Anda di halaman 1dari 43

MAKALAH TUGAS MATA KULIAH SIK III TENTANG SISTEM INFORMASI

MENEJEMEN PUSKESMAS DI PUSKESMAS PUCANGSAWIT SURAKARTA

DI SUSUN:

NADIANZA PRAHARYANTI (2017214)

PRODI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS DUTA BANGSA SURAKARTA

2019
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................40

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4

BAB III PENUTUP................................................................................................39

I
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)


1. Pengertian SIMPUS
SIMPUS adalah Suatu tatanan yang menyediakan informasi untuk
membantu proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan manajemen
puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya.Landasan atau sumber
hukum dari Sistem Informasi Puskesmas sebagai berikut :
a. Surat Keputusan Menkes Nomor 63/MENKES/SK/II/1981 dan Surat
Keputusan Dirjen Binkesmas Nomor: 146/Binkesmas/DJ/1981 tentang
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Data Puskesmas (SP3).
b. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 pasal 63 tentang perlunya sistem
informasi kesehatan dengan teknologi sederhana sampai dengan teknologi
mutakhir.

2. Kegiatan SIMPUS
1) Pengelolaan informasi riwayat medis pasien per individu.
2) Pengelolaan informasi kunjungan pasien ke puskesmas.
3) Pengelolaan informasi kegiatan pelayanan kesehehatan dalam gedung,
meliputi:
a) Pelayanan rawat jalan (Poliklinik umum, gigi, KIA, dll).
b) Pelayanan unit gawat darurat.
c) Pelayanan rawat inap.
d) Pengelolaan informasi pemakaian dan permintaan obat/farmasi di
puskesmas, pos obat desa, pos UKK.
e) Pengelolaan informasi tenaga kesehatan puskesmas.
f) Pengelolaan informasi sarana dan peralatan (inventaris) puskesmas.
4) Pengelolaan informasi kegiatan luar gedung yang meliputi:

I
a) Kegiatan pustu, pusling, posyandu, dan bidan desa, polindes,
poskesdes, pokestren.
b) Pengelolaan informasi pembiayaan kesehatan masyarakat dan
keuangan puskesmas.
c) Pengeloaan informasi perbaikan gizi masyarakat.
d) Pengelolaan informasi surveilance (pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular).
e) Pengelolaan informasi promosi atau penyuluhan kesehatan.
f) Pengelolaan informasi kesehatan lingkungan.
Pengelolaan pelaporan internal dan eksternal puskesmas.
(Kemenkes RI, 2011)
Adapun kualitas informasi yang dapat diperoleh dari Sistem Informasi
Manajemen Puskesmas (SIMPUS), diantaranya sebagai berikut :
(1) Aksesbilitas : berkenaan dengan kemudahan mendapatkan
informasi.
(2) Kelengkapan : berkenaan dengan isi formulir.
(3) Ketelitian : berkenaan dengan kesalahan yang mungkin akanterjadi
dalam pelaksanaan pengolahan data menjadi informasi.
(4) Ketepatan makna : kesesuaian antara informasi yang dihasilkan
dengan kebutuhan pemakai.
(5) Ketepatan waktu : berhubungan dengan kualitas informasi dengan
waktu penyampaian.
(6) Kejelasan : bentuk atau format penyampaian isi.
(7) Fleksibilitas : tingkat adaptasi dari informasi yang dihasilkan.
g) Pengelolaan laporan internal dan eksternal puskesmas.
(Kemenkes RI, 2011)
3. Sumber Informasi
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Rumah Sakit (SP2TP) terdiri
dari :

1
a. Catatan : Kartu Individu, rekam kesehatan keluarga dan buku registrasi.
b. Laporan : bulanan, tahunan dan Kejadian Luar Biasa (KLB).
c. Survey lapangan.
d. Laporan lintas sector.
e. Laporan sarana kesehatan swasta
4. Latar Belakang Pengunaan SIMPUS
a. Belum adanya kevalidan data mengenai orang sakit, penyakit,bumil dan
lain-lain dalam wilayah suatu puskesmas.
b. Memperbaiki pengumpulan data di puskesmas guna laporankedinas
kesehatan kabupaten.
c. Memasuki era otonomi daerah mutlak diperlukan informasi yangtepat,
akurat dan up to date berkenaan dengan data orang sakit, ketersediaan
obat, jumlah ibu hamil, imunisasi dan lain-lain.
5. Maksud dan Tujuan SIMPUS
a. Mengumpulkan data secara lengkap dari setiap puskesmas baik data orang
sakit, bayi lahir, Ibu hamil, ketersediaan obat, penyuluhan kesehatan
masyarakat dan lain-lain.
b. Menghasilkan informasi up to date yang akurat dan benar tentang kondisi
kesehatan di suatu puskesmas dari jumlah orangsakit sampai ketersediaan
obat sehingga dapat digunakan sebagai data awal dalam pengambilan
kebijaksanaan bagi pemimpin.
c. Membantu kelancaran administrasi dan manajemen Puskesmas dalam
penyimpanan dan transmisi data untuk penyusunan laporan mengenai
kondisi kesehatan di Puskesmas masing-masing.
d. Memudahkan pekerjaan administrasi Puskesmas dalam membuat laporan
harian maupun bulanan(Sudra, 2011).

2
B. P-CARE

PCare BPJS kesehatan adalah aplikasi sistem informasi pelayanan


pasien berbasis webase yang disediakan oleh BPJS Kesehatan diperuntukkan
bagi para fasilitas kesehatan primer untuk memberikan kemudahan akses data
ke server BPJS baik itu pendaftaran, penegakan diagnosa, terapi , hingga
pelayanan laboratorium.
Sejak diperkenalkan di seluruh Puskesmas se-Indonesia awal tahun 2014
PCare BPJS kesehatan telah mengalami pengembangan serta perbaikan –
perbaikan terhadap bug dan eror juga untuk menyempurnakan fungsi – fungsi
didalamnya termasuk penambahan – penambahan modul menyesuaikan
kebutuhan akses data yang semakin hari semakin bertambah.seperti puskesmas
yang kini bisa melayani berbagai keluhan PCare BPJS kesehatan juga harus
berubah mengimbangi pertumbuhan peserta yang terus membengkak. Dari
pertama kali di luncurkan dengan URL http://pcare.bpjs-kesehatan.go.id kini
telah migrasi ke alamat URL baru dengan system yang lebih baik. Sehingga
pelayanan pasien peserta BPJS kesehatan bersifat realtime terintegrasi dari satu
intitusi dengan intitusi lain. Untuk saat ini PCare BPJS Kesehatan bisa di akses
ke PCare.
(www.bpjs-online.com)

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hasil Kegiatan
1. Gambaran Umum UPT Puskesmas Pucangsawit
UPT Puskesmas Pucangsawit merupakan salah satu Puskesmas di
Kota Surakarta yang terletak di JL. Waringin No. 1 RT 03 RW 13
Kelurahan Pucangsawit, Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah yang
berdiri pada tanggal 2 Januari 2009 dengan wilayah 240,5 Ha atau sama
dengan 24,05 km². Wilayah kerja UPT Puskesmas Pucangsawit terdiri
dari tiga kelurahan binaan yaitu Kelurahan Pucangsawit, Kelurahan
Kampung Sewu, dan Kelurahan Jagalan. Kelurahan Pucangsawit dimana
UPT Puskesmas Pucangsawit berada lebih luas dibandingkan dengan
Kelurahan kampung Sewu maupun Kelurahan Jagalan yaitu mencakup
66% dari seluruh luas wilayah kerja UPT Puskesmas Pucangsawit. UPT
Puskesmas Pucangsawit merupakan salah satu dari 17 UPTD Puskesmas
dan juga salah satu dari UPTD Puskesmas yang sudah bersertifikat ISO
9001:2008.
a. Batas wilayah kerja UPT Puskesmas Pucangsawit yaitu :
1) Sebelah Utara : kelurahan Jebres (wilayah kerja Puskesmas
Ngoresan)
2) Sebelah Timur : Sungai Bengawan Solo, Kabupaten Sukoharjo.
3) Sebelah Selatan : Kelurahan Sangkrah (wilayah kerja Puskesmas
Sangkrah)
4) Sebelah Barat : kelurahan Gadekan dan Kelurahan
Purwodiningrat (wilayah kerja Pukesmas Purwofiningrat)

b. Visi :

4
Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkeadilan
menuju masyarakat Surakarta yang sehat dan mandiri.
c. Misi :
1) Menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten dan
berkesinambungan.
2) Meneyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi
kepada kepuasan pelanggan
3) Mengembangkan sumber daya pelayanan yang memadai dengan
meningkatkan profesionalisme dan loyalitas petugas
4) Menjunjung sikap gotong royong dan kekeluargaan sesama
petugas kesehatan.
5) Membangun kerjasama lintas program dan lintas Sectoral yang
harmonis dibidang kesehatan wilayah
6) Memberdayakan masyarakat untuk lebih mandiri dalam upaya
kesehatan
d. Budaya :
1) Profesional : melaksanakan pekerjaan sesuai standa dan
wewenangnya, dan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
secara dinamis.
2) Tanggungjawab : menjalankan pekerjaan secara konsekuen
dengan sepenuh hati.
3) Sadar mutu : melaksanakan setiap tindakan sesuai komitmen
prosedur yang telah ditetapkan.
4) Inisiatif : senantiasa melakukan tindakan pencegahan,
pengendalian, dan perbaikan secara terus – menerus tanpa
menunggu perintah.
Motto : MELAYANI DENGAN SEPENUH HATI

Slogan : KESEHATAN DAN SEHAT ADALAH HAK SELURUH


MASYARAKAT SURAKARTA

5
Tata Nilai :

“ SALAM CARE’S ”

C : Cermat

A : Akurat

R : Responsif

E : Efektif

S : Sembuh

2. Proses pendafataran pasien di UPT Puskesmas Pucangsawit


a. Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ)
Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan di UPT Puskesmas
Pucangsawit buka setiap hari Senin sampai Sabtu. Jadwal pelayanan
untuk hari Senin sampai Kamis pagi buka pukul 08.00 WIB tutup
pukul 12.00 WIB dan pelayanan dilanjutkan lagi pada sore hari
pukul 14.00 WIB tutup pukul 16.00 WIB. Sedangkan untuk
pelayanan hari Jumat pagi buka pukul 08.00 WIB tutup pukul 10.00
WIB dilanjutkan pelayanan pada Jumat sore pukul 13.00 WIB tutup
jam 15.00 WIB, dan untuk pelayanan hari Sabtu pagi buka pukul
08.00 WIB tutup pukul 11.00 dilanjutkan pelayanan pada Sabtu sore
buka jam 13.00 WIB tutup pukul 15.00 WIB. Adapun alur
pendaftaran pasien rawat jalan di UPT Puskesmas Pucangsawit:
1) Pasien Baru
a) Memanggil nomor urut kedatangan (antrian).
b) Mendata identitas pasien : nomor indeks RM, nama pasien,
tanggal lahir/umur, pekerjaan, alamat, jenis kelamin, nama
kepala keluarga, dan nomor kartu jaminan.

6
c) Pasien memilih unit pelayanan dituju yang terdiri dari Poli
Umum, Poli KIA/KB/Imunisasi/MTBS, dan Poli Gigi.
d) Dibuatkan Kartu Tanda Pengenal (KTP) dengan nomor urut
pada buku induk register sesuai kode wilayah puskesmas
dalam wilayah Pucangsawit dengan kode 10, Puskesmas
Pembantu Sewu dengan kode 20, Puskesmas Pembantu
Sorogenen dengan kode 30, luar wilayah dengan kode 90,
dan luar kota dengan kode X0.
e) Mengisi data pasien di SIMPUS.
f) Mencetak identitas pasien pada lembar resep.
g) Memungut uang pendaftaran bagi pasien umum
(Rp 7.500,-).
h) Pasien BPJS dan imunisasi tidak dipungut biaya atau gratis.
2) Pasien Lama
a) Membawa Kartu Tanda Berobat
(1) Memanggil nomor urut kedatangan.
(2) Menanyakan atau meminta KTP.
(3) Pasien memilih unit pelayanan yang dituju terdiri dari
Poli Umum, Poli KIA/KB/Imunisasi/MTBS, dan Poli
Gigi.
(4) Memasukkan data ke SIMPUS.
(5) Mengambil berkas Rekam Medis dan meletakkan tracer
tepat didepan berkas rekam medis yang diambil.
(6) Mencetak identitas pasien pada resep
(7) Memungut uang pendaftaran bagi pasien umum
(Rp 7.500,-).
(8) Pasien BPJS dan imunisasi tidak dipungut biaya atau
gratis.

7
(9) Mendistribusikan berkas rekam medis ke poli yang
dituju.
(10) Setelah selesai pelyanan dokumen rekam medis di
ekspedisi terlebih dahulu menggunakan mesin barcode.
(11) Kemudian mengembalikan dokumen rekam medis ke
rak semula dan mengambil tracer.
b) Tidak Membawa Kartu Tanda Pengenal
(1) Memanggil nomor urut kedatangan.
(2) Apabila tidak membawa KTP maka petugas mencari data
pasien di SIMPUS.
(3) Pasien memilih unit pelayanan yang dituju terdiri dari
Poli Umum, Poli KIA/KB/Imunisasi/MTBS, dan Poli
Gigi.
(4) Mengambil berkas rekam medis dan meletakkan tracer
tepat didepan berkas rekam medis yang diambil.
(5) Menulis identitas pasien pada resep
(6) Memungut uang pendaftaran bagi pasien umum (Rp
7.500,-).
(7) Pasien BPJS dan imunisasi tidak dipungut biaya atau
gratis.
(8) Mendistribusikan berkas rekam medis ke poli yang
dituju.
(9) Setelah selesai pelyanan dokumen rekam medis di
ekspedisi terlebih dahulu menggunakan mesin barcode.
(10) Kemudian mengembalikkan dokumen rekam medis ke
rak semula dan mengambil tracer.
Alur Pelayanan Rawat Jalan di UPT Puskesmas Pucangsawit

PASIEN
DATANG

8
PENDAFTARAN KASIR

PELAYANAN KESEHATAN
UMUM

PELAYANAN KESEHATAN GIGI


-LABORATORIUM

-KONSULTASI GIZI
PELAYANAN KIA
-KONSULTASI
SANITASI
PELAYANAN KELUARGA BERENCANA

PELAYANAN IMUNISASI

PELAYANAN MTBS

TIDAK
TIDA
RUJUKAN
BISA DILAYANI? K KE RS

YA
TIDA TIDAK
DAPAT RESEP
K TIDAK

YA
TIDA

Gambar 3.1 PULANGK


FARMASI

Alur Pelayanan Rawat Jalan di UPT Puskesmas Pucangsawit 2019


3. Informasi Tentang Pendaftaran di Tempat Pendafataran UPT Puskesmas
Pucangsawit.

9
Tarif Pelayanan di UPT Puskesmas Pucangsawit :
a. Pelayanan Umum dan Pelayanan Konsultasi
1) Pelayanan Umum
a) Pemeriksaan umum 7.500
b) Pemeriksaan gigi 7.500
2) Pelayanan Konsultasi
a) Konsultasi gizi
b) Konsultasi kesehatan reproduksi remaja 7.500
c) Konsultasi KIA dan KB 7.500
d) Konsultasi sanitasi 7.500
e) Konsultasi penyakit menular khusus 7.500
f) Konsultasi penyakit tidak menular 7.500
b. Pelayanan KIA dan KB
1) Pemeriksaan ANC/PNC 7.500
2) IVA Test 25.000
3) Pengambilan Apusan Pap smear 15.000
4) Suntik KB 15.000
5) Breast Care 10.000
6) Pijat bayi 15.000
7) Stimulasi dini intervensi tumbuh kembang 10.000
8) Senam hamil dan nifas 10.000
c. Pelayanan Tindakan
1) Tindakan kecil
a) Debridement luka kecil 10.000
b) Tindik 10.000
c) Ganti balutan luka kecil 10.000
d) Mengangkat benda asing tanpa sayatan 10.000
e) Memecah bisul 15.000
f) Lepas jahitan 10.000

10
g) Jahitan luka ≤ 5 jahitan 15.000
h) Cabut gigi tanpa suntikan 10.000
i) Trepanasi gigi 10.000
j) Tumpatan sementara 10.000
2) Tindakan Sedang
a) Jahit luka 6-10 jahitan 35.000
b) Pasang infus 20.000
c) Cabut kuku 25.000
d) Pengambilan benda asing dengan sayatan 40.000
e) Nekrotomi luka sedang
(diamater luka 6-10cm) 40.000
f) Pengambilan benda asing dihidung,
Telinga, mata 30.000
g) Tambalan tetap 20.000
h) Pembersihan karang gigi perrahang 20.000
i) Cabut gigi tetap (tanpa penyulit) 20.000
j) Cabut gigi susu dengan suntikan 20.000
k) Pemasangan IUD 40.000
l) Pelepasan IUD 25.000
m) Pelepasan dan pemasangan IUD 50.000
n) Reposisi mandibula 20.000
3) Tindakan Besar
a) Nekrotomi luka besar (dimeter luka≥11 cm) 50.000
b) Debritment luka sedang/luas 50.000
c) Jahit luka ≥10 jahitan 50.000
d) Cabut gigi dengan komplikasi 50.000
e) Penumpatan gigi dengan perawatan syaraf 50.000
f) Pelepasan implant KB 50.000
g) Pemasangan implant KB 50.000

11
h) Pelepasan dan pemasangan implant KB 75.000
4) Tindakan khusus
a) Pengambilan gigi impacted kelas 1,2 100.000
d. Pelayanan Khusus
1) Surat Keterangan Sehat 7.500
2) Surat Keterangan Visum et Repertum Hidup 20.000
3) Pemeriksaan kesehatan calon pengantin 15.000
4) Pemeriksaan kesehatan haji 25.000
e. Pelayanan Laboratorium Kesehatan
1) Golongan darah 5.000
2) Hemoglobin 5.000
3) Angka leukosit (AL) 5.000
4) Angka trombosit 5.000
5) SGOT 10.000
6) SGPT 10.000
7) Gula darah sewaktu 10.000
8) Gula darah puasa 10.000
9) Gula darah 2 jam PP 10.000
10) Darah lengkap 25.000
11) Kolesterol total 15.000
12) Trigliserida 15.000
13) Ureum 15.000
14) Creatinin 15.000
15) Asam urat 15.000
f. Pelayanan Transportasi Rujukan
1) Dalam Kota 50.000
Informasi tentang Rumah sakit rujukan UPT Puskesmas Pucangsawit :
a. RS dr.Moewardi
b. RS Jiwa Daerah Surakarta

12
c. RSO Prov. dr. R.Soeharso
d. RS Kasih Ibu
e. RS PKU Muhammadiyah
f. RS dr.Oen Surakarta
g. RS panti Waluyo
h. RS Kustati
i. RS Brayat Minulya
j. RS Mata
k. RS dr.Oen Solo Baru
l. RS Karima Utama
m. RS Indriati Solo Baru
n. RSUD Kota Surakarta
o. RS Hermina
p. RS Slamet Riyadi( DKT )
q. RS UNS Surakarta
r. RS Triharsi Surakarata
s. RS PKU Sampangan

4. Alur Pelayanan Pasien di UPT Puskesmas Pucangsawit


Alur pelayanan rekam medis pasien adalah suatu kegiatan dimulai
dari pencatatan selama pasien mendapatkan pelayanan medik,
dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang meliputi
penyelenggaraan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat
penyimpanan untuk melayani permintaan/ peminjaman apabila dari
pasien atau untuk keperluan lainnya.
Prosedur pelayanan pasien:
a. Petugas pelayanan pendaftaran meminta Kartu Tanda Pengenal
(KTP) pasien dimana di dalamnya terdapat nomor rekam medis
pasien yang bersangkutan.

13
b. Petugas rekam medis akan menanyakan nama kepala keluarga dan
dusun dimana mereka tinggal untuk pasien yang lupa membawa
Kartu Tanda Pengenal (KTP)
c. Petugas rekam medis mencari nomor rekam medis pasien di
SIMPUS
d. Petugas rekam medis menanyakan anggota keluarga yang akan
periksa
e. Petugas rekam medis mencetak identitas pasien dengan mesin cetak
untuk ditempelkan pada lembar resep. Lebar resep berisi tanggal
periksa, nomor rekam medis, nomor antrian, nama pasien yang akan
berobat, nama kepala keluarga, nomer jaminan kesehatan bila ada,
usia pasien, alamat pelanggan dan tujuan pemeriksaan
f. Petugas rekam medis mencari dokumen rekam medis di rak
dokumen pasien sesuai dengan nomor rekam medis.
g. Petugas rekam medis mengambil lembar status pasien yang akan
diperiksa di dalam rekam medis yang berbentuk family folder,
kemudian petugas meletakkan tracer didepan dokumen rekam medis
yang akan diambil.
h. Petugas rekam medis membubuhkan tanggal periksa
i. Petugas rekam medis menyerahkan rekam medis pasien kepada
petugas yang bertugas di poliklinik yang dituju oleh pasien
j. Petugas poliklinik mencatat lembar status pasien dalam buku register
pelanggan yang ada di ruang poliklinik
k. Petugas poliklinik melaksanakan pengkajian, pemeriksaan,
menetukan diagnosa dan pengobatan kepada pasien.
l. Petugas poliklinik menuliskan semua pengkajian, pemeriksaan,
pemeriksaan, diagnose dan pengobatan yang diberikan kepada
pasien serta perawatan lebih lanjut di dalam rekam medis pasien

14
m. Petugas poliklinik memasukkan hasil pemeriksaan ke dalam
SIMPUS
n. Petugas poliklinik menyerahkan dokumen rekam medis pasien
kepada petugas rekam medis.
o. Petugas rekam medis mengekspedisi dokumen rekam medis yang
telah selesai pelayanan menggunakan mesin barcode.
p. Petugas rekam medis menyimpan dokumen rekam medis di rak
rekam medis sesuai denagn urutan nomor rekam medis.

Alur Pelayanan Rawat Jalan di UPT Puskesmas Pucangsawit

Pasien
PASIEN
datang
DATANG

15
PENDAFTARAN Kasir

PELAYANAN KESEHATAN
UMUM

PELAYANAN KESEHATAN GIGI

-LABORATORIUM
PELAYANAN KIA
-KONSULTASI GIZI

-KONSULTASI PELAYANAN KELUARGA BERENCANA


SANITASI

PELAYANAN IMUNISASI

PELAYANAN MTBS

BISA DILAYANI?
TIDAK
TIDA
YA RUJUKAN
DAPAT RESEP K
TIDA KE RS
K

TIDAK
FARMASI TIDAK

YA
TIDA
PULANG K
Gambar 3.1
Alur Pelayanan Rawat Jalan di UPT Puskesmas Pucangsawit 2019
5. Sistem penamaan dan penomoran pasien di UPT Puskesmas
Pucangsawit
a. Sistem penamaan

16
Sistem penamaan yang berlaku di UPT Puskesmas Pucangsawit
menerapkan alphabetical murni yaitu sistem penamaan langsung
berdasarkan nama pasien itu sendiri (nama asli) dan diikuti nama
gelar kekeluargaan seperti Suami (Tn), Isteri (Ny), Laki-laki (Sdr),
Nona (Nn), Anak (usia 1-14 tahun) (An), dan Bayi (usia 0-11 bulan)
(By).
Contoh:
Nama : Rubiyem
Ditulis : Ny. Rubiyem
Sedangkan penulisan nama pada Kartu Tanda Pengenal (KTP)
menggunakan nama kepala keluarga diikuti alamat dan nomor
indeks. Satu pada Kartu Tanda Pengenal (KTP) digunakan untuk
satu keluarga.
b. Sistem Penomoran
Sistem penomoran yang digunakan di UPT Puskesmas
Pucangsawit adalah dengan Unit Numbering System (UNS), tetapi
lebih mengacu pada Family Numbering System (FNS). Nomor
Rekam Medis (indeks) terdiri dari 8 digit yang terbagi menjadi 3
kelompok. Kelompok pertama terdiri dari 2 angka yang
menunjukkan kode kelurahan di wilayah Pucangsawit, kelompok
kedua terdiri dari 4 angka yang menunjukkan nomor rekam medis
(indeks), kelompok ketiga menunjukkan urutan kunjungan keluarga.
Kode kelurahan di wilayah UPT Puskesmas Pucangsawit sebagai
berikut:
Kode 10 : Pucangsawit
Contoh : 10 0830 04
10 4692 02
Kode 20 : Kampung Sewu
Contoh : 20 6307 01

17
20 0656 00
Kode 30 : Sorogenen
Contoh : 30 1208 02
30 7422 01
Kode 90 : Luar Wilayah
Contoh : 90 0252 00
90 0340 00
Kode X0 : Luar Kota
Contoh : X0 1220 02
X0 1644 01

6. Sistem penjajaran dan penyimpanan dokumen rekam medis di UPT


Puskesmas Pucangsawit
a. Sistem Penjajaran
Sistem Penjajaran rawat jalan yang dilaksanakan UPT
Puskesmas Pucangsawit adalah Straight Numerical Filing (SNF).
Contoh:
10 0830 04 Urutan kunjungan keluarga

Nomor Indeks

Kode Wilayah
Dalam mengambil dokumen rekam medis petugas menggunakan
tracer untuk menandai dokumen yang sudah diambil dari rak
penyimpanan. Adapun tracer yang digunakan dalam pengambilan.
Tracer yang digunakan meliputi:
1. Poli umum
2. Poli gigi
3. KIA anak

18
4. KIA ibu
5. KB
6. MTBS

b. Sistem Penyimpanan
Sistem penyimpanan yang digunakan UPT Puskesmas
Pucangsawit adalah sistem penyimpanan Sentralisasi yaitu sistem
penyimpanan dimana setiap berkas Family Folder pasien rawat
jalan maupun gawat darurat disimpan dalam satu rak penyimpanan
berdasarkan kode wilayah di Kelurahan UPT Puskesmas
Pucangsawit. Untuk map yang berwarna putih digunakan untuk
meletakkan dokumen rekam medis di daerah Pucangsawit, map
warna kuning untuk meletakkan dokumen rekam medis pasien di
daerah Sorogenen, map yang berwarna biru untuk meletakkan
dokumen rekam medis pasien di daerah Sewu, map yang bewarna
merah muda untuk meletakkan dokumen rekam medis pasien luar
wilayah, dan untuk map yang berwarna hijau untuk meletakkan
dokumen rekam medis pasien luar kota. Dalam meletakkan
dokumen rekam medis Di UPT Puskesmas Pucangsawit masih
terjadi salah letak (misfile) dalam penyimpanan berkas rekam
medis.

7. Sistem retensi dan pemusnahan dokumen Rekam Medis di UPT


Puskesmas Pucangsawit
Sistem retensi dokumen rekam medis pasien UPT Puskesmas
Pucangsawit dilakukan setiap 5 tahun sekali, hal ini sudah pernah
dilakukan retensi pada tahun 2012 dan tahun 2017. Misal dokumen
rekam medis yang akan diretensi meliputi salah satu dokumen rekam

19
medis dari family folder pasien A yang kunjungan terkahir lebih dari 5
tahun maka diambil untuk diretensi. Sedangkan untuk pemusnahan
sendiri belum pernah dilaksanakan di UPT Puskesmas Pucangsawit
Induk maupun di Puskesmas Pembantu.

8. Sistem pengkodean di UPT Puskesmas Pucangsawit


Sistem pengkodean penyakit yang ditetapkan di UPT Puskesmas
Pucangsawit baik tindakan maupun obat dilakukan oleh petugas
pelayanan medis (dokter, perawat dan bidan) yang bersangkutan pada
saat entry data ke SIMPUS. Penetapan kode penyakit menggunakan
ICD-10 yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta
dimana sumbernya adalah ICD-10 yang sudah terkomputerisasi pada
aplikasi SIMPUS. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan petugas
medis dalam memberikan kode diagnosis juga untuk mempermudah
proses pelaporan.

Gambar 3.2
SIMPUS koding UPT Puskesmas Pucangsawit

20
Kode yang terdapat dalam aplikasi SIMPUS menggunakan kode huruf
dan angka berdasarkan ICD-10, misalnya:
a. Kode I10 yang menunjukkan kode diagnose hypertensive
b. Kode J10.0 yang menunjukkan kode diagnose influenza dengan
pneumonia
c. Kode R50 yang menunjukkan kode diagnose untuk demam
d. Kode K29 yang menunjukkan kode diagnose untuk gastritis
e. Kode M79.1 yang menunjukkan kode diagnose untuk myalgia.
Dalam aplikasi SIMPUS terdapat koding dan indeksing yang
didalamnya meliputi :
a. Tempat pemeriksaan
Kode Tempat pemeriksaan

01 Puskesmas Induk

02 Puskesmas Pembantu Sewu

03 Puskesmas Pembantu Jagalan

b. Data Desa
Kode Tempat pemeriksaan

01 Pucangsawit

02 Sewu

03 Jagalan

c. Jenis pasien

21
Kode Tempat pemeriksaan

01 Umum

02 PBI

03 Non PBI

d. Pekerjaan
Kode Tempat pemeriksaan

1 Belum/tidak bekerja

2 Menurus rumah tangga

15 Karyawan swasta

9. Sumber data Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)


Pucangsawit
Pada tahun 2013 Dinas Kesehatan Kota Surakarta membuat aplikasi
SIMPUS versi baru. Walupun dalam proses pemahamannya tidak
mudah tetapi SIMPUS dikembangkan guna mempermudah dalam
pelaporan data, karena terkoneksi langsung dengan internet. SIMPUS di
puskesmas terdapat berbagai ruangan dalam puskesmas, seperti di
Tempat Pendaftaran, Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA, KB, MTBS, dan
farmasi Farmasi. Sumber data SIMPUS Pucangsawit hanya berasal di
dalam gedung saja.

Sumber data yang digunakan dalam pengelolaan Sistem Manajemen


Puskesmas berasal dari rekam medis dan lembar resep pasien rawat
jalan.

22
Gambar 3.3

Menu Home SIMPUS UPT Puskesmas Pucangsawit 2019

Keterangan :

Halaman awal ini merupakan halaman pertama setelah login. Disini


terdapat beberapa menu seperti : home, file, input data, query/tampilan
data, rekapitulasi, pelaporan, grafik, pemetaan, lain-lain, dan keluar.
Item data yang terdapat pada menu input data registrasi pasien antara
lain :

a. Tanggal kunjungan n. Nomor HP


b. Petugas loket o. Tanggal lahir
c. Lokasi pemeriksaan p. Jenis kunjungan
d. Perawatan q. Jenis kelamin
e. Unit pelayanan r. Golongan darah
f. Kunjungan sakit s. Pendidikan
g. Nomor index/RM t. Pekerjaan
h. NIK u. Alamat
i. Verifikasi BPJS v. Desa

23
j. BPJS server w. Dusun
k. Nomor KS/JPS x. Jenis pasien
l. Nama KK y. Pengirim
m. Nama pasien z. Kode administrasi pasien

Gambar 3.4

Tampilan data kunjungan pasien pada SIMPUS Pucangsawit 2019

a. Menu pada sub file


1) Data dasar puskesmas
2) Data index pasien
3) Data obat
4) Create text file
5) Backup/restore harian puskesmas
b. Input data
1) Registrasi pasien
2) Data kunjungan pasien

24
3) Pelayanan medis rawat jalan
4) Pelayanan medis rawat inap
5) Pemeriksaan laboratorium rawat jalan
6) Pemeriksaan laboratorium rawat inap
7) Kasir
8) Resep obat
9) Penerimaan obat
10) Distribusi obat
11) Import dari SIMPUSTU
12) Sinkronisasi pengiriman data
13) Sinkronisasi pengiriman data simkes.
c. Query/tampilan data
1) Registrasi pasien
2) Diagnosis
3) Arus obat
4) Tindakan/biaya
5) Laboratorium
d. Rekapitulasi
1) Kunjungan harian
2) Kunjungan bulanan
3) Cakupan pasien
4) Data kesakitan
5) Kelompok diagnosis
6) Diagnosis
7) 20 besar penyakit/diagnosis
8) Rincian biaya pasien
9) Rincian tagihan pasien gratis
10) Rekap pendapatan/tindakan
11) Rekap bulanan pendapatan

25
12) Obat
13) Pasien gakin
14) Rekap pasien aktif
15) Rekap pasien non aktif
e. Pelaporan
1) LB 1 penyakit menular
2) LPLPO
3) STP
4) Pelaporan ke flashdisk
f. Grafik
1) Grafik harian
2) Grafik mingguan
3) Grafik bulanan
4) Variabel
5) Grafik kunjungan pasien
6) Epidemiologi
g. Pemetaan
1) Epidemiologi wilayah
2) Penyebaran penyakit
3) Kunjungan pasien gakin
h. Lain – lain
1) Upload gambar
2) Import index pasien
3) Import data dasar
4) Ganti password
5) User manajemen
i. Keluar

26
10. Sub sistem atau modul SIMPUS Pucangsawit
a. Registrasi pasien
Registrasi merupakan sub sistem yang menangani data
registrasi kunjungan pasien, baik kunjungan pada pemeriksaan Poli
Umum, Poli Gigi, KIA/KB/MTBS/Imunisasi, dan Akupuntur.
b. Pengolahan data pasien
Pengolahan data registrasi kunjungan pasien, terdapat beberapa
macam klasifikasi registrasi, yaitu pemeriksaan kegiatan KIA,
kegiatan KB, dan pemeriksaan laboratorium.
c. Pemeriksaan atau pemberian tindakan medis
Sub sistem ini menangani data yang terkait dengan kegiatan
pemeriksaan atau pemberian tindakan terdapat pasien oleh tenaga
kesehatan. Kegiatannya meliputi :
1) Pengolahan data kondisi pasien
2) Pengolahan data anamnesis
3) Pengolahan data diagnosis
4) Pengolahan data terpai
5) Pengolahan data pemeriksaan medis atau penggunaan lab
6) Pengolahan data obat (resep)
7) Pengolahan data rujukan
8) Farmasi
d. Menangani data tentang obat, meliputi :
1) Pengolahan data master obat
2) Pengolahan data stock obat
3) Pengolahan data persediaan obat
4) Pengolahan data pelayanan atau pemberian resep pasien
5) Pemantauan data register

27
e. Pemantauan data yang terjadi secara harian atau bulanan,
kegiatannya meliputi :
1) Registrasi pemeriksaan umum
2) Registrasi konseling gizi
3) Registrasi pemeriksaan gigi
4) Registrasi pemeriksaan imunisasi
5) Registrasi pemeriksaan KIA
6) Registrasi pemeriksaan KB
7) Registrasi pemeriksaan MTBS
f. Membuat laporan atau rekapitulasi
1) LB 1 rekapitulasi kasus penyakit
2) LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat)
3) Laporan manajemen
4) Laporan kunjungan pasien
5) Laporan 10 besar penyakit
6) Laporan penggunaan obat
7) Laporan tindakan medis
8) Laporan metode pembayaran pasien
9) Laporan pembiayaan

11. Pelaporan di UPT Puskesmas Pucangsawit


Jenis pelaporan yang dilakukan di UPT Puskemas Pucangsawit :

a. Laporan harian
Laporan harian di UPT Puskesmas Pucangsawit yaitu laporan
kunjungan pasien (sensus harian), laporan penyakit, laporan pasien
umum, dan laporan keuangan yang berasal dari pasien yang
melakukan rawat jalan dan pelayanan lainnya KIUR (surat
keterangan untuk mencari pekerjaan), pasang implant dan cek
laboratorium yang dilaporkan ke tata usaha bagian keuangan.

28
b. Laporan Mingguan (W2)
Laporan mingguan (W2) dilaporkan setiap minggu ke Dinas
Kesehatan Kota Surakarta. Data didapatkan dari SIMPUS dan
laporan yang berpotensi wabah, contohnya diare. Data dari penyakit
harian maupun laporan masyarakat, dilaporkan secara mingguan ke
Dati II, fungsinya untuk kewaspadaan dini bila terjadi kejadian luar
biasa.

c. Laporan Bulanan (LB)


1) Laporan Bulanan KIA
2) Laporan Bulanan Gizi
3) Laporan Bulanan Kesehatan Lingkungan
4) Laporan Bulanan pencegahan dan pengendalian penyakit
5) Laporan Bulanan Gigi
6) Laporan Bulanan UKS
7) Laporan Bulanan Kunjungan Pasien
8) Laporan Bulanan Promkes
d. Laporan setiap enam bulan
Setiap enam bulan sekali UPT Puskesmas Pucangsawit
melakukan laporan mengenai penilaian kerja tingkat puskesmas.

e. Laporan Tahunan
Laporan tahunan dilaporkan setiap tahun ke Dinas Kesehatan
Kota Surakarta. Laporan tahunan meliputi :

1) Perencanaan tingkat puskesmas


2) Penilaian kerja tingkat puskesmas
3) Laporan KIA
4) Laporan Gizi
5) Laporan Kesehatan Lingkungan
6) Laporan pencegahan dan pengendalian penyakit

29
7) Laporan Gigi
8) Laporan UKS
9) Laporan Kunjungan Pasien
10) Laporan Promkes
Alur pelaporan di UPT Puskesmas Pucangsawit Kota Surakarta
adalah sebagai berikut :

a. Laporan dari Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling, dan


posyandu ke Puskesmas Induk untuk dikelola pencatatan dan
pelaporannya.
b. Koordinator pengelola, pencatatan, dan pelaporan menyusun dan
melengkapi data diri register kemudian diberikan ke bagian SIK
(Sistem Informasi Kesehatan). Setelah itu data ditandatangni
oleh kepala puskesmas, kemudian dikirim ke DKK Kota
Surakarta.

12. Pengelolahan data pasien status BPJS Kesehatan melalui PCare


Pcare merupakan sistem informasi pelayanan pasien yang ditujukan
untuk pasien berstatus BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial)
berbasis komputer dan online via internet. Pcare yang disosialisasi
ditujukan bagi pelayanan primer (puskesmas) dan didalamnya
melakukan pengolahan data mulai dari pendaftaran, bagian penegak
diagnosa, pemberian terapi, hingga pemeriksaan laboratorium.

30
Gambar 3.5
Tampilan data pada PCare

B. Pembahasan
1. Proses pendaftaran pasien di Puskesmas Pucangsawit
Alur dan prosedur pasien rawat jalan di Puskesmas Pucangsawit
sudah sesuai dengan SPO tentang pendaftaran pasien dengan nomor
dokumen C/SPO/PU/01 yang berisi prosedur mulai dari pasien
mengambil nomor antrian, dilayani sesuai nomor antrian dan jenis
pasien baru atau lama, pemasukan data pasien ke dalam SIMPUS,
petugas mencetak identitas pasien untuk ditempelkan dalam lembar
resep, kemudian paisen diarahkan ke poli yang sesuai, penggunaan
lembar resep sesuai dengan kartu kepesertaan jaminan kesehatan,
pencarian dan pendistribusian dokumen rekam medis ke poli sampai

31
pasien mendapat pelayanan sesuai yang diinginkan. Setelah itu petugas
menerima dokumen rekam medis dari poli dan mengembalikan ke dalam
rak penyimpanan sesuai dengan urutan nomor rekam medis.
Alur penerimaan pasien dibagi menjadi dua yaitu pasien baru dan
pasien lama, antara pasien baru dan pasien lama masih dibedakan lagi
menjadi pasien umum, BPJS PBI (APBN dan APBD) , BPJS Non PBI,
gratis (imunisasi), serta pasien yang meminta rujukan telah berjalan
dengan baik. Hal ini sudah sesuai dengan Depkes (2006) bahwa tempat
pendaftaran pasien rawat jalan adalah setiap pasien baru yang diterima
di Tempat Penerimaan Pasien (TPP) akan di wawancarai oleh petugas
guna mendapatkan informasi mengenai data identitas sosial pasien
yang harus diisikan pada formulir.
2. Informasi tentang pendaftaran pasien di UPT Puskesmas Pucangsawit
Informasi tentang jenis dan tarif pelayanan di UPT Puskesmas
Pucangsawit sudah sesuai dengan SPO tentang penyampaian informasi
dengan nomor dokumen C/SPO/04 yang berisi tentang jenis pelayanan
di Puskesmas Induk dan Puskesmas Pembantu serta tarif pelayanan dan
tindakan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

3. Alur pelayanan pasien di Puskesmas Pucangsawit


Alur prosedur dokumen Rekam Medis pasien juga belum sesuai
dengan SPO tentang alur pelayanan Rekam Medis pasien dengan nomor
dokumen C/SPO/PDF/04, karena prosedur yang diterapkan di SPO tidak
sesuai yang dilakukan oleh petugas. Dimana Dokumen pasien diantar
oleh petugas rekam medis ke poliklinik yang dituju, namun dalam
penyerahan dan pengembalian dokumen rekam medis tidak
menggunakan buku ekspedisi, tetapi sudah menggunakan barcode di
komputer untuk mengekspedisikannya.
4. Sistem penamaan dan penomoran pasien di Puskesmas Pucangsawit
a. Sistem penamaan

32
Sistem penamaan dokumen rekam medis yang dilakukan di
Puskesmas Pucangsawit berdasarkan alphabetical murni yaitu
sistem penamaan berdasarkan nama pasien itu sendiri yang diikuti
gelar kekeluargaan dengan tujuan untuk memudahkan dalam
identifikasi pasien. Adapun penamaan pada Family Folder
menggunakan nama KK sedangkan Kartu Tanda Pengenal (KTP)
yang terbaru menggunakan nama kartu keluarga. Di Puskesmas
Pucangsawit belum ada SPO yang mengatur tentang sistem
penamaan Dokumen Rekam Medis. Tetapi sudah sesuai dengan teori
Depkes RI (2006) yang menjelaskan tidak diperkenankan adanya
pencantuman title/gelar/jabatan.
b. Sistem penomoran
Sistem penomoran rekam medis yang digunakan di Puskesmas
Pucangsawit adalah Unit Numbering System (UNS) yang berlaku
untuk seluruh anggota keluarga dan berlaku untuk selamanya. Sudah
sesuai dengan SPO tentang penomoran rekam medis dengan nomor
dokumen C/SPO/PDF/02.
Sistem penomoran di UPT Puskesmas Pucangsawit
menggunakan 8 digit nomor rekam medis terdiri dari 2 digit kode
awal untuk kode wilayah, 4 digit selanjutnya untuk nomor urut seri
dan 2 digit terakhir merupakan kode status pasien dalam keluarga.
Sistem penomoran di UPT Puskesmas Pucangsawit memiliki 5 kode
wilayah yang membedakan pasien dalam wilayah, luar wilayah, dan
luar kota. Kode 10 untuk pasien wilayah Pucangsawit, kode 20
untuk pasien wilayah Sewu, kode 30 untuk pasien wilayah
Sorogenen, kode 90 untuk pasien luar wilayah, dan kode X0 untuk
pasien luar kota. Hal ini telah sesuai dengan Depkes (2006) bahwa
sistem penomoran Unit Numbering System (UNS) yang artinya pada
saat pasien datang ke rumah sakit di berikan satu nomor rekam

33
medis untuk pasien berobat selamanya baik untuk kunjungan rawat
jalan, gawat darurat dan rawat inap.

5. Sistem penjajaran dan penyimpanan dokumen rekam medis di Puskesmas


Pucangsawit
a. Sistem penjajaran
Sistem penjajaran Family Folder yang dilaksanakan di UPT
Puskesmas Pucangsawit secara langsung atau Straight Numerical
Filing (SNF). Dokumen diambil dan disimpan dengan menggunakan
bantuan tracer. Fungsi tracer sebagai petunjuk keluar dokumen dari
rak penyimpanan. Namun di Puskesmas Pucangsawit sering terjadi
kekeliruan menyimpan karena tertukarnya urutan nomor, misalnya
nomor 200505 tersimpan pada tempat penyimpanan 300505 yang
disebabkan karena SDM dan belum ada SPO yang mengatur tentang
sitem penjajaran. Hal tersebut tidak sesuai dengan Depkes RI (2006)
yang menjelaskan tentang sistem penjajaran yang digunakan TDF
(Terminal Digit Filing).
b. Sistem penyimpanan
Sistem penyimpanan di Puskesmas Pucangsawit secara
sentralisasi, yaitu dokumen rekam medis disimpan dalam satu rak.
Tetapi di Puskesmas Pucangsawit sering terjadi salah letak (misfile).
Misalnya kartu status rekam medis 200505 berada didalam map
family folder 300505. Hal itu disebabkan karena petugas hanya
membaca empat digit angka terakhir nomor rekam medis tanpa
melihat dua digit angka didepannya, dan karena menggunakan
penyimpanan sentralisasi membuat petugas saling berdesak-desakan
ketika ingin mengambil dokumen atau mengembalikan dokumen ke
rak filing. Sehingga memperlambat pelayanan pasien dan beban
kerja petugas lebih berat. Hal ini sudah sesuai dengan SPO yang

34
mengatur tentang sistem penyimpanan rekam medis dengan nomor
dokumen C/SPO/PDF/03.

6. Sistem retensi dan pemusnahan dokumen rekam medis di UPT


Puskesmas Pucangsawit
a. Sistem Retensi Di UPT Puskesmas Pucangsawit
Sistem retensi UPT Puskesmas Pucangsawit telah diatur dalam
SPO tentang retensi rekam medis Puskesmas Pucangsawit dengan
nomor dokumen C/SPO/PDF/01 yang menyatakan petugas mencari
dokumen rekam medis pasien yang sudah tidak pernah berobat lagi
dalam waktu 5 tahun di rak rekam medis kemudian petugas
memisahkan dari dokumen aktif ke dokumen in aktif kemudian
mencatat nomor rekam medis, nama pasien, dan alamat pasien.
Menurut wawancara dengan petugas rekam medis di Puskesmas
Pucangsawit sudah dilakukan retensi dokumen sebanyak 2 kali yaitu
pada tahun 2012 dan tahun 2017. Hal ini tidak sesuai dengan
Permenkes 269/Menkes/Per/III/2008 dalam pasal 9 ayat 1 tentang
dokumen aktif pada pelayanan kesehatan non rumah sakit wajib
disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka 2 tahun terhitung dari
tanggal terakhir pasien berobat.

b. Sistem pemusnahan di UPT Puskesmas Pucangsawit


Sistem pemusnahan di UPT Puskesmas Pucangsawit belum
dilakukan. Hal ini tidak sesuai dengan Permenkes
269/Menkes/Per/III/2008 dalam pasal 9 ayat 2.
7. Sistem pengkodean di UPT Puskesmas Pucangsawit

35
Sistem pengkodean penyakit di UPT Puskesmas Pucangsawit
dilaksanakan oleh petugas pelayanan medis (dokter, perawat, dan bidan)
yang melaksanakan pelayanan medis pada pasien. Penetapan kode
penyakit menggunakan ICD-10 yang telah ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan Kota Surakarta dimana sumbernya adalah ICD-10. Daftar
diagnosa tersebut sudah terdapat pada SIMPUS sehingga proses
pengkodeannya dilakukan melalui SIMPUS. Hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan petugas medis dalam memberikan kode diagnosa juga
untuk mempermudah proses pelaporan dan mempermudah pelayanan
administrasi di UPT Puskesmas Pucangsawit. Hal ini sesuai dengan
World Health Organization (WHO) bertujuan untuk menyeragamkan
nama dan golongan penyakit, cidera, gejala dan faktor yang
mempengaruhi kesehatan.
8. Sumber data Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)
Pucangsawit
Sumber data SIMPUS dapat diperoleh dari registrasi pasien yang
berisi data lengkap pasien, dan pemasukan data dari poli seperti kode
diagnosis, kode obat dan petugas yang bertanggung jawab. Data
kunjungan di puskesmas pembantu sudah dapat dilaksanakan dengan
cara registrasi pasien ke SIMPUS. Sehingga petugas puskesmas induk
tidak melakukan registrasi kembali ke SIMPUS. Terdapat dua jenis
SIMPUS di UPT Puskesmas Pucangsawit, yaitu di Puskesmas Pembantu
(PUSTU) menggunakan SIMPUSTU dan SIMPUS yang digunakan di
Puskesmas Induk. Sedangkan proses briging Pcare pasien BPJS akan
di input melalui SIMPUS di bagian pendaftaran terlebih dahulu setelah
itu akan briging secara otomatis di Pcare UPT Puskesmas
Pucangsawit. Hal ini juga telah sesuai dengan Permenkes 75 tahun 2014
tentang Puskesmas bahwa Sistem Informasi Manajemen Puskesmas
(SIMPUS) adalah suatu tatanan yang menyediakan informasi untuk

36
membantu proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan
manajemen puskesmas untuk mencapai sasaran.
9. Sub sistem atau modul SIMPUS Pucangsawit
Modul yang tersedia pada SIMPUS UPT Puskesmas
Pucangsawit sudah memenuhi standar yang ada pada Kemenkes RI,
2011. Modul yang tersedia sudah sesuai dengan kebutuhan dalam proses
pencatatan data dan pelayanan pasien. Selain itu sub sistem SIMPUS
mempermudah petugas dalam melakukan rekapitulasi data pada sistem
pelaporan di UPT Puskesmas Pucangsawit. Sub sistem dan modul
SIMPUS di puskesmas induk dan puskesmas pembantu berbeda karena
pada SIMPUS di puskesmas pembantu terdapat sub sistem dan modul
SIMPUS tambahan, yaitu di menu upload yang digunakan untuk
mengupload data pasien ke SIMPUS puskesmas induk secara online,
karena SIMPUS di puskesmas pembantu belum bridging dengan PCare.
10. Pelaporan di UPT Puskesmas Pucangsawit
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) di UPT Puskesmas Pucangsawit
digunakan dalam proses pelaporan ke Dinas Kesehatan Kota Surakarta
menggunakan aplikasi Sistem Pelaporan Terpadu (SIPEDU) yang dapat
diakses di alamat website (sik.dinkes.surakarta.go.id). Setiap bulannya
petugas SIK memberikan tabel laporan bulanan kepada setiap petugas
pelayanan untuk diisi dan dikembalikan kepada petugas SIK selambat-
lambatnya setiap tanggal 5 per bulan. Laporan dikirim melalui website
(sik.dinkes.surakarta.go.id) SIPEDU ke Dinas Kesehatan Kota
Surakarta. Hal ini telah sesuai dengan kebijakan Dinas Kesehatan Kota
Surakarta, sehingga semua kegiatan pelaporan sudah berjalan secara
online dan dengan aplikasi SIPEDU dapat melihat grafik pelaporan
diseluruh puskesmas di DKK Surakarta.

11. Pengolahan data pasien status BPJS Kesehatan melalui PCare

37
PCare di wilayah Puskesmas Pucangsawit sudah berjalan dengan
baik. Setiap pasien BPJS jika berobat ke puskesmas nomor jaminan
diinputkan kedalam PCare. Pemegang kartu jaminan sudah dibagi
berdasarkan wilayah masing-masing. Walaupun masih ada beberapa
kendala yaitu apabila server bermasalah maka bridging dengan SIMPUS
juga menjadi masalah dan pelayanan terganggu, maka ketika server
sedang offline atau bermasalah petugas supaya menulis nomor jaminan
pasien secara manual dulu baru ketika sudah online kembali petugas
memasukkan data ke SIMPUS yang langsung bridging dengan PCare.

38
BAB III

PENUTUP

Sistem informasi kesehatan merupakan gabungan perangkat dan prosedur yang


digunakan untuk menggelola siklus informasi mulai dari penggumpulan data sampai
pemberian umpan balik informasi. untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam
perencanaan pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem kesehatan, mulai dari analisis
situasi,penentuan prioritas, pembuatan alternatif solusi, pengembangan program,
pelaksanaan dan pemantauan hingga proses evaluasi

39
DAFTAR PUSTAKA

https://sikomputerkesehatan.wordpress.com/2011/10/09/simpus-sistem-informasi-
menejemen-puskesmas/

www.academia.com

40

Anda mungkin juga menyukai