A. Tinjauan Kasus
LANGKAH I
1. Pengkajian Data
1. Pendarahan dari rahim pada usia kehamilan sebelum 20 minggu. Faktor yang
menyebabkan kelainan ini adalah:
Mulut rahim belum terbuka dan janin masih berada dalam romgga
rahim
Janin abnormal yang disebabkan oleh masalah kromosom terutama
trisomiautosom dan monosomi x.
Penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit ginjal,
lupus, dan kelainan kelenjar tiroid.
Kondisi rahim yang abnormal seperti fibroid rahim, leher rahim yang
lemah, pertumbuhan plasenta abnormal dan hamil dengan anak
kembar.
Faktor gaya hidup seperti konsumsi kafein, alkohol, virus, tembakau
dan kokain berlebihan juga bisa menjadi pemicu keguguran
Infeksi bakteri atau virus selama kehamila.
Trauma perut akibat jatuh, kecelakaan atau stres
2. Faktor maternal seperti pheumonia, typus, anemia berat, keracunan dan
toksoplasmosis.
a. DATA SUBJEKTIF
1) Keluhan Utama
Ibu mengatakan kurang lebih 4 jam yang lalu mengeluarkan flek- flek
kecoklatan dari jalan lahir dan perut tidak merasa mules. Ibu merasa
cemas dengan keadaannya.
Riwayat Menstruasi
tahun
nyeri
3) Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan kawin syah 1 kali pada umur 28 tahun dengan suami umur
30 tahun.
minggu
imunisasi TT 1 kali
Asam folat
g) Keluhan
TM II : Belum ada
lahir
7) Riwayat Penyakit
bagian pinggang
(3) Asma/ TBC : Ibu mengatakan tidak pernah batuk yang disertai
dengan darah
kuning
(5) DM : Ibu mengatakan tidak pernah merasakan haus dan
e) Riwayat Operasi
a) Pola nutrisi
b) Pola eliminasi
c) Pola aktifitas
Sebelum dan selama hamil ibu melakukan pekerjaan rumah tangga
seperti memasak, menyapu, mencuci pakaian dan mencuci piring
sendiri.
Sebelum hamil : Ibu mengatakan ibu tidur malam kurang lebih 7-8
Selama hamil : Ibu mengatakan ibu tidur malam kurang lebih 7-8 jam
Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil tidak ada perubahan dalam
personal hygiene yaitu: Ibu mandi 2 kali sehari, keramas 3 kali dalam
1 minggu, gosok gigi 2 kali sehari, ganti pakaian 2 kali sehar dan tidak
ada keluhan.
f) Pola seksual
minggu 3 kali.
b. DATA OBYEKTIF
1) Status Generalis
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 20 x/ menit
Suhu : 36 0C
BB sebelum hamil : 47 kg
BB sekarang : 48 kg
LLA : 24 cm
1) inspeksi
Hidung : Bersih tidak ada polip, bentuk normal, tidak ada kelainan.
kelainan.
2) Palpasi
Rambut : halus dan tidak mudah rontok
Muka : tidak ada oedem
Mata : tidak ada oedem
Mulut/gigi/gusi : tidak ada bengkak
b) Leher
1. inspeksi
2. Palpasi
1) Inspeksi
Hyperpigmentasi areola
d) Ekstremitas
1) Inspeksi
Kaki : Simetris, kuku pendek, bersih tidak ada varices, tidak ada
kelainan
2)Palpasi
3) Pemeriksaan Obstetri
a) Abdomen
(1) Inspeksi
(2) Palpasi
b) Anogenital
1)Inspeksi
2)Palpasi
4) Pemeriksaan penunjang
PP test : Positif
LANGKAH II
2. Interpretasi Data
1) Data Subyektif
2) Data Obyektif
Respirasi : 20 x/ menit
Nadi : 80 x/ menit
Suhu : 36 0C
ibu
kantong kehamilan
Interpretasi Data :
Meninggal
DS : mengeluarkan flek-flek coklat dari jalan lahir,
pembalut ibu
Interpretasi data :
Abortus Imminens di sebut juga sebagai keguguran yang mengancam.
Yaitu peristiwa terjadinya pendarahan dari rahim pada usia kehamilan
sebelum 20 minggu. Pada kondisi ini, mulut rahim belum terbuka dan janin
masih berada dalam rongga rahim. (Dini kasdu, 2005)
Respirasi : 20 x/ menit
Nadi : 80 x/ menit
Suhu : 36 0C
Interpretasi data : TTV dan hasil pemeriksaan normal, keadaan umum ibu baik
dan ibu tidak ada keluhan (sarwono prawirohardjo, 2012).
Situs
Tidak Ada Data Menunjang
Intrauterine
Tidak Ada Data Menunjang
Intra Uteri
Tidak Ada Data Menunjang
Tunggal/Ganda
Tidak Ada Data Menunjang
Persentase
Tidak Ada Data Menunjang
LANGKAH III
3. Diagnosa Potensial
Data Subjektif : keluar darah dari jalan lahir yang awalnya sedikit kemudian
keluar gumpalan terus menerus
Data objektif : tampak pengeluaran darah dari vagina, adanya nyeri perut
Interpretasi data :
Abortus inspiens yaitu peristiwa pendarahan uterus pada kehamilan
sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uterus yang meningkat
tetapi hasil konsepsi masih ada dalam tubuh (Elisa dan Arrulita. F, 2017)
Pada abortus inspiens serviks terbuka karena masih ada benda didalam
rahim yang dianggap sebagai benda asing (corpus allineum) oleh karena itu,
uterus akan terus berusaha mengeluarkannya dengan menggandakan kontraksi
sehingga ibu merasakan nyeri (Feriyanto,2014)
Pada kasus abortus imminens adalah potensial terjadinya abortus
insipiens (Wiknjosastro,2005).
LANGKAH IV
4. Antisipasi
a. Preabor 5 mg 2 x 1 tablet
d. Hormon progesteron 1 cc
e. Infus RL 20 tpm
LANGKAH V
5. Perencanaan
1) Preabor 5 mg 2 x 1 tablet
4) Hormon progesteron 1 cc
5) Infus RL 20 tpm
Rasional : untuk mencegah resiko abortus inspiens
LANGKAH VI
6. Pelaksanaan
a. Pukul 09.30 WIB memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu
b. Pukul 10.05 WIB menganjurkan ibu untuk bed rest total, yaitu menganjurkan
c. Pukul 10.10 WIB menganjurkan ibu untuk tidak berhubungan seks dahulu.
d. Pukul 10.20 WIB menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi se
perti makan yang mengandung vitamin, protein dan mineral, contoh nasi, sayur,
lauk pauk, ikan, daging dan minum air putih yang banyak.
mengganti pembalut 2 kali per hari, sibin 2 kali per hari dan BAK/ BAB-nya di
f. Pukul 10.30 WIB melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian
terapi:
1) Preabor 5 mg 2 x 1 tablet
4) Hormon progesteron 1 cc
dipasang infus.
LANGKAH VII
7. Evaluasi
a. Hasil pemeriksaan sudah disampaikan dan ibu sudah paham tentang Abortus
Imminens.
b. Ibu bersedia untuk bed rest total tanpa melakukan aktivitas apapun.
e. Ibu bersedia untuk menjaga personal hygiene dan keluarga keluarga bersedia
1) Preabor 5 mg 2 x 1 tablet
4) Hormon progesteron 1 cc