1 (SKIZOFRENIA
HEBEFRENIK) DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI
RUANG BENUAS RSJ KALAWA ATEI BUKIT RAWI
Oleh :
Nim : 2021-01-14091-028
Pembimbing Praktik
Pembimbing Praktik
KATAMengetahui,
PENGANTAR
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus dengan judul
Meilitha Carolina, Ners, M.Kep
“Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada Tn. D Dengan Diagnosa
Medis F.20.2 (Skizofrenia Katatonik) Dengan Resiko Perilaku Kekerasan Di
Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei Bukit Rawi”. Laporan Kasus Asuhan
Keperawatan ini merupakan salah satu persyaratan pada Pendidikan Program
Profesi Ners Stase Keperawatan Jiwa di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka
Harap Palangka Raya.
Selama menyusun laporan kasus asuhan keperawatan ini, penulis mendapat
bimbingan dan dukungan dari berbagi pihak serta bantuan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini secara khusus
penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1) Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes. selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2) Ibu Meilitha Carolina, Ners, M.Kep. selaku Ketua Program Studi S1
Keperawatan dan Ners.
3) Bapak Dwi Agustian Faruk, Ners.,M.Kep. selaku pembimbing akademik
yang telah memberikan dorongan, arahan dan pemikiran serta penuh
kesabaran membimbing penyusunan dalam menyelesaikan laporan kasus
asuhan keperawatan ini.
4) Ibu Wiwik Haryenie, S.kep.,Ners. selaku pembimbing klinik yang telah
memberikan dorongan, arahan dan pemikiran serta penuh kesabaran
membimbing penyusunan dalam menyelesaikan laporan kasus asuhan
keperawatan ini.
5) Bapak dan Ibu dosen STIKes Eka Harap Palangka Raya yang telah
memberikan materi terkait asuhan keperawatan dasar profesi.
6) Seluruh Staf STIKes Eka Harap yang banyak memberikan semangat dalam
menyelesaikan laporan kasus asuhan keperawatan ini.
7) Semua pihak yang telah membantu hingga laporan kasus asuhan keperawatan
ini dapat terselesaikan, yang mana telah memberikan bimbingan dan bantuan
kepada penyusun.
8) Semoga laporan kasus asuhan keperawatan ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang ilmu keperawatan.
Penyusun menyadari bahwa dalam menyusun laporan kasus asuhan
keperawatan ini masih jauh dari sempurna untuk itu kepada semua pihak,
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat
menunjang kesempurnaan laporan kasus asuhan keperawatan ini.
Palangka Raya, Januari 2021
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................3
1.3. Tujuan Penulisan....................................................................................3
1.4. Manfaat Penulisan..................................................................................4
BAB 4 PEMBAHASAN
1. Pengkajian.............................................................................................42
2. Diagnosa keperawatan ..........................................................................42
3. Intervensi ..............................................................................................43
4. Inplementasi .........................................................................................43
5. Evaluasi ................................................................................................43
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...........................................................................................44
5.2 Saran .....................................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
TINJAUN PUSTAKA
Core
Resiko Perilaku Kekerasan
Problem
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. M
Umur : 2& Tahun
Tanggal Pengkajian : 14 Januari 2022
Informan : Klien
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Tindakan kriminal
Jelaskan No. 1, 2, 3 :
6. Klien pernah mengalami perubahan perilaku kurang lebih 2 tahun yang
lalu
7. Klien pernah mengkonsumsi obat obatan jenis seledryl dan minuman-
minuman beralkohol Sejak 2 tahun yang lalu
8. klien pernah melakukan tindakan kriminal seperti mengancam orang -
orang dengan senjata tajam
IV.FISIK
1. Tanda Vital :
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/ menit
S : 36, OC
RR : 20x/ menit
2. Ukur:
TB : 170 cm
BB : 62 kg
3. Pasien Tidak Ada Keluhan Fisik
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
V.PSIKOSOSIAL
Keterangan :
: Laki – Laki : Tinggal satu rumah
: Perempuan : Hubungan Keluarga
: klien : Meninggal
: Cerai
Jelaskan: Klien berjenis kelamin laki-laki, memiliki 3 bersaudara, klien anak
pertama, 2 laki-laki dan tinggal bersama orang tuanya
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien mengatakan tubuhnya baik dan tiak ada
masalah atau keluhan lain, pasien mengatakan
menyukai seluruh anggota tubuhnya.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang : Klien mengatakan memiliki orang yang berarti
berarti dalam hidupnya yaitu orangtuanya
4. Spiritual
a. Nilai dan : Klien mengatakan beragama islam, serta merasa
keyakinan tidak ada yang bertentangan dengan
keyakinannya dalam pengobatan
1. Penampilan
Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian
tidakseperti
sesuai biasanya
Jelaskan:
Klien tampak tidak rapi, penggunaan pakaian tidak seperti tidak sesuai seperti
memakai pakaian terbalik, rambut acak-acak.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
2. Pembicaraan
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai
pembicaraan
Loghorea Echolalia
Jelaskan: Klien tampak menjawab pertanyaan dengan cepat dan tidak jelas volume
suara pelan atau kecil terkadang berespon lambat, terkadang menjawab
bingung/ tidak tau, serta tidak dapat memulai pembicaraan
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
Aktivitas Motorik:
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Jelaskan: Klien terlihat senang saat diajak bicara tersenyum-senyum malu saat diajak
berkomunikasi
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
4. Afek
Jelaskan : Klien tampak cukup kooperatif, klien juga terkadang terlihat sambil
mengalihkan pandangan dengan menundukkan kepala kebawah atau tatapan mata
melihat kebawah.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
6. Persepsi : Halusinasi
Pengecapan Penghidu
7. Proses Pikir
neologisme
9. Tingkat Kesadaran
Disorientasi
Jelaskan : Klien dalam keadaan sadar penuh ( Compos Mentis), serta tau sedang
berada dimana, jam atau waktu, serta beberapa orang disekitar
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
10. Memori
Jelaskan : Klien tidak mudah beralih dan mampu berkonsentrasi serta mampu
berhitung seperti 1-10 atau 2+2=4
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah Keperawatan
3. Mandi
6. Penggunaan Obat
Jelaskan : Klien mampu mminum obat sendiri tanpa bantuan dari perawat
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
7. Pemeliharaan Kesehatan
Belanja Ya Tidak
Transportasi Ya Tidak
Lain-lain Ya Tidak
Jelaskan : klien mampu berbelanja diluar rumah sendiri dengan jalan kaki, karena
klien tidak memiliki alat transportasi
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah Keperawatan
Adaptif Maladaptif
Koping obat-obatan
Lainnya :
ANALISA DATA
Data Masalah
DS : Resiko Perilaku Kekerasan
- Perawat mengatakan Tn.M
menggamuk dan melempar
barang- barang yang ada di
kamarnya
DO :
- Mata tampak merah
- Mata melotot
- Tampak Gelisah
- Suara meninggi dan keras
Objektif
Klien tampak kesal
XI. Aspek Medik
Diagnosa Medik :
F20.1 (Skizofrenia hebefrenik)
Terapi Medik :
No Nama Obat Dosis Efek Samping Indikasi
Core
Promblem Koping Individu Tidak Efektif
XVII. INTERVENSI
No DIAGNOSA TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS INTERVENSI
1 Resiko Perilaku Klien dapat mengontrol Setelah 3 x interaksi Lakukan tindakan SP 1 Resiko Perilaku
Kekerasan halusinasi Kekerasan
1. Klien dapat mengidentifikasi
penyebab, tanda dan gejala 1. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala
perilaku kekerasan yang perilaku kekerasan yang dilakukan akibat
dilakukan dan akibat perilaku perilaku kekerasan
kekerasan 2. Jelaskan cara mengontrol perilaku
2. Klien dapat Menjelaskan cara kekerasan : fisik, obat, verbal, dan spiritual
mengontrol perilaku kekerasan 3. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan
fisik, obat, verbal dan spiritual secara fisik : tarik nafas dalam dan pukul
3. Klien dapat berlatih cara kasur dan bantal
mengontrol perilaku kekerasan 4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
secara fisik tarik nafas dalam, latihan fisik
pukul kasur dan bantal
4. Klien dapat memasukkan dalam
jadwal kegiatan untuk latihan
fisik
Setelah 3 x interaksi Lakukan SP 2 Resiko Perilaku Kekerasan
P:
5. Lakukan bina hhubungan saling percaya
6. Masalah belum teratasi, ulangi sp 1
7. Evaluasi latih cara mengontrol perilaku
kekerasan secara fisik : tarik nafas dalam dan
pukul kasur dan bantal
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
DENGAN PERILAKU KEKERASAN
Oleh :
INDAH PERMATA SARI
NIM : 2021-01-14901-028
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :
a. Data subjektif
- Klien mengatakan masih belum bisa menahan kesalnya
b. Data objektif
- Pandangan mata klien tajam
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak kooperatif dan mampu menjawab pertanyaan perawat
2. Diagnosa Keperawatan :
Resiko Perilaku Kekerasan
3. Tujuan Khusus
1) Klien dapat mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala
perilaku kekerasanyang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan
2) Klien dapat Menjelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan fisik, obat, verbal
dan spiritual
3) Klien dapat berllatih cara mengontrol perilaku kekerasan secara fisik tarik nafas
dalam, pukul kasur dan bantal
4) Klien dapat memasukkan dalam jadwal kegiatan untuk latihan fisik
4. Tindakan Keperawatan
1) Mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan yang dilakukan
dan akibat perilaku kekerasan
2) Menjelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan fisik, obat, verbal dan spiritual
3) Melatih cara mengontrol perilaku kekerasan secara fisik tarik nafas dalam, pukul
kasur dan bantal
4) Memasukkan dalam jadwal kegiatan untuk latihan fisik
2. FASE KERJA
“Nah, sekarang coba bapak ceritakan, apa yang membuat bapak M merasa
marah?” terus?” lalu saat ibu sedang marah apa yang ibu rasakan ? Apakah bapak
merasa sangat kesal,mata melotot, dan ingin marah?”.
Setelah itu apa yang bapak lakukan?”
“Apakah dengan cara itu marah/kesal bapak dapat terselesaikan? “ ya tentu
“tidak, apa kerugian yang bapak alami?”
“ Menurut bapak adakah cara lain yang lebih baik?” maukah bapak belajar cara
mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?” “jadi,
ada berapa cara untuk mengontrol kemarahan, bapak. Yaitu Salah satunya adalah
dengan cara fisik .jadi melalui kegiatan fisik, rasa marah bapak bisa tersalurkan”.
“Ada beberapa cara, bagaimana kalau kita belajar 1 cara dulu ? namanya teknik
nafas dalam. Begini pak, kalau bapak masih merasakan marah , maka berdiri atau
duduk dengan rileks, lalu tarik nafas dari hidung, tahan sebentar lalu
keluarkan/tiup perlahan-lahan melalui mulut” “ Ayo bapak coba lakukan apa
yang saya praktikan tadi,bapak berdiri atau duduk dengan rileks tarik nafas dari
hidung, bagus…., tahan dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5 Kali.” “Bagus
sekali, bapak sudah bisa melakukannya”.“ Nah… bapak D tadi telah melakukan
latihan teknik relaksasi nafas dalam, sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara
rutin, sehingga bila sewaktu-waktu rasa marah itu muncul bapak sudah terbiasa
melakukannya”.
3. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien subjektif : bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-
bincang dan melakukan latihan tehnik relaksasi nafas dalam tadi? Ya… betul,
dan kelihatannya bapak terlihat sudah lebih rileks”. Evaluasi perawat (objektif
setelah reinforcemen) : “Coba bapak sebutkan lagi apa yang membuat bapak
marah, lalu apa yang bapak rasakan dan apa yang akan bapak lakukan untuk
meredakan rasa marah. “coba tunjukkan pada saya cara teknik nafas dalam yang
benar.“wah…. Bagus, bapak masih ingat semua…..”.
2. Tindak Lanjut Klien
“Bagaimana kalau kegiatan ini rutin dilakukan sekali dalam 1 hari dan ditulis
dalam jadwal kegiatan harian bapak”.