Anda di halaman 1dari 2

HOSPITAL BY LAWS SEBAGAI PEDOMAN TATA KELOLA

RUMAH SAKIT
o Pihak yang berwenang untuk menetapkan
peraturan internal sebuah rumah sakit adalah
o Rumah Sakit sebagai suatu organisasi yang pemilik atau yang mewakili, sehingga Hospital by
bergerak di bidang pelayanan kesehatan yang Laws merupakan produk hukum dari suatu organ
setiap hari berhubungan dengan pasien yang lebih tinggi dari Direktur Rumah Sakit.
merupakan suatu institusi yang sangat kompleks
dan berisiko tinggi (high-risk), terlebih dalam o Secara Yuridis, Hospital by Laws tidak dapat
kondisi lingkungan regional dan global yang dicampur dengan aturan lain yang ditetapkan oleh
sangat dinamis perubahan-perubahannya seperti Direktur Rumah Sakit, kekeliruan utama dalam
saat sekarang ini.
memahami Hospital by Laws adalah ketika
o Tidak jarang kita mendengar keluhan-keluhan
menganggap bahwa Hospital by Laws sebagai
masyarakat bahwa Rumah Sakit tidak memberikan
pelayanan yang baik, bahkan beberapa Rumah seperangkat Standar Operasional Prosedur (SOP)
Sakit dituntut secara hukum karena dinilai rumah sakit, kebijakan tertulis rumah sakit, job
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan description tenaga kesehatan dan petugas rumah
harapan Pasien dan Keluarga. sakit, sehingga dengan kekeliruan pemahaman
o Di samping itu, kecenderungan masyarakat tersebut rumah sakit menganggap telah memiliki
menggunakan media sosial dalam menyampaikan Hospital by Laws
keluh kesahnya atas pelayanan Rumah Sakit
menjadi ancaman yang serius bagi perkembangan HOSPITAL BY LAWS BUKAN MENGATUR
bisnis Rumah Sakit. KEBIJAKAN TEKNIS OPERASIONAL RUMAG
SAKIT MELAINKAN MENGATUR HAL HAL
o Rumah Sakit dituntut untuk memberikan SEBAGAI BERIKUT
pelayanan dengan standar pelayanan dan tingkat
1. Organisasi pemilik Rumah Sakit atau yang
profesionalisme yang tinggi kepada Pasien,
mewakili.
sehingga untuk itu guna memenuhi tuntutan dan 2. Peran, tugas, dan kewenangan pemilik Rumah
melindungi pemilik Rumah Sakit, penyelenggara Sakit atau yang mewakili.
rumah sakit, tenaga kesehatan serta melindungi 3. Peran, tugas, dan kewenangan Direktur Rumah
pasien. Sakit.
4. Organisasi Staf Medis.
o Rumah Sakit berkewajiban untuk menyusun dan 5. Peran, tugas, dan kewenangan Staf Medis.
melaksanakan Peraturan Internal Rumah Sakit
(Hospital by Laws) sebagaimana diatur pada
Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang HOSPITAL BY LAWS MEMILIKI FUNGSI
Rumah Sakit Pasal 29 ayat (1) huruf (r), di
1. Sebagai acuan bagi pemilik Rumah Sakit dalam
samping peraturan lainnya yang ditetapkan oleh
melakukan pengawasan Rumah Sakit.
Rumah Sakit sebagai pedoman dalam mengelola 2. Sebagai acuan bagi direktur rumah sakit dalam
Rumah Sakit. mengelola rumah sakit dan menyusun kebijakan
yang bersifat teknis operasional.
o Sesuai dengan Perjelasan Pasal 29 ayat (1) huruf
3. Sarana untuk menjamin efektifitas, efisiensi dan
(r) Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang mutu.
Rumah Sakit, Peraturan Internal Rumah Sakit 4. Sarana perlindungan hukum bagi semua pihak
(Hospital by Laws) merupakan peraturan yang berkaitan dengan Rumah Sakit.
organisasi Rumah Sakit (Corporate by Laws) dan 5. Sebagai acuan bagi penyelesaian konflik di
Peraturan Staf Medis Rumah Sakit (Medical Staff Rumah Sakit antara pemilik, direktur rumah sakit
by Laws) yang disusun dalam rangka dan staf medis.
menyelenggarakan tata kelola Perusahaan yang 6. Untuk memenuhi persyaratan akreditasi rumah
baik (Good Corporate Governance) dan tata kelola sakit.
klinis yang baik (Good Clinical Governance).
o Secara garis besar Rumah Sakit di Indonesia
terdiri dari Rumah Sakit yang dikelola oleh
o Pemeran utama dalam pembuatan Peraturan Pemerintah dan Rumah Sakit yang dikelola oleh
Internal pada Rumah Sakit menurut JCAHO (Joint Swasta, dimana terdapat perbedaan substansi
Commission on antara Hospital by Laws Rumah Sakit Pemerintah
dan Rumah Sakit Swasta yaitu karena faktor
kepemilikan dan status badan hukum, model
Accreditation of Health Organization) adalah Governing Body, Visi dan Misi, perbedaan Struktur
“Governing Body” yakni pemegang kekuasaan Organisasi, Corporate Culturnya, model
tertinggi (ultimate power) dalam organisasi Rumah Organisasi Komite Medik yang dibentuk, Status
Sakit (Pemilik atau yang mewakili).
Kepegawaian Staf Medis dan faktor Tipe Rumah
Sakit.

o Oleh karena itu, penyusunan Hospital by Laws


harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
masing-masing Rumah Sakit sepanjang tidak
bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku
serta berpedoman pada Pedoman Penyusunan
Hospital By Law antara lain sebagaimana diatur
pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang
Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit
(Hospital by Laws), Keputusan Menteri Kesehatan
No. 631/Menkes/SK/IV/2005 tentang Pedoman
Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff by
Laws), untuk kemudian Hospital by Laws yang
telah ditetapkan harus disosialisasikan pada setiap
lapisan organisasi Rumah Sakit.

o Apabila Rumah Sakit telah membuat dan


menetapkan Hospital by Laws dengan baik dan
dipatuhi sebagaimana mestinya, maka akan
menciptakan kepastian hukum baik bagi Pemilik,
Pengelola, Tenaga Kesehatan dan masyarakat.
o Oleh karena Hospital by Laws bukanlah suatu
peraturan standar yang dapat diterapkan begitu
saja bagi setiap rumah sakit dan bukan
merupakan suatu peraturan yang memuat
ketentuan yang individual, namun merupakan
aturan yang juga bersinggungan dengan hukum
perdata, pidana, dan administrasi dianjurkan untuk
berkonsultasi dengan ahli hukum dalam
penyusunannya.

Anda mungkin juga menyukai