Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“PEMILIHAN LOKASI DAN TEMPAT UNTUK PENDIRIAN KLINIK


PRAKTEK DOKTER GIGI”

OLEH :

KHUSNUL AFDALIA (J012221004)

DINA MAISARA (J012221008)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok :

Mata Kuliah Manajemen dan Kebijakan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

Dosen Pengampuh : drg Fuad Husain Akbar, MARS.,Ph.D.

PROGRAM STUDI MAGISTER KEDOTERAN GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan berkah yang telah diberikannya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Pemilihan Lokasi dan Tempat Untuk Pendirian Klinik
Praktek Dokter Gigi” dengan tepat waktu.

Kami juga berterima kasih kepada pihak – pihak yang terlibat dalam pembuatan
makalah ini dan juga teman – teman yang telah membantu dan mendukung kami
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Harapan kami semoga dengan
terselesaikannya makalah ini kita bias mengambil pelajaran.

Kami menyadari akan kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak dapat disampaikan kepada
kami agar dapat menjadi yang lebih baik. Atas perhatiannya, kami mengucapkan
terima kasih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I............................................................................................................................1

PENDAHULUAN........................................................................................................1

1. LATAR BELAKANG.....................................................................................................

2. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................

3. TUJUAN PENULISAN..................................................................................................

BAB II...........................................................................................................................3

PEMBAHASAN...........................................................................................................3

1. KONSEP KLINIK DAN PRAKTEK DOKTER GIGI...............................................

1.1. Pengertian Klinik.............................................................................................3

1.2. Jenis Klinik.........................................................................................................................

1.3.Kewajiban Klinik................................................................................................................

1.4. Kewajiban Pihak Penyelenggara Klinik........................................................5

2. PEMILIHAN LOKASI KLINIK PRAKTEK DOKTER GIGI.................................

3. STRATEGI LOKASI KLINIK PRAKTEK DOKTER GIGI..........................................

BAB III.........................................................................................................................9

KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................................9

A. KESIMPULAN................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................10

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut saat ini
sudah cukup tinggi seiring dengan meningkatnya kondisi social dan ekonomi
masyarakat. Dahulu masyarakat hanya mengunjungi dokter gigi pada saat sakit
gigi saja, tetapi sekarang sudah banyak masyarakat mengunjungi dokter gigi
untuk melakukan perawatan pencegahan sebelum terjadinya sakit gigi ataupun
melakukan perawatan untuk estetika gigi seperti perawatan dengan kawat gigi.1
Bentuk fasilitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut saat ini sudah
beragam mulai dari praktek dokter gigi mandiri, klinik gigi, Puskesmas, dan
Rumah Sakit. Bagi masyarakat yang bekerja ataupun bersekolah di padi dan
siang hari, praktek dokter gigi mandiri dan klinik gigi menjadi pilihan yang
digemari karena jam buka dan tutup yang lebih fleksibel dibandingkan dengan
Rumah Sakit. 2
Praktek dokter gigi mandiri dan klinik gigi dapat buka sampai dengan
malam hari sedangkan Puskesmas dan Rumah Sakit pada umumnya hanya
sampai siang hari, meskipun saat ini ada beberapa Rumah Sakit Swasta yang
telah membuka praktek sore hari untuk pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
Tingginya kesadaran masyarakat mengenai kesehatan gigi da mulut ini
menuntut dokter gigi untuk memberikan perawatan kepada masyarakat tidak
1
Okta. 2019. Blok Manajemen Pelayanan Kesehatan - Makalah Strategi Praktek Dokter Gigi dan Analisis
SWOT. Diakses 14 September 2022, dari Scribd
2
Okta. 2019. Blok Manajemen Pelayanan Kesehatan - Makalah Strategi Praktek Dokter Gigi dan Analisis
SWOT. Diakses 14 September 2022, dari Scribd

1
hanya sebagai pasien tetapi juga sebagai ‘konsumen’ yang ingin agar kebutuhan
terpuaskan.

Klinik menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat


promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Pelayanan kesehatan yang bersifat
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dilaksanakan dalam bentuk rawat
jalan, rawat inap, pelayanan satu hari (one day care) dan/atau home care.3
Pemilihan tempat merupakan hal yang pertama kali harus dipikirkan oleh
seorang dokter gigi ketika partama kali akan membangun bisnis praktek
giginya. Hal ini merupakan antitesis dari kebanyakan praktek dokter gigi yang
ada sekarang ini, praktek didirikan karena tempat untuk membuka praktek gigi
sudah tersedia sebelumnya, seperti ruang kosong di rumah, garasi kosong yang
dapat direnovasi, ruko kosong milik keluarga atau kerabat yang masih kosong.4

2. RUMUSAN MASALAH
1. Konsep klinik dan praktek dokter gigi
2. Pemilihan lokasi klinik praktek dokter gigi
3. Strategi lokasi klinik praktek dokter gigi

3. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui konsep klinik dan praktek dokter gigi
2. Untuk mengetahui pemilihan lokasi klinik praktek dokter gigi

3
Aliyyuddin, N. (2020). Pengembangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web pada Klinik Keluarga Kita
di Nganjuk (Doctoral dissertation, Politeknik Negeri Jember).
4
Noname. 2020. Membangun Bisnis Praktek Dokter Gigi (3) : Lokasi.
https://bisnisklinikgigi.com/index.php/business-basics-for-dentists/44-membangun-bisnis-praktek-dokter-gigi-3-
lokasi. (Bisnis Klinik Gigig). Diakses pada 14 September 2022

2
3. Untuk mengetahui strategi lokasi klinik praktek dokter gigi

3
BAB II

PEMBAHASAN

1. KONSEP KLINIK DAN PRAKTEK DOKTER GIGI

1.1. Pengertian Klinik


Klinik merupakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan
pelayanan medis dasar dan spesialsik, dengan tenaga kesehatan yang
mengabadikan diri dalam bidang kesehatan. Serta memiliki pengetahuan dan
keterampilan dalam bidang kesehatan. Klinik dapat dimiliki oleh
pemerintahan dan pemerintahan daerah yang harus didirikan sesuai ketentuan
peratutan perundang-undangan yang ada. Selain itu klinik dapat dimiliki oleh
masyarakat dengan menyelenggarakan rawat jalan dapat didirikan oleh badan
usaha atau perorangan. Juga adapun klinik yang dapat dimiliki masyarakat
dengan menyediakan rawat inap harus didirikan oleh badan hokum.5

1.2. Jenis Klinik


Klinik dibagi menjadi dua jenis kelinik, berdasarkan jenis
pelayanannya yaitu Klinik Pratama dan Klinik Utama :6
a. Klinik pratama
Klinik pratama adalah klinik yang menyelenggarakan pelayanan
medik dasar, baik umum ataupun khusus. Dengan demikian Klinik
Pratama adalah klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar
dengan dilayani oleh dokter umum dan dipimpin dengan seorang dokter
5
Fazri, I. A. (2019). Perancangan Interior Klinik Gigi Anak Di Bandung (Doctoral dissertation, Universitas
Komputer Indonesia). https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/1884/

6
Fazri, I. A. (2019). Perancangan Interior Klinik Gigi Anak Di Bandung (Doctoral dissertation, Universitas
Komputer Indonesia). https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/1884/

4
umum. Hal ini berdasarkan perijinan klinik dapat dimiliki oleh badan
usaha ataupun perorangan.
b. Klinik Utama

Klinik utama adalah klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik


spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik. Spesialistik
berarti pelayanan yang dikhususkan pada satu bidang tertentu saja,
berdasarkan dengan disiplin ilmu, golongan umur, jenis penyakit tertentu
atau organ. Denga demikian klinik utama harus dipimpin oleh seorang
dokter spesialis ataupun dokter gigi spesialis. Berdasarkan perijinannya
klinik ini hanya dapat dimiliki oleh badan usaha berupa PT, ataupun CV.

Adapun beberapa perbedaan diantara klinik pratama dan klinik utama


adalah:7
1) Pelayanan yang ada pada klinik pratama hanyalah pelayanan medis
dasar, namun pada klinik utama mencakup pelayanan medis dasar
juga spesialis.
2) Berdasarkan perbedaan jenis pelayanan, pada pimpinan setiap klinik
juga dibedakan. Seperti pada klinik pratama yang pimpinannya adalah
dokter atau dokter gigi, sedangkan pada klinik utama pimpinanya
adalah dokter spesialis atau dokter gigi spesialis.
3) Pada pelayanan dalam klinik utama mencakup layanan rawat inap,
sementara klinik pratama layanan rawat inap hanya diperbolehkan
apabila klinik tersebut berbentuk badan usaha.
4) Dalam segi tenaga medis klinik pratama minimal diharuskan ada dua
orang dokter atau dokter gigi, sementara pada klinik utama diharuskan
ada satu orang spesialis pada masing-masing jenis pelayanan.
7
Fazri, I. A. (2019). Perancangan Interior Klinik Gigi Anak Di Bandung (Doctoral dissertation, Universitas
Komputer Indonesia). https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/1884/

5
Adapun bentuk pelayanan klinik dapat berupa :

1) Rawat jalan;
2) Rawat inap;
3) One day care;
4) Home care;
5) Pelayanan 24 jam dalam 7 hari.
Perlu ditegaskan lagi bahwa pratama yang menyelenggarakan rawat
inap, harus memiliki izin dalam bentuk badan usaha. Mengenai kepemilikan
klinik, dapat memiliki secara perorangan ataupun badan usaha. Bagi klinik
yang menyelenggarakan rawat inap maka klinik tersebut harus menyediakan
berbagai fasilitas yang mencakup :
(1) rawat inap yang memenuhi persyaratan;
(2) minimal 5 bed, maksimal 10 bed, dengan lama inap maksimal hari;
(3) tenaga medis dan keperawatan sesuai jumlah dan kualifikasi;
(4) dapur gizi dan
(5) pelayanan laboraturium klinik pratama 8

1.3. Kewajiban Klinik


Klinik memiliki kewajiban yang meliputi:

1) Memberikan pelayanan aman, bermutu, mengutamakan kepentingan pasien,


sesuai standar profesi, standar pelayanan dan standar prosedur operasional;

2) Memberikan pelayanan gawat darurat pada pasien sesuai kemampuan tanpa


meminta uang muka terlebih dahulu/mengutamakan kepentingan pasien;
3) Memperoleh persetujuan tindakan medis;
4) Menyelenggarakan rekam medis;

8
Janudiatama,F,.K.2019.http://e-journal.uajy.ac.id/23592/3/EA%20220438.pdf. Diakses pada 14 September
2022

6
5) Melaksanakan sistem rujukan;
6) Menolak keinginan pasien yang tidak sesuai dengan standar profesi, etika
dan peraturan perundang-undangan;
7) Menghormati hak pasien

8) Melaksanakan kendali mutu dan kendali biaya;

9) Memiliki peraturan internal dan standar prosedur operasional;

10) Melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan 9

1.4. Kewajiban Pihak Penyelenggara Klinik


Pihak penyelenggara klinik memiliki kewajiban yaitu:
1) Memasang papan nama klinik;
2) Membuat daftar tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya yang bekerja di
klinik beserta nomor surat tanda registrasi (STR) dan surat izin praktik (SIP)
atau surat izin kerja (SIK) dan surat izin praktik apoteker (SIPA) bagi
apoteker;
3) Melaksanakan pencatatan untuk penyakit-penyakit tertentu dan melaporkan
kepada dinas kesehatan kabupaten/kota dalam rangka melaksanakan
program pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 10
Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan penyelenggaraan
klinik ini dilakukan oleh pemerintah dan pemerintah daerah. Bagi klinik
yang melakukan pelanggaran, maka pemerintah dapat mengenakan sanksi
administratif berupa teguran, teguran tertulis dan pencabutan izin
1.5. Jenis – Jenis Klinik Gigi

9
Janudiatama,F,.K.2019.http://e-journal.uajy.ac.id/23592/3/EA%20220438.pdf. Diakses pada 14 September
2022
10
Janudiatama,F,.K.2019.http://e-journal.uajy.ac.id/23592/3/EA%20220438.pdf. Diakses pada 14 September
2022

7
Klinik gigi dibagi menjadi 8 jenis yaitu:11
 Klinik Gigi Orthodonti
Merupakan klinik gigi yang menangani pasien dengan masalah
pertumbuhan, perkembangan, variasi wajah, rahang dan gigi dan
abnormalitas dari hubungan gigi dan wajah serta perawatan perbaikannya.
Secara garis besar ada dua macam alat orthodonti yang sering disebut
dengan bracket atau behel, yaitu alat orthodonti lepasan dan cekat. Selain
beda cara pemakaiannya, kedua alat ini juga memiliki fungsi yang berbeda.
Pada umumnya, alat orthodonti lepasan digunakan pada anak-anak dengan
kasus mudah, sedangkan alat orthodonti cekat digunakan untuk pasien
dewasa atau anak-anak dengan kasus yang lebih sulit atau kompleks
 Klinik Gigi Pedodonti
Merupakan klinik gigi yang menangani masalah pertumbuhan dan
perkembangan pada gigi dan mulut pasien anak. Hal tersebut dibedakan
dengan pasien dewasa karena pasien anak memiliki jenis gigi yang berbeda
dengan gigi orang dewasa, dimana pasien anak masih memiliki gigi susu
sedangkan pasien dewasa memiliki gigi tetap. Anak-anak sedang berada
dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang memerlukan perhatian
khusus
 Klinik Gigi Prosthodonti
Merupakan klinik gigi yang menangani penggantian satu atau
beberapa gigi asli dan jaringannya yang hilang dengan gigi tiruan. Secara
umum gigi tiruan dibagi menjadi dua bagian, yaitu gigi tiruan lepas dan
gigi tiruan cekat.
 Klinik Gigi Bedah Mulut

11
Larasati, T. (2016). Klinik Spesialis Gigi Dan Mulut Di Kota Yogyakarta Dengan Mengolah Tatanan Massa
Dan Fasad Bangunan Melalui Pendekatan Arsitektur Late Modern. Universitas Atma Jaya, Yogyakarta

8
Merupakan klinik gigi yang menangani pasien yang membutuhkan
tindakan bedah, termasuk disini tindakan cabut gigi (ekstraksi) sehingga
didalam bagian klinik ini ada yang disebut bagian eksodonti. Mulai dari
cabut gigi sampai operasi gigi dan mulut dilakukan di dalam klinik gigi ini
 Klinik Gigi Konservasi
Merupakan klinik gigi yang menangani perawatan restorasi gigi
(misalnya tambalan gigi, pembuatan mahkota buatan) tiap-tiap gigi.
Terdapat bagian endodontik yaitu perawatan saluran akar gigi. Segala
upaya yang ditujukan untuk mempertahankan gigi selama mungkin di
dalam mulut, yang salah satunya dengan membuatkan restorasi pada tiap-
tiap gigi yang membutuhkan.
 Klinik Gigi Periodonti
Merupakan klinik gigi yang menangani pasien dengan perawatan
jaringan penyangga gigi, termasuk diantaranya gusi, tulang rahang, dan lain
- lain. Misalnya, bila gusi terlihat gelap dan mudah berdarah, ini
merupakan salah satu tanda adanya penyakit pada gusi tersebut. Dari
pembersihan karang gigi (scalling) sampai operasi flap, kuret, dilakukan di
klinik gigi ini.
 Klinik Gigi Radiologi
Merupakan klinik gigi yang menangani pasien dengan perawatan
rongga mulut dan maksilofasial dengan menggunakan pencitraan sinar
 Klinik Gigi Penyakit Anak
Merupakan klinik gigi yang menangani pasien anak – anak yang
mengalami permasalahan gigi dan mulut.

9
2. SYARAT PEMILIHAN LOKASI KLINIK PRAKTEK DOKTER GIGI
Berikut adalah beberapa syarat yang diajukan untuk mendirikan sebuah klinik
di Indonesia menurut peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia NOMOR
09/MENKES/PER/2014 tentang klinik, yang meliputi pasal 1, 2, 3, 4, 5, dan 6: 12

BAB III

PERSYARATAN

Bagian Kesatu

Lokasi

Pasal 5

(1) Pemerintah daerah kabupaten/kota mengatur persebaran klinik yang


diselenggarakan masyarakat di wilayahnya dengan memperhatikan kebutuhan
pelayanan berdasarkan rasio jumlah penduduk.

(2) Lokasi klinik harus memenuhi ketentuan mengenai persyaratan kesehatan


lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Ketentuan mengenai persebaran klinik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak
berlaku untuk klinik perusahaan atau klinik instansi pemerintah tertentu yang hanya
melayani karyawan perusahaan, warga binaan, atau pegawai instansi tersebut.

12
Larasati, T. (2016). Klinik Spesialis Gigi Dan Mulut Di Kota Yogyakarta Dengan Mengolah Tatanan Massa
Dan Fasad Bangunan Melalui Pendekatan Arsitektur Late Modern. Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.

10
3. STRATEGI LOKASI KLINIK PRAKTEK DOKTER GIGI

Pemilihan tempat merupakan hal yang pertama kali harus dipikirkan oleh
seorang dokter gigi ketika partama kali akan membangun praktek giginya. Pada saat
membangun praktek gigi, itu adalah langkah awal seorang dokter gigi masuk ke
dalam dunia bisnis, khususnya bisnis dalam bidang pelayanan kesehatan gigi.
Selanjutnya praktek dokter gigi ini akan berkembang menjadi klinik gigi, mungkin
akan berkembang lagi menjadi klinik gigi spesialis. Karena itu lokasi merupakan
sebuah hal yang harus dipersiapkan secara matang.13

Tempat praktek dokter gigi secara umum tidak memerlukan sebuah tempat
yang besar. Hanya memerlukan sebuah ruang tunggu dengan kapasitas 5 sampai 7
orang yang cukup nyaman, ruang praktek dokter gigi yang mencakup tempat
penyimpanan peralatan, bahan dan juga fasilitas pembersihan peralatan. Dengan
kebutuhan seperti ini, maka sebuah rumah kecil, atau ruko 1 lantai, bisa dijadikan
tempat praktek dokter gigi.

Lokasi ideal untuk membangun sebuah bisnis praktek dokter gigi adalah yang
terletak di pinggir jalan lingkungan, dan jalan tersebut digunakan hampir setiap hari
oleh orang-orang yang bermukim di sekitar lokasi praktek dokter gigi tersebut. Jadi
setiap hari orang-orang di lingkungan tersebut melewati dan memperhatikan
keberadaan praktek dokter gigi tersebut. Pengertian jalan lingkungan disini adalah
jalan dimana pengguna jalan menjalankan kendaraannya (baik motor dan mobil)
dengan kecepatan yang masih bisa membuat mereka membaca papan praktek beserta
jadwal praktek.

13
Noname. 2020. Membangun Bisnis Praktek Dokter Gigi (3) : Lokasi.
https://bisnisklinikgigi.com/index.php/business-basics-for-dentists/44-membangun-bisnis-praktek-dokter-gigi-3-
lokasi. (Bisnis Klinik Gigig). Diakses pada 14 September 2022

11
Tidak disarankan untuk membuka praktek dokter gigi di dalam perumahan
atau perkampungan, karena agak sulit untuk bisa menyediakan space parkir yang
cukup. Kecuali rumah yang dijadikan tempat praktek mempunyai carport yang bisa
dipakai parkir pasien, dan juga pinggiran jalan di depan tempat praktek bisa dipakai
untuk parkir pasien, sehingga pasien tidak parkir di depan rumah tetangga.

Tempat praktek ini sebaiknya jauh dengan tempat praktek dokter gigi lainnya,
sehingga tidak membingungkan pasien yang akan datang ke klinik kita. Apabila
berada di pinggir jalan, maka usahakan dalam rentang 500 meter sebelum dan
sesudah tempat praktek, tidak terdapat praktek gigi lain. Hal ini untuk membantu
pasien menemukan tempat praktek dengan mudah14

BAB III

14
Noname. 2020. Membangun Bisnis Praktek Dokter Gigi (3): Lokasi.
https://bisnisklinikgigi.com/index.php/business-basics-for-dentists/44-membangun-bisnis-praktek-dokter-
gigi-3-lokasi. (Bisnis Klinik Gigig). Diakses pada 14 September 2022

12
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan dan


menyediakan pelayanan medis dasar dan atau spesialistik, diselenggarakan oleh
lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis.

2. Klinik terdiri dari 2 jenis yaitu klinik pratama dan klinik utama
3. Aspek perencanaan membuka praktek dokter gigi dimulai dari memilih lokasi.
Lokasi strategis akan menjadikan praktek dokter gigi Anda lebih mungkin
dikunjungi banyak pasien. Berhasil memilikinya adalah pondasi sangat kuat raih
kesuksesan dalam membuka praktek. Lokasi yang tepat memungkinkan pasien
lebih mudah mengunjungi praktek dokter gigi. Tidak hanya dari akses, tapi juga
dari rute perjalanan. Rute perjalanan yang mudah diingat membuat pasien tidak
perlu khawatir tersesat. Selain bermanfaat untuk pasien, lokasi strategis juga
berguna untuk manajemen. Pegawai lebih mudah untuk datang ke lokasi. Begitu
pula dengan jasa antar stok barang, mereka tidak akan kesusahan laksanakan
tugasnya.

DAFTAR PUSTAKA

13
1. Okta. 2019. Blok Manajemen Pelayanan Kesehatan - Makalah Strategi Praktek
Dokter Gigi dan Analisis SWOT. Diakses 14 September 2022, dari Scribd
2. Aliyyuddin, N. (2020). Pengembangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis
Web pada Klinik Keluarga Kita di Nganjuk (Doctoral dissertation, Politeknik
Negeri Jember).
3. Larasati,T. 2016. Tinjauan Proyek Klinik Spesialis Gigi Dan Mulut. http://e-
journal.uajy.ac.id/10753/3/2TA14194.pdf. Diakses pada 14 September 2022
4. Janudiatama,F,.K.2019.http://e-journal.uajy.ac.id/23592/3/EA%20220438.pdf.
Diakses pada 14 September 2022
5. Larasati, T. (2016). Klinik Spesialis Gigi Dan Mulut Di Kota Yogyakarta
Dengan Mengolah Tatanan Massa Dan Fasad Bangunan Melalui Pendekatan
Arsitektur Late Modern. Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.
6. Noname. 2020. Membangun Bisnis Praktek Dokter Gigi (3) : Lokasi.
https://bisnisklinikgigi.com/index.php/business-basics-for-dentists/44-
membangun-bisnis-praktek-dokter-gigi-3-lokasi. (Bisnis Klinik Gigig). Diakses
pada 14 September 2022

14

Anda mungkin juga menyukai