I POSPARTUM
UMUR 26 TAHUN P1 A0 DENGAN INDIKASI ANEMIA
RINGAN DI RS. PEKANBARU MEDICAL CENTER
A. Tinjauan Kasus
Center, Pekanbaru
1. Pengkajian
2) Keluhan
44
45
3) Riwayat penyakit
dan flu.
sesak nafas.
malam hari.
46
c) Riwayat perkawinan
pertama.
apapun.
Oktober 2020
Desember 2021
Pegal.
47
pegal-pegal
bulan
bulan
(6) Imunisasi TT
kehamilan 5 bulan.
02.15 WIB.
48
mengejan
h) Pola kebiasaan
(1) Nutrisi
(a) Makan
(b) Minum
(2) Eliminasi
(a) BAB
(b) BAK
kali sehari
sehari
anaknya.
dilakukan.
1) Status generalis
b) Kesadaran : Composmentis
S = 36,80 C R = 22 x/ menit
d) TB : 154 cm
e) BB sebelum hamil : 55 kg
f) BB sekarang : 63 kg
51
g) Lila : 24 cm
2) Pemeriksaan sistematis
a) Kepala
(3) Mata
(6) Mulut/ gigi/ gusi : Mulut tidak stomatitis, gigi tidak ada
b) Leher
kelenjar gondok
kelenjar limfe
(1) Mammae
(2) Axilla
d) Ekstremitas
(1) Atas
(2) Bawah
a) Abdomen
(1) Inspeksi
(2) Palpasi
b) Anogenital
(2) Perineum
(3) Anus
(4) Inspekulo
4) Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan laboratorium
2. Interpretasi Data
a. Diagnosa Kebidanan
Data Dasar:
Data Subyektif:
Data Obyektif:
2) Kesadaran : Composmentis
N = 80 x/ menit S = 36,80 C
4) Conjungtiva : Pucat
55
6) Muka : Pucat
7) Lochea : Rubra
b. Masalah
c. Kebutuhan
3. Diagnosa Potensial
Anemia berat.
4. Tindakan Segera
5. Perencanaan
b. Beri KIE pada ibu tentang nutrisi pada ibu nifas dengan anemia.
6. Implementasi
b. Memberi KIE pada ibu tentang gizi pada ibu nifas dengan anemia, yaitu
seperti jeruk.
kali.
7. Evaluasi
b. Ibu mengerti tentang gizi yang dibutuhkan ibu nifas dengan anemia.
DATA PERKEMBANGAN I
S : Subyektif
O : Obyektif
menit
frekuensi sedang.
A : Assessment
P : Planning
3. Pukul 10.30 WIB memberikan ibu untuk terapi, yaitu Asam mefenamat
5. Pukul 10.50 WIB memberi penyuluhan tentang tanda bahaya pada ibu
nifas
besok.
Evaluasi
1. Ibu paham KIE tentang ASI eksklusif dan bersedia menyusui bayinya
makanan bergizi
5. Ibu mengerti dan paham tentang tanda bahaya pada ibu nifas
DATA PERKEMBANGAN II
S : Subyektif
O : Obyektif
menit
frekuensi sedang.
A : Assessment
P : Planning
besok.
Evaluasi
S : Subyektif
O : Obyektif
menit
frekuensi sedang.
A : Assessment
P : Planning
secara on demand
62
Hygien
yang bergizi dan mengandung zat besi, seperti daging, sayuran hijau,
besok.
Evaluasi
4. Ibu bersedia mengkonsumsi makanan bergizi dan yang mengandung zat besi
DATA PERKEMBANGAN IV
S : Subyektif
O : Obyektif
menit
frekuensi sedang.
A : Assessment
P : Planning
3. Pukul 10.40 WIB memberikan ibu untuk terapi, yaitu Asam mefenamat
4. Pukul 10.50 WIB menganjurkan ibu banyak istirahat (ikut tidur saat
besok.
Evaluasi
1. Ibu paham KIE tentang ASI eksklusif dan bersedia menyusui bayinya sesuai
kebutuhan
3. Ibu sudah minum obat dan akan minum di rumah dengan teratur
4. Ibu bersedia melakukan istirahat yang cukup selagi bayi tidur dan bersedia
5. Ibu mengerti dan paham tentang tanda-tanda bahaya pada ibu nifas
6. Infus RL sudah dilepas dan siap untuk pulang pukul 16.00 WIB
DATA PERKEMBANGAN V
(Kunjungan Rumah)
S : Subyektif
O : Obyektif
menit
4. Kontraksi keras
A : Assessment
Ny. I P1 A0 umur 26 tahun, nifas hari ke-7 dengan anemia sedang, dimana
P : Planning
secara on demand.
hygien.
besok.
Evaluasi
DATA PERKEMBANGAN VI
(Kunjungan Rumah)
S : Subyektif
O : Obyektif
menit
4. Kontraksi keras
A : Assessment
Ny. I P1 A0 umur 26 tahun, nifas hari ke-8 dengan anemia sedang, dimana
P : Planning
secara on demand.
hygien.
besok.
Evaluasi
(Kunjungan Rumah)
S : Subyektif
O : Obyektif
menit
A : Assessment
P : Planning
makanan bergizi.
demand.
70
3. Pukul 14.40 WIB menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup (ikut
4. Pukul 15.00 WIB menganjurkan ibu untuk tetap minum tablet Fe.
Evaluasi
3. Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup (ikut tidur saat bayi juga tidur).
B. Pembahasan
yang terjadi antara praktek dan teori yang dilakukan di RS Pekanbaru Medical
Center dengan teori yang ada. Di sini penulis akan menjelaskan kesenjangan
Varney yang meliputi tujuh langkah. Pembahasan ini dimaksudkan agar dapat
kesenjangan yang terjadi sehingga dapat digunakan sebagai tindak lanjut dalam
1. Pengkajian
pada kasus Ny. I didapatkan data ibu mengatakan badannya terasa pegal-
71
Menurut Manuaba (2007), tanda dan gejala anemia adalah cepat lelah,
gejala yang dialami Ny. I menunjukkan antara teori dan kasus tidak ada
kesenjangan.
2. Interpretasi Data
umur 26 tahun post partum hari pertama dengan anemia sedang. Masalah
yang dialami Ny. I adalah cemas, dikarenakan badan terasa lemas dan
tentang makanan bergizi, informasi tentang keadaan ibu dan beri dukungan
moril.
ibu nifas dengan anemia sedang, yaitu informasi tentang keadaan ibu,
informasi tentang makanan bergizi dan cukup kalori (Manuaba, 2007). Pada
3. Diagnosa Potensial
bahwa pasien akan mengalami anemia berat, pada kasus Ny. I tidak terjadi
72
karena dilakukan penanganan yang baik dan tepat. Pada kasus ini tidak
4. Antisipasi
5. Perencanaan
dilakukan yaitu beri tahu ibu, KIE tentang nutrisi ibu nifas, KIE cara vulva
hijau yang mengandung zat besi, memberi suplemen zat besi secara peroral
atau parental dan transfusi darah Pada kasus ini tidak terjadi kesenjangan
6. Pelaksanaan
ibu nifas dengan anemia yaitu dengan meningkatkan suplemen zat besi dan
makanan yang mengandung besi (Hudono, 2002). Pada kasus ini tidak
7. Evaluasi
dapat diatasi sesuai dengan yang sudah direncanakan dan dilakukan. Dan
kasus ini dapat dilihat dari hasil asuhan selama 9 hari mulai tanggal 15
Desember 2021 sampai dengan tanggal 23 Desember 2021, yaitu ibu sudah
merasa baik, tidak pusing, tidak lemas, ibu sudah tidak merasakan nyeri lagi
pada jahitan perineum, setelah diberi terapi obat dan di-check Hb ternyata
ada peningkatan kadar Hb, terdapat kenaikan Hb dari 8 gr% menjadi 9,8
tindakan yaitu anemia dapat teratasi, keadaan umum baik dan ibu merasa
nyaman. Pada kasus ini terjadi kesenjangan antara teori dan praktek, anemia
masih belum dapat teratasi karena terbatasnya waktu asuhan yang penulis
berikan, disamping itu pasien kurang teratur minum tablet Fe serta tidak
PENUTUP
Pada tahap akhir pembuatan laporan Karya Tulis Ilmiah pada Ny. I dengan
anemia sedang, penulis dapat membuat kesimpulan dan beberapa saran untuk lebih
meningkatkan asuhan kebidanan khususnya pada ibu nifas dengan anemia sedang
A. Kesimpulan
manajemen menurut Varney pada ibu nifas dengan anemia sedang, maka
pegal-pegal dan data obyektif diperoleh dari pemeriksaan fisik dan data
pemeriksaan Hb 8 gr%.
akurat, sehingga didapat diagnosa Ny. I P1A0 umur 26 tahun post partum
hari pertama dengan anemia sedang, yang disertai masalah yang dialami
Ny. I adalah kepala terasa pusing, badan lemas dan pegal-pegal, sehingga
74
75
3. Diagnosa potensial pada kasus Ny. I dengan anemia sedang adalah akan
terjadi anemia berat, namun pada Ny. I tidak terjadi, hal ini dikarenakan
dokter SpOg untuk pemberian terapi, pemberian makanan yang bergizi dan
5. Rencana tindakan pada Ny. I adalah sesuai dengan kebutuhan pasien, yaitu
7. Evaluasi pada ibu nifas dengan anemia sedang setelah diberikan asuhan
selama 9 hari diperoleh hasil keadaan umum ibu baik, tidak pusing, tidak
lemas, setelah diberi terapi obat dan di-check Hb ternyata ada peningkatan
8. Pembahasan pada asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan anemia sedang
terdapat kesenjangan antara teori dengan kasus, yaitu pada evaluasi, hasil
belum teratasi.
ibu sampai anemia teratasi tetapi karena keterbatasan waktu, ibu kurang
suka mengkonsumsi sayuran hijau yang mengandung zat besi dan kurang
teratur minum tablet Fe, maka hasil yang diharapkan belum sesuai.
76
B. Saran
atau gambar tentang gizi ibu nifas, agar pasien dapat mengetahuinya dan
2. Bagi Bidan
3. Bagi Pasien
dan nifas.
b. Ibu perlu mengetahui pentingnya nutrisi bagi ibu nifas, khususnya untuk
4. Bagi Pendidikan
kasus yang berhubungan dengan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan
anemia sedang.