DORIS SYLVANUS
TAHUN 2017
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Salam Sejahtera,
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa hanya karena ridho dan
perkenan-Nya kita dapat menerbitkan “Buku Pintar Akreditasi
RSUD dr. Doris Sylvanus Tahun 2017”.
Buku Pintar ini memuat uraian tentang standar akreditasi rumah sakit
berdasarkan versi KARS 2012. Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu
pengakuan yang diberikan oleh pemerintah rumah sakit, karena telah
memenuhi standar yang ditetapkan. Adapun tujuan akreditasi rumah
sakit adalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, sehingga
sangat dibutuhkan oleh masyarakat khususnya di Provinsi
Kalimantan Tengah yang semakin selektif dan berhak mendapatkan
pelayanan yang bermutu.
Tim Pengarah :
Tim Pelaksana :
Sekretariat Akreditasi
Kontributor
ii | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
DAFTAR ISI
Kata Sambutan Direktur ................................................................... i
Tim Penyusun ................................................................................... ii
Daftar Isi ........................................................................................... iii
Pokja Dalam Akreditasi KARS 2012............................................... iv
Visi dan Misi RSUD dr. Doris Sylvanus .......................................... 1
5 Kompetensi Dasar Staf Rumah Sakit .......................................... 2
Assesment Awal ............................................................................... 3
Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) ............................................... 4
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) ................. 11
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) .............................. 13
Hak Pasien dan Keluarga (HPK).................................................... 18
Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK) ....................................... 24
Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK) .................. 25
Assesemen Pasien (AP) ................................................................ 31
Pelayanan Pasien (PP) ................................................................... 38
Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB) ......................................... 40
Millenium Development Goals (MDG’s : PONEK, TB, HIV) ........ 44
Manajemen Penggunaan Obat (MPO) ........................................... 45
Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI) .............................. 48
Kualifikasi Pendidikan dan Staf (KPS) ......................................... 49
Manajamen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) ............................. 50
iii | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
POKJA DALAM AKREDITASI KARS 2012
iv | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
RSUD dr. DORIS SYLVANUS
BUDAYA
“ BERSIH “
yang implementasinya berupa Bersih, ber-
Etika, Ramah, Salam, dan IndaH.
1. Terlatih BHD
2. Terlatih Hand Hygiene
3. Terlatih Kendali Bencana/APAR
4. Paham 6 SKP (Sasaran Keselamatan
Pasien)
5. Paham Pelayanan Prima/ Implementasi
Bajenta Bajorah/Visi/Misi
BH
D
OPERATOR
4. Tanda berupa ”√“ di titik yang akan dioperasi
SPIDOL dan pada formulir penandaan lokasi operasi
MARKING
SIDE
5. Tanda itu harus dibuat dengan spidol
khusus marking site dan jika
memungkinkan, harus terlihat sampai pasien
disiapkan dan diselimuti
10 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN (PMKP)
NO. PERTANYAAN JAWABAN
1. Apakah 1. Insiden meliputi Kejadian Yang Tidak
definisi IKP Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cidera
(Insiden (KNC), Kejadian Tidak Cidera (KTC), Kejadian
Keselamata Potensi Cidera
n Pasien)? (KPC), dan Kejadian Sentinel
2. Kejadian Tidak Diharapkan/KTD adalah
insiden yang mengakibatkan cidera pada pasien
3. Kejadian Nyaris Cidera/KNC adalah
terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke
pasien
4. Kejadian Tidak Cidera/KTC adalah insiden
yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul
cidera
5. Kondisi Potensial Cidera/KPC adalah
kondisi yang sangat berpotensi untuk
menimbulkan cidera, tetapi belum terjadi insiden
6. Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang
mengakibatkan kematian atau cidera yang
serius; biasanya dipakai untuk kejadian yang
sangat tidak diharapkan atau tidak dapat diterima
seperti: operasi pada bagian tubuh yang salah
7. Kejadian sentinel:
Kematian tidak terduga dan tidak terkait dengan
perjalanan alamiah atau kondisi yang mendasari
penyakitnya. Contoh: bunuh diri
Kehilangan fungsi utama ( major ) secara
permanen yang tidak terkait dengan perjalanan
alamiah penyakit
pasien atau kondisi yang mendasari penyakitnya
Salah lokasi, salah prosedur, salah pasien
operasi
Penculikan bayi atau bayi yang dipulangkan
bersama orang yang bukan orang tuanya
8. Pelaporan insiden tidak boleh lebih dari 2 x 24
jam
9. Laporkan kepada Tim/Champion di ruangan atau
instalasi
11 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
2. Bagaimana
prosedur
pelaporan Pelaporan data
insiden? oleh petugas rawat inap
Lakukan investigasi
sederhana
12 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
NO. PERTANYAAN JAWABAN
1. Bagaimana Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
penilaian Rumah Sakit telah menetapkan pemisahan
sampah sampah medis dan non medis.
medis dan
1. Sampah medis dibuang di tempat sampah
non medis/ medis berkantong plastik kuning
benda
tajam/ 2. Sampah non medis dibuang di tempat sampah
non medis berkantong plastik hitam
cair?
3. Sampah benda tajam dan jarum dibuang di
tempat sampah khusus yang tidak dapat
tembus (puncture proof) dan tidak reuse
yaitu safety box
4. Limbah cair di buang di wastafel khusus,
spoel hock atau kloset
2. Apakah Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Rumah Sakit Rumah Sakit telah menetapkan Pemisahan Pasien
menerapkan Infeksius Dan Non Infeksius Sesuai Dengan :
pemisahan Pasien ditempatkan sesuai dengan sumber
pasien infeksi, apakah lewat kontak, airbone, dan
infeksius droplet.
dan non
infeksius? LIHAT SPO PERAWATAN PASIEN
DI RUANG ISOLASI INFEKSI
3. Apakah yang Komponen kewaspadaan standar meliputi :
termasuk 1. Cuci tangan
dalam 2. APD (sarung tangan, masker, pelindung
komponen mata & wajah, gaun/ apron, scort, boot)
kewaspada 3. Peralatan perawatan pasien
an 4. Pengendalian lingkungan
standar? 5. Penanganan Linen
6. Penanganan Limbah
7. Kesehatan Karyawan
8. Penempatan Pasien
9. Penyuntikan Aman
10. Etika Batuk
11. Prosedur Lumbal Punksi
13 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
4. Bagaimanaka Semua petugas di Rumah Sakit termasuk dokter
h standart melakukan kebersihan tangan pada 5 MOMEN yang
prosedur telah ditentukan, yaitu:
cuci
tangan yang 1. Sebelum kontak dengan pasien
benar di 2. Sebelum tindakan asepsis
Rumah Sakit? 3. Setelah kontak dengan pasien
4. Setelah terkena cairan tubuh pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan
sekitar pasien
14 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
6 LANGKAH CUCI TANGAN
15 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
16 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
NO. PERTANYAAN JAWABAN
5. Apa yang dilakukan 1. Bila tertusuk jarum : cuci luka tusuk
bila terpapar/ dengan sabun antiseptik dan bilas dengan
terpajan cairan air 1 menit lalu oles alcohol. Jangan dipijit
tubuh pasien? /diisap.
17 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)
NO. PERTANYAAN JAWABAN
1. Tahukah anda Rumah Sakit bertanggung jawab untuk melindungi dan
tentang mengedepankan hak pasien dan keluarga sesuai UU
bagaimana RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit yaitu:
hak pasien
di rumah a. Pasien berhak memperoleh informasi
sakit? mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di rumah sakit
b. Pasien berhak informasi tentang hak dan
kewajiban pasien
c. Pasien berhak memperoleh layanan yang
manusiawi, adil, jujur dan tanpa
diskriminasi
d. Pasien berhak memperoleh layanan
kesehatan yang bermutu sesuai dengan
standart profesi dan standart prosedur
operasional
e. Pasien berhak memperoleh pelayanan yang
efektif dan efisien sehingga pasien terhindar
dari kerugian fisik dan materi
f. Pasien berhak mengajukan pengaduan atas
kualitas pelayanan yang didapatkan
g. Pasien berhak memilih dokter dan kelas
perawatan sesuai dengan keinginannya dan
peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
h. Pasien berhak meminta konsultasi tentang
penyakit yang dideritanya kepada dokter lain
yang mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP) baik
di dalam maupun di luar Rumah Sakit
i. Pasien berhak mendapat privasi dan
kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data-data medisnya
j. Pasien berhak mendapat informasi yang
meliputi diagnosis dan tujuan tindakan
medis, alternatif tindakan, resiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi dan
prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
serta perkiraan biaya pengobatan.
18 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
NO. PERTANYAAN JAWABAN
Tahukah anda k. Pasien berhak memberikan persetujuan
tentang atau menolak atas tindakan yang akan
bagaimana hak dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap
pasien di penyakit yang dideritanya.
rumah sakit? l. Pasien berhak didampingi keluarganya
dalam keadaan kristis.
m. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai
agama/kepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak mengganggu pasien
lainnya.
n. Pasien berhak memperoleh keamanan dan
keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di Rumah Sakit.
o. Pasien berhak mengajukan usul, saran,
perbaikan atas perilaku Rumah Sakit
terhadap dirinya.
p. Pasien berhak menolak pelayanan
bimbingan rohani yang tidak sesuai
dengan agama dan kepercayaan yang
dianutnya.
q. Pasien berhak mengeluhkan pelayanan
Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media cetak
dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
r. Pasien berhak mengeluhkan pelayanan
Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui bagian Humas
RSUD dr. Doris Sylvanus.
2. Bagaimana
prosedur Pemberian informasi dan edukasi diberikan
sesuai kebutuhan, dan diberikan oleh petugas
pemberian
dengan kompetensi yang sesuai. Dalam
informasi dan pemberian informasi dan edukasi ini dikoordinasi
edukasi oleh Panitia PKRS
kepada
pasien &
LIHAT SPO PEMBERIAN
keluarga?
INFORMASI DAN EDUKASI
19 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
NO. PERTANYAAN JAWABAN
3. Bagaimana Persetujuan Tindakan Kedokteran
prosedur
pemberian (acuan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 290 /MENKES
informed consent /PER/III /2008 TENTANG PERSETUJUAN
kepada pasien TINDAKAN KEDOKTERAN)
dan keluarga?
1. Pernyataan persetujuan (informed
consent) dari pasien didapat melalui suatu
proses yang ditetapkan rumah sakit dan
dilaksanakan oleh staf yang terlatih, dalam
bahasa yang dipahami pasien
20 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
c. Bagi pasien dibawah umur 21 tahun dan tidak mempunyai
orang tua atau orang tuanya berhalangan hadir,
persetujuan (informed consent) atau Penolakan Tindakan
Medis diberikan oleh mereka menurut hak sebagai berikut:
1) Ayah/ ibu adopsi
2) Saudara-saudara kandung
3) Induk semang
4) Wali
21 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
4. Bagaimana Pelayanan Bina Rohani terdiri dari pelayanan Bina
pasien Rohani rutin dan atas permintaan. Pasien yang
mendapatka membutuhkan pelayanan Bina Rohani akan mengisi
n informasi formulir permintaan pelayanan Bina Rohani.
Kemudian perawat akan menghubung petugas
Pelayanan terkait sesuai daftar yang ada.
Bina Rohani
di Rumah LIHAT SPO PELAYANAN DAN
Sakit? BIMBINGAN KEROHANIAN
5. Bagaimana Saat dilakukanpemeriksaan, konsultasi
Rumah Sakit akan dibatasi dengan tirai dan pada saat
melindungi pasien diantar dengan brankar atau kursi
kebutuhan roda wajib menggunakan selimut.
privasi
pasien? LIHAT SPO PRIVASI DAN KERAHASIAAN
REKAM MEDIS PASIEN
6. Bagaimana 1. Kriteria kekerasan fisik di lingkungan Rumah
Rumah Sakit Sakit terdiri atas: pelecehan seksual,
melindungi pemukulan, penelantaran dan pemaksaan
pasien fisik terhadap pasien yang dilakukan oleh
terhadap penunggu/ pengunjung pasien maupun petugas
kekerasan
2. Kecuali terdapat indikasi, petugas kesehatan
fisik? dapat melakukan pemaksaan fisik (seperti
pengekangan) sesuai standart medis dan etika
rumah sakit yang berlaku
22 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
7. Bagaimana Rumah sakit mengambil tanggung jawab untuk
prosedur beberapa atau semua barang milik pribadi pasien
penitipan yang dibawa ke rumah sakit, ada proses mencatat
nilai barang tersebut dan memastikan barang
barang tersebut tidak akan hilang atau dicuri.
milik Penitipan disentralkan di IGD dengan
pasien? Tim security sebagai penanggung
jawab.
LIHAT SPO PENITIPAN BARANG
MILIK PASIEN
8. Apa yang Rumah sakit menghormati keinginan dan pilihan
dilakukan pasien untuk menolak pelayanan resusitasi.
Rumah Sakit Keputusan untuk tidak melakukan RJP harus
jika pasien dicatat di Rekam Medis pasien dan di formulir Do
menolak/ Not Rasuscitate ( DNR ).
memberhen Informed consent dan formulir DNR harus diisi
tikan dengan lengkap dan disimpan di rekam medis
tindakan pasien.
(resusitasi)
atau Alasan diputuskannya tindakan DNR dan orang
yang terlibat dalam pengambilan keputusan
pengobatan harus di catat di rekam medis pasien dan
yang formulir DNR. Keputusan harus
diberikan? dikomunikasikan kepada semua orang yang
terlibat dalam aspek perawatan pasien.
23 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
PENDIDIKAN PASIEN & KELUARGA (PPK)
NO. PERTANYAAN JAWABAN
1. Siapa yang
Pemberian informasi dan edukasi kepada pasien
memberikan
dan keluarga diberikan oleh semua PPA
edukasi (Profesional Pemberi Asuhan) dan petugas yang
kepada berkompeten dam dikoordinasikan oleh Unit PKRS
pasien & (TERDAPAT DALAM BUKU PANDUAN
keluarga? PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA)
2. Bagaimana
prosedur
pemberian
informasi
atau LIHAT SPO PEMBERIAN INFORMASI
edukasi ATAU EDUKASI
kepada
pasien &
keluarga?
3. Bagaimana Pada saat dilakukan verifikasi pasien mampu untuk
mengetahui mengulang atau mempraktikkan materi edukasi
pencapaian yang telah diberikan atau dijelaskan oleh edukator.
keberhasila
LIHAT SPO PEMBERIAN INFORMASI
n edukasi ATAU EDUKASI
yang
diberikan?
4. Apa bukti 1. Ada bahan materi yang diberikan kepada
pasien atau keluarga seperti leaflet atau
edukasi brosur.
telah diberikan
kepada 2. Ada formulir catatan edukasi
pasien?
terintegrasi yang ditandatangani oleh
edukator (pemberi edukasi) dan
penerima edukasi
(pasien atau keluarga pasien)
yang terdapat diberkas rekam
medik.
24 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
AKSES PELAYANAN & KONTINUITAS
PELAYANAN (APK)
NO. PERTANYAAN JAWABAN
1. Bagaimana 1. Skrining dilakukan pada kontak pertama di
Prosedur dalam atau di luar Rumah Sakit untuk
Skrining di menetapkan apakah pasien dapat dilayani oleh
IGD? Rumah Sakit
2. Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase,
visual atau pengamatan, pemeriksaan fisik,
psikologik, laboratorium klinik atau
diagnostik imajing sebelumnya
25 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
2. Prioritas II (label kuning); urgent
Pasien dengan kondisi darurat yang
perlu evaluasi secara menyeluruh dan
ditangani oleh dokter untuk stabilisasi,
diagnose dan terapi definitif, potensial
mengancam jiwa/ fungsi vital bila tidak segera
ditangani dalam waktu singkat penanganan
dan pemindahan bersifat jangan terlambat.
Antara lain: pasien dengan resiko syok, fraktur
multiple, fraktur femur / pelvis, luka bakar luas,
gangguan kesadaran / trauma kepala, pasien
dengan status yang tidak jelas.
26 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
5. Bagaimana prosedur transfer yang berlaku di rumah sakit?
Derajat
0,5
Petugas Bantuan hidup
(orang keamanan dasar
tua/
Delirium)
27 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
TRANSFER INTRA RUMAH SAKIT
Standart kompetensi
dokter harus di atas
standart minimal:
Dokter:
Minimal 6 bulan
pengalaman
mengenai perawatan
pasien intensif dan
bekerja di ICU
Keterampilan bantuan
hidup dasar dan lanjut
Keterampilan
menangani
Monitor ICU
permasalahan jalan
portable yang
napas dan
Dokter, lengkap,
pernapasan, minimal
perawat, ventilator dan
Derajat level ST 3 atatu
dan TPK/ alat transfer
3 sederajat
Petugas yang
Harus mengikuti
keamanan memenuhi
pelatihan untuk
standart
transfer pasien
minimal
dengan sakit berat/
kritis
Perawat:
Minimal 2 tahun
bekerja di ICU
Keterampilan
bantuan hidup
dan lanjut dasar
Harus mengikuti
pelatihan untuk
transfer pasien
dengan sakit
berat/ kritis
28 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
6.
TRANSFER ANTAR RUMAH SAKIT
PETUGAS KETERAMPILAN PERALATAN
PENDAMPING YANG UTAMA
Pasien DIBUTUHKAN DAN JENIS
KENDARAAN
Petugas Bantuan hidup Kendaraan
ambulan dasar (BHD) high
Derajat
dependency
0 service (HDS) /
ambulan
Derajat Petugas Bantuan hidup Kendaraan
0,5 ambulan dan dasar (BHD) HDS/ ambulan
paramedis
(Orang
Tua/
Deliriu
m)
Petugas Bantuan hidup Kendaraan
ambulan dan dasar, pemberian HDS/ ambulan,
perawat oksigen, pemberian oksigen,
Obat-obatan, kenal suction, tiang
Derajat tanda deriorisasi, infuse portable,
1 keterampilan infuse pump
perawatan, dengan baterai,
trakeostomi dan oksimetri
suction
29 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
Derajat Dokter, Dokter: Ambulan
3 Perawat lengkap/
dan • Minimal 6 bulan AGD 118.
Petugas pengalaman mengenai monitor ICU
ambulan perawatan pasien intensif Portabel
dan bekerja di ICU yang
• Keterampilan bantuan lengkap,
hidup dasar dan lanjut ventilator dan
• Keterampilan menangani peralatan
permasalahan jalan transfer yang
napas dan pernapasan, memenuhi
minimal level ST 3 atau standart
sederajat minimal
Harus mengikuti
pelatihan untuk transfer
pasien dengan sakit
berat / kritis
Perawat:
30 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
ASSESMEN PASIEN (AP)
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Bagaimana prosedur pengkajian status gizi pasien di rumah
sakit?
Status gizi dinilai dengan menggunakan kriteria MUST (Malnutrition
Universal Screening Tool) untuk mengidentifikasi dan menatalaksana
pasien dewasa yang mengalami gizi buruk, kurang gizi atau obesitas
Kelima langkah MUST adalah sebagai berikut:
Langkah 1: hitung Indeks Massa Tubuh (IMT) pasien dengan
menggunakan kurva di bawah ini dan berikanlah skor.
31 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
Langkah 2: nilai prosentase kehilangan berat badan yang tak
direncanakan menggunakan tabel di bawah ini, dan berikanlah skor :
32 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
Langkah 3: nilai adanya efek/ pengaruh akut dari penyakit yang
diderita pasien, dan berikan skor ( rentang antara 0 – 2 ). Sebagai
contoh, jika pasien sedang mengalami penyakit akut dan sangat
sedikit/ tidak terdapat asupan makanan ≥ 5 hari, diberikan skor 2
Langkah 4 : tambahkan skor yang diperoleh dari langkah 1, 2, dan
3 untuk menilai adanya risiko malnutrisi
I. Skor 0 = risiko rendah
II. Skor 1 = risiko sedang
III. Skor ≥ 2 = risiko tinggi
Risiko rendah
Perawatan rutin: ulangi skrining pada pasien di rumah sakit ( tiap
minggu ), pada pasien rawat jalan (tiap bulan), masyarakat umum
dengan usia > 75 tahun ( tiap tahun)
Risiko sedang
Observasi:
o Catat asupan makanan selama 3 hari
o Jika asupan adekuat, ulangi skrining: pasien di rumah
sakit ( tiap minggu ), pada pasien rawat jalan ( tiap bulan),
masyarakat umum ( tiap 2-3 tahun )
o Jika tidak adekuat, rencanakan strategi untuk perbaikan
dan peningkatan asupan nutrisi, pantau dan kaji ulang
program pemberian nutrisi secara teratur
Risiko tinggi
Tatalaksana:
o Rujuk ke ahli gizi
o Perbaiki dan tingkatkan asupan nutrisi
o Pantau dan kaji ulang pemberian nutrisi: pada pasien di
rumah sakit ( tiap minggu ), pada pasien rawat jalan ( tiap
bulan ), masyarakat umum ( tiap bulan )
33 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
2. Bagaimana Prosedur Pengkajian Nyeri Di Rumah Sakit?
34 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
FALCCS
KATEGORI PARAMETER
O 1 2
WAJAH Tidak ada Sesekali Sering untuk
ekspresi meringis atau cemberut
tertentu atau mengerutkan konstan, rahang,
tersenyum kening ditarik, tidak
tertarik bergetar
dagu
KAKI Normal posisi Tidak nyaman, Menendang,
atau santai gelisah, tegang atau kaki
disusun
ACTIVITAS Berbaring Menggeliat, Melengkung,
dengan menggeser kaku
tenang, maju mundur,
posisi tegang
normal,
bergerak
dengan
mudah
MENANGIS Tidak ada Erangan atau Menangis terus,
teriakan rengekan, teriakan atau
(terjaga atau keluhan isak tangis,
tertidur) sesekali sering keluhan
CONSOLABIL Konten, Diyakinkan Sulit untuk
I-TAS santai oleh konsol atau
menyentuh kenyamanan
sesekali, atau sedang
memeluk berbicara,
distractable
Skor 0 : Tidak nyeri 1-3 : Nyeri ringan 4-6 : Nyeri sedang
7-10: Nyeri hebat
35 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
WONG BAKER FACES RATING SCALE DAN NUMERIC SCALE
COMFORT SCALE
KATEGORI SKOR
KEWASPADAAN 1. Tidur pulas/ nyenyak
2. Tidur kurang nyenyak
3. Gelisah
4. Sadar sepenuhnya dan waspada
5. Hiper alert
KETENANGAN 1. Tenang
2. Agak cemas
3. Cemas
4. Sangat cemas
5. Panik
DISTRESS 1. Tidak ada respirasi spontan dan tidak ada
PERNAPASAN batuk
2. Respirasi spontan dengan sedikit /tidak ada
respon terhadap ventilasi
3. Kadang-kadang batuk atau terdapat tahanan
terhadap ventilasi
4. Sering batuk, terdapat tahan/ perlawanan
terhadap ventilator
5. Melawan secara aktif terhadap ventilator,
batuk terus menerus /tersedak
MENANGIS 1. Bernapas dengan tenang
2. Terisak-isak
3. Meraung
4. Menangis
5. Berteriak
PERGERAKAN 1. Tidak ada pergerakan
2. Kadang-kadang bergerak perlahan
3. Sering bergerak perlahan
4. Pergerakan aktif/ gelisah
5. Pergerakan aktif termasuk badan dan kepala
36 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
TONUS OTOT 1. Otot rileks sepenuhnya, tidak ada tonus otot
2. Penurunan tonus otot
3. Tonus otot normal
4. Peningkatan tonus otot dan fleksi jari tangan
dan kaki
5. Kekakuan otot ekstrim dan fleksi jari tangan
dan kaki
TEGANGAN 1. Otot wajah relaks sepenuhnya
WAJAH 2. Tonus otot wajah normal, tidak terlihat
tegangan otot wajah yang nyata
3. Tegangan beberapa otot wajah terlihat nyata
4. Tegangan hampir seluruh otot wajah
5. Seluruh otot wajah tegang, meringis
TEKANAN 1. Tekanan darah di bawah batas normal
DARAH BASAL 2. Tekanan darah berada di atas normal secara
konsisten
3. Peningkatan tekanan darah sesekali ≥15%
diatas batas normal (1-3 kali dalam observasi
selama dua menit)
4. Seringnya peningkatan tekanan darah ≥15%
diatas batas normal ( >3 kali dalam observasi
selama dua menit )
5. Peningkatan tekanan darah terus-menerus
≥15%
DENYUT 1. Denyut jantung di bawah batas normal
JANTUNG 2. Denyut jantung berada di batas normal
BASAL secara konsisten
3. Peningkatan denyut jantung sesekali ≥15%
diatas batas normal (1-3 kali dalam observasi
selama dua menit)
4. Seringnya peningkatan denyut jantung ≥15%
diatas batas
TOTAL SKOR
37 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
PELAYANAN PASIEN (PP)
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Apa saja yang 1. Pasien keadaan darurat
termasuk LIHAT SPO TRIASE
pasien dan 2. Pasien menggunakan layanan resusitasi
pelayanan
3. Pasien dengan pemberian darah dan
berisiko tinggi produk darah
di Rumah Sakit?
4. Pasien yang menggunakan alat bantu
kehidupan
5. Pasien yang menderita penyakit menular
dan penurunan kekebalan tubuh
(immune-suppressed)
6. Pasien yang menjalani dialysis
7. Pasien yang menggunakan alat
pengekang (restraint)
8. Pasien lanjut usia, orang dengan
keterbatasan, anak-anak, dan populasi
yang berisiko disiksa
9. Pasien yang mendapat kemoterapi
/terapi risiko tinggi
2. Bagaimana 1. Makanan disiapkan dan disimpan dengan
prosedur cara mengurangi risiko kontaminasi dan
penyimpanan, pembusukan
penyajian, dan secara tepat waktu
2. Makanan didistribusi
pendistribusian dan memenuhi permintaan
makanan pada
pasien? LIHAT SPO PENYIMPANAN MAKANAN
KERING DI INSTALASI GIZI
LIHAT SPO PENYAJIAN MAKANAN
SEGAR DI INSTALASI GIZI
LIHAT SPO PENYAJIAN MAKANAN
PASIEN RAWAT INAP
LIHAT SPO PENDISTRIBUSIAN
MAKANAN PASIEN
38 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
3. Bagaimana Rumah sakit memahami kebutuhan pasien yang
prosedur unik pada akhir kehidupan dengan menyediakan
penanganan pelayanan bimbingan rohani bagi pasien tahap
pasien-pasien terminal.
dalam tahap
terminal? LIHAT SPO PELAYANAN PASIEN
TAHAP TERMINAL
4. Bagaimana
prosedur Restrain adalah suatu metode/cara
penanganan pembatasan/restriksi yang disengaja terhadap
pasien restraint? gerakan / perilaku seseorang
Jenis-jenis :
1. Pembatasan fisik
2. Pembatasan mekanis
3. Pembatasan kimia
39 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
PELAYANAN ANESTESI & BEDAH (PAB)
NO
1.
DERAJAT SEDASI
Sedasi Sedasi
Sedasi
ringan/ sedang Anestesi
berat/
minimal (pasien umum
dalam
Anxiolysis sadar)
Respon Respon Merespon Merespon Tidak sadar,
normal terhadap setelah meskipun
terhadap stimulus diberikan dengan
stimulus herbal sentuhan stimulus stimulus nyeri
berulang/
stimulus
nyeri
40 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
2. Menghindari Wrong site, wrong prosedur, wrong person sugery
41 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
3. Dalam kasus-kasus dimana tidak dilakukan penandaan, alasan
harus dapat dijelaskan dan dipertanggungjawabkan. Untuk pasien
dengan warna kulit gelap, boleh digunakan warna selain hitam atau biru
gelap (biru tua) agar penandaan jelas terlihat, misalnya WARNA HIJAU
ATAU BIRU.
4. Proses sign in, time out dan sign out ini dipandu oleh perawat
sirkuler dan diikuti oleh penata anestesi/dokter anestesi,
dokter bedah/operator, perawat ok.
42 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
43 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs)
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Apa yang Anda Rumah sakit melaksanakan program PONEK
ketahui tentang (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
PONEK Rumah Komprehensif) untuk menurunkan angka
Sakit? kematian bayi dan meningkatkan kesehatan
ibu.
44 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
MANAJEMEN PENGGUNAAN OBAT (MPO)
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Apa saja daftar Daftar obat-obatan NORUM (Nama Obat Rupa
obat-obatan Ucapan Mirip) /LASA (Look A Like Sound
yang termasuk Alike) dapat ditemukan di SPO Obat-obatan
dalam NORUM? Norum/ Lasa dan juga pada buku Quality dan
Safety.
Contoh obat look alike adalah obat-obat dengan
tampilan yang mirip namun sebenarnya berbeda
dosis ( misalnya amlodipin 5 mg dan amlodipin 10
mg) sementara contoh obat sound alike adalah
azitromycin dan eritromycin (terdengar mirip)
45 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
NO. PERTANYAAN JAWABAN
4. Bagaimana alur Baik dokter maupun perawat yang menemukan
pelaporan terjadinya medication error boleh melaporkan
insiden apabila kejadian tersebut.
terjadi
LIHAT SPO PEMANTAUAN DAN
medication
PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT
error?
5. Bagaimana Resep Harus Memenuhi Kelengkapan:
kebijakan Rumah
Sakit tentang 1. Nama pasien, nomor rekam medis, tanggal
persyaratan lahir atau umur pasien (jika tidak dapat
mengingat tanggal lahir) dan berat badan
resep yang
pasien (untuk pasien anak )
lengkap? 2. Nama dokter, tanggal penulisan resep dan
ruang pelayanan
3. Mengisi kolom riwayat alergi obat pada
bagian kanan atas lembar resep manual
4. Menuliskan tanda R/ pada setiap sediaan.
Untuk nama obat tunggal ditulis dengan
nama generik. Untuk kombinasi ditulis
sesuai nama dalam Formularium
dilengkapi dangan bentuk sediaan obat
(contoh: 500 mg ,1 garam)
5. Bila obat berupa racikan bertuliskan nama
setiap jenis/ bahan obat dan jumlah bahan
obat untuk bahan padat: microgram,
milligram, gram, dan untuk cairan: tetes,
milliliter, liter.
6. Pencampuran obat dalam satu sediaan
tidak dianjurkan, kecuali sediaan dalam
bentuk campuran tersebut telah terbukti
aman, dan efektif
7. Aturan pakai (frekuensi, dosis, rute
pemberian). Untuk aturan pakai jika perlu
atau prn atau “pro re nata“, harus
dituliskan dosis maksimal dalam sehari.
46 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
NO PERTANYAAN JAWABAN
6. Bagaimana Pemberian obat menggunakan prinsip 7
prosedur besar:
pemberian obat 1. Benar pasien
yang berlaku di 2. Benar indikasi
Rumah Sakit?
3. Benar obat
4. Benar dosis
5. Benar cara pemberian
6. Benar waktu pemberian
7. Benar dokumentasi
47 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
MANAJEMEN KOMUNIKASI & INFORMASI
(MKI)
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Adakah Ada, standariasi singkatan dan symbol termuat
standarisasi dalam petunjuk pengisian rekam medik dan
singkatan dan terdapat disetiap ruangan
simbol yang boleh
dipakai di Rumah
Sakit?
2. Bagaimana cara Rumah sakit memberikan akses kewenangan
Rumah Sakit diberikan kewenangan mengakses rekam medis
melindungi klinis pasien adalah para praktisi kesehatan
berkas rekam (DPJP ,residen ,dan perawat) yang memberikan
medis pasien layanan kepada pasien tersebut
kehilangan /
kerusakan /
penyalahgunaan
?
48 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
KUALIFIKASI & PENDIDIKAN STAFF (KPS)
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Dapatkah Anda 1. Uraian jabatan adalah proses, metode dan
menjelaskan teknik untuk memperoleh data jabatan yang
uraian jabatan diolah menjadi informasi jabatan dan
Anda? disajikan untuk kepentingan program
pegawai serta memberikan umpan balik
bagi organisasi dan tatalaksana.
49 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
MANAJEMEN FASILITAS & KESELAMATAN (MFK)
NO PERTANYAAN JAWABAN
1.
PROSEDUR EVAKUASI
1. Tetap tenang, jangan panik,
jangan berlari, ikuti petunjuk
arah evakuasi atau dari petugas
evakuasi
2. Jangan coba mengambil barang
yang tertinggal
3. Lepaskan sepatu hak tinggi
4. Gunakan tangga darurat
terdekat menuju jalur
evakuasi
5. Jangan gunakan lift, lift tidak
bekerja sewaktu alarm berbunyi
6. Jalan merangkak menuju tangga
darurat, bila lorong dipenuhi
asap
7. Tutup hidung dan mulut dengan
sapu tangan atau tissue yang
telah dibasahi air guna
menghindari dari kemungkinan
menghirup zat-zat beracun
8. Keluar menuju tempat
berhimpun di halaman rumah
sakit atau titik kumpul
50 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
NO PERTANYAAN JAWABAN
2. Bagaimana Helm Berwarna :
penggunaan
helm darurat? 1. MERAH :
Bertugas memadamkan Api dan
membawa APAR (Alat Pemadam Api
Ringan)
2. BIRU :
Bertugas mengamankan Pasien
/Manusia
3. KUNING :
Bertugas mengamankan Alat Medis
4. PUTIH :
Bertugas mengamankan Arsip
51 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
3. Waktu pemadaman listrik, genset akan berfungsi dan listrik akan
berfungsi kembali. Untuk beberapa lokasi seperti ICU, OK, Radiologi,
dan Laboratorium (alat-alat laboratorium) bila terjadi gangguan aliran
listrik maka akan diback up dengan UPS sehingga tidak terdapat jeda
waktu
4. JALUR EVAKUASI
6. Asrama diklit, apotik kimia farma, dan gedung diklit jalur evakuasi
menuju titik kumpul di halaman gedung diklit sebelah selatan pintu
gerbang
52 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I
KODE DARURAT
HAL-HAL
YANG PERLU KODE SIMBOL PANGGILAN DARURAT
DIWASPADAI
KEGAWAT
DARURATAN
MEDIS
( CARDIO Biru
222 (Bagian Informasi)
PULMONARY
ARREST)
GANGGUAN
Abu-abu
KEAMANAN 146 (Bagian Keamanan/
Security)
PENCULIKAN Merah
BAYI Muda 210 (Bagian Informasi)
GEMPA Hijau
210 (Bagian Informasi)
ANCAMAN
BOM
HITAM 210 (Bagian Informasi)
PERINTAH
UNTUK
EVAKUASI UNGU
210 (Bagian Informasi)
53 | B U K U P I N T A R A K R E D I T A S I