Anda di halaman 1dari 63

RANCANGAN SISTEM INFORMASI RAWAT INAP

Muh.Faqih Askhari (07154144)

Ahlul Nadhzar TM (07154128)

Arfian (07154137)

Iqbal Sakmar (07154144)

Taufik Kurniawan (07154146)

M.Finsa Dwi Prayudha (07154155)

SI-RS 62

STMIK PROFESIONAL MAKASSAR


2018
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang


telah memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga saya dapat
menyelesaikan Modul yang berjudul “Sistem Informasi Ekspedisi Barang” dengan
baik tanpa ada halangan yang berarti.

Modul ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih
kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam
penyelesaian Modul ini.

Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa


masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa,
susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , saya
selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga Modul ini dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.

Makassar, 28 Juni 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Rekam Medis

B. Unit Rawat Inap (URI)

C. Sensus Harian Rawat Inap

D. Sistem Informasi

E. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)

F. DBMS (Database Manajement System) dan Basis Data

G. Pendekatan SDLC (System Development Live Cycle)

H. Perancangan sistem

I. Personal Home Page (PHP)

J. Kerangka Teori

K. Kerangka Konsep

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

B. Objek dan Subjek Penelitian

C. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

D. Instrumen Penelitian

E. Cara Pengumpulan Data

F. Pengolahan Data

G. Langkah-Langkah Perancangan Sistem Informasi


H. Analisa Data

BAB IV : HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit

B. Hasil Penelitian

C. Pembahasan

BAB V : PENUTUP

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era teknologi informasi ini sistem informasi kesehatan

diharapkan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan pada setiap

tingkatan manajemen kesehatan harus akurat, tepat waktu dan relevan.

Komputerisasi atau penggunaan komputer di Rumah Sakit merupakan

salah satu cara mengantisipasi penyajian informasi agar akurat, tepat

waktu dan relevan dalam mengambil sebuah keputusan.

Rumah sakit merupakan bidang pelayanan kesehatan bagi

masyarakat yang erat kaitannya dengan rekam medis yang didalamnya

membutuhkan informasi yang cepat dan akurat. Salah satu unsur penting

adalah pengelolaan sensus harian rawat inap. Sensus Harian Rawat Inap

(SHRI) merupakan kegiatan pencatatan dan perhitungan pasien rawat inap

yang dilakukan setiap hari pada suatu ruang rawat inap yang berisi tentang

mutasi keluar masuk pasien selama dua puluh empat jam mulai pukul

00.00 s/d 24.00. Pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) juga

mempunyai arti penting dalam penyediaan informasi rumah sakit yaitu

mengetahui jumlah pasien masuk, pasien keluar, pasien dirujuk dan pasien

meninggal di rumah sakit.

Sensus harian untuk setiap hari ditutup jam 24.00 dan sesudah itu

dibuat resume sensus harian untuk hari yang bersangkutan. Jika ada

pasien masuk rumah sakit atau keluar / meninggal sesudah jam 24.00
maka harus dicatat pada formulir sensus harian berikutnya. Sensus harian

dibuat rangkap tiga yaitu 1 lembar untuk Subbag catatan medik, 1 lembar

untuk P2RN (Pendaftaran Pasien Rawat Nginap) dan 1 lembar untuk arsip

ruang rawat inap. Sensus harian dikirim pukul 08.00 setiap pagi. (2)

Sistem informasi khususnya pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap

(SHRI) dalam pengambilan masih menggunakan manual karena tidak ada

petugas lain (kurir) untuk mengambilkan sensus harian ke setiap bangsal

sehingga petugas analising reporting setiap pagi harus mengambil sensus

harian ke setiap bangsal dengan jarak yang cukup jauh dan memakan

waktu yang cukup lama sehingga pembuatan sensus menjadi terlambat

dari yang seharusnya sensus harian dikirim pukul 07.00 setiap pagi tetapi

dikirim lebih dari pukul 07.00 setiap pagi, selain itu untuk ketepatan dan

kecepatan pelaporan rekap Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) menjadi

kurang tepat waktu.

Dalam sistem pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) tidak

mudah karena petugas harus teliti dalam mencocokan satu persatu data

yang ada baik itu dalam menuliskan jumlah pasien awal, jumlah pasien

masuk, jumlah pasien dirujuk, jumlah pasien pulang, pasien pindahan,

dipindahkan, pasien meninggal, pasien yang masih dirawat dibangsal

perawatan. Dalam hal ini apabila terjadi kesalahan dalam pengisian data

maka akan dapat mengakibatkan pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap

(SHRI) tidak akurat.

Karena sistem pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) masih

banyak kelemahan-kelemahan, perlu penempatan teknologi komputerisasi


guna pengelolaan data untuk menunjang sistem ini peneliti akan membuat

sistem informasi Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) yang mana diharapkan

dapat memberikan alternatif pemecahan masalah serta memanfaatkan

beberapa unit komputer yang terdapat disetiap bangsal serta dapat

memanfaatkan sumber daya manusia yang cukup potensial.

B. Rumusan Masalah

Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) dalam pengambilan masih

menggunakan manual karena tidak ada petugas lain (kurir) untuk

mengambilkan sensus harian ke setiap bangsal sehingga petugas

analising reporting setiap pagi harus mengambil sensus harian ke setiap

bangsal dengan jarak yang cukup jauh dan memakan waktu yang cukup

lama sehingga pembuatan sensus menjadi terlambat dari yang seharusnya

sensus harian dikirim pukul 07.00 setiap pagi tetapi dikirim lebih dari pukul

07.00 setiap pagi, selain itu untuk ketepatan dan kecepatan pelaporan

rekap Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) menjadi kurang tepat waktu.

Maka ini dapat menimbulkan suatu pernyataan penelitian mengenai

“Bagaimana bentuk rancangan sistem informasi sensus harian rawat inap.


C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menghasilkan rancangan sistem informasi sensus harian rawat

inap.

2. Tujuan Khusus

a) Mengetahui kebijakan-kebijakan sistem yang bersangkutan

b) Mengetahui hambatan sistem informasi sensus harian rawat inap

c) Mengetahui harapan pihak yang terkait

d) Mengetahui proses pengisian data sensus harian rawat inap

e) Mengetahui informasi yang dihasilkan

f) Mengetahui pelaku sistem yang terkait

g) Mengetahui database sistem informasi sensus harian rawat inap

h) Merancang sistem informasi sensus harian rawat inap

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Dapat meningkatkan pengembangan ilmu yang diperoleh

dibangku kuliah sehingga dapat menambah wawasan pengalaman

sehingga memungkinkan kemampuan tentang studi sistem informasi

berbasis komputer.

2. Bagi Rumah Sakit

Dengan adanya sistem komputerisasi sensus harian rawat inap

dapat memungkinkan bahan masukan dalam pengambilan kebijakan di


Unit Rekam Medis (URM) khususnya pengelolaan sensus harian rawat

inap.

3. Bagi Akademik

Diharapkan dapat berguna sebagai bahan referensi mengenai

sistem informasi sensus harian rawat inap.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Rekam Medis

1. Pengertian Rekam Medis

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 269 tahun

2008 tentang Rekam Medis disebutkan bahwa rekam medis adalah

berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,

pemeriksaan, pengobatan, tindakan, pelayanan lain yang telah

diberikan kepada pasien.

Menurut Edna K Huffman: Rekam Medis adalah berkas yang

menyatakan siapa, apa, mengapa, dimana, kapan dan bagaimana

pelayanan yang diperoleh seorang pasien selama dirawat atau

menjalani pengobatan.

2. Tujuan Rekam Medis

Untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka

upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit

3. Kegunaan Rekam Medis

a. Aspek Administrasi

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi karena

isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung


jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam mencapai

tujuan pelayanan kesehatan.

b. Aspek Medis

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medik karena

catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan

pengobatan atau perawatan yang harus diberikan kepada seorang

pasien.

c. Aspek Hukum

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum karena

isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas

dasar keadilan dalam rangka usaha menegakkan hukum serta

penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan.

d. Aspek Keuangan

Suatu bekas rekam medis mempunyai nilai uang karena isinya

mengandung data atau informasi yang dapat dipergunakan

sebagai aspek keuangan.

e. Aspek Penelitian

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian karena

isinya menyangkut data atau informasi yang dapat dipergunakan

sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan

dibidang kesehatan.

f. Aspek Pendidikan

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan

karena isinya menyangkut data atau informasi tentang


perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medik yang

diberikan kepada pasien.

g. Aspek Dokumentasi

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi

karena isinya menyangkut sumber ingatan yang harus di

dokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban

dan laporan rumah sakit.

B. Unit Rawat Inap (URI)

Unit Rawat Inap (URI) atau Instalasi Rawat Inap (IRNA) adalah salah

satu bagian pelayanan klinis yang melayani pasien karena keadaannya

harus dirawat selama 1 hari atau lebih.

1. Tugas Pokok Unit Rawat Inap

a. Mencatat semua hasil-hasil pelayanan ke dalam formulir rawat inap

yang sesuai

b. Mencatat mutasi pasien pada formulir SHRI pada waktu yang telah

ditentukan yang disebut cut off time (batas waktu pencatatan)

c. Mencatat kegiatan rawat inap pada register pasien rawat inap

d. Membuat laporan kegiatan rawat inap

2. Fungsi-fungsi yang terkait dengan pelayanan rekam medis di URI

a. Fungsi penerimaan pasien rawat inap (TPPRI) yang bertanggung

jawab terhadap penerimaan pasien yang akan rawat inap,

penyediaan formulir-formulir rawat inap yang sesuai dengan


penyakit pasien dan mengambil SHRI dan DRM pasien rawat inap

yang sudah dinyatakan keluar dari rumah sakit.

b. Fungsi assembling yang bertanggung jawab terhadap perakitan

formulir rekam medis pada setiap folder DRM yang diterimanya,

penelitian kelengkapan isi data pada setiap formulir rekam medis,

pengembalian DRM yang isi datanya tidak lengkap, pengendalian

DRM yang isi datanya tidak lengkap

c. Fungsi filing yang bertanggung jawab terhadap penyediaan DRM

bila diperlukan oleh dokter rawat inap untuk mengetahui riwayat

keluarga pasien yang bersangkutan.

d. Fungsi pelayanan pemeriksaan penunjang (IPP) yang bertanggung

jawab terhadap pencatatan hasil-hasil pemeriksaan atau terapi

penunjang, pengiriman hasil-hasil pemeriksaan atau terapi

penunjang.

3. Informasi yang dihasilkan URI

a. Jumlah pasien yang masuk dirawat yang diperoleh dari

menjumlahkan pasien awal, pasien masuk dan pasien pindahan.

b. Jumlah pasien yang dinyatakan keluar (hidup dan mati) yang

diperoleh dari menjumlahkan pasien pulang, pasien dirujuk, pasien

pindah ke rumah sakit lain, pulang paksa (APS), pasien melarikan

diri, pasien dipindahkan, pasien mati <48 jam, pasien mati > 48 jam.

c. Jumlah pasien yang masih dirawat yaitu selisih jumlah pasien

masuk dengan jumlah pasien keluar.


d. Jumlah pasien masuk dan keluar pada hari yang sama yaitu pasien

yang masuk pada hari tertentu dan keluar pada hari yang sama.

e. Melaporkan kegiatan pelayanan rawat inap setiap bulan.

f. Menghitung tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur dan membuat

grafik Barber Johnson.

4. Formulir, catatan dan laporan yang digunakan di URI

a. Ringkasan riwayat masuk keluar

b. Formulir perjalanan penyakit/instruksi/tindakan/terapi

c. Daftar pengobatan/form catatan pemberian obat

d. Grafik S,N,T (observasi)

e. Permintaan pemeriksaan penunjang dan hasil pemeriksaan

penunjang

f. Resume keluar (hidup/mati)

g. Formulir spesialisasi sesuai jenis spesialisasinya

h. Keseimbangan cairan

i. Laporan Anasthesi

j. Laporan Operasi

k. Laporan persalinan dan identifikasi bayi

l. Laporan identifikasi bayi lahir

m. Konsultasi

n. Informed Consent

o. Salinan resep

p. Sebab kematian

q. Surat Pulang Paksa


r. Formulir asuhan keperawatan meliputi :

1) Formulir pengkajian data dan diagnosa keperawatan

2) Formulir rencana keperawatan

3) Formulir tindakan keperawatan

4) Formulir evaluasi keperawatan

5) Formulir perencanaan pulang

s. Formulir rawat inap khusus lainnya sesuai dengan kasus penyakit

yang diderita pasien

t. Formulir RL_2.1 untuk laporan morbiditas individual pasien umum

u. Formulir RL_2.1 untuk laporan morbiditas individual pasien obstetri

v. Formulir RL_2.3 untuk laporan morbiditas individual bayi baru lahir

atau lahir mati (5)

C. Sensus Harian Rawat Inap

1. Pengertian Sensus Harian Rawat Inap

Sensus Harian Rawat Inap adalah kegiatan pencatatan atau

perhitungan pasien rawat inap yang dilakukan setiap hari pada suatu

ruangan rawat inap. Sensus Harian Rawat Inap berisi tentang mutasi

keluar masuk pasien selama 24 jam mulai pukul 00.00 s/d 24.00.

2. Tujuan SHRI Sensus Harian Rawat Inap

Untuk memperoleh informasi semua pasien yang masuk dan

keluar Rumah Sakit selama 24 jam.


3. Kegunaan Sensus Harian Rawat Inap

a. Untuk mengetahui jumlah pasien masuk, pasien keluar dan pasien

meninggal di rumah sakit

b. Untuk mengetahui tingkat penggunaan tempat tidur

c. Untuk menghitung penyediaan sarana atau fasilitas pelayanan

kesehatan

4. Mekanisme Pencatatan Sensus Harian Rawat Inap

a. Sensus harian diisi segera setelah pasien masuk ruangan rawat,

pindah intern Rumah Sakit dan keluar Rumah Sakit

b. Sensus harian untuk setiap hari ditutup jam 24.00 dan sesudah itu

dibuat resume sensus harian untuk hari yang bersangkutan. Jika ada

pasien masuk rumah sakit atau keluar / meninggal sesudah jam 24.00

maka harus dicatat pada formulir sensus harian berikutnya

c. Sensus harian dibuat rangkap 3 (tiga) :

1) 1 Lembar untuk Subbag Catatan Medik

2) 1 Lembar untuk P2RN (Pendaftaran Pasien Rawat Nginap)

3) 1 Lembar untuk arsip ruang rawat

d. Sensus harian dikirim pukul 08.00 setiap pagi (2)


D. Sistem Informasi

1. Sistem

a. Pengertian sistem

Adalah kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling

berkaitan atau berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam

melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

b. Karakteristik sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik sistem yang tertentu

yaitu :

1) Komponen (Component)

2) Batas Sistem (Boundary)

3) Lingkungan Luar Sistem (Environment)

4) Penghubung Sistem (Interface)

5) Masukan Sistem (Input)

6) Keluaran Sistem (Output)

7) Pengolahan Sistem (Process)

8) Tujuan Sistem (Goal)

c. Pelaku Sistem

1) Pemakai

2) Manajemen

3) Pemeriksa

4) Penganalisa Sistem

5) Pendesain Sistem

6) Programmer

7) Personel Pengoperasian
2. Informasi

a. Pengertian Informasi

Menurut Robert G. Murdik (1973;12) Informasi adalah data

yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi

penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat

ini atau mendatang.

b. Ciri-Ciri informasi dalam suatu lingkungan sistem informasi yaitu

1) Benar atau salah

2) Baru

3) Tambahan

4) Korektif

5) Penegas

c. Kualitas Informasi

1) Relevan (relevancy)

Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi

pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu

dengan yang lainnya berbeda

2) Akurat (accuracy)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak

bias atau menyesatkan dan harus jelas mencerminkan

maksudnya.

3) Tepat Waktu (timeliness)

Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh

terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai

yang baik, sehingga jika digunakan sebagai dasar dalam


pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan

dalam keputusan dan tindakan.

4) Ekonomis (economy)

5) Efisien (efficiency)

6) Dapat dipercaya (reliability) (6)

E. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)

1. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen merupakan sebuah sistem informasi

yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi

operasional, manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah

organisasi. Dalam sistem informasi manajemen terdapat elemen-

elemen yang mendukung untuk menghasilkan sebuah informasi yang

akurat, tepat dan jelas. Elemen-elemen tersebut adalah penyimpanan,

penangkapan, proses komunikasi, keamanan yang digunakan untuk

informasi manajemen disebuah rumah sakit.

Informasi yang digunakan secara optimal, dengan sistem

informasi manajemen yang terencana akan mendukung keberhasilan

manajemen disebuah rumah sakit dapat dimanfaatkan untuk :

a. Meningkatkan mutu pelayanan medik

b. Mengendalikan biaya dan meningkatkan produktifitas

c. Menganalisa utilitas dan memperkirakan permintaan

d. Memudahkan sistem pelaporan

e. Penelitian medik

f. Pendidikan
2. Sistem Informasi Rumah Sakit Sebagai Suatu Sistem

Sistem informasi manajemen rumah sakit bertujuan untuk

meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan peningkatkan

mutu pelayanan rumah sakit, sehingga dicapai pemanfaatan sarana

rumah sakit secara optimal dan sekaligus dapat mengurangi subsidi

pemerintah. Sistem informasi manajemen rumah sakit adalah suatu

sistem yang dibentuk untuk manajemen dalam melaksanakan

fungsinya.

3. Keadaan dan Masalah SIM RS

Dalam rangka menghasilkan analisis data informasi yang cukup

dalam artian kuantitas dan kualitas. Data informasi yang diperlukan

dapat berasal dari sumber-sumber informasi yang dapat diperoleh.

Untuk mendapatkan informasi yang diperoleh, seringkali terjadi

keadaan masalah yang dijabarkan lebih rinci sebagai berikut :

a. Informasi belum berperan penuh dalam proses manajemen

b. Kurangnya dukungan pimpinan

c. Disiplin tenaga pelaksana masih kurang

d. Kedudukan unit pengelola informasi dalam organisasi rumah sakit

kurang seimbang dengan beban tanggungjawabnya

e. Kurangnya fasilitas pengelolahan

f. Tidak adanya mekanisme kerja yang baik


F. DBMS (Database Management System) dan Basis Data

1. Pengertian Basis Data

Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang

disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan

(redudansi) yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

2. Konsep Basis Data

a. Fungsi pengelolaan basis data menggunakan DBMS bertujuan

untuk memanipulasi data dari basis data sehingga diperoleh

informasi sesuai dengan yang diinginkan

b. Gabungan antara basis data dan perangkat lunak DBMS termasuk

di dalam program aplikasi yang dibuat bekerja dalam satu sistem

selanjutnya disebut sistem basis data

3. Pengertian DBMS

Yaitu perangkat lunak yang digunakan untuk menyusun dan

mempertahankan database.

4. Keuntungan DBMS

a. Respon yang cepat terhadap permintaan informasi

b. Akses terhadap database dapat dilakukan berbagai cara

c. Fleksibilitas yaitu program data bersifat independent data dapat

ditambahkan maupun dikurang dari database

d. Penyimpanan berkurang secara teoritik setiap item data dapat

disimpan hanya sekali tidak ada duplikasi data


e. Integritas yaitu data dapat dipertahankan karena dihindari adanya

data yang saling bertentangan

f. Menyimpan data akan lebih baik karena data disimpan secara

terpusat

5. Kerugian DBMS

a. Biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan perangkat lunak dan

perangkat keras yang tepat dan biaya pemeliharaannya sangatlah

mahal. Disamping itu dibutuhkan sumber daya manusia yang

menguasai teknologi tersebut

b. DBMS lebih kompleks daripada sistem berkas. Menurut teori

semakin komplek suatu sistem akan semakin mudah terjadi

kesalahan dan semakin sulit dalam pemeliharaan data. Namun hal

itu sekarang dapat diantisipasi dengan prosedur back-up

c. Data yang terpusat dalam satu lokasi dengan selalu menjaga data

rangkap yang kecil akan terjadi resiko kehilangan data selama

proses aplikasi. Namun demikian biasanya DBMS mampu menjaga

agar resiko ini sangat kecil.(8)

G. Pendekatan SDLC (System Development Live Cycle)

Secara garis besar SDLC (System Development Live Cycle) terdiri

atas 5 tahap yaitu :

1. Perencanaan

Langkah-langkah pada tahap perencanaan yaitu:

a. Menyadari masalah
b. Mendefinisikan masalah

c. Menentukan tujuan sistem

d. Mengidentifikasi kendala-kendala sistem

e. Membuat studi kelayakan

f. Mempersiapkan usulan penelitian sistem

g. Menyetujui atau menolak usulan

h. Menetapkan mekanisme pengendalian

2. Analisis

Adalah tahap mempelajari sistem yang sudah ada dengan tujuan

untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui.

3. Perancangan

a. Menyiapkan rancangan secara terinci

b. Mengidentifikasi beberapa alternatif sistem

c. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sitem

d. Memilih konfigurasi terbaik

e. Menyiapkan usulan penerapan

f. Menyetujui atau menolak penerapan sistem

4. Penerapan (Implementasi dan Uji Coba)

Adalah kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya

fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.

a. Merencanakan penerapan

b. Mengumumkan penerapan
c. Mendapatkan sumber daya perangkat keras, perangkat lunak dan

penyiapan database

d. Menyiapkan fasilitas fisik yang lain

e. Mendidik peserta dan pemakai

f. Masuk ke sistem baru (uji coba dan testing)

5. Penggunaan dan Perawatan (Postimplementation and Maintenance)

Ini dilakukan bila sistem baru dinyatakan aman untuk dipakai.

a. Penggunaan sistem

b. Audit sistem

c. Pemeliharaan sistem (Maintenance)

H. Perancangan Sistem

Adalah suatu sistem yang digunakan untuk maksud-maksud tertentu

dalam mencapai tujuan, biasanya sistem tersebut mempunyai kelebihan-

kelebihan diantaranya lebih akurat, tepat waktu dan relevan. Tujuan dari

perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user)

dan untuk memberi gambaran yang jelas tentang rancang bangun yang

diberikan kepada programmer. Alat perancangan sistem atau desain

sistem terdiri atas :

1. DFD (Data Flow Diagram) dan DAD (Data Arus Diagram)

Model ini menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara

fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan

penyimpanan data (disebut DFD). Sebagai perangkat analis, model ini

hanya mampu memodelkan sistem dari satu sudut pandang fungsi.


Model ini tidak hanya dapat digunakan memodelkan sistem

pemrosesan informasi tetapi bisa juga sebagai jalan untuk memodelkan

keseluruhan organisasi, sebagai perencanaan kerja dan perencanaan

strategi.

Tabel 2.1

Data Flow Diagram Leveled (DFD)

Arus Simbol Simbol DFD Versi Simbol DFD Versi Gane


Yurdan De Marco dan Sarson
Arus Data

Proses Identifikasi
Proses

Deskripsi proses Lokasi fisik (opsional)


Penyimpanan Data

Identifikasi
Entitas Luar

Arus Material

Penyimpanan Data
yang ditunjukan
berulang kali pada
satu diagram Identifikasi
N baris untuk pengulangan
(tidak termasuk yang
pertama)
Simpanan luar
yang ditunjukan
berulang kali pada
satu diagram

2. Data Flow Diagram Context Level (Context Diagram)

Berfungsi memetakan model lingkungan yang direpresentasikan

dengan lingkungan tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Context

diagram menyoroti sejumlah karakteristik penting sistem yaitu :

a. Kelompok pemakai

b. Data masuk

c. Data keluar

d. Penyimpanan data

3. Bagan Alir (Flowchart)

Yaitu bagan (chart) yang menunjukan alir (flow) di dalam program

atau prosedur sistem secara logika.

4. Bagan Alir Dokumen

Merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan

formulir termasuk tembusan-tembusannya.

Tabel 2.2

Bagan Alir Dokumen

Simbol Arti
Menunjukan dokumen input dan output baik
untuk proses manual mekanik atau
Simbol Dokumen komputer
Menunjukan Pekerjaan manual

Simbol Kegiatan
Manual
Menunjukkan input atau output yang
menggunakan kartu plong (punched card)
Simbol Kartu Plong
Menunjukkan kegiatan proses dari operasi
program komputer
Simbol Proses
Menunjukkan input atau output
menggunakan hardisk

Simbol Hardisk
Menunjukkan proses pengurutan data diluar
proses komputer

Simbol Penggunaan
off line
Menunjukkan input atau output
menggunakan drum magnetic

Simbol Drum
Magnetik
Menunjukkan output yang ditampilkan di
monitor

Simbol Display
Menunjukkan penghubung ke halaman
yang masih sama atau halaman lain

Simbol Penghubung
Menunjukkan input atau output
menggunakan on-line keyboard

Simbol Keyboard

5. Entity Relasionship Diagram (ERD)

ERD merupakan model konseptual yang mendiskripsikan

hubungan antara penyimpanan (dalam DFD) yang digunakan untuk

memodelkan struktur hubungan antara data karena relative kompleks.

Dengan ERD dapat engui model dengan mengabadikan proses yang

harus dilakukan. Pada saat ini ERD dibuat sebagai perangkat khusus

(versi CASE) karena itu tidak ada bentuk tunggal standart dari ERD

(suatu saat mungkin akan menemukan sebagian dari versi ERD).

ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk

menggambarkan struktur dan hubungan antara data.

Tabel 2.3

Entity Relasionship Diagram (ERD)

No. Simbol Arti


1. Himpunan entisitas

2. Himpunan relasi

3. Atribut (Atribut yang berfungsi


sebagai key digaris bawah)
4. Link, sebagai penghubung relasi dan
himpunan etitas dan himpunan
entitas dengan atributnya
6. Normalisasi

Normalisasi adalah proses pengelompokan data kedalam bentuk

tabel atau bentuk relasi atau file untuk menyatakan esensitas dan

hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang

mudah dimodifikasi.

a. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Merupakan kumpulan data yang direkam, tidak ada keharusan

mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau

terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat

menginput.

b. Bentuk Normal Kesatu (First Normal Form / 1NF)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa grup elemen

yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi

diantara setiap baris pada suatu tabel dan setiap atribut mempunyai

nilai data yang atomic (bersifat atomic value).

c. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form / 2NF)

Bentuk normal kedua memungkinkan suatu relasi memiliki

composite key, yaitu relasi dengan primary key yang terdiri dari dua

atau lebih atribut. Suatu relasi yang memiliki single atribut untuk

primary key nya secara otomatis pada akhirnya menjadi 2NF.

d. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form / 3NF)

Bentuk normal ketiga digunakan untuk menghilangkan

ketergantungan transitif.
7. Kamus Data

Kamus data atau dictionary harus dapat mencerminkan keterangan

yang jelas tentang data yang dicatatnya. Maka kamus data harus

memuat hal-hal sebagai berikut :

a. Nama arus data

b. Alias

c. Bentuk data

d. Arus data

e. Penjelasan (8)

Tabel 2.4

Kamus Data

Notasi Keterangan
= Terdiri dari
+ And (dan)
() Pilihan (boleh ya boleh tidak)
{} Interasi/pengulangan proses
[] Pilih salah satu
* Keterangan atau catatan
@ Petunjuk

8. Tabel Penyimpanan

Perancangan basis data yang baik harus memperhitungkan tempat

simpanan atau dengan kata lain basis data tersebut menghemat

penyimpanan. Penggunaan tabel serta kolom yang banyak

mempengaruhi pengaksesan baris data itu sendiri. Apalagi dengan

semakin banyak record maka kecepatan akses terhadap basis data itu

menjadi lambat. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka seorang


analis harus mampu merancang basis data yang normal sehingga

didapatkan tabel yang optimal tapi dari tabel-tabel yang ada biasa

menghasilkan banyak informasi dan tidak mempengaruhi kecepatan

akses terhadap basis data. Salah satu teknik perancangan basis data

untuk mendapatkan tabel yang normal adalah dengan normalisasi. (5)

9. Desain Input

Dokumen dasar merupakan formulir yang digunakan untuk

menangkap data yang terjadi akibat transaksi, yang dapat membantu

dalam penanganan arus data sebagai berikut :

a. Dapat menunjukkan macam data yang harus dikumpulkan atau

ditangkap

b. Data dapat dicatat dengan jelas, konsisten dan akurat

c. Dapat mendorong kelengkapan data

d. Bertindak sebagai pendistribusian data

e. Dapat membantu dalam pembuktian transaksi untuk audit trail

f. Dapat digunakan sebagai cadangan file yang ada dikomputer

10. Desain Output

Perancangan output fungsi akan menjelaskan secara lebih rinci

tentang bagaimana dan seperti apa bentuk dari output yang

dibutuhkan.

a. Laporan berbentuk tabel

Laporan berbentuk tabel dapat berupa :

1) Notice report atau rekapitulasi


Harus dibuat sesederhana mungkin jelas, dengan maksud

supaya permasalahan yang terjadi tampak jelas sehingga

dapat langsung ditangani.

2) Equipoised report

Berisi tentang hal-hal yang bertentangan, biasanya

digunakan untuk maksud perencanaan atau pengambilan

keputusan.

3) Varience report

Laporan ini menunjukkan selisih antara standar yang

ditetapkan dengan hasil nyata yang diperoleh.

4) Comperative report

Membandingkan satu hal dengan hal yang lain

b. Laporan berbentuk grafik

Laporan bentuk grafik dapat berupa bagan garis, bagan

batang atau bagan pastel. Laporan bentuk grafik harus

mempertimbangkan tentang kemudahan pembacaan ketepatan

skala, dimensi, hubungan antar variabel.

I. Personal Home Page (PHP)


PHP singkatan dari Personal Home Page adalah sebuah piranti yang

biasa dipakai untuk membuat aplikasi web. Aplikasi web adalah aplikasi

yang dijalankan melalui browser.

PHP yang merupakan sumber banyak digunakan untuk keperluan

umum. Terbuka bahasa scripting yang sangat cocok untuk pengembangan

web dan dapat tertanam ke dalam HTML. Sintaks yang mengacu pada C,

Java dan Perl dan mudah dipelajari. Tujuan utama dari bahasa adalah

untuk memungkinkan pengembang web untuk menulis halaman web yang

dihasilkan secara dinamis dengan cepat, tetapi bisa melakukan lebih

banyak lagi dengan PHP.

Secara khusus PHP dirancang untuk membentuk aplikasi web

dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan

permintaan terkini. Misalnya menampilkan isi database ke halaman web.

Pada prinsipnya PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip

ASP (Activ Server Page), Cold Fusion, ataupun Perl. Namun perlu

diketahui bahwa PHP sebenarnya bisa dipakai secara command line.

Artinya, skrip PHP dapat dijalankan tanpa melibatkan web server maupun

browser.

1. Skrip PHP

Skrip PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML.

Sebagai mana diketahui, HTML (Hyper Text Markup Language) adalah

bahasa standar untuk membuat halaman-halaman web. Kode PHP

diawali dengan <?php dan diakhiri dengan ?> pasangan kedua kode

inilah yang berfungsi sebagai tag, kode PHP. Berdasarkan tag inilah

pihak server dapat memahami kode PHP dan kemudian

memprosesnya , hasilnya dikirim ke browser.

2. Variabel PHP
Semua bahasa pemrograman menyediakan variable yang

berfungsi untuk menyimpan suatu nilai dan nilai yang ada didalamnya

dapat diubah sewaktu-waktu.

3. Tipe data dasar pada PHP ada 4 macam yaitu :

a. Integer

Integer menyatakan tipe data bilangan bulat dengan

jangkauan kira-kira dari -2 miliar hingga +2.

b. Double

Double menyatakan tipe data bilangan real atau titik

mengambang yaitu bilangan yang mempunyai bagian pecahan.

c. String

Menyatakan tipe data teks (sederetan karakter yang tidak

menyatakan bilangan), misalnya berupa nama barang atau nama

orang.

d. Boclean

Dipakai untuk menyatakan nilai kebenaran. Nilainya dapat

berupa TRUE yang berarti benar atau FALSE yang berarti salah.

4. Operator Aritmatika

Operator aritmatika adalah operator yang digunakan dalam

operasi matematika.

Tabel 2.5

Operator Aritmatika

Operator Kegunaan
+ Penjumlahan
- Pengurangan
/ Pembagian
* Perkalian
++ Penaikan
- Pengurangan
% Sisa pembagian

5. Pernyataan Kontrol

Tabel 2.6

Pernyataan Kontrol

Pernyataan Kegunaan
If Dipakai untuk mengambil keputusan berdasarkan
suatu kondisi
Switch Digunakan pada saat melibatkan banyak alternatif
dalam skrip
?: Digunakan untuk pengambilan keputusan dalam
bentuk ekspresi
While Digunakan pada saat melakukan sebuah
pengulangan
Do While Kegunaan sama dengan while
For Pernyataan yang biasa digunakan untuk
menangani proses
Break Kegunaannya untuk keluar dari suatu kalangan
(proses yang berulang)
Continue Digunakan untuk menuju ke interaksi (putaran)
Exit Digunakan untuk mengakhiri pengeksekusian
J. Kerangka Teori

Informasi
1. Pasien masuk dari URJ
2. Pasien masuk dari bangsal
URI 3. Pasien masuk dari UGD
4. Pasien Keluar
a. Pulang Paksa
b. Dropping
Data URI c. Atas Persetujuan Sendiri
1. Data Pasien Masuk Sistem d. Lari
2. Data Pasien Keluar Info e. Mati
3. Data Pasien Dirujuk SHRI 5. Pasien dirujuk
4. Data Pasien Meninggal 6. Pasien meninggal

Kualitas Informasi
Pendekatan SDLC 1. Akurat
Database 1. Perencanaan 2. Tepat waktu
1. Pasien Masuk 2. Analisis 3. Relevan
2. Pasien Keluar 3. Perancangan 4. Ekonomis
3. Pasien Dirujuk 4. Penerapan 5. Mudah
4. Pasien Meninggal 5. Penggunaan
dan Perawatan

Gambar 2.1

Kerangka Teori
K. Kerangka Konsep

URI Informasi yang dihasilkan :


1. Pasien masuk dari URJ
2. Pasien masuk dari bangsal
3. Pasien masuk dari UGD
Data URI 4. Pasien Keluar
1. Data Pasien Masuk a. Pulang Paksa
2. Data Pasien Keluar Sistem b. Dropping
3. Data Pasien Dirujuk Info c. Atas Persetujuan Sendiri
4. Data Pasien Meninggal SHRI d. Lari
e. Mati
5. Pasien dirujuk
6. Pasien meninggal

Database Pengembangan SDLC


1. Pasien Masuk 1. Perencanaan
2. Pasien Keluar 2. Analisis
3. Pasien Dirujuk 3. Perancangan
4. Pasien Meninggal

Gambar 2.2

Kerangka Konsep
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu menjelaskan kondisi yang

diteliti, sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode observasi dan wawancara, pendekatan yang digunakan secara

cros sectional yaitu data yang diperoleh pada saat penelitian dilakukan.

B. Objek dan Subjek Penelitian

1. Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan adalah sistem informasi sensus

harian rawat inap .

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah petugas analising reporting

dan petugas bangsal.

C. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

No. Variabel Definisi


1. URI Mencatat mutasi pasien rawat inap yaitu
keluar masuknya pasien di bangsal rawat
inap
2. Data URI Kegiatan yang dilakukan di RSJD .
untuk
memasukan data pasien masuk, data
pasien keluar,data pasien dirujuk, data
pasien meninggal yang diperlukan
3. Sistem informasi Suatu sistem dimana suatu organisasi
sensus harian yang mempertemukan kebutuhan
rawat inap pengolahan transaksi harian, mendukung
operasi bersifat menejerial dan kegiatan
strategi organisasi dan menyediakan pihak
luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan untuk proses penginputan
sensus harian harian inap.
.
4. Informasi yang Informasi yang dihasilkan
dihasilkan yaitu
Pasien masuk dari URJ, pasien masuk
dari bangsal,pasien masuk dari UGD,
pasien keluar pulang paksa, dropping,
atas persetujuan sendiri, lari, mati, pasien
dirujuk, pasien meninggal
5. Database Kumpulan dari data yang saling
berhubungan yang disimpan secara
bersama sedemikian rupa dan tanpa
pengulangan (redudansi) yang tidak perlu
untuk memenuhi berbagai kebutuhan
tentang pasien rawat inap.
yang
terdiri dari pasien masuk,pasien keluar,
pasien dirujuk,pasien meninggal
6. Pendekatan SDLC Suatu bentuk yang digunakan untuk
menggambarkan tahapan tersebut dalam
proses penggembangan sistem

dengan perencanaan, analis,


perancangan
D. Instrumen Penelitian

1. Pedoman Wawancara

Yaitu penelitian dengan cara tanya jawab secara langsung (tatap

muka) dengan pemberi data, sehingga diperoleh data yang jelas

yaitu mengenai sistem informasi sensus harian rawat inap. Yang

diwawancarai dalam penelitian ini adalah petugas analising reporting

dan petugas bangsal sehingga diperoleh data yang jelas mengenai

sistem informasi sensus harian rawat inap.

2. Pedoman Observasi

Observasi yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati

objek yang diteliti secara langsung pada saat penelitian, digunakan

untuk mendapatkan data :

a. Mengetahui kebijakan-kebijakan sistem yang bersangkutan

dengan sistem informasi sensus harian rawat inap

b. Mengetahui pihak yang mengolah data Sensus Harian Rawat

Inap (SHRI)

c. Mengetahui hambatan sistem informasi sensus harian rawat inap

d. Mengetahui harapan pihak yang terkait dengan sistem informasi

sensus harian rawat inap

e. Mengetahui pelaku sistem yang terkait dengan sistem informasi

sensus harian rawat inap

f. Mengetahui Sensus Harian Harian Rawat Inap (SHRI) yang

masih manual
E. Cara Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang benar-benar objektif maka digunakan

metode observasi yaitu penelitian dengan melihat secara langsung

dengan melakukan pengamatan objek sistem informasi sensus harian

rawat inap. Sumber datanya adalah :

1. Data Primer

Data yang diperoleh kepada petugas analising reporting dan

petugas bangsal untuk menjawab tujuan penelitian.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh berdasarkan catatan yang ada

berhubungan dengan penelitian.

F. Pengolahan Data

1. Editing

Mengoreksi kembali data-data yang telah dikumpulkan meliputi

data pasien masuk, data pasien keluar, data pasien dirujuk dan data

pasien meninggal.

2. Klasifikasi

Mengelompokkan data-data yang telah terkumpul yaitu data yang

tercantum dalam Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) yang meliputi:

a. Data pasien masuk terdiri dari no.rm, nama pasien, jenis kelamin,

pasien masuk dari dan kelas perawatan.


b. Data pasien keluar terdiri dari no.rm, nama pasien, kelas

perawatan, jenis kelamin, pasien dipindahkan ke ruang lain dan

pasien keluar.

c. Data pasien dirujuk terdiri dari no.rm, nama pasien, jenis kelamin,

tanggal masuk, tanggal keluar, diagnosa, rujuk ke, kembali dari

rujuk dan keterangan.

d. Data pasien meninggal terdiri dari no.rm, nama pasien, jenis

kelamin, tanggal masuk, tanggal keluar, diagnosa, sebab

meninggal dan keterangan.

G. Langkah-Langkah Perancangan Sistem Informasi

Data yang diperoleh dengan menggunakan tahapan-tahapan

sehubungan dengan komputerisasi sensus harian rawat inap.

Dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan,

kesempatan, hambatan, kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di

usulkan perbaikannya dengan pendekatan SDLC yaitu :

1. Perencanaan (Analisis Masalah dan Kebutuhan)

Pada tahap ini pembuat sistem mencoba memahami

permasalahan yang muncul dan mendefinisikannya secara rinci,

kemudian menentukan tujuan pembuatan sistem.

2. Desain Sistem

Desain sistem dibagi menjadi 2 sub tahapan yaitu perancangan

konseptual dan perancangan fisik. Target tahap ini adalah

menghasilkan rancangan yang memenuhi kebutuhan yang ditentukan


selama tahapan analisis sistem. Hasil akhirnya berupa spesifikasi

rancangan yang sangat rinci sehingga mudah diwujudkan pada saat

pemrograman.

a. Flow Of Document

Bagan yang menunjukkan alir dalam program, yang digunakan

untuk alat komunikasi dan untuk dokumentasi.

b. Diagram Konteks (Context Diagram)

Berisi gambaran keseluruhan dan hubungan entinitas luarnya

dengan menyoroti karakteristik sistem yaitu kelompok data masuk,

data keluar dan penyimpanan datanya dalam sistem informasi

sensus harian rawat inap.

c. Overview Diagram

Menunjukkan secara garis besar hubungan dari input, proses

dan output. Bagian input menunjukkan item-item data yang akan

digunakan oleh bagan proses. Bagan proses berisi sejumlah

langkah-langkah yang menggambarkan kerja dan fungsi. Bagan

output dengan item-item data yang dihasilkan atau di modifikasi

oleh langkah-langkah proses.

d. Data Flow Diagram (DFD) Leveled

Berisi gambaran atas data dalam sistem informasi sensus

harian rawat inap yang terstruktur dan jelas sebagai sistem jaringan

kerja antar fungsi yang saling berhubungan.


e. Normalisasi

Proses pengelompokan data kedalam bentuk tabel atau relasi atau

file untuk menyatakan entensitas dan hubungan mereka sehingga

terwujud satu database yang mudah untuk dimodifikasi.

f. Kamus Data

Kamus data (data dictionary) adalah suatu penjelasan tertulis

tentang suatu data yang berada di dalam database.

g. Desain Input

Berisi gambaran bentuk tampilan dari yang dibuat pada sistem

informasi sensus harian rawat inap.

H. Analisa Data

Analisa data yang dilakukan dalam penelitian adalah analisis deskriptif dimana

memaparkan hasil penelitian yang diperoleh yaitu rancangan sistem informasi

sensus harian rawat inap dibandingkan dari sensus harian rawat inap secara

manual di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Sarana Prasarana SHRI

Dalam pengolahan dan pencatatan SHRI menggunakan bahan dari

kertas seperti formulir SHRI. Isi yang ada pada formulir tersebut mudah

dipahami sehingga memudahkan dalam pengisian, antara lain :

a. Pasien masuk

Antara lain berisi nomor rekam medis, nama pasien, jenis kelamin,

pasien masuk dari dan kelas perawatan.

b. Pasien keluar

Antara lain berisi nomor rekam medis, nama pasien, kelas

perawatan, jenis kelamin, pasien dipindahkan ke ruang lain dan pasien

keluar.

c. Pasien dirujuk

Antara lain berisi nomor rekam medis, nama pasien, jenis kelamin,

tanggal masuk, tanggal keluar, diagnosa, rujuk ke, kembali dari rujuk,

keterangan.

d. Pasien meninggal

Antara lain berisi nomor rekam medis, nama pasien, jenis kelamin,

tanggal masuk, tanggal keluar, diagnosa, sebab meninggal dan

keterangan.

2. Perencanaan (Analisis Masalah dan Kebutuhan)

Proses pembuatan sensus harian rawat inap di RSJD Dr. Amino

Gondohutomo Semarang dalam pelaksanaannya kurang adanya ketelitian

dalam pencatatan datanya hal ini disebabkan karena petugas ruangan

sibuk mengurusi pasien, pencatatan sensus harian rawat inap secara


manual dirasa memakan waktu yang cukup banyak sehingga pekerjaannya

tidak semua terselesaika

3. Desain Sistem

Sistem Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) yang terkomputerisasi

akan memudahkan dalam pelayanan pasien untuk mengetahui data-

data mutasi masuknya pasien selama 24 jam. Dengan adanya sistem

komputerisasi maka informasi yang didapatkan akan akurat, pelayanan

akan lebih cepat, relevan dan sistematis. Keberadaan komputerisasi

dalam rumah sakit sangat membantu sekali dalam pengelolaan data

untuk pembuatan laporan.

a. Flow Of Document

Pasien Pendaftaran Ruang URM Direktur


Pasien Rawat Inap

Identitas Identitas B B C
pasien pasien

Dok. Diisi
A Membuat Lap.SHRI
Pencatatan rekap SHRI

Pencatatan
KIB
3
Identitas pasien
Rekap. Lap 1 2
KIB
2
Lap.SHRI 1

A B C

Tabel 4.1
Flow Of Document
Sistem Informasi Sensus Harian Rawat Inap
Keterangan :

: Menunjukan dokumen input dan output baik untuk proses


manual mekanik atau komputer

: Menunjukan pekerjaan manual

: Untuk kegiatan pemindahan atau transportasi

: Menandakan adanya penyimpanan dokumen

b. Diagram Konteks (Context Diagram)

Context diagram adalah diagram yang menggambarkan

sistem dalam satu lingkaran dan menunjukkan hubungan antara

proses dengan entitas lainnya. Sistem ini berada pada sensus

harian rawat inap, jadi sistem ini adalah sistem informasi sensus

harian rawat inap maka untuk membuat perancangan sistem perlu

uraian sebagai berikut:

1) Identifikasi data yang diolah dalam sistem informasi sensus

harian rawat inap adalah sebagai berikut :

a) Data pasien masuk

b) Data pasien keluar

c) Data pasien dirujuk

d) Data pasien meninggal

2) Identifikasi informasi yang diolah dalam sistem informasi

sensus harian rawat inap adalah sebagai berikut :

a) Data pasien masuk ke bangsal dirumah sakit


b) Data pasien keluar dari bangsal dirumah sakit

c) Data pasien dirujuk dari bangsal dirumah sakit ke rumah

sakit lain

d) Data pasien meninggal dari bangsal dirumah sakit

3) Identifikasi pelaku yang diolah dalam sistem informasi sensus

harian rawat inap adalah sebagai berikut :

a) Petugas rekam medis (analising reporting)

b) Petugas ruang

4) Identifikasi sumber data dan tujuan informasi yang diolah dalam

sistem informasi sensus harian rawat inap adalah sebagai

berikut :

a) Data yang diolah dalam sistem informasi sensus harian

rawat inap bersumber dari:

(1) Data pasien masuk pendaftaran rawat inap

(2) Data pasien keluar ruang rawat inap

(3) Data pasien dirujuk ruang rawat inap

(4) Data pasien meninggal ruang rawat inap

b) Informasi yang dihasilkan ditujukan untuk pendaftaran

rawat inap dan petugas ruang


datapasienmasuk
0
datapasienkeluar Petugas
Pendaftaran idpasien Sistem Ruang
Rawat Inap Informasi datapasiendirujuk
SHRI datapasienmeninggal

laporankunjunganpasien laporanrekapshri

Analising reporting

Gambar 4.1

Diagram Konteks

Sistem Informasi Sensus Harian Rawat Inap

c. Overview Diagram

Diagram dekomposisi menggambarkan tingkat proses dalam

sistem yang dibuat berdasarkan context diagram yang dihasilkan.

Sistem informasi sensus harian rawat inap berada pada top level yang

kemudian diturunkan lagi kedalam level-level yaitu :

1) Level 0 meliputi :

a) Data pasien

b) Laporan SHRI

2) Pada level 1 proses data pasien meliputi :

a) Data pasien masuk

b) Data pasien keluar

c) Data pasien dirujuk

d) Data pasien meninggal


3) Pada level 1 proses pelaporan meliputi :

a) Laporan kunjungan pasien rawat inap

b) Laporan rekapitulasi SHRI

0
Sistem
Informasi
Sensus Harian
Rawat Inap
Top Level

Level 0

1 2
Data pelaporan
pasien

Level 1

1.1 1.2 1.3 1.4


Data Data Data Data
pasien pasien pasien pasien
masuk keluar dirujuk meninggal

2.1 2.2
Laporan Laporan
kunjungan Rekapitulasi
pasien rawat SHRI
inap

Gambar 4.2
Overview Diagram
Sistem Informasi Sensus Harian Rawat Inap
d. Data Flow Diagram (DFD) Leveled)

1) DFD Level 0 proses SHRI

Petugas datapasienmasuk datapasienmasuk

Ruang datapasienkeluar datapasienmasuk Masuk

datapasiendirujuk
datapasienkeluar
1 Keluar
datapasienmeninggal Data datapasienkeluar
Pasien

datapasiendirujuk
Pendaftaran idpasien
Rawat Inap datapasiendirujuk Dirujuk

datapasienmeninggal
Meninggal
datapasienmeninggal

datapasienmeninggal
laporanrekapshri 2 datapasiendirujuk
Analising
Laporan
Reporting laporankunjunganpasien datapasienkeluar
SHRI
datapasienmasuk

Gambar 4.3
DFD Level 0 proses SHRI

DFD Level 0 diatas menggambarkan proses sistem informasi

sensus harian rawat inap yang terbagi dalam dua proses yaitu : a) Data

pasien

Proses data pasien merupakan proses master yang berisi data

pasien masuk, data pasien keluar, data pasien dirujuk dan data

pasien meninggal.
b) Laporan SHRI

Laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi sensus harian

rawat inap terdiri dari laporan kunjungan pasien rawat inap, laporan

rekapitulasi SHRI.

2) DFD Level 1 Proses Data Pasien

DFD Level 1 proses data pasien adalah proses data pasien yang

pertama yaitu :

a) Data pasien yang pertama

Data yang mana entitas yang berhubungan yaitu petugas

memberikan data berupa data pasien diproses dan menghasilkan

file yang disimpan dengan nama data pasien masuk.

b) Data pasien yang kedua

Data yang mana entitas yang berhubungan yaitu petugas

memberikan data berupa data pasien diproses dan menghasilkan

file yang disimpan dengan nama data pasien keluar.

c) Data pasien yang ketiga

Data yang mana entitas yang berhubungan yaitu petugas

memberikan data berupa data pasien diproses dan menghasilkan

file yang disimpan dengan nama data pasien dirujuk.

d) Data pasien yang keempat

Data yang mana entitas yang berhubungan yaitu petugas

memberikan data berupa data pasien diproses dan menghasilkan

file yang disimpan dengan nama data pasien meninggal.


datapasienmasuk
Pendaftaran 1.1
Rawat Inap idpasien Data datapasienmasuk Masuk
Pasien
Masuk

Petugas
Ruang

datapasienkeluar 1.2 datapasienkeluar


Keluar Data
datapasienkeluar Pasien datapasienkeluar
Keluar

Petugas
Ruang
datapasiendirujuk
1.3
datapasiendirujuk Data datapasiendirujuk Dirujuk
Pasien
Dirujuk datapasiendirujuk

Petugas
Ruang

datapasienmeninggal 1.4
Data
datapasienmeninggal

Pasien
datapasienmeninggal Meninggal

datapasienmeninggal
Meninggal

Gambar 4.4
DFD Level 1 proses Data Pasien
3) DFD Level 1 Proses Laporan

Pada DFD level 1 proses laporan pada sistem informasi

sensus harian rawat inap yaitu merekap dan melaporkan.

datapasienmasuk Masuk
datapasiendirujuk
Dirujuk 2.1
Laporan
kunjungan
datapasienmeninggal pasien datapasienkeluar
Meninggal rawat inap Keluar

datapasienmeninggal datapasienkeluar
2.2
datapasiendirujuk Laporan datapasienmasuk
Rekapitulasi
SHRI

laporanrekapshri Petugas
laporankunjunganpasien Analising
Reporting

Gambar 4.5

DFD Level 3 (Proses Laporan)

e. Perancangan Database

1) Bentuk Normal Pertama (INF)

Bentuk normal pertama dikenakan pada tabel yang belum

ternormalisasi (masih memiliki atribut yang berulang). Suatu relasi

dikatakan sudah memenuhi bentuk normal pertama bila setiap data

bersifat atomic yaitu setiap baris dan kolom hanya mempunyai satu

nilai data.
a) Tabel Pasien Masuk
no bangsal namap norm Nam Jnskelami pasienmasu kelasper
etugas a n kdari awatan

b) Tabel Pasien Keluar


no bangsal namap norm nama Kelas Jnskelamin pasiendipin pasienke
etugas dahkan luar

c) Tabel Pasien Dirujuk


No bang nam norm nama Jnskel Tglma Tglkel Diag rujukke kembalida ket
sal apet amin suk uar nosa rirujuk
ugas

d) Tabel Pasien Meninggal


no bangsal namap Norm nama Jnskel Tglm Tglkel diagnosa sebabme ket
etugas amin asuk uar ninggal

Tabel 4.2
Bentuk Normal Ke Satu

2) Bentuk Normal Kedua

Bentuk normal pertama (1NF) tidak menjamin suatu relasi

terbebas dari redundancy atau pengulangan data.


tbpasienkeluar Tbpasienmasuk

no * no *

Bangsal** Bangsal**

Namapetugas** Namapetugas**

Norm Norm

Nama Nama

Kelas** Jnskelamin

Jnskelamin Pasienmasukdari

pasiendipindahkan Kelasperawatan**

Pasienkeluar
Tbpasienrujuk

Tbpasienmeninggal no *

no * Bangsal

Bangsal Namapetugas**

Namapetugas** Norm

Norm Nama

Nama Jnskelamin

Jnskelamin Tglmasuk

Tglmasuk Tglkeluar

Tglkeluar Diagnosa

Diagnosa Rujukke

Sebabmeninggal Kembalidarirujuk

Ket Ket

Keterangan :
*=kunci utama
**=kunci tamu
Tabel 4.3

Bentuk Normal Kedua


3) Bentuk Normal Ketiga

Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah

dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan prime tidak

mempunyai hubungan yang transitif.

Tbpasienmasuk tbpasienkeluar

no * no *

Bangsal** Bangsal**

Namapetugas** Namapetugas

Norm Norm

Nama Nama

Jnskelamin Kelas

Pasienmasukdari jnskelamin

Kelasperawatan pasiendipindahkan

pasienkeluar
Tbpasienrujuk

no *
tbpasienmeninggal
Bangsal**
no *
Norm
Bangsal**
Nama
Norm
jnskelamin
Nama
Tglmasuk
jnskelamin
Tglkeluar
Tglmasuk
Diagnosa
Tglkeluar
Rujukke
Diagnosa
Kembalidarirujuk
sebabmeninggal
Ket
Ket

Tabel 4.4
Bentuk Relasi Tabel
Sistem Informasi Sensus Harian Rawat Inap
f. Kamus Data

1) Data Pasien Masuk

pasienmasuk=no+bangsal+namapetugas+norm+nama+jnskelamin

+pasienmasukdari+ kelasperawatan

no={numeric} 5

bangsal={varchar}20

namapetugas={varchar}25

norm={varchar} 20

nama={varchar} 20

jnskelamin={varchar} 20

pasienmasukdari={varchar} 20

kelasperawatan={varchar} 20

2) Data Pasien Keluar

pasienkeluar=no+bangsal+namapetugas+norm+nama+kelas+jnske

lamin+pasiendipindahkan+pasienkeluar

no={numeric} 5

bangsal={varchar}20

namapetugas={varchar}25

norm={varchar} 10

nama={varchar} 20

kelas={varchar} 20

jnskelamin={laki-laki}{wanita}

pasiendipindahkan={varchar} 20

pasienkeluar={varchar} 20
3) Data Pasien Dirujuk

pasiendirujuk=no+bangsal+namapetugas+norm+nama+jnskelamin

+tglmasuk+tglkeluar+ diagnosa+rujukke+kembalidarirujuk+ket

no={numberic} 5

bangsal={varchar}20

namapetugas={varchar}25

norm={varchar} 10

nama={varchar} 20

jnskelamin={laki-laki}{perempuan}

tglmasuk={varchar} 20

tglkeluar={varchar} 20

diagnosa={varchar} 20

rujukke={varchar} 20

kembalidarirujuk={varchar} 20

ket={varchar} 20

4) Data Pasien Meninggal

Pasienmeninggal=no+bangsal+namapetugas+norm+nama+jnskela

min+tglmasuk+tglkeluar+ diagnosa+sebabmeninggal+ket

no={character} 5

bangsal={varchar}20

namapetugas={varchar}25

norm={varchar} 10

nama={varchar} 20

jnskelamin={laki-laki}{wanita}

tglmasuk={varchar} 20
tglkeluar={varchar} 20

diagnosa={varchar} 20

sebabmeninggal={varchar} 20

ket={varchar} 20
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti dapat menyimpulkan

sebagai berikut :

1. Pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap waktu pengambilan di bangsal

dimulai dari pukul 07.00-08.00 WIB setiap harinya, yang bertujuan untuk

mendapatkan data pasien rawat inap yaitu pasien masuk, pasien keluar,

pasien hidup dan mati dan pasien dipindahkan.

2. Pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) melibatkan berbagai

pihak yaitu petugas pendaftaran pasien rawat inap, petugas ruang

perawatan dan petugas rekam medik, khususnya bagian analising

reporting.

3. Sistem pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) berbasis

komputer mempunyai beberapa database sistem yaitu pasien masuk

untuk menyimpan identitas pasien yang masuk dirawat inap, database

pasien keluar untuk menyimpan data pasien yang keluar, database

pasien dirujuk untuk menyimpan data pasien yang dirujuk dan data

pasien meninggal untuk menyimpan data pasien yang meninggal, pasien

lari, pasien pulang paksa dan pasien yang dipindahkan.


DAFTAR PUSTAKA

1. Shofari, Bambang. 2008. PSRM I ( Dasar-dasar Pelayanan Rekam

Medis). Semarang. Tidak dipublikasikan

2. Sudra, Rano Indradi. Statistik Rumah Sakit. Graha Ilmu. Yogyakarta.

2010

3. Kurniawan, Agung. 2010. Analisis Pemanfaatan Data Sensus Harian

Rawat Inap Untuk Pelaporan Indikator Pelayanan Rawat Inap Di Rumah

Sakit Umum Daerah Dr. Soeroto Ngawi. Jurnal Kesehatan. IV(2): 62-86

4. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. 1997.

Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia. Jakarta

5. Shofari, Bambang. 2008. PSRM II (Rekam Medis di Pelayanan

Kesehatan). Semarang. Tidak dipublikasikan

6. Nugraha, Diyardi. Dasar-Dasar SIM RS Dirjen Yamed Depkes (tidak

dipublikasikan)

7. Kurniadi, Arif. 2010. PSIK X (Analisa dan Perancangan Sistem Informasi).

Semarang. Tidak dipublikasikan

8. Kusnanto, Hari. Pengantar Sistem Informasi Management Rumah Sakit,

Magister Managemen Rumah Sakit, UGM

9. Fatansyah , Sistem Basis Data, 1999

10. Kadir, Abdul. 2009. Mudah Menjadi Programmer PHP. Yogyakarta

11. Husni Iskandar Pohan dan Kunastiyanto Saeful Bakri, Pengantar

Perancangan Sistem, Erlangga. Jakarta. 1997

Anda mungkin juga menyukai