Disusun Oleh :
MAHASISWA KELOMPOK 5
TINGKAT II A
Pembimbing :
1. Vina Agustina, Ners., M.Kep
2. Desy Natalia, MPd
i
LAPORAN KEGIATAN
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR
TENTANG UPAYA PENCEGAHAN 7M DENGAN BENAR DALAM MENGHADAPI
PERSIAPAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA DI SEKOLAH DASAR BCU
(BINA CITA UTAMA) PALANGKARAYA
Disusun Oleh :
MAHASISWA KELOMPOK 5
TINGKAT II A
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Kelompok : V (lima)
Anggota Kelompok :
1. Syalvira Rossi M
2. Tamara Ananda A
3. Tania Kulansi K
4. Tania Rosalina
5. Tasya Putri A
6. Wiriani
7. Yosa Fernanda I
8. Yunita Mundzalifah
Di ajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan II pada Program Studi
S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui
Ketua Program Studi Sarjana Keperawatan
iii
Meilitha Carolina, Ners, M.Kep.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan proposal kegiatan penyuluhan kami tentang Upaya
Pencegahan 7M dengan Benar dalam Menghadapi Persiapan Pembelajaran Tatap Muka. Laporan
ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan Dan Pendidikan Kesehatan
II. Laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd, M.Kes selaku Ketua Stikes Eka Harap Palangkaraya.
2. Ibu Meilitha Carolina ,Ners.,M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners Stikes Eka Harap
Palangkaraya.
3. Ibu Yelstria Ulina Tarigan, S.Kep.,Ns selaku Penanggung Jawab Mata Kuliah Promosi
Kesehatan Dan Pendidikan Kesehatan II.
4. Ibu Vina Agustina., Ners., M.Kep dan Ibu Desy Natalia, MPd selaku Dosen Pembimbing
Kelompok 5 Mata Kuliah Promosi Kesehatan Dan Pendidikan Kesehataan II.
5. Secara khusus Kepala Sekolah , Guru-Guru dan murid di SD BCU Palangkaraya yang telah
memberikan ijin tempat.
6. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini mungkin terdapat kesalahan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
dan semoga laporan ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Penyusun
Kelompok 5
iv
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN
SAMPUL DALAM
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................iv
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................v
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................................4
BAB III.....................................................................................................................................................11
v
3.1 Metode Promosi Kesehatan............................................................................................................11
BAB IV.....................................................................................................................................................16
BAB 5.......................................................................................................................................................19
PENUTUP................................................................................................................................................19
5.1 Kesimpulan................................................................................................................................19
5.2 Saran..........................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................22
LAMPIRAN.............................................................................................................................................23
MEDIA PENYULUHAN..........................................................................................................................30
DOKUMENTASI KEGIATAN................................................................................................................31
LEMBAR KONSULTASI........................................................................................................................40
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
akibat covid-19 hingga Mei 2021 lebih 186 juta kasus telah di konfirmasi dan telah menelan
korban jiwa 3,5 juta. Ada dua alasan mengapa kebijkan pembelajaran tatap muka di
berlakukan menurut mentri pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makrim yang
pertama adalah para pendidik dan tenaga kependidikan telah di vaksinasi dan yang
kedua adalah mencegah lost of learning karena pendidikan di Indonesia sudah tertinggal dari
negara lain selama pandemi.
Menjadi bahan referensi bagi penyuluh selanjutnya, dalam meningkatkan kesadaran betapa
pentingnya menerapkan 7 M jika pembelajaran tatap muka dimulai kepada anak-anak.
2
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
a. Sebagai bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat, dosen dan mahasiswa STIKES Eka
Harap Palangkaraya.
b. Agar dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran anak-anak terhadap pentingnya
menerapkan 7 M jika pembelajaran tatap muka dimulai.
Agar orang tua mengetahui betapa pentingnya mengajarkan kepada anak-anaknya untuk
menerapkan pola hidup sehat dan sadar betapa pentingnya menerapkan 7 M jika pembelajaran
tatap muka dimulai.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Meski pembelajaran tatap muka akan di berlakukan , namun pembelajaran tatap muka
di masa pandemic pelakasanaan nya tidak lah sama persis dengan pembelajaran
pada masa normal sehingga di butuhkan pemilihan startegi yang tepat agar pelaksanaan
pembelajaran tatap muka berjalan dengan maksimal. Ada dua Startegi yang dapat di
lakukan seperti pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru yang di sebut
ekspositori maupun pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa yang di sebut
diskoveri inkuiri.( Ying, Y. (2007). Pemilihan strategi ekspositori dilakukan atas
pertimbangan,Karakteristik peserta didik dengan kemandirian belum memadai,Sumber
referensi terbatas,Jumlah pesera didik dalam kelas banyak, Alokasi waktu terbatas dan Jumlah
materi (tuntutan kompetensi dalam aspek pengetahuan) atau bahan banyak.Pemelihan
strategi di skoveri inkuiri di lakukan atas pertimbangan yaitu : Karakteristik peserta
didik dengan kemandirian cukup memadai,Sumber referensi, alat, media, dan bahan
cukup,Jumlah peserta didik dalam kelas tidak terlalu banyak. Materi pembelajaran tidak
terlalu luas dan Alokasi waktu cukup tersedia. Sementara itu, menurut Mentri Pendidikan Dan
Kebudayaan Dadiem Anwar Makarim Pembelajaran tatap muka merupakan model
pembelajaran terbaik yang tidak bisa digantikan.
4
2.2 Pengertian Pandemi Covid-19
Pandemi adalah sebuah epidemi yang telah menyebar ke berbagai benua dan negara,
dan umumnya menyerang banyak orang. Sementara epidemi sendiri merupakan sebuah
istilah yang telah digunakan untuk mengetahui peningkatan jumlah kasus penyakit secara tiba-
tiba pada suatu populasi area tertentu.Pasalnya, istilah pandemi tidak digunakan untuk
menunjukkan tingginya tingkat suatu penyakit, melainkan hanya memperlihatkan tingkat
penyebarannya saja. Covid-19 adalah Penyakit coronavirus 2019.Virus yang pertaama kali
di identifkasi pada Desember 2019 di Wuhan Cina di sebabkan oleh akut sindrom
pernafasan coronavirus 2 (SARS-CoV-2) kemudian lebih kenal dengan sebutan COVID-
19. Virus ini memiliki gejala yang berbeda pada setiap orang,namun pada
umumnya orang yang terjangkit covid-19 mengalami gelaja, seperti susah bernapas,
demam, kepala pusing, hilang indra penciuman dan hilangnya indra perasa..Meski
pertama kali di temukan di Wuhan namun Covid-19 menyebar begitu cepat ke seluruh
dunia. Hal ini disebabkan karena system penularan covid-19 dapat melalui udara,
Virus ini ditularkan terutama melalui jalur pernapasan, ketika orang menghirup tetesan
dan partikel yang dilepaskan orang yang terinfeksi saat mereka bernapas, berbicara, batuk,
bersin atau bernyanyi.
Sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020, laju penambahan orang-orang yang
positif terinfeksi virus corona (COVID-19) di Indonesia tampak tidak melambat. Maka, tak ayal
apabila Indonesia mungkin dapat dinobatkan menjadi salah satu zona merah penyebaran virus
corona di dunia. Penting untuk masing-masing dari kita menerapkan langkah pencegahan dengan
seksama demi mencegah pandemi virus Corona makin mengganas. Panduan pencegahan virus
Corona dari Kemenkes RI dan WHO. Guna menekan pandemi COVID-19, Badan Kesehatan
Dunia (WHO) pun secara resmi mengeluarkan panduan mengenai cara pencegahan virus Corona
yang telah diamini oleh Kemenkes RI.
Protokol kesehatan untuk mengantisipasi penularan Covid-19 terus diperbarahui. Hal ini
sejalan dengan laju mutasi virus Covid-19 yang terus mengalami perkembangan hingga
sekarang. Pemerintah kembali menggaungkan protokol kesehatan 7M dalam menanggulangi
lonjakan kasus yang terjadi di Bulan Juli 2021.
5
Protokol kesehatan 7M adalah sebagai berikut :
1. Memakai Masker
Masker menutupi hidung dan mulut, disarankan menggunakan masker dua lapis (masker
medis dan masker kain), mengganti masker setelah penggunaan selama 4 jam dan membawa
masker cadangan dalam setiap aktivitas. Karena, hasil studi CDC mengenai efektivitas masker
menunjukan kegunaan 2 lapis masker atau menyimpulkan tali masker dapat menyaring virus
Covid-19 sampai 90% dan efektif dalam mengatisipasi varian baru virus.
2. Mencuci Tangan
Mencuci tangan dengan mengunakan sabun dengan air yang mengalir sebelum dan sesudah
beraktivitas. Dengan mencuci tangan kita dapat mencegah adanya kuman dan bakteri yang
menempel di tangan.
6
3. Menjaga Jarak
Menjaga jarak saat berinteraksi sosial minimal 2 meter. Karena dengan menjaga jarak kita
dapat menghindari penularan virus. Resiko ini akan lebih tinggi jika melakukan kontak terlalu
dekat dalam waktu yang lama.
4. Menghindari Kerumunan
Menghindari aktivitas dalam kerumunan massa. Kerumunan mesti dihindari, mau makan
bersama, buka puasa bersama, tidak dianjurkan.
7
5. Membatasi Mobilitas. Tidak bepergian kecuali untuk urusan yang sangat mendesak.
Tidak makan bersama dengan orang lain baik di rumah maupun di tempat umum. Saat makan
membuka masker, kita tidak tahu satu sama lain, kadang seseorang bisa tanpa gejala. Di masa
pandemi, konsep dasarnya tidak boleh makan bersama karena sudah terbukti menularkan,
8
7. Menghindari Foto Bersama Tanpa Menggunakan Masker. Tidak berfoto
bersama orang lain tanpa menggunakan masker.
9
2.4 Dampak Tidak Menerapkan 7M
Virus Corona bisa menyebabkan hal yang fatal terutama bagi mereka yang
mengidap gangguan pernapasan sebelumnya akan mengalami sindrom gangguan
pada pernapasan tingkat akut walaupun sudah dinyatakan sembuh dari virus ini.
Hal itu disebut sebagai efek dalam jangka panjang dari infeksi Covid-19 dan
penderita akan menurun fungsi paru-parunya sebanyak 20 sampai 30 persen
setelah melewati serangkaian pemulihan.
Banyak sekali Dampak jika kita tidak patuh dalam protokol kesehatan, seperti
penyebaran virus yang sangat cepat dikarna kan tidak mencuci tangan dan
penyebaran melalui kontak fisik dengan orang yang tidak patuh juga terhadap
protokol kesehatan, virus menyebar dari udara, kontak fisik, dan kerumunan.
Dampak jika tidak memakai masker akan terkena virus lebih cepat
karna virus covid-19 juga bisa menyebar melalui udara
Dampak jika tidak menjauhi krumunan akan cepat penularan
Jika tidak menutup mulut saat bersin dan batuk maka virus akan
menyebar dan terjangkit penyakit
Tidak mencuci tangan maka virus cepat berkembang biak dan
mudah menyebar keseluruh ruangan
Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari saluran
pernapasan, misalnya ketika berada di ruang tertutup yang ramai
dengan sirkulasi udara yang kurang baik atau kontak langsung
dengan droplet.
10
memiliki persentase angka kematian yang lebih tinggi dibandingkan golongan
usia lainnya.
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala
flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah
itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala
yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak
napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi
melawan virus Corona.
11
BAB III
a. Ceramah
12
Metode ceramah adalah metode memberikan uraian atau penjelasan kepada
sejumlah murid pada waktu dan tempat tertentu. Metode ceramah ini hanya
mengandalkan indera pendengaran sebagai alat belajar yang paling dominan.
Dengan kata lain metode ini adalah sebuah metode mengajar dengan
menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah
murid yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ini disebut juga
dengan metode kuliah atau metode pidato.
b. PowerPoint
PowerPoint adalah program untuk membantu presentasi dan menampilkan
dalam bentuk tulisan, gambar, grafik, objek, clipart, suara atau video yang
dirangkum dan dikemas sedemikian menarik sehingga audience dapat lebih
mudah memahami penjelasan melauli visualisasi didalam slide presentasi.
c. Tanya jawab
Metode ini merupakan usaha penyingkiran rintangan selama atau sesudah
berlangsungnya masa ceramah. Hal ini untuk mempermudah murid
menanyakan soal tentang materi yang diberikan. Bertanya memegang peranan
yang penting. Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam
bentuk pertanyaan yang harus di jawab,terutama dari penyuluh kepada
murid,maupun sebaliknya. Metode tanya jawab juga suatu teknik untuk
memberi motivasi pada murid agar bangkit pemikirannya untuk
bertanya,selama mendengarkan penyuluhan yang disampaikan.
d. Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengajar dengan cara memecahkanmasalah
yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masingmengajukan
argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya. Metode ini bertujuan untuk
tukar menukar gagasan, pemikiran, informasi/pengalaman diantara peserta,
sehingga dicapai kesepakatan pokok-pokok pikiran (gagasan,kesimpulan).
Untuk mencapai kesepakatan tersebut, para peserta dapat saling beradu
argumentasi untuk meyakinkan peserta lainnya. Kesepakatan pikiraninilah
yang kemudian ditulis sebagai hasil diskusi. Diskusi biasanya digunakan
13
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari penerapan berbagai metode
lainnya,seperti penjelasan (ceramah)
14
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat leaflet :
Kegunaan leaflet :
Keuntungan leaflet :
1. Dapat disimpan lama.
2. Sebagai referensi.
3. Menggunakan Bahasa yang singkat dan jelas sehingga nudah dipahami isinya.
4. Karena bentuknya yang kecil, mudah dibawa kemana-mana.
15
Untuk memfasilitasi kemudahan work from home, Anda dapat
menggunakan aplikasi perangkat lunak konferensi video yang ada, salah satunya
adah Zoom. Aplikasi ini membuat telecommuting jarak jauh lebih praktis, efisien
dan disertai banyak fitur- fitur yang membuat pertemuan online lebih nyaman.
Dengan COVID-19 yang berhasil melumpuhkan hampir seluruh dunia, aplikasi
Zoom telah menjadi alat komunikasi bagi mereka yang bekerja dari rumah untuk
tetap berhubungan dan melanjutkan alur kerja harian dengan gangguan minimal.
Zoom merupakan sebuah aplikasi yang dapat melakukan konferensi jarak
jauh dengan menggabungkan konferensi video, pertemuan online, obrolan, hingga
kolaborasi seluler. Aplikasi ini banyak digunakan sebagai media komunikasi
jarak jauh.
16
BAB IV
17
4.2 Tahap Pelaksanaan
Adapun tugas yang dilakukan oleh tim dosen dan mahasiswa dalam tahap
pelaksanan kegiatan pengabdian kepada masyarakat STIKES Eka Harap
meliputi:
1) Mahasiswa mempersiapkan link Zoom yang sudah dipersiapkan untuk
melakukan penyuluhan pada pukul 08.00 WIB.
2) Sebelum pukul 09.00 WIB mahasiswa sudah bergabung didalam zoom
meeting yang sudah disediakan.
3) Pada pukul 09.40 anak-anak dan guru SD Bina Cita Utama bergabung
didalam Zoom Meeting.
4) Penyuluhan dilakukan pada pukul 09.45 WIB s/d 11.14 WIB di Zoom
Meeting.
5) Peserta yang hadir tidak sesuai dengan jumlah yang telah direncanakan,
yaitu 10 orang anak yang hadir didalam Zoom, 1 orang anak tidak mengisi
absen yang telah disediakan dan 2 orang anak izin dari jumlah siswa dalam
satu kelas 12 orang.
6) Setting tempat sesuai dengan rencana yang dilakukan di Zoom Meeting.
7) Peran dan fungsi mahasiswa pada kegiatan penyuluhan yaitu sesuai dengan
apa yang sudah ditetapkan dalam perencanaan.
8) Penggunaan bahasa sudah komunikatif dan dapat dimengerti oleh siswa-
siswi kelas V SD Bina Cita Utama
9) Pada pukul 10.04 WIB menonton film animasi edukasi adaptasi kebiasaan
baru disekolah (persiapan tatap muka), siswa (i) fokus dan bersemangat
terhadap film animasi yang ditampilkan.
10) Siswa (i) mampu menjawab pada saat evaluasi.
11) Dokumentasi bersama siswa-siswi, guru, dan dosen pembimbing di Zoom
Meeting.
18
15
2. Surat menyurat kegiatan sesuai dengan perencanaan.
3. Peran dan fungsi mahasiswa pada kegiatan penyuluhan yaitu :
a. Moderator : sesuai dengan uraian tugas yang sudah ditetapkan
namun perlu berperan aktif dalam memimpin jalannya kegiatan atau
diskusi, sehingga adanya kesinambungan dengan tugas penyaji.
b. Penyaji : sesuai dengan uraian tugas yang sudah ditetapkan dan
berperan aktif dalam memberikan informasi melalui bercerita dan
video animasi sehingga siswa (i) mudah mengerti.
c. Fasilitator : sesuai dengan uraian tugas yang sudah ditetapkan karena
dapat memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya
kegiatan.
d. Simulator : sesuai dengan uraian tugas yang sudah ditetapkan.
e. Notulen : sesuai dengan uraian tugas yang sudah ditetapkan
f. Dokumentator : sesuai dengan uraian tugas yang sudah ditetapkan.
2) Evaluasi Proses
1. Penyuluhan dilakukan pada pukul 09.45 WIB sesuai dengan waktu yang
direncanakan, tetapi selesai tidak sesuai dengan rencana yang
diharapkan.
2. Selama penyuluhan peserta mengikuti kegiatan dengan baik dan tidak
ada yang meninggalkan ruangan penyuluhan.
3. Peserta berperan aktif selama kegiatan penyuluhan berlangsung.
3) Evaluasi Hasil
Semua siswa-siswi kelas V SD Bina Cita Utama memahami dari apa yang
telah disampaikan oleh penyuluh namun perlu adanya bimbingan lagi dari
guru dan orangtua mengenai informasi upaya pencegahan 7M untuk
mengubah pola pikir anak dalam pentingnya mempersiapkan diri sebelum
pembelajaran tatap muka dimulai dari leaflet yang telah diberikan kepada
pihak sekolah.
19
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pembelajaran tatap muka adalah kegiatan proses interaksi antara peserta
didik dengan pendidik dengan sumber belajar yang terjadi secara langsung pada
waktu yang sama dan tempat yang sama. Sangatlah penting bagi anak untuk
mengetahui persiapan pembelajaran tatap muka dimasa pandemic seperti
sekarang. Kebiasaan anak-anak yang sering acuh dan tidak peduli akan protokol
kesehatan dengan mengabaikan 7M bisa membuat anak-anak rentan terserang
virus Covid-19 dan berbagai penyakit lainnya.
Jadi, berdasarkan materi diatas dapat disimpulkan dengan memberikan
penyuluhan tentang upaya pencegahan 7M mengubah pola pikir anak dalam
menyadari pentingnya persiapan diri sebelum pembelajaran tatap muka dimulai,
diharapkan bisa mengurangi risiko terjadinya tertular virus covid-19 ataupun
penyakit lainnya yang berdampak buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu, menjaga
kesehatan akan berdampak baik untuk tubuh sehingga jika membiasakan dan
mendorong anak untuk melakukan protokol kesehatan dengan 7M dan
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat disekolah maupun dirumah.
5.2 Saran
1. Siswa-siswi Kelas V SD Bina Cita Utama
Setelah diberikan pendidikan kesehatan diharapkan sebagai bahan belajar
dan masukan untuk menumbuhkan kesadaran pentingnya persiapan diri sebelum
pembelajaran tatap muka.
2. Guru-Guru SD Negeri 11 Palangka
Bagi guru-guru di SD Bina Cita Utama, setelah dilakukan pendidikan
kesehatan diharapkan para guru dapat memberikan contoh yang baik tentang
upaya pencegahan covid-19 melalui protokol kesehatan 7M.
3. Tim Penyuluh
Bagi tim penyuluh lebih mempersiapkan diri dengan baik sebelum
melakukan penyuluhan, menyiapkan media penyuluhan dengan lebih baik, kreatif,
20
19
banyak membaca, penyuluhan diharapkan lebih menguasai materi, percaya diri,
membuat inovasi baru dalam media, penyuluhan, teknik penyuluhan dan lebih
membiasakan diri untuk berbicara di depan umum dan sesuai target penyuluhan.
21
22
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Manajemen dan Organisasi (JMO),Vol. 11 No. 3, Desember 2020, Hal. 179-18
Ansori, A., & Sari, A. F. (2020). Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19.Jurnal
Literasi Pendidikan Nusantara, 1(2), 133-148
Herliandry, L. D., Nurhasanah, N., Suban, M. E., & Kuswanto, H. (2020). Pembelajaran
pada masa pandemi covid-19.JTP-Jurnal Teknologi Pendidikan,22(1), 65-70.
Shaleh, M., & Anhusadar, L. (2021). Kesiapan Lembaga PAUD dalam Pembelajaran Tatap
Muka pada New Normal.Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,5(2), 2158-2167.
Yulianingsih, W., Suhanadji, S., Nugroho, R., & Mustakim, M. (2020). Keterlibatan
Orangtua dalam Pendampingan Belajar Anak selama Masa Pandemi Covid-19.Jurnal
Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,5(2), 1138-1150.
23
SATUAN ACARA PENYULUHAN
B. Sasaran
1. Program : Meningkatkan pengetahuan pentingnya persiapan diri sebelum
pembelajaran tatap muka dimulai.
2. Penyuluhan : Siswa-siswi Kelas V SD Bina Cita Utama.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan anak-anak SD Bina Cita Utama dapat
menerapkan 7 M dalam mempersiapkan diri menuju sekolah tatap muka.
2. Tujuan Khusus
a. Menilai pengetahuan siswa SD BCU tentang 7 M sebelum dan sesudah penyuluhan.
b. Mengetahui peningkatan pengetahuan siswa SD BCU terhadap 7 M sebelum dan sesudah
penyuluhan.
D. Materi
Adapun garis besar dalam pendidikan kesehatan adalah :
a. Pengertian dari Pembelajaran Tatap Muka
b. Pengertian dari Pandemi
c. Persiapan Diri dengan 7 M
d. Dampak Tidak Menerapkan 7 M
a.
24
E. Metode
Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan di SD Bina Cita
Utama dalam Pengabdian Pada Masyarakat Stikes Eka Harap Palangka Raya meliputi :
1) Ceramah
2) PowerPoint
3) Tanya jawab
F. Media
Adapun media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan pengabdian masyarakat ini
yaitu meliputi :
1. Leaflet
2. Zoom Metting
G. Waktu Pelaksanaan
Adapun rangkaian kegiatan penyuluhan kesehatan kepada anak SD BCU Palangka Raya
yang dilakukan oleh Mahasiswa STIKES Eka Harap Palangka Raya yang didampingi oleh dosen
pembimbing STIKES Eka Harap Palangka Raya
1) Topik : Upaya Pencegahan 7M dengan Benar dalam Menghadapi
Persiapan Pembelajaran Tatap Muka
2) Media dan alat : Leafleat & Zoom Metting
3) Tempat : SD (BCU) Bina Cita Utama Palangka Raya
4) Hari dan Tanggal : Jum’at, 08 Oktober 2021
5) Pukul : 09.45 WIB s/d selesai
25
H. Kegiatan Penyuluhan
2. Pelaksanaan :
1. Menjelaskan materi mengenai
pengertian dari pembelajaran tatap
muka.
2. Menjelaskan materi mengenai
pengertian dari pandemi.
15 Menit Ceramah
3. Menjelaskan materi mengenai persiapan
diri dengan 7 M.
4. Menjelaskan materi mengenai dampak
tidak menerapkan 7 M.
Menampilkan video animasi tentang
persiapan saat pembelajaran tatap muka.
3. Evaluasi : 10 Menit Tanya Jawab
Praktek dan Tanya jawab
26
I. Tugas Pengorganisasian
1) Moderator : Tania Rosalina
1. Membuka acara penyuluhan
2. Memperkenalkan dosen pembimbing dan anggota kelompok
3. Menjelaskan tujuan dan topik yang akan disampaikan
4. Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi
5. Mengatur jalannya diskusi
27
Tugas :
1. Mencatat poin-poin penting pada saat penyuluhan berlangsung.
Mencatat pertanyaan-pertanyaan dari audience dalam kegiatan penyuluhan.
28
J. Denah Pelaksanaan
K. Rencana Evaluasi
a. Tujuan Evaluasi
Mengetahui perubahan pengetahuan dan partisipasi yang hadir.
b. Cara Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
Sasaran sudah siap ditempat yang sudah ditentukan dengan jumlah 12 orang
anak.
Media dan alat penyuluhan telah disetujui pembimbing.
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah leaflet dan Zoom
Meeting.
2) Evaluasi Proses
Kesiapan penyuluhan diharapkan sesuai dengan perencanaan.
Ketepatan waktu diharapkan sesuai yang sudah direncanakan.
Peserta yang aktif dalam kegiatan penyuluhan.
Peserta yang tidak meninggalkan ruang Zoom Meeting selama penyuluhan.
29
3) Evaluasi Hasil
Diadakan tanya jawab materi lisan, kemudian di simpulkan bersama-sama.
c. Observasi
Respon/tingkah laku peserta saat diberikan pertanyaan, apakah diam/menjawab
Peserta antusias/tidak
Peserta mengajukan pertanyaan/tidak
d. Instrumen Evaluasi
Instrumen evaluasi berupa pertanyaan (tanya jawab).
30
MEDIA PENYULUHAN
31
DOKUMENTASI KEGIATAN
32
33
34
35
36
37
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN
TAHUN 2021/2022
38
39
40
41
42
43