Anda di halaman 1dari 29

HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

Rancangan Sistem Informasi Pelayanan Medis Rawat Jalan


Poliklinik Penyakit Dalam Berbasis Komputer
Pada Badan Rumah Sakit Daerah Kudus
Tahun 2004

Disusun Oleh:
MOCH . MISMARUDDIN
NIM . D11.2000.00036

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan tim Penguji Skripsi


Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Semarang, 10 Januari 2005

Tim Penguji:

Ketua : dr. Massudi Suwandi, M.Kes (.)

Anggota I : Edy Mulyanto, S.Si, M.Kom (.)

Angota II : dr.Kartiko Waloejono, M.Kes (.)

Mengetahui,
Dekan

(dr. Massudi Suwandi, M.Kes)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan
inayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan penulisan Skripsi ini.
Adapun penyusunan Skripsi ini merupakan kewajiban bagi peserta didik dalam rangka
menempuh dan menyelesaikan jenjang pendidikan S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Dian
Nuswantoro Semarang.
Ucapan terima kasih yang sebanyak banyaknya kepada pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Skripsi dengan lancar pada yang terhormat:

1. Bapak dr.Massudi Suwandi,M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Dian


Nuswantoro Semarang.

2. Bapak dr.Kartiko Waloejono,M.Kes selaku Kepala Progdi S1 Fakultas Kesehatan Universitas


Dian Nuswantoro Semarang.

3. Bapak Yudhi Dharmawan, SKM selaku Pembimbing Akademik Dalam Pembuatan Skripsi .
4. Bapak Arif kurniadi, S.Kom selaku Pembimbing Akademik Dalam Pembuatan Skripsi .
5. dr, Handaningrum, M. Kes selaku Direktur Rumah Sakit Daerah Kudus.
6. dr, Luluk Adipratikto, SP selaku Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan Rumah Sakit
Daerah Kudus.

7. dr, Mudzakir Djalal Sp.Pd selaku Dokter Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Daerah Kudus.
8. Ibu Hajah Emi. W Selaku Perawat Poliklinik Rumah Sakit Daerah Kudus.
9. Ibu Suviah selaku kepala subag hubungan masyarakat
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih belum sempurna,
oleh sebab itu kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun dan demi kesempurnaan
Skripsi ini penulis terima dengan tangan terbuka dan dengan hati terbuka pula.

Penulis,

ABSTRAK
Moch Mismaruddin
RANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN MEDIS RAWAT JALAN POLIKLINIK PENYAKIT
DALAM BERBASIS KOMPUTER PADA RUMAH SAKIT DAERAH KUDUS TAHUN 2004

Poliklinik penyakuit dalam sebagai unit pelayanan medis rawat jalan badan
rumah sakit daerah kudus dengan jumlah kunjungan tertyingi dari poliklinik
lain menyebabkan proses-proses transaksi pelayanan medis yang semmakin
kompolek. Proses-proses tersebut tidak akan dapat terpenuhui dengan
sistem informasi pelayanan medis yang manual. Maka perlu adanya
perubahan sistem informasi pelayanan meis polikliinik penyakit dalam
menjadi berbasis komputer.
Skripsi ini mebahas tentang rancangan sistem informasi pelayanan medis rawat jalan poliklinik penyakit
dalam berbasis komputer pada Badan Rumah Sakit Daerah Kudus. Rancangan sistem informasi ini akan
membantu dalam proses-proses transaksi pelayanan medis, memberikan keamanan dokumen rekam
medis untuk pelayanan medis berkelanjutan, memudahkan pengambilan dokumen rekam medis lebih
cepat, serta pengumpulan data dan penghasilan informasi secara cepat dan tepat waktu sesuai
kebutuhan pengguna sistem.
Hasil penelitian mengungkapkan sistem informasi pelayanan medis poliklinik penyakirt dalam yang saat
ini berjalan, masalah-masalah sistem informasi yang dihadapi dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari
sistem informasi pelayanan medis rawat jalan poliklinik penyakit dalam Badan Rumah Sakit Daerah
Kudus.
Dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan yaitu rancangan sistem informasi
pelayanan medis poliklinik penyakit dalam berbasis komputer pada Badan Rumah Sakit Daerah Kudus
dengan struktur atau pelaku sistem tersebut yaitu pasien, petugas pendaftaran, perawat poliklinik, dokter,
instalasi pemeriksaan penunjang, direktur, kepala bidang pelayanan medik dan keperawatan, dan kepala
instalasi rawat jalan. Database yang digunjakan sebagai penyedia informasi yaitu data pasien, data
dokter, data perawat, data petugas (tpprj), data obat, data kode penyakit, data daftar periksa, data
anamnesa, data periksa, data resep obat, data permintaan periksa penunjang dan data pemasukan hasil
periksa penunjang. Informasi yang dihasilkan dari sistem informasi pelayanan medis poliklinik penyakit
dalam antara lain laporan kunjungan pasien, informasi laporan penyakit rawat jalan poliklinik, informasi
obat-obat yang dituliskan pada resep dokter dan informasi tentang dokter yang memberikan pelayanan.
Kata kunci : rancangan, sistem informasi
Kepustakaan : 17 buah, 1993 - 2003

Daftar Isi
Halaman Judul

Halaman Hak Cipta


Halaman Persetujuan

ii

Halaman Pengesahan

iii

Halaman Persembahan

iv

Riwayat Hidup

Kata Pengantar

vi

Abstrak

vii

Daftar Isi

viii

Daftar Tabel

ix

Daftar Gambar

xii

Daftar Lampiran

xiv

BAB I PENDAHULUAN

xv

1. Latar Belakang

2. Rumusan masalah

3. Manfaat Penelitian

4. Tujuan Penelitian

5. Lingkup Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Sistem dan Prosedur Pelayanan Poliklinik

2. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

3. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

10

4. Analisis Sistem

12

5. Alat Bantu Analisis Sistem

17

6. Perancangan Sistem Secara Umum


7. Alat Bantu Perancangan Sistem
8. Entity Relationship Diagram
9. Normalisasi
10.

Teknologi Informasi

11.

Konsep Basis Data dan Sistem Manajemen Database

12.

Jaringan Kawasan Lokal

KERANGKA TEORI
KERANGKA KONSEP
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

19
22
26
28
29
31
35
38
41

1. Jenis dan Rancangan Penelitian

42

2. Materi Penelitian

43

3. Variabel dan Definisi Operasional

43

4. Cara Dan Alat Pengumpulan Data

43

5. Pengolahan Data dan Analisis

44

6. Tahapan Kegiatan

48

7. Jadwal Kegiatan

51

BAB IV HASIL PENELITIAN

53

1. Gambaran Umum Rumah Sakit

54

2. Gambaran Umum Unit Rawat Jalan

56

3. Hasil Penelitian

56

1. Prosedur Sistem Pelayanan Medis Rawat Jalan


2. Struktur / Pelaku Sistem Informasi Pelayanan Medis
3. Formulir-Formulir Yang Digunakan Di Poliklinik Penyakit
4. Pengguna Informasi dan Tingkat Kewenangan Akses
5. Informasi yang Dibutuhkan Manajemen dan
6. Hubungan-Hubungan Fungsi Dalam Sistem Informasi
7. Masalah-Masalah Atau Kendala Pada Sistem Informasi
8. Flow Of Dokumen Sistem Pelayanan Medis Rawat Jalan
BAB V PEMBAHASAN
1. Identifikasi Sistem
2. Identifikasi Pelaku-Palaku Sistem Informasi Pelayanan Medis
3. Identifikasi Database Sistem Informasi Pelayanan Medis
4. Prosedur Sistem Pelyanan Medis Poliklinik Dalam yang Baru

58
59
59
62
66
67
68
69
70
72
74
74

5. Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Medis

75

1. Identiikasi Data dan Sumber Data

76

2. Identifikasi Informasi

79

3. Identifikasi Proses

82

4. Diagram Context Sistem Informasi Pelayanan Medis

82

5. Over View Diagram

82

6. Dfd Level 0 Sistem Informasi Pelayanan Medis Poliklinik

83

7. Dfd Level 1 Peroses Pendataan

84

8. Dfd Level 1 Peroses Transaksi

87

9. Dfd Level 2 Peroses Periksa

89

10.

Dfd Level 3 Proses Periksa Dokter

92

11.

Dfd Level 1 Proses Laporan

93

12.

Entity Relationship Diagram

95

13.

Peralihan Erd Dalam Tabel dan Normalisasi

97

1. Normalisasi Pendaftaran

99

2. Normalisasi Anamnesa

101

3. Normalisasi Periksa Medis

103

4. Normalisasi Resep

103

5. Normalisasi Permintaan Hasil Penunjang

106

6. Normalisasi Pemasukan Hasil periksa Penunjang


14.

Relasi Antar Tabel

15.

Perancangan Database

16.

Perancangan Input / Output

1. Perancangan Input
2. Perancangan Output
6. Rancangan Topologi Jaringan
7. Identifikasi Kebutuhan Hardware dan Software
1. Identifikasi Kebutuhan Hardware
2. Identifikasi Kebutuhan Software
8. Pembagian Kewenangan Akses
9. Mekanisme Akses
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

108
111
113
115
117
118
133
133
141
152
153
153

1. Simpulan

154

2. Saran

156

Daftar Pustaka

157
158
158
160
161

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Rumah sakit merupakan tempat dimana orang sakit mencari dan menerima perawatan (1),
pernyataan ini berarti bahwa Rumah Sakit berperan sebagai tempat pemberi pelayanan
kesehatan. Di Rumah Sakit terdapat unit-unit atau instalasi pelayanan kesehatan antara lain : Unit
Gawat Darurat, Unit Rawat Inap, Unit Pelayanan Penunjang Medis dan unit pelayanan lain
termasuk unit pelayanan Rawat Jalan atau poliklinik.
Poliklinik merupakan salah satu instalasi pelayanan kesehatan langsung pada pasien, dimana
informasi medis hasil anamnesa, riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, laboratorium, Rontgen,
Diaganosa, terapi, perjalanan penyakit dan tindakan poliklinik mulai diperoleh (2). Catatan catatan tersebut direkam dalam dokumen Rekam Medis (RM) pasien.
Data klinis pada poliklinik yang diabstraksi dari rekam medis merupakan bahan dasar bagi para
dokter staf perawat poliklinik dalam menilai efektifitas dan efisiensi diagnosis dan pengobatan
pada pasien yang dapat dijadikan informasi dalam menentukan tindakan, diagnosis dan
pengobatan yang tepat pada pasien yang berkunjung ulang. Sehingga data tersebut harus dapat
dengan mudah diakses dan ditampilkan dalam kesinambungan pelayanan medis yang tepat dan
handal saat ini dan masa yang akan datang dengan sistem informasi yang terencana baik.
Di poliklinik penyakit dalam Badan Rumah Sakit Umum Daerah ( BRSD) Kudus, berdasarkan
hasil survei pendahuluan jumlah kunjungan pada bulan September, Oktober dan November tahun
2004 seperti terlihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.1
Kunjungan poliklinik

Poliklinik

Bulan

B.ort

Mat

Kk

Kd

Jw

Gizi

Gigi

Dalam

Bedah

Anak

117

507

288

204

57

317

1493

395

305

September

106

555

291

200

46

361

1327

380

311

Oktober

78

424

257

155

64

187

1134

306

215

November

Poliklinik
Bulan
umum

Tht

Srf

Rm

Psi

Paru

145

498

452

277

339

September

164

551

476

313

313

Oktober

136

461

360

244

313

November

Sumber: Unit Rekam Medis Brsd Kudus


Keterangan:
Jw : jiwa Kd : kandungan Kk : kulit dan kelamin
Mat : mata B.ort : bedah ortopedi Psi : psikologi
Rm : rehabilitasi medik Srf : saraf
Tht : telinga hidung dan tenggorokan

Dari tabel diatas jumlah kunjungan tertinggi terjadi pada poliklinik penyakit dalam dengan ratarata tiap hari pada tiga bulan tersebut kurang lebih 52 pasien tiap hari. Hal ini menyebabkan
volume pekerjaan yang lebih tinggi sedangkan jumlah tenaga hanya terdiri dari dua orang
perawat dan satu tenaga administrasi.
Dengan banyaknya kunjungan, maka proses-proses transaksi pelayanan seperti proses
penangkapan data dan proses pengambilan dokumen rekam medis untuk mengambil informasi
guna pelayanan medis berkelanjutan serta pembuatan laporan poliklinik penyakit dalam semakin
komplek. Semakin kompleknya proses diatas akan sulit terpenuhi apabila dilakukan secara
manual, sehingga diperlukan sistem pengolahan data secara elektronik untuk mendukung prosesproses transaksi pelayanan medis dan proses-proses dalam sistem informasi pelayanan medis
poliklinik penyakit dalam.
Berkaitan dengan proses-proses sistem informasi secara manual pada pelayanan dimana tiap-tiap
pasien datang kegiatan seperti pengambilan kembali dokumen serta pengambilan informasi
didalamnya yang berlanjut pada penambahan catatan secara manual, kondisi ini mempunyai
beberapa kelemahan yaitu relatif lamanya pengambailan dokumen rekam medis, mudah
rusaknya dokumen karena kontak manual saat pengambilan dan penambahan pencatatan, bentuk
catatan manual sebagai informasi dalam pengambilan keputusan medik kurang rapi dan jelas
untuk dibaca dibanding catatan secara elektronik dan proses pembuatan laporan yang menurut
petugas poliklinik penyakit dalam yang terasa menambah beban kerja serta inefisiensi kertas
kerja dan tempat dokumen. Beberapa kondisi tersebut kurang mendukung untuk menciptakan
dan memperlancar transaksi pelayanan medis yang cepat, tepat dan handal di poliklinik penyakit
dalam.
Perkembangan teknologi informatika komputer memberikan sumbangan antara lain
penghematan karena prosedur pengolahan dan penyajian informasi secara otomatik, akses
terhadap informasi secara cepat dan terandalkan dapat mengurangi resiko kegagalan dalam
manajemen kasus yang dirawat di Rumah Sakit khususnya poliklinik penyakit dalam, adanya
umpan balik dari informasi manajerial untuk perbaikan proses pelayanan, Secara optimal dapat
menurunkan biaya dan meningkatkan pendapatan melalui pelayanan yang cepat dan terandalkan.
Berdasarkan hal-hal dan fakta-fakta diatas diperlukan suatu sistem informasi pelayanan medis
rawat jalan poliklinik penyakit dalam berbasis komputer yang dapat membantu dalam proses
transaksi pelayanan medis poliklinik penyakit dalam, menghindarkan dokumen rekam medis
mudah rusak dan pengambilan dokumen rekam medis dan informasi medis di dalamnya dapat

diakses dengan mudah dan cepat dan menghemat sumber daya serta menghasilkan informasi
secara cepat, akurat dan tepat waktu bagi setiap level manajemen dalam manajemen pelayanan
medis
poliklinik
penyakit
dalam.
B.Rumusan

Masalah

Berdasarkan latar belakang dan fakta-fakta diatas maka rumusan masalahnya adalah bagaimana
rancangan sistem informasi pelayanan medis rawat jalan poliklinik penyakit dalam berbasis
komputer pada BRSD untuk membantu proses-proses transaksi pelayanan medis dan prosesproses dalam sistem informasi pelayanan medis poliklinik penyakit dalam serta menghasilkan
informasi bagi tiap level manajemen dalam manajemen pelayanan medis poliklinik.
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti

Mengembangkan wawasan berfikir setelah melakukan penelitian serta dapat menerapkan


teori-teori yang di dapat di bangku kuliah.

2. Bagi Rumah Sakit

Apabila rancangan sistem informasi pelayanan Rawat Jalan ini di gunakan diharapkan
dapat membantu proses pelayanan kepada pasien, dan dapat menghasilkan informasi informasi bagi manajemen.

3. Bagi Akademik

Dapat dijadikan sebagai tambahan referensi bagi penelitian sejenis lebih lanjut.

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum

Mengetahui sistem informasi pelayanan medis rawat jalan poliklinik penyakit dalam pada
RSUD Kudus yang sedang berjalan.

Merancang sistem informasi pelayanan medis rawat jalan poliklinik penyakit dalam pada
RSUD Kudus yang berbasis computer.

2. Tujuan Khusus

Mengetahui prosedur sistem pelayanan medis Rawat Jalan di poliklinik penyakit dalam
sehingga diketahui proses informasi pada tiap sub sistem.

Mengetahui struktur / pelaku sistem informasi pelayanan medis Rawat Jalan poliklinik
penyakit dalam RSUD Kudus beserta tugas pokok dan fungsi .

Mengetahui formulir yang digunakan (formulir pencatatan dan pelaporan).

Mengetahui pengguna informasi dan tingkat kewenangan aksesnya .

Mengetahui informasi yang dibutuhkan manajemen dan periodisasinya.

Mengetahui hubungan - hubungan antar fungsi dalam sistem informasi pelayanan rawat
jalan poliklinik penyakit dalam.

Mengetahui masalah - masalah sistem informasi pelayanan medis rawat jalan di


poliklinik yang dihadapi saat ini (input, proses, output).

Mengetahui hasil rancangan sistem informasi pelayanan medis rawat jalan di poliklinik
penyakit dalam RSUD Kudus berbassis komputer.

E. Lingkup Penelitian
1. Lingkup Keilmuan

Lingkup keilmuan yang digunakan meliputi ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu
manajemen informatika komputer.

2. Lingkup Lokasi

Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Daerah Kudus, khususnya pada instalasi Rawat
Jalan atau Poliklinik penyakit dalam.

3. Lingkup Waktu

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei Juli Tahun 2004.

4. Lingkup Materi

Materi penelitian adalah sistem informasi pelayanan medis rawat jalan.

5. Lingkup Metoda

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian
observasional menggunakan pendekatan crossectional.

6. Lingkup Sasaran

Sasaran penelitian adalah Instalasi Rawat Jalan atau Poliklinik penyakit dalam di Rumah
Sakit Umum Kudus.
BAB II Tinjauan Pustaka

Sistem dan Prosedur Pelayanan Poliklinik


Diposkan oleh Dimasmis |
0 Tulis Komentar
1. Rawat Jalan / Poliklinik
Secara sederhana di definisikan, Rawat jalan meliputi prosedur terapeutik dan diagnostik serta
pengobatan yang diberikan pada pasien dalam sebuah lingkungan yang tidak membutuhkan
Rawat inap di Rumah Sakit (3).
Instalasi Rawat Jalan atau poliklinik merupakan tempat pelayanan pasien berobat rawat jalan
sebagai pintu pertama untuk menentukan apakah pasien perlu dirawat inap atau tidak, perlu
dirujuk ke tempat pelayanan kesehatan lain atau tidak (4).
2. Tugas Pokok dan Fungsi Instalasi Rawat Jalan (4)

Berfungsi sebagai pengambil keputusan medis berdasarkan hasil pemeriksaan yang


dilakukannya.

Melakukan anamnesa, pemeriksaan, tindakan, dan terapi pasien rawat jalan.

Mencatat dan merekam semua hasil - hasilnya dan menandatanganinya.

Membuat Sensus Harian Rawat Jalan ( SHRJ ).

Membuat ringkasan riwayat penyakit rawat jalan.

3. Sistem dan Prosedur Pelayanan


a. Deskripsi kegiatan pokok (4)
1. Sebelum poliklinik dibuka, petugas menyiapkan formulir dan catatan sebagai
kelengkapan dokumen Rekam Medis (RM) yang akan digunakan.
2. Menerima dokumen RM dari TPPRJ (Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan) dengan
menandatanganinya pada Buku ekspedisi.
3. Mengontrol pembayaran jasa pelayanan rawat jalan yang dibawa pasien dan dicatat di
buku register rawat jalan.
4. Memanggil pasien secara berurutan agar tidak terjadi antrian yang panjang di ruang
tunggu poliklinik yang bersangkutan.
5. Melakukan anamnesa, pemeriksaan dan terapi bila perlu melakukan tindakan serta
mencatat atau mengisi ke dalam dokumen RM secara lengkap dan ditandatanganinya.
6. Memberikan keterangan tentang penyakit kepada pasien dan diputuskan perlu dirujuk
atau tidak, dirawat inap atau tidak.
7. Apabila perlu di rawat inap, membuat surat perintah di rawat.
8. Apabila perlu dilakukan pemeriksaan penunjang, membuat surat permintaan pemeriksaan
penunjang.
9. Membuat pengantar pembayaran tindakan jasa rawat jalan diserahkan kepada pasien
untuk dibayarkan ke kasir.
10. Apabila diperlukan, membuat Surat Keterangan Sakit / Sehat dan Surat Keterangan
Kematian.
11. Mencatat identitas pasien rawat jalan ke dalam buku register poliklinik dengan nomor
urut nomor RM ke dalam ringkasan riwayat penyakit rawat jalan.
12. Setelah selesai pelayanan, petugas instalasi rawat jalan melakukan kegiatan.
13. Membuat SHRJ yang diserahkan ke Unit Rekam Medis (URM), kecuali untuk pasien
yang dirawat inap .
14. Mengembalikan dokumen RM ke URM dengan buku ekspedisi.
15. Menjumlahkan pembayaran jasa pelayanan poliklinik dan jasa tindakan poliklinik
berdasarkan bukti pembayaran dari kasir untuk dicocokkan dengan catatan di kasir .
b. Fungsi-fungsi yang terkait (4)

1. Fungsi unit Rekam Medis, bertanggung jawab terhadap pengadaan formulir dokumen
Rekam Medis Rawat Jalan (RMRJ).
2. Fungsi di TPPRJ, bertanggung jawab terhadap penyediaan dan pengiriman dokumen
RMRJ.
3. Fungsi pengelolaan dokumen RMRJ bertanggung jawab terhadap :

Pencatatan data pasien ke dalam buku register rawat jalan.

Pembuatan SHRJ.

Pengembalian dokumen RM dan SHRJ ke URM dengan menggunakan buku ekspedisi.

Fungsi Instalasi Pemeriksaan Penunjang, bertanggung jawab terhadap: hasil pemeriksaan


penunjang, pencatatan hasilnya ke dalam formulir yang disediakan.

Fungsi kasir, bertanggung jawab terhadap: penerimaan uang jasa pelayanan rawat jalan
dari pasien dan pemberian bukti pembayaran kepada pasien .

c. Catatan medis yang disarankan klinik pasien rawat jalan


Beberapa catatan medis yang disarankan pada klinik Rawat Jalan (2) :
1. Bagian identifikasi.
2. Dokumen-dokumen legal dan administrasi. Misalnya: ijin perawatan, penolakan
pengobatan, catatan tindak lanjut, melepas jahitan.
3. Penilaian riwayat dan pemeriksaan fisik.
4. Catatan pengobatan.
5. Catatan kesimpulan yang menunjukan pemulangan pasien dan pernyataan yang jelas
tentang akhir episode perawatan.
6. Formulir sehat atau Surat Kesehatan.
7. Formulir transfer / rujukan kelingkungan perawatan kesehatan lain

Pengertian Sistem Informasi Manajemen


Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan metoda, prosedur atau teknik yang digabung dan diatur sedemikian
rupa sehingga menjadi suatu kesatuan yang berfungsi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (5).
Pengertian lain mengenai sistem adalah himpunan elemen - elemen yang saling berkaitan dan
membentuk suatu aktifitas untuk menghasilkan tujuan tertentu, sehingga dalam sebuah sistem
terdiri dari sub sistem - sub sistem dan mengandung substansi tertentu (6).
Pengertian Informasi

Informasi didefinisikan sebagai data yang telah diatur, disusun dan diolah sehingga mempunyai
arti dan nilai. Nilainya berhubungan erat dengan faktor ketelitian dan waktu (informasi yang
tepat dan uptodate)(5).
Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi
mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung
pembuatan keputusan dalam organisasi (6).
Aktifitas pada sistem informasi (6):
1. Input adalah sekumpulan data mentah dalam organisasi maupun luar organisasi untuk
diproses dalam suatu sistem informasi.
2. Proses adalah konversi / pemindahan manipulasi dan analisis input data mentah menjadi
bentuk yang lebih berarti bagi manusia.
3. Output adalah distribusi informasi yang sudah diproses ke anggota organisasi yang
menggunakan output tersebut.
4. Informasi membutuhkan umpan balik (feedback) yakni output yang dikembalikan ke
anggota organisasi yang berkepentingan untuk membantu mengevaluasi atau
memperbaiki output.
Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen adalah suatu kesatuan yang paling terkait dari sistem informasi
yang merupakan segala fasilitas yang ada untuk menyusun informasi yang relevan bagi para
pemimpin dari segala eselon dan jabatan, untuk memungkinkan mereka membuat keputusan keputusan yang efektif dan tepat pada waktunya, dalam menjalankan fungsi-fungsi yang menjadi
tanggung jawab mereka(5).
Dari sumber lain menyebutkan sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem berbasis
komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang berbeda
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi manajemen dalam berbagai level suatu
organisasi / perusahaan (7).
Sistem informasi manajemen juga diartikan sebuah informasi yang terpadu (integrated) untuk
menyajikan informasi yang mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan
dalam sebuah organisasi menggunakan perangkat keras ( Hardware ) dan perangkat lunak
komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan dan database (6).

Pengembangan Sistem Informasi Manajemen


1. Tinjauan umum pengembangan sistem
Pendesain sistem harus bekerja sama dengan para pemakai dan pihak manajemen untuk
menetapkan sasaran - sasaran dan bentuk suatu sistem baru, kemudian mengembangkannya .

2. Pengembangan sistem dengan daur hidup sistem ( System Development Life Cycle /
SDLC )
Dalam pengembangan daur hidup sistem, tahap-tahap pengembangan dilaksanakan secara
berurutan. Pengembangan sistem disebut daur sistem, karena setelah diimplementasikan sistem
tersebut terus memberikan umpan balik untuk perbaikan dan pengembangan selanjutnnya (8,9).
Sebuah sistem informasi berdasarkan komputer mempunyai daur hidup yang terdiri atas tahap tahap dalam siklus yang saling sambung - menyambung, tahap - tahap tersebut yaitu (8,9):
a. Permulaan
Pada tahap ini dilakukan survei pendahuluan untuk menentukan rumusan masalah, peluang dan
ruang lingkup proyek serta menentukan apakah suatu sistem dapat dikembangkan untuk
memecahkan masalah - masalah tersebut.
b. Studi kelayakan
Setelah survei pendahuluan, selanjutnya menentukan kelayakan proyek dengan studi kelayakan
antara lain:
1. Kelayakan teknologi: Ketersediaan komputer dan teknologi informatika lain,
ketersediaan tenaga yang mengoperasikan.
2. Kelayakan operasi: Kemampuan petugas, kemampuan sistem dalam menghasilkan
informasi , efisiensi sistem informasi.
3. Kelayakan ekonomi: Apakah pengembangan sistem dapat dibiayai dan manfaatnya.
c. Analisis sistem
Kegiatan mendokumentasikan dengan rinci prosedur dan pengolahan informasi yang ada.
d. Persyaratan Analisis
1. Menentukan kebutuhan para pemakai sistem tentang apa yang diharapkan pemakai dari
sistem baru.
2. Pengumpulan data dan analisis termasuk didalamnya dokumen - dokumen input / output
dan menilai kelemahan dan kekuatan dari sistem yang ada .
3. Menetapkan garis batas sistem, apakah berkisar hanya satu unit / bagian atau lebih luas.
e. Perancangan
1. Sistem ideal tanpa kendala yaitu pendekatan dengan mengembangkan sebuah sistem ideal
yang secara relatif tidak dibatasi oleh biaya atau jenis teknologi yaitu meliputi tujuan,
ruang lingkup dan gambaran umum sistem yang akan dikembangkan.
2. Revisi sistem ideal yang dapat diterima (spesifikasi).
f. Spesifikasi
1. Penentuan pengolahan beserta isi file.

2. Penentuan peralatan input & output yang kemudian dikembangkan dengan formulir input
/ output .
3. Spesifikasi proses: berdasarkan analisis masukan dan keluaran dapat diputuskan apakah
pengembangan sistem akan dipenuhi oleh perangkat program aplikasi .
4. Spesifikasi penyimpanan: Penetapan cara akses dan pengorganisasian data, volume
penyimpanan yang diperlukan dan media penyimpanan yang sesuai.
5. Spesifikasi tenaga: deskripsi kerja, kualifikasi tenaga dan pelatihan .
Dari spesifikasi masukan dan keluaran diatas akan mengarahkan pada penentuan persyaratan
program, jika pengembangan sistem informasi akan dipenuhi perangkat program aplikasi yang
kemudian diserahkan ke bagian pemrograman untuk pengkodean.
g. Pemograman
Tahap ini dilakukan oleh programmer yaitu menulis program komputer aktual yang diperlukan
untuk operasi - operasi logis bagi pengolahan .
h. Pengujian
Dilakukan dengan mengoperasikan program dengan memproses data sehingga kesalahan dapat
diketahui seawal mungkin. Pengujian dilakukan dengan hati - hati, mula - mula per unit sampai
berbagai unit secara komprehensif, kemudian dilakukan pengujian penerimaan, apakah sistem
berjalan memuaskan.
i. Latihan
Karena tujuan sistem yang baru adalah untuk mengganti prosedur - prosedur lama, maka
pelatihan merupakan hal penting.
j. Konversi & pemasangan
Setelah pelatihan selesai dilakukan konversi (peralihan) dari sistem lama ke sistem yang baru,
mungkin perlu menulis program khusus untuk menukar file - file yang ada menjadi file-file yang
baru atau membuat file - file dari catatan manual .
Ada beberapa cara konversi ke sistem yang baru:
1. Konversi langsung yaitu sistem yang lama secara sekaligus diganti dengan sistem yang
baru.
2. Konversi pararel dengan cara sistem baru dan lama dijalankan secara bersamaan untuk
beberapa waktu, sehingga jika sistem baru mengalami gangguan sistem lama dapat
mengkompensasi.
3. Konversi bertahap adalah peralihan ke sistem yang baru dilakukan bagian per bagian.
4. Konversi pilot studi: mirip konversi bertahap, sistem baru diimplementasikan dibidang
tertentu dalam organisasi, setelah berhasil baru diimplementasikan dibidang yang lain .
Akhirnya bila seluruh tahap diatas selesai sistem baru mulai dipasang / pemasangan .

k.Operasi
Setelah pemasangan dan organisasi disesuaikan dengan perubahan - perubahan yang ditimbulkan
oleh sistem baru, maka tahap operasional dimulai. Pada tahap ini perlu dilakukan pemeliharaan
terhadap sistem serta peningkatan mutu sistem agar sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Sehingga perlu adanya perubahan dan peningkatan terhadap sistem, tidak masuk akal untuk
mengatakan bahwa sebuah sistem informasi berbasis komputer telah selesai, sistem tersebut akan
terus berkembang selama daur hidupnya, jika pada kenyataannya ia berhasil.
Pemeliharaan sistem merupakan aktifitas untuk mengadaptasikan sistem dengan tantangan tantangan baru. Sistem yang terancang baik pada umumnya cukup fleksibel dan terbuka pada
perubahan-perubahan kecil yang sesuai dengan perkembangan kebutuhan organisasi. Perubahan
besar dilakukan jika sistem sudah tidak efisien lagi, sehingga dalam hal ini diperlukan daur baru
pengembangan sistem informasi.

Analisis Sistem
Penegertian analisis sistem
Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian - bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan permasalahan, kesempatan - kesempatan, hambatan - hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya (10).
Tahap - tahap analisis sistem (10)
a. Identifiy
1. Identifikasi penyebab masalah
2. Identifikasi personil - personil kunci / pelaku sistem yang langsung atau tidak
menyebabkan masalah.
b.Understand
Dilakukan dengan mempelajari secara rinci bagaimana sistem yang ada beroperasi, kemudian
mencoba untuk menganalisis permasalahan, kelemahan dan kebutuhan pemakai untuk dapat
memberikan rekomendasi pemecahannya.
Langkah - langkah memahami sistem yang ada:
1. Menentukan jenis penelitian.
2. Merencanakan jadwal penelitian.

Mengatur jadwal wawancara.

Mengatur jadwal observasi.

Mengatur jadwal pengambilan sampel.

Membuat jadwal penugasan penelitian.

Membuat agenda wawancara.

Mengumpulkan hasil penelitian.

Analyze yaitu menganalisis sistem yang ada saat ini.

Analisi kelemahan sistem.


Beberapa kriteria penilaian yaitu:

Relevance (sesuai kebutuhan).

Capacity (kapasitas dari sistem).

Efficiency (efisiensi dari sistem).

Timelines (ketepatan waktu menghasilkan).

Accesibility (kemudahan akses).

Flexibility (keluwesan sistem).

Accuracy (ketepatan nilai informasi).

Reliability (keandalan dari sistem).

Security (keamanan dari sitem).

Simplicity (kemudahan sistem yang digunakan).

Analisis kebutuhan informasi pemakai / manajemen.


Membuat laporan hasil analisis yaitu tahapan melaporkan hasil temuan analisis sistem oleh
seorang analis, yang meliputi:
1. Alasan melakukan analisis.
2. Permasalahan - Permasalahan.
3. Identifikasi penyebab masalah.
4. Penelitian yang dilakukan.
5. Hasil analisis.
6. Kesimpulan analisis.
7. Rekomendasi umum.

Perancangan Sistem Secara Umum


Pengertian perancangan sistem
Perancangan sistem berarti aktifitas penentuan, perencanaan, pemilihan dan pengaturan dari
manusia, peralatan, prosedur serta aliran kerja(5) .
Perancangan komponen sistem secara umum
Perancangan komponen sistem informasi meliputi : model, input, output, database, teknologi .

Perancangan model
Analis sistem dapat merancang model dari sistem informasi dalam bentuk physical sistem dan
logical model. Physical sistem dapat digambarkan melalui bagan alir sistem (sistem flowchart)
yang menunjukan secara tepat arti fisiknya, seperti simbol lapoan - laporan, harddisk, terminal
(akan menunjukan urutan - urutan kegiatan dari sistem informasi).
Logical model dari sistem informasi akan menjelaskan bagaimana fungsi - fungsi sistem
informasi secara logika akan bekerja, logical model dapat digambarkan menggunakan diagram
arus data (Data Flow Diagram / DFD). Arus dari DFD dapat dijelaskan dengan menggunakan
kamus data (Data Dictionary). Pengolahan data dari sistem informasi berbasis komputer
membutuhkan metoda & prosedur - prosedur yang merupakan bagian dari model sistem .
Perancangan input
Berupa Masukan atau input, merupakan awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah dari
informasi adalah data yang terjadi dari transaksi - transaksi yang dilakukan. Perancangan input
dimulai dari disain dokumen dasar (source dokumen) yaitu formulir yang digunakan untuk
menangkap
data
yang
terjadi
(10)
.
Langkah - langkah perancangan input secara umum sebagai berikut (10):
1. Menetukan kebutuhan input dari sistem baru yang dapat ditentukan dari DFD (data flow
diagram) sistem baru .
2. Menentukan parameter dari input meliputi : bentuk input, sumber input, jumlah tembusan
input & distribusinya, alat input yang digunakan, volume input, periode output .
3. Perancangan output secara umum, Output adalah produk dari sistem informasi yang dapat
dilihat, bisa berupa hasil dimedia kertas atau dimedia monitor / soft copy (10). Format
output dapat berupa keterangan - keterangan, tabel atau grafik. Yang paling banyak
dihasilkan adalah output yang berbentuk tabel.
Langkah perancangan output secara umum :
1. Menentukan kebutuhan output dari sistem baru yang dapat ditentukan dari DFD.
2. Menetukan parameter output meliputi: tipe output, formatnya, media yang digunakan,
alat output yang digunakan, frekwensi / jumlah tembusan, distribusi dan periode
outputnya .
Perancangan database secara umum
Database merupakan salah satu komponen yang penting di sistem informasi karena berfungsi
sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam sistem
informasi disebut database sistem / sistem basis data (10).
Sistem basis data merupakan suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari file file yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa
aplikasi
yang
bemacam-macam
di
dalam
suatu
organisasi
(10).

Tipe

tipe

file

dalam

database:

1. File induk (master file) dibedakan menjadi:

File induk acuan yaitu file yang menjadi acuan yang bersifat statis, jarang berubah
nilainya.

File induk dinamik adalah file induk yang menjadi nilai dari record - recordnya, sering
berubah .

2. File transaksi, Disebut juga dengan file input, digunakan untuk merekam data hasil transaksi.
3. File laporan, Disebut juga dengan file output yaitu file yang berisi informasi yang akan
ditampilkan.
4. File sejarah Disebut dengan file arsip, file ini berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi,
tetapi perlu disimpan untuk keperluan mendatang.
5. File pelindung (Backup file), Berupa salinan dari file - file yang masih aktif yang digunakan
sebagai cadangan bila database yang aktif hilang atau rusak .
6. File kerja (working file), Disebut juga file sementara (temporari file), dibuat oleh suatu
proses program secara sementara untuk menghemat pemakaian memori selama proses dan akan
dihapus bila proses telah selesai.
Langkah - langkah perancangan database secara umum (10):
1. Terlebih dahulu dilakukan identifikasi file - file yang diperlukan oleh sistem informasi,
dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang telah dibuat .
2. Menentukan parameter database file meliputi : tipe file, media file (harddisk, disket),
organisasi file (akses langsung, akses urut), fileld kunci dari file .
Perancangan teknologi secara umum
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menerima dan mengakses data,
menghasilkan dan mendistribusikan informasi, dan membantu pengendalian dari sistem secara
keseluruhan (10).
Teknologi terdiri dari 3 bagian utama (10) :
1. Perangkat keras (Hardware).
2. Perangkat lunak (Software)
3. Teknisi / perangkat manusia (Brainware), dapat berupa operator komputer, programmer,
spesialis telekomunikasi, analis sistem dan lain sebagainya .

Normalisasi Database
Proses normalisasi merupakan proses pengelompokkan data menjadi tabel yang menunjukkan
entity dan relasinya. Pada proses normalisasi akan selalu diuji pada beberapa kondisi, apakah ada
kesulitan didalam menambah (input), menghapus (delete), mengubah (update), membaa (retrive)
pada suatu database. Bila ada suatu kesulitan pada pengujian tersebut maka akan dipecahkan
pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan database yang optimal.
Beberapa hal harus diperhatikan:

1. Atribut / atriut kunci


Setiap file selalu terdapat kunci dari file beupa suatu field yang dapat mewakili record misalnya
nomor anggota mewakili kunci dari tabel data anggota suatu peusahaan. Field dari nomor angota
ini bersifat unik karena tidak ada yang sama antar nomor anggota satu dengan lainnya.
2. Candidat key atau kunci calon
Suatu atribut atau satu set minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian
secara spesifik dari entity
Tahap-tahap normalisasi data
1. Bentuk tidak normal (unnormalized form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak akan keharusan mengikuti suatu
format tertentu, dimana dapat saja data tidak lengkap atau terdapat duplikasi bila dikumpulkan
apa adanya.
2. Bentuk normal kesatu (first normal form)
Merupakan proses yang dilakukan dengan memisah-misahkan data pada fieldfield yang tepat
dapat bersifat otomatis. Juga seluruh record harus lengkap adanya. Bentuk ini berupa file file
atau tabel-tanbel. Ciri khas bentuk normal kesatu adalah tiak ada set atribut yang berulang /
bernilai ganda
3. Bentuk normal kedua
Merupakan proses yang dilakukan dengan jelas membagi data yang ada kedalam kelompok yang
dibedakan menurut field kunci masingmasing dan harus mempunyai hubungan satu dengan
lainnya. Syarat bentuk normal kedua atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada
kunci utama sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci field,
dimana kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut yang lain menjadi anggotanya
4. Bentuk normal ketiga
Dalam proses ini masih membagi tabel dalam beberapa bagian supaya tiap tabel tidak
mempunyai field yang bergantung transitif tetapi bergantung penuh pada kunci utama dengan
kata lain setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung pada kunci utama secara menyeluruh.

Teknologi Informasi
Perkembangan teknologi pada bidang informasi seperti perangkat keras dan perangkat lunak dan
perangkat pemikir (Brainware) dan pengetahuan tentang proses Batch dan proses online (12) .
Perangkat Keras (Hardware)

Bagian-bagian pokok perangkat keras pada sistem komputer yaitu: masukan (input), central
processing unit (CPU), tempat penyimpanan dan keluaran (output) (12,13).
1. Input/ peralatan input
Adalah komponen komputer yang berfungsi untuk input atau memasukkan data. Contoh
beberapa alat pemasukan: Keyboard / papan tombol, mouse, touch screen, scanner atau reader
membaca gambar / kode / sinyal (Barcode), data communication selain masukan dari luar
komputer, masukan yang datang dari komputer lain juga dapat dikategorikan masukan .
2. Processor / peralatan proses
Processor dapat disebut sebagai:Central Processing Unit (CPU). Istilah microprcessor
menunjukan bentuk CPU yang sangat kecil .
Di dalam CPU terdapat komponen:

Arithmetic Logic Unit (ALU), berfungsi memproses data yang telah ditafsirkan oleh
control unit.

Control unit, berfungsi menyeleksi, membagi atau menafsirkan jenis masukan untuk
diproses lebih lanjut pada ALU .

3. Memori
Memori ada dua :

Memori internal (ROM dan RAM), ROM/ Read Only Memory adalah memori yang
berisi data/ perintah yang permanen sehingga data / perintah tidak hilang bila aliran listrik
terputus . RAM / Random Acces Memory, berisi perintah atau data yang sifatnya
sementara dan data akan hilang bila aliran listrik terputus sebelum disimpan dalam media
penyimpanan .

Memori external: media penyimpanan data external . Contoh: Flexibel disk (Floppy disk/
diskette), Optical disk (CD ROM / Compact Disk Read Only Memory).

4. Peralatan output
Peralatan yang digunakan untuk mengeluarkan hasil pemrosesan. Keluaran / output dibagi
menjadi dua yaitu Soft copy yang sering disebut monitor dan Hard copy seperti printer dalam
media kertas .
Perangkat lunak (Software)
Berdasarkan fungsinya, perangkat lunak dibagi menjadi tiga yaitu : Sistem software,
programming language, application software .
1. Sistem software

Berfungsi untuk mengatur bagaimana cara menggunakan peralatan dan biasanya dibuat oleh
pembuat perangkat dan bawaan komputer . Beberapa jenis sistem software adalah operating
system, software development kit & utility program .

Operating system (OS), Adalah software yang berisi perintah - perintah agar peralatan
yang ada / komputer dapat beroperasi. OS terdapat pada microprocessor. OS yang
berhubungan dengan disket yaitu Disk Operating System (DOS), OS untuk komunikasi,
OS untuk sistem lain seperti UNIX, PICK, WINDOWS, dan lain sebagainya .

Software Development Kit (SO) ;Dibuat oleh pembuat hardware guna membantu para
programmer dalam membuat software baru (program bantu yang menghubungkan
programmer dengan OS) .

Utility program;Perangkat lunak tambahan, dibuat oleh pembuat perangkat keras maupun
orang lain dan membatu pemakai untuk memperbaiki, mengubah, atau keperluan
manajemen sistem.

2. Programming langguage
Adalah bahasa yang khusus dibuat agar seorang programmer dapat berkomunikasi dengan
komputer sehingga dapat membuat program aplikasi . Contoh : dbase, Foxbase, Acces, SqL dan
lainnya .
3. Aplication software
Aplication software dibagi menjadi dua fungsi yaitu fungsi untuk pembuatan dengan application
development software dan fungsi pemakaian dengan software package.

Aplication Development Software (ADS) yang menekankan pada kemampuan bahasa


dalam membuat aplikasi yang hanya dipakai oleh pembuat program .

Software package, Merupakan sisa dari ADS, contoh lotus, wordstar, Wordperfect , page
master dengan kemampuan khusus.

Perangkat manusia (Brainware)


Istilah untuk menyebut komponen atau perangkat manusia dalam sistem komputer yang dapat
berupa operator, programmer, spesialis telekomunikasi, analis sistem dan sebagainya.
Batch, online
Proses batch adalah melaksanakan proses pada suatu saat tertentu , sedangkan proses online yaitu
melaksanakan proses pada saat itu juga. Perbandingan proses batch dan online terletak pada
kapan sebuah proses itu di laksanakan.

Konsep Basis Data Dan Sistem Manajemen Database


Konsep Database
Database adalah suatu koleksi data komputer / kumpulan file - file yang saling berhubungan
dimana hubungannya ditunjukan melalui field kunci dari setiap file yang ada (7,11). Dua tujuan

utama konsep Database yaitu meminimalkan pengulangkan dan mencapai independensi data /
kebebasan data (10).
Kebebasan data meliputi (6,10,11)

Physical data independence; Kemapuan atau kebolehan untuk merubah pola fisik /
stuktur database tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data.

Logical data independence; kemampuan atau kebolehan untuk membuat perubahan pola
konseptual tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Misalnya
manipulasi isi atau mengolah isi / laporan.

independenci data dicapai dengan menempatkan spesifikasi data dalam tabel untuk mengakses
data (10) .
Beberapa keuntungan pemrosesan data berdasarkan database (6,11):

Pencegahan redundansi data: menghindari pengulangan penyimpanan melalui struktur


yang logik dan hemat (menghindari penyimpanan data berulang pada file) .

Konsistensi data: dengan pengendalian duplikasi data maka tampilan data selalu
konsisten karena dari sumber / lokasi penyimpanan yang sama .

Integrasi data: dengan diorganisasikannya dalam suatu struktur tunggal dengan hubungan
- hubungan logic diantara entitas data yang berkaitan, maka pengguna dapat dengan
mudah menghubungkan suatu data dengan data lain .

Multiple user: pemakaian data bersamaan pada waktu yang sama dengan sistem network /
LAN (local area network).

Standarisasi data: dengan mendefinisasikan data dan pembakuan data akan menghindari
ketidakseragaman format .

Kemudahan pembuatan aplikasi sistem karena data sudah diintegrasikan dengan


hubungan - hubungan antar file dan tidak dalam bentuk berkas - berkas terpisah .

Kemudahan akses: karena merupakan koleksi data komputer yang diorganisasikan .

Kebebasan data .

Keamanan data: Karena dilengkapi program / fasilitas keamanan dari sistem operasinya
dengan pengendalian pemakaian password, pengacakan data / enkrip dan lain - lain.

Database manajemen system (DBMS)


DBMS adalah kumpulan file - file yang saling berhubungan beserta perangkat lunak / software
atau program pengelolaannya (menambah, mengurangi, menghapus, edit dan lain sebagainya)
(6,11)
.
Keuntungan DBMS (6,11):

Mengambil data dan informasi secara cepat: dengan hubungan - hubungan logis dan
program pengolahannya seperti query memungkinkan pemakai memanggil data dalam
hitungan detik / menit.

Akses dengan berbagai cara: misalnya dengan memakai field kunci dan bahasa
pemrograman.

Fleksibilitas: karena independensi data, data dapat ditambahkan maupun dikurangi dari
database tanpa harus memodifikasi program aplikasi.

Keamanan: Fasilitas seperti kata sandi (password), direktori pemakai, bahasa sandi
(encryption).

Integritas data dapat dipertahankan karena dihindari data yang saling bertentangan
(updating data).

Manajemen data dapat lebih baik karena penyimpanan yang terpusat, sehingga organisasi
tahu dimana data berada.

Kerugian DBMS:

Perangkat lunak mahal.

Perangkat keras mahal.

Sumber daya manusia yang mempunyai pengetahuan dibidang database dan


pengelolaannya.

KERANGKA KONSEP
Jaringan Kawasan Lokal (local Area Network)
Pengertian
Jaringan atau network adalah kumpulan komputer yang dapat berkomunikasi satu sama lain,
menggunakan peralatan yang dapat diakses secara bersama-sama (seperti disk dan printer) dan
dapat berhubungan dengan komputer induk pada sistem lain yang jauh letaknya(9,11).
Sebuah jaringan biasanya terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling berhubungan diantara
satu dengan yang lain dan saling berbagi sumber daya misalnya Cdrom, printer, pertukaran file
atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik (11).
Jaringan kawasan lokal lebih dikenal sebagai LAN (lokal area network) merupakan sistem
kerjasama kelompok kerja yang lebih sering diterapkan disuatu organisasi (9).
Sebuah LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh
area lingkungan seperti sebuah perkantoran disebuah gedung atau sebuah sekolah dan biasanya
tidak jauh dari beberapa kilometer (11).
Tiga jenis toplogi LAN
Ada tiga jenis topologi jaringan yang sering digunakan atau diterapkan pada jaringan kawasan
lokal yaitu antara lain (11,16,17):
1. Topologi Bus

Pada topologi Bus node-node dihubungkan secara serial disepanjang kabel dan pada kedua ujung
kabel ditutup dengan terminator. Topologi sebuah linier BUS terdiri dari satu jalur kabel utama
dimana masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua node pada jaringan (file
server, workstation dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama.
Kelebihan jenis topologi ini adalah untuk memfungsikan jaringan tidak setiap komputer perlu
dijalankan, mudah dalam instalasi, murah dan efektif untuk jaringan kecil.
Beberapa kelemahan BUS Topologi yaitu
1. Apabila anda ingin menggunakan teknologi client-server, topologi ini sangat tidak cocok.
Karena backbone dari topologi bus hanya menangani satu koneksi pada satu saat,
sehingga memiliki tingkat collission (tabrakan paket) yang tinggi.
2. Karena trafik hanya berjalan pada satu kabel, maka akan sulit untuk melakukan
troubleshooting apabila terjadi kerusakan jaringan.
3. Kinerjanya agak lambat karena setiap jalur informasi hanya menggunakan satu kabel.
2. Topologi cincin
Node-node dihubungkan secara serial disepanjang kabel dengan bentuk jaringan seperti
lingkaran seperti cincin. Pada topologi jenis ini data-data yang dikirimkan akan melalui setiap
node serta komputer sehingga sampai ke tujuannya.
Kelemahan topologi cincin adalah kegagalan pada satu workstation dapat menyebabkan
kegagalan secara keseluruhan, dan untuk memfungsikan jaringan setiap komnputer harus
dijalankan.
Kelebihannya adalah bahwa topologi jenis ini memungkinkan kinerja sistem yang lebih cepat.
3. Topologi Star atau bintang
Topologi jenis ini didesain dimana setiap node (file server, workstation dan perangkat lainnya)
terkoneksi kejaringan melewati sebuah Hub atau concentrator. Data yang terkirim ke jaringan
akan melewati Hub atau concentrator yang mengatur dan mengontrol ke tempat tujuannya. Hub
juga berfungsi sebagi pengontrol seluruh fungsi jaringan dan repeater atau penguat aliran data.
Kelebihan dari Star topologi antara lain:
1. Dengan Star topolog, akan secara mudah untuk mengetahui kegagalan yang terjadi pada
jaringan.
2. Kegagalan pada satu workstation tidak akan menyebabkan kegagalan pada jaringan
secara umum.
3. Administrator dapat meningkatkan keamanan dengan melakukan segmentasi pada
jaringan dan melindungi jaringan yang menghubungkan antar workstation tersebut
dengan enkripsi.
Kelemahan dari Star topologi yaitu memiliki satu titik kelemahan utama yang sangat kritis, yaitu
Hub atau switch. Apabila titik ini diserang, maka jaringan akan jatuh atau dengan kata lain

sangat tergantung pada komputer di pusat yang mempengaruhi seluruh kinerja jaringan yang
dapat berakibat kemacetan.
Dari teori-teori yang telah dibuat maka dapat dibuat kerangka teori sebagai berikut:
Gambar 1
Kerangka Teori
Pendekatan pengembangann sistem dengan Sistem Development Life Cycle (SDLC).

Keterangan: Dari hasil transaksi pelayanan medis rawat jalan akan menghasilkan database
tranksaksi pelayanan medis rawat jalan, dengan sistem informasi pelayanan medis rawat jalan
akan dihasilkan sebuah informasi. Sistem informasi dikembangkan berdasarkan tuntutan
kebutuhan sistem.
Dari kerangka teori diatas dikembangkan kerangka konsep sebagai berikut:
Gambar 2
Kerangka Konsep

Keterangan Gambar
Isi Kotak Palign atas
Transaksi pelayanan medis poliklinik penyakit dalam
Isi Kotak Kanan Bawah
Database transaksi Pelayanan medis poliklinik penyakit dalam
- data pasien
- data anamnesa
- data perawat
- data petugas
- data dokter
- data periksa medis
- data daftar perikisa
- data resep obat
- data obat
- data kode penyakit
- data permintaan periksa penunjang
- data hasil periksa penunjang
Isi Lingkaran Tengah
Sistem
informasi

pelayanan

medis

poliklinik

penyakit

dalam

Isi Kotak Kanan Bawah

informasi catatan medis pasien.

Informasi untuk direktur / kepala poliklinik/ kepala bidang pelayanan medik dan
keperawatan:

jumlah kunjungan pasien / periode.

informasi resep obat poliklinik.

informasi 10 besar penyakit poliklinik dalam.

informasi / laporan pelayanaan dokter

Anda mungkin juga menyukai