Untuk memenuhi tugas mata kuliah Analis dan Perancangan Berbasis Objek
Dosen Pengampu: Dian Novianti, MT
DISUSUN OLEH:
Dede Armadi 170511005
Ikhroma 170511026
Halimatus Syadiah 170511056
Nugi Rifkiyanto 170511032
Dendy Satya T 170511092
Hildan Pangestu N 170511078
Adi Ilham Hafidz 170511042
Fanny reza Rahardyan 170511058
Harrid Fisabilillah 181511006
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK INFORMATIKA
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Dewasa ini, perkembangan persaingan dunia usaha cukup kompleks. Setiap badan
usaha selalu berusaha meningkatkan kuantitas dan kualitas berbagai aspek, tidak
terkecuali aspek sistem informasi yang sangat berperan penting dalam mendukung
perkembangan sebuah institusi. Ketersediaan informasi yang cepat, akurat dan tepat
waktu akan sangat membantu manajemen untuk menjalankan kegiatan operasional
terutama ketika hendak mengambil keputusan - keputusan penting dengan memilih
sejumlah alternatif yang ada.
Selama ini sistem pelayanan rawat jalan pada Rumah Sakit mulai dari pendaftaran
pasien, input data pasien, diagnosa dan pemberian resep, pembayaran serta report data
yang masih menggunakan metode manual yaitu pembukuan dengan menggunakan buku
besar. Hal ini menyebabkan menimbulkan beberapa kendala yang sering menghambat
pihak manajemen Rumah sakit, terutama dalam memperoleh informasi yang
berhubungan dengan informasi rawat jalan dan rekam medis pasien. Untuk itu diperlukan
suatu pengembangan sistem dari sistem yang sebelumnya dan memanfaatkan tekhnologi
komputer dengan system keamanan yang terjamin, maka data disimpan dalam database
dan tersimpan secara otomatis serta penggunaan operasional yang user frendly sebagai
alat bantu untuk memaksimalkan sistem pelayanan untuk pasien rawat jalan pada Rumah
Sakit.
2. Identifikasi
Dari latar belakang diatas penulis dapat menidentifikasi masalah sebagai berikut
3. Rumusan Masalah
4. Batasan Masalah
a. Maksud Penelitian
b. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang ingin capai penulis adalah sebagai berikut:
c. Manfaat Penelitian
c. Dengan adanya aplikasi pelayanan pasien rawat jalan ini maka seluruh
aktifitas dapat dengan mudah untuk mendapatkan informasi pelayanan
rawat jalan pada Rumah Sakit.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Hendra Rohman dan Selin Sheralinda (2020) melakukan penelitian dengan judul
“pengembangan sistem informasi rawat jalan dan pelayanan persalinan di klinik berbasis web”
dalam penelitian ini penulis menggunakan development sistem, metode waterfall dan
pengambilan data dengan purposive sampling. Implementasi kode program dilakukan dengan
menggunakan PHP Strome v.2019.1.3. Hasil dari penerapan implentasi ini akan membuat data
rekam medis tertata lebihi rapih dan database akan terjaga dengan aman.
Suzuki Syofian dan Wiwit Tri Widyantoro (2018) melakukan penelitian dengan
judul “sistem informasi pelayanan pasien rawat jalan menggunakan aplikasi pada kelinik annisa
di ciracas” tujuan penelitian ini membuat aplikasi sistem informasi pelayanan pasien rawat jalan
yang dikembangkan untuk pendataan cepat, tepat/akurat dan relevan pada klinik Annisa Ciracas.
Metode yang digunakan dengan Programmeable Hypertext Preprocessor (PHP) dan Structured
Query language atau management system. Hasil adanya sistem informasi pendaftaran pasien
secara komputerisasi, menghasilkan data yang tersimpan secara benar dan akurat.
Joko Dwi Mulyanto dan Fatimahtuz Zahra (2019) melakukan penelitian dengan
judul “ sistem informasi pelayanan pasien berbasis website pada puskesmas II baturaden”
metode yang digunakai adalah metode air terjun (waterfall) menjelaskan tentang model
sekuensial linier atau alur hidup klasik (classic life cycle). Dalam penelitian ini dapat
meminimalisir penginputan data pasien baru yang mendaftar, memudahkan pasien mengetahui
jadwal dokter, mempermudah penyampaian informasi dan dari segi perusahaan mempermudah
pengarsipan data pasien.
M. Taufik Perdana, Agustin Permaini, Rusbandi dan Desi Pibriana (2016)
melakukan penelitian dengan judul “rancang bangun sistem informasi pelayanan pasien rawat
jalan berbasis web pada RSIA Hamami Palembang” tujuan penelitian ini merancang dan
membangun sebuah sistem informasi berbasis web yang menggunakan metodologi iterasi
dengan ,enggunakan Bahasa PHP dan MySQL. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah rancang
bangun sistem informasi pelayanan pasien yang mempermudah reqistrasi pasien rawat jalan,
data Riwayat Kesehatan pasien, biaya pengobatan pasien dan data resep obat untuk pasien.
Dini Hariyati, Ricky Akbar dan Meza Silvana (2017) melakukan penelitian dengan
juduk “ Pebangunan sistem informasi rawat jalan berbasis web dengan fitur mobile pada
puskesmas Tarok Kota Payakumbuh” pada penelitian ini menghasilkan aplikasi yang mampu
meminimalisir kesalahan yang terjadi pada pelayanan rawat jalan, perangkat lunak yang
digunakan adalah PHP, PostgreSQL, HTML dan Basic4Android.
Jenie Sundari (2016) melakukan penelitian dengan judul “sistem informasi
pelayanan puskesmas beerbasis web” kinerja dalam sistem informasi ini pada puskesmas secara
umum belum optimal karena masih ada pengelolaan data pasien dan rekammedis secara
manual, maka dibuat lah sistem informasi pelayanan pasien dengan metode
BAB 3. Landasan Teori
3.1. Sistem Informasi
Gordon B. Davis dalam Moekijat, (1996:108) menguraikan sistem informasi sebagai suatu sistem,
yaitu sistem informasi menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai
dengan instruksi, dan mengeluarkan hasilnya.
Model sistem dasar masukan, pengolahan, dan keluaran cocok dalam hal sistem pengolahan
informasi yang paling sederhana apabila semua masukan diterima pada waktu yang sama. Fungsi
pengolahan informasi sering memerlukan data yang dikumpulakan dan diolah sebelumnya. Oleh
karena itu, pada model sistem informasi ditambahkan alat penyimpan arsip data sehingga
kegiatan pengolahan mempunyai data, baik yang baru maupun yang telah dikumpulkan dan
disimpan sebelumnya. Apabila ditambahkan alat penyimpanan data maka fungsi pengolahan
informasi tidak hanya mencakup pengubahan data menjadi informasi, tetapi juga penyimpanan
data untuk digunakan kemudian.
Yang dimaksud dengan penyimpanan data adalah penyimpanan data dalam suatu formulir yang
diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut mudah ditemukan kembali apabila diperlukan.
Model pengolahan informasi dasar ini sangat bermanfaat tidak hanya dalam memahami sistem
pengolahan informasi secara keseluruhan, tetapi juga dalam pengolahan informasi secara
sendiri. Setiap penerapan dapat dianalisis berkenaan dengan masukan, penyimpanan,
pengolahan, dan keluaran.
Menurut The Liang Gie dalam Moekijat (1996), Sistem Informasi didefinisikan sebagai Rangkaian
tata cara, pola kerja dan tata tertib yang menangani sebagai suatu kebetulan yang lengkap
keterangan-keterangan sejak pengumpulan melalui penggunaan dan penyimpanannya sampai
penyingkirannya untuk membantu tercapainya tujuan dari suatu organisasi.
3.2. Pelayanan
Menurut Gronroos, definisi pelayanan adalah ”Pelayanan adalah aktivitas atau serangkaian
aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya
interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan
pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan
konsumen/pelanggan.” (dalam Ratminto dan Atik Septi 88 Winarsih, 2005 : 2).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pelayan adalah “perihal atau cara melayani, usaha
melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan, kemudahan yang diberikan
sehubung dengan jual beli barang atau jasa.
Dengan demikian pelayanan merupakan serangkaian cara yang diwujudkan dalam bentuk
kegiatan manajemen yang dilakukan baik oleh seseorang maupun lembaga yang betujuan untuk
memberikan apa yang dibutuhkan orang lain.
Menurut (Shalahuddin, 2015) Database Management System (DBMS) atau dalam bahasa
Indonesia sering disebut sebagai Sistem Manajemen Basis Data adalah satu sistem aplikasi yang
gunakan untuk menyimpan, mengelola, dan menampilkan data. Suatu sistem aplikasi disebut
DBMS jika memenuhi persyaratan minimal sebagai berikut :
1. Data Selection
Pemulihan data dari sekumpulan data operasional perlu dilakukan sebelum tahap penggalian
informasi dalam KDD dimulai
Sebelum proses data mining dilaksanakan, perlu dilakukan proses cleaning dengan tujuan untuk
membuang duplikasi data, memeriksa data yang inkonsisten, dan memperbaiki kesalahan pada
data,seperti kesalahan cetak. Juga dilakukan proses enrichment,yaitu proses “memperkaya” data
yang sudah ada dengan data atau informasi lain yang relevan dan diperlakukan untuk KDD,
seperti data atau informasi eksternal
Transformation adalah Proses coding pada data yang telah dipilih , sehingga data tersebut sesuai
untuk proses data mining . proses coding dalam KDD merupakan proses kreatif dan tergantung
pada jenis atau pola informasi yang akan dicari dalam database.
3. Data Mining
Data mining adalah proses mencari pola atau informasi menarik dalam data terpilih dengan
menggunakan tenik atau metode tertentu
4. Interpretation/Evaluation
Pola informasi yang dihasilkan dari proses data mining perlu ditampilkan dalam bentuk yang
mudah dimengerti oleh pihak yang berkepentingan. Tahap ini merupakan bagian dari proses KDD
yang disebut interpretation . tahap ini menacakup peemmeriksaan apakah pola atau informasi
yang ditermukan bertentangan dengan fakta yang ada sebelumnya atau tidak
Program komputer atau sering kali disingkat sebagai program adalah serangkaian instruksi yang
ditulis untuk melakukan suatu fungsi spesifik pada komputer. (Richy,2018).
WEB dijelaskan dalam Architecture of the World Wide Web, Volume I oleh W3C adalah ruang
informasi dimana item-item yang menarik, disebut sebagai sumber daya, diidentifikasi oleh
pengidentifikasi global yang disebut Uniform Resource Identifiers (URI). Singkatnya WEB
merupakan sebuah ruang informasi.
Dapat disimpulkan bahwa pemrograman web adalah suatu kegiatan merangkai intruksi yang
berhubungan dengan web.
3.4.1. PHP
PHP Merupakan singkatan dari “Programable Hypertext Preprocessor”, yang merupakan sebuah
naskah tingkat tinggi yang dipasang pada dokumen HTML. Sebagian besar sintaks dalam PHP
mirip dengan bahasa C, Java dan Perl, namun pada PHP ada beberapa fungsi yang lebih spesifik.
Sedangkan tujuan utama dari penggunaan bahasa ini 7 adalah untuk memungkinkan perancang
web yang dinamis dan dapat bekerja secara otomatis.
3.4.2. MySQL
Menurut Robin Nixon (2014), MySQL merupakan DBMS yang paling populer untuk web server
dikarenakan sekitar 10 juta instalasi. Dikembangakan pada tahun 1990.
Salah satu alasan kesuksesan MySQL adalah seperti PHP, yakni gratis atau Open Source dan juga
dapat dihandalkan. Menurut Robin, MySQL juga sangat terukur yang mana dapat bertumbuh
seiring dengan website.
3.4.3. XAMPP
XAMPP merupakan salah satu paket instalasi Apache, PHP dan MySQL instan yang dapat kita
gunakan untuk membantu proses instalasi ketiga produk tersebut. Selain paket instalasi instan
XAMPP juga memberikan fasiltias pilihan pengunaan berbagai versi PHP. Untuk berpindah versi
PHP yang ingin digunakan juga sangat mudah dilakukan dengan mengunakan bantuan PHP
Switch yang telah disertakan oleh XAMPP dan yang terpenting XAMPP bersifat gratis untuk
digunakan. Menurut (Panji Akbar, 2012: 34)
3.5. DFD
Data Flow Diagram digunakan utk menggambarkan suatu sistem yg telah ada atau sistem baru yg
akan dikembangkan secara logika.
Simbol
Kesatuan luar merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yg dapat akan memberikan
input atau menerima output dari sistem. Kesatuan luar dapat berupa:
Arus data mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini
menunjukkan arus dari data yg dapat berupa masukan utk sistem atau hasil dari proses sistem
dan dapat berbentuk sbb:
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yg dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil
suatu arus data yg masuk ke dlm proses utk dihasilkan arus data yg akan keluar dari proses.
Simbol:
Terdapat 2 bentuk Data Flow Diagram yaitu Physical Data Flow Diagram (Diag. Arus Dt Fisik) dan
Logical Data Flow Diagram (Diag. Arus Dt Logika). Data Flow Diagram Fisik lebih tepat digunakan
utk menggambarkan sistem yg ada (sistem lama) dan lebih menekankan pada bagaimana proses
dari sistem yg diterapkan. Sedangkan diagram arus dt logika digunakan utk menggambarkan
sistem yg akan diusulkan dan lebih menekankan proses-proses apa yg terdapat di sistem.
Menurut Rossa dan Salahuddin dalam Muhammad Fajrian Noor, dkk. pada jurnal yang berjudul
Analisa Alur Proses Penentuan Spesifikasi Kebutuhan Sistem (2018), menjelaskan tentang
tahapan-tahapan perancangan dengan menggunakan Data Flow Diagram yaitu:
Membuat DFD level 0 atau sering juga disebut Context Diagram. DFD level 0
menggambarkan sistem yang akan dibuat sebagai suatu entitas tunggal yang berinteraksi
dengan orang maupun sistem lain. DFD level 0 digunakan untuk menggambarkan
interaksi antara sistem yang akan dikembangkan dengan entitas luar.
Membuat DFD level 1. DFD level 1 digunakan untuk menggambarkan modul-modul yang
ada dalam sistem yang akan dikembangkan. DFD level 1 merupakan hasil uraian
(breakdown) DFD level 0 yang sebelumnya sudah dibuat, dan seterusnya.
Membuat DFD level 2. Modul-modul pada DFD level 1 dapat di-breakdown menjadi DFD
level 2. Modul mana saja yang harus di-breakdown lebih detail tergantung pada tingkat
kedetailan modul tersebut. Apabila modul tersebut sudah cukup detail dan rinci maka
modul tersebut sudah tidak perlu untuk dibreakdown lagi. Untuk sebuah sistem, jumlah
DFD level 2 sama dengan jumlah modul pada DFD level 1 yang dibreakdown.
Membuat DFD level 3 dan seterusnya. DFD level 3,4,5 dan seterusnya merupakan
breakdown dari modul pada DFD level di atasnya. Breakdown pada level 3,4,5 dan
seterusnya aturannya sama persis dengan DFD level 1 atau level 2.
3.6. ERD
Menurut (Brady & Loonam, 2010), Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan Diagram yang
menjelaskan tentang hubungan satu entitas atau lebih dikenal dengan sebutan Entity yang
biasanya oleh System Analys dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan system.
Relationship Diagram merupakan suatu model jaringan yang menggambarkan rancangan atau
susunan data store dari sistem pada level yang tinggi. Jadi didalamnya terdapat informasi apa
saja yang terkandung didalam data store dan juga hubungan apa yang ada diantara data store.
ERD atau Entity Relationship Diagram Merupakan jaringan yang menggunakan susunan data
yang disimpan dari sistem secara abstrak. Tujuan dari Entity Relational ini adalah untuk
menunjukkan objek data dan relationship yang ada pada objek tersebut. Di samping itu Model
ER ini merupakan salah satu alat untuk perancangan dalam basis data.
3.6.1 Komponen ERD
Entity: suatu objek yang dapat dibedakan atau dapat diidentifikasikan secara unik dengan
objek lainnya. Simbol:
Relationship: hubungan yang terjadi antara satu entity dengan entity lainnya. Simbol:
Atribut : karakteristik dari Entity yang menyediakan penjelasan detail tentang entity
tersebut. Simbol:
Unary (Derajat satu): satu buah relationship menghubungkan satu buah entity.
Binary (Derajat Dua): satu buah relationship menghubungkan dua buah entity.
Ternary (Derajat Tiga): satu buah relationship menghubungkan tiga buah entity.
Rasio kardinalitas menjelaskan batasan pada jumlah entity yang berhubungan melalui suatu
relationship. Jenis-jenis Cardinality Rasio:
One To One (1:1), yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua
berbanding satu berbanding satu.
One To Many (1:M), yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua
berbanding satu berbanding banyak.
Many To One (M:1), yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua
berbanding banyak berbanding satu.
Many To Many (M:M), yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua
berbanding banyak berbanding banyak.
Daftar Pustaka
Ratminto dan Winarsih, Atik Septi. 2005. Manajemen Pelayanan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Nixon, R. (2015). Learning PHP, MySQL, JavaScript, CSS & HTML5: a step-by-step guide to
creating dynamic Websites. In Choice Reviews Online (Vol. 52).
https://doi.org/10.5860/choice.185935
Brady, M., & Loonam, J. (2010). Exploring the Use of Entity-Relationship Diagramming as a
Technique to Support Grounded Theory Inquiry. Bradford: Emerald Group
Panji, Akbar. 2012. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Restoran Tulang Jambal
Bandung. Unikom. Bandung
Shalahuddin. (2015). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur, Dan Berorientasi Objek. Bandung:
Informatika.
Noor, M. F., Pambudi, Y. D., & Widiyanto, W. W. (2018). Analisa Alur Proses Penentuan
Kebutuhan Sistem (Studi Kasus: Sistem Informasi Pengolahan Raport). Jurnal Informa
Politeknik Indonusa Surakarta, 4(1), 20–26.
Moekijat. 1996. Pengantar Sistem Informasi Manajemen. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PENELITIAN
Analisis sistem merupakan tahap yang bertujuan untuk memahami sistem, mengetahui
kekurangan sistem, dan menentukan kebutuhan dari sistem yang akan dibangun. Dengan
menganalisis prosedur sistem yang sedang berjalan maka setiap sistem yang akan diusulkan
dapat diketahui, sehingga penulis dapat memudahkan pembangunan sistem yang baru.
4.1 Tinjauan Terhadap Perusahaan Tinjauan terhadap Klinik Annisa Ciracas ini adalah untuk
memenuhi kebutuhan kalangan masyarakat yang lebih mementingkan kesehatan. Pernyataan
tentang pandangan jauh kedepan mengenai usaha atau bisnis yang akan dimulai, apa saja
tujuannya dan apa yang akan dicapai kedepannya nanti, hal ini dikarenakan adanya
kemungkinan perubahaan ilmu dan situasi yang sulit diprediksi dimasa jauh kedepan.
4.1.1 Sejarah Perusahaan Klinik Annisa Ciracas berdiri sejak tiga belas tahun lalu, tepatnya 2 Juli
2004 yang berlokasi di Jalan Raya Ciracas No.18 Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Jakarta
Timur. Klinik Annisa Ciracas ini dikelola oleh seorang Apoteker yang telah mempunyai surat ijin
Nomer Surat Izin Kerja : 5728/b dan telah terdaftar di Dinas Kesehatan Kota Jakarta Timur. Pada
awal Klinik Annisa ini dibuka, yang terlebih dahulu adalah apotik pada tahun 2004, yang hanya
mempunyai empat karyawan saja, lima dengan pemilik apotik. Namun seiring berjalannya waktu,
pelayanan kesehatan yang didirikan apotik ini, kemudian berkerjasama dengan rekan dokter, dan
pemilik apotik memberikan tanggung jawab kepada salah satu dokter jaga untuk menjadi
pemegang penanggung jawab kepada klinik. Sekarang klinik ini di buka hanya mencakup
pelayanan kesehatan ibu dan anak, seperti dokter anak, dokter gigi, dokter kandungan, dokter
umum, persalinan, periksa hamil, periksa laboratorium, imunisasi, keluarga
bencana, dan apotik. Untuk pendaftaran masih menggunakan kartu nama registerasi yang
terlebih dahulu di tulis kepada salah satu keluarga pasien yang ingin berobat. Berdasarkan
inisiatif dari pemilik apotik serta dokter - dokter dan permintaan dari pasien untuk disediakan
fasilitas Fisioterapi, karena pasien yang berkunjung ke Klinik Annisa Ciracas apabila harus
dianjurkan untuk Fisioterapi merasa kurang puas karena harus datang ke tempat pelayanan
kesehatan lain yang sudah di rekomendasikan oleh Klinik Annisa Ciracas. Dengan demikian pada
tahun kelima klinik ini di buka sekitar tanggal 16 Juli 2009 pelayanan kesehatan di Klinik Annisa
Ciracas ditambah menjadi lebih lengkap lagi dan sistem manajemen di rubah menjadi lebih
teratur dan rapi sesuai dengan tugasnya masing - masing.
4.1.2 Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan kerangka kerja yang mewujudkan pola
kerja tetap serta mengatur hubungan - hubungan antara bidang kerja, maupun orang - orang
yang menunjukan kedudukan dan peranan masing - masing jabatan dalam mewujudkan kerja
sama suatu organisasi, dan adanya kesatuan arah dan langkah dalam pelaksanaan kegiatan suatu
organisasi. Dimana yang nantinya akan memperoleh kejelasan tugas, wewenang dan tanggung
jawab dari orang - orang yang melaksanakan tugas tersebut, di bawah ini dijelaskan struktur
organisasi Klinik Annisa Ciracas. Struktur organisasi Klinik Annisa Ciracas dapat dilihat seperti
gambar 4.1.
Gambar 4.1 Struktur Orgasnisasi Klinik Annisa Ciracas 4.1.3 Tugas dan Fungsi Organisasi
Tugas adalah pekerjaan yang tanggung jawab seseorang. Pekerjaan yang dibebankan, sesuatu
yang wajib dilakukan atau ditentukan untuk perintah agar melakukan sesuatu dalam jabatan
tertentu. Adanya suatu pekerjaan merupakan kegiatan yang telah direncanakan dalam sebuah
organisasi. Tanpa organisasi tidak mungkin seseorang dapat pekerjaan. Fungsi organisasi adalah
melakukan pekerjaan sesuai dengan jabatannya. Setiap jabatan dalam organisasi mempunyai
fungsi kerja yang berbeda, sesuai dengan bidangnya.
4.1.3.1 Pemimpin Klinik Pemimpin klinik dalam kegiatan operasional klinik. Dalam menjalankan
tugasnya direktur utama bertanggung jawab kepada klinik dan apotik yang dikelolanya sendiri
yang kemudian memberikan kepercayaan untuk melakukan kerja sama kepada para dokter
sehingga bagian klinik di pegang oleh dokter penanggung jawab. Tugas Pemimpin Klinik : 1.
Menjalankan kepemimpinan manajemen sesuai wewenang. 2. Dalam menjalankan tugasnya
tindakan yang diambil harus sesuai dengan peraturan yang ada di klinik yang telah disepakati
bersama seluruh karyawan.
3. Memotifasi karyawan dengan memberikan insetif yang sesuai dengan hasil yang tercapai. 4.
Menanamkan kedisiplinan dengan memberikan hukuman sesuai dengan kesalahan. 5. Mengelola
dan menjaga kekayaan klinik untuk kesejahteraan bersama. 6. Memperhatikan kesejahteran
karyawan. 7. Memberikan contoh yang baik untuk para karyawannya. 8. Mengontrol kinerja
karyawan dan keadaan klinik. 9. Memberikan semangat kepada karyawan agar bekerja lebih giat
dan rajin. 10. Membuat keputusan – keputusan yang tepat bagi klinik untuk lebih maju lagi.
4.1.3.2 Kepala Penanggung Jawab Klinik Penanggung jawab adalah pembantu utama direktur
dan bertanggung jawab kepada klinik. Tugas penanggung jawab terhadap klinik : 1. Membuat
anggaran klinik dengan persetujuan pemilik apotik. 2. Membantu pemilik apotik dalam
mengelola sumber daya klinik. 3. Membantu pemilik apotik dalam melakukan kontrol atas
kekayaan klinik. 4. Mengkoordinasikan semua bagian dalam klinik dengan membentuk kerjasama
diantara para karyawan. 5. Melaporkan segala kegiatan operasional kepada pemilik apotik. 6.
Menyusun penempatan karyawan dan membuat jadwal kerja karyawan. 7. Bekerjasama dengan
seluruh karyawan untuk meningkatkan kelancaran klinik khususnya dalam laporan kunjungan
pasien.
4.1.3.3 Dokter Dokter adalah seorang tenaga kesehatan yang menjadi tempat kontak pertama
pasien dengan dokternya untuk menyelesaikan semua
masalah kesehatan yang dihadapi tanpa memandang jenis penyakit, golongan usia, dan jenis
kelamin. Dengan menggunakan prinsip pelayanan yang efektif dan efisien serta menjunjung
tinggi tanggung jawab profesional, hukum, etika dan moral. Tugas dokter : 1. Melakukan
pemeriksaan pada pasien untuk mendiagnosa penyakit pasien secara cepat dan memberikan
terapi secara cepat dan tepat. 2. Memberikan terapi untuk kesembuhan penyakit pasien. 3.
Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya.
4.1.3.4 Bidan Bidan adalah pemberian pelayanan kebidanan kepada pasien yang bersifat normal
dan bertanggung jawab kepada pemilik klinik. Tugas bidan : 1. Memberikan pelayanan kesehatan
ibu dan anak (persalinan normal, pemeriksaan kehamilan, imunisasi, dan keluarga berencana).
2. Berkerjasama dengan penanggung jawab klinik untuk membantu laporan bulanan.
4.1.3.5 Perawat Perawat adalah memberikan pelayanan kesehatan di bawah intruksi dokter dan
bertanggung jawab kepada dokter. Tugas perawat : 1. Mendampingi dan membantu dokter
dalam melakukan tindakan medis. 2. Mendampingi bidan pada saat menolong persalinan. 3.
Membuat laporan atas tindakan medis yang dilakukan bersama dokter atau bidan.
4.1.3.6 Bagian Apotik Apotik adalah suatu tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian,
penyaluran ketersediaan farmasi, dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Tugas
Apotik : 1. Apoteker dapat memberi pelayanan kepada pasien, memberi informasi obat kepada
masyarakat dan kepada tenaga kesehatan lainnya. 2. Pelayanan resep dan menyiapkan obat.
4.1.3.7 Bagian Laboratorium Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran
ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Tugas Laboratorium : 1. Melakukan pelayanan laboratorium
kesehatan meliputi bidang hematologi, kimia klinik, imunopatologi, mikrobiologi, toksikologi,
patologi anatomi, sitopatologi, histokimia, biologi dan fisika. 2. Melakukan pencatatan hasil
(interpretasi hasil).
4.1.3.8 Bagian Fisioterapi Fisioterapi adalah penjaga kesehatan yang berkaitan dengan penilaian,
pengembalian fungsi fisikal dan pengerakan tubuh manusia. Tugas Fisioterapi : 1. Kefahaman
terperinci berkenaan dengan bagaimana tubuh manusia berkerja. 2. Pengetahuan berkaitan
dengan penyakit kecederaan dan proses penyembuhan.
4.1.3.9 Bagian Pendaftaran Pendaftaran adalah tempat pertama kali pasien datang untuk
mendaftar dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Tugas bagian pendaftaran
atau resepsionis : 1. Memberikan senyuman, sapa dan salam kepada calon pasien yang datang.
2. Mengisi biodata pasein untuk dibuatkan kartu kunjungan. 3. Mengisi kartu pemeriksaan sesuai
dengan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. a. Kartu status warna merah : poli gigi b. Kartu
status warna biru : dokter kandungan dan bidan c. Kartu status warna putih : poli anak d. Kartu
status warna hijau : poli umum
4. Memasukan data laporan pasien harian dan bulanan yang di dapat dari masing - masing
pelayanan kesehatan yang telah diberikan secara komputerisasi.
4.2 Gambaran Umum Sistem Yang Sedang Berjalan Konsep pasien rawat jalan yang merasa puas
dengan mutu pelayanan pendaftaran di Klinik Annisa Ciracas dikarenakan ada beberapa faktor
seperti petugas pendaftaran datang tepat waktu, petugas pendaftaran cepat dalam menulis
data identitas pasien, pelayanan pendaftaran pasien baru maupun lama dilayani dengan cepat,
pencarian berkas rekam medis oleh petugas dilayani dengan cepat, petugas pendaftaran
memberikan informasi tentang macam - macam poli yang ada di klinik, petugas memberikan
syarat - syarat informasi pendaftaran dengan tepat, petugas pendaftaran memberikan informasi
tidak berbelit - belit dan petugas pendaftaran memberikan informasi tentang dokter praktek
yang ada di klinik. Ketidakpuasan atau perasaan kecewa pasien akan muncul apabila kinerja
layanan kesehatan yang diperolehnya itu tidak sesuai dengan harapannya.
Pada proses ini pasien yang akan berobat pertama kali mendatangi bagian pendaftaran, untuk
pasien baru harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu, seperti mengisi biodata lengkap yang
digunakan untuk mendapatkan kartu kunjungan registerasi pasien. Kemudian diberikan kartu
status pasien yang akan diberikan ke pelayanan kesehatan yang dituju ke ruangan dokter, bidan
dan dokter spesialis. Sedangkan untuk pasien lama tidak perlu melakukan pendaftaran ulang
cukup menunjukan kartu registerasi pasien kepada bagian pendaftaran. Kemudian diberikan
kartu status pemeriksaan yang akan diberikan kepada pelayanan kesehatan yang dituju untuk
kemudian diperiksa oleh dokter, bidan, dan dokter spesialis sehingga diketahui jenis penyakit
dan mendapatkan terapi obat yang dibutuhkan, setelah itu pasien melakukan pembayaran
langsung ke pemberi pelayanan kesehatan. Setelah itu kartu status pemeriksaan dikembalikan
lagi kepada bagian pendaftaran untuk di masukan data - datanya di buku pendaftaran yang
nantinya digunakan untuk membuat laporan harian, bulanan serta untuk melakukan evaluasi
kerja.
4.3 Prosedur Sistem Yang Sedang Berjalan Prosedur sistem dalam suatu perusahaan sangat
penting karena fungsi dari prosedur itu sendiri yaitu untuk mengetahui bagaimana sistem itu
berjalan agar sistem yang dibuat dapat menghasilkan output yang diinginkan dan dapat
mencapai tujuan yang direncanakan. Beberapa tahapan prosedur sistem yang sedang berjalan :
1. Bagian pendaftaran menanyakan Kartu Berobat pasien (untuk pasien lama) atau mencatat
data atau identitas pasien dengan lengkap (untuk pasien baru). 2. Menanyakan kepada pasien
tentang poli yang akan dituju. 3. Bagian pendaftaran menyerahkan pendaftaran pasien kebagian
rekam medik untuk dicarikan berkas status pasien rawat jalan sesuai dengan nomor rekam
medik dan selanjutnya status pasien
rawat jalan diantarkan oleh petugas rekam medik ke poli yang dituju. 4. Arahkan pasien kepoli
yang dituju memberikan kartu berobat pasien. 5. Setelah pasien sudah melakukan pemeriksaan
oleh rekan dokter, kemudian pasien menuju kasir untuk melakukan pembayaran. 6. Bagian
Rekam Medik mencatat di buku kunjungan pasien, dimana pada proses rekam medik tersebut
menghasilkan data rekam medik yang masuk ke dalam proses pembuatan laporan pasien baik
harian atau bulanan.
4.4 Pemodelan Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem yang sedang berjalan di gambarkan dalam
bentuk FOD(Flow of Document) dan DFD (Data Flow Diagram), yang terdiri dari diagram konteks
dan diagram nol. Lihat Gambar 4.2, 4.3, dan 4.4.
30
4.5 Permasalahan Sistem dan Solusinya Pada saat ini pendaftaran pasien di Klinik Annisa Ciracas
memerlukan sebuah sistem yang terkomputerisasi untuk mendukung kegiatan operasional yang
semakin berkembang dan kompleks. Saat ini Klinik Annisa Ciracas masih menggunakan buku
untuk pencatatan dan laporan harian pasien yang berkunjung. Oleh karena itu ada beberapa
permasalahan yang dihadapi Klinik Annisa Ciracas dalam proses pencatatan yang sedang berjalan
diantaranya : 1. Memerlukan waktu yang lama untuk mendata atau mencari data pasien. 2. Data
mudah hilang. Bila data pribadi pasien atau ada catatan dari rekam medik pasien yang hilang,
maka data akan sangat sulit ditelusuri dan diketahui kembali. 3. Dengan sistem yang sekarang,
proses pengolahan dan penyimpanan informasi menjadi lambat. 4. Pembuatan laporan bulanan
atau tahunan sesuai dengan permintaan dari pihak manajemen akan menjadi lebih sulit dan
membutuhkan waktu yang lama karena data masih belum akurat. Berdasarkan solusi masalah
yang dihadapi oleh Klinik Annisa Ciracas dalam menjalankan aktifitasnya, solusi pemecahan
masalah tersebut yaitu : Membuat sistem pencatatan dan laporan pasien di bagian pendaftaran
dengan menggunakan komputerisasi yang dapat memenuhi kebutuhan baik dalam kegiatan
operasional maupun dalam menghasilkan laporan yang di kehendaki oleh pihak klinik sendiri dan
puskesmas setempat.
BAB 5. METODOLOGI PENELITIAN DAN CONTOH KASUS
Klinik Annisa Ciracas berdiri sejak tiga belas tahun lalu, tepatnya 2 Juli 2004
yang berlokasi di Jalan Raya Ciracas No.18 Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas
Jakarta Timur. Klinik Annisa Ciracas ini dikelola oleh seorang Apoteker yang telah
mempunyai surat ijin Nomer Surat Izin Kerja : 5728/b dan telah terdaftar di Dinas
Kesehatan Kota Jakarta Timur.
Pada awal Klinik Annisa ini dibuka, yang terlebih dahulu adalah apotik pada
tahun 2004, yang hanya mempunyai empat karyawan saja, lima dengan pemilik
apotik. Namun seiring berjalannya waktu, pelayanan kesehatan yang didirikan apotik
ini, kemudian berkerjasama dengan rekan dokter, dan pemilik apotik memberikan
tanggung jawab kepada salah satu dokter jaga untuk menjadi pemegang penanggung
jawab kepada klinik. Sekarang klinik ini di buka hanya mencakup pelayanan
kesehatan ibu dan anak, seperti dokter anak, dokter gigi, dokter kandungan, dokter
umum, persalinan, periksa hamil, periksa laboratorium, imunisasi, keluarga
bencana, dan apotik. Untuk pendaftaran masih menggunakan kartu nama
registerasi yang terlebih dahulu di tulis kepada salah satu keluarga pasien yang
ingin berobat.
maju lagi.
4.1.3.2 Kepala Penanggung Jawab Klinik
4.1.3.3 Dokter
Tugas dokter :
4.1.3.4 Bidan
Tugas bidan :
laporan bulanan.
4.1.3.5 Perawat
Tugas perawat :
Tugas Apotik :
Tugas Laboratorium :
Tugas Fisioterapi :
penyembuha
4.1.3.9 Bagian Pendaftaran
dan bidan
Konsep pasien rawat jalan yang merasa puas dengan mutu pelayanan
pendaftaran di Klinik Annisa Ciracas dikarenakan ada beberapa faktor seperti
petugas pendaftaran datang tepat waktu, petugas pendaftaran cepat dalam
menulis data identitas pasien, pelayanan pendaftaran pasien baru maupun lama
dilayani dengan cepat, pencarian berkas rekam medis oleh petugas dilayani
dengan cepat, petugas pendaftaran memberikan informasi tentang macam -
macam poli yang ada di klinik, petugas memberikan syarat - syarat informasi
pendaftaran dengan tepat, petugas pendaftaran memberikan informasi tidak
berbelit - belit dan petugas pendaftaran memberikan informasi tentang dokter
praktek yang ada di klinik. Ketidakpuasan atau perasaan kecewa pasien akan
muncul apabila kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya itu tidak sesuai
dengan harapannya.
Pada proses ini pasien yang akan berobat pertama kali mendatangi bagian pendaftaran,
untuk pasien baru harus melakukan pendaftaran ------------terlebih dahulu, seperti
mengisi biodata lengkap yang digunakan untuk mendapatkan kartu kunjungan registerasi
pasien. Kemudian diberikan kartu status pasien yang akan diberikan ke pelayanan
kesehatan yang dituju ke ruangan dokter, bidan dan dokter spesialis.
rawat jalan diantarkan oleh petugas rekam medik ke poli yang dituju.
128 Arahkan pasien kepoli yang dituju memberikan kartu berobat pasien.
129 Setelah pasien sudah melakukan pemeriksaan oleh rekan dokter,
kemudian pasien menuju kasir untuk melakukan pembayaran.
130 Bagian Rekam Medik mencatat di buku kunjungan pasien, dimana pada
proses rekam medik tersebut menghasilkan data rekam medik yang
masuk ke dalam proses pembuatan laporan pasien baik harian atau
bulanan.
KTP Lama
Baru Kartu Pasien
KTP
Kartu Pasien
Dokter
Pencatatan Dalam RM
Laporan
Pemilik Bagian
Apotik Rekam Medik
Pasien Pasien
KTP
Baru Lama
Kartu Pasien
1.0 P
KTP
Daftar RM
Baru KTP
Kartu Pasien
ArsipForm ArsipForm
RM KartuPasien
Dokter
2.0 P
RM isi
RM
RM isi
3.0 P
Daftar
Lama
ArsipBuku
Pasien
ArsipRM
4.0 P
Saat ini Klinik Annisa Ciracas masih menggunakan buku untuk pencatatan
dan laporan harian pasien yang berkunjung. Oleh karena itu ada beberapa
permasalahan yang dihadapi Klinik Annisa Ciracas dalam proses pencatatan yang
sedang berjalan diantaranya :
4. Memerlukan waktu yang lama untuk mendata atau mencari data pasien.
5. Data mudah hilang. Bila data pribadi pasien atau ada catatan dari rekam
medik pasien yang hilang, maka data akan sangat sulit ditelusuri dan
diketahui kembali.
M E
U
L
AI R
K
M
T Form
P F Kartu
i
o P R s Laporan
r as
m
ie
n M i 2
R
M
Lapora
KTP n1
D
a
ft
ar
Per
Ba iks
ru a
Daftar
Data
RM
R SELES
M AI
R
K M isi
T
P
K RM
T isi
Kar
P
tu
Ka
rtu
Pa
Pas sie
ien n
Pasie
n
RM
D
RM
isi
Bu
at
Lap
ora
n
Lap
ora
n2
A B C D La
p
or
an
1
K
a
R rt
M u
P
a
si
e
n
Daft
ar
Lam
a
R R
M M
------
----- Kartu
Pasien
E
BAB 6
Metode pengumpulan data
Dalam penelitian, metode pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan
penelitian. Fungsi instrumen untuk mengungkapkan fakta menjadi data. Data merupakan
penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis, benar
tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data.
Dalam penelitian yang dilakukan jenis data yang digunakan ada dua yaitu Primer dan Sekunder.
Primer yaitu jenis data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari
sumber data utama. Untuk mendapatkan data primer, penulis harus mengumpulkannya secara
langsung. Teknik pengumpulan data primer antara lain:
1. Observasi
Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melihat dan mengamati
secara langsung objek yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, objek-objek
yang diobservasi adalah bagian pendaftaran, pemeriksaan pasien, pemberian
resep dan bagian rekam medik maupun pihakpihak lain yang ada kaitannya
dengan sistem informasi peningkatan pelayanan rawat inap dan rawat jalan.
Hal-hal yang akan diamati diantaranya adalah aktifitas-aktifitas pelayanan
pasien dari mulai pendaftaran hingga pemeriksaan medis, serta pengolahan
data pasien berobat. Jenis dan macam data yang dikumpulkan dengan
metode ini diantaranya adalah data pendaftaran dan registrasi, data pasien,
data obat, data rekam medik, dan data-data lain yang berhubungan dengan
kegiatan pelayanan rawat inap dan rawat jalan.
2. Wawancara
Metode ini dilakukan kepada narasumber yang berkaitan dengan bahasan masalah
yang penulis ambil untuk penelitian dengan cara mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang mendukung perumusan permasalahan. Dari hasil
wawancara dapat digambarkan kondisi sistem secara umum.
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh oleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada
(dokumen). Yaitu berupa penelitian menyelidiki benda - benda tertulis seperti buku - buku,
dokumen peraturan - peraturan, dan hasil rapat. Metode dokumentasi dikembangkan untuk
penelitian dengan menggunakan pendekatan analisis isi. Selain itu digunakan juga dalam
penelitian untuk mencari bukti - bukti sejarah, landasan hukum, dan peraturan - peraturan yang
pernah berlaku. Data sekunder juga dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti laporan
maupun arsip.
BAB 7 PENJADWALAN PENELITIAN
Adapun jadwal pelaksanaan penelitian dimulai pada tanggal 1 April 2017 sampai
dengan 25 Juli 2017. Tabel jadwal pelaksanaan yang dilakukan sebelumnya dapat dilihat pada
Tabel 3.1.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
1 Proposal
Sidang
Proposal
2 Skripsi
Pengumpulan
3 Data
Penyusunan
4 Bab 1 dan 2
Penyusunan
5 Bab 3 dan 4
Penyusunan
6 Bab 5 dan 6
Pembuatan
7 Program
Penyusunan
8 Bab 7
Pengetesan
9 Program
10 Sidang Skripsi
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menjabarkan penelitian dalam 7 bab,
sebagaimana di uraikan sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini membuat pendahuluan latar belakang masalah, identifikasi masalah, ruang
lingkup, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB 7 PENUTUP
Bab ini adalah bab terakhir yang menyajikan kesimpulan dan saran dari apa yang telah
diterangkan dan diuraikan dari bab -bab sebelumnya.
DAFTARPUSTAKA
Nixon, R. (2015). Learning PHP, MySQL, JavaScript, CSS & HTML5: a step-by-step guide to
creating dynamic Websites. In Choice Reviews Online (Vol. 52).
https://doi.org/10.5860/choice.185935
Brady, M., & Loonam, J. (2010). Exploring the Use of Entity-Relationship Diagramming as a
Technique to Support Grounded Theory Inquiry. Bradford: Emerald Group
Panji, Akbar. 2012. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Restoran Tulang Jambal
Bandung. Unikom. Bandung
Shalahuddin. (2015). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur, Dan Berorientasi Objek. Bandung:
Informatika.
Noor, M. F., Pambudi, Y. D., & Widiyanto, W. W. (2018). Analisa Alur Proses Penentuan
Kebutuhan Sistem (Studi Kasus: Sistem Informasi Pengolahan Raport). Jurnal Informa
Politeknik Indonusa Surakarta, 4(1), 20–26.
Moekijat. 1996. Pengantar Sistem Informasi Manajemen. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.