Anda di halaman 1dari 2

KONSEP/ASPEK POLA MAKAN

 Pola makan atau pola mengkonsumsi pangan dalam setiap saat adalah merupakan susunan jenis
makanan dan jumlah pangan yang dikonsumsi dimana seseorang atau kelompok orang pada
waktu tertentu mengkonsumsinya, (Yayuk Farida Baliwati. dkk, 2009). (Santosa dan Ranti, 2009),
mengungkapkan dimana bahwa pola makan merupakan berbagai informasi yang penting
sehingga memberi gambaran mengenai macam-macam jenis makanan dan jumlah bahan
makanan yang dimakan setiap hari, oleh seseorang atau sekelompok orang.
 Pendapat lain juga menurut dua pakar yang berbeda-beda dapat diartikan secara umum bahwa
pola makan adalah cara atau perilaku yang ditempuh seseorang atau sekelompok orang dalam
memilih, menggunakan bahan makanan dalam konsumsi pangan setiap hari yang meliputi jenis
makanan, jumlah makanan dan frekuensi makan yang berdasarkan pada faktor-faktor yang
meliputi faktor antara lain yaitu : sosial, budaya dimana mereka hidup. Pola makan adalah
tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhannya akan makan yang
meliputi sikap, kepercayaan dan pemilihan makanan. Sikap orang terhadap makanan dapat
bersifat positif dan negatif, (Santosa dan Ranti, 2009). Sikap positif atau negatif terhadap
makanan bersumber pada nilai-nilai affective, yang berasal dari lingkungan (alam, budaya, sosial
dan ekonomi), dimana manusia atau kelompok manusia itu tumbuh, demikian juga halnya
dengan kepercayaan terhadap makanan yang berkaitan dengan nilai-nilai cognitive yaitu:
kualitas baik atau buruk, dimana menarik atau tidak menarik, pemilihan adalah proses
psychomotor diamana untuk memilih makanan sesuai dengan sikap dan perilaku serta
kepercayaannya, (Khumaidi, 2009), berdasarkan data-data maka pakar-pakar juga memutuskan
pola makan bagi remaja dipengaruhi oleh dua hal yang mendasar yaitu :
1. Pola makan keluarga
Lingkungan keluarga juga sangat besar pengaruhnya terhadap anak, hal ini
karena di dalam keluargalah anak memperoleh pengalaman pertama dalam
kehidupannya, dalam hal ini orang tua mempunyai pengaruh yang kuat dalam
membentuk kesukaan makan anak-anaknya, karena orang tua adalah model
pertama yang dilihat oleh anak, hubungan sosial yang dekat yang berlangsung lama
dimana antara anggota keluarga memungkinkan bagi anggotanya mengenal jenis
makanan yang sama dengan keluarga, (Karyadi, 2009)
Menurut (Khumaidi, 2010), setiap sikap anak terhadap makanan
dipengaruhi oleh pelajaran dan pengalaman yang diperoleh sejak masa kanakkanak tentang
apa dan bagaimana makan, terbentuknya rasa suka terhadap
makanan tertentu adalah merupakan hasil dari kesenangan sebelumnya yang
diperoleh pada saat mereka makan untuk memenuhi rasa laparnya serta dari
hubungan emosional antara anak-anak dengan yang memberi mereka makan.
2. Pola makan remaja
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh, Frank Gc yang dikutip
oleh, (Moehyi, 2012), mengatakan bahwa ada hubungan antara kebiasaan makan
remaja dengan ukuran tubuhnya. Makan siang dan makan malam menyediakan
60% dari intake kalori, sementara makanan jajanan menyediakan kalori 25%. Anak
obesitas ternyata akan sedikit makan pada waktu pagi dan lebih banyak makan
pada waktu siang dibandingkan dengan anak kurus pada umur yang sama.
Anak sekolah terutama pada masa remaja tergolong pada masa pertumbuhan dan
perkembangan baik fisik maupun mental serta peka terhadap rangsangan dari luar.
Konsumsi makanan merupakan salah satu faktor penting yang untuk menentukan
potensi pertumbuhan remaja. Jumlah atau porsi makanan sesuai dengan anjuran
makanan bagi remaja menurut (Sediaoetama, 2012)

 Secara umum, ada 3 komponen penting yaitu :


1. Jenis makan
Makanan sehat itu jumlahnya harus disesuaikan dengan ukuran yang
dikonsumsi. Bagi yang memiliki berat badan yang ideal, maka mengosumsi
makanan yang sehat tidak perlu menambahkan maupun mengurangi porsi
makanan cukup yang sedang-sedang saja. Sedangkan, bagi pemilik berat badan
lebih gemuk, jumlah makanan sehat harus dikurangi. Jumlah atau porsi makan
merupakan suatu ukuran makan yang di konsumsi pada setiap kali makan
(Oetoro, 2018).
2. Jumlah porsi makanan
Frekuensi makan adalah jumlah makan sehari-hari. Secara alamiah
makanan diolah dalam tubuh melalui alat-alat pencernaan mulai dari mulut
sampai usus halus (Oetoro, 2018).
3. Frekuensi makanan
Frekuensi makan adalah jumlah makan sehari-hari. Secara alamiah
makanan diolah dalam tubuh melalui alat-alat pencernaan mulai dari mulut
sampai usus halus (Oetoro, 2018).

Referensi :

Mora, S. (2019). BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Konsep Pola Makan 2.1.1 Pengertian Pola Makan.
https://eprints.unmerbaya.ac.id/id/eprint/47/
Shakespeare, W. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Makan. Paper Knowledge . Toward a
Media History of Documents, 5–16. https://eprints.umm.ac.id/49405/45/BAB II.pdf

Anda mungkin juga menyukai