Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL KEGIATAN

PENDIDIKAN KESEHATAN PADA ANAK PRASEKOLAH TENTANG


MANFAAT DAN PENTINGNYA SARAPAN PAGI DI
TK BINA KARYA KOTA PALANGKA RAYA

Di Susun Oleh:
Kelompok 5
1. Indah Permata Sari 2017.C.09a.0844
2. Ivan Kurniawan 2017.C.09a.0845
3. Jepri Gustinus 2017.C.09a.0846
4. Jufikri Akbar 2017.C.09a.0847
5. Kertelia M Febrianty 2017.C.09a.0848
6. Windari 2017.C.09a.0868

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2018
PROPOSAL KEGIATAN

PENDIDIKAN KESEHATAN PADA ANAK PRASEKOLAH TENTANG


MANFAAT DAN PENTINGNYA SARAPAN PAGI DI
TK BINA KARYA KOTA PALANGKA RAYA

Disusun Dalam Rangka Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi


Kesehatan Dan Pendidikan Kesehatan II
Program Studi S1 Keperawatan

Di Susun Oleh:
Mahasiswa Kelompok 5
Tingkat II A
1. Indah Permata Sari 2017.C.09a.0844
2. Ivan Kurniawan 2017.C.09a.0845
3. Jefri Gustinus 2017.C.09a.0846
4. Jufikri Akbar 2017.C.09a.0847
5. Kertelia M Febrianty 2017.C.09a.0848
6. Windari 2017.C.09a.0868

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI NERS
TAHUN 2018
LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal pendidikan kesehatan ini disusun oleh kami yang bertanda tangan di
bawah ini:
Nama : 1. Indah Permata Sari
2. Ivan Kurniawan
3. Jepri Agustinus
4. Jufikri Akbar
5. Kertelia M Febrianty
6. Windari

Program Studi : S1 Keperawatan


Tingkat : II A
Judul : Proposal Kegiatan Pendidikan Kesehatan Pada Anak
Prasekolah Tentang Manfaat Dan Pentingnya Sarapan Pagi Di
TK Bina Karya Kota Palangka Raya

Telah melaksanakan pendidikan kesehatan sebagai persyaratan untuk


menyelesaikan tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan
II pada Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka
Raya

PEMBIMBING PRAKTIK PENYULUHAN

Mengetahui,
Pembimbing II
Pembimbing I

Meilitha Carolina,Ners., M.Kep. Ika Paskaria, S.Kep.,Ns

Ketua Prograam Studi Ners

Ketua Program StudiNers

Meilitha Carolina,Ners., M.Kep.


KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul
“Pendidikan Kesehatan Tentang Manfaat Dan Pentingnya Sarapan Pagi Di TK
Bina Karya Kota Palangka Raya” ini dapat selesai tepat pada waktunya. Proposal
ini salah satu syarat untuk dapat melanjutkan terhadap penelitian.
Penulis sangat menyadari bahwa pada penulisan ini masih menemukan
kesulitan, tetapi berkat bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya
penulis dapat memperbaiki dan melengkapinya sehingga terselesaikan dengan
baik.
Proposal ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Yelstria Ulina Tarigan, S.Kep.,Ns selaku penanggung jawab mata kuliah
promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan II
2. Meilitha Carolina,Ners., M.Kep dan Ika Paskaria, S.Kep.,Ns selaku dosen
pembimbing kelompok 5 mata kuliah promosi kesehatan dan pendidikan
kesehatan II
3. Secara khusus kepala sekolah, guru-guru dan siswa-siswi TK Bina Karya
Kota Palangka Raya
Kami menyadari bahwa proposal ini mungkin terdapat kesalahan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca dan mudah-mudahan proposal ini dapat mencapai
sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Palangka Raya, 17 September 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
Hal
Hal Sampul Depan
Hal Sampul Belakang
Halaman Persetujuan
Halaman Kata Pengantar
Halaman Daftar Isi

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Teoritis
1.4.2 Praktis

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Konsep Dasar Gigi Dan Mulut
2.2
BAB 3 METODE DAN MEDIA PENYULUHAN
3.1 Metode
3.2 Media
3.3 Tahapan Pelaksanaan

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena mereka adalah generasi
penerus bangsa. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas anak-
anak saat ini. Upaya peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia harus dilakukan
sejak dini, sistematis dan berkesinambungan (Judarwanto, 2008).
Tumbuh kembangnya anak usia sekolah yang optimal tergantung
pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Dalam
masa tumbuh kembang tersebut pemberian nutrisi atau asupan makanan pada anak
tidak selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna. Sering timbul masalah
terutama dalam pemberian makanan yang tidak benar dan menyimpang.
Penyimpangan ini mengakibatkan gangguan pada banyak organ-organ dan sistem
tubuh anak. (Judarwanto , 2008).
Terkait hal di atas, pada usia sekolah ini, anak banyak mengikuti aktivitas,
fisik maupun mental, seperti bermain, belajar, berolah raga. Anak usia sekolah
membutuhkan lebih banyak energi dan zat gizi dibanding usia di bawahnya.
Diperlukan tambahan energi, protein, kalsium, fluor, zat besi, sebab pertumbuhan
sedang pesat dan aktivitas kian bertambah.
Sarapan atau makan pagi adalah menu makanan pertama yang dikonsumsi
seseorang. Biasanya orang makan malam sekitar pukul 19:00 dan baru makan lagi
paginya sekitar pukul 06:00. Ber arti selama sekitar 10-12 jam mereka puasa.
Dengan adanya puasa itu, cadangan gula darah (glukosa) dalam tubuh seseorang
hanya cukup untuk aktivitas dua sampai tiga jam di pagi hari. Tanpa sarapan
seseorang akan mengalami hipoglikemia atau kadar glukosa di bawah normal.
Hipoglikemia mengakibatkan tubuh gemetaran, pusing dan sakit berkonsentrasi.
Itu semua karena kekurangan glukosa yang merupakan sumber energi bagi otak.
(Wiharyanti, 2006).
Berdasarkan yang direkomendasikan WHO, sarapan yang baik dan
memenuhi kriteria gizi adalah sarapan yang menyuplai karbohidrat (55-65 %),
protein (12-15 %), lemak (24-30 %), vitamin, dan mineral yang bisa diperoleh
dari sayur atau buah (Almatsier, 2004).
Sarapan bagi anak usia sekolah sangatlah penting, karena waktu sekolah
adalah penuh aktivitas yang membutuhkan energi dan kalori yang cukup besar.
Untuk sarapan pagi harus memenuhi sebanyak 1/4 kalori
sehari.(Judarwanto,2008).Makanan untuk anak sekolah pun harus serasi, selaras,
dan seimbang. Tidak boleh terlalu kaku, juga harus sesuai dengan jumlah jenis
dan jadwal pada umur anak tertentu.
Permasalahannya saat ini adalah kebiasaan makan atau sarapan pagi masih
saja dianggap kebiasaan yang membosankan. Ada berbagai alasan yang seringkali
menyebabkan anak tidak sarapan pagi. Ada yang merasa waktu sangat terbatas
karena jarak sekolah cukup jauh, terlambat bangun pagi, atau tidak ada selera
untuk sarapan pagi. Kebiasaan tidak sarapan dipandang dari keperluan gizi bagi
kesehatan dan prestasi anak merupakan kesalahan yang sangat merugikan hari
depan anak. Dampak negatifnya adalah ketidakseimbangan sistem syaraf pusat
yang diikuti dengan rasa pusing, badan gemetar atau rasa lelah. Dalam keadaan
demikian anak akan sulit untuk dapat menerima
pelajaran dengan baik. Gairah belajar dan kecepatan reaksi juga akan menurun.
Melatar belakangi permasalahan di atas, makalah ini dimaksudkan
untuk memberikan informasi kepada masyarakat (baik praktisi kesehatan, orang
tua, maupun anak itu sendiri) betapa pentingnya pengaruh sarapan pagi pada
perkembangan anak terutama usia sekolah. Tak hanya itu, juga diberikan kiat-kiat,
manfaat ataupun pengetahuan mengenai makan pagi sehingga diharapkan secara
perlahan, kebiasaan makan pagi menjadi suatu kegiatan yang amat penting dalam
melakukan aktivitas sehari-hari.
Menurut latar belakang diatas, penulis memberikan kesimpulan bahwa
melakukan perawatan pada gigi adalah suatu kegiatan yang sangat berpengaruh
terhadap kesehatan karena sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang pada
anak usia dini dan untuk supaya dapat menambah kenaikan angka kesehatan pada
anak usia dini supaya menjadi bangsa penerus yang tumbuh dan berkembang
dalam keadaan sehat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Cara Menggosok Gigi Dengan Baik dan Benar ?
2. Apa fungsi dan tujuan menggosok gigi ?
3. Dampak akibat tidak menggosok gigi ?
4. Kapan waktu menggosok gigi yang tepat ?
5. Masalah yang sering terjadi pada gigi ?
6. Mengetahui tentang anatomi pada gigi ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Meningkatkan mutu dan mencakup efisiensi pelayanan kesehatan agar
menjadi anak yang tumbuh dan berkembang dalam keadaan sehat agar mampu
bersaing dan berprestasi sehingga mampu bersaing.

1.3.2 Tujuan Khusus


Meningkatnya pengetahuan, sikap dan kemampuan anak sekolah untuk
berperilaku hidup sehat dibidang kesehatan gigi dan mulut yang mencakup :
1) Agar anak-anak mampu memelihara proses tumbuh kembang
2) Memperoleh energi dalam melakukan tugasnya sehari-hari
3) Menurunnya angka persentasi malnutrisi

1.4 Manfaat Penulisan


1.4.1 Teoritis
Bahan masukan dan tambahan pengetahuan, serta informasi bagi perawat
dalam melaksanakan pendidikan kesehatan pada anak dengan makalah berjudul
pentingnya sarapan pagi.
1.4.2 Praktis
1.4.2.1 Bagi Anak Murid dan Guru
Sebagai pengetahuan untuk menambah informasi tetntang pentingnya
sarapan pagi pada anak sekolah
1.4.2.2 Bagi Mahasiswa
Mampu meningkatkan pengalaman mahasiswa dalam mengajarkan atau
berbagi pengetahuan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Gizi


2.1.1 Pengertian Gizi
Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan
dan kesejahteraan manusia. Gizi seseorang dikatakan baik apabila terdapat
keseimbangan dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan
mental orang tersebut.Terdapat kaitan yang sangat erat antara status gizi dengan
konsumsi makanan. Tingkat status gizi optimal akan tercapai apabila kebutuhan
zat gizi optimal terpenuhi. Namun demikian, perlu diketahui bahwa keadaan gizi
seseorang dalam suatu masa bukan saja ditentukan oleh konsumsi zat gizi pada
saat itu saja, tetapi lebih banyak ditentukan oleh konsumsi zat gizi pada masa
yang telah lampau, bahkan jauh sebelum masa itu. Ini berarti bahwa konsumsi zat
gizi masa kanak-kanak memberi andil terhadap status gizi setelah dewasa
(Wiryo,2002).
Ilmu yang mempelajari atau mengkaji masalah makanan yang dikaitkan
dengan kesehatan disebut ilmu gizi. Batasan klasik mengatakan bahwa ilmu gizi
ialah ilmu yang mempelajari nasib makanan sejak ditelan sampai diubah menjadi
bagian tubuh dan energi serta dieksresikan sebagai sisa (Achmad Djaeni, 1987).
Dalam perkembangan selanjutnya ilmu gizi mulai dari pengadaan, pemilihan,
pengolahan, sampai dengan penyajian makanan tersebut. Dari batasan tersebut,
dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu gizi itu mencakup dua komponen
penting yaitu makanan dan kesehatan (Notoatmodjo, 2003).
2.1.2 kebutuhan gizi
Zat-zat gizi (nutrisi) yang diperlukan manusia agar sehat ada 6 golongan :
karbohidrat (hidrat arang, yang terdiri dari zat tepung dan zat gula), lemak, protein
(zat putih telur), serat makanan, berbagai vitamin, dan mineral. Di samping 6
golongan gizi ini, manusia sangat memerlukan air supaya metabolisme zat-zat gizi
tersebut dan proses faalidalam tubuh berlangsung sempurna. Keenam golongan
zat gizi ini mutlak perlu dan harus selalu dikonsumsi dalam jumlah optimal (tidak
berlebihan dan tidak kekurangan).Karbohidrat, lemak, dan protein disebut zat gizi
makro sedangkan serat makanan, vitamin, dan mineral disebut zat gizi mikro.
Kecukupan konsumsi zat gizi makro dan mikro mutlak diperlukan agar tercapai
keseimbangan gizi yang tidak hanya bermanfaat untuk memelihara kesehatan
secara umum, tetapi juga untuk mencegah berbagai gangguan jasmaniah dan
mental agar manusia dapat berprestasi dalam kehidupannya, jasmani awet-muda
dan sehat-bugar sehingga aktivitas-aktivitas jasmaniah dan mental dalam
peribadahan kepada Allah dan kehidupan sehari-hari dapat berlangsung normal
dan menyenangkan serta sehat, dan dapat terhindar dari berbagai kemungkinan
tertimpa penyakit-penyakit degeneratif.Karbohidrat dan lemak adalah zat-zat gizi
(nutrisi) penghasil utama bahan bakar, sumber kalori yang menghasilkan energi
dan panas bagi tubuh manusia yang bagaikan sebuah mesin yang amat kompleks,
supaya setiap organ tubuh dapat beraktivitas melaksanakan fungsinya masing-
masing secara simultan dan harmonis.
Protein adalah zat gizi untuk perkembangan (pembangun) tubuh, sumber
zat pembangun bagi perkembangan tubuh pada anak-anak, rambut, kuku, serta
sebagai sumber bahan-bahan untuk memperbaiki,bagian-bagian tubuh yang aus.
Tubuh manusia, sebagai mesin yang tetap bekerja selama manusia hidup,
mengakibatkan organ-organ tubuh sebagai onderdilnya mengalami keausan pada
sel-selnya (“wear and tear”), sehingga memerlukan perbaikan.Serat makanan,
vitamin, dan mineral adalah zat-zat gizi pelindungdan pemelihara kesehatan
tubuh, sumber zat pengatur yang melindungi, memelihara dan mengatur fungsi
organ-organ tubuh, seperti : organ pencernaan, paru-paru, jantung, ginjal, hati,
otak, kelenjar, dan lain-lain agar tetap berfungsi normal, dan memelihara daya
tahan tubuh terhadap serangan kuman-kuman dan organisme yang
membahayakannya.Adapun air amat vital untuk berlangsungnya proses faali
dalam tubuh dan metabolisme yang sempurna dari zat-zat gizi tersebut di dalam
tubuh.

2.1.3 makanan yang bergizi


Nutrien adalah zat penyusun bahan makanan yang diperlukan oleh tubuh
untuk metabolisme yaitu air, protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.
Bahan makanan adalah hasil produksi pertanian, perikanan dan peternakan.
Makanan merupakan istilah umum untuk segala sesuatu yang biasa dimakan.
Hidangan ialah satu atau beberapa jenis makanan yang disajikan untuk dimakan
(Hasan, 2007).Untuk hampir segala penyakit, makanan adalah obat pertama.
Empat fungsi pokok makanan bagi kehidupan manusia adalah untuk :
1. Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan/perkembangan serta
mengganti jaringan tubuh yang rusak
2. Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari
3. Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air,
mineral dan cairan tubuh yang lain
4. Berperan di dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap
berbagai penyakit (Notoatmodjo, 2003).
Bahan-bahan makanan dasar yang bergizi dapat dikelompokkan
menjadi 5golongan, yaitu ;
1.Makanan pokok
2.Lauk pauk
3.Sayur mayor
4.Buah-buahan
5.Susu
Makanan pokok adalah bahan makanan dasar yang padat dengan
karbohidrat kompleks (utuh, belum terolah, zat tepung), seperti padi, umbi, sereal.
Lauk pauk adalah bahan makanan dasar sumber utama lemak dan protein tinggi
baik hewani (daging, telur, ikan),maupun nabati (tahu, tempe).
Sayur mayor adalah bahan makanan dasar sumber utama serat makanan yang
tinggi, vitamin, dan mineral seperti wortel,polong, kubis.Buah-buahan adalah
bahan makan dasar berupa segala macam buah yang dihasilkan tumbuhan sebgaai
sumber utama serta makanan vitamin, dan mineral.Susu adalah bahan makanan
dasar berupa minuman yang dihasilkan oleh hewan sebagai sumber gizi tinggi
hampir lengkap (lemak, protein, vitamin, dan mineral).
Bahan makanan hewani sebagai sumber gizi bagi kesehatan jasmani antara
lain daging, hati, ginjal (sapi dan domba), ikan (terutama ikan laut), ikan air tawar
segar, ikan teri kering tawar, keju, madu, sarang burung, susu, telur, udang (segar,
kering). Sedangkan dari nabati antara lain alpukat, anggur, apel, arbei, asparagus,
bengkuang, dll) (Soehardi,2004).
Makanan yang diberikan untuk bayi dan anak haruslah memenuhi hal-hal sebagai
berikut.
1. Memenuhi kecukupan energi dan zat gizi sesuai umur.
2. Susunan hidangan disesuaikan dengan menu seimbang, bahan makanan
setempat, kebiasaan makan, dan selera makan.
3. Bentuk dan porsi makan disesuaikan dengan daya terima, toleransi, dan
keadaan faal si bayi atau anak.
4. Perhatikan kebersihan perseorangan.
Pemberian makanan yang baik kepada anak juga mempunyai tujuan
sebagai berikut.
1. Memberikan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan
2. perkembangan jasmani serta psikomotorik
3. Memelihara kesehatan dan memulihkannya ketika sakit
4. Memberikan energi untuk melakukan aktivitas
5. Mendidik kebiasaan yang baik tentang memakan, menyukai, dan
menentukan makanan yang diperlukan tubuh.
Jika kita hendak menentukan makanan yang tepat untuk seseorang
bayi atau anak, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Menentukan jumlah kebutuhan dari setiap nutrien dengan menggunakan
data tentang kebutuhan nutrien.
2. Menentukan jenis makanan, yang dipilih untuk menterjemahkan
nutrien yang diperlukan dengan menggunakan daftar komposisi
nutrien dari berbagai macam bahan makanan.
3. Menentukan jenis makanan, yang akan diolah sesuai dengan hidangan
(menu) yang dikehendaki.
4. Menentukan jadwal untuk waktu makan dan menentukan hidangan.
Memperhatikan intake yang terjadi terhadap hidangan tersebut, (faktor
selera atau tidak nafsu makan).
Untuk pengaturan makanan yang tepat perlu diperhitungkan faktor-faktor sebagai
berikut.
1.Umur
2.Berat badan
3.Diagnosis dari penyakit dan stadium (keadaan)
4.Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan
5.Kebiasaan makan
6.Kesukaan dan tidak kesukaan, acceptability daripada jenis makanan dan
toleransi daripada anak terhadap makanan yang diberikan (Wiryo, 2002).

2.1.4 sarapan bagi anak


Dari tiga jenis hidangan keluarga yaitu sarapan, makan siang, dan makan
malam, boleh dikata sarapan merupakan hidangan yang paling tidak mendapat
perhatian dan perencanaan yang baik. Sarapan biasanya dipersiapkan dalam
suasana serba tergesa-gesa, seadanya saja. Sesungguhnya sarapan merupakan
bagian hidangan menu sehari-hari yang sangat penting artinya, minimal
seperempat dari porsi jatah makanan untuk sehari harus dikonsumsi dalam bentuk
sarapan. Jadi bila seseorang harus mengkonsumsi 1800 kal/hari. Maka minimal
410 Kal sebaiknya bersal dari sarapan.
Beberapa ahli kesehatan berpendapat bahwa sarapan merupakan hal terpenting
dari seluruh jenis hidangan pada hari itu, tentu saja dengan alasan-alasan yang
tepat.Pada saat sarapan tiba, sekitar sepuluh jam atau lebih waktu telah berlalu
sejak saat terakhir seorang anak mengkonsumsi makanan. Tanpa makanan di pagi
hari hampir semua anak-anak tersebut akan menderita kekurangan energi di
tengah pagi. Jadi anak-anak tersebut akan menderita kekurangan energi sekitar
jam 10-11 pagi kadar gula dan glukogen dalam darahnya rendah. Kadar gula
rendah dalam darah mempengaruhi daya pikir dan daya konsentrat saja.
Jadi anak-anak yang tidak mendapat sarapan sama sekali atau sarapan yang
kurang cukup akan dapat mempengaruhi prestasi sekolahnya, yang disebabkan
oleh kemampuan berkonsentrasi yang rendah, serta rendah daya kemampuan
memecahkan persoalan khususnya di saat tengah atau di akhir pagi hari.Salah satu
alasan yang kuat akan pentingnya sarapan terletak pada pengaruhnya bagi
konsumsi zat-zat gizi. Pada hakekatnya sarapan ditujukan untuk membangunkan
kembali seseorang setelah 10 jam atau lebih tidak kemasukan makanan apa-apa,
sehingga mereka dapat melewati pagi harinya dengan kondisi badan yang segar
dan sehat.
Bagi mereka yang hanya mengkonsumsi ”snacks” yang manis rasanya dan
kebiasaan diet dengan menghindarkan diri dari sarapan yang tertib biasanya pada
jam 10.00 pagi tubuhnya akan terasa lemah dan mulai loyo kurang energetik.
Sarapan ditujukan untuk memberikan kepada tubuh gizi cukup, yang
menghasilkan daya pikir yang diperlukan bagi tubuh. Sarapan yang dianggap baik
seharusnya dapat membantu mengendalikan nafsu makan dan berat badan
seseorang.Ketika tubuh kita bangun dari 10-12 jam ”berpuasa” di malam hari,
cadangan bahan bakar di dalam tubuh perlu diperbaharui. Karena di saat tidur
kadar gula dalam darah turun, sehingga dapat mencapai keadaan yang disebut
hypogycemia, yaitu rendah kandungan gulanya dalam darah,dan otak memerlukan
glukosa untuk berpikir (Winarno, 2002).
Makan pagi merupakan hal penting bagi seorang anak. Paling tidak ada
dua manfaat. Pertama, sarapan pagi dapat menyediakan karbohidrat yang siap
digunakan untuk meningkatkan kadar gula darah. Dengan kadar gula darah yang
cukup, gairah dan konsentrasi belajar di sekolah bisa lebih baik sehingga
berdampak positif terhadap prestasi akademik di sekolah. Kedua, pada dasarnya
sarapan pagi dapat memberikan kontribusi penting akan beberapa zat gizi yang
diperlukan oleh tubuh seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral. Ketersediaan
zat gizi ini bermanfaat untuk berfungsinya proses fisiologis dalam tubuh.
Melewatkan makan pagi akan menyebabkan tubuh kekurangan glukosa
(gula darah) dan hal ini menyebabkan tubuh lemah karena tiadanya suplai energi.
Jika hal ini terjadi, tubuh akan membongkar persediaan tenaga yang ada dari
jaringan lemak tubuh. Tidak sarapan pagi menyebabkan kekosongan lambung
selama 10-11 jam karena makanan terakhir yang masuk ke tubuh adalah makan
malam pukul 19.00.Sarapan pagi akan menyumbangkan gizi sekitar 25%.
Ini adalah jumlah yang cukup signifikan. Apabila kecukupan energi
adalah sekitar 2000 kalori dan protein 50 g sehari untuk orang dewasa, maka
sarapan pagi menyumbangkan 500 kalori dan 12,5 g protein. Sisa kebutuhan
energi dan protein lainnya dipenuhi oleh makan siang, makan malam, dan
makanan selingan di antara dua waktu makan. Sepanjang kita bisa sarapan pagi
dengan aneka ragam pangan yang terdiri dari nasi, sayur / buah, lauk-pauk, dan
susu (orange juice) maka tidak perlu khawatir akan terjadinya kekurangan gizi
mikro seperti vitamin dan mineral.Sarapan pagi bisa dilakukan antara pukul
06.00–08.00. Namun ini bukan acuan keharusan. Sebagai bagian dari pola makan,
maka sarapan pagi tentu harus pula disesuaikan dengan ritme dimulainya aktivitas
pagi hari. Yang jelas sarapan pagi adalah penting untuk mengisi lambung yang
sudah kosong, sehingga tubuh mempunyai persediaan gula darah untuk energi
aktivitas pagi hari. Bagi anak sekolah meninggalkan sarapan membawa dampak
yang kurang menguntungkan. Konsentrasi di kelas bisa buyar karena tubuh tidak
memperoleh masukan gizi yang cukup. Sebagai gantinya anak jajan di sekolah
untuk sekadar mengganjal perut. Tetapi mutu dan keseimbangan gizi jadi tidak
seimbang. Oleh karena itu kebiasaan sarapan hendaknya dipertahankan dalam
setiap keluarga (Khomsan, 2006).
Sarapan pagi akan menyumbangkan gizi sekitar 25 persen. Ini adalah
jumlah yang cukup berarti. Sisa kebutuhan energi dan protein lainnya dipenuhi
oleh makan siang, makan malam dan makanan selingan di antara dua waktu
makan.Sarapan pagi hendaknya memenuhi syarat empat sehat lima sempurna
dengan kuantitas dan kualitas yang cukup. Ini merupakan penetapan konsep gizi
seimbang. Konsumsi pangan sumber karbohidrat (nasi) perlu disertai makanan
lain sumber vitamin/mineral dari sayuran dan buah sehingga mekanisme proses
pencernaan menjadi lancar. Kombinasi aneka makanan akan memberikan efek
komplementer. Artinya kekurangan satu gizi dari bahan makanan tertentu akan
tertutupi oleh bahan makanan lainnya.Sarapan pagi kadang –kadang merupakan
kegiatan yang tidak menggairahkan. Nafsu makan belum ada, menu di meja
makan tak menarik, dan waktu yang terbatas menyebabkan anak –anak tidak
merasabersalah meninggalkan sarapan. Makanan ringan seperti pisang goreng,
singkong, atau ubi terkadang dikonsumsi pagi hari sebagai pengganti sarapan
pagi. Makanan seperti itu hanya menyumbang energi sekitar 5 persen dari
kebutuhan, dan proteinnya hanya cukup memenuhi 2 persen dari kebutuhan
sehari. Kontribusi protein yang sangat rendah ini karena makanan –makanan
tersebut umumnya terbuat dari sumber karbohidrat seperti singkong, ubi, jagung,
tepung terigu, dan lain –lain.
Peranan ibu dalam pembentukan kebiasaan makan pagi pada anak sangat
menentukan karena ibu terlibat langsung dalam penyediaan makanan rumah
tangga. Faktor kesibukan ibu, khususnya yang bekerja, sering kali mengakibatkan
sarapan. Membiasakan makan pagi pada anak –anak memang tidak mudah. Citra
bahwa makan pagi sangat menjengkelkan hendaknya diubah oleh seluruh anggota
keluarga. Makan pagi harus menjadikan kegiatan yang menyenangkan (Khomsan,
2006). Anak yang tidak sarapan pagi akan mengalami kekosongan lambung
sehingga kadar gula darah akan menurun. Padahal gula darah merupakan sumber
energi utama bagi otak. Dampak negatifnya adalah ketidakseimbangan sistem
syaraf pusat yang diikuti dengan rasa pusing, badan gemetar atau rasa lelah.
Dalam keadaan demikian anak akan sulit untuk dapat menerima pelajaran dengan
baik.
Gairah belajar dan kecepatan reaksi juga akan menurun.Seringkali muncul
pertanyaan, banyak anak yang tidak sarapan pagi tetapi masih sehat dan produktif.
Mengapa? Keadaan ini dapat terjadi karena masing-masing individu dapat
membentuk bioritme sendiri-sendiri. Bila seseorang tidak biasa sarapan pagi,maka
saluran cerna dan enzim-enzim di dalam tubuhnya juga tidak akan siap menerima
makanan. Bila dipaksakan, justru timbul rasa tidak enak.Karena itu, sebaiknya
anak-anak dibiasakan bangun pagi sehingga tersedia waktu untuk sarapan. Orang
tua hendaknya juga ikut memberikan contoh untuk makan pagi. Dan saat sarapan
sebaiknya anak ditemani.Anak yang tidak biasa sarapan pagi, perlu dibiasakan
secara bertahap. Kalau tidak sempat sarapan sebaiknya makanan dibawa ke
sekolah (Khomsan, 2003).
2.1.5 sarapan yang sehat
Sarapan sehat adalah yang mengandung gizi lengkap. Hanya masalahnya
sering kali sayur tidak bisa tersedia pada saat itu sehingga sarapan pagi yang
disediakan umumnya minus sayuran. Namun, hal ini tidak menjadi masalah
karena fungsi sayuran sebagai penyumbang vitamin dan mineral bisa digantikan
oleh buah.Minum susu pada pagi hari sangat baik karena susu selain sebagai
sumber vitamin/mineral juga kaya akan lemak. Apabila kita mengkonsumsi
lemak, kita akan relatif lebih tahan lapar. Di dalam tubuh lemak dicerna lebih
lama dibandingkan karbohidrat dan protein. Selain itu lemak adalah kontributor
energi yang lebih tinggi, yaitu 9 kalori per gram lemak, sementara karbohidrat dan
protein hanya 4 kalori per gramnya (Khomsan, 2006).
Pada dasarnya sarapan yang dianggap sehat sebetulnya sederhana saja
yaitu sarapan yang terdiri dari makanan, yang mampu menyediakan :
a).Beberapa jenis protein seperti misalnya, susu, yoghurt, keju,
telor, peanut butter, daging dan unggas.
b).Jumlah yang cukup akan kompleks karbohidrat (bukan murni) seperti, misalnya
biji –bijian, roti, muffins, singkong, ubi jalar dan lain sebagainya.
c).Mengandung serat, mikronutrien dan rendah kandungan lemak
contohnya buah-buahan dan sayuran.Dengan susunan sarapan tersebut anak-
anak akan mendapat kebutuhan gizi untuk tumbuh, kegiatan jasmani serta daya
pikirnya.
Mikronutrien adalah zat gizi yang tergolong renik atau kecil jumlahnya
tetapi penting artinya dalam metabolisme seperti vitamin dan mineral. Serat
makanan terdapat pada produk nabati, tidak memiliki nilai gizi, tetapi
keberadaannya dalam pencernaan penting sekali artinya, khususnya dalam proses
pengeluaran sisa-sisa metabolisme dan racun yang seharusnya dapat didorong
keluar bersama serat melalui tinja.Protein yang dikonsumsi selama sarapan akan
berada di lambung serta usus relatif lebih lama, sehingga pencernaan maupun
penyerapannya ke dalam darah berlangsung lebih lambat karena alasan tersebut,
bila seseorang mengkonsumsi banyak protein seperti daging, telur, tempe, tahu
misalnya akan merasa kenyang dalam waktu cukup lama, tidak cepat timbul rasa
lapar serta mampu menjaga kadar gula dalam darah selalu dalam keadaan yang
cukup tinggi seperti yang dituntut oleh tubuh yang sehat.
Di samping itu menu sarapan yang baik harus terdiri dari makanan yang
putera puterinya menyukai dan gemar menyantap kalau tidak mereka akan
menderita karena terpaksa. Para ibu dan bapak, demi putera –puterinya yang
masih kecil harus kreatif dan imajinatif dalam merekayasa menu sarapan yang
digemari keluarga. Contohnya, sayur dan lauk pauk yang menjadi favorit putera –
puteri sandwich yang menarik, “ pancake” dengan buah –buahan dan lain
sebagainya. Pendek kata beberapa makanan yang sangat menggelitik lidah putera
puteri dapat dijadikan pilihan.Jenis hidangan tersebut dapat di “pre-cooked” dan
disimpan dalam keadaan beku di lemari es, dan paginya secara cepat dapat
dipanaskan dan hidangan dan disantap bersama. Hidangan sarapan yang disiapkan
“with love” akan sangat positif sekali hasilnya bagi keluarga dan masa depan
anak.Memang ketertiban keluarga sebagian dapat diamati dari ketertiban mereka
dalam tata karma dalam menyantap bersama di meja makan.
Kebiasaan orang tua yang sibuk yang menyepelekan arti sarapan bagi
anak–anak dengan mengganti memberi uang jajan, dengan anggapan putera
puterinya yang masih kecil memiliki seluruh kebijakan memilihkan apa yang
lebih baik, bersih dan sehat ternyata tidak benar. Kasih sayang ibu tidak dapat
diganti dengan uang jajan (Winarno, 2002).
2.2.4 manfaat sarapan pagi
Bagi anak sekolah, sarapan pagi meningkatkan konsentrasi belajar dan
memudahkan untuk menyerap pelajaran, sehingga prestasi belajar lebih baik.
Beberapa manfaat sarapan pagi antara lain:
1. Sarapan memenuhi nutrisi yang dibutuhkan.Menunda sarapan membuat tubuh
sulit memperoleh asupan nutrisi dan vitamin yang direkomendasikan. Menu
sarapan sereal dengan susu atau yogurt rendah lemak akan memberi cukup
kalsium dan serat. Individu yang rutin sarapan pagi kebutuhan Fe, thiamin, dan
kalsium tercukupi. Hubungan antara asupan sarapan pagi dengan status biokimia
dilaporkan pada penelitian di Perancis dengan 1008 sampel. Level plasma tiamin,
riboflavin, dan β karoten ditemukan lebih tinggi sebagai persentase energi dari
konsumsi sarapan pagi. Kebiasaan tidak sarapan pagi yang berlama-lama juga
akan mengakibatkan pemasukan zat gizi menjadi berkurang dan tidak seimbang
sehingga pertumbuhan anak menjadi terganggu (Ruxton, 1997; Wyatt, 2002).
2. Sarapan meningkatkan kemampuan otak.Bagi seseorang yang tidak sarapan,
berarti perutnya kosong sekitar 14-16 jam sejak makan sebelumnya sampai makan
siang nantinya. Dengan berpuasa selama ini, kadar gula darahnya akan menurun
bahkan bisa sampai di bawah normal. Kondisi ini dapat mempengaruhi
kemampuan otak sebagai pusat pengendali tubuh karena tubuh kita dapat
berfungsi dengan normal jika tersedia glukosa darah sebagai sumber energi utama
bagi sel-sel otak.Dengan demikian seseorang yang biasa tidak sarapan pagi
bertahun-tahun akan berakibat buruk pada penampilan intelektualnya, prestasinya
di sekolah menurun, kemampuannya memecahkan suatu masalah menjadi sangat
menurun dan kemampuan sosialisasinya menjadi terganggu. Dua penelitian
randomized conrolled trials yang dilakukan oleh Powell melaporkan efek positif
sarapan pagi dalam prestasi dan tingkat kehadiran di sekolah (Rampersaud, 2005).
3.Sarapan mengontrol berat badan.Sarapan menjadi strategi pengontrolan berat
badan. Perilaku yang sering menjadi target dalam program manajemen dan yang
memberikan kontribusi keberhasilan mempertahankan berat badan dalam jangka
lama adalah kebiasaan sarapan pagi. Pada umumnya, individu yang makan pagi
secara teratur memiliki intake mikronutrien yang cukup dan persentase kalori dari
lemak yang lebih rendah (Wyatt, 2002).

2.3.2 dampak jika tidak sarapan pagi


1. Menurunkan kemampuan kognitif
Kemampuan kognitif anak yang tak sarapan pagi akan terpengaruh dan
berpotensi menurun. Centre for disease control melakukan studi
terhadap program sarapan sekolah. Berdasarkan hasil studi tersebut
ditemukan bahwa anak sekolah yang tak sarapan justru mengalami hal-
hal berikut ini.
- Sulit dan lambat menerima pelajaran
- Sulit dan lambat memecahkan masalah
- Ingatan menurun
Mereka yang sarapan pagi adalah anak-anak sekolah yang mengingat jauh lebih
baik dan tentunya karena bisa mengingat dengan baik, otomatis pelajaran yang
diberikan bisa dipahami. Bukan hanya berlaku bagi anak sekolah, para orang
dewasa yang merupakan pekerja kantoran pun akan mengalami dampak yang
sama saat terbiasa tak sarapan pagi.
2.obesitas
Berat badan berlebih alias kegemukan atau yang kita sebut dengan istilah
obesitas ternyata bisa juga menjadi dampak dari tidak sarapan. Mengapa tak sarapan
justru bisa menyebabkan obesitas pada anak sekolah? Melewatkan sarapan memang
dianggap sebagai cara menurunkan asupan kalori, namun rasa lapar justru akhirnya
menumpuk.

Hasil studi oleh Diabetes Care Amerika terhadap kurang lebih 3 ribu wanita dan
pria telah membuktikan bahwa sarapan bisa menyebabkan obesitas berikut juga
tekanan darah tinggi. Bila orang dewasa saja memiliki risiko tersebut, sama
halnya dengan anak-anak sekolah. Ini semua karena insulin dan gula darah
keseimbangannya mengalami gangguan yang membuat tubuh lapar terus-menerus
yang akhirnya membuat kita makan lebih banyak.
3. tidak memperoleh cukup energi

Manfaat sarapan di pagi hari sebelum berangkat ke sekolah adalah untuk


menambah energi sang buah hati, jadi saat anak tak sarapan dan langsung ke
sekolah untuk belajar, energi yang diperoleh pun tak cukup. Dampak yang cukup
berbahaya terjadi pada anak sekolah akibat tak memperoleh cukup energi karena
melewatkan sarapan antara lain adalah:

 Penurunan kualitas belajar anak.


 Timbul rasa malas.
 Tubuh lemas.
 Gampang mengantuk atau ngantuk terus-menerus.
 Tubuh cepat lelah.
 Konsentrasi tak bisa penuh yang artinya akan sulit bagi si anak untuk
fokus pada pelajaran.

Sewaktu anak tidur di malam hari, tak ada asupan apapun yang masuk ke dalam
tubuh, jadi sesudah ia bangun dari tidurnya pada pagi hari, tentu ia membutuhkan
makan pagi. Sarapan adalah cara untuk membangkitkan kembali energi tubuh
yang baru supaya ia mampu menjalani segala aktivitas hari itu. Namun juga
perhatikan apa saja bahaya sarapan pagi drengan nasi bila terbiasa makan nasi di
pagi hari.

4. Suasana Hati Memburuk

Percaya atau tidak, anak sekolah yang melewatkan sarapan akan lebih mudah
memiliki mood yang buruk ketimbang anak-anak sekolah yang menikmati
sarapan mereka. Melewatkan makan pagi artinya menurunkan kadar gula darah
dan inilah yang memicu insulin dalam tubuh untuk bekerja secara lebih keras
demi memroduksi energi tubuh walau tak terisi apapun alias dalam kondisi
kosong.
Sebagai akibatnya, suasana hati atau mood pun terpengaruh dan menjadi buruk,
begitu juga dengan reaksi otak. Tak hanya sekadar omong kosong, hal ini pun
turut dibuktikan dan dikuatkan oleh hasil studi tahun 2002 oleh BBC News World
di mana telah ditemukan ada 26 persen orang yang suasana hatinya jauh lebih
baik sesudah membiasakan diri sarapan secara rutin.

5. Sindrom Metabolik

Tidak sarapan pagi juga mampu meningkatkan risiko sindrom metabolik pada
anak-anak sekolah berdasarkan penelitian yang ada. Sindrom metabolik ini bukan
terjadi di saat itu juga, melainkan sindrom ini bakal dialami sewaktu sudah
dewasa. Gangguan kesehatan seperti ini sebaiknya tidaklah disepelekan apalagi
diabaikan dan alangkah baiknya anak mulai sarapan secara rutin. Sindrom
metabolik ini bila dibiarkan maka akan memperbesar potensi berbagai masalah
kesehatan kronis, seperti:

 Diabetes
 Jenis-jenis penyakit jantung
 Gangguan kardiovaskuler

Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh anak sekolah ketika mengutamakan
sarapan di pagi hari sebelum memulai aktivitas di sekolah. Sarapan akan
bermanfaat dalam mencukup kebutuhan gizi anak, memelihara daya tahan tubuh,
serta membantu supaya anak bisa lebih konsentrasi sehingga penyerapan pelajaran
juga lebih mudah. Namun, sarapan yang bermanfaat tentunya adalah sarapan yang
berkualitas dengan menu yang tepat dan bergizi.

Gizi dalam menu sarapan pun perlu seimbang, yakni mengandung vitamin,
mineral, karbohidrat dan protein lengkap. Anak-anak yang memiliki nafsu makan
kurang bisa coba disajikan sarapan yang menarik atau dibuat warna-warni dan
berbentuk aneka boneka atau binatang favorit supaya anak merasa ingin memakan
serta menghabiskan sarapan mereka. Sarapan menarik dan bergizi tentunya akan
menjauhkan anak dari dampak tidak sarapan pagi bagi anak sekolah yang cukup
berbahaya.
BAB 3
METODE DAN MEDIA PENYULUHAN

3.1 Metode
Metode yang digunakan dalam melaksanakan promosi kesehatan ini yaitu:
1) Menjelaskan Materi
2) Tanya Jawab
3) Games

3.2 Media
Media yang digunakan dalam melaksanakan promosi kesehatan ini yaitu:
1) Poster
2) Lembar Balik
3) Leaflet

3.3 Tahapan Penkes


No. Tahapan Rincian Pelaksanaan Waktu Respon
Promkes
1. Pembukaan  Membuka Kegiatan 5 Menit Mendengarkan
Dengan dan
Mengucapkan Salam Memperhatikan
 Memperkenalkan
Diri
 Menjelaskan Tujuan
Penkes
 Menjelaskan
Kontrak Dan waktu
Penkes
2. Penyampaian  Menjelaskan Materi Mendengarkan
Materi Melalui Lembar dan
Balik Memperhatikan
 Aa
 Demonstrasi Cara
Menggosok Gigi
Dengan
Menggunakan Alat
Peraga/Pantom
 Games
3. Penutup  Evaluasi Kegiatan Mendengarkan
dengan carameminta
beberapa siswa
untuk
memperagakan
ulang cara
menggosok gigi
yang baik dan benar
 Salam Penutup
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Djaeni Sediaoetama. 2000. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan
Profesi (Jilid 1). Jakarta : Dian Rakyat
.Ebrahim, G.J. 1988. Ilmu Kesehatan Anak di Daerah Tropis. Yogyakarta
:Yayasan Essentia Medica.

Hassan, Dr. Rusepno.,et al. 2007. Buku Kuliah 1 Ilmu Kesehatan Anak.
Jakarta : Info Medika.Khomsan, Prof. Dr. Ir. Ali. 2003.
Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan
.
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Khomsan, Prof. Dr. Ir. Ali. 2006.
Solusi Makanan Sehat
. Jakarta : PT
Raja
Grafindo Persada.
Lucas. 1993.
Perkembangan Anak Usia Sekolah
. Jakarta : PT. Rajawali.
Notoatmodjo, Prof. Dr. Soekidjo. 2003.
Ilmu Kesehatan Masyarakat
(Prinsip
-
Prinsip Dasar)
. Jakarta : PT Asdi Mahasatya.
Soehardi, Soenarso. 2004.
Memelihara Kesehatan Ja
smani Melalui
Kesehatan
. Bandung : ITB.
Utami, dr. Prapti. 2010.
Jus Untuk Kecerdasan, Kesehatan, dan Daya
Tahan Tubuh Anak
. Jakarta : Agromedia Pustaka.
Winarno. 2002.
Kesehatan Pangan Vitalitas
. Bogor : M
-
Brio Press.
Wiryo, Sp. A, DR. Dr. Hananto. 2002.
Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu
Hamil, dan Menyusui dengan Bahan Makanan Lokal
. Jakarta : PT.
Sagung Seto.
LAMPIRAN :

1. SAP
2. LEAFLET
3. MEDIA PENYULUHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Topik : Cara Menggosok Gigi Yang Baik dan Benar


B. Sasaran
1. Program : Promosi Kesehatan
2. Penyuluhan : TK Bina Karya
C. Tujuan
1. Tujuan Umum : -Untuk meningkatkan mutu dan mencakup
pelayanan kesehatan gigi dan mulut
2. Tujuan Khusus : - Agar anak-anak mampu merawat kesehatan gigi
dan mulut
- Mampu melakukan upaya untuk mencegah
terjadinya kerusakan gigi
D. Materi : Cara menggosok Gigi Yang Baik dan Benar
E. Metode
a) Penyampaian Materi
b) Tanya Jawab
c) Games
F. Media
a) Poster
b) Lembar Balik
c) Leaflet
G. Waktu Pelaksanaan
1. Hari/Tanggal : Jum’at, 21 September 2018
2. Pukul : 07.00 – 09.00 WIB
3. Alokasi Waktu :
No Kegiatan Waktu Metode
1 Pembukaan 5 Menit Ceramah
2 Perkenalan 5 Menit Ceramah
3 Menyampaikan Kontrak (Tujuan, 5 Menit Ceramah
Materi dan Waktu)
4 Menyampaikan Materi 15 Menit Ceramah
Penyuluhan
5 Tanya Jawab 10 Menit Diskusi

H. Tugas Pengorganisasian
1) Moderator : (Ivan Kurniawan)
1. Membuka acara penyuluhan
2. Memperkenalkan dosen pembimbing dan anggota kelompok
3. Menjelaskan tujuan dan topik yang akan disampaikan
4. Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi
5. Mengatur jalannya diskusi
2) Leader : (Indah Permata Sari)
1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Mengevaluasi materi yang telah disampaikan
3. Mengucapkan salam penutup
3) Fasilitator : (Jufikri Akbar, Jepri Agustinus, Kertelia M Febrianty,
Windari)
1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegaiatan
2. Memfasilitasi pelaksananan kegiatan dari awal sampai dengan akhir
3. Membuat dan megedarkan absen peserta penyuluhan
4. Melakukan dokumentasi kegiatan penyuluhan dalam kegiatan pendidikan
kesehatan
5. Membagikan konsumsi
I. TEMPAT
Setting Tempat
1. Setting Tempat :
Keterangan:

: Moderator dan Leader

: Peserta

: Fasilitator

J. RENCANA EVALUASI
Leaflet
Media

Anda mungkin juga menyukai