RESUME MATERI
DISUSUN OLEH :
NIM : PO71200180002
5. Validitas-Reliabilitas
Dalam sebuah penelitian, alat pengumpul data atau instrument penelitian sebaiknya
memenuhi beberapa hal, diantaranya memenuhi aspek validitas dan reliabilitas.
1. Validitas
Alat ukur penelitian yang baik adalah alat ukur yang mampu memenuhi aspek
validitas. Validitas adalah kemampuan sebuah tes untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Misalnya kita mau mengukur BB, maka memakai alat ukur
yang sesuai pula seperti timbangan BB. Ada beberapa jenis validitas, yaitu :
a. Validitas isi
Validitas isi adalah uji validitas yang mengutamakan isi, dimana
beberapa ahli akan menilai apakah pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner
tersebut telah atau belum dapat merpresentasikan semua komponen-komponen
variable penelitian.
b. Validitas konsep
Merupakan uji validitas yang menilai kuesioner berdasarkan konsep
atau teori variable yang diteliti. Gilbert (2006) menyatakan validitas konsep
adalah validitas yang mengukur seberapa baik instrument pengukuran
merefleksikan konsep atau karakter yang semestinya diukur. Dengan demikian
maka pada uji validitas ini peneliti menilai dan membandingkan kuesioner
dengan konsep atau teori dari variable yang akan diteliti.
c. Validitas standar terkait/validitas kriteria
Validitas ini terdiri dari concurrent validity dan predictive validity.
Concurrent validity merupakan uji validitas yang mengkorelasikan skala
dengan skala yang lain yang mengukur hal yang kira-kira sama dengan yang
biasa dilakukan atau diukur. Brink (2006) menyebutkan bahwa predictive
validity adalah uji validitas instrument yang mengkorelasikan kuesioner
dengan perilaku yang diprediksi dapat terjadi di waktu yang akan dating.
d. Validitas muka
Validitas ini dilakukan atas dasar kajian secara subyektif. Apabila
pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dianggap relevan, masuk akal dan
beralasan dan jelas maka kuesioner ini dikatakan telah valid. Menurut Brink
(2006), validitas muka ini dianggap paling jelas dan paling lemah.
2. Releabilitas
Reliabilitas berarti sejauh mana alat ukur mampu menghasilkan nilai yang
sama atau konsisten walaupun dilakukan pengukurang berulang atau beberapa kali
pengukuran pada subyek dan aspek yang sama, selama aspek dalam subyek
tersebut memang belum berubah. Sementara itu (Shi,2008) menyatakan bahwa
terdapat beberapa metode untuk menguji reliabilitas instrument atau kuesioner
diantaranya melalui :
a. Test retest reliability
Pada metode ini, pengukuran menggunakan instrument yang sama
dilakukan 2 kali pada orang yang sama namun pada waktu yng berbeda. Jarak
anatara pengukuran yang pertama dan kedua sekitar 2 minggu.
b. Parallel forms reliability
Pada metode ini, pengukuran instrument menggunakan 2 instrumen
yang sebetulnya sama namun kalimat atau pertanyaan yang digunakan pada 2
instrumen tersebut berbeda atau hampir mirip tetapi memiliki maksud yang
sama.
c. Internal consistency reliability
Hala ini dilakukan dengan membagi semua items pertanyaan menjadi 2
bagian, salah satu pembagiannya dapat menggunakan system random.
d. Interrater reliability
Pada hal ini, orang-orang berbeda melakukan prosedur yang sama. Hal
yang dilaksanakannya seperti observasi, interview dan yang lainnya, kemudian
hasil kerja mereka dibandingkan.
4. Pengolahan Data
Untuk dapat menganalisi data, diperlukan pengolahan data secara cermat melalui
beberapa tahapan. Proses pengolahan data dapat dibagi menjadi, proses editing, coding
dan tabulating.
A. Melakukan editing
Tahap editing adalah tahap pertama dalam pengolahan data atau data statistic. Editing
merupakan proses memeriksa data yang dikumpulkan melalui alat pengumpulan data.
Pada proses ini, umumnya peneliti melakukan pemeriksaan terhadap data yang
terkumpul. Pemeriksaan tersebut mencakup memeriksa atau menjumlahkan
banyaknya lembar pertanyaan, banyaknya pertanyaan yang lengkap jawabannya, atau
mungkin ada yang belum lengkap jawabannya.
B. Pemberian kode (Coding)
Pemberian kode ini menjadi penting untuk mempengaruhi tahap-tahap berikutnya
terutama pada tabulasi data.
Contoh variable jenis kelamin :
Laki-laki, kodenya (1)
Perempuan, kodenya (2)
C. Melakukan tabulasi (tabulating)
Tabulasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
1. Tabulasi data secara manual
Secara manual biasanya tabulasi menggunakan system tally. Pada system tally
kita cukup membuat garis pendek tengah lurus mulai dari frekuensi 1 samapai
dengan 4. Apabila masuk ke frekuensi 5 maka dibuatlah garis atau coretan
melintang pada keemapt garis tegak lurus tersebut.
2. Tabulasi data menggunakan teknologi computer
Cara ini merupakanmetode tabulasi dengan memasukkan data yang telah diberi
kode tertentu atau langsung memasukkan angka yang sudah ada, ada beberapa
cara yang dapat digunakan untuk melakukan tabulasi data yang lebih dikenal
sebagai data entry.
5. Penyajian Data
2. Tabel
Tujuan penyajian bentuk tabel adalah untuk melihat perbandingan
variabel-variabel, perkembangan variabel, disamping memperlihatkan suatu
agregat data. Data disusun dalam bentuk baris dan kolom sedemikian rupa
sehingga dapat memberikan perbandingan- perbandingan yang mudah dipahami.
Baris adalah deret dari kiri ke kanan, sedangkan kolom adalah deret dari atas ke
bawah. Data yang disajikan dapat berbentuk angka absolut, prosentase atau
keduanya.
3. Grafik / Diagram / Gambar
Penyajian bentuk grafik dimaksudkan untuk memberikan suatu kesan
penglihatan dan situasi umum mengenai bahan yang disajikan tanpa harus
mempelajari secara terperinci data yang ada. Pada grafik dapat juga dilihat
penyebaran dan kecenderungan data. Secara umum penyajian dalam bentuk
grafik memiliki alternatif fungsi dan tujuan untuk meramalkan sifat- sifat dari
agregat data atau tujuan untuk membandingkan sifat-sifat yang ada.