Anda di halaman 1dari 18

EFEK SAMPING OBAT (ESO)

Zamharira Muslim, M.Farm., Apt


DEFINISI

 ESO adalah reaksi yang merugikan atau yang tidak


diinginkan pada penggunaan obat dengan dosis biasa
untuk terapi, diagnostik ataupun profilaksis

 Efek
terapi: efek obat yg diharapkan pada
penggunaan obat.

 Obat + reseptor → OR → efek: ET/ + ESO


Masalah ESO

Masalah Kesehatan

Efek Samping Obat


Ekonomi
(ESO)

Sosial
Angka Kejadian ESO
FAKTOR TIMBULNYA ESO
 SAAT TIMBULNYA REAKSI
 ESO dapat timbul pada awal pengobatan (Cth. syok anafilaksis)

 Setelah pengobatan berlangsung lama (Cth. retinopati krn pengobatan


dgn klorokuin)

 Timbul lama setelah obat dihentikan (karsinoma akibat pemberian


dietilstilbesterol)
 UMUR
 Insiden ESO meningkat pd penderita muda & usia lanjut

 KONDISI PATOFISIOLOGIS
 Beberapa penyakit yg menyertai penderita bisa merobah
farmakokinetik obat, (Contoh: hati-hati pemberian beta bloker pd
orang asma)

 JUMLAH OBAT YG DIBERIKAN


 Pengobatan yg terlalu lama bisa mencetuskan timbulnya ESO

 JENIS KELAMIN
 Hasil penelitian : wanita lebih mudah mengalami ESO dibanding
laki-laki
 RIWAYAT ALERGI SEBELUMNYA
 Penderita dgn riwayat alergi sblmnya lebih peka mendapat rx.
ESO berbentuk alergi dari penderita normal

 MULTIPLE DRUGS THERAPI


 Makin banyak jumlah obat yg diberikan makin > kemungkinan
kena ESO

 FAKTOR RASIAL ATAU GENETIK


 Diduga ada pengaruh rasial / genetik untuk timbulnya ESO
tertentu
Klasifikasi ESO
1. Dose-dependent (type A)  makin > dosis makin 
kemungkinan ESO

2. Dose-independent (type B) tidak tergantung dosis 


hipersensitivity

3. Penggunaan jangka lama (type C)  makin lama  ESO


makin 

4. Delayed effect (type D) obat sudah lama dihentikan ESO


baru terjadi

5. Withdrawal syndrome (type E)  dihentikan tiba-tiba


1. Dose-Dependent
 Sering terjadi (70 – 85%)

 Makin > dosis  kemungkinan > ESO

 Jenis ESO  lanjutan efek farmakoligi

 Dapat diprediksi  dapat diusahakan agar teradinya seminimal


mungkin

Contoh obat:
 Insulin, ADO  hipoglikemia
 NSAID  ulserasi saluran cerna
 Antihipertensi  hipotensi
2. Dose-Independent
 Tidak tergantung dosis, tidak berhubungan dengan efek
farmakologik
 Jarang terjadi
 Tidak dapat diprediksi
 Sukar dicegah
 Reaksi alergi (imunologik)
 Reaksinya lebih serius
3. Penggunaan jangka lama, makin lama > ESO 

 Kontrasepsi hormonal deep vein thrombosis

 NSAID  gangguan fungsi ginjal

 Glukokortikoid  osteoporosis dan moonface


4. Delayed effect
 Obat telah lama dihentikan  ESO baru timbul

 Contoh Obat:
primaquin  katarak
teratogenisitas:tetrasiklin, kortikosteroid
(tergantung masa kehamilan pd waktu obat
digunakan)
sulfasalazin infertilitas pria
5. Withdrawal syndrome

 Setelah penggunaan jangka panjang 


tiba2 dihentikan

 Kortikosteroid, narkotik, antihipertensi


Manifestasi klinik ESO
 Multisystem: anafilaksis, angioedema, demam, hiperpireksia , serum
sickness , LE

 Endokrin: galaktorrhea, ginekomastia, pe↓libido

 Gangguan metabolisme: hiper-, hipoglikemia, hipok, asidosis metabolik ,


eksakserba porfiria ,dll

 Dermatologi : eritema multiform, eczema, fixed drug eruption,


fotodermatitis, dermtis exfoliat

 Hematologi : agranulositosis, anem hemolitik dll

 Kardiovaskuler : eksakserbasi angina , hipo-,hipertensi,


tromboembolism, gagal jantung
Monitoring efek samping obat (MESO)
 Aktivitas yg terkoordinasi, bertujuan untuk mengumpulkan laporan
ESO, terutama ESO yg jarang terjadi, yg berat atau serius

 Panitia akan mengevaluasi laporan yg masuk

 Beberapa cara melakukan MESO (spontaneous reporting, voluntary ,


Intensive Hospital Monitoring, Record linkage, Limited Record, dll)
Manfaat pelaporan

 Perubahan Kebijakan NasionaL

 Perubahan Kebijakan Lokal ( rumah sakit)

 Praktisi waspada dalam farmakoterapi

 Mencegah timbulnya efek samping berulang

 Informasi munculnya efek samping yang baru dan membahayakan


Manfaat klinik
 Informasi penting dalam pengambilan keputusan : Rasio manfaat terhadap
resiko

 Informasi terkini untuk pendekatan kondisi pasien terhadap respon obat

 Mencegah kejadian kembali pada kasus serupa

 Menurunkan morbiditas dan mortalitas


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai