PENDAHULUAN
2. Tujuan Khusus
a. Terbentuknya persamaan pemahaman, persepsi dan cara pandang penyelenggaraan komite
medis di RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso.
b. Terselenggaranya komite medis di RSU Dr. H. Koesnadi Bondowosoyang memiliki makna
signifikan terhadap tata kelola klinis (clinical governance) yang baik dalam pelayanan
kesehatan di RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso.
c. Terbangunnya iklim profesionalisme tenaga medis dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan di RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso.
1.3 SASARAN
Sasaran Pedoman Pengorganisasian komite medis di RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso adalah :
1. DirekturRSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso.
2. Wakil Direktur Medis dan Medis RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso.
3. Kepala Medisg Medis RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso.
4. Komite Medis RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso.
3) Motto
Kepuasan Pelanggan Adalah Kebanggaan Kami.
4) Nilai Dasar
1. Profesionalisme dalam berfikir.
2. Profesionalisme dalam berucap.
3. Profesionalisme dalam bersikap.
5. Tujuan
Sebagai pedoman bagi Rumah Sakit Umum Dr. H. Koesnadi Bondowoso khusunya komite
medis dalam melaksanakan kegiatan untuk menjaga dan meningkatkan profesionalisme
perawat dan bidan dalam memberikan pelayanan.
b) Tujuan Khusus
1. Terbentuknya persamaan pemahaman, persepsi dan cara pandang penyelenggaraan
komite medis di RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso.
2. Terselenggaranya komite medis di RSU Dr. H. Koesnadi Bondowosoyang memiliki
makna signifikan terhadap tata kelola klinis (clinical governance) yang baik dalam
pelayanan kesehatan di RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso.
3. Terbangunnya iklim profesionalisme tenaga medis dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan di RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso.
Direktur
Ketua Kabid
Komite Medis Medis
Sekretaris
B. Peran
Peran Komite Medis di Rumah Sakit Umum Dr. H. Koesnadi Bondowoso adalah sebagai berikut :
1) Memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan profesi medis dan kemedisan melalui kegiatan
terorganisasi.
2) Mempertahankan pelayanan medis dan kemedisan yang berkualitas dan aman bagi pasien dan
keluarganya.
3) Menjamin tersedianya medisdan medis yang kompeten, etis sesuai kewenangannya.
4) Menyelesaikan masalah medis dan kemedisan yang terkait dengan disiplin etik dan moral
perawat/medis.
5) Melakukan kajian berbagai aspek medis dan kemedisan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
6) Menjamin diterapkannya standar praktek, asuhan dan prosedur medis dan kemedisan.
7) Membangun dan membina hubungan kerja tim di dalam rumah sakit.
8) Merancang mengimplementasikan serta memantau dan menilai ide-ide baru.
9) Mengkomunikasikan, mendidik, negosiasi dan merekomendasikan hasil kinerja perawat/medis
untuk pengembangan karirnya.
C. Fungsi
Fungsi kepengurusan Komite Medis di Rumah Sakit Umum Dr. H. Koesnadi Bondowoso adalah
sebagai berikut :
D. Tugas
Secara garis besar tugas dari Komite Medis di Rumah Sakit Umum Dr. H. Koesnadi Bondowoso
adalah:
1) Menyusun dan menetapkan standar asuhan medis/kemedisan di Rumah Sakit.
2) Memantau pelaksanaan asuhan medis/kemedisan.
3) Menyusun model praktek medis/kemedisan profesional.
4) Memantau dan membina perilaku etik dan professional tenaga medis/kemedisan.
5) Meningkatkan profesionalisme medis/kemedisan melalui peningkatan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK).
6) Bekerja sama dengan Direktur atau Medisg Medis dalam melaksanakan program kewenangan
tenaga perawat/medis.
7) Memberikan rekomendasi dalam rangka pemberian kewenangan profesi bagi tenaga
perawat/medis yang akan melakukan tindakan asuhan medis/kemedisan.
8) Mengkoordinir dan menyampaikan laporan kegiatan-kegiatan Komite Medis kepada seluruh
tenaga perawat/medis.
B. Sekretaris
Sekertaris Komite Medis mempunyai tugas pokok dan fungsinya yaitu sebagai berikut :
1. Melaksanakan kegiatan tatausaha/kesekretariatan dan kerumahtanggaan Komite Medis.
2. Membuat agenda kerja bersama Ketua Komite dan Sub Komite Medis.
3. Menyusun dan memfasilitasi proses pelaksanaan program Komite Medis
4. Melaksanakan tugas-tugas kesekretariatan kegiatan Komite Medis.
5. Membuat dan mengedarkan undangan rapat-rapat yang terkait dengan kegiatan Komite
Medis.
6. Membuat notulen rapat dan membuat laporan kepada pihak terkait.
7. Mengendalikan surat masuk dan keluar Komite Medis.
8. Melaksanakan hal-hal yang ditugaskan oleh ketua Komite Medis yang berkaitan dengan
lingkup tanggung jawab sebagai sekretaris komite.
8.1 PENGERTIAN
Pembinaan dan pengawasan Komite Medis di Rumah Sakit adalah suatu proses penilaian, umpan
balik serta perbaikan seluruh kegiatan Komite Medis di Rumah Sakit secara komprehensif dan
berkesinambungan. Pembinaan dan pengawasan dilakukan oleh unsur-unsur pimpinan dan Satuan
Pemeriksa Internal (SPI) Rumah Sakit.
Rapat anggota Komite Medis dilakukan secara berkala diikuti oleh seluruh anggota. Selain itu
Komite Medis melaksanakan kerja sama dan koordinasi secara berkala dan berkesinambungan melalui
rapat koordinasi medis. Rapat yang dilaksanakan oleh Komite Medis meliputi rapat kerja, rapat pleno,
dan rapat tahunan.
Perlu kajian mendalam untuk mengidentifikasi masalah yang menjadi kendala bagi Komite Medis
dalam menjalankan perannya. Makaperlu adanya evaluasi dan monitoring secara berkala untuk menilai
sudah sejauh mana kemampuan Komite Medis untuk berperan dalam menjamin mutu asuhan medis di
Rumah Sakit Umum Dr. H. Koesnadi Bondowoso.
Buku pedoman ini disusun berdasarkan Pedoman Penyelenggaraan Komite Medis di Rumah Sakit
dalam lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 755 Tahun 2011 Tentang Komite Medis Rumah
Sakit, yang telah disesuaikan dengan kondisi di Rumah Sakit Umum Dr. H. Koesnadi Bondowoso.
Dengan adanya buku pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai panduan bagi Komite
Medis Rumah Sakit Umum Dr. H. Koesnadi Bondowoso dalam melaksanakan tugasnya dalam rangka
menjaga profesionalisme tenaga medis dan kemedisan, sehingga pelayanan medis dan kemedisan yang
diberikan sesuai dengan standar kompetensi profesi.
Bondowoso, 2015
Komite Medis
Rumah Sakit Umum Dr. H. Koesnadi
Bondowoso
KETUA
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
Peraturan Menteri Kesehatan ini bertujuan untuk mengatur tata kelola klinis (clinical governance)
yang baik agar mutu pelayanan medis dan pelayanan kemedisan yang berorientasi pada keselamatan
pasien di rumah sakit lebih terjamin dan terlindungi serta mengatur penyelenggaraan komitemedis di
setiap rumah sakit dalam rangka peningkatan profesionalisme tenaga medisdan medis.
Pasal 3
1) Untuk mewujudkan tata kelola klinis (clinical governance) yang baik sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2, semua pelayanan medis dan kemedisan yang dilakukan oleh setiap tenaga
medisn di rumah sakit dilakukan atas penugasan klinis kepala/direktur rumah sakit.
2) Penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa pemberian kewenangan klinis medis
(clinical nursing privilege) oleh kepala/direktur rumah sakit melalui penerbitan surat penugasan
klinis (clinical appointment) kepada tenaga medis yang bersangkutan.
3) Surat penugasan klinis (clinical appointment) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diterbitkan
oleh kepala/direktur rumah sakit setelah mendapat rekomendasi dari Komite Medis.
4) Dalam keadaan darurat kepala/direktur rumah sakit dapat memberikan surat penugasan klinis
(clinical appointment) tanpa rekomendasi Komite Medis.
5) Rekomendasi Komite Medis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan setelah dilakukan
kredensial.
BAB II
KOMITE MEDIS
Bagian Kesatu
Umum
Komite Medis dibentuk dengan tujuan untuk menyelenggarakan tata kelola klinis (clinical governance)
yang baik agar mutu pelayanan medis dan kemedisan yang berorientasi pada keselamatan pasien
lebih terjamin dan terlindungi.
Pasal 5
1) Komite Medis merupakan organisasi non struktural yang dibentuk di rumah sakit oleh
Direktur/Kepala Rumah Sakit.
2) Komite Medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bukan merupakan wadah perwakilan dari staf
medis.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi dan Keanggotaan
Pasal 6
Kepengurusan Komite Medis dibentuk dan disyahkan oleh Direktur/Kepala rumah sakit.
Pasal 7
2) Dalam keadaan keterbatasan sumber daya, susunan organisasi Komite Medis sekurang-
kurangnya dapat terdiri dari:
a. ketua dan sekretaris tanpa subkomite; atau
b. ketua dan sekretaris merangkap ketua dan anggota subkomite.
Pasal 8
Pasal 9
1) Ketua Komite Medis ditetapkan oleh Direktur/kepala rumah sakit dengan memperhatikan masukan
dari staf medis yang bekerja di rumah sakit.
2) Sekretaris komite medis dan ketua subkomite ditetapkan oleh Direktur / Kepala rumah sakit
berdasarkan rekomendasi dari ketua komite medis dengan memperhatikan masukan dari staf
medis yang bekerja di rumah sakit.
Pasal 10
1) Direktur/Kepala rumah sakit menetapkan kebijakan, prosedur dan sumber daya yang
diperlukan untuk menjalankan tugas dan fungsi Komite Medis.
2) Komite Medis bertanggung jawab kepada kepala/direktur rumah sakit.
Pasal 11
Pasal 12
1) Komite Medis mempunyai tugas meningkatkan profesionalisme tenaga medis yang bekerja di
rumah sakit dengan cara :
a. melakukan kredensial bagi seluruh tenaga medis yang akan melakukan pelayanan medis dan
kemedisan di rumah sakit;
b. memelihara mutu profesi tenaga medis; dan
c. menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi medisdan medis.
2) Dalam melaksanakan tugas kredensial Komite Medis memiliki fungsi sebagai berikut:
a. menyusun porto folio untuk self evaluasi perkembangan profesional;
b. menentukan persyaratan kredensial
c. menentukan tahapan proses kredensial
d. sub komite membuat laporan seluruh proses kredensial kepada Ketua Komite Medis
untuk diteruskan ke Direktur/Kepala Rumah Sakit;
e. melakukan pemulihan kewenangan klinik sesuai rekomendasi oleh atasan langsung;
f. melakukan kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang ditetapkan;
3) Dalam melaksanakan tugas memelihara mutu profesi staf medis Komite Medis memiliki fungsi
sebagai berikut:
a. menyusun data dasar profil tenaga medis sesuai area praktik;
b. mengidentifikasi, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi CPD (Continuing
Professional Development)/ PPB (Pengembangan Profesional Berkelanjutan) tenaga medis
berkoordinasi dengan Direktur medik dan medis/Direktur medis dan Direktur SDM;
c. melakukan audit medis bersama Direktur Medik dan Medis/Direktur Medis;
d. mendorong medisklinik dan medis terlibat dalam perkembangan profesi;
e. meningkatkan kepuasan kerja tenaga medis untuk mengurangi turn over;
f. merencanakan dan mengusulkan kepada Direktur Medik dan Medis/Direktur Medis
tentang program-program ilmiah (pertemuan, pelatihan internal/eksternal RS)berdasarkanhasil
assesmen kompetensi dan kemajuan IPTEK;
g. memfasilitasi proses pendampingan “couch” (preceptorship / mentorship) selama
melaksanakan praktik medis; mengidentifikasi perubahan-perubahan kompetensi berdasarkan
fakta melalui kaji ulang.
Bagian Keempat
Kelompok Tenaga Medis Fungsional (KTKF)
Pasal 14
1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Komite Medis dapat dibantu oleh KTKF.
2) Kelompok Tenaga Medis Fungsional (KTKF) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
oleh Direktur/Kepala rumah sakit berdasarkan usulan ketua komite medis
BAB III
PENDANAAN
Pasal 15
1) Kepengurusan Komite Medis berhak memperoleh insentif sesuai dengan aturan dan kebijakan
keuangan rumah sakit.
2) Pelaksanaan kegiatan Komite Medis didanai dengan anggaranrumah sakit sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
BAB IV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 16
Pembinaan dan pengawasan penyelengaraan Komite Medis dilakukan oleh Menteri, Badan Pengawas
Rumah Sakit, Dewan Pengawas Rumah sakit, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota, dan perhimpunan/asosiasi perumahsakitan dengan melibatkan organisasi profesi
yang terkait sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
Pasal 17
BAB V
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 18
Pada saat Peraturan ini berlaku, maka rumah sakit harus menyesuaikan organisasi komite medis
sesuai dengan Peraturan ini dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak
diundangkannya Peraturan Menteri Kesehatan ini.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
Peraturan Menteri Kesehatan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang
mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri Kesehatan ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
TARGET
NO KEGIATAN SASARAN STRATEGI INDIKATOR P.JAWAB
WAKTU
1 Sosialisasi dan rencana Medisdan Medis, 1) Sosialisasi SK Direktur tentang Adanya kesamaan Minggu II Ketua dan
tindak lanjut program kerja Medisg Medis, pembentukan Komite Medis di pemahaman tentang Agustus - Sekretaris.
Komite Medis. Diklat, Manajemen Rumah Sakit Umum Dr. H. tugas pokok dan 2014
Rumah Sakit. Koesnadi Bondowoso. fungsi Komite Medis.
2) Sosialisasi tupoksi Komite Medis
sesuai Permenkes No.49 Tahun
2013.
2 Pembentukan susunan Medisdan Medis 1) Penyusunan anggota Komite Terbentuknya susunan Minggu III Ketua dan
anggota Komite Medis dan yang ditunjuk. Medis (sub komite kredensial, sub organisasi Komite Agustus 2014 Sekretaris.
uraian tugas Sub Komite komite mutu profesi, sub komite Medis dengan SK
Medis. etik dan disiplin). Direktur.
2) Rapat anggota Komite Medis.
TARGET
NO KEGIATAN SASARAN STRATEGI INDIKATOR P.JAWAB
WAKTU
1 Sosialisasi dan rencana Medisdan Medis, 3) Sosialisasi SK Direktur tentang Adanya kesamaan Minggu II Ketua dan
tindak lanjut program kerja Medisg Medis, pembentukan Komite Medis di pemahaman tentang Agustus - Sekretaris.
Komite Medis. Diklat, Manajemen Rumah Sakit Umum Dr. H. tugas pokok dan 2014
Rumah Sakit. Koesnadi Bondowoso. fungsi Komite Medis.
4) Sosialisasi tupoksi Komite Medis
sesuai Permenkes No.49 Tahun
2013.
3 Pertemuan/Rapat Komite Seluruh anggota 4) Penyusunan draft NSBL untuk - Tersusunnya Minggu I - II Ketua dan
Medis : Komite Medis. disampaikan dan disetujui pada Peraturan Internal Staf September Sekretaris.
- Penyusunan Peraturan rapat Komite Medis. Medis yang disyahkan 2014
Internal Staf Medis 5)Penyampaian rencara program Direktur.
(nursing staffby law). kerja Sub Komite Medis pada rapat - Tersusunnya rencana
- Penyusunan program Komite Medis. program kerja masing-
kerja Sub Komite Medis. 6)Diskusi dan konsultasi program masing Sub Komite Minggu II
kegiatan Sub Komite Medis. Medis. Oktober 2014
TARGET
NO KEGIATAN SASARAN STRATEGI INDIKATOR P.JAWAB
WAKTU
9 - Menyusun dan Manajemen rumah 1) Melakukan komunikasi dengan Terbitnya Surat Minggu II Ketua Komite
mengajukan anggota sakit. unsur Organisasi Profesi, Institusi Keputusan Direktur Maret 2015 Medis
Mitra Bestari Komite Pendidikan Medis/ Kemedisan. RSU Dr. H. Koesnadi
Medis. 2) Mengajukan susunan anggota Bondowoso tentang
Mitra Bestari kepada Direktur pembentukan Mitra
rumah sakit untuk diterbitkan SK. Bestari.
10 - Sosialisasi rencana Seluruh unit 1) Rapat rutin pada masing-masing Seluruh medisdan Minggu III Tim Sub
pelaksanaan Re- pelayanan (rawat ruang perawatan. medis mendapatkan Maret - Komite
Kredensialing. jalan dan rawat inap) 2) Bekerjasama dengan Medisg informasi tentang kode minggu II Kredensial dan
- Sosialisasi Pedoman etik Medis melaksanakan sosialisasi etik medis dan re- April 2015 Tim Sub
dan disiplin profesi kepada perwakilan medisdan kredensialing. Komite Etik
medisdan medis. medis.
TARGET
NO KEGIATAN SASARAN STRATEGI INDIKATOR P.JAWAB
WAKTU
12 Pelaksanaan Re- Seluruh medisdan Proses kredensialing dilakukan Seluruh medisdan Minggu III Ketua Sub
kredensialing medisdan medis. secara bertahap kepada seluruh medis telah Mei - Komite
medis. medisdan medis di RSU Dr. H. mendapatkan Minggu IV Kredensial
Koesnadi Bondowoso. penugasan klinis. Juni 2015
13 Melakukan penyusunan Seluruh medisdan Pengumpulan berkas data seluruh White papper telah ada Minggu II - Ketua Sub
buku putih medis (white medis. medisdan medis di RSU Dr. H. pada masing-masing minggu IV Komite
paper) Koesnadi Bondowoso. unit kerja perawat. Mei 2015 Kredensial