Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL KEGIATAN

VIDEO PRAKTEK CARA MENCUCI TANGAN YANG BAIK


DAN BENAR UNTUK ANAK USIA PRA SEKOLAH

DI SUSUN OLEH:
1. ADYENDY 2019.C.11a.0995
2. ADELLA PUTRI 2019.C.11a.0996
3. AHMAD JUNAIDI 2019.C.11a.0997
4. ALVINA PUTRI 2019.C.11a.0998
5. ANJUWITA 2019.C.11a.0999
6. ARINTINA HERAWATI 2019.C.11a.1000
7. CINDY MASDY 2019.C.11a.1002
8. DAVID ELISON 2019.C.11a.1003

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal pendidikan kesehatan ini kami yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : 1. Adyendy (2019.C.11a.0995)

2. Adella Putri (2019.C.11a.0996)

3. Ahmad Junaidi (2019.C.11a.0997)

4. Alvina Putri (2019.C.11a.0998)

5. Anjuwita (2019.C.11a.0999)

6. Arintina Herawati (2019.C.11a.1000)

7. Cindy Masdy (2019.C.11a.1002)

8. David Elison (2019.C.11a.1003)

Program Studi : S-1 Keperawatan

Tingkat : II A

Judul : Pendidikan Kesehatan Pada Anak Tentang Mencuci Tangan

Dengan Baik dan Benar.

Telah menyelesaikan proposal sebagai persyaratan untuk menyelesaikan


tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan pada program studi S-1 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

PEMBIMBING PRAKTIK PENYULUHAN

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Meillitha Carolina, Ners., M.Kep Isna Wiranti, S.Kep., Ners

Mengetahui
Ketua Program Studi Sarjana Keperawatan

2
Meillitha Carolina, Ners., M.Kep
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan proposal kami
yang berjudul “Pendidikan Kesehatan Pada Anak Tentang Mencuci Tangan
Dengan Baik dan Benar”. Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Promosi Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan II.
Proposal ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKES Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Sarjana
Keperawatan dan sebagai Dosen Pembimbing 1
3. Ibu Isna Wiranti, S.Kep., Ners sebagai Dosen Pembimbing 2
4. Ibu Yelstria Ulina Tarigan, S.Kep., Ners selaku penanggung jawab Mata
Kuliah Promosi Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan II.
5. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan kegiatan
pendidikan kesehatan ini.
Kami berharap proposal ini dapat menambah pengetahuan, pengalaman bagi
pembaca dan menjadi bahan pembelajaran untuk kedepannya. Kami yakin masih
banyak kekurangan dan ketidaksempunaan dalam proposal ini karena kami masih
dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan proposal ini.

Palangka Raya, September 2020

Kelompok 1

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................i


DAFTAR ISI ................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Tujuan Umum Penulisan...........................................................................2
1.3 Tujuan Khusus Penulisan..........................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.....................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defini Mencuci Tangan.............................................................................4
2.2 Manfaat Mencuci Tangan..........................................................................4
2.3 Dampak Tidak Mencuci Tangan...............................................................5
2.4 Waktu Mencuci Tangan ............................................................................8
2.5 Langkah Mencuci Tangan ........................................................................9
BAB 3 RENCANA KEGIATAN
3.1 Satuan Acara Penyuluhan..........................................................................10
3.2 Tujuan Instruksional Umum .....................................................................10
3.3 Tujuan Instruksional khusus .....................................................................10
3.4 Definisi Mode ...........................................................................................10
3.5 Metode Penyuluhan...................................................................................10
3.6 Definisi Media ..........................................................................................10
3.7 Media Penyuluhan.....................................................................................11
3.8 Proses Kegiatan Penyuluhan ....................................................................11
3.9 Tugas Pengorganisasian............................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14

4
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Copley (2001:14) penggunaan media pembelajaran akan
memberikan dampak baik secara langsung atau tidak terhadap pemerolehan dan
pertumbuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Media pembelajaran dengan
menggunakan video adalah salah satu alternatif sebagai salah satu metode yang
variatif bagi anak usia dini, karena media video merupakan media audio visual
yang dapat menstimulasi indra penglihatan dan indra pendengaran sehingga
penggunaan media video dalam pengembangan kemampuan anak mampu
memberikan pengalaman yang lebih konkrit dari pada membaca buku atau
penjelasan guru secara verbal.
Menurut WHO (2009) cuci tangan adalah suatu prosedur/tindakan
membersihkan tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir atau
Hand rub dengan antiseptik (berbasis alkohol). Sedangkan menurut James (2008),
mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan
dan pengontrolan infeksi. Bila tidak mencuci tangan menggunakan sabun dapat
menularkan infeksi pada diri sendiri terhadap bakteri dan virus dengan memegang
bagian hidung, mata dan mulut. Selain itu juga dapat menyebarkan atau
menularkan bakteri kepada orang lain.
Berdasarkan data dari WHO (World Health Organization), diare dan ISPA
(Infeksi Saluran Pernapasan Akut) yang merupakan penyakit menular masih
menjadi masalah kesehatan. Perolehan data yang didapatkan dari Center Disease
Control (CDC) Amerika Serikat, terdapat 10.080 kematian dengan lebih dari 80%
kematian diakibatkan karena diare. Di Asia selatan yaitu India terdapat 0,4 juta
anak meningal dalam satu tahun yang disebabkan oleh diare. (Journal of Harvard
School of Public Health). Menurut data WHO (2014), mencuci tangan dengan
sabun dapat mengurangi 40% resiko diare dan 20% resiko infeksi saluran
pernapasan akut, termasuk pneumonia (Pramita, 2017).

5
Data Riset Kesehatan Dasar 2007 mengungkapkan bahwa di Indonesia,
diare masih menjadi penyebab kematian anak, yaitu sebesar 31 persen di antara
anak di bawah usia satu tahun dan 25 persen kematian anak usia antara satu
hingga empat tahun. Padahal, salah satu cara paling murah untuk mencegah
kematian dan penyakit yang berhubungan dengan diare adalah cuci tangan dengan
sabun.
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah mencatat sebanyak 15.375
masyarakat di provinsi setempat menderita penyakit diare dan merata di seluruh
kabupaten/kota.Berdasarkan data Dinkes Kalteng, penderita Diare berdasarkan
wilayah diantaranya Kabupaten Kobar yakni 2.252 orang, disusul Kotawaringin
Timur 1.313 orang, Seruyan 1.213 orang, Katingan 1.353 orang, Kota Palangka
Raya 1.266 orang dan Lamandau 568 orang. Kemudian Kabupaten Barito Timur
734 orang, Barito Utara 692 orang, Murung Raya 1.278 orang, Gunung Mas 253
orang, Pulang Pisau 790 orang, Barito Selatan 411 orang, dan Sukamara 506
orang.
Dengan memberikan penyuluhan tentang pendidikan kesehatan mencuci
tangan dengan baik dan benar pada anak pra sekolah, kami harapkan dengan
adanya penyuluhan pendidikan kesehatan ini dapat mencegah dan
meminimalisirkan terjadinya penyakit-penyakit yang disebabkan karena tidak
mencuci tangan dan memberitahukan bagaimana cara mencuci tangan yang baik
dan benar pada anak pra sekolah.
1.2 Tujuan Umum Penulisan
Secara umum bagi para pembaca untuk menambah pengetahuan dan dapat
memahami tentang pentingnya mencuci tangan dengan baik dan benar sehingga
dapat lebih memperhatikan perilaku hidup sehat agar terhindar dari penyakit-
penyakit.
1.3 Tujuan Khusus Penulisan
Untuk mencegah penyakit seperti diarepada anak, memberi pengetahuan
betapa pentingnya mencuci tangan dan bagaimana mencuci tangan yang baik dan
benar.
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Bagi anak pra sekolah

6
Anak-anak mampu mengetahui tentang cara mencuci tangan dengan baik
dan benar dan mempraktekannya. Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan tentang mencuci tangan yang baik dan benar dan mampu menerapkan
dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari penyakit-penyakit seperti diare
dan lainnya.
1.4.2 Bagi Pembaca/Mahasiswa
Mengedukasi pembaca agar lebih memahami materi tentang mencuci tangan
dengan baik dan benar serta bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari serta
dapat menjadi referensi bagi pembaca.
1.4.3 Penyuluh/Penulis
Diharapkan dapat menambah ilmu baru dalam keilmuwan kesehatan tentang
cara mencuci tangan dengan baik dan benar, memperdalam pengetahuan pada
anak, dan sebagai referensi.

7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Mencuci Tangan
Menurut WHO (2009) cuci tangan adalah suatu prosedur/tindakan
membersihkan tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir atau
Hand rub dengan antiseptik (berbasis alkohol).
Menurut DEPKES (2007) mencuci tangan adalah proses yang secara
mekanis melepaskan kotoran dan kotoran dari kulit tangan dengan menggunakan
sabun biasa dan udara. Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan ait
nengalir untuk menghindari penyakit, agar kuman yang menempel pada tangan
benar-benar hilang. Sedangkan menurut Dahlan dan Umrah, (2013). Cuci tangan
adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit kedua belah
tangan dengan memakai sabun dan air.
Mencuci tangan adalah kegiatan membersihkan bagian telapak, punggung
tangan dan jari agar bersih dari kotoran dan membunuh kuman penyebab penyakit
yang merugikan kesehatan manusia serta membuat tangan menjadi harum baunya.
Mencuci tangan merupakan kebiasaan yang sederhana, yang membutuhkan
pelatihan yang minim dan tidak membutuhkan peralatan. Cuci tangan adalah
tindakan paling utama dan menjadi satu-satunya cara mencegah serangan dari
penyakit. Cuci tangan merupakan kebiasaan yang murah dan mudah untuk
mencegah penyakit. Kebiasaan sederhana ini hanya membutuhkan sabun
(antiseptic) dan air. Selain itu, mencuci tangan merupakan cara terbaik untuk
menghindari sakit (Demsa. S, 2019)
2.2 Manfaat Mencuci Tangan
Adapun manfaat mencuci tangan dengan cara yang benar, yaitu:
1) Untuk menghindarkan penularan penyakit melalui tangan.
2) Untuk menjaga kebersihan diri (perorangan).
3) Untuk membuat tubuh kita tetap sehat dan bugar.
4) Supaya tidak menjadi agen penular bibit penyakit kepada orang lain.

8
Banyak manfaat yang didapatkan dari mencuci tangan. salah satu
manfaat mencuci tangan yaitu untuk menghilangkan kotoran dan debu
secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah
mikroorganisme sementara (Dahlan dan Umrah, 2013), mencegah
terjadinya infeksi nosokomial (Pruss, 2005) serta mengurangi transmisi
mikroorganisme (Suratun,2008).

Gambar 2.1
Mencuci tangan dengan sabun

Mencuci tangan pakai sabun adalah salah satu upaya pencegahan


melalui tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari
menggunakan air dan sabun. Tangan manusia seringkali menjadi agen
yang membawa kuman daan menyebabkan patogen berpindah dari satu
orang atau dari alam ke orang lain melalui kontak langsung atau tidak
langsung. (Depkes, 2009 ; Wagner & Lanoix).
2.3 Dampak tidak Mencuci Tangan
Banyak dampak yang akan terjadi jika tidak mencuci tangan dengan
cara yang baik dan benar, yaitu:
1) Keracunan Bakteri Salmonella
Jika Anda sering makan tanpa mencuci tangan maka bisa terkena
infeksi bakteri salmonella.Bakteri ini bisa menyebar secara langsung dari
berbagai tempat.Potensi ini juga bisa disebabkan karena makan sayuran

9
mentah tanpa di cuci. Telur bakteri salmonella akan berpindah dari
makanan atau tangan ke dalam saluran pencernaan. Bakteri ini bisa hidup
dalam usus dan saluran pencernaan lain. Tanda keracunan bakteri
salmonella adalah seperti diare, sakit perut, keringat dingin, mual dan
muntah.Untuk mencegah agar tidak terlalu parah maka bisa meminta
bantuan dokter.
2) Keracunan Bakteri E. Colli
Keracunan bakteri E. colli juga bisa terjadi jika Anda makan tanpa
mencuci tangan.Bakteri ini bisa berasal dari tempat umum seperti
toilet.Misalnya jika Anda makan setelah menggunakan toilet umum tanpa
mencuci tangan, maka telur bakteri E.colli bisa masuk ke saluran
pencernaan secara langsung. Keracunan ini bisa menyebabkan diare yang
sangat berat, kram perut, nyeri perut yang parah dan jika tidak segera
diobati maka bisa menyebabkan gagal ginjal. (baca juga : bahaya gagal
ginjal – gejala dan pencegahannya).
3) Resiko Tertular Flu atau Pilek
Tertular flu atau pilek menjadi resiko yang paling sering terjadi
secara umum. Penularan ini terjadi ketika Anda baru saja menggunakan
fasilitas umum atau bersentuhan dengan orang lain. Kemudian ketika
Anda makan secara langsung maka bisa menyebabkan virus segera
berpindah tangan. Virus akan menyebar sangat cepat, tidak hanya masuk
ke dalam tubuh tapi juga berpindah lewat saluran pernafasan.
4) Tertular Penyakit Infeksi Tenggorokan
Jika Anda memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan,
maka bisa menyebabkan infeksi tenggorokan.Hal ini terjadi ketika ada
banyak bakteri yang sudah melekat ke tangan kemudian menyebar ke
saluran pencernaan. Makanan yang masuk ke saluran tenggorokan akan
berhubungan langsung dengan lendir. Kemudian bakteri akan tinggal
dalam bagian lendir tersebut dan berkembang dengan pesat. Kondisi ini
bisa menyebabkan sakit tenggorokan dan infeksi yang lebih buruk.
5) Diare

10
Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga sangat rentan
terkena penyakit diare.Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri
yang sebelumnya sudah ada di tangan. Kemudian akan masuk ke saluran
pencernaan lewat makanan yang bersentuhan langsung dengan tangan.
Perkembangan bakteri atau virus dalam saluran pencernaan bisa
menyebabkan diare.Usus tidak bisa menerima bakteri tersebut sehingga
membuat reaksi diare.Untuk mencegah hal yang lebih buruk sebaiknya
segera kunjungi dokter Anda.

6) Infeksi Penyakit Hepatitis B


Bahaya tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena
hepatitis B. Penyakit hepatitis ini akan menyerang organ hati dan
menyebabkan penderita sulit untuk memiliki tubuh yang sehat. Hepatitis B
termasuk jenis penyakit yang mudah menular. Salah satu cara untuk
mencegahnya adalah sering mencuci tangan. Mencuci tangan sebelum
makan bisa menurunkan resiko hepatitis B. Virus ini bisa menyebar
dengan mudah lewat udara dan makanan.Bahkan lingkungan yang buruk
bisa menjadi tempat endemi hepatitis B.
7) Resiko Infeksi Shigellosis
Infeksi ini bisa menyebabkan penyakit shigellosis, yang merupakan
infeksi akibat jenis bakteri shigela.Penyakit yang dihasilkan seperti
disentri.Disentri umumnya disebabkan karena kebiasaan tidak mencuci
tangan sebelum makan.Ketika tangan Anda kotor setelah melakukan
berbagai pekerjaan maka mungkin banyak bakteri yang bersarang dalam
tangan Anda.Kontaminasi bisa terjadi lewat makanan itu sendiri atau
tangan yang kotor.Penyakit ini ditandai dengan demam, diare yang parah,
diare bisa disertai darah dan dehidrasi.
8) Resiko Infeksi Botulisme
Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena
infeksi penyakit botulisme.Penyakit ini menular secara langsung lewat
makanan dan tangan yang kotor.Ini termasuk jenis infeksi yang sangat
berbahaya karena bisa menyebabkan kematian.

11
Infeksi juga membutuhkan perawatan yang segera untuk mengurangi
potensi bahaya yang lebih buruk.Beberapa tanda infeksi ini adalah seperti
diare, sakit perut, mual, muntah, demam, pandangan kabur dan hilang
kesadaran.
9) Resiko Infeksi Amoebiasis
Resiko infeksi amoebiasis adalah jenis penyakit yang bisa
disebabkan karena tidak mencuci tangan sebelum makan. Penyakit ini
akan menyebabkan penderita mengalami disentri. Jenis amuba penyebab
infeksi ini termasuk dalam kelas Entamoeba histolitica. Infeksi ini tidak
hanya menyerang pada saluran pencernaan namun juga berbagai organ
lain. Karena itu infeksi ini cepat berkembang dalam tubuh dan
membutuhkan perawatan darurat.Mencuci tangan sebelum makan bisa
mencegah kondisi yang lebih berbahaya.
10) Resiko Radang Pernafasan
Orang yang memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum
makan juga bisa terkena penyakit radang saluran pernafasan.Penyakit ini
bisa menyebabkan sesak nafas, batuk, flu dan radang
tenggorokan.Penyakit ini bisa menyebar lewat bakteri atau virus yang
masuk ke tubuh lewat makanan. Ketika bakteri atau sumber penyebab
infeksi bersentuhan dengan lendir dalam tenggorokan, maka sumber
infeksi akan berkembang dalam tempat itu. Kemudian akan menyebabkan
penurunan sistem kekebalan tubuh dan membuat penderita mudah sakit.
Sumber penyebab penyakit seperti bakteri atau virus mungkin memang
tidak terlihat oleh mata secara langsung.Sumber infeksi bisa saja berasal
dari makanan, lingkungan atau tangan yang kotor ketika makan.Untuk
mengatasi berbagai bahaya tersebut maka biasakan untuk selalu mencuci
tangan sebelum makan. Anda bisa mencoba untuk melakukan cara
mencuci tangan yang benar dan steril agar benar-benar bersih dan tidak
terkena resiko penyakit.
2.4 Waktu Cuci Tangan
Menurut Handayani, dkk (2000) waktu pelaksanaan cuci tangan
adalah sebagai berikut:

12
1) Sebelum dan setelah makan.
2) Setelah ganti pembalut.
3) Sebelum dan setelah menyiapkan makanan, khususnya sebelum dan setelah
memegang bahan mentah, seperti produk ternak dan ikan.
4) Setelah memegang hewan atau kotoran hewan.
5) Setelah mengusap hidung, atau bersin di tangan.
6) Sebelum dan setelah mengiris sesuatu.
7) Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang terluka.
8) Setelah menangani sampah.
9) Sebelum memasukkan atau mencopot lensa kontak.
10) Setelah menggunakan fasilitas umum (mis. toilet, warnet, wartel, dan lain-
lain).
11) Pulang bepergian dan setelah bermain.
12) Sesudah buang air besar dan buang air kecil.
13) Bagi petugas medis/tenaga kesehatan.
14) Sebelum menyentuh pasien.
15) Sebelum melakukan tindakan aseptik/steril.
16) Setelah melakukan tindakan/terpapar cairan tubuh pasien.
17) Setelah menyentuh pasien.
18) Setelah kontak dengan lingkungan pasien
2.5 Langkah Mencuci Tangan
Adapun langkah dalam mencuci tangan, yaitu:

13
Gambar 2.2
Langkah mencuci tangan

1) Gosok tangan dengan posisi telapak tangan pada telapak tangan.


2) Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari saling menjalin
dan sebaliknya.
3) Telapak pada telapak dengan jari-jari saling menjalin.
4) Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan dengan jari-jari saling
mengunci.
5) Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan mengunci pada telapak kiri
dan sebaliknya.
6) Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan jari-jari tangan
kanan mengunci pada telapak tangan kiri dan sebaliknya.

BAB 3
RENCANA KEGIATAN

3.1 Satuan Acara Penyuluhan


Hari/Tanggal :-
Waktu :-
Pokok Bahasan : Menuci tangan dengan baik dan benar pada anak
pra sekolah
Sasaran : Anak-anak pra sekolah
Tempat :-
Penyuluh : Mahasiswa STIKes EKA HARAP Palangka Raya

3.2 Tujuan Instruksional Umum


Secara umum bagi para pembaca untuk menambah pengetahuan dan dapat
memahami tentang mencuci tangan dengan baik dan benar sehingga dapat lebih
memperhatikan pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit-penyakit seperti
diare.
3.3 Tujuan Instruksional Khusus

14
Untuk mencegah infeksi silang (cross infection), menjaga kondisi steril,
memberikan perasaan segar dan bersih pada anak-anak.
3.4 Definisi Metode
Metode berasal dari bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau
jalan yang ditempuh sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode
menyangkut masalah cara kerja untuk memahami objek yang menjadi
sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk
mencapai tugas, atau bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu.
3.5 Metode Penyuluhan
1. Ceramah : adalah salah satu cara pendidikan kesehatan dimana kita
menerangkan atau menjelaskan sesuatu dengan lisan.
3.6 Definisi Media
Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan
dari komunikator kepada khalayak.

3.7 Media Penyuluhan


1. Leaflet
2. Poster
3.8 Proses Kegiatan Penyuluhan

No. Kegiatan Respon Klien Waktu

1 Pembukaan : a. Membalas salam 5 menit


1. Membuka kegiatan dengan b. Mendengarkan dan
mengucapkan salam memperhatikan
2. Perkenalan :
(1) Memperkenalkan diri
(2) Memperkenalkan anggota
kelompok
(3) Memperkenalkan dosen
3. pembibimbing
Menyiapkan kontrak :

15
(1) Tujuan, Materi dan
Waktu

2 Penjelasan Materi : Mendengarkan 10 menit


1) Definisi mencuci tangan dan memperhatikan
2) Cara mencuci tangan apa yang
3) Manfaat mencuci tangan dijelaskan
4) Akibat tidak mencuci tangan oleh penyuluh

3 Penutup : a. Secara bersama- 5 menit


1) Tanya Jawab sama
2) Menyimpulkan hasil menyimpulkan
Penyuluhan b. Membalas salam
3) Memberi salam penutup

3.9 Tugas Pengorganisasian


3.9.1 Moderator : Adella Putri
Tugas dan tanggung jawab moderator yaitu :
1. Membuka acara penyuluhan.
2. Memperkenalkan dosen pembimbing dan anggota kelompok.
3. Menjelaskan tujuan dan topik yang akan disampaikan.
4. Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi.
5. Mengatur jalannya diskusi.
3.9.2 Leader : Ahmad Junaidi
Tugas dan tanggung jawab leader yaitu :
1. Menyampaikan materi penyuluhan.
2. Mengevaluasi materi yang telah disampaikan.
3. Mengucapkan salam penutup.
3.9.3 Fasilitator : Adyendy, Alvina Putri, Anjuwita, dan Cindy Masdy
Tugas dan tanggung jawab fasilitator yaitu :

16
1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegiatan.
2. Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan dari awal sampai dengan akhir.
3.9.4 Dokumentasi :David Elison
Tugas dan tanggung jawab dokumentasi yaitu :
1. Melakukan dokumentasi kegiatan penyuluhan dalam kegiatan
pendidikan kesehatan.
3.9.5 Notulen : Arintina Herawati
Tugas dan tanggung jawab notulen yaitu :
1. Menyimak dan menulis segala hal atau proses yang berlangsung dalam
penyuluhan.
2. Menuliskan kesimpulan atau hasil dari penyuluhan.

3.9.6 Tempat
Seting Tempat

Keterangan :

: Kamera

: Moderator

: Leader

17
: Fasilitator
: Dokumentasi dan Notulen

3.9.6 Evaluasi
Setelah diberikan penyuluhan kepada anak-anak pra sekolah dapat
mengetahui cara mencuci tangan dengan baik dan benar, dan dapat mencegah
terjadinya penyakit-penyakit akibat tidak mencuci tangan.

Palangka Raya, September 2020

Kelompok 1

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. (2009). Pedoman Pelaksanaan Program Rumah Sakit


Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB). Jakarta: Depkes RI.

Depkes RI. (2007). Profil Kesehatan 2007. Departemen Kesehatan RI

Enie Noviastari, dkk. 2017. Dasar-dasar Keperawatan. Elsevier: Singapore.

Samsuizal.D, 2009. Raih kembali kesehatan. Jakarta: PT. Kompas Media


Nusantara.

M. Fajarudin Natsir, 2018. Pengaruh penyuluhan CTPS terhadap peningkatan


pengetahuan siswa SDN 169 Bonto Parang Kabupaten Jeneponto.Vol 1- Edisi 2.

18

Anda mungkin juga menyukai