SKRIPSI
Disusun Oleh:
MOCH . MISMARUDDIN
NIM . D11.2000.00036
Tim Penguji:
Mengetahui,
Dekan
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan
inayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan penulisan Skripsi ini.
Adapun penyusunan Skripsi ini merupakan kewajiban bagi peserta didik dalam rangka
menempuh dan menyelesaikan jenjang pendidikan S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Dian
Nuswantoro Semarang.
Ucapan terima kasih yang sebanyak banyaknya kepada pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Skripsi dengan lancar pada yang terhormat:
3. Bapak Yudhi Dharmawan, SKM selaku Pembimbing Akademik Dalam Pembuatan Skripsi .
4. Bapak Arif kurniadi, S.Kom selaku Pembimbing Akademik Dalam Pembuatan Skripsi .
5. dr, Handaningrum, M. Kes selaku Direktur Rumah Sakit Daerah Kudus.
6. dr, Luluk Adipratikto, SP selaku Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan Rumah Sakit
Daerah Kudus.
7. dr, Mudzakir Djalal Sp.Pd selaku Dokter Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Daerah Kudus.
8. Ibu Hajah Emi. W Selaku Perawat Poliklinik Rumah Sakit Daerah Kudus.
9. Ibu Suviah selaku kepala subag hubungan masyarakat
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih belum sempurna,
oleh sebab itu kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun dan demi kesempurnaan
Skripsi ini penulis terima dengan tangan terbuka dan dengan hati terbuka pula.
Penulis,
ABSTRAK
Moch Mismaruddin
RANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN MEDIS RAWAT JALAN POLIKLINIK PENYAKIT
DALAM BERBASIS KOMPUTER PADA RUMAH SAKIT DAERAH KUDUS TAHUN 2004
Poliklinik penyakuit dalam sebagai unit pelayanan medis rawat jalan badan
rumah sakit daerah kudus dengan jumlah kunjungan tertyingi dari poliklinik
lain menyebabkan proses-proses transaksi pelayanan medis yang semmakin
kompolek. Proses-proses tersebut tidak akan dapat terpenuhui dengan
sistem informasi pelayanan medis yang manual. Maka perlu adanya
perubahan sistem informasi pelayanan meis polikliinik penyakit dalam
menjadi berbasis komputer.
Skripsi ini mebahas tentang rancangan sistem informasi pelayanan medis rawat jalan poliklinik penyakit
dalam berbasis komputer pada Badan Rumah Sakit Daerah Kudus. Rancangan sistem informasi ini akan
membantu dalam proses-proses transaksi pelayanan medis, memberikan keamanan dokumen rekam
medis untuk pelayanan medis berkelanjutan, memudahkan pengambilan dokumen rekam medis lebih
cepat, serta pengumpulan data dan penghasilan informasi secara cepat dan tepat waktu sesuai
kebutuhan pengguna sistem.
Hasil penelitian mengungkapkan sistem informasi pelayanan medis poliklinik penyakirt dalam yang saat
ini berjalan, masalah-masalah sistem informasi yang dihadapi dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari
sistem informasi pelayanan medis rawat jalan poliklinik penyakit dalam Badan Rumah Sakit Daerah
Kudus.
Dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan yaitu rancangan sistem informasi
pelayanan medis poliklinik penyakit dalam berbasis komputer pada Badan Rumah Sakit Daerah Kudus
dengan struktur atau pelaku sistem tersebut yaitu pasien, petugas pendaftaran, perawat poliklinik, dokter,
instalasi pemeriksaan penunjang, direktur, kepala bidang pelayanan medik dan keperawatan, dan kepala
instalasi rawat jalan. Database yang digunjakan sebagai penyedia informasi yaitu data pasien, data
dokter, data perawat, data petugas (tpprj), data obat, data kode penyakit, data daftar periksa, data
anamnesa, data periksa, data resep obat, data permintaan periksa penunjang dan data pemasukan hasil
periksa penunjang. Informasi yang dihasilkan dari sistem informasi pelayanan medis poliklinik penyakit
dalam antara lain laporan kunjungan pasien, informasi laporan penyakit rawat jalan poliklinik, informasi
obat-obat yang dituliskan pada resep dokter dan informasi tentang dokter yang memberikan pelayanan.
Kata kunci : rancangan, sistem informasi
Kepustakaan : 17 buah, 1993 - 2003
Daftar Isi
Halaman Judul
ii
Halaman Pengesahan
iii
Halaman Persembahan
iv
Riwayat Hidup
Kata Pengantar
vi
Abstrak
vii
Daftar Isi
viii
Daftar Tabel
ix
Daftar Gambar
xii
Daftar Lampiran
xiv
BAB I PENDAHULUAN
xv
1. Latar Belakang
2. Rumusan masalah
3. Manfaat Penelitian
4. Tujuan Penelitian
5. Lingkup Penelitian
10
4. Analisis Sistem
12
17
Teknologi Informasi
11.
12.
KERANGKA TEORI
KERANGKA KONSEP
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
19
22
26
28
29
31
35
38
41
42
2. Materi Penelitian
43
43
43
44
6. Tahapan Kegiatan
48
7. Jadwal Kegiatan
51
53
54
56
3. Hasil Penelitian
56
58
59
59
62
66
67
68
69
70
72
74
74
75
76
2. Identifikasi Informasi
79
3. Identifikasi Proses
82
82
82
83
84
87
89
10.
92
11.
93
12.
95
13.
97
1. Normalisasi Pendaftaran
99
2. Normalisasi Anamnesa
101
103
4. Normalisasi Resep
103
106
15.
Perancangan Database
16.
1. Perancangan Input
2. Perancangan Output
6. Rancangan Topologi Jaringan
7. Identifikasi Kebutuhan Hardware dan Software
1. Identifikasi Kebutuhan Hardware
2. Identifikasi Kebutuhan Software
8. Pembagian Kewenangan Akses
9. Mekanisme Akses
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
108
111
113
115
117
118
133
133
141
152
153
153
1. Simpulan
154
2. Saran
156
Daftar Pustaka
157
158
158
160
161
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan tempat dimana orang sakit mencari dan menerima perawatan (1),
pernyataan ini berarti bahwa Rumah Sakit berperan sebagai tempat pemberi pelayanan
kesehatan. Di Rumah Sakit terdapat unit-unit atau instalasi pelayanan kesehatan antara lain : Unit
Gawat Darurat, Unit Rawat Inap, Unit Pelayanan Penunjang Medis dan unit pelayanan lain
termasuk unit pelayanan Rawat Jalan atau poliklinik.
Poliklinik merupakan salah satu instalasi pelayanan kesehatan langsung pada pasien, dimana
informasi medis hasil anamnesa, riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, laboratorium, Rontgen,
Diaganosa, terapi, perjalanan penyakit dan tindakan poliklinik mulai diperoleh (2). Catatan catatan tersebut direkam dalam dokumen Rekam Medis (RM) pasien.
Data klinis pada poliklinik yang diabstraksi dari rekam medis merupakan bahan dasar bagi para
dokter staf perawat poliklinik dalam menilai efektifitas dan efisiensi diagnosis dan pengobatan
pada pasien yang dapat dijadikan informasi dalam menentukan tindakan, diagnosis dan
pengobatan yang tepat pada pasien yang berkunjung ulang. Sehingga data tersebut harus dapat
dengan mudah diakses dan ditampilkan dalam kesinambungan pelayanan medis yang tepat dan
handal saat ini dan masa yang akan datang dengan sistem informasi yang terencana baik.
Di poliklinik penyakit dalam Badan Rumah Sakit Umum Daerah ( BRSD) Kudus, berdasarkan
hasil survei pendahuluan jumlah kunjungan pada bulan September, Oktober dan November tahun
2004 seperti terlihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.1
Kunjungan poliklinik
Poliklinik
Bulan
B.ort
Mat
Kk
Kd
Jw
Gizi
Gigi
Dalam
Bedah
Anak
117
507
288
204
57
317
1493
395
305
September
106
555
291
200
46
361
1327
380
311
Oktober
78
424
257
155
64
187
1134
306
215
November
Poliklinik
Bulan
umum
Tht
Srf
Rm
Psi
Paru
145
498
452
277
339
September
164
551
476
313
313
Oktober
136
461
360
244
313
November
Dari tabel diatas jumlah kunjungan tertinggi terjadi pada poliklinik penyakit dalam dengan ratarata tiap hari pada tiga bulan tersebut kurang lebih 52 pasien tiap hari. Hal ini menyebabkan
volume pekerjaan yang lebih tinggi sedangkan jumlah tenaga hanya terdiri dari dua orang
perawat dan satu tenaga administrasi.
Dengan banyaknya kunjungan, maka proses-proses transaksi pelayanan seperti proses
penangkapan data dan proses pengambilan dokumen rekam medis untuk mengambil informasi
guna pelayanan medis berkelanjutan serta pembuatan laporan poliklinik penyakit dalam semakin
komplek. Semakin kompleknya proses diatas akan sulit terpenuhi apabila dilakukan secara
manual, sehingga diperlukan sistem pengolahan data secara elektronik untuk mendukung prosesproses transaksi pelayanan medis dan proses-proses dalam sistem informasi pelayanan medis
poliklinik penyakit dalam.
Berkaitan dengan proses-proses sistem informasi secara manual pada pelayanan dimana tiap-tiap
pasien datang kegiatan seperti pengambilan kembali dokumen serta pengambilan informasi
didalamnya yang berlanjut pada penambahan catatan secara manual, kondisi ini mempunyai
beberapa kelemahan yaitu relatif lamanya pengambailan dokumen rekam medis, mudah
rusaknya dokumen karena kontak manual saat pengambilan dan penambahan pencatatan, bentuk
catatan manual sebagai informasi dalam pengambilan keputusan medik kurang rapi dan jelas
untuk dibaca dibanding catatan secara elektronik dan proses pembuatan laporan yang menurut
petugas poliklinik penyakit dalam yang terasa menambah beban kerja serta inefisiensi kertas
kerja dan tempat dokumen. Beberapa kondisi tersebut kurang mendukung untuk menciptakan
dan memperlancar transaksi pelayanan medis yang cepat, tepat dan handal di poliklinik penyakit
dalam.
Perkembangan teknologi informatika komputer memberikan sumbangan antara lain
penghematan karena prosedur pengolahan dan penyajian informasi secara otomatik, akses
terhadap informasi secara cepat dan terandalkan dapat mengurangi resiko kegagalan dalam
manajemen kasus yang dirawat di Rumah Sakit khususnya poliklinik penyakit dalam, adanya
umpan balik dari informasi manajerial untuk perbaikan proses pelayanan, Secara optimal dapat
menurunkan biaya dan meningkatkan pendapatan melalui pelayanan yang cepat dan terandalkan.
Berdasarkan hal-hal dan fakta-fakta diatas diperlukan suatu sistem informasi pelayanan medis
rawat jalan poliklinik penyakit dalam berbasis komputer yang dapat membantu dalam proses
transaksi pelayanan medis poliklinik penyakit dalam, menghindarkan dokumen rekam medis
mudah rusak dan pengambilan dokumen rekam medis dan informasi medis di dalamnya dapat
diakses dengan mudah dan cepat dan menghemat sumber daya serta menghasilkan informasi
secara cepat, akurat dan tepat waktu bagi setiap level manajemen dalam manajemen pelayanan
medis
poliklinik
penyakit
dalam.
B.Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang dan fakta-fakta diatas maka rumusan masalahnya adalah bagaimana
rancangan sistem informasi pelayanan medis rawat jalan poliklinik penyakit dalam berbasis
komputer pada BRSD untuk membantu proses-proses transaksi pelayanan medis dan prosesproses dalam sistem informasi pelayanan medis poliklinik penyakit dalam serta menghasilkan
informasi bagi tiap level manajemen dalam manajemen pelayanan medis poliklinik.
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Apabila rancangan sistem informasi pelayanan Rawat Jalan ini di gunakan diharapkan
dapat membantu proses pelayanan kepada pasien, dan dapat menghasilkan informasi informasi bagi manajemen.
3. Bagi Akademik
Dapat dijadikan sebagai tambahan referensi bagi penelitian sejenis lebih lanjut.
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui sistem informasi pelayanan medis rawat jalan poliklinik penyakit dalam pada
RSUD Kudus yang sedang berjalan.
Merancang sistem informasi pelayanan medis rawat jalan poliklinik penyakit dalam pada
RSUD Kudus yang berbasis computer.
2. Tujuan Khusus
Mengetahui prosedur sistem pelayanan medis Rawat Jalan di poliklinik penyakit dalam
sehingga diketahui proses informasi pada tiap sub sistem.
Mengetahui struktur / pelaku sistem informasi pelayanan medis Rawat Jalan poliklinik
penyakit dalam RSUD Kudus beserta tugas pokok dan fungsi .
Mengetahui hubungan - hubungan antar fungsi dalam sistem informasi pelayanan rawat
jalan poliklinik penyakit dalam.
Mengetahui hasil rancangan sistem informasi pelayanan medis rawat jalan di poliklinik
penyakit dalam RSUD Kudus berbassis komputer.
E. Lingkup Penelitian
1. Lingkup Keilmuan
Lingkup keilmuan yang digunakan meliputi ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu
manajemen informatika komputer.
2. Lingkup Lokasi
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Daerah Kudus, khususnya pada instalasi Rawat
Jalan atau Poliklinik penyakit dalam.
3. Lingkup Waktu
4. Lingkup Materi
5. Lingkup Metoda
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian
observasional menggunakan pendekatan crossectional.
6. Lingkup Sasaran
Sasaran penelitian adalah Instalasi Rawat Jalan atau Poliklinik penyakit dalam di Rumah
Sakit Umum Kudus.
BAB II Tinjauan Pustaka
1. Fungsi unit Rekam Medis, bertanggung jawab terhadap pengadaan formulir dokumen
Rekam Medis Rawat Jalan (RMRJ).
2. Fungsi di TPPRJ, bertanggung jawab terhadap penyediaan dan pengiriman dokumen
RMRJ.
3. Fungsi pengelolaan dokumen RMRJ bertanggung jawab terhadap :
Pembuatan SHRJ.
Fungsi kasir, bertanggung jawab terhadap: penerimaan uang jasa pelayanan rawat jalan
dari pasien dan pemberian bukti pembayaran kepada pasien .
Informasi didefinisikan sebagai data yang telah diatur, disusun dan diolah sehingga mempunyai
arti dan nilai. Nilainya berhubungan erat dengan faktor ketelitian dan waktu (informasi yang
tepat dan uptodate)(5).
Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi
mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung
pembuatan keputusan dalam organisasi (6).
Aktifitas pada sistem informasi (6):
1. Input adalah sekumpulan data mentah dalam organisasi maupun luar organisasi untuk
diproses dalam suatu sistem informasi.
2. Proses adalah konversi / pemindahan manipulasi dan analisis input data mentah menjadi
bentuk yang lebih berarti bagi manusia.
3. Output adalah distribusi informasi yang sudah diproses ke anggota organisasi yang
menggunakan output tersebut.
4. Informasi membutuhkan umpan balik (feedback) yakni output yang dikembalikan ke
anggota organisasi yang berkepentingan untuk membantu mengevaluasi atau
memperbaiki output.
Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen adalah suatu kesatuan yang paling terkait dari sistem informasi
yang merupakan segala fasilitas yang ada untuk menyusun informasi yang relevan bagi para
pemimpin dari segala eselon dan jabatan, untuk memungkinkan mereka membuat keputusan keputusan yang efektif dan tepat pada waktunya, dalam menjalankan fungsi-fungsi yang menjadi
tanggung jawab mereka(5).
Dari sumber lain menyebutkan sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem berbasis
komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang berbeda
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi manajemen dalam berbagai level suatu
organisasi / perusahaan (7).
Sistem informasi manajemen juga diartikan sebuah informasi yang terpadu (integrated) untuk
menyajikan informasi yang mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan
dalam sebuah organisasi menggunakan perangkat keras ( Hardware ) dan perangkat lunak
komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan dan database (6).
2. Pengembangan sistem dengan daur hidup sistem ( System Development Life Cycle /
SDLC )
Dalam pengembangan daur hidup sistem, tahap-tahap pengembangan dilaksanakan secara
berurutan. Pengembangan sistem disebut daur sistem, karena setelah diimplementasikan sistem
tersebut terus memberikan umpan balik untuk perbaikan dan pengembangan selanjutnnya (8,9).
Sebuah sistem informasi berdasarkan komputer mempunyai daur hidup yang terdiri atas tahap tahap dalam siklus yang saling sambung - menyambung, tahap - tahap tersebut yaitu (8,9):
a. Permulaan
Pada tahap ini dilakukan survei pendahuluan untuk menentukan rumusan masalah, peluang dan
ruang lingkup proyek serta menentukan apakah suatu sistem dapat dikembangkan untuk
memecahkan masalah - masalah tersebut.
b. Studi kelayakan
Setelah survei pendahuluan, selanjutnya menentukan kelayakan proyek dengan studi kelayakan
antara lain:
1. Kelayakan teknologi: Ketersediaan komputer dan teknologi informatika lain,
ketersediaan tenaga yang mengoperasikan.
2. Kelayakan operasi: Kemampuan petugas, kemampuan sistem dalam menghasilkan
informasi , efisiensi sistem informasi.
3. Kelayakan ekonomi: Apakah pengembangan sistem dapat dibiayai dan manfaatnya.
c. Analisis sistem
Kegiatan mendokumentasikan dengan rinci prosedur dan pengolahan informasi yang ada.
d. Persyaratan Analisis
1. Menentukan kebutuhan para pemakai sistem tentang apa yang diharapkan pemakai dari
sistem baru.
2. Pengumpulan data dan analisis termasuk didalamnya dokumen - dokumen input / output
dan menilai kelemahan dan kekuatan dari sistem yang ada .
3. Menetapkan garis batas sistem, apakah berkisar hanya satu unit / bagian atau lebih luas.
e. Perancangan
1. Sistem ideal tanpa kendala yaitu pendekatan dengan mengembangkan sebuah sistem ideal
yang secara relatif tidak dibatasi oleh biaya atau jenis teknologi yaitu meliputi tujuan,
ruang lingkup dan gambaran umum sistem yang akan dikembangkan.
2. Revisi sistem ideal yang dapat diterima (spesifikasi).
f. Spesifikasi
1. Penentuan pengolahan beserta isi file.
2. Penentuan peralatan input & output yang kemudian dikembangkan dengan formulir input
/ output .
3. Spesifikasi proses: berdasarkan analisis masukan dan keluaran dapat diputuskan apakah
pengembangan sistem akan dipenuhi oleh perangkat program aplikasi .
4. Spesifikasi penyimpanan: Penetapan cara akses dan pengorganisasian data, volume
penyimpanan yang diperlukan dan media penyimpanan yang sesuai.
5. Spesifikasi tenaga: deskripsi kerja, kualifikasi tenaga dan pelatihan .
Dari spesifikasi masukan dan keluaran diatas akan mengarahkan pada penentuan persyaratan
program, jika pengembangan sistem informasi akan dipenuhi perangkat program aplikasi yang
kemudian diserahkan ke bagian pemrograman untuk pengkodean.
g. Pemograman
Tahap ini dilakukan oleh programmer yaitu menulis program komputer aktual yang diperlukan
untuk operasi - operasi logis bagi pengolahan .
h. Pengujian
Dilakukan dengan mengoperasikan program dengan memproses data sehingga kesalahan dapat
diketahui seawal mungkin. Pengujian dilakukan dengan hati - hati, mula - mula per unit sampai
berbagai unit secara komprehensif, kemudian dilakukan pengujian penerimaan, apakah sistem
berjalan memuaskan.
i. Latihan
Karena tujuan sistem yang baru adalah untuk mengganti prosedur - prosedur lama, maka
pelatihan merupakan hal penting.
j. Konversi & pemasangan
Setelah pelatihan selesai dilakukan konversi (peralihan) dari sistem lama ke sistem yang baru,
mungkin perlu menulis program khusus untuk menukar file - file yang ada menjadi file-file yang
baru atau membuat file - file dari catatan manual .
Ada beberapa cara konversi ke sistem yang baru:
1. Konversi langsung yaitu sistem yang lama secara sekaligus diganti dengan sistem yang
baru.
2. Konversi pararel dengan cara sistem baru dan lama dijalankan secara bersamaan untuk
beberapa waktu, sehingga jika sistem baru mengalami gangguan sistem lama dapat
mengkompensasi.
3. Konversi bertahap adalah peralihan ke sistem yang baru dilakukan bagian per bagian.
4. Konversi pilot studi: mirip konversi bertahap, sistem baru diimplementasikan dibidang
tertentu dalam organisasi, setelah berhasil baru diimplementasikan dibidang yang lain .
Akhirnya bila seluruh tahap diatas selesai sistem baru mulai dipasang / pemasangan .
k.Operasi
Setelah pemasangan dan organisasi disesuaikan dengan perubahan - perubahan yang ditimbulkan
oleh sistem baru, maka tahap operasional dimulai. Pada tahap ini perlu dilakukan pemeliharaan
terhadap sistem serta peningkatan mutu sistem agar sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Sehingga perlu adanya perubahan dan peningkatan terhadap sistem, tidak masuk akal untuk
mengatakan bahwa sebuah sistem informasi berbasis komputer telah selesai, sistem tersebut akan
terus berkembang selama daur hidupnya, jika pada kenyataannya ia berhasil.
Pemeliharaan sistem merupakan aktifitas untuk mengadaptasikan sistem dengan tantangan tantangan baru. Sistem yang terancang baik pada umumnya cukup fleksibel dan terbuka pada
perubahan-perubahan kecil yang sesuai dengan perkembangan kebutuhan organisasi. Perubahan
besar dilakukan jika sistem sudah tidak efisien lagi, sehingga dalam hal ini diperlukan daur baru
pengembangan sistem informasi.
Analisis Sistem
Penegertian analisis sistem
Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian - bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan permasalahan, kesempatan - kesempatan, hambatan - hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya (10).
Tahap - tahap analisis sistem (10)
a. Identifiy
1. Identifikasi penyebab masalah
2. Identifikasi personil - personil kunci / pelaku sistem yang langsung atau tidak
menyebabkan masalah.
b.Understand
Dilakukan dengan mempelajari secara rinci bagaimana sistem yang ada beroperasi, kemudian
mencoba untuk menganalisis permasalahan, kelemahan dan kebutuhan pemakai untuk dapat
memberikan rekomendasi pemecahannya.
Langkah - langkah memahami sistem yang ada:
1. Menentukan jenis penelitian.
2. Merencanakan jadwal penelitian.
Perancangan model
Analis sistem dapat merancang model dari sistem informasi dalam bentuk physical sistem dan
logical model. Physical sistem dapat digambarkan melalui bagan alir sistem (sistem flowchart)
yang menunjukan secara tepat arti fisiknya, seperti simbol lapoan - laporan, harddisk, terminal
(akan menunjukan urutan - urutan kegiatan dari sistem informasi).
Logical model dari sistem informasi akan menjelaskan bagaimana fungsi - fungsi sistem
informasi secara logika akan bekerja, logical model dapat digambarkan menggunakan diagram
arus data (Data Flow Diagram / DFD). Arus dari DFD dapat dijelaskan dengan menggunakan
kamus data (Data Dictionary). Pengolahan data dari sistem informasi berbasis komputer
membutuhkan metoda & prosedur - prosedur yang merupakan bagian dari model sistem .
Perancangan input
Berupa Masukan atau input, merupakan awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah dari
informasi adalah data yang terjadi dari transaksi - transaksi yang dilakukan. Perancangan input
dimulai dari disain dokumen dasar (source dokumen) yaitu formulir yang digunakan untuk
menangkap
data
yang
terjadi
(10)
.
Langkah - langkah perancangan input secara umum sebagai berikut (10):
1. Menetukan kebutuhan input dari sistem baru yang dapat ditentukan dari DFD (data flow
diagram) sistem baru .
2. Menentukan parameter dari input meliputi : bentuk input, sumber input, jumlah tembusan
input & distribusinya, alat input yang digunakan, volume input, periode output .
3. Perancangan output secara umum, Output adalah produk dari sistem informasi yang dapat
dilihat, bisa berupa hasil dimedia kertas atau dimedia monitor / soft copy (10). Format
output dapat berupa keterangan - keterangan, tabel atau grafik. Yang paling banyak
dihasilkan adalah output yang berbentuk tabel.
Langkah perancangan output secara umum :
1. Menentukan kebutuhan output dari sistem baru yang dapat ditentukan dari DFD.
2. Menetukan parameter output meliputi: tipe output, formatnya, media yang digunakan,
alat output yang digunakan, frekwensi / jumlah tembusan, distribusi dan periode
outputnya .
Perancangan database secara umum
Database merupakan salah satu komponen yang penting di sistem informasi karena berfungsi
sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam sistem
informasi disebut database sistem / sistem basis data (10).
Sistem basis data merupakan suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari file file yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa
aplikasi
yang
bemacam-macam
di
dalam
suatu
organisasi
(10).
Tipe
tipe
file
dalam
database:
File induk acuan yaitu file yang menjadi acuan yang bersifat statis, jarang berubah
nilainya.
File induk dinamik adalah file induk yang menjadi nilai dari record - recordnya, sering
berubah .
2. File transaksi, Disebut juga dengan file input, digunakan untuk merekam data hasil transaksi.
3. File laporan, Disebut juga dengan file output yaitu file yang berisi informasi yang akan
ditampilkan.
4. File sejarah Disebut dengan file arsip, file ini berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi,
tetapi perlu disimpan untuk keperluan mendatang.
5. File pelindung (Backup file), Berupa salinan dari file - file yang masih aktif yang digunakan
sebagai cadangan bila database yang aktif hilang atau rusak .
6. File kerja (working file), Disebut juga file sementara (temporari file), dibuat oleh suatu
proses program secara sementara untuk menghemat pemakaian memori selama proses dan akan
dihapus bila proses telah selesai.
Langkah - langkah perancangan database secara umum (10):
1. Terlebih dahulu dilakukan identifikasi file - file yang diperlukan oleh sistem informasi,
dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang telah dibuat .
2. Menentukan parameter database file meliputi : tipe file, media file (harddisk, disket),
organisasi file (akses langsung, akses urut), fileld kunci dari file .
Perancangan teknologi secara umum
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menerima dan mengakses data,
menghasilkan dan mendistribusikan informasi, dan membantu pengendalian dari sistem secara
keseluruhan (10).
Teknologi terdiri dari 3 bagian utama (10) :
1. Perangkat keras (Hardware).
2. Perangkat lunak (Software)
3. Teknisi / perangkat manusia (Brainware), dapat berupa operator komputer, programmer,
spesialis telekomunikasi, analis sistem dan lain sebagainya .
Normalisasi Database
Proses normalisasi merupakan proses pengelompokkan data menjadi tabel yang menunjukkan
entity dan relasinya. Pada proses normalisasi akan selalu diuji pada beberapa kondisi, apakah ada
kesulitan didalam menambah (input), menghapus (delete), mengubah (update), membaa (retrive)
pada suatu database. Bila ada suatu kesulitan pada pengujian tersebut maka akan dipecahkan
pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan database yang optimal.
Beberapa hal harus diperhatikan:
Teknologi Informasi
Perkembangan teknologi pada bidang informasi seperti perangkat keras dan perangkat lunak dan
perangkat pemikir (Brainware) dan pengetahuan tentang proses Batch dan proses online (12) .
Perangkat Keras (Hardware)
Bagian-bagian pokok perangkat keras pada sistem komputer yaitu: masukan (input), central
processing unit (CPU), tempat penyimpanan dan keluaran (output) (12,13).
1. Input/ peralatan input
Adalah komponen komputer yang berfungsi untuk input atau memasukkan data. Contoh
beberapa alat pemasukan: Keyboard / papan tombol, mouse, touch screen, scanner atau reader
membaca gambar / kode / sinyal (Barcode), data communication selain masukan dari luar
komputer, masukan yang datang dari komputer lain juga dapat dikategorikan masukan .
2. Processor / peralatan proses
Processor dapat disebut sebagai:Central Processing Unit (CPU). Istilah microprcessor
menunjukan bentuk CPU yang sangat kecil .
Di dalam CPU terdapat komponen:
Arithmetic Logic Unit (ALU), berfungsi memproses data yang telah ditafsirkan oleh
control unit.
Control unit, berfungsi menyeleksi, membagi atau menafsirkan jenis masukan untuk
diproses lebih lanjut pada ALU .
3. Memori
Memori ada dua :
Memori internal (ROM dan RAM), ROM/ Read Only Memory adalah memori yang
berisi data/ perintah yang permanen sehingga data / perintah tidak hilang bila aliran listrik
terputus . RAM / Random Acces Memory, berisi perintah atau data yang sifatnya
sementara dan data akan hilang bila aliran listrik terputus sebelum disimpan dalam media
penyimpanan .
Memori external: media penyimpanan data external . Contoh: Flexibel disk (Floppy disk/
diskette), Optical disk (CD ROM / Compact Disk Read Only Memory).
4. Peralatan output
Peralatan yang digunakan untuk mengeluarkan hasil pemrosesan. Keluaran / output dibagi
menjadi dua yaitu Soft copy yang sering disebut monitor dan Hard copy seperti printer dalam
media kertas .
Perangkat lunak (Software)
Berdasarkan fungsinya, perangkat lunak dibagi menjadi tiga yaitu : Sistem software,
programming language, application software .
1. Sistem software
Berfungsi untuk mengatur bagaimana cara menggunakan peralatan dan biasanya dibuat oleh
pembuat perangkat dan bawaan komputer . Beberapa jenis sistem software adalah operating
system, software development kit & utility program .
Operating system (OS), Adalah software yang berisi perintah - perintah agar peralatan
yang ada / komputer dapat beroperasi. OS terdapat pada microprocessor. OS yang
berhubungan dengan disket yaitu Disk Operating System (DOS), OS untuk komunikasi,
OS untuk sistem lain seperti UNIX, PICK, WINDOWS, dan lain sebagainya .
Software Development Kit (SO) ;Dibuat oleh pembuat hardware guna membantu para
programmer dalam membuat software baru (program bantu yang menghubungkan
programmer dengan OS) .
Utility program;Perangkat lunak tambahan, dibuat oleh pembuat perangkat keras maupun
orang lain dan membatu pemakai untuk memperbaiki, mengubah, atau keperluan
manajemen sistem.
2. Programming langguage
Adalah bahasa yang khusus dibuat agar seorang programmer dapat berkomunikasi dengan
komputer sehingga dapat membuat program aplikasi . Contoh : dbase, Foxbase, Acces, SqL dan
lainnya .
3. Aplication software
Aplication software dibagi menjadi dua fungsi yaitu fungsi untuk pembuatan dengan application
development software dan fungsi pemakaian dengan software package.
Software package, Merupakan sisa dari ADS, contoh lotus, wordstar, Wordperfect , page
master dengan kemampuan khusus.
utama konsep Database yaitu meminimalkan pengulangkan dan mencapai independensi data /
kebebasan data (10).
Kebebasan data meliputi (6,10,11)
Physical data independence; Kemapuan atau kebolehan untuk merubah pola fisik /
stuktur database tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data.
Logical data independence; kemampuan atau kebolehan untuk membuat perubahan pola
konseptual tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Misalnya
manipulasi isi atau mengolah isi / laporan.
independenci data dicapai dengan menempatkan spesifikasi data dalam tabel untuk mengakses
data (10) .
Beberapa keuntungan pemrosesan data berdasarkan database (6,11):
Konsistensi data: dengan pengendalian duplikasi data maka tampilan data selalu
konsisten karena dari sumber / lokasi penyimpanan yang sama .
Integrasi data: dengan diorganisasikannya dalam suatu struktur tunggal dengan hubungan
- hubungan logic diantara entitas data yang berkaitan, maka pengguna dapat dengan
mudah menghubungkan suatu data dengan data lain .
Multiple user: pemakaian data bersamaan pada waktu yang sama dengan sistem network /
LAN (local area network).
Standarisasi data: dengan mendefinisasikan data dan pembakuan data akan menghindari
ketidakseragaman format .
Kebebasan data .
Keamanan data: Karena dilengkapi program / fasilitas keamanan dari sistem operasinya
dengan pengendalian pemakaian password, pengacakan data / enkrip dan lain - lain.
Mengambil data dan informasi secara cepat: dengan hubungan - hubungan logis dan
program pengolahannya seperti query memungkinkan pemakai memanggil data dalam
hitungan detik / menit.
Akses dengan berbagai cara: misalnya dengan memakai field kunci dan bahasa
pemrograman.
Fleksibilitas: karena independensi data, data dapat ditambahkan maupun dikurangi dari
database tanpa harus memodifikasi program aplikasi.
Keamanan: Fasilitas seperti kata sandi (password), direktori pemakai, bahasa sandi
(encryption).
Integritas data dapat dipertahankan karena dihindari data yang saling bertentangan
(updating data).
Manajemen data dapat lebih baik karena penyimpanan yang terpusat, sehingga organisasi
tahu dimana data berada.
Kerugian DBMS:
KERANGKA KONSEP
Jaringan Kawasan Lokal (local Area Network)
Pengertian
Jaringan atau network adalah kumpulan komputer yang dapat berkomunikasi satu sama lain,
menggunakan peralatan yang dapat diakses secara bersama-sama (seperti disk dan printer) dan
dapat berhubungan dengan komputer induk pada sistem lain yang jauh letaknya(9,11).
Sebuah jaringan biasanya terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling berhubungan diantara
satu dengan yang lain dan saling berbagi sumber daya misalnya Cdrom, printer, pertukaran file
atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik (11).
Jaringan kawasan lokal lebih dikenal sebagai LAN (lokal area network) merupakan sistem
kerjasama kelompok kerja yang lebih sering diterapkan disuatu organisasi (9).
Sebuah LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh
area lingkungan seperti sebuah perkantoran disebuah gedung atau sebuah sekolah dan biasanya
tidak jauh dari beberapa kilometer (11).
Tiga jenis toplogi LAN
Ada tiga jenis topologi jaringan yang sering digunakan atau diterapkan pada jaringan kawasan
lokal yaitu antara lain (11,16,17):
1. Topologi Bus
Pada topologi Bus node-node dihubungkan secara serial disepanjang kabel dan pada kedua ujung
kabel ditutup dengan terminator. Topologi sebuah linier BUS terdiri dari satu jalur kabel utama
dimana masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua node pada jaringan (file
server, workstation dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama.
Kelebihan jenis topologi ini adalah untuk memfungsikan jaringan tidak setiap komputer perlu
dijalankan, mudah dalam instalasi, murah dan efektif untuk jaringan kecil.
Beberapa kelemahan BUS Topologi yaitu
1. Apabila anda ingin menggunakan teknologi client-server, topologi ini sangat tidak cocok.
Karena backbone dari topologi bus hanya menangani satu koneksi pada satu saat,
sehingga memiliki tingkat collission (tabrakan paket) yang tinggi.
2. Karena trafik hanya berjalan pada satu kabel, maka akan sulit untuk melakukan
troubleshooting apabila terjadi kerusakan jaringan.
3. Kinerjanya agak lambat karena setiap jalur informasi hanya menggunakan satu kabel.
2. Topologi cincin
Node-node dihubungkan secara serial disepanjang kabel dengan bentuk jaringan seperti
lingkaran seperti cincin. Pada topologi jenis ini data-data yang dikirimkan akan melalui setiap
node serta komputer sehingga sampai ke tujuannya.
Kelemahan topologi cincin adalah kegagalan pada satu workstation dapat menyebabkan
kegagalan secara keseluruhan, dan untuk memfungsikan jaringan setiap komnputer harus
dijalankan.
Kelebihannya adalah bahwa topologi jenis ini memungkinkan kinerja sistem yang lebih cepat.
3. Topologi Star atau bintang
Topologi jenis ini didesain dimana setiap node (file server, workstation dan perangkat lainnya)
terkoneksi kejaringan melewati sebuah Hub atau concentrator. Data yang terkirim ke jaringan
akan melewati Hub atau concentrator yang mengatur dan mengontrol ke tempat tujuannya. Hub
juga berfungsi sebagi pengontrol seluruh fungsi jaringan dan repeater atau penguat aliran data.
Kelebihan dari Star topologi antara lain:
1. Dengan Star topolog, akan secara mudah untuk mengetahui kegagalan yang terjadi pada
jaringan.
2. Kegagalan pada satu workstation tidak akan menyebabkan kegagalan pada jaringan
secara umum.
3. Administrator dapat meningkatkan keamanan dengan melakukan segmentasi pada
jaringan dan melindungi jaringan yang menghubungkan antar workstation tersebut
dengan enkripsi.
Kelemahan dari Star topologi yaitu memiliki satu titik kelemahan utama yang sangat kritis, yaitu
Hub atau switch. Apabila titik ini diserang, maka jaringan akan jatuh atau dengan kata lain
sangat tergantung pada komputer di pusat yang mempengaruhi seluruh kinerja jaringan yang
dapat berakibat kemacetan.
Dari teori-teori yang telah dibuat maka dapat dibuat kerangka teori sebagai berikut:
Gambar 1
Kerangka Teori
Pendekatan pengembangann sistem dengan Sistem Development Life Cycle (SDLC).
Keterangan: Dari hasil transaksi pelayanan medis rawat jalan akan menghasilkan database
tranksaksi pelayanan medis rawat jalan, dengan sistem informasi pelayanan medis rawat jalan
akan dihasilkan sebuah informasi. Sistem informasi dikembangkan berdasarkan tuntutan
kebutuhan sistem.
Dari kerangka teori diatas dikembangkan kerangka konsep sebagai berikut:
Gambar 2
Kerangka Konsep
Keterangan Gambar
Isi Kotak Palign atas
Transaksi pelayanan medis poliklinik penyakit dalam
Isi Kotak Kanan Bawah
Database transaksi Pelayanan medis poliklinik penyakit dalam
- data pasien
- data anamnesa
- data perawat
- data petugas
- data dokter
- data periksa medis
- data daftar perikisa
- data resep obat
- data obat
- data kode penyakit
- data permintaan periksa penunjang
- data hasil periksa penunjang
Isi Lingkaran Tengah
Sistem
informasi
pelayanan
medis
poliklinik
penyakit
dalam
Informasi untuk direktur / kepala poliklinik/ kepala bidang pelayanan medik dan
keperawatan: