Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sistem informasi telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi
informasi yang sangat cepat dan terbukti berperan dalam berbagai kegiatan.
Keberadaan sistem informasi mendukung kinerja peningkatan efisiensi,
efektivitas dan produktivitas bagi berbagai instansi, baik instansi
pemerintahan negeri, swasta maupun perorangan atau individual, serta
mendorong pewujudan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sektor
kesehatan yang merupakan salah satu sektor penting yang sedang mendapat
perhatian besar dari pemerintah merupakan salah satu sektor pembangunan
yang sangat potensial untuk dapat diintegrasikan dengan kehadiran teknologi
informasi.
Puskesmas Manonjaya yang menjadi salah satu pusat pelayanan kesehatan di
Kab. Tasikmalaya merupakan salah satu instansi kesehatan yang sedang
dikembangkan. Dengan jumlah pasien yang cukup banyak menyebabkan
masalah yang cukup berat dalam mendapatkan informasi tentang pasiennya,
kunjungan berobat pasien, rekam medis pasien dan juga data obat yang sudah
digunakan oleh puskesmas tersebut. Selain masalah pendataan pasien dan
pengarsipan catatan medis merupakan suatu hal penting yang perlu
diperhatikan. Apalagi di Puskesmas tersebut pendataan pasien, dari mulai
pendaftaran pasien dan pengarsipan catatan medis pasien masih dilakukan
secara manual, artinya semuanya masih ditulis pada tumpukan-tumpukan
kertas dan di simpan pada rak-rak penyimpanan, sehingga ketika pihak
puskesmas membutuhkan data-data pasien, laporan kunjungan, dan juga
laporan data obat-obatan yang sudah digunakan, perlu waktu yang cukup
lama untuk mencari dimana data tersebut disimpan.
Masalah pengarsipan merupakan masalah utama di dalam menjaga keutuhan
informasi yang diperlukan setiap saat di dalam sebuah instansi pemerintahan,
karena demikian pentingnya masalah pengarsipan, pemerintah telah
menerbitkan UU RI No. 8 Th 1997 Tentang Dokumen Perusahaan. Yang berisi
(1) ketentuan wajib simpan untuk catatan mengenai keadaan kekayaan dan
yang mencermikan hak dan kewajiban perusahaan selama 10 tahun; dan (2)
keberadaan dokumen perusahaan yang dibuat dalam bentuk bukan berupa
kertas, seperti dalam bentuk microfilm, elektronik (CD-ROM) dan atau hasil
cetaknya, dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah.
Untuk menciptakan pendataan pasien, pengarsipan catatan medis dan data
obat yang tertib dan baik, diperlukan pengelolaan yang baik pula dari bagian
yang menangani hal tersebut. Di luar masalah teknis operasional, pengelolaan
data pasien yang baik di suatu instansi kesehatan umum dapat ditentukan dari
mekanisme administrasinya. Mekanisme administrasi yang baik akan
menciptakan kemudahan dan efisiensi dalam proses pencatatan maupun
pengambilan informasi. Dengan kemudahan dan efisiensi tersebut,
diharapkan informasi yang ada dapat digunakan secara optimal, diolah
sedemikian rupa, sehingga akan sangat membantu dalam menentukan
tindakan-tindakan medis yang harus dilakukan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penulisan laporan ini penulis
mengambil judul “Aplikasi Pelayanan Puskesmas Berbasis Web ( Studi
Kasus: Puskesmas Manonjaya)”.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk menyusun laporan hasil kegiatan
Prakerin dengan judul “APLIKASI PENDATAAN REKAM MEDIS BERBASIS
WEB”.

1.2. Perumusan Masalah


Dari uraian latar belakang penulis dapat merumuskan beberapa masalah yang ada
seperti :
a. Bagaimana cara mendapatkan informasi data pasien, kunjungan pasien

dan rekam medis pasien secara efektif dan efisien.

b. Bagaimana cara mendapatkan informasi data persediaan obat,

pengeluaran obat.

c. Bagaimana pelayanan puskesmas yang baik yang diharapkan dapat

meningkatkan mutu dan efisiensi pelayanan kesehatan.


1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan uraian rumusan masalah, dalam penyusunan laporan ini, penulis tidak
membahas mengenai security atau keamanan dari sistem yang dibuat, penulis
membatasi permasalahan pada :
a. Pengelolaan catatan medis pada pasien rawat jalan yang masih aktif dan dibatasi
pada catatan medis yang berbentuk kertas.
b. Pembuatan kartu pasien yang berkenaan mengenai data pasien
c. Pencatatan data penerimaan obat, data pengeluaran obat dan pencatatan data
obat yang tersedia di apotik (Onhand obat)
d. Pembuatan laporan kunjungan pasien, laporan rekam medis pasien, laporan
pendapatan pengobatan, laporan pengeluaran obat, laporan persediaan obat.
e. Permulaan, analisis, desain sistem dan implementasi sistem. Karena adanya
keterbatasan waktu, maka dalam penulisan laporan ini, penulis tidak membahas
tentang pemeliharaan.
f. Model analisis yang digunakan adalah analisis data.
g. Aplikasi ini akan penulis buat dengan menggunakan Apache sebagai
web server, PHP sebagai bahasa pemrogramannya dan MySQL sebagai database.
1.4. Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah :

1. Terwujudnya suatu aplikasi pelayanan puskesmas yang

dapat membantu pihak Puskesmas dalam meningkatkan

pelayanannya, merancang suatu basis data yang dapat

menampung seluruh informasi tentang pasien, serta catatan

data obat yang sudah digunakan.

2. Sebagai salah satu syarat mengikuti Ujian Sekolah.

1.5. Manfaat

1. Memperbaiki sistem pelayanan puskesmas yang dilakukan

secara manual dengan sistem komputerisasi.

2. Memberkan kemudahan kepada bagian pendaftaran, bagian

pengobatan, bagian pembayaran dan bagian apotik dalam

memberikan pelayanan.

3. Memberi masukan bagi bahan pertimbangan dalam

menentukan kebijakan penggunaan sistem pengarsipan

elektronik.,

4. Dapat membantu dalam memberikan pelayanan yang tepat

dan akurat bagi pasien.

1
5. Menambah wawasan tentang penggunaan komputer

sebagai alat bantu untuk pengolahan data pasien .

6. Membantu pihak Puskesmas dalam hal efisiensi ruang

penyimpanan berkas catan medis.

1.6. Tempat dan Waktu Pelaksanaan PKL


Nama DUDI/Instansi/Lembaga : UPTD PUSKESMAS MANONJAYA
Alamat : JL. TANGSI NO. 6 MANONJAYA
Pimpinan/Kepala Dinas : H IJANG BUDIANA NUR,SKM.MKM
Waktu Pelaksanaan PKL : 1 Juli s.d 3 Desember 2022

2
BAB II
PROFIL TEMPAT PKL

2.1. Sejarah singkat UPTD PUSKESMAS

Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai sejak


pemerintahan Belanda pada abad ke-16. Kesehatan masyarakat di Indonesia
pada waktu itu dimulai dengan adanya upaya pemberantasan cacar dan kolera
yang sangat ditakuti masyarakat pada waktu itu. Kolera masuk di Indonesia
tahun 1927 dan tahun 1937 terjadi wabah kolera eltor di Indonesia. Kemudian
pada tahun 1948 cacar masuk ke Indonesia melalui Singapura dan ternyata efek
yang ditimbulkan penyakit tersebut sangat mengkhawatirkan. Berawal dari
wabah kolera tersebut,pemerintah Belanda pada waktu itu melakukan upaya-
upaya kesehatan masyarakat. Kemudian pada September 1959, wabah malaria
masuk ke Malang. Dengan tekad yang kuat, malaria ditargetkan terberantas pada
tahun 1970. Puskesmas telah menjadi tonggak periode perjalanan sejarah Dinas

3
Kesehatan Kabupaten di Indonesia. Konsep Puskesmas sendiri diterapkan di
Indonesia pada tahun 1969. Perihal diterapkannya konsep Puskesmas ini, pada
awal berdirinya, sedikit sekali perhatian yang dicurahkan Pemerintah di
Kabupaten pada pembangunan di bidang Kesehatan. Sebelum konsep
Puskesmas diterapkan, dalam rangka memberikan pelayanan terhadap
masyarakat maka dibangunlah Balai Pengobatan (BP), Balai Kesejahteraan Ibu
dan Anak (BKIA), yang tersebar di kecamatan15 16 kecamatan. Unit tersebut
berdiri sendiri-sendiri tidak saling berhubungan dan langsung melaporkan
kegiatannya kepada Kepala Dinas Kesehatan, umumnya unit tersebut dipimpin
oleh seorang Mantri (perawat) senior yang pendidikannya bisa Pembantu
Perawat atau Perawat. Sejalan dengan diterapkannya konsep Puskesmas di
Indonesia tahun 1969, maka mulailah dibangun Puskesmas di beberapa wilayah
yang dipimpin oleh seorang Dokter Wilayah (Dokwil) yang membawahi
beberapa Kecamatan, sedang di tingkat kabupaten ada Dokter Kabupaten
(Dukabu) yang membawahi Dokwil.

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya


kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Selain melaksanakan tugas tersebut,
Puskesmas memiliki fungsi sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat
pertama serta sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan. Upaya kesehatan
masyarakat adalah setiap kegiatan untuk me melihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan
dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat. Upaya kesehatan
perseorangan adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan

4
kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan
penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit, dan memulihkan kesehatan
perseorangan.

Dalam menjalankan fungsinya sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan


Masyarakat (UKM), Puskesmas harus menyelenggarakan UKM Esensial dalam
rangka mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Kabupaten/kota bidang kesehatan.

UKM Esensial meliputi pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan


lingkungan, pelayanan kesehatan ibu, anak, keluarga berencana, pelayanan gizi,
dan pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit. Selain melaksanakan
UKM esensial, Puskesmas juga melaksanakan UKM Pengembangan yang
disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan
potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing puskesmas. Sebagai
contoh UKM Pengembangan yaitu pelayanan kesehatan kerja, pelayanan
kesehatan olahraga, dan pelayanan kesehatan tradisional.

5
2.2. Struktur Organisasi

2.3. Tugas Pokok / Tanggung Jawab

6
Tugas pokok dan fungsi Puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas adalah sebagai
berikut:

Tugas Pokok :

1. Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan


pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
2. Puskesmas mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan
pendekatan keluarga.
3. Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara Puskesmas
mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan
mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan
mendatangi keluarga.

Fungsi :

1. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di


wilayah kerjanya.
2. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerjanya.

Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah


kerjanya Puskesmas berwenang untuk:

1. Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah


kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan.
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.

7
3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan.
4. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerja sama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait.
5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan
Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat.
6. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas.
7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
8. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor biologis,
psikologis, sosial, budaya, dan spiritual.
9. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu,
dan cakupan Pelayanan Kesehatan.
10. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat kepada
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, melaksanakan sistem
kewaspadaan dini, dan respon penanggulangan penyakit.
11. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga.
12. Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat
pertama dan rumah sakit di wilayah kerjanya, melalui pengoordinasian
sumber daya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.

Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah


kerjanya sebagaimana dimaksud Puskesmas berwenang untuk:

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,


berkesinambungan, bermutu, dan holistik yang mengintegrasikan faktor
biologis, psikologi, sosial, dan budaya dengan membina hubungan dokter
- pasien yang erat dan setara.

8
2. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif.
3. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada individu,
berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan
masyarakat.
4. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan kesehatan,
keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan
kerja.
5. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan
kerja sama inter dan antar profesi.
6. Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis.
7. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan
akses Pelayanan Kesehatan.
8. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas.
9. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan.
10. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

BAB III
PROSES PENGERJAAN PROJECT
3.1. Landasan Teori
Aplikasi adalah sebuah program komputer yang dibuat khusus untuk

menjalankan fungsi-fungsi tertentu sesuai dengan kebutuhan pengguna

9
yang digunakan untuk mempercepat suatu pekerjaan. Dengan

menggunakan sistem komputerisasi, diharapkan pekerjaan dapat

dilakukan dengan cepat. Aplikasi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu

aplikasi yang digunakan dan terhubung pada jaringan komputer (client

server) dan aplikasi yang berdiri sendiri tidak terhubung dengan jaringan

komputer (stand alone).

Data adalah fakta tentang sesuatu di dunia nyata yang dapat direkam dan

disimpan pada media komputer, data dapat berupa fakta, teks, grafik,

suara, serta video yang bermanfaat dilingkup pengguna.

Data mentah masih belum sangat berati banyak, sehingga perlu diolah

lebih lanjut. Pengolahan data adalah manipulasi dari data ke dalam bentuk

yang lebih berguna dan lebih berarti, berupa suatu informasi.

Suatu proses pengolahan data terdiri dari 3 (tiga) tahapan dasar, yang

disebut dengan siklus pengolahan data (data proseccing cycle), yaitu input,

processing dan output.

3.1.1. Definisi Sistem Informasi/Program Aplikasi


Robert A. Leitch dan K. Rooscoe Davis mendefinisikan sistem informasi

sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan

10
kegiatan starategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu

dengan laporan-laporan yang diperlukan.

3.1.2. Definisi Bahasa Pemrograman


Bahasa pemrograman yang dipakai di aplikasi/website ini adalah:
1. PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor, yaitu bahasa
penulisan skrip yang sebenarnya mirip dengan JavaScript dan
Python. Perbedaannya, PHP adalah bahasa yang biasanya
digunakan untuk komunikasi sisi server, sedangkan JavaScript
bisa digunakan untuk frontend dan backend
2. CSS atau Cascading style Sheet merupakan aturan untuk mengatur
beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih
terstruktur dan seragam
3. Java Script adalah bahasa pemrograman jenis interpreter,
sehingga kamu tidak memerlukan compiler untuk
menjalankannya. Javascript memiliki fitur-fitur seperti
berorientasi objek, client-side, high-level programming, dan
loosely typed.

3.2. Langkah – Langkah Pengerjaan Project


3.2.1. Perancangan User Interface
1. Detail Ruangan Rawat Inap

11
2. Detail Riwayat Rawat Inap

3. Detail Data Pasien

12
3.2.2. Perancangan Database
Database yang digunakan adalah Mysql dengan nama ARM_database

13
3.2.3. Coding Program Aplikasi
1. Coding Rawat inap
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">

<head>
<?php
$page1 = "riwayatinap";
$page = "Riwayat Rawat Inap";
session_start();
include 'auth/connect.php';
include "part/head.php";
include "part_func/tgl_ind.php";
?>
</head>

<body>
<div id="app">
<div class="main-wrapper main-wrapper-1">
<div class="navbar-bg"></div>

<?php
include 'part/navbar.php';
include 'part/sidebar.php';
?>

<!-- Main Content -->


<div class="main-content">
<section class="section">

14
<div class="section-header">
<h1><?php echo $page; ?></h1>
</div>
<div class="section-body">
<div class="row">
<div class="col-12">
<div class="card">
<div class="card-header">
<h4><?php echo "Catatan ".$page." Pasien"; ?></h4>
<div class="card-header-action">
</div>
</div>
<div class="card-body">
<div class="table-responsive">
<table class="table table-striped" id="table-1">
<thead>
<tr>
<th>Nama Pasien</th>
<th>Tanggal Masuk</th>
<th>Tanggal Keluar</th>
<th>Biaya</th>
</tr>
</thead>
<tbody>
<?php
$sql = mysqli_query($conn, "SELECT * FROM
riwayat_rawatinap");
$i = 0;
while ($row = mysqli_fetch_array($sql)) {

15
$defpasien = $row['id_pasien'];
?>
<tr>
<td><?php
$sqlnama = mysqli_query($conn, "SELECT * FROM
pasien WHERE id='$defpasien'");
$namapasien = mysqli_fetch_array($sqlnama);
echo '<b>Sdr. ' .
ucwords($namapasien["nama_pasien"]) . '</b>';
?>
</td>
<td><?php echo tgl_indo($row['tgl_masuk']); ?></td>
<td><?php echo tgl_indo($row['tgl_keluar']); ?></td>
<td>Rp. <?php echo number_format($row['biaya'], 0,
".", "."); ?></td>
</tr>
<?php } ?>
</tbody>
</table>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</section>
</div>
<?php include 'part/footer.php'; ?>
</div>

16
</div>
<?php include "part/all-js.php"; ?>
</body>

</html>

2. Coding Data Pasien


<!DOCTYPE html>
<html lang="en">

<head>
<?php
$page = "Data Pasien";
session_start();
include 'auth/connect.php';
include "part/head.php";
include "part_func/tgl_ind.php";
include "part_func/umur.php";

if (isset($_POST['submit'])) {
$id = $_POST['id'];
$nama = $_POST['nama'];
$berat = $_POST['berat'];
$tinggi = $_POST['tinggi'];
$tgl = $_POST['tgl'];

$up2 = mysqli_query($conn, "UPDATE pasien SET


nama_pasien='$nama', tgl_lahir='$tgl', berat_badan='$berat',
tinggi_badan='$tinggi' WHERE id='$id'");

17
echo '<script>
setTimeout(function() {
swal({
title: "Data Diubah",
text: "Data Pasien berhasil diubah!",
icon: "success"
});
}, 500);
</script>';
}
?>
</head>

<body>
<div id="app">
<div class="main-wrapper main-wrapper-1">
<div class="navbar-bg"></div>

<?php
include 'part/navbar.php';
include 'part/sidebar.php';
?>

<!-- Main Content -->


<div class="main-content">
<section class="section">
<div class="section-header">
<h1><?php echo $page; ?></h1>
</div>

18
<div class="section-body">
<div class="row">
<div class="col-12">
<div class="card">
<div class="card-header">
<h4>Pasien yang telah terdaftar</h4>
<div class="card-header-action">
<a href="rawat_jalan.php" class="btn btn-primary">Daftar
pasien baru</a>
</div>
</div>
<div class="card-body">
<div class="table-responsive">
<table class="table table-striped" id="table-1">
<thead>
<tr>
<th class="text-center">#</th>
<th>Nama</th>
<th>Tanggal Lahir</th>
<th>Usia</th>
<th class="text-center">Action</th>
</tr>
</thead>
<tbody>
<?php
$sql = mysqli_query($conn, "SELECT * FROM pasien");
$i = 0;

19
3.3. Pengujian Program Aplikasi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam pembuatan
aplikasi pelayanan puskesmas berbasis web ini menggunakan Apache sebagai
web server, PHP sebagai bahasa pemrogramannya dan MySQL sebagai database.
Untuk kemudahan pembuatan database juga menggunakan Aplikasi
Phpmyadmin. Phpmyadmin adalah suatu aplikasi yang dibuat dengan bahasa
pemrograman PHP yang diujukan untuk penglolaan basis data MySQL berbasis
web.
Pengujian Aplikasi Pelayanan Puskesmas yaitu dengan menggunakan
data uji berdasarkan kebutuhan standar Puskesmas. Dari hasil pengujian yang
dilakukan dapat disimpulkan bahwa aplikasi pelayanan puskesmas berbasis
web telah sesuai dengan apa yang diharapkan. Walaupun masih banyak
kekurangan,tetapi secara fungsional aplikasi yang dibuat sudah sesuai dengan
kebutuhan dasar dari Puskesmas.

BAB IV
PENUTUP

20
2.1. Kesimpulan
Dari hasil analisa dan perancangan aplikasi pelayanan puksesmas yang telah
dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Informasi data pasien, medical record, kunjungan pasien, penerimaan
obat, pengeluaran obat dan persediaan obat dapat dicari dengan mudah
dan dengan waktu yang relatif singkat.
b. Dengan adanya aplikasi ini, Puskesmas dapat meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
c. Aplikasi juga mengatasi masalah penambahan data yang identik dengan
penumpukan kertas-kertas dan penambahan ruang.
2.2. Saran
Agar sistem ini berjalan dan berfungsi secara optimal dan maksimal, maka :
a. Diperlukan orang yang ahli pada spesialisasi bidang ini, seperti Pengelola
Sistem (System Analysis), Pengelola Jaringan (Network Administrator),
Pemrogram (Programmer), dan Pengelola Pusat Data (Database
Administrator).
b. Karena aplikasi yang dibuat tidak dilengkapi dengan security system,
maka diperlukan pengembangan aplikasi agar data lebih

21

Anda mungkin juga menyukai