Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MATA KULIAH MANAJEMEN PATIENT SAFETY


IDENTIFIKASI PASIEN

KELOMPOK I

1. Firli Gusnita Rizal

2. Leni Marlina

3. Reynaldi

4. Sofina Nofreski

5. Yessy Darma Helia

AKADEMI KEPERAWATAN
YAYASAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
SOLOK
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Identifikasi
pasien”. Penulisan makalah ini merupakan tugas kelompok mata kuliah Manajemen
Patient Safety

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Titin Sumarni,S.Kp, M.Kep


selaku dosen pembimbing kelas Tk II B yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.

Kami menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna baik dari segi isi
maupun penyajiannya, untuk itu kami mengharapkan saran serta kritikan yang
bersifat membangun guna kesempurnaan penyusunan makalah ini. Semoga
makalah yang penulis buat ini, dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua.
Aamiin.

Solok, 4 Oktober 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 1


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2
BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................................... 3
Latar Belakang......................................................................................................3
Rumusan Masalah ................................................................................................ 3
Tujuan Masalah ................................................................................................... 4
Batasan Masalah .................................................................................................. 4
BAB II : PEMBAHASAN ...................................................................................... 5
Identifikasi Pasien ............................................................................................... 5
Keselamatan Pasien ............................................................................................. 9
BAB III : PENUTUP ............................................................................................ 12
Kesimpulan ........................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Identifikasi merupakan proses pengenalan, menempatka obyek atau


individu dalam suatu kelas sesuai dengan karakteristik tertentu (Bachtiar,
2012). Poerwadarminta (2007) berpendapat bahwa identifikasi adalah
penentuan atau penetapan identitas seorang atau benda.
Keselamatan (safety) menjadi isu global termasuk di rumah sakit. Rumah
sakit wajib mengupayakan pemenuhan sasaran keselamatan pasien. Sasaran
keselamatan pasien adalah melakukan pendorongan dalam perbaikan spesifik
dan keselamatan pasien yang menyoroti bidang-bidang bermasalah dalam
perawatan kesehatan, memberikan bukti dan solusi hasil konsensus yang
berdasarkan nasihat para pakar.
Identifikasi pasien merupakan suatu hal yang sangat mendasar yang harus
dilakukan oleh seorang petugas kesehatan. Identifikasi pasien bermanfaat agar
pasien mendapatkan standar pelayanan dan pengobatan yang benar dan tepat
sesuai kebutuhan pasien dalam menerima layanan kesehatan, selain itu
identifikasi pasien juga mampu menghindari terjadinya kesalahan pemberian
layanan kesehatan atau hal yang tidak diharapkan yang dapat mengenai diri
pasien

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan identifikasi pasien ?
2. Apa saja keselamatan pasien ?

3
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui definisi identifikasi pasien
2. Mengetahui apa saja keselamatan pasien

D. Batasan Masalah
Makalah ini hanya membahas identifikasi pasien dan sasaran
keselamatan pasien

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Identifikasi Pasien
1. Pengertian Identifikasi Pasien

Identifikasi merupakan proses pengenalan, menempatka obyek atau


individu dalam suatu kelas sesuai dengan karakteristik tertentu (Bachtiar,
2012). Poerwadarminta (2007) berpendapat bahwa identifikasi adalah
penentuan atau penetapan identitas seorang atau benda.

Identifikasi adalah penerapan atau penentu ciri-ciri atau keterangan


lengkap seseorang. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa identifikasi adalah penempatan atau penentu identitas
seseorang atau benda pada suatu saat tertentu. Sedangkan identifikasi
yang dimaksud dala penelitian ini adalah pengecekan ulang data pasien
sebelum melaksanakan kegiatan askep pada pasien untuk kepentingan
masa perawatan selama di rumah sakit.

Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk


meningkatkan identifikasi pasien, salah satu alat yang di gunakan adalah
gelang identitas pasien. Ada beberapa tindakan atau prosedur yang
membutuhkan identifikasi pasien, yaitu pemberian obat-obatan, prosedur
pemeriksaan radiologi, intervensi pembedahan dan prosedur lainnya.

Gelang identifikasi dibedakan dalam beberapa warna dengan tujuan


yang berbeda-beda, yaitu :

1. Pink : pasien dengan jenis kelamin perempuan

2. Biru : pasien dengan jenis kelamin laki-laki

3. Merah : semua pasien yang memiliki alergi obat

4. Kuning : semua pasien dengan resiko jatuh

Ada 3 hal yang wajib ada pada gelang pengenal pasien (biru dan
pink) untuk mengidentifikasi pasien, yaitu : nama lengkap pasien, tanggal
5
lahir dan nomor rekam medis. Sedangkan untuk gelang alergi (merah)
ada 4 hal yang wajib di cantumkan, yaitu : nama lengkap, umur, nomor
rekan medis dan jenis alergi pasien.

2. Tujuan identifikasi pasien

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691, 2011 tujuan dan


maksud dari identifikasi adalah :

a. Untuk mengidentifikasi pasien yang akan menerima pelayanan


atau pengobatan

b. Kesesuaian atau pengobatan terhadap individu tersebut

3. Strategi dalam Identifikasi Pasien

Strategi yang ditawarkan dalam identifikasi pasien adalah :

a. Pastikan bahwa organisasi kesehatan memiliki system identifikasi


pasien

1. Menekankan bahwa tanggung jawab utama perawat sebelum


melakukan perawatan, pengobatan, pengambilan specimen
atau pemeriksaan klinis harus memastikan identitas pasien
secara benar

2. Mendorong penggunaan setidaknya 2 identitas (nama dan


tanggal lahir)

3. Standarisasi pendekatan untuk identifikasi pasien antara


fasilitas yang berbeda dalam sistem keperawatan kesehatan

4. Menyediakan protokol yang jelas untuk mengidentifikasi


pasien dan untuk membedakan identitas pasien dengan nama
yang sama

5. Mendorong pasien untuk berpastisipasi dalam semua tahapan


proses perawatan di rumah sakit

6. Mendorong pemberian label pada wadah yang digunakan


untuk pengambilan darah dan specime lainnya

7. Menyediakan protokol yang jelas untuk menjaga identitas


6
sampel pasien saat pra-analitis, analitis dan proses pasca
analitis

8. Menyediakan protokol yang jelas untuk mempertanyakan


hasil laboratorium atau temuan tes lain ketika mereka tidak
konsisten dengan riwayat klinis pasien

9. Menyediakan pemeriksaan berulang dan review dalam rangka


untuk mencegah multiplikasi otomatis dari kesalahan entri
pada komputer

b. Memasukkan kedalam program pelatihan atau orientasi tenaga


kesehatan tentang prosedur pemeriksaan atau verifikasi identitas
pasien

c. Mendidik pasien tentang pentingnya dan relevansi identifikasi


pasien yang benar dengan cara yang positif yang juga
menghormati kekhawatiran untuk privasi

4. Hambatan dalam Identifikasi Pasien

Dalam proses identifikasi sering ditemukan timbulnya hambatan-


hambatan. Hambatan tersebut akan menimbulkan kegagalan dalam
proses identifikasi. Sebagaimana terdapat dalam 9 solusi keselamatan
pasien rumah sakit (WorldHealthOrganitation et al.,2007), yaitu :

a. Kesulitan dalam mencapai perubahan perilaku individu untuk


memenuhi rekomendasi, termasuk penggunaan pintas dan
workarounds

b. variasi proses antar organisasi dalam geografis daerah

c. variasi proses dimana mungkin ada fasilitas regional di kelola


oleh praktisi yang sama (misalnya colour code band pergelangan
tangan dengan arti yang berbeda dalam berbagai organisasi)

d. biaya yang terkait dengan solusi teknis yang potensial

e. itegrasi teknologi dalam organisasi

f. persepsi penyedia layanan kesehatan dengan pasien terganggu


oleh verifikasi diulang identitas pasien
7
g. solusi teknologi yang gagal untuk mempertimbangkan realitas
pengaturan perawatan klinis

h. peningkatan beban kerja staff dan waktu yang dihabiskan yang


bukan untuk perawatan pasien

i. kesalahan mengetik dan memasukkan data pasien saat mendaftar


pasien dalam sistem komputerisasi

j. masalah budaya, termasuk :

1) stigma terkait dengan penggunaan gelang identifikasi

2) resiko tinggi kesalahan identifikasi pasien karena nama


struktur, kemiripan nama dan ketidakakuratan tanggal lahir
untuk pasien usia lanjut

3) pasien yang menggunakan kartu kesehatan milik orang lain


dalam rangka untuk mengakses layanan kesehatan

4) pakaian yang menutupi identitas

5) kurangnya keakraban nama lokal dengan meningkatkan


jumlah petugas kesehatan asing

5. faktor yang mempengaruhi proses identifikasi pasien dengan tepat

hal yang menyebabkan terjadinya kesalahan identifikasi, yaitu :

a. kesalahan dalam penulisan meliputi labeling dan kesalahan dalam


pengisian data yang umumnya terjadi pada petugas registrasi

b. kesalahan dalam verifikasi

c. masalah dalam komunikasi

prinsip pencegahan kesalahan yang dapat dilakukan meliputi :

a. membuat kebijakan dalam rangka mengurangi kesalahan


identifikasi

b. memberikan pelatihan dalam prosedur verifikasi melalui


orientasi dan pendidikan berkelanjutan

8
6. Akibat kesalahan identifikasi pasien

Kesalahan identifikasi pasien merupakan hal yang memiliki


hubungan erat dengan bahaya atau potensi yang berbahaya ketika
menghubungkan individu tertentu dalam sebuah tindakan atau pelayanan
kesehatan. Kesalahan identifikasi pasien memiliki potensi untuk
menimbulkan terjadinya insiden keselamatan pasien antara lain adverse
event atau kejadian tidak diharapkan (KTD), near miss atau kejadian
nyaris cedera (KNC), kejadian potensial cidera (KPC) dan kejadian tidak
cedera (KTC)

B. Keselamatan Pasien
1. Pengertian Keselamatan Pasien
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah
sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen resiko,
identifikasi dan pengelolahan hal yang berhubungan dengan resiko pasien,
pelaporan dan analisi insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko
dan mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil

2. Tujuan Keselamatan Pasien

Tujuan dari keselamatan rumah sakit adalah :

a. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit

b. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan


masyarakat

c. Menurunnya KTD di rumah sakit

d. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak


terjadi pengulangan KTD

9
3. Sasaran Keselamatan Pasien

Terdapat 6 sasaran keselamatan pasien :

a. Ketepatan identifikasi pasien

Melakukan dua kali pengecekan yaitu pertama untuk


identifikasi pasien sebagai individu yang akan menerima
pelayanan atau pengobatan. Kedua untuk kesesuaian pelayanan
atau pengobatan terhadap individu tersebut

b. Peningkatan komunikasi yang efektif

Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan kebanyakan terjadi


saat perintah diberikan secara lisan atau melalui telepon. Selain itu
kesalahan lain yang mudah terjadi adalah pelaporan kembali hasil
laboratorium klinik melalui telepon ke unit pelayanan

c. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai

Obat-obat yang perlu diwaspadai (high-alert medication) adalah


obat yang sering menyebabkan kesalahan-kesalahan serius. Obat
yang beresiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak di inginkan
(adverse outcome) seperti obat-obatan yang terlihat mirip (look
alike sound alike)

d. tepat-prosedur, tepat-pasien operasi

kesalahan ini adalah akibat dari komunikasi yang tidak efektif


atau tidak adekuat antara anggota tim bedah. Kurang melibatkan
pasien dalam penandaan (site marking) dan tidak ada prosedur
untuk verifikasi lokasi operasi juga merupakan penyebab dari
kesalahan ini

e. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan

Peningkatan biaya untuk mengatasi infeksi yang berhubungan


dengan pelayanan kesehatan merupakan keprihatinan besar bagi
pasien maupun para profesional pelayanan kesehatan. Infeksi
biasanya dijumpai dalam semua bentuk pelayanan kesehatan
termasuk infeksi saluran kemih, infeksi pada aliran darah dan
10
pneumonia

f. Pengurangan risiko pasien jatuh

Jumlah kasus jatuh cukup bermakna sebagai penyebab cidera


bagi pasien rawat inap. Dalam konteks populasi atau masyarakat
yang dilayani, pelayanan yang disediakan dan fasilitasnya. Rumah
sakit perlu mengevaluasi risiko pasien jatuh dan mengambil
tindakan untuk mengurangi resiko cedera

11
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Keselamatan (safety) menjadi isu global termasuk di rumah sakit. Rumah sakit wajib
mengupayakan pemenuhan sasaran keselamatan pasien. Sasaran keselamatan pasien
adalah melakukan pendorongan dalam perbaikan spesifik dan keselamatan pasien yang
menyoroti bidang-bidang bermasalah dalam perawatan kesehatan, memberikan bukti dan
solusi hasil konsensus yang berdasarkan nasihat para pakar.
Identifikasi pasien merupakan suatu hal yang sangat mendasar yang harus dilakukan
oleh seorang petugas kesehatan. Identifikasi pasien bermanfaat agar pasien mendapatkan
standar pelayanan dan pengobatan yang benar dan tepat sesuai kebutuhan pasien dalam
menerima layanan kesehatan, selain itu identifikasi pasien juga mampu menghindari
terjadinya kesalahan pemberian layanan kesehatan atau hal yang tidak diharapkan yang
dapat mengenai diri pasien
DAFTAR PUSTAKA

Angelia, W.K., G. D Kandou, & Ch. R. Tilaar(2012). Analisis Pelaksanaan Standar


Sasaran Keselamatan Pasien Di Unit Gawat Darurat RSUD Dr. Sam Ratulangi
Tondano Sesuai Dengan Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
Guesthi,L.M.C., Antono,S., & Sutopo, P.J. (2016) Analisis Pelaksanaan Identifikasi
Pasien Dalam Rangka Keselamatan Pasien Di Unit Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Bekasi. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol 6. Hal 43-46
KARS. (2012). Penilaian Akreditasi Rumah Sakit. Jakarta: Komisi Akreditasi Rumah
Sakit (KARS)
Simamora, R. H. (2018). Buku Ajar Keselamtan Pasien Melalui Timbang Terima Pasien
Berbasis Komunikasi Efektif: SBAR. Medan: USUpress

Anda mungkin juga menyukai