Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MANAJEMEN KESELAMATAN PASIEN

IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN TEPAT

DISUSUN OLEH :

1. ADETARIYA NUHA MUFIDAH ( P27220021050 )


2. ALFIANA RINDIANY PUSPITA (P27220021052 )
3. ALVIONITA WAHYU FEBRIANI (P27220021053 )
4. ANDYNI BERLIANA RIZKIKA (P27220021054 )

DIII KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmad, taufik, sholawat serta salam kami sampaikan kepada
junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabat, dan
para pengikutnya. Terucap pula syukur kepada allah SWT yang telah member
izin-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan
baik. Dalam laporan makalah ini, kami akan membahas dan mempelajari
mengenai “Identifikasi Pasien Dengan Tepat”.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini sangatlah masih jauh dari
sempurna. Namun kami berharap dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat
dan menambah wawasan bagi semua pihak yang telah membaca, sehingga dapat
memetik isi yang terkandung didalamnya. Kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak terutama dari Bapak/Ibu dosen, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan baik dan sempurna.

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
1.1. Latar Belakang...................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................3
1.3. Tujuan................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................5
ISI............................................................................................................................5
2.1. Identifikasi Pasien...................................................................................................5
2.2. Pelaksanaan Standar Ketepatan Identifikasi Pasien.................................................5
2.3. Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Identifikasi Pasien.....................................6
BAB III
PENUTUP...............................................................................................................8
3.1. Kesimpulan.............................................................................................................8
3.2. Saran.......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keselamatan pasien merupakan hal yang krusial dalam pelayanan


yang diberikan oleh rumah sakit. Menurut laporan dari Institute of Medicine
(IOM)2 di Amerika tahun 1999 secara terbuka menyatakan bahwa paling
sedikit 44.000 bahkan 98.000 pasien meninggal di rumah sakit dalam satu
tahun terakhir akibat kesalahan medis (medical errors) yang sebetulnya bisa
dicegah.Rumah sakit memiliki kewajiban dalam pemenuhan sasaran
keselamatan pasien yang mana telah diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan nomor 11 tahun 2017. Identifikasi pasien bermanfaat agar pasien
mendapatkan standar pelayanan dan pengobatan yang benar dan tepat sesuai
kebutuhan medis selain itu identifikasi pasien juga dapat menghindari
terjadinya kesalahan medis atau kejadian yang tidak diharapkan yang dapat
mengenai diri pasien.Identifikasi pasien adalah hal yang sangat mendasar
yang harus dilakukan oleh seorang petugas kesehatan. Identifikasi pasien
bermanfaat agar pasien mendapatkan standar pelayanan dan pengobatan yang
benar dan tepat sesuai kebutuhan medis selain itu identifikasi pasien juga
dapat menghindari terjadinya kesalahan medis atau kejadian yang tidak
diharapkan yang dapat mengenai diri pasien (KARS, 2012). Keselamatan
pasien di rumah sakit salah satunya dimulai dari ketepatan identifikasi pasien.
Kesalahan identifikasi pasien diawal pelayanan akan berdampak pada
kesalahan pelayanan pada tahap selanjutnya (KARS, 2012). Oleh karena itu,
Rumah sakit harus membangun sistem yang menjamin bahwa pelayanan yang
tepat diberikan kepada pasien yang tepat. Rumah sakit harus mampu
memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat,
lingkungan rumah sakit, serta sumber daya manusia yang ada.

1.2. Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :

4
1. Apa itu identifikasi pasien?
2. Bagaimana pelaksanaan standar ketepatan identifikasi pasien?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi ketepatan identifikasi pasien?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian identifikasi pasien
2. Mengetahui pelaksanaan identifikasi pasien
3. Mengetahui faktor yang berpengaruh dalam identifikasi pasien

5
BAB II

ISI
2.1. Identifikasi Pasien
Identifikasi Pasien merupakan sasaran keselamatan pasien yang
pertama. Kesalahan karena kekeliruan identifikasi pasien terjadi di hampir
semua aspek atau tahapan diagnosis dan pengobatan sehingga diperlukan
adanya ketepatan identifikasi pasien.Identifikasi pasien dilakukan pada saat
sebelum melakukan tindakan keperawatan atau prosedur lain, pemberian
obat, transfusi atau produk darah, pengambilan darah dan pengambilan
specimen lain untuk uji klinis. Cara identifikasi pasien yaitu dengan tanggal
lahir, nama pasien, nomor rekam medis dan gelang berkode batang. Nomor
kamar atau tempat tidur tidak dapat digunakan untuk identifikasi.
Pelaksanaan identifikasi pasien dimulai sejak ditempat pendaftaran
pasien (TPP). Identitas dicetak pada stiker yang selanjutnya akan ditempelkan
pada gelang identitas pasien dan formulir permintaan pemeriksaan penunjang.
Identitas pasien yang tertera distiker terdiri dari empat identitas yang meliputi
nama, alamat, tanggal lahir, dan nomor rekam medis pasien. Identitas yang
dimaksud harus berdasarkan bukti kartu identitas pasien. Gelang identitas
dibedakan dengan kriteria sebagai berikut ; gelang berwarna merah muda
digunakan pada pasien wanita, gelang warna biru digunakan pada pasien laki-
laki, gelang warna putih untuk BBL yang belum jelas atau belum dapat
dipastikan jenis kelaminnya, kancing warna merah sebagai tanda alergi
terhadap suatu obat atau bahan makanan tertentu, kancing warna kuning
untuk penanda pada pasien yang memiliki risiko jatuh, kancing warna ungu
untuk pasien ‘do not resuscitate’(DNR) dan stiker berwarna coklat untuk
pasien dengan nama sama dan dirawat diruang yang sama.
2.2. Pelaksanaan Standar Ketepatan Identifikasi Pasien
Identifikasi pasien merupakan hal yang sangat penting yang perlu
diperhatikan dalam pemberian layanan kesehatan oleh setiap pemberi layanan
salah satunya perawat. Perawat harus mampu mengidentifikasi pasien agar
dalam pemberian asuhan keperawatan untuk menghindari terjadinya

6
kesalahan dalam pemberian asuhan keperawatan. Dalam melakukan
identifikasi pasien perawat terlebih dahulu harus mengetahui status
pasiennya, apakah pasien merupakan pasien rawat inap atau pasien rawat
jalan.
Cara Identifikasi Pasien Rawat Inap :
1. Menanyakan secara langsung kepada pasien (pertanyaan terbuka) :
nama lengkap pasien dan tanggal lahir atau nomor rekam medis.
2. Untuk pasien yang tidak sadar bertanya langsung kepada keluarga/
penunggu pasien (nama lengkap pasien dan tanggal lahir atau
nomor rekam medis).
3. Melakukan pencocokan nama lengkap pasien dan tanggal lahir atau
nomor rekam medis pada gelang pasien dengan data di formulir
terkait (misal: form pemeriksaan, SIT).
Adapun kesalahan identifikasi dapat disebabkan karena tiga hal, yaitu
kesalahan dalam pemasangan label, kesalahan penulisan, dan kesalahan
dalam konfirmasi identitas kepada pasien atau keluarga, hal ini sangat
penting untuk menjamin keselamatan bagi pasien dalam pemberian layanan
kesehatan.

2.3. Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Identifikasi Pasien


Berdasarkan penelitian dari (Swastikarini et al., 2019) diketahui
bahwa terdapat beberapa faktor yang berpengaruh dalam ketepatan
identifikasi pasien, antara lain :

a. Faktor individu (tingkat pengetahuan, sikap, motivasi)


Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan, sikap, dan motivasi
dengan pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien oleh perawat pelaksana
di ruang rawat inap RS X, dimana tingkat pengetahuan yang tinggi, sikap
positif, dan motivasi yang tinggi akan meningkatkan pelaksanaan
ketepatan identifikasi pasien.
b. Faktor kerjasama tim, tugas dan teknologi, lingkungan kerja, manajemen
dan organisasi

7
Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara faktor tim dan
lingkungan kerja terhadap pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien oleh
perawat pelaksana di ruang rawat inap RS X, dimana tim yang baik dan
lingkungan kerja yang mendukung akan meningkatkan pelaksanaan
ketepatan identifikasi pasien.Sedangkan pada faktor tugas dan teknologi
tidak ditemukan pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanaan ketepatan
identifikasi pasien.

8
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa ketepatan
identifikasi pasien dapat berpengaruh terhadap pemberian pelayanan tingkat
selanjutnya. Adapun beberapa faktor yang berpengaruh dalam ketepatan
identifikasi pasien antara lain tingkat pengetahuan, motivasi, sikap, tim, dan
lingkungan kerja.
3.2. Saran
Adapun beberapa saran yang diberikan penulis terkait dengan
ketepatan antara lain :
1. Perawat harus menyadari pentingnya memberikan pelayanan
keperawatan yang terbaik terutama dalam mengidentifikasi pasien
secara benar selain berfokus pada kondisi kesehatan, semua
tindakan harus memiliki dampak kepuasan bagi pasien.
2. Rumah sakit diharapkan menyediakan penanggung jawab untuk
keselamatan pasien di setiap ruangan agar tidak terjadi tugas ganda
atau double job dan lebih fokus terhadap pelaksanaan keselamatan
pasien.

9
DAFTAR PUSTAKA

Lestari, S. dan Q. A. (2015). Pelaksanaan Identifikasi Pasien Menurut JCI di RS


PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II. Jurnal Medicoeticolegal Dan
Manajemen Rumah Sakit, 4(1), 1–20.
https://journal.umy.ac.id/index.php/mrs/article/view/3402

Parisi, L. L. (2003). Patient Identification: The Foundation for a Culture of Patient


Safety. Journal of Nursing Care Quality, 18(1), 73–79.
https://doi.org/10.1097/00001786-200301000-00010

Riplinger, L., Piera-Jiménez, J., & Dooling, J. P. (2020). Patient Identification


Techniques - Approaches, Implications, and Findings. Yearbook of Medical
Informatics, 29(1), 81–86. https://doi.org/10.1055/s-0040-1701984

Swastikarini, S., Yulihasri, Y., & Susanti, M. (2019). Analisis Faktor Faktor Yang
Berhubungan Dengan Pelaksanaan Ketepatan Identifikasi Pasien Oleh
Perawat Pelaksana. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal,
9(2), 125–134. https://doi.org/10.32583/pskm.9.2.2019.125-134

Valentina, V. (2018). Pelaksanaan Standar Ketepatan Identifikasi Pasien Rawat


Inap di Rumah Sakit Sinar Husni Medan Tahun 2017. Jurnal Ilmiah
Perekam Dan Informasi Kesehatan, 2, 327–333.
https://core.ac.uk/download/pdf/288016557.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai