SANKSI ETIKA
1. Risk
Management
“3 waves of change
3.Quality 2.Patient
within the health service,
Management Safety
with a different root”
Indonesia 4. SJSN…….?
Vanostenberg,P.,Integrating Quality, Patient Safety & Risk Management, World Hospitals And Health Services, Official Journal of IHF, vol
41,no2, 2005.
Pelayanan Rumah Sakit di era Industri 4.0
BIG DATA ANALYSIS – SMART FACTORY – CYBER PHYSICAL SYSTEM – INTERNET OF THINGS –
INTEROPERABILITY -
Sumber : medgadget.com
Smart Care – essence-grp.com
Hospital 4.0 - Benefit
Mudah
Efisien
Cepat
Akurat
Praktis
Puas
RISIKO RISIKO RISIKO
HUKUM
Era Industri 4.0
RUMAH SAKIT
GROWTH
LAYANAN KLINIS
Regulasi – Metode -
Kompetensi FASILITAS RS
ADMINISTRATIF
• Risiko hukum adalah risiko yang timbul
karena ketidakmampuan manajemen
perusahaan dalam mengelola munculnya
permasalahan hukum yang dapat
menimbulkan kerugian atau kebangkrutan
bagi perusahaan.
Risiko Hukum • Risiko hukum antara lain dapat bersumber
daripada operasional, perjanjian dengan
pihak ketiga, ketidakpastian hukum dan
kelalaian penerapan hukum, hambatan
dalam proses litigasi untuk penyelesaian
klaim, serta masalah yurisdiksi antar negara.
-Wikipedia-
Pelanggaran Administratif (sertifikasi, Ijin Praktik,
Perijinan Fasilitas, Lingkungan dan SDM, keuangan,
hak Paten, dll).
Risiko Hukum untuk Pelayanan Klinis dan Non Klinis
RISIKO (kompetensi, KTD, pelanggaran rahasia pasien, fraud
oleh staf maupun direksi, dll).
HUKUM Risiko hukum atas Fasilitas bangunan dan pra sarana
RUMAH pendukung serta peralatan.
KARENA
28
FRAUD
MIS
SABOTAGE KOMUNIKASI
INSIDEN
KOMPLIKASI CEROBOH
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2009
TENTANG RUMAH SAKIT
ADMINISTRATIF
Pasal 62
Setiap orang yang dengan sengaja menyelenggarakan Rumah Sakit tidak memiliki izin sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 25 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak
Rp. 5.000.000.000,00- (lima milyar rupiah).
Pasal 63
(1) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 UU RS dilakukan oleh korporasi, selain
pidana penjara dan denda terhadap pengurusnya, pidana yang dapat dijatuhkan terhadap korporasi berupa
pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali dari pidana denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62.
(2) Selain pidana denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1), korporasi dapat dijatuhi pidana tambahan
berupa:
•pencabutan izin usaha; dan/atau
•pencabutan status badan hukum.
Note : Pasal 25 ayat (1) : Setiap penyelenggara Rumah Sakit wajib memiliki izin.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2009
TENTANG RUMAH SAKIT
Pasal 44
• Dapat menolak mengungkapkan segala informasi kepada publik yang
berkaitan dengan rahasia kedokteran.
• Pasien dan/atau keluarga yang menuntut RS dan
menginformasikannya melalui media massa, dianggap telah
melepaskan hak rahasia kedokterannya kepada umum.
• Penginformasian kepada media massa sebagaimana dimaksud ayat
(2) memberikan kewenangan kepada RS untuk mengungkapkan
rahasia kedokteran pasien sebagai hak jawab RS.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT
Pasal 45
• RS tidak bertanggung jawab secara hukum apabila pasien dan/atau
keluarganya menolak atau menghentikan pengobatan yang dapat berakibat
kematian pasien setelah adanya penjelasan medis yang komprehensif.
• RS tidak dapat dituntut dalam melaksanakan tugas dalam rangka
menyelamatkan nyawa manusia.
UU no 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
Pasal 83
(1) Setiap orang yang memberikan pelayanan kesehatan pada
bencana harus ditujukan untuk penyelamatan nyawa,
pencegahan kecacatan lebih lanjut, dan kepentingan terbaik
bagi pasien.
(2) Pemerintah menjamin perlindungan hukum bagi setiap
orang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki.
Identifikasi area
potensial berisiko
Lakukan “Grading
hukum : Metode
Risiko Hukum” , untuk
Pelayanan Klinis dan
menentukan urgensi
Pelayanan Non Klinis,
mitigasinya.
SDM, Fasilitas,
Manajemen Perijinan dan lainnya.
Risiko Hukum
Rumah Sakit Selalu monitor dan
Lakukan upaya
evaluasi upaya
terstruktur untuk
mitigasi yang
mitigasi risiko.
dilakukan.
Kesimpulan
• Industri 4.0 mendorong disrupsi pengelolaan rumah sakit.
• Regulasi Pemerintah belum mampu mengakomodir efek
industrialisasi 4.0.
• Regulasi tentang perumahsakitan wajib dipahami dan diperhatikan
oleh pimpinan RS, karena risiko gugatan/tuntutan hukum memiliki
potensi besar kerugian besar RS.
• Selain Komite Profesi , Komite Etik, tim Kredensial, perhatikan juga
kompetensi staf Tim Humas RS, tim Legal dan manajemen risiko RS.
• Pendekatan Humanis tetap mempunyai peran penting dalam
pelayanan.
Yang harus dilakukan Patient Centered Care
Patient Centered Care - A Conceptual Model and Review of the State of the Art
Ravishankar Jayadevappa and Sumedha Chhatre. The Open Health Services and Policy Journal, 2011, 4, 15-25
THE DECISION MAKING PROCESS, A PATIENT CENTERED APPROACH:
AN ESSENTIAL PART OF A PATIENT-CENTERED APPROACH TO MEDICINE, CALLED
COLLABORATION
The Patient's
family:
Involved in
Decision -Making
Patient Centered Care - A Conceptual Model and Review of the State of the Art
Ravishankar Jayadevappa and Sumedha Chhatre. The Open Health Services and Policy Journal, 2011, 4, 15-25
Implikasi dalam Pelayanan
The Patient's family:
1.Involved in Decision Making :
a. The Voice of patients and family
b. The Choice of patients and Family
2.Team work
Health Care Team (physicians, nurses and technicians ) :
Interdisciplinary Team Model/Approach
3. Based on Regulations
The health care Institutions (hospitals, insurance companies, etc.)
setting facility design base on regulations
Patients Satisfactions
Hubungan Tenaga Medis-Pasien
dalam pelayanan kesehatan
TENAGA PASIEN
MEDIS
KEPERCAYAAN
KEAHLIAN & KEWENANGAN
STANDAR PROFESI