PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
2
data dan informasi asuhan bagi petugas kesehatan, pengelola sarana, dan pihak
terkait di luar organisasi dapat dipenuhi melalui proses yang baku.
Kelengkapan rekam medis ini diperlukan untuk menjamin kesinambungan
pelayanan, memantau kemajuan respons pasien terhadap asuhan yang
diberikan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Zahara (2018) dimana hasil
penelitian yang diperoleh mengenai rekam medis, masih dijumpai kendala
yang dihadapi pada proses pengolahan rekam medis yaitu pada proses
pengolahan berkas rekam medis bagian kelengkapan dimana kurangnya
ketelitian dalam memeriksa kelengkapan berkas, selanjutnya bagian
pengkodean dimana petugas mengalami kesulitan dalam memberikan kode
diagnosa pasien akibat ketidakjelasan diagnosa, bagian penyimpanan dalam
pelaksanan system penyimpanan rekam medisnya. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sanggamele (2017) dimana hasil penelitian
yang diperoleh bahwa kurangnya SDM, tidak adanya pelatihan terhadap
petugas dan sarana prasarana guna menunjang pekerjaan petugas belum
memadai Tentang Sistem Informasi Puskesmas.
Sistem Informasi Puskesmas adalah suatu tatanan yang menyediakan
informasi untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam
melaksanakan manajemen Puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya.
Tim pengelola Sistem informasi Puskesmas adalah tim yang dibentuk untuk
melaksanakan pengolahan, pemanfaatan, dan penyiapan bahan laporan, Sistem
Informasi Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan penyelenggaraan Sistem
Informasi Puskesmas yang terintegrasi; menjamin ketersediaan data dan
informasi yang berkualitas, berkesinambungan, dan mudah diakses; dan
meningkatkan kualitas pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya melalui
penguatan manajemen Puskesmas.(Sarah, 2017)
Setiap Puskesmas wajib menyelenggarakan Sistem Informasi Puskesmas.
Sistem Informasi Puskesmas merupakan bagian dari sistem informasi
kesehatan kabupaten/kota. Sistem Informasi Puskesmas dapat diselenggarakan
secara elektronik dan/atau secara non elektronik. Saat ini banyaknya
4
2. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus, maka batasan dalam
penelitian ini hanya bertujuan untuk mengetahui gambaran sistem
informasi puskesmas bagian rekam medis untuk ibu hamil dan anak di
puskesmas Garuda tahun 2021.
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran sistem informasi rekam medis ibu
hamil dan anak di Puskesmas Garuda Pekanbaru tahun 2021.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya analisis SDM (Kepala Puskesmas, petugas SP2TP,
dan para petugas pemegang program), teknologi, dan data
6
(lengkap, akurat, dan tepat waktu) sebagai unsur sistem input atau
masukan di Puskesmas Garuda Pekanbaru tahun 2021
b. Diketahuinya analisis pengelolaaan data (pengumpulan,
pengolahan, penyajian dan penyebarluasan informasi, serta
penataan dokumentasi) sebagai unsur sistem proses di Puskesmas
Garuda Pekanbaru tahun 2021.
c. Diketahuinya analisis informasi laporan (akurat, tepat waktu,
relevan dan lengkap) sebagai unsur sistem output sehingga dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan di Puskesmas
Garuda Pekanbaru tahun 2021.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
Untuk mengetahui penerapan antara teori yang diangkat dengan
fakta yang terjadi dilapangan selama penelitian.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan
masukan bagi pihak puskesmas dalam meningkatkan sistem
informasi rekam medis ibu hamil dan anak
b. Bagi Instansi
Dapat memberikan informasi kepada institusi dalam bidang
kesehatan khususnya mengenai sistem informasi rekam medis ibu
hamil dan anak
c. Bagi Peneliti
Menambah pengalaman dan wawasan mengenai sistem informasi
rekam medis ibu hamil dan anak
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah pustaka
Dalam buku ini WHO juga merumuskan lima masalah dasar dalam
sistem informasi kesehatan yang tengah berkembang, yaitu sebagai
berikut.
d. Jenis Pelaporan
Jenis pelaporan SP2TP yang dibuat oleh puskesmas antara lain:
1) Laporan harian untuk melaporkan kejadian luar biasa
penyakit tertentu.
2) Laporan mingguan untuk melaporkan kegiatan
penyakit yang sedang ditanggulangi.
3) Laporan bulanan untuk melaporkan kegiatan rutin
program. Laporan jenis ini ada 4 jenis, yaitu:
f. Pelaksanaan Pelaporan
Laporan Bulanan (LB) dilakukan setiap bulan dan paling lambat
tanggal 10 bulan berikutnya dikirim ke Dinas Kesehatan Dati II.
Laporan bulanan sentinel LB1S dan LB2S setiap tanggal 10 bulan
berikutnya dikirim ke Dinas Kesehatan Dati II, Dati I dan Pusat
(untuk LB1S ke Ditjen PPM dan LB2S ke Ditjen Binkesmas),
sedangkan Laporan Tahunan (LT) dikirim selambat-lambatnya
tanggal 31 januari tahun berikutnya. Khusus untuk laporan LT2
(data kepegawaian) hanya diisi bagi pegawai yang baru/belum
mengisi formulir data Kepegawaian.
E. Rekam Medis
seorang pasien.
1. Identitas pasien;
8. Diagnosis.
F. Kerangka Teori
1. SDM
A. Pengelolahan data Informasi
Kepala
B. Pengumpulan Akurat
Puskesmas
Pengolahan Tepat waktu
Petugas
C. Penyajian dan Relevan
SP2TP
penyebar luasan Lengkap
Para
D.
Penataan
petugas
pemegang dokumentasi
program
2. Teknologi
3. Data
G. Kerangka Konsep
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini
mementingkan penguraian fenomena yang teramati dan konteks makna yang
melingkupi suatu realitas. Pendekatan kualitatif berlangsung dalam latar alami,
peneliti merupakan instrumen utama,data-data yang dikumpulkan berupa data
deskriptif. Oleh karena pendekatan yang digunakan adalah kualitatif
(Sugiyono, 2007).
C. Subjek Penelitian
Pemilihan informan dilakukan dengan menggunakan tehnik Purposive
Sampling. Informan yang dipilih adalah yang mengetahui permasalahan
dengan jelas, dapat dipercaya untuk dapat menjadi sumber data yang baik serta
mampu mengemukakan pendapat secara baik dan benar ( Notoatmodjo, 2005).
2. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Defenisi Operasional
Teknik Hasil
Instrumen
Variabel Defenisi Istilah pengumpula
penelitian
n
E. Instrumen Penelitian
Data Primer
G. Pengolahan Data
H. Etika Penelitian