan dalam pengukuran
umur.
Masalah yang sering dijumpai adalah mengenai standard of reference.
Tulang tengkorak / lingkar kepala dipengaruhi oleh suku bangsa dan genetik. Juga
dipengaruhi oleh kebudayaan, seperti orang Amerika Utara, dimana kepala anak agak
besar.  
2. BIOKIMIA
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara
laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh.
Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah, urine, tinja,dan juga beberapa
jaringan tubuh seperti hati dan otot. Memberikan gambaran singkat mengenai
pengumpulan data, perencanaan dan implementasi untuk penilaian status gizi
Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan
malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka
penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi
yang spesifik.

3.PEMERIKSAANTANDA-TANDAKLINIK
Pemeriksaan tanda-tanda klinik berdasarkan pada perubahan yang terjadi yang
berhubungan dengan kekurangan atau kelebihan asupan zat gizi yang dapat dilihat dari
jaringan epitel di mata, kulit, rambut, mukosa mulut, dan organ yang dekat dengan
permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
Penggunaan metode ini umumnya untuk survey klinis secara cepat (rapid clinical
survey). Survey ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum
dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu digunakan untuk
mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaaan fisik yaitu
tanda (sign) dan gejala (symptom) atau riwayat penyakit.

4.PEMERIKSAANBIOFISIK

Penentuan sttus gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan meliht
kemampuan fungsi (khusunya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan.
Umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik,
cara yang digunakan adalah tes adaptasi dalam gelap, pemeriksaan phisycal
performance yang dihubungkan dengan anemia.

PENGUKURAN TIDAK LANGSUNG


1. SURVEI KONSUMSI MAKANAN
Survey konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak langsung
dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.
Pengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikan gambaran tentang konsumsi
berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan individu.  Survey ini dapat
mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi.
Survei konsumsi makanan:
Tujuan umumnya:
untuk mengetahui kebiasaan makan dan gambaran tingkat kecukupan bahan
makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga dan perorangan serta faktor
yang berpengaruh terhadap konsumsi makanan tersebut

2. Tujuan Khusus
Menentukan status kesehatan dan gizi keluarga dan individu
Sebagai dasar perecanaan dan program pengembangan gizi
Sebagai sarana pendidikan gizi masyarakat, khususnya golongan yang beresiko tinggi
mengalami kekurangan gizi

2.StatistikVital

Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis data beberapa
statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan
kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi.
Penggunannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator tidak langsung
pengukuran status gizi masyarakat.
Data statistik layanan kesehatan dpt dilihat dari tempat layanan kesehatan itu berada.
Ada dua tempat yang ptg yaitu RS dan puskesmas. Meningkatnya kasus keadaan gizi yg
berkunjung kepuskesmas merupakan indikator ttg insiden keadaan kekurangan gizi di
suatau wilayah. Begitu juga dgn kondisi yg ada di RS
Data penyakit infeksi juga sgt ptg untuk dianalisis untuk mengdianosis keadaan gizi di
msy
Kelemahan statistik vital: data yang tidak akurat, kesulitan dalam pengumpulan data
dan kemampuan untuk melakukan interpretasi secara tepat karena ada faktor lin yang
turut mempenaruhi keadaan gizi

Keadaan Infeksi: penurunan asupan zat gizi akibat kurang nafsu makan, memurunnya
absorbsi dan kebiasaan mengurangi makanan pada saat sakit, meningkatnya
kebutuhan, peningkatan kehilangan cairan/zat gizi akibat penyakit diare dll
Konsumsi Makanan : Pengukuran konsumsi makanan sgt ptg untuk mengetahui apa yg
dimakan hal ini berguna untuk mengukur status gizi dan faktor diet yg dpt menyebabkan
malnutrisi
Pengaruh Budaya : sikap terhadap makanan,, penyebab penyakit, jumlah anak,
konsumsi zat gizi klg yg rendah juga dipengaruhi oleh produksi pangan (petani
menggunakan alat yg tradisional)
Sosial ekonomi: sosial ( keadaan klg, pendidikan, perumahan, air dll), ekonomi
(pekerjaan, pendapatan, pengeluaran sdt)
Produsi Pangan: Penyediaan makanan klg (beli, produksi sendiri dst), Sistim pertanian,
kepemilikan tanah, keuangan (modal)
Pelayanan kes dan pendidikan: Jumlah RS, jumlah tempat tidur. Fasilitas pendidikan
anka sekolah (pddkn gizi/kurikulum lainya)

PEDOMAN UMUM GIZI SEIMBANG DAN PENYUSUNAN MENU SEIMBANG


A. Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS)
1. Konsumsi yang beraneka ragam
Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur
zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantitasnya. Mengonsumsi
makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat
tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
2. Konsumsi Untuk Memenuhi Kecupukan Energi
Konsumsi energi yang melebihi kecupukan dapat mengakibatkan kenaikan berat
badan. Energi yang berlebihan disimpan sebagai cadangan dalam tubuh berbentuk
lemak atau jaringan lain. Sebaliknya apabila energi kurang, maka cadangan energi dalam
tubuh yang berada dalam jariangan otot atau lemak akan digunakan untuk menutupi
kekurangan tersebut.
3. Makananlah Makanan Sumber Karbohidrat Setengah Dari Kebutuhan
Fungsi utama karbohidrat sebagai penyedia energi bagi tubuh. Untuk itu
konsumsilah karbohidrat setengah dari kebutuhan energi yang dibutuhkan oleh tubuh
dan sisanya dipenuhi oleh protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
4. Batasi Konsumsi Lemak dan Minyak Sampai Seperempat dari Kebutuhan Energi
Konsumi lemakdan minyak dalam makanan sehari-hari sebaiknya 15-`25% dari
kebutuhan energi. Selain tinggi kalori, lemak juga relatif lama berada dalam sistem
pencernaan dibandingkan dengan protein dan karbohidrat.
5. Gunakan Garam Beryodium
GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium) merupakan masalah gizi yang serius
karena dapat menyebabkan penyakit gondok dan kretin. Kekurangan unsur yodium
dalam makanan sehari-hari, dapat pula menurunkan tingkat kecedasan seseorang.
6. Makan Makanan Sumber Zat Besi (Fe)
Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel darah
merah.sumber zat besi berasalah dari bahan pangan hewani dan kacang-kacangan serta
sayuran hijau tua.
7. Berikan ASI Saja Kepada Bayi Sampai Umur Empat Bulan
Pemberian ASI harus dilakukan segera setelah bayi dilahirkan (dalam waktu 30
menit setelah lahir), diberikan sampai usia 4 bulan namun kemudian peneltian yang
membuktikan bahwa kebutuhan bayi sampai 6 bulan dapat tercukupi hanya dengan ASI.
8. Biasakan Makan Pagi
Makan Pagi Dapat memelihara Ketahan Fisik, Mempertahankan Daya
Tahan Saat Bekerja Meningkatkan produktivitas Kerja, Meningkatkan Konsertasi dan
Memudahkan Menyerap Informasi
9. Minum Air Bersih Yang Aman dan Cukup Jumlahnya
Cairan yang dikonsumsi seseorang terutama air minum hendaknya tidak
kurang dari 2 liter atau setara dengan 8 gelas /hari.
10. Lakukan Kegitan Fisik dan Olahraga Secara Teratur
Aktivitas fisik dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat
badan dan meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses
penuaan.
11. Hindari Minum-minuman Beralkohol
Kebiasaan ini dapat mengakibatkan terhambatnya proses penyerapan zat
gizi, hilangnya zat-zat gizi yang penting, penyakit gangguan hati, serta kerusakan saraf
otak dan jaringan.
12. Makan Makanan yang Aman Bagi Kesehan
Makanan yang amakan adalah makanan yang bebas dari kuman dan bahan
kimia yang berbahaya, serta tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat.
13. . Baca Label Pada Makanan yang Dikemas
Label pada makanan yang dikemas berisi keterangan tentang isi, jenis dan
ukuran dan bahan-bahan yang digunakan, susunan zat gizi, tanggal kadar luarsa dan
keterangan penting lain.
B. Pengertian Menu Seimbang
Menu berarti suatu daftar yang tertulis secara rinci. Sedangkan definisi menu adalah
rangkaian beberapa macam hidangakan atau masakan yang disajikan atau dihidangkan
untuk seseorang atau sekelompok orang yang setiap kali makan yaitu dapat berupa
hidangkan pagi siang dan malam. Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari
beraneka ragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai sehingga memenuhi
kebutuhan gizi seseorang.

C. Manfaat Perencanaan Menu


Dapat disusun hidangan yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Variasi dan kombinasi hidangan dapat diatur sehingga dapat menghindari kebosanan.
Susunan hidangan dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan.
Menghemat waktu dan btenaga.
Menu yang terencana dengan baik dapat menjadi alay pendidikan gizi yang baik karena
mengajarkan pola makan yang baik

D. Syarat Menu Yang Baik


Pola menu seimbang
Aspek warna dan kombinasi
Tekstur dan konsistensi
Rasa dan aroma
Ukuran dan bentuk potongan
Suhu
Popularitas
Penyajian menarik
Tenaga dan waktu

E. Cara Memilih Bahan Makanan


Dalam menyusun menu seimbang diperlukan pengetahuan bahan makanan karena nilai
giz setiap bahan makanan tidak sama
Golongan makanan pokok
Porsi makanan pokok yang dianjurkan dalam sehatri untuk orang dewsa adalah 300-500
gram beras atau sebanyak 3-5 piring nasi dalam sehari.
Golongan Lauk
Porsi lauk hewani yang dianjurkan untuk orang dewasa dalam sehari sabnyak 100 gram
atau 2 potong ikan / daging / ayam, sedangkan porsi nabati sebanyak 100-150 gram
atau 4-6 potong tempe. Tahu atau kacang-kacangan kering
Golongan Sayuran
Porsi sayuran dalam bentuk tercampur yang dianjurkan untuk orang dewasa dalam
sehari adalah 150-200 gram atau sebanyak ½ - 2 mangkok dalam keadaan matang.
Golongan Buah
Porsi buah yang dianjurkan untuk orang dewasa dalam sehari 200-300 gram atau 2-3
potong, dapat berupa pepaya atau buah-buahan lain.
Susu dan Olahanya
Porsi susu yang dianjurkan dalam sehari sebanyak 1 gelas.
Lain-lain
Penggunaan gula biasanya sebanyak 25-35 gram/hari (2 ½ - 3 ½ sendok makan), minyak
sebanyak 25-50/hari (2 ½ - 5 sendok makan)
Pemenuhan kebutuhan gizi bayi
Kebutuhan gizi bayi
Kebutuhan gizi bayi lebih sedikit dari kebutuhan gizi dewasa, namun jika di bandingkan
per unit berat badan maka kebutuhan gizi bayi jauh lebih besar dari usia perkembangan
berat badan

Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi bayi dapat diperoleh dari Karbohidrat, Lemak, protein Lemqak yang
terkandung dalam makanananya.

Kebutuhan energi 2 bulan pertama 120 kkal per kilogram berat badan
Kebutuhan energi 6 bulan pertama 115-120 kkal perkilogram berat badan

Fungsi kebutuhan bayi


Meningkatkan berat badan
Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
Metabolisme makanan
Mengatur suhu tubuh
Melakukan aktifitas fisik ketika tidur dan bangun
Serta untuk proses penyembuhan dari sakit

Kebutuhan Protein
Protein sangat penting sebagai tumbuh kembang bayi sejak di dalam kandungan ibu
sampai dilahirkan
kebutun protein 0- 6 bulan 2,2 gram per kilogram berat badan

Fungsi protein
Menjaga fisiologis tubuh
Berperan dalam perkembangan tubuh
Berperan dalam metabolisme tubuh
Memelihara keseimbangan cairan dan asam basa
Sebagai sumber energi
Sebagai pebawar racun(Detoksifikasi)

Kebutuhan Lemak
Tidak ada kebutuhan khusus akan kebutuhan lemak pada bayi
Asi menyiapkan 55% energi yang berasal dari lemak. Kebutuhan lemak pada bayi berasl
dari ASI, ataupun formula atau makanan pendamping asi

Fungsi lemak
Asi lebih banyak mengandung asam lemak tak jenuh yang berproses penyerapanya di
dalam alat pencernaan bayi akan lebih cepatdibanding asam lemak jenuh yang berasal
dari susu sapi. ASI juga mengandung OMEGA 3 yang dibutuhkan untuk perkembangan
otak
Untuk metabolisme pada sistem resproduksi dan perkembangan otak
Untuk memberikan energi proses pada proses metabolisme di hati, otak, otot dan
termasuk jantung

Karbohidrat :Sumber karbohidrat utama pada bayi adalah ASI. ASI Mengandung 7%
Lactosa yang dapat mencegah terjadinya infeksi,
Memperbaiki retensi beberapa mineral penting untuk pertumbuhan bayi seperti :
kalium, fosfor dan magnesium

Mineral
Manfaat mineral secara umum untukn membangun jaringan tulang dan gigi
Mengatur tekanan osmose dalam tubuh
Memberikan elektrolit
Untuk keperluan otot- otot dan syaraf
Seta membuat berbagai enzim

Vitamin
Vitamin merupakan unsur essensial bagi gizi normal . Kecuali vitamin D, semua
kebutuhan vitamin pada bayi yang mendapatkan air susu ibu akan terpenuhi selama
mendapatkan ASI dalam jumlah cukup dan ibu memililiki kebutuhan zat gizi yang baik
Kebutuhan vitamin D dapat dapt terpenuhi dengan mengaktifkan vitamin D Yang Ada
Dalam Tubuh Baik Dengan Cara Mendapatkan Penyinaran Sinar Matahari Selama 10-15
Menit.

AIR SUSU IBU


Menganadung zat gizi yang sesuai dengan bayi:
1. lemak
2. karbohidrat
3. protein
4. vitamin

Mengandung zat produktif


Mepunyai efek psikologis
Menyebabkan pertumbuhan yang baik
Mengurangi kejadian karies gigi
Mengurangi kejadian moloklusi

Masalah gizi pada bayi


gizi lebih( obesitas dan kegemukan)
Gizi kurang( KEP/ kekurangan energi protein)
Kekurangan vitamin A ( Xerophthalmia )
Kekurangan zat besi
Kekurangan zat yodium( Gondok)
Pemenuhan kebutuhan gizi 6-12 bulan
Kebutuhan gizi bayi
Kebutuhan gizi bayi lebih sedikit dari kebutuhan gizi dewasa, namun jika di bandingkan
per unit berat badan maka kebutuhan gizi bayi jauh lebih besar dari usia perkembangan
berat badan
Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi bayi dapat diperoleh dari Karbohidrat, Lemak, protein Lemaak yang
terkandung dalam makanananya.
Kebutuhan energi bayi 6-12 bulan 105-120 kkal

Fungsi kebutuhan bayi


Meningkatkan berat badan
Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
Metabolisme makanan
Mengatur suhu tubuh
Melakukan aktifitas fisik ketika tidur dan bangun
Serta untuk proses penyembuhan dari sakit

Kebutuhan Protein
Protein sangat penting sebagai tumbuh kembang bayi sejak di dalam kandungan ibu
sampai dilahirkan
Kebutuhan energi bayi 6-12 bulan 1.6 gram per kilogram berat badan

Fungsi protein

Menjaga fisiologis tubuh


Berperan dalam perkembangan tubuh
Berperan dalam metabolisme tubuh
Memelihara keseimbangan cairan dan asam basa
Sebagai sumber energi
Sebagai pebawar racun(Detoksifikasi)
Kebutuhan Lemak
Tidak ada kebutuhan khusus akan kebutuhan lemak pada bayi
Asi menyiapkan 55% energi yang berasal dari lemak. Kebutuhan lemak pada bayi berasl
dari ASI, ataupun formula atau makanan pendamping asi

Fungsi lemak
Asi lebih banyak mengandung asam lemak tak jenuh yang berproses penyerapanya di
dalam alat pencernaan bayi akan lebih cepatdibanding asam lemak jenuh yang berasal
dari susu sapi. ASI juga mengandung OMEGA 3 yang dibutuhkan untuk perkembangan
otak
Untuk metabolisme pada sistem resproduksi dan perkembangan otak
Untuk memberikan energi proses pada proses metabolisme di hati, otak, otot, dan
termasuk jantung

Karbohidrat
Sumber karbohidrat utama pada bayi adalah ASI. ASI Mengandung 7% Lactosa yang
dapat mencegah terjadinya infeksi,
Memperbaiki retensi beberapa mineral penting untuk pertumbuhan bayi seperti :
kalium, fosfor dan magnesium

Mineral
Manfaat mineral secara umum untukn membangun jaringan tulang dan gigi
Mengatur tekanan osmose dalam tubuh
Memberikan elektrolit
Untuk keperluan otot- otot dan syaraf
Seta membuat berbagai enzim

Vitamin
Vitamin merupakan unsur essensial bagi gizi normal . Kecuali vitamin D, semua
kebutuhan vitamin pada bayi yang mendapatkan air susu ibu akan terpenuhi selama
mendapatkan ASI dalam jumlah cukup dan ibu memililiki kebutuhan zat gizi yang baik
Kebutuhan vitamin D dapat dapt terpenuhi dengan mengaktifkan vitamin D Yang Ada
Dalam Tubuh Baik Dengan Cara Mendapatkan Penyinaran Sinar Matahari Selama 10-15
Menit.
Pola pemberian makan pada bayi menurut umur
Usia bayi 0-6 bulan
Maknan bayi hanya mendapat dari ibu yaitu air susu ibu
Hasil penelitian widodo, 2003 menunjukkan bahwa gangguan kesehatan berupa diare,
panas, batuk, dan pilek lebih banyak di temukan dengan bayi yang tidak susu eksklusif

Usia 6-9 bulan


Pemberian asi tetap namun bayi harus sudah diperkenalkan dengan makanan
pendamping ASI( MPASI)
Makanan pendamping asi berupa bubur susu sampai nasi tim lunak. Makanan
diberikanan berawal dari tekstur sangat lembut dan encerdan kemudian bertahap
kebentuk yang lebih kental

Usia 10-12 bulan


Asi tetap diberikan dengan ditambah makanan padat berupa bubur nasi sampai nasi
tim .
Frekuensi pempemberian makanan pendamping asi 3xsehari
Bayi yang sudah mendapatkan MPASI memperoleh karbohidrat dari makanan jenis
buah- buahan ( Glukosa,) Madu( Fruktosa), serta gula pasir(Sukrosa)

Menilai kecukupan gizi bayi


Perumbuhan bayi dapat dipantau dengan melihat hasil penimbangan yang tercatat pada
KMS
Selain KMS pedoman lain yang juga dapat dijadikan patokan untuk menilai kecukupan
gizi bayi adalah
Ukur rata-rata lingkar kepala (LIKA)
Panjang Bayi
Menhitungg Berat badan berdasarakan rumus
Kebutuhan gizi masa balita
Kebutuhan Gizi Masa Balita
 
Menurut Adriani (2016), masa balita merupakan masa kehidupan yang sangat penting
yang mana berlangsung proses tumbuh kembang sangat pesat yaitu pertumbuhan fisik
dan perkembangan psikomotorik, mental, dan sosial.

Kebutuhan Gizi Mineral 


1. Zat besi (fe)
Zat besi memiliki peranan dalam berbagai reaksi oksidasi reduksi. Zat besi
berperan sebagai gugus fungsional dari berbagai enzim dalam siklus krebs dan
pembawa electron dalam sitokrom, sebagai transportasi oksigen dalam darah,
dan sebagainya.
Jenis dan fungsi gizi
1. Zat Besi 
berfungsi memperlancar sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh
tubuh
2. Zink
berfungsi untuk produksi sel darah putih 
3. Kalsium & Vitamin D
berfungsi mengembangkan tulang dan sebagai penyerapan Kalsium 
4. Omega -3
Berfungsi membantu perkembangan otak dan mata
5. Vitamin A, B, C Dan E
berfungsi perkembangan saraf, organ mata, kulit dan meningkatkan kekebalan
tubuh
contoh menu seimbang

1.Satu jenis atau lebih makanan pokok sumber karbohidrat misalnya beras,
jagung, gandum, ubi kayu, kentang, sagu, dan sebagainya.
2. Satu jenis atau lebih makanan lauk pauk sebagai sumber protein misalnya kacang-
kacangan, tempe, tahu, telur, ikan, daging, dan sebagainya.
3. Satu jenis atau lebih makanan kelompok jenis sayuran sebagai sumber vitamin dan
mineral misalnya wortel, bayam, kangkung, dan sebagainya.
4. Satu jenis atau lebih makanan kelompok buah-buahan sebagai sumber vitamin dan
mineral misalnya pisang, apel, pepaya, jeruk, dan sebagainya.
Masalah gizi pada balita
Menurut UNICEF, status gizi balita dipengaruhi langsung oleh asupan makanan
dan penyakit infeksi. Asupan zat gizi pada makanan yang tidak optimal dapat
menimbulkan masalah gizi kurang dan gizi lebih. Masalah gizi pada balita antara
lain kekurangan energi protein (KEP), kekurangan vitamin A (KVA), anemia gizi
besi (AGB), gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY), dan gizi lebih
(Susilowati dan Kuspriyanto. 2016). Masalah gizi lain pada balita adalah stunting
(Kemenkes RI, 2018).
Penatalaksanaan masalah gizi
      Gizi buruk dan gizi kurang merupakan sebuah masalah kesehatan masyarakat yang
utama di Indonesia. Gizi buruk adalah bentuk terparah dari keadaan Kurang Energi dan
Protein (KEP). Faktor risiko terjadinya gizi buruk adalah pada usia 1-5 tahun atau pada
bayi dan balita. Prevalensi gizi buruk-kurang di Kabupaten Situbondo pada tahun 2014
adalah 18,4% yang terdiri dari 2,6% gizi buruk dan 15,8% gizi kurang. Banyak faktor
yang menyebabkan masalah gizi kurang yaitu faktor langsung dan faktor tidak langsung.
Penyebab langsung yaitu makanan anak dan penyakit infeksi, sedangkan penyebab tidak
langsung yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, kesehatan
lingkungan, dan pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai