PENDAHULUAN
Dalam mencapai visi dan misi RUMAH SAKIT NATAR MEDIKA komunitas
staf medis RUMAH SAKIT NATAR MEDIKA menyusun sebuah statuta yang
mengatur perilaku professional seluruh staf Medis yang bekerja di RUMAH
SAKIT NATAR MEDIKA . Adapun visi dan misi komunitas staf medis RS
NATAR MEDIKA adalah sebagai berikut :
Visi
Mengutamakan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau dan
memberikan kepuasan kepada setiap pengunjung.
Misi
Memberikan pelayanan yang optimal dan baik bagi setiap pencari
jasa maupun pengunjung tanpa membeda-bedakan kaya, miskin,
agama, aliran, politik, maupun RAS.
Misi Khusus
Menjadi Rumah Sakit andalah dalam bidang trauma center.
Keberhasilan visi dan misi tersebut harus didukung oleh kerja keras dan
sesuai dengan motto kami yaitu The Hospital with Tender Loving Touch
(Rumah Sakit dengan sentuhan kasih sayang).
BAB I
NAMA, KETENTUAN UMUM, RUANG LINGKUP
2
PASAL 1
NAMA
Nama dokumen ini adalah Statuta Staf Medis Rumah Sakit NATAR MEDIKA
.
PASAL 2
KETENTUAN UMUM
Dalam statuta dan tata tertib staf Medis ini yang dimaksud dengan:
5. Staf Medis pengganti adalah dokter atau dokter gigi yang telah terikat
perjanjian dengan rumah sakit maupun yang ditetapkan berdasarkan surat
keputusan penempatan di rumah sakit dari pejabat yang berwenang dan
hanya memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan Medis di rumah
sakit dalam rangka menggantikan tugas profesi seorang staf medis yang
berhalangan.
6. Staf Medis Konsultan Tamu adalah seorang dokter yang telah diketahui
memiliki reputasi tinggi dibidang keahliannya yang diminta oleh rumah
sakit untuk melakukan tindakan Medis tertentu untuk jangka waktu
tertentu.
9. Komite medis adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola
klinis (clinical governance) agar staf medis dirumah sakit terjaga
3
profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu
profesi medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis.
10. Sub Komite adalah kelompok kerja dibawah komite medis yang dibentuk
untuk menanggulangi masalah keprofesian medis tertentu
11. Staf Medis Fungsional (SMF) adalah sekumpulan staf medis dengan
spesialisasi dan atau kahlian yang sejenis, atau hampir sejenis
PASAL 3
RUANG LINGKUP STATUTA
(1) Statuta dan tata tertib staf Medis ini berlaku bagi seluruh staf Medis yang
melakukan tindakan Medis baik didalam maupun diluar Rumah Sakit
NATAR MEDIKA dalam rangka menjalankan tugas dari Direktur.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Konsultan Tamu diatur lebih lanjut oleh
Komite Medis bersama dengan direktur.
BAB II
TUJUAN
PASAL 4
TUJUAN
4
BAB III
KOMITE MEDIS
PASAL 5
ORGANISASI KOMITE MEDIS
5
7. Bekerjasama dengan direktur merencanakan suatu program untuk
mengatur kewenangan melakukan tindakan Medis sesuai renstra
RS.
8. Menyampaikan laporan kegiatan Komite Medis akan disampaikan
secara berkala pada seluruh anggota SMF sedikitnya setahun
sekali.
(7) Seluruh biaya penyelenggaraan komite medis sebagaimana dimaksud
dalam pasal ini dibebankan sepenuhnya pada anggaran belanja rumah
sakit
PASAL 6
KEPENGURUSAN KOMITE MEDIS
(1) Dalam komite Medis ditetapkan susunan organisasi komite medis yang
terdiri dari:
a. ketua;
b. sekretaris;
c. anggota; dan
d. subkomite.
(2) Ketua Komite Medis ditetapkan oleh direktur rumah sakit dengan
memperhatikan masukan dari staf medis yang bekerja di rumah sakit.
(3) Sekretaris komite medik dan ketua subkomite ditetapkan oleh direktur
rumah sakit berdasarkan rekomendasi dari ketua komite medik dengan
memperhatikan masukan dari staf medis yang bekerja di rumah sakit.
(4) Keanggotaan komite medik ditetapkan oleh direktur rumah sakit dengan
mempertimbangkan sikap profesional, reputasi, dan perilaku.
(5) Anggota komite medik terbagi ke dalam subkomite.
(6) Subkomite sebagaimana dimaksud pada ayat (5) terdiri dari:
a. subkomite kredensial yang bertugas menapis profesionalisme staf
medis;
b. subkomite mutu profesi yang bertugas mempertahankan kompetensi
dan profesionalisme staf medis; dan
c. subkomite etika dan disiplin profesi yang bertugas menjaga disiplin,
etika, dan perilaku profesi staf medis.
PASAL 7
TUGAS KETUA KOMITE MEDIS
6
4. Menghadiri pertemuan yang diadakan oleh direktur dan kepanitiaan
lainnya.
5. Menentukan agenda setiap rapat komite Medis
PASAL 8
TUGAS SEKRETARIS KOMITE MEDIS
7
BAB IV
RAPAT
PASAL 9
RAPAT KOMITE MEDIS
(1) Rapat komite Medis terdiri atas Rapat Rutin, Rapat Khusus, dan Rapat
Pleno
(2) Setiap rapat Komite Medis dinyatakan sah hanya bila undangan telah
disampaikan secara pantas kecuali seluruh anggota komite Medis yang
berhak memberikan suara menolak undangan tersebut.
PASAL 10
RAPAT RUTIN KOMITE MEDIS
(1) Komite menyelenggarakan rapat rutin satu bulan sekali pada waktu dan
tempat yang ditetapkan oleh Komite Medis.
(2) Sekretaris Komite Medis menyampaikan pemberitahuan rapat rutin
beserta agenda rapat kepada para anggota yang berhak hadir paling
lambat lima hari kerja sebelum rapat tersebut dilaksanakan.
(3) Rapat rutin dihadiri oleh pengurus komite Medis
(4) Ketua dapat mengundang pihak lain bila dianggap perlu
(5) Setiap undangan rapat yang disampaikan oleh Sekretaris Komite Medis
sebagaimana diatur dalam ayat (2) harus melampirkan:
a. Satu salinan agenda rapat
b. Satu salinan risalah rapat rutin yang lalu
c. Satu salinan risalah rapat khusus yang lalu
PASAL 11
RAPAT KHUSUS KOMITE MEDIS
8
PASAL 12
RAPAT PLENO KOMITE MEDIS
(1) Rapat pleno Komite Medis diselenggarakan satu kali satu tahun
(2) Rapat pleno dihadiri oleh seluruh staf Medis RS NATAR MEDIKA
(3) Agenda rapat pleno paling tidak memuat laporan kegiatan yang telah
dilaksanakan komite medis, rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
komite medis, dan agenda lainya yang ditetapkan oleh komite medis
(4) Sekretaris Komite Medis menyampaikan pemberitahuan rapat tahunan
secara tertulis beserta agenda rapat kepada para anggota yang berhak
hadir paling lambat empat belas hari sebelum rapat tersebut dilaksanakan
PASAL 13
KUORUM
(1) Kuorum tercapai bila rapat dihadiri oleh paling sedikit setengah dari jumlah
Pengurus Komite Medis ditambah satu yang berhak untuk hadir dan
memberikan suara
(2) Keputusan hanya dapat ditetapkan bila kuorum telah tercapai
PASAL 14
PENGAMBILAN PUTUSAN RAPAT
PASAL 15
TATA TERTIB RAPAT
(1) Setiap rapat Komite Medis berhak dihadiri oleh seluruh Pengurus Komite
Medis .
(2) Rapat dipimpin oleh ketua komite Medis atau yang ditunjuk oleh ketua
komite Medis
(3) Sebelum rapat dimulai agenda rapat dan notulen dibacakan atas perintah
ketua
(4) Setiap peserta rapat wajib mengikuti rapat sampai selesai
(5) Setiap peserta rapat hanya dapat meninggalkan rapat dengan seijin
pimpinan rapat
(6) Setiap peserta wajib menjaga ketertiban selama rapat berlangsung
(7) Hal-hal lain yang menyangkut teknis tata tertib rapat akan ditetapkan oleh
ketua sebelum rapat dimulai
9
PASAL 16
NOTULEN RAPAT
10
BAB V
SUBKOMITE MUTU PROFESI MEDIS
PASAL 17
TUJUAN
1. Memberikan perlindungan terhadap pasien agar senantiasa ditangani
oleh staf medis yang bermutu, kompeten, etis, dan profesional;
2. Memberikan asas keadilan bagi staf medis untuk memperoleh
kesempatan memelihara kompetensi (maintaining competence) dan
kewenangan klinis (clinical privilege);
3. Mencegah terjadinya kejadian yang tak diharapkan (medical mishaps);
4. Memastikan kualitas asuhan medis yang diberikan oleh staf medis
melalui upaya pemberdayaan, evaluasi kinerja profesi yang
berkesinambungan (on-going professional practice evaluation),
maupun evaluasi kinerja profesi yang terfokus (focused professional
practice evaluation).
PASAL 18
KEANGGOTAAN
1. Subkomite mutu profesi medis sekurang-kurangnya terdiri atas 3 (tiga)
orang staf medis yang memiliki surat penugasan klinis (clinical
appointment) yang berasal dari disiplin ilmu yang berbeda.
2. Pengorganisasian subkomite mutu profesi medis terdiri dari ketua,
sekretaris, dan anggota.
PASAL 19
TUGAS
1. Membuat rencana kerja/program kerja.
2. Melaksanakan rencana kerja/jadwal kegiatan.
3. Membuat panduan mutu pelayanan medis.
4. Melakukan pemantauan dan pengawasan mutu pelayanan medis.
5. Menyusun indicator mutu klinik dengan melakukan koordinasi dengan
kelompok staf medis dan unit kerja. Indikator yang disusun adalah
Output outcome.
6. Melakukan koordinasi dengan Komite Peningkatan Mutu RS.
7. Melakukan pencatatan dan pelaporan secara berkala.
PASAL 20
WEWENANG
Melaksanakan kegiatan upaya peningkatan mutu pelayanan medis secara
lintas sektoral dan lintas fungsi sesuai kebutuhan.
PASAL 21
TANGGUNG JAWAB
Bertanggung jawab kepada komite medis.
11
BAB VI
SUBKOMITE ETIKA DAN DISIPLIN PROFESI
PASAL 22
TUJUAN
PASAL 23
KEANGGOTAAN
PASAL 24
TUGAS
PASAL 25
WEWENANG
PASAL 26
TANGGUNG JAWAB
12
BAB VII
SUBKOMITE KREDENSIAL
PASAL 27
TUJUAN
1. Tujuan Umum:
Untuk melindungi keselamatan pasien dengan memastikan bahwa staf
Medis yang akan melakukan pelayanan medis dirumah sakit kredibel.
2. Tujuan Khusus:
a. mendapatkan dan memastikan staf medis yang profesional dan
akuntabel bagi pelayanan di rumah sakit;
b. tersusunnya jenis-jenis kewenangan klinis (clinical privilege) bagi
setiap staf medis yang melakukan pelayanan medis di rumah
sakit sesuai dengan cabang ilmu kedokteran/kedokteran gigi
yang ditetapkan oleh Kolegium Kedokteran/Kedokteran Gigi
Indonesia;
c. dasar bagi kepala/direktur rumah sakit untuk menerbitkan
penugasan klinis (clinical appointment) bagi setiap staf medis
untuk melakukan pelayanan medis di rumah sakit;
d. terjaganya reputasi dan kredibilitas para staf medis dan institusi
rumah sakit di hadapan pasien, penyandang dana, dan
pemangku kepentingan (stakeholders) rumah sakit lainnya.
PASAL 28
FUNGSI
Melaksanakan kebijakan komite medis di bidang kredensial profesi medis.
PASAL 29
TUGAS
1. Melakukan review permohonan untuk menjadi anggota staf medis
rumah sakit secara total obyektif, adil,jujur dan terbuka.
2. Membuat Rekomendasi hasil review berdasarkan criteria yang
ditetapkan dan sesuai dengan kebutuhan staf medis di rumah sakit.
3. Membuat laporan kepada Komite Medis apabila permohonan sesuai
dengan ketentuan yang diatur di dalam Perturan Internal Staf Medis
(Medical Staff Bylaws) di Rumah Sakit.
4. Melakukan review kompetensi staf medis dan memberikan laporan dan
rekomendasi kepada Komite Medis dalam rangka pemberian
kewenangan klinik (clinical previleges), reapoinments dan penugasan
staf medis pada unit kerja.
5. Membuat rencana kerja Sub Komite Kredensial.
6. Melaksanakan rencana kerja Sub Komite Kredensial.
7. Menyusun tatalaksana dan instrument kredensial.
8. Melaksanakan kredensial dengan melibatkan lintas fungsi sesuai
kebutuhan.
9. Membuat laporan berkala kepada Komite Medis.
13
PASAL 30
WEWENANG
PASAL 31
TANGGUNG JAWAB
14
BAB VIII
STAF MEDIS
PASAL 32
KATEGORI STAF MEDIS
1. Staf medis RS NATAR MEDIKA terdiri dari staf medis purna waktu, staf
medis paruh waktu, staf medis pengganti, dan staf medis konsultan
tamu sebagaimana diatur dalam pasal 2 dan telah dinyatakan
memenuhi syarat kredensial oleh Komite Medis sebagaimana diatur
dalam statuta ini.
2. Setiap staf medis paruh dan paruh waktu sebagaimana diatur dalam
ayat (1) melakukan tindakan medis dalam lingkup profesinya dan
berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh RS NATAR MEDIKA .
3. Setiap staf medis pengganti sebagaimana diatur dalam ayat (1)
melakukan tindakan medis dalam lingkup profesinya dan berdasarkan
penugasan yang diberikan oleh staf medis yang digantikannya.
4. Setiap staf medis konsultan tamu sebagaimana diatur dalam ayat (1)
melakukan tindakan medis dalam lingkup profesinya dan berdasarkan
penugasan yang diberikan oleh komite medis sesuai dengan
kebutuhan rumah sakit pada untuk kasus atau peristiwa tertentu.
PASAL 33
SYARAT PENERIMAAN STAF MEDIS
1. Setiap staf Medis yang akan bekerja dirumah sakit harus telah memenuhi
kualifikasi tertentu sebagaimana dipersyaratkan dalam statuta ini.
2. Syarat tersebut sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dinilai oleh Komite
Medis melalui Sub-Komite Kredensial dengan suatu tata cara yang
ditetapkan oleh statuta ini.
6. Bagi staf Medis baru evaluasi dilakukan dalam 3 (tiga) bulan pertama dan
bagi dokter lainnya setiap 1 (satu) tahun.
15
7. Evaluasi terhadap staf medis sebagaimana dimaksud dalam ayat (5)
dilakukan oleh Sub Komite Kredensial bersama SMF yang terkait.
8. Pada akhir masa evaluasi calon staf Medis sebagaimana dimaksud dalam
ayat (6) maka Ketua Sub Komite Kredensial memberikan laporan
perilaku medis profesional yang bersangkutan kepada Komite Medis .
PASAL 34
KUALIFIKASI DAN SYARAT UMUM
PASAL 35
KEBUTUHAN STAF MEDIS RUMAH SAKIT
16
1. Setiap permohonan untuk menjadi staf Medis rumah sakit akan
dievaluasi, dan dapat dikabulkan atau ditolak, sejalan dengan
kebutuhan rumah sakit dan kemampuan rumah sakit.
2. Faktor yang digunakan untuk mempertimbangkan kebutuhan rumah sakit
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disesuaikan dengan renstra
Rumah Sakit yang penyusunannya melibatkan komite Medis .
3. Direktur Rumah Sakit akan menerbitkan perjanjian perikatan antara
rumah sakit dengan staf medis setelah dipenuhi ketentuan
sebagaimana ditetapkan dalam pasal 21 dan pasal 22 sesuai dengan
kebutuhan rumah sakit.
4. Direktur menerbitkan surat keputusan pengangkatan dan penempatan staf
Medis yang telah diterima.
BAB IX
KEWENANGAN KLINIS
PASAL 36
KEWENANGAN MELAKUKAN TINDAKAN MEDIS
17
PASAL 37
PEMBERIAN KEWENANGAN STAF MEDIS
PASAL 38
BERAKHIRNYA KEWENANGAN MELAKUKAN TINDAKAN MEDIS
PASAL 39
PENJAGAAN MUTU PELAYANAN MEDIS
18
6. Sub Komite Peningkatan Mutu Profesi Medis memberikan laporan kepada
Komite Medis mengenai efektifitas, dan kewajaran pelayanan medis
yang diberikan oleh seluruh staf medis yang bekerja dirumah sakit.
BAB X
TINDAKAN DISIPLIN MEDIS DAN PROSEDUR PEMERIKSAAN
PELANGGARAN TATA TERTIB DAN DISIPLIN MEDIS
PASAL 40
DASAR TINDAKAN DISIPLIN MEDIS
19
Medis dan staf rumah sakit yang terkait dengan pelayanan Medis
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2).
4. Ketua Komite Medis dapat menugaskan sub-komite terkait dibawah
Komite Medis untuk meneliti menindaklanjuti setiap laporan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (3).
5. Ketua Komite Medis memberikan kesimpulan dan putusan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) berdasarkan hasil penelitian
dan rekomendasi sub komite terkait yang dapat berbentuk :
a. Saran kepada staf Medis terkait dan Manajemen rumah sakit
b. Putusan untuk melakukan penelitian lanjutan guna menentukan
adanya pelanggaran disiplin Medis , tata tertib dan etik.
6. Semua putusan sebagaimana dimaksud dalam ayat (5)
didokumentasikan secara lengkap oleh staff Sekretariat Komite Medis
dan diperlakukan secara Konfidensial.
7. Pengungkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam ayat (5)
kepada pihak manapun hanya dapat ditentukan oleh Direktur setelah
memperoleh persetujuan dari ketua komite medis.
PASAL 41
20
setelah ditetapkannya putusan tersebut untuk segera ditindaklanjuti
oleh Direktur .
PASAL 42
21
11. Komite Medis menyelenggarakan rapat khusus untuk menentukan
tindak lanjut sebagaimana dimaksud dalam ayat (10).
12. Putusan komite Medis disampaikan kepada Direktur rumah sakit
sebagai usulan
PASAL 43
TATA CARA PERSIDANGAN TIM AD-HOC SUB KOMITE DISIPLIN
BAB XI
PASAL 44
PEMAPARAN STATUTA
PASAL 45
22
PERUBAHAN STATUTA
PASAL 46
KETENTUAN PENUTUP
23