Dokumen
Versi
KESEHATAN DAERAH OPERASIONAL Tanggal
PANDEGLANG PENGAMBILAN SAMPEL DARAH Halaman
2. Tanggung jawab
Panduan mutu ini berada dibawah tanggung jawab Manajer Mutu
3. Rujukan
3.1. Pedoman Praktek Laboratorium yang Benar (Good Laboratory Practice), Departemen
Kesehatan RI, Dirjen Pelayanan Medik, Direktorat Laboratorium Kesehatan, 2004
3.2. Penuntun Laboratorium Sederhana untuk Puskesmas,
3.3. Ganda Soebrata.
5. Pengertian-pengertian
Tourniquet : alat pembendung darah sehingga pembuluh darah lebih Nampak.
Hemolisis : darah merah menjadi pecah/lisis
Tabung Vakum : yaitu tabung yang berisi udara hampa, yang bertujuan untuk menyedot
darah
Blood lanset : alat untuk menusuk jari sekali pakai
6. Dokumen
a. Formulir permintaan pemeriksaan/informed consend
b. Register Laboratorium
7. Prosedur
a. Darah Kapiler
Darah diambil pada lokasi jari tengan atau jari manis untuk pasien dewasa, pasien
bayi diambil pada bagian tumit.
Sebelum dilaukan pengambilan harus dilakukan desinfeksi dengan alcohol 70%.
Melakukan penusukan menggunakan dispoble lancet/soft click
Tetesan darah pertama harus dibuang dengan menggunakan tissue dikarenakan
darah masih bercampur dengan alcohol. Tetesan darah selanjutnya baru digunakan
untk pemeriksaan.
b. Darah Vena
Darah vena digunakan untuk pemeriksaan pemeriksaan yang memerlukan volume
darah banyak misalnya darah lengkap dan kimia darah
Volume darah yang diambil sebanyak minimal 2 cc atau disesuaikan dengan
kebutuhan pemeriksaan.
Ikat tangan pasien menggunakan tourniquet dengan tujuan agar vena lebih nampak
terlihat dan agar posisi vena tidak lari/bergeser saat penusukan sehingga
memudahkan untuk pengambilan darah
Cari dan pilih posisi vena cubiti atau basilica yang nampak terlihat, jika tidak tampak
terlihat gunakan indera peraba dengan menggunakan tejunjuk atau jari tengan
tangan kiri.
Melakukan desinfeksi dengan alcohol 70% biarkan kering dengan tujuan untuk
menghindari terjadinya infeksi.
Melakukan penusukan darah dengan menggunakan spuit 3 cc atau 5 cc dengan sisi
miring jarum menghadap keatas dan posisi sudut jarum 25o
Bila pengambilan darah berhasil buka tourniquet ambil darah sesuai volume yang
diperlukan.
Bila tidak berhasil beri penjelasan dan bila bersedia dilakukan pengambilan ulang
8. Instruksi Kerja
a. Instruksi kerja pengambilan darah vena
b. Instruksi kerja pengambilan darah kapilet
9. Pengesahan
Edisi No. 1
Tanggal berlaku 1 3 Maret 2017
No & Tanggal Revisi -
Dokumen yang digantikan -
Lokasi Seksi Kimia Klinik
Penyusun Manajer Mutu
Tanda tangan
Tanggal :
Disahkan oleh Penanggung jawab Laboratorium
Tanda tangan
Tanggal :
INSTRUKSI KERJA NO. DOK IK-VENA-001
NO. REVISI
PENGAMBILAN TANGGAL 01-12-2003
DARAH VENA HALAMAN 1
I. PELAKSANA
Staf Sampling
II. PRINSIP
Melakukan pengambilan darah vena dengan volume tertentu menggunakan alat
suntik
III. METODE
V. REAGEN
VI. ALAT :
- Alat suntik
- Kapas alcohol 70%
- Tabung reaksi
- Tabung EDTA
- Tourniquet
- Plester
VIII. HASIL
Didapatkan volume darah sesuai dengan sesuai kebutuhan pemeriksaan.
X. CATATAN :
- Mengenakan ikat pembendung terlalu lama atau terlalu kencang akan menyebabkan
darah lebih kental.
- Pencampuran darah dengan antikoagulan tidak sempurna sehingga menyebabkan
terjadinya bekauan darah.
- Menghisap darah terlalu cepat akan menyebabkan gelembung udara pada darah.
I. PELAKSANA
Petugas Sampling
II. PRINSIP
Darah yang keluar pada luka tusuk digunakan untuk pemeriksaan tertentu yang
memerlukan sampel darah terbatas/sedikit
III. METODE
Tidak ada
V. REAGEN
VI. ALAT
- Blood lancet
- Kapas alcohol 70%
- Tissue
X. CATATAN
- Tetesan darah pertama tidak boleh dipergunakan untuk pemeriksaan, karena masih
tercampur dengan alcohol.
- Tusukan yang kurang dalam menyebabkan darah keluar sedikit sehingga harus
diperas.
- Kulit yang ditusuk masih basah oleh alcohol, darah akan mengalami pengenceran
dengan alcohol dan darah akan melebar diatas kulit sehingga sukar diisap.