Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ISSU & TREND DALAM PELAYANAN

KEPERAWATAN KOMUNITAS DI MALUKU

DI SUSUN OLEH

NAMA : VINI V SINGKERY

NPM : 12114201210205

KELAS D

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat “ TUHAN YANG MAHA ESA ” yang telah
memberikan rahmat dan karunianya sehingga makalah ini sudah boleh terselesaikan dengan
baik, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua

Makalah ini kami susun dengan judul “TREND DAN ISSU PELYANAN
KEPERAWATAN KOMUNITAS DI MALUKU”dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah “KOMUNITAS KEPERAWATAN ” program studi keperawatan.

Makalah ini telah kami susun secara maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
sumber, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada bebagai sumber yg telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan, kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat diterima sebagai ide/ gagasan yang menambah
kekayaan intelektual bangsa.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, diklasifikasikan dan diolah sedemikian
rupa sehingga menjadi sebuah informasi entitas terkait tunggal dan mendukung satu sama
lain sehingga menjadi informasi berharga bagi mereka yang menerimanya.

Dunia komputer data adalah segala sesuatu yang disimpan di dalam memori menurut
format tertentu. Informasi yang didapatkan adalah hasil pengolahan data yang sudah dapat
diterima oleh akal pikiran penerima informasi yang nantinya dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan.

Dalam keperawatan sistem informasi juga digunakan dalam mempermudah proses


pelayanan yang dilakukan oleh perawat kepada pasien, salah satunya yaitu penggunaan
sistem informasi data pada laboratorium.

Tujuan

1. Menjelaskan trend dan issu dalam pelayanan keperawatan di Maluku.


2. Menganalisis trend dan issu yang di dapat.
BAB II

TINJAUAN TEORI

Laboratorium Rumah Sakit ialah laboratorium di mana berbagai macam tes dilakukan pada
spesimen biologis untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan pasien. Labratorium ini
terdiri dari berbagai jenis Pemeriksaaan menurut Srisasi Gandahusada (2007:122) Dalam
Buku Parasitologi Klinik Diantaranya adalah sebagai berikut:

 Mikrobiologi menerima usapan, tinja, air seni, darah, dahak, peralatan medis,
begitupun jaringan yang mungkin terinfeksi. Spesimen tadi dikultur untuk memeriksa
mikroba patogen.
 Parasitologi mengamati parasit.
 Hematologi menerima keseluruhan darah dan plasma. Mereka melakukan
penghitungan darah dan selaput darah.
 Koagulasi menganalisis waktu bekuan dan faktor koagulasi.
 Kimia klinik biasanya menerima serum. Mereka menguji serum untuk
komponenkomponen yang berbeda.
 Toksikologi menguji obat farmasi, obat yang disalahgunakan, dan toksin lain. 7.
Imunologi menguji antibodi.
 Imunohematologi, atau bank darah menyediakan komponen, derivat, dan produk
darah untuk transfusi.
 Serologi menerima sampel serum untuk mencari bukti penyakit seperti hepatitisatau
HIV.
 Urinalisis menguji air seni untuk sejumlah analit
 Histologi memproses jaringan padat yang diambil dari tubuh untuk membuat di kaca
mikroskop dan menguji detail sel.
Sistem informasi termasuk salah satu kebutuhan akan teknologi di era modern ini,
teknologi informasi dan sistem informasi yang berkembang dengan sangat cepat dan pesat
membuat segala aspek dalam kehidupan selalu berhubungan dengan perangkat komputer.

Sistem komputer memberikan beberapa manfaat dibandingkan sistem manual yaitu


kecepatan, volume hasil, pencegahan kekeliruan, posting otomatis, dan penyusunan laporan
otomatis. Sehingga terlihat jelas bahwa komputer mempunyai banyak manfaat (Novi
Wulandari dan Suci Rohayati, 2015).

BAB III

TREND & ISSU PELAYANAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI MALUKU

Sistem Informasi Data Pasien Pada Laboratorium UPTD Balai Kesehatan Paru
Masyarakat (BKPM) Provinsi Maluku

Pemanfaatan teknologi informasi dalam perkembangannnya saat ini sangat diperlukan


dalam bidang kesehatan, dimana setiap hari banyak masyarakat yang membutuhkan
pelayanan kesehatan, keterlambatan pelayanan kesehatan dalam bidang kesehatan sering kali
terjadi karena kurangnya fasilitas yang menunjang kebutuhan akan pelayanan tersebut. Untuk
itu dalam pelayanan kesehatan masyarakat sangat diperlukan kecepatan dan keakuratan, dan
teknologi informasi sebagai upaya untuk peningkatan kinerja dan produktivitas sumber daya
manusia dan instansi, serta mampu dalam meningkatkan efisiensi waktu yang dibutukan oleh
setiap masyarakat.

Balai Paru Kesehatan Masyarakat (BKPM) Provinsi Maluku adalah pusat layanan
pemeriksaan kesehatan lab. Setiap hari banyak masyarakat yang datang dari berbagai tempat
untuk memeriksakan kondisi mereka. Namun, peningkatan kinerja pelayanan kesehatan
masih belum maksimal sesuai harapan masyarakat. Hal ini dikarenakan proses pendataan
pasien masih dicatat di buku pasien dan form pemeriksaan, dan pasien harus menunggu
pasien lain mendata diri.

Setelah itu petugas menyerahkan data pasien kepada bagian pelayanan pemeriksaan.
dalam hal ini petugas pemeriksa. Selain itu, penyimpanan data pasien memakan banyak
tempat baik di bagian pendataan ataupun olah hasil periksa karena banyaknya kertas form
pemeriksaan yang digunakan. Dalam proses pencarian data pasien lama yang akan
melakukan pemeriksaan ulang memakan waktu yang relative lama karena petugas harus
mencari data di antara tumpukan file yang begitu banyak, perhitungan biaya hasil
pemeriksaan tidak terinci dengan baik karena masih melakukan perhitungan manual.

Dilihat dari permasalahan yang diuraikan di atas maka penulis berusaha membangun
sebuah sistem informasi pelayanan agar dapat membantu Balai Kesehatan Paru Masyarakat
(BKPM) Provinsi Maluku. Dengan sistem infoermasi ini diharapkan dapat menyelesaikan
permasalahan yang terjadi di dalam BKPM pada bagian pemeriksaan kesehatan, dimana
adanya fasilitas yang cukup lengkap sebagai bentuk pelayanan pasien, dan data pemeriksaan
hasil lab pasien. Didukung dengan sistem informasi yang menunjang maka user dan pihak
lain yang membutuhkan data akan dapat lebih meningkatan efisiensi kerja, waktu dan energi
baik untuk pihak yang membutuhkan informasi mengenai data hasil pemeriksaan Lab
ataupun pihak yang bertugas mengelola pelayanan data pasien.

Dalam sistem laboratorium yang diterapkan pada UPTD Balai Kesehatan Paru
Masyarakat (BKPM) Provinsi Maluku, Data yang menjadi input bagi sistem ialah data KTP,
data kartu layanan pasien, kartu BPJS dan data kartu pemeriksaan. Sementara output yang
diberikan sistem kepada pasien, yaitu data KTP, data BPJS, data Kartu Layanan Pasien, data
Kartu Pemeriksaan, data Hasil pemeriksaan dahak, data Hasil pemeriksaan darah dan urine,
data pemeriksaan rontgen dan foto rontgent.

Sistem informasi pelayanan pengolahan data pasien BKPM terdiri dari lima proses.
Proses pertama, pendaftaran pasien; proses kedua, pembayaran; proses ketiga, pemeriksaan
dahak TB, proses keempat, pemeriksaan darah dan urine dan proses kelima, yaitu
pemeriksaan rontgent. Setelah sistem ini dibuat maka tahap selanjutnya adalah melakukan
implementasi, untuk melihat kesesuaian atas kebutuhan yang telah direncanakan diawal.
Implementasi terbagi atas beberapa bagian antara lain adanya pengujian pada program
aplikasi yang telah dibuat, untuk mengetahui apakah aplikasi berjalan sesuai dengan yang
diinginkan user.

Pada tampilan aplikasi terdapat tiga buah data pada aplikasi, yaitu data master, data
pemeriksaan, dan laporan. Pada data master terdapat data user, data petugas, data pasien,
jenis pemeriksaan dan daftar pemeriksaan. Pada data pemeriksaan terdapat empat menu yang
dapat dipilih, yaitu pemeriksaan rontgen, pemeriksaan darah, pemeriksaan urin dan
pemeriksaan anak. Sementara pada menu laporan, user dapat mencetak laporan pasien dan
laporan-laporan lainnya seperti laporan pemeriksaan di menu laporan-laporan.

BAB IV

ANALISIS TREND & ISSU PELAYANAN KESEHATAN DI MALUKU

Laboratorium dikatakan bermutu jika data hasil pemeriksaan laboratorium tersebut dapat
memuaskan pasien dengan tetap memberikan aspek teknis, sehingga ketelitian dan ketepatan
hasil yang tinggi dapat dicapai. Data ini harus didokumentasikan dengan baik, sehingga dapat
melakukan penelususran dan memiliki kekuatan di bidang ilmiah dan hukum. Hal ini
membutuhkan integrasi seluruh tahapan proses di laboratorium mulai dari perencanaan,
pengambilan spesimen, penanganan, pemeriksaan, kontrol kualitas sampai pengeluaran hasil
ke pasien melalui suatu sistem informasi. Jika suatu laboratorium tidak menggunakan sistem
informasi dalam menjalankan suatu proses, akan banyak kemungkinan human error yang
bisa terjadi dan dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium yang berdampak
terhadap keselamatan pasien. Untuk itulah diperlukan suatu sistem yang dapat mengurangi
terjadinya kesalahan manusia dalam proses pemeriksaan di laboratorium.

Sistem informasi keperawatan adalah cara-cara yang diorganisasi oleh suatu Rumah
Sakit untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah, menyimpan data dan melaporkan
informasi sedemikian rupa sehingga rumah sakit dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

Sedangkan sistem informasi laboratorium adalah prosedur sistematik untuk


mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, mengolah, mengambil dan memvalidasi data
yang dibituhkan oleh laboratorium tentang kegiatan pelayanannya untuk pengambilan
keputusan manajemen.
Pada sistem informasi yang diterapkan pada Laboratorium UPTD Balai Kesehatan Paru
Masyarakat (BKPM) Provinsi Maluku, dengan menggunakan aplikasi dapat memberikan
manfaat bagi pasien dan juga memberiikan kemudahan bagi perawat dalam melakukan
pelayanan kesehatan, antara lain :

 Pada pemeriksaan dalam jumlah yang besar, apabila tidak dibantu oleh sistem
informasi maka akan mengakibatkan terjadi keterlambatan penyerahan hasil,
sehingga berpotensi mengurangi angka kepuasan pelanggan.

 Dapat mengurangi angka terjadinya kesalahan akibat human error, terutama pada
pemeriksaan dalam jumlah besar dan banyak.

 Pada pemeriksaan yang sedikit, dapat diatur agar terjadi efisiensi.

 Sistem informasi dapat mempermudah arus informasi yang didapatkan.

Sistem informasi laboratorium terdiri dari :

a. Input
 Form pendaftaran, sampel dan permohonan pemeriksaan.
Pada form pendaftaran, sistem akan meminta data-data pasien Berupa Nama
Pasien, NIK Pasien serta data lainnya yang termuat dalam KTP, kemudian
sistem juga akan meminta data-data yang ada pada BPJS, Kartu Layanan
Pasien, dan data kartu pemeriksaan pasien.

b. Output
 Pada data output termuat beberapa data, antara lain :
Identitas pasien, hasil pemerikasaan serta total biaya pemeriksaan.
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Dalam suatu pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan adanya sistem informasi dalam
keperawatan, dengan adanya suatu sistem, maka proses pelayanan kesehatan pada suatu
lembaga kesehatan dapat terjalani dengan segala baik. Demikian juga pada sistem informasi
laboratorium yang diterapkan pada Laboratorium UPTD Balai Kesehatan Paru Masyarakat
(BKPM) Provinsi Maluku dapat mempermudah proses pelayanan yang dilakukan.

Saran

Diharapkan mahasiswa dapat mengerti akan trend dan issu yang terjadi indonesia terlebih
khusus di provinsi maluku mengenai sistem informasi yang digunakan dalam pelayanan
kesehatan
DAFTAR PUSTAKA

Winanti, Marliana Budhiningtias ( 2019 ). Sistem Indformasi Pelayanan Data Pasien Apada
Laboratorium Uptd Balai Kesehtan Paru Masyarakat (BKPM) Provinsi Maluku.
Maluku: Jurnal Manajemen Informatika.

Anda mungkin juga menyukai