Anda di halaman 1dari 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAGIAN 3

A. Jenis Dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan rancangan
penelitian observasional karena penilitian ini melakukan pengamatan terhadap
sistem informasi yang sedang berjalan pada saat penelitian dilaksanakan kemudian
dianalisis guna perancangan sistem informasi baru yang berbasis komputer.

B. Materi Penelitian
1. Objek Penelitian.
Objek yang diteliti adalah sistem informasi pelayanan rawat jalan di poliklinik
penyakit dalam pada Badan Rumah Sakit Daerah Kudus.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah pelaku sistem informasi dan peralatan yang digunakan
yaitu:

Direktur jumlah Satu orang.

Kepala bidang pelayanan medik dan keperawatan jumlah satu orang.

Kepala instalasi rawat jalan jumlah Satu orang.

Dokter poliklinik jumlah satu orang.

Perawat poliklinik jumlah satu orang.

Variabel dan definisi operasional

1. Beberapa variabel yang akan diteliti adalah data base yaitu:


Tabel 4.1
Variabel dan Definisi Operasinal
No Nama

Definisi operasional

Tipe

Ukuran

variabel
1

Nomor

Nomor

yang

tertera

pada Numeric 6 digit

tertera

pada Karakter 30 digit

rekam medis dokumen RM


2

Nama pasien Nama

yang

dokumen RM

Jenis

Jenis kelamin yang tertera pada Numeric 1digit

kelamin

dokumen RM (pria, wanita)

pasien
4

Tanggal lahir Tanggal lahir yang tertera pada Date


pasien

dokumen

RM(tanggal/

bulan

8 digit

tahun)
5

Agama

Agama atau kepercayaan yang Numeric 1digit

pasien

dianut
hindu,

(islam,

kristen,

budha,

katolik,

kepercayaan,

lainnya)
6

Alamat

Alamat

yang

pasien

tempat

tinggal

menunjukkan Karakter 70 digit


pasien

(desa,

rt/rw,kec,kab)
7

Pendidikan

Pendidikan yang meliputi sd,

Numeric 1digit

smp, sma, akademi, perguruan


tinggi.
8

Pekerjaan

Pekerjaan yang terdiri dari pns,

Karakter 25 digit

karyawan / swasta, buruh


9

Status

Status perkawinan (kawin /

perkawinan

belum kawin)

Karakter 10 digit

10 Nama ayah

Nama ayah pasien

Karakter 30 digit

11 Nama ibu

Nama ibu pasien

Karakter 30 digit

12 Nip dokter

Nomer induk dokter yang tertera Karakter 9 digit


pada identitas pegawai

13 Nama dokter Nama dokter yang memberikan Karakter 30 digit


pelayanan
14 Hari jaga

Hari jaga dokter saat

Karakter 20 digit

memberikan pelayanan medis

No Nama

Definisi operasional

Tipe

Ukuran

variabel
15 Nip perawat Nomor

induk

perawat

yang Karakter 9 digit

tertera pada identitas pegawai


16 Nama
perawat

Nama

perawat

yang Karakter 30 digit

memberikan pelayanan

17 Nomor resep Nomor urut pada resep(tgl 2 Numeric 9 digit


digit/bulan

digit/tahun

digit/nomor urut 3 digit) (- -/- -/-/- - -)

18 Kode obat

Kode yang menunjukkan nama Karakter 4 digit


obat

19 Nama Obat

Nama obat yang tertera pada Karakter 15 digit


blanko resep

20 Bentuk

Bentuk

obat

(salep,

tablet, Numeric 1 digit

kapsul, sirup, jelli, tetes, cream,


kaplet
21 Dosis

Dosis

yang

dokumen

resep

tertera
dokter

pada Karakter 30 digit


yang

diberikan pada psien


22 Kode icd

Kode yang tertera pada formulir

Karakter 5 digit

kode penyakit rumah sakit


23 Diagnosa
penyakit

Nama penyakit atau diagnosis Karakter 50 digit


yang

dituliskan

dokter

dokumen rekam medis

pada

24 Nip petugas Nomor

induk

petugas

yang Karakter 9 digit

pendaftaran tertera pada identitas pegawai


25 Nama
petugas

Nama

petugas

yang Karakter 30 digit

memberikan pelayanan

pendaftaran
26 Nomor urut

Nomor

urut

digit/bulan

daftar

(tgl

digit/tahun

2 Numerik 9 digit
2

digit/nomor urut 3 digit) (- -/- -/-/- - -)


27 Tanggal
kunjungan

Date

Tanggal seorang pasien

8 digit

melakukan kunjungan ke
poliklinik (tanggal/ bulan /
tahun)

Nama

Definisi operasional

Tipe

Ukuran

No variabel
28 Status
pasien
29 Jenis bayar

Status

pasien

apakah

pasien Numerik 1 digit

baru atau lama


Jenis pembayaran yang dilakukan Numerik 1 digit
pasien (umum, askes, astek, jps)

30 Nomor
anamnesa

Nomor
digit/bulan

anamnesa
2

(tgl

digit/tahun

2 Numeric 9 digit
2

digit/nomor urut 3 digit) (- -/- -/-/- - -)


31 Anamnesa

Data kondisi pasien yang

Memo

didapatkan melalui wawancara


dengan pasien
32 Tekanan
darah

Tekanan darah saat dilakukan

Numeric 6 digit

pemeriksaan dengan alat


tensimeter (format_ _ _/_ _ _
mmHg)
33 Nomor
periksa

Nomor periksa pasien (tgl 2

Numeric 9 digit

digit/bulan 2 digit/tahun 2
digit/nomor urut 3 digit) (- -/- -/-/- - -)

34 Status
kesehatan

Satatus kesehatan pasien

memo

memo

menurut pemeriksaan medis


dokter

35 Periksa fisik

Pemeriksaan fisik saat dokter


memeriksa pasien

36 Diagnosa

Diagnosa atau nama penyakit

Karakter 30

yang tertera pada dokumen

digit

rekam medis
37 Nomor

Numerik 9 digit

Adalah nomor permintaan

permintaan

periksa penunjang (tgl 2

periksa

digit/bulan 2 digit/tahun 2

pwenunjang digit/nomor urut 3 digit) (- -/- -/-/- - -)


38 Jenis periksa Jenis permintaan periksa yang Numerik 1 digit
penunjang

dituliskan
penunjang

pada

surat

periksa

(laborat,

ekg,

radiology)
39 Macam
periksa

Macam periksa penunjang yang memo


dituliskan pada surat permintaan

panunjang

periksa penunjang

No Nama

Definisi operasional

Tipe

Ukuran

variabel
40 Nomor

nomor permintaan periksa

hasil

penunjang Nomor hasil

periksa

periksa penunjang(tgl 2

penunjang

digit/bulan 2 digit/tahun 2

Numerik 9 digit

digit/nomor urut 3 digit) (- -/-/- -/- - -)


41 Hasil

Hasil periksa penunjang yang Memo

periksa

dituliskan pada dokumen hasil

penunjang

periksa pnunjang

42 Keterangan
hasil

Hasil periksa penunjang yang General


berupa keterangan gambar atau
graafik

seperti

pada

ekg/radiology)

2. Definisi operasional informasi.


1. Informasi catatan medis pasien adalah informasi tentang kondisi / keadaan pasien
meliputi keluhan pasien hasil anamnesa, diagnosa penyakit, tindakan yang diberikan,
catatan pemeriksaan dokter, pengobatan yang diberikan serta keterangan kondisi
kesehatan lain dari pasien.
2. Informasi kunjungan pasien adalah informasi yang meliputi jumlah kunjungan menurut
jenis kelamin (pria, wanita), menurut golongan umur umur, berdasarkan status pasien
(baru atau lama), menurut cara bayar (pribadi, askes, perusahaan), jenis pasien (umum,
pelanggan, perusahaan, askes) berdasarkan periode tertentu (hari, bulan, trimester).
3. Informasi 10 besar penyakit poliklinik dalam adalah laporan tentang peringkat 10 besar
penyakit terbanyak sampai yang terkecil di poliklinik dalam.
4. Informasi resep obat adalah laporan tentang resep / jenis obat yang dituliskan pada resep
dokter.
5. Informassi atau laporan pelayanan dokter adalah informasi tentang jumlah pasien yang
dilayani seorang dokter dalam satu periode.
D. Cara dan Alat Pengumpulan Data
Beberapa cara dan alat yang digunakan dalam pengumpulan data :

1. Wawancara
Wawancara yaitu proses untuk memperoleh keterangan sesuai dengan tujuan penelitian dengan
cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden.
Alat wawancara : panduan wawancara.
Wawancara dilakukan kepada:
a. Direktur untuk mengetahui data atau keterangan:
1. Mengetahui masalah - masalah sistem informasi pelayanan rawat jalan di poliklinik yang
dihadapi saat ini.
2. Mengetahui Informasi yang dibutuhkan manajemen dan periodisainya.
3. Mengetahui Pengguna informasi dan tingkat kewenangan akses.
4. Mengetahui struktur / pelaku sistem informasi pelayanan rawat jalan di poliklinik beserta
tugas dan fungsinya dalam sistem informasi.
b. Kepala bidang pelayanan medik dan keperawatan untuk mengetahui data atau keterangan:
1. Mengetahui masalah - masalah sistem informasi pelayanan rawat jalan di poliklinik yang
dihadapi saat ini.
2. Mengetahui Informasi yang dibutuhkan manajemen dan periodisainya.
3. Mengetahui struktur / pelaku sistem informasi pelayanan rawat jalan di poliklinik beserta
tugas dan fungsinya dalam sistem informasi.
c. Kepala instalasi rawat jalan untuk mengetahui data / keterangan:
1. Mengetahui masalah sistem informasi pelayanan rawat jalan di poliklnik yang dihadapi
saat ini .
2. Mengetahui struktur / pelaku sistem informasi pelayanan rawat jalan di poliklinik beserta
tugas dan fungsinya dalam sistem informasi.
3. Mengetahui informasi yang dibutuhkan manajemen dan periodisasinya.
d. Dokter poliklinik untuk mengetahui data / keterangan:
1. Mengetahui masalah sistem informasi pelayanan rawat jalan di poliklinik yang dihadapi
saat ini .
2. Mengetahui informasi yang dibutuhkan manajemen dan periodisasinya.
e. Petugas / perawat poliklinik untuk mengetahui data / keterangan:
1. Mengetahui masalah sistem informasi yang dihadapi saat ini.
2. Mengetahui informasi yang dibutuhkan manajemen dan periodiasinya.
3. Mengetahui struktur / pelaku sistem informasi pelayanan rawat jalan di poliklinik beserta
tugas dan fungsinya dalam sistem informasi.
4. Mengetahui struktur / pelaku sstem informasi pelayanan rawat jalan di poliklinik
penyakit dalam beserta tugas dan fungsinya dalam sisitem informasi.
2. Observasi

Adalah cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan. Pengamatan untuk mendapatkan
beberapa tujuan khusus yaitu:

Mengetahui struktur atau pelaku sistem informasi pelayanan rawat jalan yang diperoleh
dari struktur organisasi yang ditempel di dinding, berfungsi untuk menjelaskan pelakupelaku sistem informasi beserta tugas pokok dan wewenang serta fungsinya dalam
sistem.

Mengetahui prosedur tetap pelayanan rawat jalan yang diperoleh dari protap pelayanan
rawat jalan yang ada di Rumah Sakit dan observasi pada prosedur pelayanan rawat jalan
secara langsung di poliklinik, prosedur tetap berfungsi untuk menjelaskan proses - proses
informasi yang terjadi pada masing - masing pelaku sistem.

Mengetahui formulir - formulir yang digunakan (formulir pencatatan dan pelaporan) yang
diperoleh di ruangan poliklinik dan berfungsi menjelaskan tentang data / database dan
laporan atau informasi apa saja yang diproses dalam sistem informasi.

Mengetahui hubungan hubungan fungsi dalam sistem informasi pelayanan rawat jalan
di poliklinik melalui observasi proses proses informasi dari protap pelayanan pasien
rawat jalan dan prosedur pelayanan pasien secara langsung di poliklinik, yang
menunjukkan hubungan atau aliran aliran data / informasi dari sistem informasi
pelayanan rawat jalan di poliklinik.

Alat observasi: panduan observasi.E. Pengolahan data dan analisis


1. Pengolahan data
Semua data - data yang telah dikumpulkan dilakukan pengolahan dengan mengedit data yaitu
mengoreksi kembali hasil-hasil observasi dan wawancara yang kemudian di klasifikasi atau
dikelompokan data-data yang sesuai relevan dengan materi penelitian, selanjutnya dilakukan
analisis.
2. Analisis data
Analisis data menggunakan analisa deskriptif kualitatif yaitu dengan menggambarkan dan
menguraikan data - data hasil penelitian yaitu sistem informasi pelayanan Rawat Jalan di
Poliklinik penyakit dalam yang sedang berjalan yang kemudian untuk dibuat sistem informasi
pelayanan Rawat Jalan poliklinik penyakit dalam berbasis komputer.
3. Analisis sistem
a. Identifikasi
1. Identifikasi penyebab masalah
2. Identifikasi personil - personil kunci / pelaku sistem.
b. understand
c. Analiyze
1. Analisi kelemahan sistem.

2. Analisis kebutuhan informasi


3. Membuat laporan hasil analisis
4. Perancangan sistem dengan tahapan sebagai berikut:

Flow of dokumen atau alur dokumen yaitu menggambarkan alur dokumen atau informasi
(urutan kegiatan dari sistem informasi).

Identifikai data dan informasi melalui diagram fisik dan diagram logic (dfd levelled) yang
telah dibuat untuk mengenali data apa saja yang akan diproses dalam sistem dan informai
apa saja yang akan dihasilkan.

Identifikasi proses yaitu untuk mengenali dan mendaftar adanya proses atau daftar
kejadian dalam sistem informasi.

Context diagram untuk menggambarkan sistem dalam suatu lingkaran dan hubungan
dengan entitas luar (Menggunakan software Easycase).

Dfd levelled untuk menggambarkan diagram logic maupun fisik. Diagram logic
menekankan proses-proses dan aliran data dari dan keluar sistem. Diagram fisik
menekankan bagaimana dan oleh siapa proses - proses dalam sistem tersebut dilakukan
(Menggunakan software Easycase).

Entity relationship diagaram yang menunjukkan hubungan antar penyimpanan.

Perancangan database.

Kamus data yaitu menjelaskan secara tertulis mengenai data dan komponen data yang
berada dalam database.

Desain input dan output.

1. Desain input untuk menentukan kebutuhan input / pemasukan data yang ditentukan dari
dfd level.
2. Desain output untuk merancang hasil atau produk dari sistem informasi yang berupa
laporan.

0 Tulis Komentar

F. Tahapan Kegiatan
1. Survei pendahuluan: Survei pendahuluan yaitu melakukan survei langsung
ke tempat lokasi penelitian untuk mengetahui gambaran secara umum
tentang masalah sistem informasi saat ini yang dapat diselesaikan dengan
komputer.

2. Pembuatan proposal penelitian dan bimbingan: Pada tahap ini peneliti


membuat proposal penelitian serta bimbingan pembuatan proposal dengan
dosen pembimbing proposal.

3. Penyajian proposal dan perbaikan: Menyajikan hasil pembuatan proposal


penelitian untuk menilai apakah proposal layak untuk dilanjutkan dengan
penelitian serta melakukan revisi / perbaikan proposal.

4. Pengambilan

dan
pengumpulan
data
penelitian:Melakukan
pengambilan dan pengumpulan data penelitian secara langsung ke lokasi /
sasaran penelitian yang telah ditentukan.

5. Penulisan hasil dan bimbingan skripsi: Peneliti menuliskan hasil-hasil


penelitian sesuai dengan tahapan penelitian dalam karya tulis ilmiah (skripsi)
dan melakukan bimbingan pembuatan skripsi.

6. Penyajian hasil dan perbaikan: Menyajikan hasil penelitian dalam bentuk


skripsi yang dilanjutkan dengan perbaikan.

G. Jadwal Kegiatan

No

Kegiatan

Desember Januari

1 2 3 4

Survei
x x
Pendahulu
an

Pembuata
n proposal
dan
bimbingan

Penyajian
proposal
dan
peerbaikan

No Kegiatan

Februari

Maret

April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

X x x x x x x x x x x x x x x

Mei

Juni

1 2 3 4 1

Juli

agustus

2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengambilan
dan
pengumpulan
data

Penulisan
hasil dan
bimbingan

Penyajian
hasil dan
perbaikan

Kegiatan
No

x x X x x x x

x x x

Septemb
er

Oktober

Nov-Des

x x x

Januari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Penulisan
hasil dan
bimbingan

Penyajian
hasil dan
perbaikan

x x x x x x

x x x

A. Identifikasi Sistem
Sistem informasi pelayanan medis rawat jalan poliklinik penyakit
dalam berbasis komputer dikembangkan untuk memberikan layanan
bantu yang tepat waktu dan akurat dalam mengidentifikasi, menyimpan
dan memanggil catatan-catatan medis

dan juga guna membantu

penyelesaian dokumentasi yang tepat waktu dan akurat serta dalam


menopang kelangsungan pelayanan medis pasien rawat jalan pada
poliklinik penyakit dalam.
Sistem tersebut meliputi dari proses pendaftaran pasien masuk
sampai

dengan

mendapatkan

pemeriksaan

kesehatan

di

poliklinik

penyakit dalam oleh pemberi pelayanan medis rawat jalan di poliklinik


penyakit dalam sampai pasien keluar dari poliklinik.
Sistem ini memudahkan pencarian dokumen rekam medis yang
akan mempermudah dan mempercepat akses, pencatatan data-data
pasien termasuk data medis pasien untuk pelayanan medis poliklinik
penyakit dalam, pembuatan kartu indeks utama pasien, kartu identitas
berobat dan penghasilan informasi dengan lebih cepat dan mudah.
Beberapa informasi yang bisa dihasilkan antara lain informasi
tentang kunjungan pasien, informasi atau laporan penyakit, laporan obat
obat pada resep, laporan tentang pelayanan dokter.
Sistem ini tidak mencakup tentang laporan biaya atau pendapatan
rawat jalan, serta pelayanan resep pasien di Apotik.

A. Identifikasi Pelaku Pelaku Sistem Informasi Pelayanan


Medis Rawat Jalan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pelaku - pelaku sistem
informasi pelayanan medis rawat jalan poliklinik penyakit dalam dimana
pelaku - pelaku dalam sistem informasi pelayanan medis rawat jalan
poliklinik penyakit dalam saat ini yaitu meliputi : petugas tpprj, perawat

poliklinik, staf medis fungsional (dokter), petugas dibagian unit rekam


medis,

instalasi

pemeriksaan

penunjang,

direktur,

kepala

bidang

pelayanan medik dan keperawatan dan kepala instalasi rawat jalan .


Beberapa hubungan entitas yang terkait dalam sistem informasi
tersebut adalah TRRRJ , instalasi pemeriksaan penunjang dan apotik.
Dalam rangka membuat rancangan sistem informasi pelayanan
medis rawat jalan poliklinik penyakit dalam berbasis komputer maka
penulis menambahkan dan mengurangi beberapa pelaku atau entitas
dalam sistem informasi pelayanan medis rawat jalan poliklinik penyakit
dalam, sehingga pelaku pelaku sistem informasi pelayanan medis rawat
jalan poliklinik penyakit dalam sebagai berikut:
1. Direktur / kepala instalasi rawat jalan adalah selaku penerima informasi
dari sistem informasii pelayanan medis rawat jalan poliklinik penyakit
dalam dan sebagai pengambil keputusan strategis manajemen.
2. Kepala bidang pelayanan medik dan keperawatan sebagai penerima
laporan dan pengambil keputusan tingkat taktis dalam manajemen
pelayanan rawat jalan.
3. Dokter poliklinik yaitu sebagai pengambil keutusan transaksional dan
pencatatan data hasil periksa dokter yang di proses dalam sistem.
4. Perawat poliklinik selaku pengambil keputusan transaksional dan
pencatatan data pada kegiatan poliklinik.

5. Instalasi pemeriksaan penunjang selaku hubungan fungsi yang terkait


dalam sistem informasi pelayanan medis rawat jalan poliklinik penyakit
dalam yang menyediakan hasil-hasil pemeriksaan penunjang dalam
pelayanan

medis

rawat

jalan

yang

dibutuhkan

dokter

dalam

memberikan pelayanan medis di poliklinik.


6. Tempat pendaftaran pasien rawat jalan (TPPRJ) selaku entitas yang
terkait

dalam

pendaftaran

periksa

pasien

untuk

mendapatkan

pelayanan medis rawat jalan poliklinik penyakit dalam.

C. Identifikasi Database Sistem Informasi Pelayanan Medis


Rawat Jalan Saat Ini
Dari hasil penelitian tentang formulir-formulir yang digunakan
terutama formulir pencatatan dan pelaporan di poliklinik penyakit dalam
data-data yang digunakan pada sistem informasi pelayanan medis rawat
jalan poliklinik penyakit dalam saat ini antara lain:
1. Data pasien
Yang terdapat pada dokumen rekam medis rawat jalan meliputi:
nomor rekam medis, nama pasien, agama, pekerjaan, tempat tinggal,
umur, keluarga.
Berdasarkan data tersebut penulis akan mengembangkan data
pasien dengan menambahkan beberapa atribut data pada data pasien
sesuai dengan ketentuan dari dokumen rekam medis rawat jalan
tentang informasi yang harus ada pada identitas pasien (15). Maka
data pasien dikembangkan, sehingga data pasien akan terdiri dari:

1) Nomor rekam medis


2) Nama pasien
3) Tempat/ tanggal lahir
4) Jenis kelamin
5) Pendidikan
6) Pekerjaan
7) Status perkawinan
8) Agama
9) Nama ayah
10) Nama ibu
11) Alamat
2. Data medis yang terdiri dari: tanggal periksa, anamnesa, status pasien
diagnosis, therapi.
Data

data

tersebut

sudah

sesuai

dengan

ketentuan

penyelenggaraan rekam rekam medis pasien di rumah sakit (15). Oleh


penulis data ini akan dipecah lagi menjadi data anamnesa dan data
periksa. Data anamnesa akan diisi oleh petugas / perawat poliklinik
dan data periksa akan diisi oleh dokter, hal ini dilakukan karena
menyesuaikan dengan prosedur pengisian dokumen rekam medis
sesuai dengan standart operasional dan prosedur peengelolaan rekam
medis rawat jalan Rumah Sakit Daerah Kudus.

3. Data resep terdapat pada formulir resep yang akan diberikan pada
pasien.
4. Data kode penyakit, pada sistem lama data ini menjadi acuan bagi
petugas atau perawat poliklinik untuk mengelompokkan suatu jenis
penyakit yang dituliskan dokter dalam kode penyakit yang sesuai
dengan menggunakan klasifikasi kode penyakit ICD 10. Data kode
penyakit pada poliklinik terdiri dari: nomor urut, kode penyakit dan
diagnosa penyakit penyakit seperti terlihat pada formulir kode
penyakit lampiran 4.
5. Data daftar periksa yang merupakan peralihan dari kwitansi bayar,
data ini akan menunjukkan bahwa pasien sudah mendaftar pada loket
pendaftaran dan berhak mendapatkan pelayanan medis rawat jalan di
poliklinik.
6. Data dokter, di poliklinik menggunakan data dokter terdapat pada
formulir rekam medis yaitu tanda stempel karet nama dokter dan nipnya.
7. Data permintaan periksa penunjang dituliskan dokter jika pasien
memerlukan pemeriksaan penunjang dalam pemeriksaannya.
8. Data hasil periksa penunjang, dipoliklinik data hasil periksa penunjang
diperlukan dokter dalam pelayanan medis dokter kepada seorang
pasien jika sebelumnya pasien diperintahkan melakukan pemeriksaan
penunjang melalui surat permintaan periksa penunjang

9. Data perawat, data ini pengembangan dari penulis karena data ini
merupakan data pemakai atau pengguna sistem dalam sistem
informasi pelayanan medis rawat jalan poliklionik penyakit dalam.
10. Data petugas pendaftaran, data ini juga merupakan pengembangan
dari penulis karena data ini merupakan data pemakai atau pengguna
sistem dalam sistem informasi pelayanan medis rawat jalan poliklionik
penyakit dalam.
11. Data obat yang menjadi data tambahan dan pengembangan dari
penulis. Data ini membantu dokter dalam penulisan obat pada resep
sehingga memudahkan pemasukan data pada resep.

D. Prosedur Sistem Pelayanan Medis Rawat Jalan Poliklinik


Penyakit Dalam
Dalam membuat rancangan sistem informasi perlu adanya prosedur sistem yang
menjelaskan proses proses informasi pada suatu sistem informasi.
Dalam membuat rancangan sistem informasi pelayanan medis rawat jalan poliklinik
penyakit dalam berbasis komputer penulis menggunakan panduan prosedur lama sistem
informasi pelayanan medis rawat jalan yang sedang berjalan dengan beberapa perubahan dan
tambahan dari penulis karena adanya perubahan sistem menjadi komputerisasi. Berikut ini
prosedur sistem pelayanan medis rawat jalan poliklinik penyakit dalam yang baru :
1. Pasien mendaftar di loket pendaftaran dengan membawa kartu identitas berobat (KIB)
lama untuk pasien lama. Untuk pasien baru pasien mendaftar diloket pendaftaran dan
pasien memperoleh kartu identitas berobat. Untuk pasien Askes, Astek, Jps pasien
mendaftar dengan membawa surat rujukan, untuk pasien Askes rujukan dari puskesmas

dan Astek rujukan dari perusahaan serta KIB. Diloket pendaftaran pasien akan
mendapatkan kwitansi daftar periksa dan kartu identitas berobat (KIB) untuk pasien baru
untuk dibawa ke poliklinik. Diloket pendaftaran petugas mencatat data daftar periksa dan
data pasien untuk pasien baru.
2. Kwitansi daftar periksa dan KIB dibawa pasien menuju poliklinik yang dituju. Di
poliklinik penyakit dalam, perawat atau petugas poliklinik mencatat data anamnesa
tentang keluhan pasien dan pemeriksaan yang diperlukan yaitu tekanan darah di
poliklinik dalam.
3. Dokter malakukan pemeriksaan medis kepada pasien dan penulisan hasilhasil
pemeriksaannya dan menuliskan resep obat yang diberikan kepada pasien. Apabila
selama pemeriksaan dokter diperlukan pemeriksaan penunjang, dokter mencatat dan
membuat surat pada permintaan periksa penunjang.
4. Pasien yang mendapatkan permintaan periksa penunjang, pasien menuju ke instalasi
pemeriksaan penunjang untuk mendapatkan pemeriksaan penunjang. Hasil pemeriksaan
penunjang dicatat pada data hasil periksa penunjang.
5. Pasien yang mendapatkan resep dapat langsung pulang dan resep dapat dilayani di Apotik
rumah sakit atau pasien dapat membelikan obat ke Apotik luar rumah sakit.
Berikut ini gambar flow of sistem dari sistem pelayanan medis rawat jalan
poliklinik penyakit dalam.

gambar 5
flow of sistem pelayanan medis rawat jalan poliklinik penyakit dalam

2. Identifikasi Data dan Sumber Data Sistem Informasi


Pelayanan Medis Rawat Jalan Poliklinik Penyakit Dalam
Diposkan oleh Dimasmis |
BAB V Perancangan Sistem
3 Tulis Komentar
Dari hasil penelitian serta identifikasi database sistem informasi pelayanan medis
rawat jalan poliklinik penyakit dalam, maka dapat diidentifikasi data dan sumber data
yang akan digunakan pada sistem informasi pelayanan medis rawat jalan poliklinik
penyakit dalam adalah:
a. Data pasien, sumber data dari data pasien adalah pasien yang di catat pada loket
pendaftaran (TPPRJ) rawat jalan.
b. Data dokter, sumber data dari data dokter adalah dari dokter poliklinik.

c. Data perawat polilinik, sumber data dari data perawat adalah dari perawat poliklinik.
d. Data petugas (pendaftaran), sumber dari petugas pendaftaran / tpprj.
e. Data obat, sumber data obat dari perawat.
f. Data kode penyakit, sumber dari perawat
g. Data daftar periksa, sumber data dari data daftar periksa adalah dari pasien.
h. Data anamnesa, sumber data dari data anamnesa dari perawat poliklinik.
i. Data periksa medis, sumber data dari data periksa dari dokter poliklinik.
j. Data resep obat, sumber data dari data resep dari dokter poliklinik.
k. Data permintaan periksa penunjang, sumber data dari data permintaan periksa
penunjang dari dokter poliklinik.
l. Data hasil periksa penunjang, sumber data dari data hasil periksa penunjang dari IPP
(instalasi pemeriksaan penunjang).

3. Identifikasi Informasi Sistem Pelayanan Medis Rawat


Jalan di Poliklinik Penyakit Dalam 2
Informasi-informasi yang dihasilkan dari sistem informasi pelayanan medis rawat
jalan di poliklinik penyakit dalam adalah :
a. Laporan kunjungan pasien yaitu laporan yang berisi kunjungan pasien poliklinik
penyakit dalam.
b. Laporan pelayanan dokter adalah laporan tentang jumlah pasien yang dilayani oleh
seorang dokter.

c. Laporan penyakit adalah laporan yang berisi tentang jumlah dan peringkat penyakit
poliklinik penyakit dalam.
d. Laporan obat-obat pada resep merupakan laporan yang berisi daftar obat-obat yang
dituliskan dokter pada resep.
2. Identifikasi proses-proses dalam sistem informasi pelayanan medis poliklinik penyakit
dalam.
Proses-proses yang terjadi dalam sistem informasi pelayanan medis rawat jalan
poliklinik penyakit dalam adalah sebagai beruikut:
a. Proses pendataan yang meliputi pendataan obat, pendataan perawat, pendataan kode
penyakit, pendataan petugas, pendataan dokter
b. Proses transaksi
1) Proses pendaftaran
2) Proses periksa terdiri dari:
a) Anamnesa
b) periksa dokter
Proses periksa dokter meiputi yang meliputi proses periksa medis, resep dan
permintaan periksa penunjang.
3) Proses pemasukan hasil penunjang
c. Proses laporan yang terdiri dari:
1) Proses laporan penyakit
2) laporan knjungan poliklnik

3) laporan dokter yang melayani


4) laporan obat yang tertulis.

4. Diagram Content Sistem Informasi Pelayanan Medis


Rawat Jalan Poliklinik Penyakit Dalam
Diposkan oleh Dimasmis |
BAB V Perancangan Sistem
0 Tulis Komentar
Sistem informasi pelayanan medis rawat jalan di poliklinik penyakit dalam secara
keseluruhan digambarkan dalam suatu lingkaran menggunakan diagram context seperti
terlihat pada gambar 6.

Gambar 6

Diagram Context sistem informasi pelayanan medis rawat jalan poliklinik


penayakit dalam
Keterangan :
a. Sisfo yanmed poliklinik :sistem informasi pelayanan medis.
b. Data_ppp : data permintaan periksa penunjang.
c. Data_hpp : data hasil periksa penunjang.
d. Data_daf_per : data daftar periksa.
e. Data_kode_peny : data kode penyakit.
f. Cat_medis : catatan medis
g. Kwit_daf_per : kwitansi daftar periksa.
h. Data_daf_pas_per: data daftar pasien periksa.
i. Lap_penyakit : laporan penyakit.
j. Lap_pel_dok : laporan pelayanan dokter.
k. Kib: kartu identitas berobat
Pada gambar Diagram Context Sistem Informasi pelayanan medis
rawat jalan poliklinik penyakit dalam terdapat entitas-entitas yang
menunjukkan pelaku sistem informasi pelayanan medis rawat jalan
poliklinik penyakit dalam pada suatu lingkaran serta hubungan dengan
entitas dan menunjukkan bagaimana
sebagai berikut :

fungsi-fungsi sistem yaitu

a. Tempat pendaftaran pasen rawat jalan (TPPRJ) / kasir, entitas ini


dalam sistem informasi pelayanan medis rawat jalan poliklinik
penyakit dalam akan memberikan data petugas, data daftar pasien
periksa dan menerima kwitansi daftar periksa.
b. Pasien, entitas pasien dalam sistem informasi pelayanan medis
rawat jalan poliklinik penyakit dalam akan memberikan data pasien
dan data daftar periksa pada sistem yang selanjutnya diproses
dalam sistem informasi serta menerima resep dan kwitansi daftar
periksa dan kib.
c. Perawat poliklinik, dalam sistem informasi pelayanan medis rawat
jalan

poliklinik

penyakit

dalam

berfungsi

memberikan

data

anamnesis, data perawat, data obat dan data kode penyakit


kedalam sistem informasi pelayanan medis rawat jalan poliklinik
penyakit dalam.
d. Dokter poliklinik : dalam sistem informasi pelayanan medis rawat
jalan di poliklinik penyakit dalam, entitas dokter memberikan data
dokter, data periksa hasil pemeriksaannya, data resep obat serta
data permintaan pemeriksaan penunjang (data ppp). Entitas dokter
juga menerima dari sistem informasi pelayanan medis rawat jalan
poliklinik penyakit dalam berupa catatan medis pasien, dan daftar
hasil periksa penunjang (daf_hpp).

e. Entitas direktur dan kepala instansi rawat jalan, entitas ini berfungsi
sebagai penerima laporan dalam sistem informasi pelayanan medis
rawat jalan yaitu laporan kunjungan pasien dan laporan penyakit.
f. Kepala bidang pelayanan medik dan keperawatan sebagai entitas
yang menerima laporan dari sistem informasi playanan medis rawat
jalan poliklinik penyakit dalam yaitu laporan kunjungan penyakit,
laporan pelayanan dokter dan laporan obat obat pada resep.
g. Instalasi pemeriksaan penunjang (IPP) menerima dari sistem data
permintaan penunjang serta memberikan data_hpp ke sistem.

5. Over View Diagram Sistem Pelayanan Medis Rawat Jalan


di Poliklinik Penyakit Dalam
Diposkan oleh Dimasmis |
BAB V Perancangan Sistem
0 Tulis Komentar
Dalam over view diagram digambarkan proses dalam sistem tersebut yang meliputi
proses pendataan, proses transaksi, proses laporan. Proses pendataan meliputi proses
pendataan perawat, pendataan obat, pendataan petugas, pendataan kode penyakit dan
proses pendataan dokter. Proses transaksi meliputi proses transaksi pendaftaran, proses
transaksi periksa dan proses transaksi pemasukan penunjang. Proses transaksi periksa
dipecah lagi dalam proses anamnesa dan proses periksa dokter. Proses periksa dokter
dipecah lagi menjadi periksa medis, resep dan permintaan periksa penunjang. Proses
laporan yang meliputi laporan penyakit, laporan kunjungan, laporan pelayanan dokter dan
laporan obat obat resep. Proses-proses yang terjadi tersebut diturunkan lebih rinci pada
data flow diagram atau dfd levelled.

Gambar 7
Over View Diagram Sistem Informasi Pelayanan Medis Poliklinik Dalam

6. Data Flow Diagram (DFD) Level 0 Sistem Informasi


Pelayanan Medis Rawat Jalan Poliklinik Penyakit Dalam
Diposkan oleh Dimasmis |
BAB V Perancangan Sistem
0 Tulis Komentar
Dari context diagram sistem informasi pelayanan medis rawat jalan poliklinik
penyakit dalam dapat diturunkan ke dalam data flow diagram level 0 sistem informasi
pelayanan medis rawat jalan seperti terlihat pada gambar 8.

Gambar 8
Dfd level 0 sistem informasi pelayanan medis rawat jalan poliklinik penyakit
dalam
Data Flow Diagram level 0 sistem informasi pelayanan medis
rawat jalan poliklinik penyakit dalam merupakan penurunan dari
context diagram yang menunjukkan proses-proses yang terjadi dalam
sistem secara lebih rinci dan aliran - aliran data dari dan keluar dari
proses dalam sistem serta oleh siapa proses-proses tersebut di lakukan
yaitu sebagai berikut:
a) Proses pendataan.
Perawat poliklinik memberikan data perawat, data obat, data kode
penyakit ke sistem. Dokter memberikan data dokter pada proses
pendataan. Tpprj / kasir memberikan data petugas ke dalam sistem.
Data-data tersebut digunakan pada proses lebih lanjut pada proses
transaksi.

b) Pada proses transaksi entitas yang terkait yaitu : TPPRJ / kasir,


pasien, dokter, perawat poliklinik dan IPP. Petugas TPPRJ / kasir
memberikan data daftar pasien periksa dan menerima kwitansi
daftar periksa. Pasien akan memberikan data pasien dan data daftar
periksa ke sistem serta menerima kib dan kwitansi daftar periksa.
Petugas perawat akan memasukkan data anamnesa. Entitas dokter
menerima daftar hpp, catatan medis serta dokter akan memberikan
data periksa, data ppp dan data resep obat. IPP menerima
permintaan penunjang dan memberikan data hpp.
c) Proses laporan
Entitas pada proses pelaporan yaitu ;
1) Direktur dan kepala instalasi rawat jalan (ka.irj) yang menerima
laporan kunjungan pasien dan laporan penyakit.
2) Kepala bidang pelayanan medik dan keperawatan (kabid
yanmedkep) menerima laporan kunjungan, laporan pelayanan
dokter dan laporan obat-obat pada resep dokter.

7. Data Flow Diagram Level 1 Proses Pendataan.


Diposkan oleh Dimasmis |
BAB V Perancangan Sistem
0 Tulis Komentar
DFD level 1 proses pendataan penurunan dari DFD level 0 sistem informasi
pelayanan medis rawat jalan poliklinik penyakit dalam. Gambar DFD level 1 proses
pendataan seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 9
Dfd level 1 proses pendataan
DFD level 1 proses pendataan menerangkan proses pendataan
yaitu sebagai berikut :
a. Perawat poliklinik melalui proses pendataan perawat sehingga
menghasilkan data perawat yang disimpan pada penyimpanan
perawat,

melalui

proses

pendataan

obat

menghasilkan

penyimpanan obat, melalui

proses pendataan kode penyakit

menghasilkan

penyakit

data

kode

yang

disimpan

pada

penyimpanan data kode penyakit.


b. Tpprj / kasir melalui proses pendataan petugas menghasilkan data
petugas yang disimpan pada penyimpanan data petugas
c. Dokter melalui proses pendataan dokter sehingga menghasilkan
data dokter yang disimpan pada penyimpanan data dokter.

8. Data Flow Diagram Level 1 Proses Transaksi.


Diposkan oleh Dimasmis |
BAB V Perancangan Sistem
1 Tulis Komentar
DFD level 1 proses transaksi adalah penurunan dari DFD level 0 sistem informasi
pelayanan medis rawat jalan poliklinik penyakit dalam yang menyoroti proses transaksi.
Gambar DFD level 1 proses transaksi terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 10
Dfd level 1 proses transaksi
Dari gambar diatas proses transaksi, terdapat tiga transaksi dalam
sistem inforrmasi pelayanan medis rawat jalan poliklinik penyakit
dalam yaitu sebagai berikut :

a. Transaksi pendaftaran, dalam transaksi pendaftaran entitas yang


terlibat adalah pasien, tpprj/kasir. Pasien akan memberikan data
pasien dan data daftar periksa pada proses transaksi pendaftaran.
Pasien juga menerima KIB untuk pasien baru serta kwitansi daftar
periksa. Selanjutnya data pasien disimpan pada penyimpanan data
pasien dan akan digunakan pada proses transaksi lebih lanjut. Tpprj
memberikan data daftar pasien periksa ke sistem dan menerima
kwitansi daftar periksa.
b. Transaksi periksa, beberapa entitas dalam proses transaksi periksa
antara lain dokter, perawat, pasien dan ipp. Dokter menerima daftar
hpp, catatan medis dan memberikan ke sistem data periksa, data
resep obat, dan data ppp. Perawat akan memasukkan ke sistem
data anamnesa. Ipp menerima permintaan penunjang serta entitas
pasien yang menerima resep dari sistem.
c. Transaksi pemasukan hasil penunjang, merupakan proses transaksi
pemasukan data hpp ke sistem dimana ipp memberikan data hasil
periksa penunjang ke sistem.

9. Data Flow Diagram Level 2 Proses Periksa


Diposkan oleh Dimasmis |
BAB V Perancangan Sistem
0 Tulis Komentar

Data flow diagram level 2 proses periksa merupakan penurunan dari dfd
level 1 proses periksa yang menggambarkan dengan rinci tentang proses
periksa seperti terlihat pada gambar dfd level 2 proses periksa dibawah ini.

Gambar 11
Dfd Level 2 Proses Periksa
Proses periksa melibatkan entitas-entitas yaitu antara lain: dokter,
perawat, pasien, ipp / instalasi pemeriksaan penunjang. Proses periksa terdiri
dari:
a. Proses anamnesa, pada proses anamnesa perawat memberikan data
anamnesa ke sistem. Proses ini menggunakan penyimpanan data pasien
dan penyimpanan data perawat.
b. Proses periksa dokter, dokter akan memberikan data periksa, resep obat,
dan data ppp serta akan menerima daf_hpp dan cat_medis. Proses periksa
dokter akan melibatkan penyimpanan data pasien, data anamnesa,
penyimpanan

data

resep

penyimpanan data hpp.

obat,

penyimpanan

data

periksa

dan

10. Data Flow Diagram level 3 Proses Periksa Dokter Sistem


Informasi Pelayanan Medis Rawat Jalan Poliklinik Penyakit
Dalam
Diposkan oleh Dimasmis |
BAB V Perancangan Sistem
0 Tulis Komentar
Dfd level 3 proses periksa dokter adalah penurunan dari dfd level 2 proses periksa.
Berikut gambar dfd level 3 proses periksa dokter

Gambar 12
Dfd Level 3 Proses Periksa Dokter
Df level 3 proses periksa dokter menerangkan secara rinci proses periksa dokter
yang terdiri atas:
a. Proses periksa medis, pada proses periksa medis, dokter memberikan data periksa
medis dan menerima dari sistem daftar hpp dan catatan medis.
b. Proses resep, pada proses ini dokter memberikan data resep obat dan pasien akan
menerima resep pada proses ini.

c. Proses permintaan penunjang, pada proses ini dokter memberikan ke sistem data
permintaan periksa penunjang dan ipp menerima permintaan penunjang dari sistem

Anda mungkin juga menyukai