PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB II
LANDASAN TEORI
Skinpuncture adalah tusukan kulit yang campuran darah berasal dari anteriol, venula
dan kapiler dan yang mengandung cairan interstitial dan ekstraselular. Pengambilan darah
kapiler atau dikenal dengan istilah skinpuncture yang berarti proses pengambilan sampel
darah dengan tusukan kulit. Tempat yang digunakan untuk pengambilan darah kapiler adalah :
Praktikum ini dilaksanakan pada hari minggu tanggal 4 Juni 2017 pada pukul
08.00 WITA sampai dengan selesai diLaboratorium Klinik Terpadu DIV Analis
Kesehatan .
1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah
a. Lanset steril
b. Kaca objek
c. Pen
d. Pulpen dan buku catatan
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
a. Alcohol 70%
b. Kapas kering
c. Kapas alcohol
d. Sarung tangan
e. Label
C. Prosedur Kerja
1. Pra Analitik
a. Persiapan pasien :
- Mengidentifikasi pasien dengan benar
- Memastikan pasien merasa nyama sebelum pengambilan darah
- Memperkenalkan diri dan menjelaskan apa yang harus dilakukan
- Menanyakan pasien bila dia takut atau menayakan adakah pengalaman
bermasalah pada flebotomi sebelumnya
- Memberikan keberanian pada pasienuntuk bertanya dan beri tau bila pasien
ada permasalahan tidak nyaman selama proses pengambilan darah
b. Persiapan sampel : Darah Kapiler
c. Prinsip : Melakukan penusukkan pada bagian ujung jari tangan , jari
kaki dan tumit kaki secara aseptis untuk mendapatkan sempel
darah kapiler.
2. Analitik
3. Pasca analitik
Bila berhasil maka akan diperoleh darah yang dibutuhkan dan bilah tidak maka
dapat dilakukan pengambilan ulang ditangan sebelahnya.
D. Hasil Pengamatan
Adapun hasil yang diperoleh dari praktikum pengambilan darah kapiler ini dapat
dilihat pada gambar dibawa ini :
Bila berhasil maka akan diperoleh darah yang dibutuhkan dan bilah tidak maka
dapat dilakukan pengambilan ulang dilengan sebelahnya.
BAB IV
PEMBAHASAN
Praktikum ini berjudul tentang Pengambilan sampel darah kapiler dimana tujuan dari
praktikum ini adalah Untuk mengetahui teknik atau cara pengambilan darah kapiler pada
tumit kaki dengan baik dan benar sesuai dengan prosedurnya. Prinsipnya adalah melakukan
penusukkan pada bagian ujung jari tangan , jari kaki dan tumit kaki secara aseptis untuk
mendapatkan sempel darah kapiler. Menurut pendapat dari Gandasoebrata (2004)
Skinpuncture adalah tusukan kulit yang campuran darah berasal dari anteriol, venula dan
kapiler dan yang mengandung cairan interstitial dan ekstraselular
Perangkat fingerstick digunakan untuk menusuk kulit pada ujung jari yang bertujuan
mendapatkan spesimen darah dalam jumlah yang sedikit, kurang dari 0,5ml. Darah yang
didapat biasanya digunakan untuk pengujian glukosa darah,hemoglobin,kadar hematokrit dan
komponen darah lainnya. Instrument ini dilengkapi dengan lancet kecil bermata pisau atau
jarum. Beberapa perangkat fingerstick dirancang untuk disposable atau sekali pakai, namun
kini ada beberapa yang merancang fingerstick dapat dipakai ulang atau lebih dari sekali.
Lokasi pengambilan darah kapiler pada orang dewasa dan anak-anak pakailah ujung
jari (distal phalax) atau daun telinga untuk mengambil darah kapiler dan bayi diambil di tumit
(heelstick) pada 1/3 bagian tepi telapak kaki atau ibu jari kaki. Tempat yang dipilih tidak
boleh yang memperlihatkan gangguan peredaran darah seperti cyanosis atau pucat. Kriteria
umum pemilihan lokasi skin puncture yaitu hangat, berwarna merah jambu dan bebas dari
guratan luka, memar, atau ruam kulit.
Oleh karena itu hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pegambilan darah
kapiler adalah komplikasi pada tusukan fingerstick biasanya lebih menimbulkan rasa nyeri
daripada venipuncture. Hal ini disebabkan karena lokasi penusukan dekat tulang dan banyak
terdapat serabut saraf. Komplikasi juga dapat dikarenakan adanya alergi terhadap alkohol
70%.
Untuk menghindari terjadinya komplikasi dapat dilakukan dengan cara melakukan
penusukan pada lokasi yang tidak dekat dengan tulang dan memiki daging yang tebal.
Sedangkan untuk menghindari terjadinya alergi pastikan menanyakan terlebih dahulu kepada
pasien apakah alergi terhadap alkohol, apabila pasien memiliki alergi terhadap alkohol 70%
maka dapat diganti dengan menggunakan povidine iodine. Lokasi yang tidak boleh diambil
darah adalah Pengambilan darah kapiler tidak boleh dilakukan pada Daerah bekas luka,
oedema , Keradangan , Dermatitis , dan Cyanosis atau pucat.
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum pengambilan darah pasien adalah
mempersiapakan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses pengambilan darah pasien
seperti Spoit 1 cc ,alcohol 70% , sarung tangan , tabung, tourniquet, kapas kering , kapas
alcohol 70% , pulpen dan buku, rak tabung , serta label. Langkah kedua yaitu identifikasi
persiapan pasien seperti menanyakan formulir permintaan dokter, nama pasien ,tanggal
lahir,alamat untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan pengisian formulir pasien.
Langkah ketiga adalah memastikan lokasi pengambilan darah , langkah keempat
membersihkan tangan dan memakai sarung tangan , langkah kelima adalah memijat mijat
daerah yang akan ditusuk memasang tourniquet pada lengan bagian atas pasien (dalam
keadaan sedikit longgar) disinfeksi daerah tusukan dengan menggunakan kapas alcohol
70% , penggunaan kapas alcohol ini bertujuan untuk mensterilkan daerah tusukan agar resiko
infeksi bisa diatasi dan biarkan selama 30 detik sampai mongering disamping itu tourniquet
dikencangkan,
Langkah keenam adalah pengambilan darah dimana pasien diminta untuk membentuk
kepalan tangan agar vena terlihat lebih jelas dan arahkan jarum menyentuh vena dengan
membuat sudut 30 derajat dan masukan jarum kedalam vena dan tarik jarum perlahan lahan
hingga darah yang dibutuhkan lalu tekan pada daerah tersebut dengan menggunakan kapas
kering dan tekan daerah tusukan selama + 3 menit agar tidak terjadi
hematoma(pembengkakan) pada tangan akibab penyembatan pembuluh darah.
Langkah ketujuh adalah pengisian tabung sampel , langkah kedelapan adalah
membersikan permukaan yang terkontaminasi seperti membuang jarum dan peralatan lainnya
yang telah digunakan dan prosedur pasien lengkap seperti memberikan label pada tabung
reaksi , langkah kesembilan adalah menyiapkan sampel untuk pengiriman pemeriksaan dan
langkah yang terakhir adalah membersihkan tumpahan darah seperti bila terjadi tumpahan
darah misalnya tumpahan terjadi karena pecah didaerah kegiatan flebotomi atau sewaktu
pengiriman darah berlebihan serta mungkin adanya percikan darah di tempat kegiatan
flebotomi maka harus dibersihkan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Hasil yang diperoleh dari pengambilan darah vena ini berhasil karena saya
mendapatkan darah yang dibutuhkan sesuai dengan prosedur yang telah saya terangkan
sebelumnya , namun ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam proses pengambilan
darah vena yaitu spoit diusahakan tidak goyang dan torak spoit harus didari secara berlahan
lahan dan sangat hati-hati. Menurut pendapat dari Ratnaningsih (2009) Pengambilan darah
vena di punggung tangan harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan menggunakan jarum
yang ukurannya lebih kecil .
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah saya dapat melakukan pengambilan
darah kapiler pada tumit kaki dengan prosedur yang baik dan benar dengan sangat hati-
hati dan teliti.
B. Saran
Saran saya dalam praktikum ini adalah agar melakukan prosedur pengambilan
darah sesuai denga prosedur yang telah ditentukan .
DAFTAR PUSTAKA
Kuswindratie, Nunuk. 2005 . Pengambialn Darah dan Spesimen Lain. Pendidikan Dasar
Analis . Jakarta