Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

Konsep Dasar PSMBA (Perdarahan Saluran Makan Bagian Atas)

A. Pengertian

Pendarahan saluran makanan bagian atas (PSMBA) merupakan pendarahan

yang diakibatkan oleh luka gaster, gastritis, dan varises esophagus.Pendarahan

pada saluran makanan bagian atas dapat menyebabkan hematemesis (muntah

darah) yang apabila sumber perdarahan berasal dari jejunum bagian proksimal,

dan melena (feses hitam) biasanya terjadi saat kehilangan darah pada daerah

proksimal dari sekum (Gastroenterologi dan Hepatologi, 2014).

Perdarahan saluran makanan bagian atas (PSMBA) adalah perdarahan yang

berasal dari daerah ligamentum Treitz ke atas (dari proksimal yeyenum sampai

esophagus).

B. Etiologi

Penyebab umum perdarahan saluran makanan bagian atas adalah:

1. Esofageal

a. Varises

b. Inflamasi

c. Ulkus

2. Gaster

a. Ulkus

b. Gastritis

3. Usus halus : ulkus peptikum


C. Manifestasi Klinis

Tada dan gejala dari perdarahan saluran makan bagian atas adalah :

1) Gejala-gejala intestinal yang tidak khas seperti anoreksia, mual, muntah

dan diare. Demam, berat badan turun, lekas lelah, Ascites, hidratonaks dan

edemo.

2) Ikterus, kadangkadang urin menjadi lebih tua warnanya atau Kecoklatan

3) Hematomegali, bila telah lanjut hati dapat mengecil karena fibrosis. Hati-

hati akan kemungkinan timbulnya prekoma dan koma hepatikum

4) Kelainan pembuluh darah seperti kolateralkolateral di dinding, koput

medusa, wasir dan varises esofagus

5) Kelainan endokrin yang merupakan tanda dari hiperestrogenisme yaitu:

Impotensiginekomastia, hilangnya rambut axila dan pubis.

D. Patofisiologi

Peningkatan tekanan vena porta dapat mengakibatkan terbentuknya saluran

kolateral dalam submukosa esophagus dan rektum serta pada dinding abdomen

anterior. Peningkatan tekanan darah vena dapat mengakibatkan dilatasi pada vena

(varises). Varises dapat pecah, mengakibatkan perdarahan gastrointestinal masif.

Selanjutnya dapat mengakibatkan kehilangan darah tiba-tiba, penurunan arus balik

vena ke jantung, dan penurunan curah jantung.

E. Pemeriksaan Diagnostik

1) Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan darah sederhana dapat memperkirakan seberapa banyak paien

kehilangan darah.
2) Inspeksi dengan Nasogastrik Tube (NGT)

Pemasangan NGT dan inspeksi aspirat dapat digunakan pada penilaian

awal.

3) Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan kadar Hb dan hematokrit dilakukan sebagai penunjang awal

untuk mengetahui status heamodinamik.

4) Endoskopi diagnostik

5) Radionuclide scanning

Lebeling sel darah merah pasien dengan menggunakan zat radioaktif yang

kemudian dimasukkan lagi dalam sistem sirkulasi pasien dapat

menentukan lokasi sumber perdarahan walaupun laju perdarahan relatif

sedikit.

6) Arteriografi selektif

7) Radiografi barium kontras

Tektik pemeriksaan ini kurang direkomendasikan. Selain sulit menentukan

sumber perdarahan, juga adanyan zat kontras akan mempersulit

pemeriksaan endoskopi maupun arteriografi.

F. Penatalaksanaan Medik

1) Penatalaksanaan kolaboratif

2) Resusitasi cairan dan produk darah

3) Mendiagnosa penyebab perdarahan

4) Perawatan definitif
G. Komplikasi

PSMBA dapat menyebabkan sejumlah komplikasi serius bila tidak segara

ditangani, antara lain:

1) Anemia, yang sering terjadi pada perdarahan saluran pencernaan kronis

2) Syok, terutama pada perdarahan saluran pencernaan akut

3) kematian

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

Pengkajian meliputi 2 jenis yaitu pengkajian skrining dan pengkajian

mendalam. Pengkajian skrining adalah langkah awal pengumpulan data ketika

menentukan apakah keadaan tersebut normal atau abnormal, dan mungkin yang

paling mudah untuk diselesaikan. Jika beberapa data didapatkan hasil abnormal

maka akan dilakukan pengkajian mendalam (NANDA, 2018).

Pengkajian :

1) Identitas: umur untuk menentukan jumlah cairan yang diperlukan

2) Riwayat kesehatan

3) Keluhan utama (keluhan yang dirasakan pasien saat pengkajian)

4) Riwayat kesehatan sekarang (riwayat penyakit yang diderita pasien saat

masuk rumah sakit)

5) Riwayat kesehatan yang lalu (riwayat penyakit yang sama atau penyakit

lain yang pernah diderita oleh pasien).

6) Riwayat kesehatan keluarga (riwayat penyakit yang sama atau penyakit

lain yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang lain baik bersifat

genetik atau tidak)


Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum: kesadaran, vital sign, status nutrisi

Pemeriksaan Persistem

Sistem persepsi sensori

1) Sistem persyarafan: kesadaran

2) Sistem pernafasan

3) Sistem kardiovaskuler

4) Sistem gastrointestinal

5) Sistem integument

6) Sistem perkemihan

Pada fungsi kesehatan

1) Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

2) Pola nutrisi dan metabolism

3) Pola eliminasi

4) Pola aktivitas dan latihan

5) Pola tidur dan istirahat

6) Pola kognitif dan perseptual

7) Pola toleransi dan koping stress

8) Pola nilai dan keyakinan

9) Pola hubungan dan peran

Pemeriksaan Penunjang

1) Laboratorium

2) Foto rontgent

3) USG, endoskopi atau scanning


B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa yang sering muncul pada PSMBA (Perdarahan Saluran Makan

Bagian Atas) adalah :

1) Nyeri akut

2) Kekurangan volume cairan

3) Resiko tinggi kerusakan perfusi jaringan

4) Ansietas

C. Intervensi Keperawatan

1) Nyeri akut

a. Kaji skala nyeri

b. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, durasi,

frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi.

c. Ajarkan teknik nonfarmakologi

d. Kolaborasi dengan tim medis

2) Kekurangan volume cairan

a. Catat karakteristik muntah atau drainase (membantu dalam

membedakan penyebab distress gaster)

b. Pantau TTV, bandingkan dengan hasil normal sebelumnya

c. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian cairan / transfusi

3) Resiko tinggi kerusakan perfusi jaringan

a. Kaji perubahan tingkat kesadaran, keluhan pusing / sakit kepala

b. Kaji kulit terhadap dingin, pucat, keringat, pengisian kapiler lambat dan

nadi perifer lemah

c. Catat haluaran urine dan berat jenis


4) Ansietas

a. Pantau repon fisiologis

b. Catat petunjuk perilaku, seperti gelisah

c. Ajarkan teknik relaksasi, contoh visualisasi, latihan nafas

d. Edukasi pasien tentang penyakitnya

D. Implementasi

Implementasi merupakan katagori dari perilaku keperawatan dimana

tindakan yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan dan hasil yang dipekirakan

dari asuhan keperawatan dilakukan dan diselesaikan. Dalam teori, implementasi

dari rencana asuhan keperawatan mengikuti komponen perencanaan dari proses

keperawatan (Potter and Perry, 2011).

E. Evaluasi

Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari proses keperawatan,

tahap penilaian atau perbandingan yang sistematis, dan terencana tentang

kesehatan pasien, dengan tujuan yang telah ditetapkan yang dilakukan secara

berkesinambungan (Debora, 2013). Pada tahap evaluasi perawat membandingkan

status kesehatan pasien dengan tujuan atau kriteria hasil yang telah ditetapkan.

Menurut (Alimul and Hidayat, 2012).

Anda mungkin juga menyukai