0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
28 tayangan18 halaman
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai efek samping obat, termasuk definisi, jenis, faktor yang mempengaruhinya, gejala yang ditimbulkannya pada berbagai sistem tubuh, serta tindakan apabila timbul efek samping. Efek samping obat dapat berupa reaksi alergi atau efek yang tidak diinginkan akibat penggunaan obat.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai efek samping obat, termasuk definisi, jenis, faktor yang mempengaruhinya, gejala yang ditimbulkannya pada berbagai sistem tubuh, serta tindakan apabila timbul efek samping. Efek samping obat dapat berupa reaksi alergi atau efek yang tidak diinginkan akibat penggunaan obat.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai efek samping obat, termasuk definisi, jenis, faktor yang mempengaruhinya, gejala yang ditimbulkannya pada berbagai sistem tubuh, serta tindakan apabila timbul efek samping. Efek samping obat dapat berupa reaksi alergi atau efek yang tidak diinginkan akibat penggunaan obat.
penggunaan obat dengan dosis atau takaran normal. Reaksi obat yg tidak dikehendaki Respon terhadap suatu obat yg berbahaya dan tidak diharapkan terjadi pada dosis lazim yang dipakai manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis maupun terapi Kejadian keamanan pengobatan dapat dimulai dengan:
1. Kejadian pengobatan / Medication Incident (MI)
adalah semua kejadian yang terjadi berkaitan dengan pengobatan.
2. Kesalahan pengobatan / Medication Error (ME)
adalah kejadian yang terjadi akibat proses penggunaan obat yang tidak tepat, sehingga dapat membahayakan keselamatan pasien. Kejadian keamanan pengobatan dapat dimulai dengan:
3. Kejadian obat yang merugikan / Adverse Drug
Event (ADE) adalah kejadian yang dapat membahayakan pasien atau masyarakat mencakup bahaya yang dihasilkan dari sifat intrinsik obat (ADR) serta bahaya yang dihasilkan dari kesalahan pengobatan atau kegagalan sistem yang terkait dengan manufaktur dan distribusi penggunaan obat. Kejadian keamanan pengobatan dapat dimulai dengan:
4. Reaksi obat merugikan / Adverse Drug Reaction
(ADR) adalah respon terhadap obat yang berbahaya dan tidak diinginkan serta terjadi pada dosis yang biasanya digunakan pada manusia untuk profilaksis, diagnosis atau terapi penyakit, atau untuk modifikasi fungsi fisiologis, misalnya reaksi alergi terhadap suatu obat pada dosis yang normal atau efek samping yang terjadi yang sudah diketahui sebelumnya pada dosis normal. Kejadian keamanan pengobatan dapat dimulai dengan:
5. Efek samping obat adalah efek yang tidak
diinginkan dari obat yang sebelumnya sudah diramalkan sebelumnya dan dalam batas dosis normal. ESO yang biasa terjadi:
1. Pada kulit, berupa rasa gatal, timbul bercak
merah atau rasa panas. 2. Pada kepala, terasa pusing. 3. Pada saluran pencernaan, terasa mual, dan muntah, serta diare. 4. Pada saluran pernafasan, terjadi sesak nafas. 5. Pada jantung terasa dada berdetak kencang (berdebar-debar). 6. Urin berwarna merah sampai hitam. KLASIFIKASI JENIS ESO
1. TYPE A – Dose Dependent
Makin banyak dosis makin meningkat kemungkinan ESO Dapat diprediksi / dapat diusahakan agar terjadinya seminimal mungkin Dapat ditangani dengan pengurangan dosis Contoh : Insulin → Hipoglikemia NSAID → Ulserasi saluran cerna Antihipertensi → Hipotensi KLASIFIKASI JENIS ESO 2. Type B – Dose Independent Tidak tergantung dosis Hipersensitivity, jarang terjadi, tidak dapat diprediksi, sukar dicegah Dapat ditangani dengan penghentian obat Menimbulkan reaksi alergi (imunologik) Reaksinya lebih severe / serius Contoh : Nama Obat Jenis Reaksi NSAID, Penisilin Urtikaria, Anafilaksis Penisilin, Sefalosporin, Hemolisis, Purpura Rifampisin, Sulfonamid Banyak obat topikal dan Dermatitis contact sistemik (Paling sering terjadi) KLASIFIKASI JENIS ESO
3. Type C – Penggunaan jangka lama
Makin lama maka ESO makin meningkat Contoh : NSAID → Gangguan Fungsi Ginjal Glukokortikoid → Osteoporosis KLASIFIKASI JENIS ESO
4. Type D - Delayed Effect
Obat sudah lama dihentikan ESO baru muncul Contoh :
Primaquin → Katarak
Teratogenisitas → Tetrasiklin, Kortikosteroid
(Tergantung masa kehamilan pd waktu obat digunakan)
Sulfasalazin → Infertilitaspria KLASIFIKASI JENIS ESO
5. Type E – Withdrawal Syndrome
Setelah penggunaan jangka panjang /
lama kemudian tiba-tiba dihentikan Contoh : Kortikosteroid, Narkotik Faktor yang mempengaruhi ESO
USIA : ekstrimmuda / dlm kandungan & usialanjut,
kehamilan, idiosinkrasi Kelainan genetik Penyakit : dahulu & sekarang Dosis, cara pemberian obat dan lama pemberian Interaksi pada polifarmasi : dinamik & kinetik ESO yang tampak sebagai gejala yang mempengaruhi berbagai system dalam tubuh
Mengantuk : Antihistamin, Antikonvulsan,
Analgesik Narkotik, Antidepresan, Hipnotik Pusing : Allopurinol, Antihipertensi, Tramadol, Penghambat Pompa Proton (Omeprazole) Sulit Tidur : Kafein, Teofilin, Efedrin Agitasi, Eksitasi : Antihistamin, Kafein, Teofilin Kebingungan : Simetidin, Antidepresan, Tramadol Batuk : ACE Inhibitor (Captopril) ESO yang tampak sebagai gejala yang mempengaruhi berbagai system dalam tubuh