B. Materi Penelitian
1. Objek Penelitian.
Objek yang diteliti adalah sistem informasi pelayanan rawat jalan di poliklinik
penyakit dalam pada Badan Rumah Sakit Daerah Kudus.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah pelaku sistem informasi dan peralatan yang digunakan
yaitu:
Definisi operasional
Tipe
Ukuran
variabel
1
Nomor
Nomor
yang
tertera
tertera
yang
dokumen RM
Jenis
kelamin
pasien
4
dokumen
RM(tanggal/
bulan
8 digit
tahun)
5
Agama
pasien
dianut
hindu,
(islam,
kristen,
budha,
katolik,
kepercayaan,
lainnya)
6
Alamat
Alamat
yang
pasien
tempat
tinggal
(desa,
rt/rw,kec,kab)
7
Pendidikan
Numeric 1digit
Pekerjaan
Karakter 25 digit
Status
perkawinan
belum kawin)
Karakter 10 digit
10 Nama ayah
Karakter 30 digit
11 Nama ibu
Karakter 30 digit
12 Nip dokter
Karakter 20 digit
No Nama
Definisi operasional
Tipe
Ukuran
variabel
15 Nip perawat Nomor
induk
perawat
Nama
perawat
memberikan pelayanan
digit/tahun
18 Kode obat
19 Nama Obat
20 Bentuk
Bentuk
obat
(salep,
Dosis
yang
dokumen
resep
tertera
dokter
Karakter 5 digit
dituliskan
dokter
pada
induk
petugas
Nama
petugas
memberikan pelayanan
pendaftaran
26 Nomor urut
Nomor
urut
digit/bulan
daftar
(tgl
digit/tahun
2 Numerik 9 digit
2
Date
8 digit
melakukan kunjungan ke
poliklinik (tanggal/ bulan /
tahun)
Nama
Definisi operasional
Tipe
Ukuran
No variabel
28 Status
pasien
29 Jenis bayar
Status
pasien
apakah
30 Nomor
anamnesa
Nomor
digit/bulan
anamnesa
2
(tgl
digit/tahun
2 Numeric 9 digit
2
Memo
Numeric 6 digit
Numeric 9 digit
digit/bulan 2 digit/tahun 2
digit/nomor urut 3 digit) (- -/- -/-/- - -)
34 Status
kesehatan
memo
memo
35 Periksa fisik
36 Diagnosa
Karakter 30
digit
rekam medis
37 Nomor
Numerik 9 digit
permintaan
periksa
digit/bulan 2 digit/tahun 2
dituliskan
penunjang
pada
surat
periksa
(laborat,
ekg,
radiology)
39 Macam
periksa
panunjang
periksa penunjang
No Nama
Definisi operasional
Tipe
Ukuran
variabel
40 Nomor
hasil
periksa
periksa penunjang(tgl 2
penunjang
digit/bulan 2 digit/tahun 2
Numerik 9 digit
periksa
penunjang
periksa pnunjang
42 Keterangan
hasil
seperti
pada
ekg/radiology)
1. Wawancara
Wawancara yaitu proses untuk memperoleh keterangan sesuai dengan tujuan penelitian dengan
cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden.
Alat wawancara : panduan wawancara.
Wawancara dilakukan kepada:
a. Direktur untuk mengetahui data atau keterangan:
1. Mengetahui masalah - masalah sistem informasi pelayanan rawat jalan di poliklinik yang
dihadapi saat ini.
2. Mengetahui Informasi yang dibutuhkan manajemen dan periodisainya.
3. Mengetahui Pengguna informasi dan tingkat kewenangan akses.
4. Mengetahui struktur / pelaku sistem informasi pelayanan rawat jalan di poliklinik beserta
tugas dan fungsinya dalam sistem informasi.
b. Kepala bidang pelayanan medik dan keperawatan untuk mengetahui data atau keterangan:
1. Mengetahui masalah - masalah sistem informasi pelayanan rawat jalan di poliklinik yang
dihadapi saat ini.
2. Mengetahui Informasi yang dibutuhkan manajemen dan periodisainya.
3. Mengetahui struktur / pelaku sistem informasi pelayanan rawat jalan di poliklinik beserta
tugas dan fungsinya dalam sistem informasi.
c. Kepala instalasi rawat jalan untuk mengetahui data / keterangan:
1. Mengetahui masalah sistem informasi pelayanan rawat jalan di poliklnik yang dihadapi
saat ini .
2. Mengetahui struktur / pelaku sistem informasi pelayanan rawat jalan di poliklinik beserta
tugas dan fungsinya dalam sistem informasi.
3. Mengetahui informasi yang dibutuhkan manajemen dan periodisasinya.
d. Dokter poliklinik untuk mengetahui data / keterangan:
1. Mengetahui masalah sistem informasi pelayanan rawat jalan di poliklinik yang dihadapi
saat ini .
2. Mengetahui informasi yang dibutuhkan manajemen dan periodisasinya.
e. Petugas / perawat poliklinik untuk mengetahui data / keterangan:
1. Mengetahui masalah sistem informasi yang dihadapi saat ini.
2. Mengetahui informasi yang dibutuhkan manajemen dan periodiasinya.
3. Mengetahui struktur / pelaku sistem informasi pelayanan rawat jalan di poliklinik beserta
tugas dan fungsinya dalam sistem informasi.
4. Mengetahui struktur / pelaku sstem informasi pelayanan rawat jalan di poliklinik
penyakit dalam beserta tugas dan fungsinya dalam sisitem informasi.
2. Observasi
Adalah cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan. Pengamatan untuk mendapatkan
beberapa tujuan khusus yaitu:
Mengetahui struktur atau pelaku sistem informasi pelayanan rawat jalan yang diperoleh
dari struktur organisasi yang ditempel di dinding, berfungsi untuk menjelaskan pelakupelaku sistem informasi beserta tugas pokok dan wewenang serta fungsinya dalam
sistem.
Mengetahui prosedur tetap pelayanan rawat jalan yang diperoleh dari protap pelayanan
rawat jalan yang ada di Rumah Sakit dan observasi pada prosedur pelayanan rawat jalan
secara langsung di poliklinik, prosedur tetap berfungsi untuk menjelaskan proses - proses
informasi yang terjadi pada masing - masing pelaku sistem.
Mengetahui formulir - formulir yang digunakan (formulir pencatatan dan pelaporan) yang
diperoleh di ruangan poliklinik dan berfungsi menjelaskan tentang data / database dan
laporan atau informasi apa saja yang diproses dalam sistem informasi.
Mengetahui hubungan hubungan fungsi dalam sistem informasi pelayanan rawat jalan
di poliklinik melalui observasi proses proses informasi dari protap pelayanan pasien
rawat jalan dan prosedur pelayanan pasien secara langsung di poliklinik, yang
menunjukkan hubungan atau aliran aliran data / informasi dari sistem informasi
pelayanan rawat jalan di poliklinik.
Flow of dokumen atau alur dokumen yaitu menggambarkan alur dokumen atau informasi
(urutan kegiatan dari sistem informasi).
Identifikai data dan informasi melalui diagram fisik dan diagram logic (dfd levelled) yang
telah dibuat untuk mengenali data apa saja yang akan diproses dalam sistem dan informai
apa saja yang akan dihasilkan.
Identifikasi proses yaitu untuk mengenali dan mendaftar adanya proses atau daftar
kejadian dalam sistem informasi.
Context diagram untuk menggambarkan sistem dalam suatu lingkaran dan hubungan
dengan entitas luar (Menggunakan software Easycase).
Dfd levelled untuk menggambarkan diagram logic maupun fisik. Diagram logic
menekankan proses-proses dan aliran data dari dan keluar sistem. Diagram fisik
menekankan bagaimana dan oleh siapa proses - proses dalam sistem tersebut dilakukan
(Menggunakan software Easycase).
Perancangan database.
Kamus data yaitu menjelaskan secara tertulis mengenai data dan komponen data yang
berada dalam database.
1. Desain input untuk menentukan kebutuhan input / pemasukan data yang ditentukan dari
dfd level.
2. Desain output untuk merancang hasil atau produk dari sistem informasi yang berupa
laporan.
0 Tulis Komentar
F. Tahapan Kegiatan
1. Survei pendahuluan: Survei pendahuluan yaitu melakukan survei langsung
ke tempat lokasi penelitian untuk mengetahui gambaran secara umum
tentang masalah sistem informasi saat ini yang dapat diselesaikan dengan
komputer.
4. Pengambilan
dan
pengumpulan
data
penelitian:Melakukan
pengambilan dan pengumpulan data penelitian secara langsung ke lokasi /
sasaran penelitian yang telah ditentukan.
G. Jadwal Kegiatan
No
Kegiatan
Desember Januari
1 2 3 4
Survei
x x
Pendahulu
an
Pembuata
n proposal
dan
bimbingan
Penyajian
proposal
dan
peerbaikan
No Kegiatan
Februari
Maret
April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
X x x x x x x x x x x x x x x
Mei
Juni
1 2 3 4 1
Juli
agustus
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengambilan
dan
pengumpulan
data
Penulisan
hasil dan
bimbingan
Penyajian
hasil dan
perbaikan
Kegiatan
No
x x X x x x x
x x x
Septemb
er
Oktober
Nov-Des
x x x
Januari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penulisan
hasil dan
bimbingan
Penyajian
hasil dan
perbaikan
x x x x x x
x x x
A. Identifikasi Sistem
Sistem informasi pelayanan medis rawat jalan poliklinik penyakit
dalam berbasis komputer dikembangkan untuk memberikan layanan
bantu yang tepat waktu dan akurat dalam mengidentifikasi, menyimpan
dan memanggil catatan-catatan medis
dengan
mendapatkan
pemeriksaan
kesehatan
di
poliklinik
instalasi
pemeriksaan
penunjang,
direktur,
kepala
bidang
medis
rawat
jalan
yang
dibutuhkan
dokter
dalam
dalam
pendaftaran
periksa
pasien
untuk
mendapatkan
data
tersebut
sudah
sesuai
dengan
ketentuan
3. Data resep terdapat pada formulir resep yang akan diberikan pada
pasien.
4. Data kode penyakit, pada sistem lama data ini menjadi acuan bagi
petugas atau perawat poliklinik untuk mengelompokkan suatu jenis
penyakit yang dituliskan dokter dalam kode penyakit yang sesuai
dengan menggunakan klasifikasi kode penyakit ICD 10. Data kode
penyakit pada poliklinik terdiri dari: nomor urut, kode penyakit dan
diagnosa penyakit penyakit seperti terlihat pada formulir kode
penyakit lampiran 4.
5. Data daftar periksa yang merupakan peralihan dari kwitansi bayar,
data ini akan menunjukkan bahwa pasien sudah mendaftar pada loket
pendaftaran dan berhak mendapatkan pelayanan medis rawat jalan di
poliklinik.
6. Data dokter, di poliklinik menggunakan data dokter terdapat pada
formulir rekam medis yaitu tanda stempel karet nama dokter dan nipnya.
7. Data permintaan periksa penunjang dituliskan dokter jika pasien
memerlukan pemeriksaan penunjang dalam pemeriksaannya.
8. Data hasil periksa penunjang, dipoliklinik data hasil periksa penunjang
diperlukan dokter dalam pelayanan medis dokter kepada seorang
pasien jika sebelumnya pasien diperintahkan melakukan pemeriksaan
penunjang melalui surat permintaan periksa penunjang
9. Data perawat, data ini pengembangan dari penulis karena data ini
merupakan data pemakai atau pengguna sistem dalam sistem
informasi pelayanan medis rawat jalan poliklionik penyakit dalam.
10. Data petugas pendaftaran, data ini juga merupakan pengembangan
dari penulis karena data ini merupakan data pemakai atau pengguna
sistem dalam sistem informasi pelayanan medis rawat jalan poliklionik
penyakit dalam.
11. Data obat yang menjadi data tambahan dan pengembangan dari
penulis. Data ini membantu dokter dalam penulisan obat pada resep
sehingga memudahkan pemasukan data pada resep.
dan Astek rujukan dari perusahaan serta KIB. Diloket pendaftaran pasien akan
mendapatkan kwitansi daftar periksa dan kartu identitas berobat (KIB) untuk pasien baru
untuk dibawa ke poliklinik. Diloket pendaftaran petugas mencatat data daftar periksa dan
data pasien untuk pasien baru.
2. Kwitansi daftar periksa dan KIB dibawa pasien menuju poliklinik yang dituju. Di
poliklinik penyakit dalam, perawat atau petugas poliklinik mencatat data anamnesa
tentang keluhan pasien dan pemeriksaan yang diperlukan yaitu tekanan darah di
poliklinik dalam.
3. Dokter malakukan pemeriksaan medis kepada pasien dan penulisan hasilhasil
pemeriksaannya dan menuliskan resep obat yang diberikan kepada pasien. Apabila
selama pemeriksaan dokter diperlukan pemeriksaan penunjang, dokter mencatat dan
membuat surat pada permintaan periksa penunjang.
4. Pasien yang mendapatkan permintaan periksa penunjang, pasien menuju ke instalasi
pemeriksaan penunjang untuk mendapatkan pemeriksaan penunjang. Hasil pemeriksaan
penunjang dicatat pada data hasil periksa penunjang.
5. Pasien yang mendapatkan resep dapat langsung pulang dan resep dapat dilayani di Apotik
rumah sakit atau pasien dapat membelikan obat ke Apotik luar rumah sakit.
Berikut ini gambar flow of sistem dari sistem pelayanan medis rawat jalan
poliklinik penyakit dalam.
gambar 5
flow of sistem pelayanan medis rawat jalan poliklinik penyakit dalam
c. Data perawat polilinik, sumber data dari data perawat adalah dari perawat poliklinik.
d. Data petugas (pendaftaran), sumber dari petugas pendaftaran / tpprj.
e. Data obat, sumber data obat dari perawat.
f. Data kode penyakit, sumber dari perawat
g. Data daftar periksa, sumber data dari data daftar periksa adalah dari pasien.
h. Data anamnesa, sumber data dari data anamnesa dari perawat poliklinik.
i. Data periksa medis, sumber data dari data periksa dari dokter poliklinik.
j. Data resep obat, sumber data dari data resep dari dokter poliklinik.
k. Data permintaan periksa penunjang, sumber data dari data permintaan periksa
penunjang dari dokter poliklinik.
l. Data hasil periksa penunjang, sumber data dari data hasil periksa penunjang dari IPP
(instalasi pemeriksaan penunjang).
c. Laporan penyakit adalah laporan yang berisi tentang jumlah dan peringkat penyakit
poliklinik penyakit dalam.
d. Laporan obat-obat pada resep merupakan laporan yang berisi daftar obat-obat yang
dituliskan dokter pada resep.
2. Identifikasi proses-proses dalam sistem informasi pelayanan medis poliklinik penyakit
dalam.
Proses-proses yang terjadi dalam sistem informasi pelayanan medis rawat jalan
poliklinik penyakit dalam adalah sebagai beruikut:
a. Proses pendataan yang meliputi pendataan obat, pendataan perawat, pendataan kode
penyakit, pendataan petugas, pendataan dokter
b. Proses transaksi
1) Proses pendaftaran
2) Proses periksa terdiri dari:
a) Anamnesa
b) periksa dokter
Proses periksa dokter meiputi yang meliputi proses periksa medis, resep dan
permintaan periksa penunjang.
3) Proses pemasukan hasil penunjang
c. Proses laporan yang terdiri dari:
1) Proses laporan penyakit
2) laporan knjungan poliklnik
Gambar 6
poliklinik
penyakit
dalam
berfungsi
memberikan
data
e. Entitas direktur dan kepala instansi rawat jalan, entitas ini berfungsi
sebagai penerima laporan dalam sistem informasi pelayanan medis
rawat jalan yaitu laporan kunjungan pasien dan laporan penyakit.
f. Kepala bidang pelayanan medik dan keperawatan sebagai entitas
yang menerima laporan dari sistem informasi playanan medis rawat
jalan poliklinik penyakit dalam yaitu laporan kunjungan penyakit,
laporan pelayanan dokter dan laporan obat obat pada resep.
g. Instalasi pemeriksaan penunjang (IPP) menerima dari sistem data
permintaan penunjang serta memberikan data_hpp ke sistem.
Gambar 7
Over View Diagram Sistem Informasi Pelayanan Medis Poliklinik Dalam
Gambar 8
Dfd level 0 sistem informasi pelayanan medis rawat jalan poliklinik penyakit
dalam
Data Flow Diagram level 0 sistem informasi pelayanan medis
rawat jalan poliklinik penyakit dalam merupakan penurunan dari
context diagram yang menunjukkan proses-proses yang terjadi dalam
sistem secara lebih rinci dan aliran - aliran data dari dan keluar dari
proses dalam sistem serta oleh siapa proses-proses tersebut di lakukan
yaitu sebagai berikut:
a) Proses pendataan.
Perawat poliklinik memberikan data perawat, data obat, data kode
penyakit ke sistem. Dokter memberikan data dokter pada proses
pendataan. Tpprj / kasir memberikan data petugas ke dalam sistem.
Data-data tersebut digunakan pada proses lebih lanjut pada proses
transaksi.
Gambar 9
Dfd level 1 proses pendataan
DFD level 1 proses pendataan menerangkan proses pendataan
yaitu sebagai berikut :
a. Perawat poliklinik melalui proses pendataan perawat sehingga
menghasilkan data perawat yang disimpan pada penyimpanan
perawat,
melalui
proses
pendataan
obat
menghasilkan
menghasilkan
penyakit
data
kode
yang
disimpan
pada
Gambar 10
Dfd level 1 proses transaksi
Dari gambar diatas proses transaksi, terdapat tiga transaksi dalam
sistem inforrmasi pelayanan medis rawat jalan poliklinik penyakit
dalam yaitu sebagai berikut :
Data flow diagram level 2 proses periksa merupakan penurunan dari dfd
level 1 proses periksa yang menggambarkan dengan rinci tentang proses
periksa seperti terlihat pada gambar dfd level 2 proses periksa dibawah ini.
Gambar 11
Dfd Level 2 Proses Periksa
Proses periksa melibatkan entitas-entitas yaitu antara lain: dokter,
perawat, pasien, ipp / instalasi pemeriksaan penunjang. Proses periksa terdiri
dari:
a. Proses anamnesa, pada proses anamnesa perawat memberikan data
anamnesa ke sistem. Proses ini menggunakan penyimpanan data pasien
dan penyimpanan data perawat.
b. Proses periksa dokter, dokter akan memberikan data periksa, resep obat,
dan data ppp serta akan menerima daf_hpp dan cat_medis. Proses periksa
dokter akan melibatkan penyimpanan data pasien, data anamnesa,
penyimpanan
data
resep
obat,
penyimpanan
data
periksa
dan
Gambar 12
Dfd Level 3 Proses Periksa Dokter
Df level 3 proses periksa dokter menerangkan secara rinci proses periksa dokter
yang terdiri atas:
a. Proses periksa medis, pada proses periksa medis, dokter memberikan data periksa
medis dan menerima dari sistem daftar hpp dan catatan medis.
b. Proses resep, pada proses ini dokter memberikan data resep obat dan pasien akan
menerima resep pada proses ini.
c. Proses permintaan penunjang, pada proses ini dokter memberikan ke sistem data
permintaan periksa penunjang dan ipp menerima permintaan penunjang dari sistem