Disusun Oleh :
FREDY SAPUTRO
NIM. 202104107
2022
A. PENGERTIAN BPH (BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA)
B. ETIOLOGI
1) Dihydrotestosteron
2) Pada proses penuaan pada pria terjadi peningkatan hormon estrogen dan
penurunan testosteron yang mengakibatkan hiperplasi stroma.
3) Interaksi stroma – epitel
D. PATOFISIOLOGI
E. PATHWAY
Terlampir
Analisis urin dan mikroskopik urin penting untuk melihat adanya sel
leukosit, sedimen, eritrosit, bakteri dan infeksi. Bila terdapat hematuri
harus diperhitungkan adanya etiologi lain seperti keganasan pada
saluran kemih, batu, infeksi saluran kemih, walaupun BPH sendiri
dapat menyebabkan hematuri. Elektrolit, kadar ureum dan kreatinin
darah merupakan informasi dasar dari fungsi ginjal dan status
metabolik. Pemeriksaan prostate spesific antigen (PSA) dilakukan
sebagai dasar penentuan perlunya biopsi atau sebagai deteksi dini
keganasan. Bila nilai PSA < 4 ng/ml tidak perlu biopsi. Sedangkan bila
nilai PSA 4-10 ng/ml, dihitung Prostate specific antigen density
(PSAD) yaitu PSA serum dibagi dengan volume prostat. Bila PSAD >
0,15, sebaiknya dilakukan biopsi prostat, demikian pula bila nilai PSA
> 10 ng/ml
3) Pemeriksaan radiologis
G. KOMPLIKASI
Komplikasi yang sering terjadi pada pasien BPH antara lain: sering
dengan semakin beratnya BPH, dapatterjadi obstruksi saluran kemih, karena
urin tidak mampu melewati prostat. Hal ini dapat menyebabkan
infeksisaluran kemih dan apabila tidak diobati, dapat mengakibatkan gagal
ginjal. (Corwin, 2000). Kerusakan traktus urinarius bagian atas akibat dari
obstruksi kronik mengakibatkan penderita harusmengejan pada miksi yang
menyebabkan peningkatan tekanan intraabdomen yang akan menimbulkan
herniadan hemoroid. Stasis urin dalam vesiko urinaria akan membentuk
batu endapan yang menambah keluhan iritasidan hematuria. Selain itu,
stasis urin dalam vesika urinaria menjadikan media pertumbuhan
mikroorganisme,yang dapat menyebabkan sistitis dan bila terjadi refluks
menyebabkan pyelonefritis (Sjamsuhidajat, 2005)
BPH (BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA)
H. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Prostatektomi
Adalah salah satu metode mengangkat kelenjar melalui insisi abdomen.
Yaitu suatu insisi yang dibuat kedalam kandung kemih dan kelenjar prostat
diangkat dari atas.
b. Prostatektomi Perineal.
Adalah mengangkat kelenjar melalui suatu insisi dalam perineum. Cara
ini lebih praktis dibanding cara yang lain, dan sangat berguna untuk biopsi
terbuka. Lebih jauh lagi inkontinensia, impotensi, atau cedera rectal dapat
mungkin terjadi dari cara ini. Kerugian lain adalah kemungkinan kerusakan
pada rectum dan spingter eksternal serta bidang operatif terbatas.
Adalah insisi abdomen lebih rendah mendekati kelenjar prostat, yaitu
antara arkus pubis dan kandung kemih tanpa memasuki kandung kemih.
Keuntungannya adalah periode pemulihan lebih singkat serta kerusakan
spingter kandung kemih lebih sedikit.
TURP adalah suatu operasi pengangkatan jaringan prostat lewat uretra
menggunakan resektroskop, dimana resektroskop merupakan endoskop
dengan tabung 10-3-F untuk pembedahan uretra yang dilengkapi dengan
alat pemotong dan counter yang disambungkan dengan arus listrik.
Tindakan ini memerlukan pembiusan umum maupun spinal dan merupakan
tindakan invasive yang masih dianggap aman dan tingkat morbiditas
minimal.
TURP merupakan operasi tertutup tanpa insisi serta tidak mempunyai efek
merugikan terhadap potensi kesembuhan. Operasi ini dilakukan pada prostat
yang mengalami pembesaran antara 30-60 gram, kemudian dilakukan
reseksi. Cairan irigasi digunakan secara terus-menerus dengan cairan
isotonis selama prosedur. Setelah dilakukan reseksi, penyembuhan terjadi
dengan granulasi dan reepitelisasi uretra pars prostatika (Anonim,FK
UI,2005).
Setelah dilakukan TURP, dipasang kateter Foley tiga saluran no. 24 yang
dilengkapi balon 30 ml, untuk memperlancar pembuangan gumpalan darah
dari kandung kemih. Irigasi kanding kemih yang konstan dilakukan setelah
24 jam bila tidak keluar bekuan darah lagi. Kemudian kateter dibilas tiap 4
jam sampai cairan jernih. Kateter dingkat setelah 3-5 hari setelah operasi
dan pasien harus sudah dapat berkemih dengan lancar.
TURP masih merupakan standar emas. Indikasi TURP ialah gejala-gejala
dari sedang sampai berat, volume prostat kurang dari 60 gram dan pasien
cukup sehat untuk menjalani operasi. Komplikasi TURP jangka pendek
adalah perdarahan, infeksi, hiponatremia atau retensio oleh karena bekuan
darah. Sedangkan komplikasi jangka panjang adalah striktura uretra,
ejakulasi retrograd (50-90%), impotensi (4-40%). Karena pembedahan tidak
mengobati penyebab BPH, maka biasanya penyakit ini akan timbul kembali
8-10 tahun kemudian.
I. PENGELOLAAN PASIEN
1. Pre operasi
2. Post operasi
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Sebelum Operasi
a. Data Subyektif
- Sulit kencing
- Merasa tidak puas sehabis miksi, kandung kemih tidak kosong dengan
baik
b. Data Obyektif
- Terpasang kateter
2. Sesudah Operasi
a. Data Subyektif
b. Data Obyektif
- Tampak lemah
4. Pengkajian fisik
- Sering berkemih
- Pemeriksaan radiografi
- Urinalisa
a. Pre operasi
b. Post operasi
Rencana keperawatan
Diagnosa
No Tujuan Intervensi Keperawatan
keperawatan
1 Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Manajemen Nyeri
Definisi : Sensori dan asuhan keperawatan Definisi : perubahan
pengalaman emosional selama ….x 24 jam, atau pengurangan nyeri
yang tidak klien dapat: ke tingkat kenyamanan
menyenangkan yang 1. Mengontol nyeri yang dapat diterima
timbul dari kerusakan Definisi : tindakan pasien
jaringan aktual atau seseorang untuk Intervensi:
potensial, muncul tiba- mengontrol nyeri - Kaji secara
tiba atau lambat dengan ndikator: menyeluruh tentang
intensitas ringan sampai Mengenal nyeri, meliputi: lokasi,
berat dengan akhir yang faktor-faktor karakteristik, waktu
bisa diantisipasi atau penyebab kejadian, lama,
diduga dan berlangsung Mengenal frekuensi, kualitas,
kurang dari 6 bulan. onset/waktu intensitas/beratnya
kejadian nyeri nyeri, dan faktor-
Faktor yang tindakan faktor pencetus
berhubungan : Agen pertolongan non- - Observasi isyarat-
injuri (biologi, kimia, analgetik isyarat non verbal dari
fisik, psikologis) Menggunakan ketidaknyamanan,
2. Pemberian Analgetik
Definisi : penggunaan
agen farmakologi
untuk mengurangi atau
menghilangkan nyeri
Intervensi:
- Tentukan lokasi
nyeri, karakteristik,
kualitas,dan
keparahan sebelum
pengobatan
- Berikan obat dengan
prinsip 5 benar
- Cek riwayat alergi
obat
- Libatkan klien dalam
pemilhan analgetik
yang akan digunakan
- Pilih analgetik secara
tepat /kombinasi lebih
dari satu analgetik jika
telah diresepkan
- Tentukan pilihan
analgetik (narkotik,
non narkotik, NSAID)
berdasarkan tipe dan
keparahan nyeri
- Monitor tanda-tanda
vital, sebelum dan
sesudah pemberian
analgetik
- Monitor reaksi obat
dan efeksamping obat
- Dokumentasikan
respon dari analgetik
dan efek-efek yang
tidak diinginkan
- Lakukan tindakan-
tindakan untuk
menurunkan efek
analgetik
(konstipasi/iritasi
lambung)
3. Manajemen lingkungan
: kenyamanan
Definisi : memanipulasi
lingkungan untuk
kepentingan terapeutik
Intervensi :
- Pilihlah ruangan dengan
lingkungan yang tepat
- Batasi pengunjung
- Tentukan hal-hal yang
menyebabkan
ketidaknyamanan seperti
pakaian lembab
- Sediakan tempat tidur
yang nyaman dan bersih
- Tentukan temperatur
ruangan yang paling
nyaman
- Sediakan lingkungan
yang tenang
- Perhatikan hygiene
pasien untuk menjaga
kenyamanan
- Atur posisi pasien yang
membuat nyaman.
2 Cemas Setelah dilakukan . Menurunkan cemas
Definisi : Perasaan asuhan keperawatan Definisi : meminimalkan
gelisah yang tak jelas selama......x24 jam rasa takut, cemas, merasa
dari ketidaknyamanan pasien menunjukan dalam bahaya atau
atau ketakutan yang dapat : ketidaknyamanan
disertai respon autonom 1. Mengontrol terhadap sumber yang
(sumner tidak spesifik cemas: tidak diketahui
atau tidak diketahui oleh Definisi : Tindakan Intervernsi:
individu); perasaan seseorang untuk - Tenangkan pasien
keprihatinan disebabkan mengurangi perasaan - Jelaskan seluruh
dari antisipasi terhadap tertekan/terbebani prosedurt tindakan
bahaya. Sinyal ini dan ketegangan dari kepada pasien dan
merupakan peringatan sumber yang tidak perasaan yang mungkin
adanya ancaman yang dapat diidentifikasi muncul pada saat
akan datang dan Indikator : melakukan tindakan
memungkinkan individu - Monitor intensitas - Berusaha memahami
untuk mengambil cemas keadaan pasien
langkah untuk - Meghilangkan - Berikan informasi
menyetujui terhadap penyebab cemas tentang diagnosa,
tindakan. - Menurunkan prognosis dan tindakan
stimulus lingkungan - Mendampingi pasien
Faktor yang ketika cemas untuk mengurangi
berhubungan : terpapar - Mencari kecemasan dan
racun, konflik yang informasi untuk meningkatkan
tidak disadari tentang menurunkan cemas kenyamanan
nilai-nilai utama/tujuan - Gunakan strategi - Dorong pasien untuk
hidup, berhubungan koping efektif menyampaikan tentang
dengan - Melaporkan isi perasaannya
keturunan/herediter, kepada perawat - Kaji tingkat kecemasan
kebutuhan tidak penurunan lama - Dengarkan dengan
terpenuhi, transmisi cemas penuh perhatian
iterpersonal, krisis - Menggunakan - Ciptakan hubungan
situasional/maturasional, teknik relaksasi saling percaya
ancaman kematian, untuk menurunkan - Bantu pasien
ancaman terhadap cemas menjelaskan keadaan
konsep diri, stress, - Mempertrahankan yang bisa menimbulkan
substans abuse, hubungan sosial kecemasan
perubahan dalam: status - Mempertahankan - Bantu pasien untuk
peran, status kesehatan, konsentrasi mengungkapkan hal hal
pola interaksi, fungsi - Melaporkan yang membuat cemas
peran, lingkungan, kepada perawat tidur - Ajarkan pasien teknik
status ekonomi. cukup relaksasi
Batasan karaktersistik : - Melaporkan - Berikan obat obat yang
Perilaku kepada perawat mengurangi cemas
- Produktivitas bahwa cemas tidak
berkurang mempengatruhi
- Scanning dan keadaan fisik
kewaspadaan - Tidak adanya
- Kontak mata yang tingkahlaku yang
buruk menunjukan cemas
- Gelisah
- Pandangan sekilas 2. Koping yang baik
- Pergerakan yang Definisi : Tindakan
tidak berhubungan, untuk mengelola
(misal : berjalan dengan stressor yang
menyeret kaki, menggunakan
pergelangan sumber individu
tangan/lengan Indikator :
- Menunjukkan - Mengenal koping
perhatian seharusnya efektif
dalam kejadian hidup - Mengenal koping
- Insomnia tak efektif
- Resah - Memverbalkan
Affektive kemampuan kontrol
- Penyesalan - Melaporkan
- Irritable menurunnya stress
- Kesedihan yang - Memverbalkan
mendalam penerimaan terhadap
- Ketakutan situasi
- Gelisah, gugup - Mencari
- Mudah tersinggung informasi yang
- Rasa nyeri hebat berkaitan dengan
dan menetap penyakit dan
- Ketidakberdayaan pengobatannya
meningkat - Modifikasi gaya
- Membingungkan hidup sesuai
- Ketidaktentuan kebutuhan
- Peningkatan - Beradaptasi
kewaspadaan dengan perubahan
- Fokus pada diri perkembangan
- Perasaan tidak - Menggunakan
adekuat support sosial yang
- Ketakutan memungkinkan
- Distress - Mengerjakan
- Kekhawatiran, sesuatu yang
prihatin menurunkan stress
- Cemas - Mengenal strategi
Fisiologis : koping multipel
- Suara gemetar - Menggunakan
- Gemetar, tangan strategi koping
tremor efektif
- Goyah - Menghindari
- Respirasi situasi penuh stress
meningkat (simpatis) - Memverbalkan
- Keinginan kencing kebutuhan akan
(parasimpatis) bantuan
- Nadi meningkat - Mencari
(simpatis) pertolongan
- Berkeringat banyak professional yang
- Wajah tegang sesuai
- Anorexia (simpatis) - Melaporkan
- Jantung berdetak menurunnya keluhan
kuat (simpatis) fisik
- Diare - Melaporkan
(parasimpatis) menurunnya
- Keragu-raguan perasaan negatif
dalam berkemih - Melaporkan
(parasimpatis) kenyamanan
- Kelelahan psikologis yang
(Simpatis) meningkat
- Mulut kering
(simpatis)
- Kelemahan
(simpatis)
3 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan 1. Manajemen Nutrisi
nutrisi: kurang dari asuhan keperawatan Definisi : membantu
kebutuhan tubuh selama …. X 24 jam dengan atau menyediakan
Definisi : Intake nutrisi klien dapat masukan diet seimbang
tidak cukup untuk menunjukkan dari makanan dan cairan
keperluan metabolisme 1. status nutrisi yang Intervensi :
tubuh baik, - Catat jika klien
Batasan karakteristik : Definisi : Nutrisi memiliki alergi makanan
- Berat badan ³ 20 cukup untuk - Catat makanan
% di bawah ideal memenuhi kebutuhan kesukaan klien
- Dilaporkan metabolisme tubuh - Tentukan jumlah
adanya intake makanan Indikator : kalori dan tipe nutrien
yang kurang dari RDA - Masukan yang dibutuhkan
(Recomended Daily nutrisi - Dorong asupan
Allowance) - Masukan kalori sesuai tipe tubuh
- Membran makanan dan cairan dan gaya hidup
mukosa dan konjungtiva - Tingkat - Dorong asupan zat
pucat energi cukup besi
- Kelemahan otot - Berat badan - Tawarkan
yang digunakan untuk stabil makanan ringan
menelan/mengunyah - Nilai - Berikan gula
- Luka, laboratorium tambahan k/p
peradangan pada rongga - Tawarkan bumbu
mulut sebagai pengganti garam
- Mudah merasa - Berikan makanan
kenyang, sesaat setelah tinggi kalori, protein dan
mengunyah makanan minuman yang mudah
- Dilaporkan atau dikonsumsi
fakta adanya - Berikan pilihan
kekurangan makanan makanan
- Dilaporkan - Sesuaikan diet
adanya perubahan dengan gaya hidup klien
sensasi rasa - Ajarkan klien cara
- Perasaan membuat catatan
ketidakmampuan untuk makanan
mengunyah makanan - Monitor asupan
- Miskonsepsi nutrisi dan kalori
- Kehilangan BB - Timbang berat
dengan makanan cukup badan secara teratur
- Keengganan - Berikan informasi
untuk makan tentang kebutuhan nutrisi
- Kram pada dan bagaimana
abdomen memenuhinya
- Tonus otot jelek - Ajarkan teknik
- Nyeri abdominal penyiapan dan
dengan atau tanpa penyimpanan makanan
patologi - Tentukan
- Kurang berminat kemampuan klien untuk
terhadap makanan memenuhi kebutuhan
- Pembuluh darah nutrisinya
kapiler mulai rapuh
- Diare dan atau 2. Monitor nutrisi
steatorrhea Definisi : mengumpulkan
- Kehilangan dan menganalisa data dari
rambut yang cukup pasien untuk
banyak (rontok) mencegahatau
- Suara usus meminimalkan
hiperaktif malnutrisi.
- Kurangnya Intervensi :
informasi, misinformasi - BB klien dalam
interval spesifik
Faktor yang - Monitor adanya
berhubungan : penurunan BB
Ketidakmampuan - Monitor tipe dan
pemasukan atau jumlah nutrisi untuk
mencerna makanan atau aktivitas biasa
mengabsorpsi zat-zat - Monitor respon
gizi berhubungan emosi klien saat berada
dengan faktor biologis, dalam situasi yang
psikologis atau mengharuskan makan.
ekonomi. - Monitor interaksi
anak dengan orang tua
selama makan.
- Monitor
lingkungan selama
makan.
- Jadwalkan
pengobatan dan tindakan,
tidak selama jam makan.
- Monitor kulit
kering dan perubahan
pigmentasi
- Monitor turgor
kulit
- Monitor
kekeringan, rambut
kusam dan mudah patah.
- Monitor adanya
bengkak pada alat
pengunyah, peningkatan
perdarahan, dll.
- Monitor mual dan
muntah
- Monitor kadar
albumin, total protein,
Hb, kadar Ht.
- Monitor kadar
limfosit dan elektrolit.
- Monitor makanan
kesukaan.
- Monitor
pertumbuhan dan
perkembangan.
- Monitor kadar
energi, kelelahan,
kelemahan.
- Monitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan pada jaringan
konjungtiva.
- Monitor kalori dan
intake nutrisi.
- Catat adanya
edema, hiperemia,
hipertropik papila lidah
dan cavitas oral.
- Catat jika lidah
berwarna merah
keunguan.
4 Perubahan Pola Setelah dilakukan 1. Kaji haluaran urine dan
eliminasi tindakan system kateter/drainase,
keperawatan selama khususnya selama irigasi
5-7 hari pasien tidak kandung kemih
mengalami 2. Bantu pasien memilih
inkontinensia posisi normal untuk
Kriteria = berkemih (berdiri,
- pasien dapat berjalan ke kamar mandi)
buang air kecil dengan frekuensi sering
teratur setelah kateter dilepas
- bebas dari 3. Perhatikan waktu,
distensi kandung jumlah urine, ukuran
kemih aliran setelah kateter
dilepas.
4. Beri tindakan asupan
oral 2000-3000 ml/hari,
jika tidak ada
kontraindikasi
5. Beri latihan perineal
(Kegel traning) 15-20
kali/jam selam 2-3
minggu anjurkan dan
motivasi pasien untuk
melakukannya
6. Pertahankan irigasi
kandung kemih secara
kontinou sesuai indikasi
pada periode
pascaoperasi dini.
POST OPERASI
3. Manajemen lingkungan :
kenyamanan
Definisi : memanipulasi lingkungan
untuk kepentingan terapeutik
Intervensi :
- Pilihlah ruangan dengan
lingkungan yang tepat
- Batasi pengunjung
- Tentukan hal-hal yang
menyebabkan ketidaknyamanan
seperti pakaian lembab
- Sediakan tempat tidur yang
nyaman dan bersih
- Tentukan temperatur ruangan
yang paling nyaman
- Sediakan lingkungan yang tenang
- Perhatikan hygiene pasien untuk
menjaga kenyamanan
- Atur posisi pasien yang membuat
nyaman.
2 Resiko infeksi Setelah dilakukan asuhan 1. Kontrol Infeksi
Definisi : Peningkatan keperawatan selama … x Definisi : Meminimalkan
resiko masuknya 24 jam, klien mendapatkan infeksi dan trasmisi
organisme patogen menunjukan agen infeksi
1. Pengetahuan klien Itervensi :
Faktor-faktor resiko : tentang kontrol - Bersikan lingkungan secara
- Prosedur Invasif infeksi meningkat tepat setelah digunakan oleh klien
- Ketidakcukupan Definisi : Tindakan untuk - Ganti peralatan klien setiap
pengetahuan untuk mengurangi ancaman selesai tindakan
menghindari paparan kesehatan secara aktual - Batasi jumlah pengunjung
patogen dan potensial - Ajarkan cuci tangan untuk
- Trauma Indikator: menjaga kesehatan individu
- Kerusakan § Menerangkan cara-cara - Anjurkan klien untuk cuci
jaringan dan penyebaran tangan dengan tepat
peningkatan paparan § Menerangkan factor- - Gunakan sabun antimikrobial
lingkungan faktor yang berkontribusi untuk cuci tangan
- Ruptur membran dengan penyebaran - Anjurkan pengunjung untuk
amnion § Menjelaskan tanda- mencuci tangan sebelum dan
- Agen farmasi tanda dan gejala setelah meninggalkan ruangan klien
(imunosupresan) § Menjelaskan aktivitas - Cuci tangan sebelum dan
- Malnutrisi yang dapat meningkatkan sesudah kontak dengan klien
- Peningkatan resistensi terhadap - Lakukan universal precautions
paparan lingkungan infeksi - Gunakan sarung tangan steril
patogen - Lakukan perawatan aseptic pada
- Imonusupresi semua jalur IV
- Ketidakadekuata 2. pengetahuan tentang - Lakukan teknik perawatan luka
n imum buatan deteksi resiko meningkat yang tepat
- Tidak adekuat Definisi : Tindakan untuk - Tingkatkan asupan nutrisi
pertahanan sekunder mengidentifikasi - Anjurkan asupan cairan
(penurunan Hb, ancaman kesehatan - Anjurkan istirahat
Leukopenia, penekanan Indikator : - Berikan terapi antibiotik
respon inflamasi) - Mengenali tanda dan - Ajarkan klien dan keluarga
- Tidak adekuat gejala yang tentang tanda-tanda dan gejala dari
pertahanan tubuh mengindikasikan resiko infeksi
primer (kulit tidak utuh, - Mengidentifikasi - Ajarkan klien dan anggota
trauma jaringan, resiko kesehatan keluarga bagaimana mencegah
penurunan kerja silia, potensial infeksi
cairan tubuh statis, - Mencari pembenaran
perubahan sekresi pH, resiko yang dirasakan 2. Proteksi infeksi
perubahan peristaltik) - Memeriksakan diri Definisi : Meminimalkan
- Penyakit kronik pada interval waktu yang mendapatkan infeksi dan trasmisi
ditentukan agen infeksi
- Berpartisipasi dalam Intervensi :
screening pada interval - Bersihkan lingkungan
waktu yang ditentukan setelah dipakai pasien lain
- Mengetahui keadaan - Pertahankan teknik isolasi
kesehatan keluarga saat - Batasi pengunjung bila perlu
ini - Instruksikan pada
- Selalu mengetahui / pengunjung untuk mencuci tangan
memonitor keadaan saat berkunjung dan setelah
kesehatan keluarga berkunjung meninggalkan pasien
- Selalu mengetahui / - Gunakan sabun antimikrobia
memonitor kesehatan diri untuk cuci tangan
- Menggunakan - Cuci tangan setiap sebelum
sumber-sumber informasi dan sesudah tindakan kperawtan
untuk tetap mendapatkan - Gunakan baju, sarung
informasi tentang resiko tangan sebagai alat pelindung
potensial - Pertahankan lingkungan
- Menggunakan sarana aseptik selama pemasangan alat
pelayanan kesehatan - Ganti letak IV perifer dan
sesuai kebutuhan line central dan dressing sesuai
dengan petunjuk umum
3. Status nutrisi yang - Gunakan kateter intermiten
baik, untuk menurunkan infeksi kandung
Definisi : Nutrisi cukup kencing
untuk memenuhi - Tingktkan intake nutrisi
kebutuhan metabolisme - Berikan terapi antibiotik bila
tubuh perlu
Indikator : 3. Manajemen Nutrisi
- Masukan nutrisi Definisi : membantu dengan
- Masukan makanan memberikan diet makanan dan
dan cairan cairan yang seimbang.
- Tingkat energi cukup Tindakan :
- Berat badan stabil - Tanyakan pada klien tentang
- Nilai laboratorium alergi terhadap makanan
- Tanyakan makanan kesukaan
klien
4. Luka sembuh, dengan - Kolaborasi dengan ahli gizi
indikator: tentang jumlah kalori dan nutrisi
§ Kulit utuh yang dibutuhkan
§ Berkurangnya drainase - Anjurkan masukan kalori yang
purulen tepat yang sesuai dengan gaya
§ Drainase serousa pada hidup
luka berkurang - Anjurkan peningkatan masukan
§ Drainase sanguinis zat besi yang sesuai
pada luka berkurang - Anjurkan peningkatan masukan
§ Drainase serosa protein dan vitamin C
sangunis pada luka - Anjurkan untuk banyak makan
berkurang buah dan minum
§ Drainase sangunis pada - Pastikan diit tidak menyebabkan
drain berkurang konstipasi
§ Drainase - Berikan klien diit tinggi protein,
serosasanguinis pada tinggi kalori
drain berkurang
§ Eritema disekitar kulit
berkurang
§ Edema sekitar luka
berkurang
§ Suhu kulit tidak
meningkat
§ Luka tidak berbau
3 Kurang pengetahuan Setelah dilakukan asuhan 1. Pendidikan kesehatan: Proses
tentang : penyakit, diet, keperawatan selama 1 x penyakit
pengobatan 24 jam pengetahuan klien - Gali pengetahuan tentang
dan keluarga meningkat proses penyakit
Definisi : tidak adanya tentang: - Jelaskan patofisiologi
atau kurangnya 1. Proses penyakit penyakit
informasi kognitif Indikator: - Jelaskan tanda dan gejala
sehubungan dengan - Mengenal nama penyakit
topik spesifik penyakit - Terangkan proses penyakit
Batasan - Menjelaskan proses - Identifikasi proses
karakteristik :memverb penyakit kemungkinan penyebab
alisasikan adanya - Menjelaskan - Berikan informasi tentang
masalah, penyebab/fakor yang kondisi pasien
ketidakakuratan berkontribusi - Hindari memberi harapan
mengikuti instruksi, - Menjelaskan factor- palsu
perilaku tidak sesuai. faktor resiko - Berikan informasi kondisi
Faktor yang - Menjelaskan efek pasien pada keluarga
berhubungan : dari penyakit - Diskusikan perubahan gaya
keterbatasan kognitif, - Menjelaskan tanda- hidup untuk mencegah komplikasi
interpretasi terhadap tanda dan gejala di masa depan
informasi yang salah, - Menjelaskan tentang - Diskusikan pilihan terapi
kurangnya keinginan komplikasi dan tanda - Terangkan rasional tindakan
untuk mencari gejalanya - Terangkan komplikasi kronik
informasi, tidak - Menjelaskan tentang - Terangkan tanda dan gejala
mengetahui sumber- perawatan dirumah yang harus dilaporkan
sumber informasi. - Jelaskan cara mencegah atau
2. Diet, dengan indikator: meminimalkan efek samping
- Menggambarkan diet penyakit.
yang dianjurkan
- Menyebutkan 2. Ajarkan : Diet
keuntungan dari - Kaji pengetahuan klien tentang
mengikuti anjuran diet diet yang dianjurkan
- Menyebutkan tujuan - Tentukan sikap keluarga klien
dari diet yang yang terhadap diet
dianjurkan - Jelaskan tujuan diet
- Menyebutkan - Informasikan berapa lama diet
makanan-makanan yang harus diikuti
diperbolehkan dalam diet - Anjarkan klien tentang makanan
- Menyebutkan yang boleh dan tidak boleh
makanan-makanan yang dimakan
dilarang - Bantu klien untuk mencatat
- Memilih makanan- makanan kesukaan dalam diet yang
makanan yang dianjurkan
dianjurkan dalam diet - Observasi pilihan makanan klien
sesuai dengan diet yang dianjurkan
3. Pengobatan, dengan - Anjurkan membuat rencana
indikator: makan
- Menggambarkan - Dorong untuk mengikuti
metode pengobatan yang informasi yang diberikan oleh
tepat tenaga kesehatan lain
- Menggambarkan - Konsul ahli gizi
tindakan-tindakan dalam - Libatkan keluarga
pengobatan
- Menggambarkan efek 2. Ajarkan : pengobatan
samping dalam - Jelaskan klien utk mengenal
pengobatan karakteristik obat
- Menyebutkan - Informasikan nama generik dan
interakasi obat dengan nama dagang
agen yang lainnya - Jelaskan tujuan dan kerja obat
- Menyebutkan rute - Jelaskan dosis, rute dan durasi
pemberian obat yang obat
tepat - Evaluasi kemampuan klien
menggunakan obat
- Ajarkan klien untuk melakukan
prosedur sebelum minum obat
- Informasikan apa yang dilakukan
jika dosis obat hilang
- Informasikan akibat tidak minum
obat
- Informasikan efek samping obat
- Jelaskan tanda dan gejala over
dosis obat
- Jelaskan cara menyimpan obat
- Jelaskan interaksi obat
- Jelaskan cara mencegah atau
mengurangi efek samping obat
- Berikan informasi tertulis tentang
aksi, tujuan, efek samping obat, dll
4 Sindroma Defisit Setelah dilakukan asuhan 1.Bantu dalam perawatan diri
Perawatan Diri keperawatan selama … x (mandi, berpakaian, berhias,
(kurang perawatan diri : 24 jam, klien mampu makan, toileting)
mandi, berpakaian, melakukan perawatan Definisi : membantu pasien untuk
makan, dan toileting) diri: Activities of Daily memenuhi ADL
Living (ADL), dengan Intervensi :
Definisi : indikator: § Monitor kemempuan klien untuk
Gangguan kemampuan - makan perawatan diri yang mandiri.
untuk melakukan ADL - berpakaian § Monitor kebutuhan klien untuk
pada diri - toileting alat-alat bantu untuk kebersihan
- mandi diri, berpakaian, berhias, toileting
Batasan karakteristik : - berhias dan makan.
ketidakmampuan untuk - hygiene § Sediakan bantuan sampai klien
mandi, - oral hygiene mampu secara utuh untuk
ketidakmampuan untuk - ambulasi: berjalan melakukan self-care.
berpakaian, - ambulasi: § Dorong klien untuk melakukan
ketidakmampuan untuk wheelchair aktivitas sehari-hari yang normal
makan, - transfer sesuai kemampuan yang dimiliki.
ketidakmampuan untuk performance § Dorong untuk melakukan secara
toileting mandiri, tapi beri bantuan ketika
klien tidak mampu melakukannya.
§ Ajarkan klien/ keluarga untuk
Faktor yang mendorong kemandirian, untuk
berhubungan : memberikan bantuan hanya jika
kelemahan, kerusakan pasien tidak mampu untuk
kognitif atau melakukannya.
perceptual, kerusakan § Berikan aktivitas rutin sehari-
neuromuskular/ otot- hari sesuai kemampuan.
otot saraf. § Pertimbangkan usia klien jika
mendorong pelaksanaan aktivitas
sehari-hari.
5. Disfungsi seksual Setelah dilakukan 1. Berikan keterbukaan pada
perawaatn selama 2-3 pasien/orang terdekat untuk
hari pasien mampu membicarakan tentang masalah
mempertahankan fungsi inkontinensia dan fungsi seksual
seksualnya 2. Berikan informasi akurat ttg
Kriteria = harapan kembalinya fungsi seksual
- pasien menyadari 3. Diskusikan dasar anatomi, jujur
keadaaannya dan akan dalam menjawab pertanyaan pasien
memulai lagi interaksi 4. Diskusikan ejakulasi retrograd
seksual dan aktivitas bila pendekatan
secara optimal transuretral/suprapubik digunakan
- pasien memahami 5. Rujuk ke penasehat seksual
situasi individual sesuai indikasi
- menunjukan
ketrampilan pemecahan
masalah
6. P K : Perdarahan Setelah dilakukan 1. Pantau tanda dan gejala
tindakan keperawatan hemoragi
selama 4-5 hari perawat 2. Pantau balutan, kateter, drain
menagtasi dan yang bervariasi tergantung jenis
meminimalkan pembedahan yg dilakuakan (TUR,
komplikasi vaskulair suprpubik, retropubik, perineal)
Kriteria = 3. Instruksikan klien menghindari
- tidak terjadi ngejan, tidak duduk di kursi tegak
perdarahan lurus
- tidak pasien syok 4. Lakukan irigasi kandung kemih
hemoragik 5. Pastikan asupan cairan yang
adekuat
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2010. http://asuhankeperawatans.blogspot.com/2010/10/asuhan-
keperawatan-benigna-prostat.html