W DENGAN DIAGNOSA
MEDIS BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA (BPH) DIRUANGAN ANGGREK
RSUD SAWERIGADING PALOPO
DISUSUN OLEH:
NIM : 032022015
(...........................) (.............................)
TINJAUAN TEORI
Umur :
ANALISA DATA
N Masalah
Data Etiologi
O Keperawatan
1 DS: Benign Prostat Hyperplasia (BPH) Retensi Urin
- Pasien mengatakan ↓
mengeluh nyeri Penyempitan lumen uretra pars
saat berkemih prostatika
DO: ↓
- Pasien tampak Menghambat aliran urine
meringis Bendungan vesika urinaria
- Tampak terpasang Peningkatan tekanan intra vesikal
infus RL di tangan ↓
sebelah kiri Hiperiritable pada blader
- Nyeri tekan saat ↓
palpasi vesika Peningkatan kontraksi otot detrusor
urinaria ↓
Kontraksi tidak adekuat
↓
Retensi Urine
2 Ds : Hipertermia
- Pasien mengeluh
badan terasa
meriang
DO :
- Suhu : 37,8 oC
- Akral dingin
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Hari Pertama :
Hari/
N
Tangg Jam Implementasi Evaluasi
o
al
1 1. Mengidentifikasi penyebab S :
retensi urine (mis. Peningkatan - Pasien mengatakan
tekanan uretra, kerusakan arkus nyeri saat berkemih
reflek, disfungsi neorologis, efek O :
agen nonfarmakologis - Pasien tampak
2. Memonitor intake dan output meringis
cairan - Tmpak terpasang
3. Memonitor distensi kandung infus RL di tangan
kemih dengan palpasi/perkusi sebelah kiri
4. Memasang kateter urin jika - Nyeri tekan saat
perlu palpasi vesika
5. Menjelaskan penyebab retensi urinaria
urine A : Masalah belum teratasi
6. Mendemostrasikan dan latih P : Lanjutkan Intervensi
teknik relaksasi (Mis. Nafas Monitor intake dan
dalam, peregangan, atau output cairan
imajinasi terbimbing) Memonitor distensi
7. Berkolaborasi pemberian obat kandung kemih dengan
supsutoria uretra, jika perlu. cara palpasi
demostrasikan dan latih
teknik relaksasi
Jelaskan penyebab retensi
urine
2 1. Mengidentifikasi penyebab S:
hipertermia - Pasien mengeluh
2. Memonitor suhu tubuh badan terasa meriang
3. Memberikan cairan oral O:
4. Melakukan pendinginan - Suhu :37,8 oC
eksternal - Akral dingin
5. Menganjurkan tirah baring A : Masalah belum teratasi
6. Berkolaborasi pemberian cairan P : Lanjutkan intervensi
dan elektrolit intravena, jika - Memonitor suhu
perlu tubuh
- Menganjurkan tirah
baring
- Berikan cairan oral
- Kolaborasi pemberia
cairan elektrolit
intravena
Hari Kedua :
Hari/
N
Tangg Jam Implementasi Evaluasi
o
al
1 8. Mengidentifikasi penyebab S :
retensi urine (mis. Peningkatan - Pasien mengatakan
tekanan uretra, kerusakan arkus nyeri bagian perut
reflek, disfungsi neorologis, efek bawah sedikit
agen nonfarmakologis berkurang setelah
9. Memonitor intake dan output dipasang kateter
cairan O:
10. Memonitor distensi kandung - Tampak alat bantu
kemih dengan palpasi/perkusi kateter terpasang
11. Memasang kateter urin jika - Tampak terpasang
perlu infus RL di tangan
12. Menjelaskan penyebab retensi kiri
urine A : Masalah belum teratasi
13. Mendemostrasikan dan latih P : Pertahankan Intervensi
teknik relaksasi (Mis. Nafas Monitor intake dan
dalam, peregangan, atau output cairan
imajinasi terbimbing) Memonitor distensi
14. Berkolaborasi pemberian obat kandung kemih dengan
supsutoria uretra, jika perlu. cara palpasi
demostrasikan dan latih
teknik relaksasi (Mis.
Nafas dalam, peregangan,
dan imajinasi terbimbing)
2 7. Mengidentifikasi penyebab S:
hipertermia O:
8. Memonitor suhu tubuh - Pasien tampak tenang
9. Memberikan cairan oral - Suuhu tubuh 36,5oC
10. Melakukan pendinginan - Tidak ada tampak
eksternal kemerahan pada kulit
11. Menganjurkan tirah baring - Akral hangat
12. Berkolaborasi pemberian cairan A : Masalah teratasi
dan elektrolit intravena, jika P : Intervensi dihentikan
perlu
Hari Ketiga :
Hari/
N
Tangg Jam Implementasi Evaluasi
o
al
1 15. Mengidentifikasi penyebab S :
retensi urine (mis. Peningkatan - Pasien mengatakan
tekanan uretra, kerusakan arkus rencana operasi
reflek, disfungsi neorologis, efek O :
agen nonfarmakologis - Tidak ada tanda-
16. Memonitor intake dan output tanda infeksi kateter
cairan A : Masalah belum teratasi
17. Memonitor distensi kandung P : Lanjutkan intervensi
kemih dengan palpasi/perkusi monitor intake dan output
18. Memasang kateter urin jika cairan monitor distensi
perlu kandung kamih
19. Menjelaskan penyebab retensi
urine
20. Mendemostrasikan dan latih
teknik relaksasi (Mis. Nafas
dalam, peregangan, atau
imajinasi terbimbing)
21. Berkolaborasi pemberian obat
supsutoria uretra, jika perlu.
DAFTAR PUSTAKA
Asuhan Keperawatan pada Pasien Pre Operasi dengan Benign Prostat Hyperplasia
https://repository.poltekkes-kaltim.ac.id
RESUME KEPERAWATAN
NPM : 032022015
IDENTITAS KLIEN
Umur :
Tanggal Pengkajian :
DATA OBJEKTIF :
ANALISA DATA
N Masalah
Data Etiologi
O Keperawatan
1 DS: Retensi Urin
- Pasien mengatakan
mengeluh nyeri
saat berkemih
DO:
- Pasien tampak
meringis
- Tampak terpasang
infus RL di tangan
sebelah kiri
- Nyeri tekan saat
palpasi vesika
urinaria
2 Ds : Hipertermia
- Pasien mengeluh
badan terasa
meriang
DO :
- Suhu : 37,8 oC
- Akral dingin
Hari Pertama :
Hari/
N
Tangg Jam Implementasi Evaluasi
o
al
1 22. Mengidentifikasi penyebab S :
retensi urine (mis. Peningkatan - Pasien mengatakan
tekanan uretra, kerusakan arkus nyeri saat berkemih
reflek, disfungsi neorologis, efek O :
agen nonfarmakologis - Pasien tampak
23. Memonitor intake dan output meringis
cairan - Tmpak terpasang
24. Memonitor distensi kandung infus RL di tangan
kemih dengan palpasi/perkusi sebelah kiri
25. Memasang kateter urin jika - Nyeri tekan saat
perlu palpasi vesika
26. Menjelaskan penyebab retensi urinaria
urine A : Masalah belum teratasi
27. Mendemostrasikan dan latih P : Lanjutkan Intervensi
teknik relaksasi (Mis. Nafas Monitor intake dan
dalam, peregangan, atau output cairan
imajinasi terbimbing) Memonitor distensi
28. Berkolaborasi pemberian obat kandung kemih dengan
supsutoria uretra, jika perlu. cara palpasi
demostrasikan dan latih
teknik relaksasi
Jelaskan penyebab retensi
urine
Hari/
N
Tangg Jam Implementasi Evaluasi
o
al
1 29. Mengidentifikasi penyebab S :
retensi urine (mis. Peningkatan - Pasien mengatakan
tekanan uretra, kerusakan arkus nyeri bagian perut
reflek, disfungsi neorologis, efek bawah sedikit
agen nonfarmakologis berkurang setelah
30. Memonitor intake dan output dipasang kateter
cairan O:
31. Memonitor distensi kandung - Tampak alat bantu
kemih dengan palpasi/perkusi kateter terpasang
32. Memasang kateter urin jika - Tampak terpasang
perlu infus RL di tangan
33. Menjelaskan penyebab retensi kiri
urine A : Masalah belum teratasi
34. Mendemostrasikan dan latih P : Pertahankan Intervensi
teknik relaksasi (Mis. Nafas Monitor intake dan
dalam, peregangan, atau output cairan
imajinasi terbimbing) Memonitor distensi
35. Berkolaborasi pemberian obat kandung kemih dengan
supsutoria uretra, jika perlu. cara palpasi
demostrasikan dan latih
teknik relaksasi (Mis.
Nafas dalam, peregangan,
dan imajinasi terbimbing)
2 19. Mengidentifikasi penyebab S:
hipertermia O:
20. Memonitor suhu tubuh - Pasien tampak tenang
21. Memberikan cairan oral - Suuhu tubuh 36,5oC
22. Melakukan pendinginan - Tidak ada tampak
eksternal kemerahan pada kulit
23. Menganjurkan tirah baring - Akral hangat
24. Berkolaborasi pemberian cairan A : Masalah teratasi
dan elektrolit intravena, jika P : Intervensi dihentikan
perlu
Hari Ketiga :
Hari/
N
Tangg Jam Implementasi Evaluasi
o
al
1 36. Mengidentifikasi penyebab S :
retensi urine (mis. Peningkatan - Pasien mengatakan
tekanan uretra, kerusakan arkus rencana operasi
reflek, disfungsi neorologis, efek O :
agen nonfarmakologis - Tidak ada tanda-
37. Memonitor intake dan output tanda infeksi kateter
cairan A : Masalah belum teratasi
38. Memonitor distensi kandung P : Lanjutkan intervensi
kemih dengan palpasi/perkusi monitor intake dan output
39. Memasang kateter urin jika cairan monitor distensi
perlu kandung kamih
40. Menjelaskan penyebab retensi
urine
41. Mendemostrasikan dan latih
teknik relaksasi (Mis. Nafas
dalam, peregangan, atau
imajinasi terbimbing)
42. Berkolaborasi pemberian obat
supsutoria uretra, jika perlu.