Anda di halaman 1dari 33

TUGAS

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

RESUME MATERI

DOSEN PENGAMPU: ARVIDA BAR, S.PD, MKM

DISUSUN OLEH :

NAMA : ANDIKA PUTRA

NIM : PO71200180002

TINGKAT/PRODI : 3A/DIII KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI

PRODI DIII JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2019/2020


RESUME MENGENAI STATISTIK KESEHATAN

1. Konsep Dasar Statistik


a. Mengapa belajar statistic ?
Penelitian dan statistic adalah hal yang tidak dapat dipisahkan satu dengan
yang lainnya. Seorang peneliti membutuhkan ilmu statistic sejak awal penyusunan
sebuah proposal penelitian. Ketika memulai membuat proposal penelitian, peneliti
mulai dengan menentukan topik dan masalah penelitian apa yang akan diteliti
Selain itu, statistic juga dipakai ketika peneliti membaca tulisan orang lain.
Apakah itu artikel penelitian atau jurnal penelitian, selalu ada data atau angka yang
tidak terlepas dari statistic. Dengan pemahaman statistic yang cukup peneliti dapat
memberikan interpretasi yang benar sesuai dengan data statistic atau hasil uji statistic
yang ada.
b. Apakah yang dimaksud dengan statistic ?
Mengingat demikian luasnya cakupan statistic, maka pada buku ini hanya dibahas
tentang statistic deskriptif dan inferensial terutama untuk bidang kesehatan termasuk
keperawatan, kebidanan, kesehatan masyarakat, serta profesi kesehatan lainnya.
Berikut adalah pengertian dari beberapa ahli tentang definisi statistic :
1. Statistic adalah sebuah istilah dari Bahasa latin yaitu status, yang berarti state atau
negara, dan secar historis statistic merujuk pada upaya menampilkan fakta dan
gambar yang berhubungan dengan demografi sebuah negara (Bhattacharyya dan
Johnson, 1977) dalam (Mazhidu and scott, 2005)
2. Statistic kesehatan dibedakan dengan statistic lainnya berdasarkan fokusnya
tentang (1) kuantifikasi, (2) data agregat yang yang berasal dari observasi
terhadap individu, komunitas, (3) kesehatan populasi dan pengaruhnya. Statistic
kesehatan memberikan informasi lebih tentang agregat orang-orang, institusi-
institusi, atau kejadian-kejadian kesehatan dari pada informasi tentang seorang
individu atau sebuah kejadian (Friedman et al, 2005)
3. Statistic deskriptif adalah statistic yang terdiri dari prosedur untuk meringkas dan
menjelaskan karakteristik penting dari seperangkat pengukuran. Jika pengukuran
tersebut diterapkan pada populasi, maka kita cukup menggambarkan kesimpulan
berdasarkan statistic deskriptif (Mendenhall et al, 2009)
4. Statistic inferensial adalah statistic yang terdiiri dari prosedur yang digunkaan
untuk membuat kesimpulan tentang karakteristik populasi berdasarkan informasi
pada sampel yang digambarkan dari populasi tersebut (Mnedenhall et al, 2009)
c. Statistic apa yang tidak akan berguna bagi kita ?
Statistic bukanlah segalanya, statistic tidak akan mampu memberikan sesuatu
yang sangat bermanfaat bila statistic tidak digunakan dan diaplikasikan dengan
benar.statistik tidak akan membuat kepastian menjadi hilang, statistic tidak akan
memberikan jawaban tanpa berpikir dan berupaya, statistic tidak akan memberikan
kesimpulan yang kredibel dari data yang tidak lengkap (Riffen burgh, 2012)
d. Statistic apa yang akan berguna bagi kita ?
Statistic dapat menuntun kita untuk melakukan hal-hal berikut (Riffenburgh,2012 :
1. Statistic yang dapat mengklarifikasi pertanyaan yang sebenarnya
2. Statistic yang dapat mengidentifikasi variable dan mengukur variable tersebut dan
akan menjawab pertanyaan
3. Statistic yang dapat memverifikasi rencana besar sampel yang adekuat
4. Statistic yang mampu menjawab pertanyaan, sekaligus membatasi risiko
terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan
2. Peran statistic dalam proses penelitian
Penelitian dilaksanakan melalui beberapa tahapan, setiap tahap penelitian
merupakan hal penting untuk dilaksanakan agar mendapatkan hasil yang handal dan
akura, serta dapat diuji oleh orang lain. Peneliti harus meingidentifikasi peratnyaan,
selanjutnya peneliti memilih pendekatan apa yang dipakai untuk melaksanakan riset,
setelah itu barulah diperoleh desain penelitian dan metode pengumpulan data yang cocok
untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Setelah terkumpul peneliti melakukan analisis
data sebelum membuat laporan penelitian. Statistic dapat berperan terutama pada analisis
data. Data tersebut dapat dianalisis menggunakan statistic deskriptif maupun inferensial.
3. Konsep data
1. Data dan jenisnya
Dalam penelitian dan statistic, data merupakan hal terpenting, jika tidak ada
data, seorang peneliti maupun seorang ahli statistic sekalipun tidak akan dapat
memberikan penjelasan tentang tentang masalah, fenomena, dan yang lainnya. Data
merupakan kesimpulan angka-angka yang didapatkan dari hasil pengukuran,
pengamatan atau observasi terhadap suatu objek. Data dapat dibedakan menjadi
beberapa bagian :
A. Data primer dan data sekunder
Data primer adalah data yang didapatkan secara langsung melalui sumber
utamanya. Misalnya kalau seorang peneliti ingin mengetahui BB responden, maka
peneliti tersebut langsung melakukan pengukuran BB responden tersebut.
Sementara itu data sekunder adalah data yang didapatkan melalui pihak tertentu
atau pihak lain, dimana data tersebut umumnya telah diolah oleh pihak tersebut.
Misalnya peneliti ingin mengetahui HB ibu di desa A, maka peneliti tersebut
dapat mendatangi puskesmas uang mewilayahi desa tersebut untuk mendapatkan
data HB ibu hamil yang ada di desa tersebut.
B. Data berskala nominal, ordinal, interval, dan rasio
Salah satu data yang paling umum digunakan dalam penelitian adalah data
yang dibedakan berdasarkan skalanya. Dalam statistic dikenal adanya yang
bersifat kategorijkal (nominal dan ordinal) serta data numerik (interval dan rasio)
atau dikenal juga dengan data kontinu dan diskrit
1. Data Nominal
Berikut ini adalah bebrapa ciri dari data yang berskala nominal :
1. Merupakan data kualitatif atau bukan beupa angka
2. Data tidak dapat dikuantifisir (tidak bisa dikali, ditambah, dikurangi)
3. Bersifat kategorikal bukan numerical
4. Berkaitan dengan “name”
5. Data merupakan unordered atau tidak berjenjang
6. Data nominal adalah data yang berada pada level yang sama
7. Digunakan terutama untuk statistic non parametric
2. Data ordinal
Beberapa ciri dari data ordinal yaitu :
1. Merupakan data kualitatif
2. Data tidak dapat dikuantifisir
3. Merujuk pada “order” atau “rank” atau berjenjang
4. Data yang satu dengan yang lainnya tidak selevel yang satu lebih tinggi
atau lebih rendah dari yang lain
5. Jenjang dapat diurutkan dari yang paling rendah ke yang paling tinggi atau
sebaliknya
6. Kelemahan data ordinal adalah dalam satu jenjang ada kemungkinan
memiliki perbedaan
3. Data interval
Beberapa ciri dari data interval yaitu :
1. Merupakan data kuantitatif
2. Data dapat dikuantifisir
3. Data bersifat numerik
4. Data ini memiliki nilai nol absolute artinya tidak memiliki nilai nol atau
nilai dibawah nol
C. Data yang bersifat kategorikal dan nomerikal
Data kategorikal
Dalam sebuah penelitian, tidak jarang ditemukan data yang bersifat
kategorikal atau data kualitatif. Misalnya: baik buruk, jelas tidak jelas, positif
negative, dll.
Data numerical
Merupakan data yang bersifat numerik atau berupa angka. Misalnya data
BB, TB, frekuensi kejadian, dll. Data numerik ini dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
A. Data deskrit
Merupakan data numerik yang hanya memiliki angka atau bilangan bulat
mulai dari satu dan seterusnya.
B. Data kontinu
Merupakan data numerik yang selalu ada dianatara 2 angka
2. Level pengukuran data
Dalam pengumpulan data penelitian, sangat penting bagi peneliti untuk
mengetahui level dari pengukuran data . ha tersebut penting karena secara umum
terdapat 3 level pengukuran data :
A. Scale or continuous
Skala penukuran ini dkenal sebagai level tertinggi dan independent scale
B. Ordinal
Data ini dikenal dengan sebagai the next level. Data ini merupakan data ranking
dan tidak termasuk independent measurement, sehingga data ini dikenal lebih
mudah dibandingkan dengan data scale atau kontinu
C. Nominal
Data nominal sebagai the lowest level yang pengukuran datanya paling rendah.
Data ini juga dikenal dengan data kualitatif.
3. Alat pengumpulan data
Data tidak didapatkan begitu saja, tetapi melalui sebuah proses yang disebut
sebagai proses pengumpulan data. Namun, proses tersebut tidak dapat terlaksana bila
tidak ada alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Alat dalam pengumpulan
data ini disebut dengan instrument penelitian. Data tentang sikap, perilaku,
pengetahuan, persepsi, dll menggunakan instrument pertanyaan-pertanyaan yang
menanyakan hal tersebut. Sejumlah daftar pertanyaan tersebut disebut sebagai
kuesioner.
4. Metode pengumpulan data
Ada beberapa metode dalam pengumpulan data, diantaranya pengumpulan
data secara fisiologis, observasional, interviews, kuesioner dan dari catatan atau
dokumen lainnya (Elliot, 203). Setiap metode memiliki tujuan dan pertimbangan
untuk dilaksanakan dan memiliki kelebihan dan kekurangan nya masing-masing.
Berikut diantaranya :
1. Pengukuran fisiologis
Pengukuran dengan metode fisiologis atau biologis sebetulnya sangat
umum dilakukan, terutama pada tatanan nyata pelayanan kesehatan, baik di klnik,
rumah sakit maupun dokter saat melakukan pemeriksaan kesehatan pasiennya.
Beberapa contoh pengukurannya seperti tekanan darah, nadi, suhu tubuh dan lain-
lain.
2. Observasional
Peneliti ini melakukan observasi tentang sikap dan perilaku tenaga
kesehatan selama pemberian pelayanan kesehatan di puskesmas. Ada 4 kondisi
yang harus dipenuhi dalam menggunakan observasi sebagai metode pengumpulan
data, yaitu :
a. Observasi seharusnya konsisten dengan tujuan khusus penelitian
b. Ada standar dan rencana sistematis untuk mengobservasi dan mencatat data
c. Semua observasi harus dicek dan dikontrol
d. Observasi yang dilakukan berhubungan dengan konsep ilmiah dan teori
3. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dalam bentuk personal
yang dilaksanakan oleh pewawancara yang sudah terlatih. Isi yang ditanykan oleh
pewawancara tergantung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.
Wawancara ini dapat dilaksanakan diberbagai tempat selagi itu kondusif.
Pengumpulan data untuk wawancara umumnya dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Wawancara secara personal
Wawancara personal adalah metode pengumpulan data dimana seorang
interview mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada
narasumber.
b. Wawancara melalui telepon
Metode ini merupakan pengumpulan data dimana seseorang mewawancarai
responden melalui telepon.
c. Wawancara secara berkelompok
Penelitian ini juga banyak digunakan oleh peneliti pada umumnya.dan
dikemas dalam bentuk focus group discussion
4. Kuesioner
Ini adalah salah satu metode alat penelitian yang sering digunakan,
terutama pada penelitian survey. Kuesioner adalah sederet pertanyaan-pertanyaan
yang telah disiapkan oleh peneliti yang akan digunakan sebagai alat untuk
mengumpulkan data penelitian. Setelah pertanyaan siap, peneliti selanjutnya
medistribusikan kuesioner kepada responden untuk diteliti langsung oleh
responden. Pertanyaan pada kuesioner yang digunakan sangat beragam
diantaranya :
a. Pertanyaan yang bersifat tertutup, yang mana responden hanya menjawab satu
pilihan antara “ya” atau “tidak”.
b. Pertanyaan terbuka. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang bersifat
terbuka dan responden juga dapat secara terbuka atau leluasa untuk menjawab
pertanyaan tersebut
c. Pertanyaan setengah terbuka. Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang telah
dimodifikasi antara pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka. Pertanyaan
ini menyediakan jawaban lebih dari satu atau lebih pilihan jawaban dan
responden memungkinkan untuk menjawab lebih dari satu jawaban.
5. Catatan atau dokumen lainnya
Selain 4 metode diatas, data penelitian memungkinkan diperoleh melalui
catatan-catatan atau dokumen lainnya (rekam medis, kartu menuju sehat, dll).
Misalnya peneliti ingin melakukan penelitian tetntang riwayat imunisasi bayi,
pada penelitian tersebut data bisa didapatkan melalui riwayat imunisasi yang
tercatat pada KMS bayi.

5. Validitas-Reliabilitas
Dalam sebuah penelitian, alat pengumpul data atau instrument penelitian sebaiknya
memenuhi beberapa hal, diantaranya memenuhi aspek validitas dan reliabilitas.

1. Validitas
Alat ukur penelitian yang baik adalah alat ukur yang mampu memenuhi aspek
validitas. Validitas adalah kemampuan sebuah tes untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Misalnya kita mau mengukur BB, maka memakai alat ukur
yang sesuai pula seperti timbangan BB. Ada beberapa jenis validitas, yaitu :
a. Validitas isi
Validitas isi adalah uji validitas yang mengutamakan isi, dimana
beberapa ahli akan menilai apakah pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner
tersebut telah atau belum dapat merpresentasikan semua komponen-komponen
variable penelitian.
b. Validitas konsep
Merupakan uji validitas yang menilai kuesioner berdasarkan konsep
atau teori variable yang diteliti. Gilbert (2006) menyatakan validitas konsep
adalah validitas yang mengukur seberapa baik instrument pengukuran
merefleksikan konsep atau karakter yang semestinya diukur. Dengan demikian
maka pada uji validitas ini peneliti menilai dan membandingkan kuesioner
dengan konsep atau teori dari variable yang akan diteliti.
c. Validitas standar terkait/validitas kriteria
Validitas ini terdiri dari concurrent validity dan predictive validity.
Concurrent validity merupakan uji validitas yang mengkorelasikan skala
dengan skala yang lain yang mengukur hal yang kira-kira sama dengan yang
biasa dilakukan atau diukur. Brink (2006) menyebutkan bahwa predictive
validity adalah uji validitas instrument yang mengkorelasikan kuesioner
dengan perilaku yang diprediksi dapat terjadi di waktu yang akan dating.
d. Validitas muka
Validitas ini dilakukan atas dasar kajian secara subyektif. Apabila
pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dianggap relevan, masuk akal dan
beralasan dan jelas maka kuesioner ini dikatakan telah valid. Menurut Brink
(2006), validitas muka ini dianggap paling jelas dan paling lemah.
2. Releabilitas
Reliabilitas berarti sejauh mana alat ukur mampu menghasilkan nilai yang
sama atau konsisten walaupun dilakukan pengukurang berulang atau beberapa kali
pengukuran pada subyek dan aspek yang sama, selama aspek dalam subyek
tersebut memang belum berubah. Sementara itu (Shi,2008) menyatakan bahwa
terdapat beberapa metode untuk menguji reliabilitas instrument atau kuesioner
diantaranya melalui :
a. Test retest reliability
Pada metode ini, pengukuran menggunakan instrument yang sama
dilakukan 2 kali pada orang yang sama namun pada waktu yng berbeda. Jarak
anatara pengukuran yang pertama dan kedua sekitar 2 minggu.
b. Parallel forms reliability
Pada metode ini, pengukuran instrument menggunakan 2 instrumen
yang sebetulnya sama namun kalimat atau pertanyaan yang digunakan pada 2
instrumen tersebut berbeda atau hampir mirip tetapi memiliki maksud yang
sama.
c. Internal consistency reliability
Hala ini dilakukan dengan membagi semua items pertanyaan menjadi 2
bagian, salah satu pembagiannya dapat menggunakan system random.
d. Interrater reliability
Pada hal ini, orang-orang berbeda melakukan prosedur yang sama. Hal
yang dilaksanakannya seperti observasi, interview dan yang lainnya, kemudian
hasil kerja mereka dibandingkan.

4. Pengolahan Data
Untuk dapat menganalisi data, diperlukan pengolahan data secara cermat melalui
beberapa tahapan. Proses pengolahan data dapat dibagi menjadi, proses editing, coding
dan tabulating.
A. Melakukan editing
Tahap editing adalah tahap pertama dalam pengolahan data atau data statistic. Editing
merupakan proses memeriksa data yang dikumpulkan melalui alat pengumpulan data.
Pada proses ini, umumnya peneliti melakukan pemeriksaan terhadap data yang
terkumpul. Pemeriksaan tersebut mencakup memeriksa atau menjumlahkan
banyaknya lembar pertanyaan, banyaknya pertanyaan yang lengkap jawabannya, atau
mungkin ada yang belum lengkap jawabannya.
B. Pemberian kode (Coding)
Pemberian kode ini menjadi penting untuk mempengaruhi tahap-tahap berikutnya
terutama pada tabulasi data.
Contoh variable jenis kelamin :
 Laki-laki, kodenya (1)
 Perempuan, kodenya (2)
C. Melakukan tabulasi (tabulating)
Tabulasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
1. Tabulasi data secara manual
Secara manual biasanya tabulasi menggunakan system tally. Pada system tally
kita cukup membuat garis pendek tengah lurus mulai dari frekuensi 1 samapai
dengan 4. Apabila masuk ke frekuensi 5 maka dibuatlah garis atau coretan
melintang pada keemapt garis tegak lurus tersebut.
2. Tabulasi data menggunakan teknologi computer
Cara ini merupakanmetode tabulasi dengan memasukkan data yang telah diberi
kode tertentu atau langsung memasukkan angka yang sudah ada, ada beberapa
cara yang dapat digunakan untuk melakukan tabulasi data yang lebih dikenal
sebagai data entry.

5. Penyajian Data

Disajikan dalam bentuk penyajian data yang mudah dimengerti maknanya


dan mudah diinterpretasikan. Penyajian data dalam bentuk apapun yang dipilih harus
dapat berbicara sendiri, menjelaskan fenomena yang disajikan. Penyajian data harus
mempertimbangkan kelaziman angka dan satuan ukur yang disajikan, tujuan
penyajian dan konsumen yang diperkirakan memerlukan data. Pada hakekatnya
secara umum ada tiga bentuk penyajian data yang digunakan yaitu : penyajian dalam
bentuk tulisan, penyajian dalam bentuk tabel dan penyajian dalam bentuk grafik /
diagram / gambar.
1. Tulisan
Tujuan utama penyajian dalam bentuk tulisan adalah memberikan
keterangan keseluruh prosedur, hasil dan interpretasi yang dibuat dengan
menggunakan tulisan. Data disajikan dalam bentuk angka yang dirangkaikan
dengan kalimat. Penyajian dalam bentuk ini merupakan penyajian data yang
paling sederhana. Kemampuan untuk menerangkan data statistik sangat terbatas,
dengan demikian sangat sulit memberikan gambaran yang tepat mengenai
perbandingan, antar situasi dan perkembangan. Disamping itu juga kadang-
kadang membingungkan, tidak efisien dan efektif.
Contoh : Luas wilayah bagian Jawa sebagai berikut :

 Jakarta seluas 560 km2


 Jawa Barat seluas 46.317 km2

 Jawa tengah seluas 34.206 km2

 DIY seluas 3.169 km2


 Jawa Timur seluas 47.922 km2

2. Tabel
Tujuan penyajian bentuk tabel adalah untuk melihat perbandingan
variabel-variabel, perkembangan variabel, disamping memperlihatkan suatu
agregat data. Data disusun dalam bentuk baris dan kolom sedemikian rupa
sehingga dapat memberikan perbandingan- perbandingan yang mudah dipahami.
Baris adalah deret dari kiri ke kanan, sedangkan kolom adalah deret dari atas ke
bawah. Data yang disajikan dapat berbentuk angka absolut, prosentase atau
keduanya.
3. Grafik / Diagram / Gambar
Penyajian bentuk grafik dimaksudkan untuk memberikan suatu kesan
penglihatan dan situasi umum mengenai bahan yang disajikan tanpa harus
mempelajari secara terperinci data yang ada. Pada grafik dapat juga dilihat
penyebaran dan kecenderungan data. Secara umum penyajian dalam bentuk
grafik memiliki alternatif fungsi dan tujuan untuk meramalkan sifat- sifat dari
agregat data atau tujuan untuk membandingkan sifat-sifat yang ada.

6. Jenis-Jenis Analisis Data


Analisis data merupakan kegiatan untuk merubah data menjadi seringkasnya,
sehingga data tersebut dapat diwakili oleh satu angka. Angka tersebut sebagai
patokan untuk keperluan analisis berikutnya. Angka yang didapatkan dari populasi
lazim disebut sebagai parameter, sedangkan angka yang didapatkan dari sampel
biasanya disebut statistik.
Pada analisis yang sederhana angka dapat langsung dibandingkan dengan
standar atau ketentuan baku yang disepakati aturan, teori atau hukum. Pada analisis
untuk mengeneralisasi populasi dari pengukuran sampel diperlukan langkah lebih
lanjut, yaitu menggunakan uji statistik tertentu, untuk menarik suatu simpulan.
1. Proporsi
a. Angka Absolut
Angka absolut adalah angka yang sebenar keadaan fenomena karakteristik obyek.
b. Rate
Rate mengukur probabilitas terjadinya suatu peristiwa. Rate merupakan
perbandingan antara jumlah suatu peristiwa dibagi oleh semua yang memiliki
kemungkinan terkena peristiwa itu dikalikan konstanta. Bersarnya konstanta
tergantung sesuai dengan kebutuhan analisis, misalnya per 1.000, per
100.000, dsb.
2. Ukuran Tendensi Sentral
Ukuran tendensi sentral meliputi modus (mode), median dan mean.
Perhitungan modus, median dan mean merupakan perhitungan dasar untuk
analisis lebih lanjut. Perhitungan modus, median dan mean terdiri dari dua jenis,
yaitu untuk data yang belum dikelompokkan atau data mentah hasil pengukuran
dan data yang telah dikelompokkan dalam tabel distribusi frekuensi.
3. Modus
Modus adalah angka yang sering muncul pada suatu data. Banyaknya
modus pada suatu data mungkin tidak ada, mungkin satu, dua, tiga, empat atau
lebih. Analisis modus cocok untuk data skala nominal.
4. Median
Median adalah angka yang berada di tengah-tengah pada suatu data yang telah
diurutkan (array) mulai dari angka terendah sampai tertinggi atau sebaliknya. Posisi
median selalu didasarkan pada rumus (N+1)/2. Median biasanya dipergunakan untuk
analisis data skala ordinal. Banyaknya angka pada data ganjil. 2, 3, 2, 4, 5, 4, 5, 5, 6,
4, 3, 5, 4 untuk menentukan mediannya, disusun terlebih dahulu arraynya, yaitu 2, 2,
3, 3, 4, 4, 4, 4, 5, 5, 5, 5, 6. Posisi median (N+1)/2, berarti (13+1)/2=7, maka angka
yang berada diurutan ke 7 adalah mediannya, yaitu 4.Banyaknya angka pada data
genap. 4, 3, 5, 6, 4, 4, 5, 6, 7, 6, 3, 2 untuk menentukanmediannya, disusun terlebih
dahulu arraynya, yaitu 2, 3, 3, 4, 4, 4, 5, 5, 6, 6, 6, 7. Posisi median (N+1)/2, berarti
(12+1)/2=6,5, maka angka yang berada diurutan ke 6 dan 7 dijumlahkan, kemudian
dibagi dua, yaitu ( 4 + 5 )/ 2 = 4,5.
5. Mean
Mean biasa diterjemahkan dengan rata-rata atau rerata. Mean
dilambangkan dengan tanda X yang diberi garis di atasnya ( X ) biasa disebut X
bar. Pada mean suatu populasi biasa dilambangan dengan , sedangkan untuk
sampel dilambangkan X . Mean merupakan angka yang dapat mewakili suatu
data untuk ukuran tendency central.

7. Analisis Data Deskriptif dengan SPSS


Data entry dapat menggunakan beberapa cara, misalnya melalui excel,
epidata, SPSS, dan lain-lain. Salah satu cara yang [aling umum digunakan adalah
data entry melalui SPSS.
SPSS adalah singkatan dari Statistical Product And Service Solutions,
Formerly Statistical Package For The Social Sciences. SPSS meruapakan sebuah
software yang digunakan untuk analisis statistik. Program SPSS sebetulnya
sederhana menganalisis semua data statistik, namun benar tidak hasilnya analisis
tergantung pada ketepatan data yang dimasukan

8. Analisis Data Dengan Excell


Excel merupakan salah satu produk Microsoft yang berupa lembar kerja
dalam bentuk spreadsheet. Pada umumnya microsoft excel digunakan untuk
membantu user dalam mengolah data. Salah satunya adalah bisa dimanfaatkan dalam
mengolah dan menganalisis data. Excel memiliki kelebihan mudah dioperasionalkan
bagi para pemula namun disisi lain juga memiliki kekurangan yaitu terbatas untuk
fungsi-fungsi tertentu.
Dalam melakukan pengolahan data dan analisis dengan rumus-rumus statistik
user dapat membuat rumus dengan membuat syntax/formula di sheet excel atau yang
kedua dengan menggunakan icon fungsi yang sudah disediakan oleh Microsoft excel
atau mengaktifkan fungsi-fungsi tertentu yang disediakan.
1. Menggunakan icon formula yang telah disediakan.
Meski terbatas excel menyediakan icon formula seperti sum, average,
min, max. Misal kita ingin menghitung data dengan statistik deskriptif seperti
jumlah, rata-rata. Pada excel disediakan icon dengan kata sum yang artinya
jumlah, kemudian average yang artinya mean atau rata-rata. Langkah yang perlu
di lakukan adalah dengan mengklik icon kemudian blok cell data yang ingin di
olah atau bisa juga dilakukan sebaliknya dengan memblok cell data yang ingin
kita olah kemudian klik icon sum.
2. Membuat fungsi formula
Untuk langkah yang kedua ini user terlebih dahulu membuat formula
untuk mengoperasionalkan fungsi. Langkah awal yang harus dilakukan user
adalah dengan mengetikkan simbol ( = ) kemudian diikuti formula yang ingin di
buat.
Misalkan ingin mencari jumlah total dari data maka langkah yang harus
dilakukan adalah dengan mengetik dahulu tanda sama dengan ( = ) kemudian
diikuti nama fungsi kemudian kurung buka dan diikuti argumen yang dipisahkan
dengan tanda koma atau titik koma tergantung setting laptop ya atau setelah
tanda sama dengan diikuti nama fungsi lalu kurung buka user bisa dengan
memblok cell data yang ingin diolah, bentuk formula yang telah kita buat seperti
berikut {=sum(number1,number2,number3........dst).
Disini user sebelum membuat formula atau sintak terkait olah data yang
akan dilakukan, user harus terlebih dahulu memahami setiap fungsi yang
digunakan misal sum untuk mencari jumlah total, average untuk mencari rata-
rata suatu data, count untuk mencari banyaknya data, mode untuk mencari
modus, correl untuk mencari korelasi hubungan suatu variabel dan lain
sebagainya.
3. Mengaktifkan fungsi statistik melalui add ins
Cara selanjutnya user bisa menggunakan langkah ketiga yaitu
menggunakan menu data analysis data yang telah disediakan oleh excel. Namun
sebelumnya user harus terlebih dahulu melakukan pengaktifan menu tersebut
dengan cara Klik File -- Option -- Add Ins -- Analysis ToolPak (diklik sampai
berwarna biru) -- klik Go -- Centang Analysis ToolPak -- Lalu pilih Ok
Setelah data analysis aktif di menu data maka kita bisa langsung
menggunakannya. Menu statistik dalam data analysis ada analisis Anova,
correlation, regression, uji t dan kawan-kawannya. Meski tidak lengkap langkah
ke tiga ini cukup membantu kita untuk menganalisis statistik. Langkah
melakukan analisisnya pertama kita klik menu Data kemudian pilih data analysis
lalu pilih analisis apa yang akan kita lakukan misal regresi kemudian pilih
regression. Nah analisis regresi pada excel terbatas pada variabel yach, diexcel
hanya mampu menganalisis model hubungan dua variabel independen (X) dan
variabel dependen (Y) jadi tidak bisa untuk menganalisis regresi model berganda
yang multivariabel, disinilah salah satu kekurangannya analisis statistik dengan
excel ya mungkin karena excel tidak di spesifikasikan sebagai software statistik.
Nah berikut contoh hasil analisis regresi dengan excel melalui menu data
analysis.
SUMBER MATERI SEBAGAI BERIKUT :
DAFTAR PUSTAKA

Swarjana, I Ketut. 2016. Statistik Kesehatan. Yogyakarta:C.V ANDI OFFSET

Anda mungkin juga menyukai