Anda di halaman 1dari 10

Fakta Singkat Fluor

Nomor atom: 9

Massa atom: 18,998403 g/mol

Elektronegativitas menurut Pauling: 4

Kepadatan: 1,8*10-3 g/cm3 pada 20 °C

Titik lebur: -219,6 °C

Titik didih: -188 °C

Radius Vanderwaals: 0,135 nm

Radius ionik: 0,136 nm (-1); 0,007 (+7)

Isotop: 2

Energi ionisasi pertama: 1680,6 kJ/mol

Energi ionisasi kedua: 3134 kJ/mol

Energi ionisasi ketiga: 6050 kJ/mol

Potensial standar: – 2.87 V

Ditemukan oleh: Moissan pada tahun 1886

Sifat Kimia dan Fisika Fluor


Fluor (fluorine) adalah gas halogen beracun univalen, berwarna kuning-hijau
pucat, dan merupakan unsur paling reaktif serta memiliki elektronegativitas paling
tinggi.

Fluor mudah membentuk senyawa dengan hampir semua unsur lainnya, bahkan
dengan gas mulia seperti kripton, xenon, dan radon.

Saking reaktifnya, kaca, logam, dan bahkan air, serta zat lain akan terbakar dan
menyala terang saat direaksikan dengan gas fluor.
Dalam larutan, fluor biasanya terjadi sebagai ion fluorida F-. Fluorida adalah
senyawa yang terjadi antara fluorida dengan unsur lain bermuatan positif.

Produksi fluor tahunan dunia berkisar 4 juta ton. Penghasil fluorit utama dunia
diantaranya adalah Cina, Meksiko dan Eropa Barat.

Fluor terjadi secara alami di kerak bumi dan dapat ditemukan dalam batuan, batu
bara, dan tanah liat.

Fluor adalah unsur ke-13 paling berlimpah di kerak bumi dengan konsentrasi 950
ppm.

Tanah mengandung kira-kira 330 ppm fluor. Sedangkan tanah yang


terkontaminasi bisa mengandung fluor hingga 3500 ppm.

Fluorida hidrogen lazim dilepaskan ke udara melalui proses pembakaran dalam


industri. Fluorida yang berada di udara pada akhirnya akan turun ke tanah atau
ke air.

Penggunaan Fluor
Atom dan molekul fluor digunakan untuk plasma etching di bidang manufaktur
semikonduktor, produksi panel layar datar, dan fabrikasi MEMS.

Fluor secara tidak langsung digunakan dalam produksi plastik anti gores seperti
teflon, produksi freon, dan dalam produksi uranium.

Fluorochlorohydrocarbon digunakan secara ekstensif dalam AC dan mesin


pendingin.

Fluorida sering ditambahkan pada pasta gigi untuk mencegah gigi berlubang.

Efek Kesehatan Fluor


Sejumlah kecil fluor secara alami terdapat dalam air, udara, tumbuhan, dan
hewan.

Artinya, fluor dapat ditemukan dalam setiap jenis makanan dalam jumlah yang
relatif kecil. Dibanding lainnya, kandungan fluor dalam teh dan kerang relatif lebih
tinggi.

Fluor adalah unsur penting untuk memelihara kekuatan tulang. Unsur ini juga
dapat melindungi gigi dari kerusakan sehingga dimasukkan dalam pasta gigi.
Namun jika terlalu banyak, fluor justru akan memicu pembusukan gigi,
osteoporosis, serta berbahaya bagi ginjal, tulang, saraf, dan otot.

Gas fluor yang dilepaskan oleh industri amat berbahaya karena dapat
menyebabkan kematian pada konsentrasi sangat tinggi.

Pada konsentrasi rendah, gas fluor menyebabkan iritasi mata dan hidung.

Dampak Lingkungan Fluor


Fluor dari udara pada akhirnya akan menumpuk di air dan tanah. Fluor di tanah
berpotensi terakumulasi dalam tanaman.

Tanaman yang sensitif pada paparan fluor bisa mengalami kerusakan daun dan
perlambatan pertumbuhan.

Hewan yang memakan tumbuhan yang mengandung fluor akan


mengakumulasikan unsur ini dalam tubuh mereka, terutama di tulang.

Akibatnya, hewan yang memiliki kadar tinggi fluor di tubuhnya akan mengalami
kerusakan tulang dan gigi.

Terlalu banyak fluor juga menyebabkan penurunan penyerapan makanan dari


perut dan mengganggu perkembangan cakar

FLUOR

 Fluor adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang F dan nomor atom 9. Namanya berasal dari bahasa Latin fluere, berarti "mengalir". Dia
merupakan gashalogen univalen beracun berwarna kuning-hijau yang paling reaktif secara kimia dan
elektronegatif dari seluruh unsur. Dalam bentuk murninya dia sangat berbahaya, dapat
menyebabkan pembakaran kimia parah begitu berhubungan dengan kulit.

 Sejarah
 Pada tahun 1529, Georigius Agricola menggambarkan penggunaan senyawa fluorspar sebagai
penjejak aliran dalam tubuh, dan pada awal tahun 1670, Schwandhard menemukan bahwa gelas
teretsa ketika terpapar dengan fluorspar yang diberi asam. Scheele dan banyak ahli lainnya,
termasuk Davy, Gay-Lussac, Lavoisier, dan Thenard bereksperimen dengan asam fluorida, dan
beberapa eksperimen berakhir dengan tragis. Fluor akhinya bisa diisolasi pada tahun 1866 oleh
Moissan setelah berusaha selama hampir 74 tahun . 

Ciri-ciri dan sifat 


Fluor yang juga dikenal dengan nama fluorin merupakan unsur kimia yang berupa gas pada suhu
kamar (25oC), Berwarna kuning pucat kehijauan, gas korosif, yang bereaksi dengan banyak senyawa
organik dan anorganik. Logam, kaca, keramik, karbon, bahkan air terbakar dalam fluor dengan nyala
yang terang dan merupakan insur yang sangat reaktif juga dilambangkan dengan huruf F. Letaknya
dalam tabel periodik adalah pada golongan VIIA dan periode 2, jadi dapat dikatakan bahwa terdapat
pada kelompok unsur halogen. Nomor atomnya adalah 9, dengan massa atom relatifnya adalah 19
gr/mol. Titik leburnya adalah pada suhu -219,6oC, sedangkan titik didihnya adalah pada suhu
-188,13oC. Flour merupakan unsur nonlogam yang paling elektronegatif, oleh sebab itu juga
merupakan unsur yang paling reaktif. Jika didekatkan dengan bahan-bahan yang terbuat dari minyak
dan gas maka akan dapat menimbulkan api. Fluor bersifat racun, korosif dan sangat berbau. Fluor
pertama kali diisolasi oleh ilmuwan prancis yang bernama henri Moissan pada tahun 1886. Nama
fluor pertama kali diambil dari kata fluo yang berarti mengalir dalam bahasa Latin. Fluor sangat
reaktif sehingga jarang ditemukan dalam keadaan bebas, fluor biasa dijumpai berikatan dengan
unsur atau senyawa lain, sehingga biasanya berbentuk dalam senyawa seperti fluorit , kriolit, dan
apatit. Fluor yang berikatan dengan oksigen akan membentuk senyawa fluorida, yang terdapat
dalam mineral yang terlarut dalam air sungai dan air laut. Fluor adalah unsur yang paling
elektronegatif dan reaktif bila dibandingkan dengan semua unsur. Setelah Perang Dunia II, tidak ada
produksi unsur fluor secara massal. Proyek bom nuklir dan penerapan energi nuklir, telah membuat
fluor harus dibuat dalam jumlah besar.

 Manfaat
 Fluor Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari unsur ini, diantaranya adalah pada:
 Pada senyawa Klorofluorokarbon (CFC) 

Senyawa klorofluorokarbon atau yang lebih dikenal denagn nama Freon ini, berupa cair ataupun gas
dan tidak berbau ataupun beracun. Senyawa ini sering digunakan sebagai pendorong dalam produk
penyemprot aerosol dan juga sering digunakan dalam pendingin pada lemari es atau pada AC.
Namun sekarang ini penelitian membuktikan bahwa senyawa ini dapat merusak lapisan ozon (O3) di
atmosfer, sehingga pengunaannya makin di kurangi.

 Pada senyawa Politetra Flouretena (Teflon) 

Politetra Flouretena adalah salah satu senyawa fluor dalam ikatan plastik yang lebih sering disebut
sebagai teflon. Senyawa ini banyak digunakan pada industri automobil dan dapat digunakan sebagai
pelapis pada bagian dalam panci dan sebagai peralatan masak lainnya. selain itu organik fluor juga
banyak berguna seperti pada cairan hidrokarbon yang mengandung fluor yang merupakan turunan
dari petroleum yang dimanfaatkan dalam sebagai minyak pelumas yang sangat stabil. Selain itu
senyawa Uranium heksafluorida berguna dalam proses difusi gas untuk bahan bakar pada reaktor
nuklir atau bom atom. Asam hidrofluorida juga dapat digunakan untuk melukis kaca. Pemakaian
senyawa fluor dalam kuantitas kecil, dapat membantu kerusakan pada gigi, oleh karena itu banyak
pasta gigi yang ditambahkan senyawa ini. Namun apabila senyawa ini digunakan terlalu banyak
maka dapat menyebabkan kerusakan pada email gigi. Selain itu, fluor dan senyawanya digunakan
dalam memproduksi uranium (dari heksafluorida) dan lebih dari 100 senyawa fluor komersial,
termasuk plastik untuk suhu tinggi. Asam fluorida mengetsa kaca lampu pijar. Keberadaan fluor
sebagai senyawa fluorida yang mudah larut dalam air minum melebihi 2 ppm dapat menyebabkan
bercak pada lapisan email gigi, bila terkonsumsi oleh anak-anak dengan gigi permanen. Meski
demikian, dalam jumlah yang lebih sedikit, fluor dapat mencegah lubang gigi. Unsur fluor telah
dipelajari sebagai bahan bakar roket karena nilai daya dorong yang sangat luar biasa.

 Keberadaan di alam
Ada sebuah hipotesis yang mengatakan bahwa fluor bisa menggantikan hidrogen pada senyawa
organik, yang bisa mengarah pada nilai astronomis senyawa fluor yang baru. Senyawaa fluor dengan
gas mulia Xenon, Radon dan Kripton, telah ditemukansebagai garam fluorida.

 Penanganan Unsur 
fluor dan ion fluorida sangat beracun. Unsur bebasnya memiliki karakteristik bau yang tajam, bisa
dideteksi dalam konsentrasi serendah 20 ppb, yakni di bawah tingkat keamanan bekerja. Konsentrasi
yang diperbolehkan untuk paparan selama 8 jam kerja adalah 1 ppm

 Proses Pembuatan
 Fluor Untuk mendapat unsur fluor yang murni sangat sulit, hal ini dikarenakan unsur flour ini adalah
unsure yang bebas dan sangat reaktif. Namun tetap saja gas fluor dapat dibuat dengan cara
elektrolisis dari leburan garam kalium florida (KF), dan asam flourida (HF). Sedangkan untuk
memperoleh fluor cair dapat dilakukan dengan cara melewatkan gas fluor tersebut melalui sebuah
tabung logam atau karet yang dikelilingi oleh udara cair. Asam hirofluorida juga dapat diperoleh dari
pengolahan fluorit dengan asam belerang dan dipakai untuk mengelektrolitkan gas fluor.

Keterangan unsur
 • Simbol : F
• Penemu : Joseph Henri Moissan (1886)
 • Radius Atom : 0.57 Å
 • Volume Atom : 17.1 cm3/mol
 • Massa Atom : 18.9984
• Titik Didih : 85 K
• Radius Kovalensi : 0.72 Å
 • Struktur Kristal : Kubus
 • Massa Jenis : 1.696 g/cm3
 • Konduktivitas Listrik : x 106 ohm-1cm-1
 • Elektronegativitas : 3.98
• Konfigurasi Elektron : [He]2s2p5
 • Formasi Entalpi : 0.26 kJ/mol
 • Konduktivitas Panas : 0.0279 Wm-1K-1
 • Potensial Ionisasi : 17.422 V
 • Titik Lebur : 53.55 K
 • Bilangan Oksidasi : -1
• Kapasitas Panas : 0.824 Jg-1K-1
 • Entalpi Penguapan : 3.2698 kJ/mol

Unsur Halogen
Unsur-unsur halogen yang terletak pada golongan VIIA merupakan unsur yang sangat reaktif
dengan electron valensi ns2 np5, sehingga hanya butuh 1 elektron untuk membentuk konfigurasi
stabil seperti halnya gas mulia. Kereaktifan unsur halogen memungkinkan berbagai senyawa
seperti senyawa alkil halida (gugus alkil dan halogen), senyawa oksihalogen (asam oksi dan
halogen), senyawa ion (logam golongan IA dan IIA), dan senyawa antar halogen. 

Berikut penjelasan singkat mengenai reaksi-reaksi halogen: 

Reaksi halogen dengan non logam


Halogen bereaksi dengan hampir semanya non logam. Jenis senyawa yang terbentuk sebagian
besar adalah senyawa kovalen. Beberapa contoh reaksi halogen yang banyak ditemukan
senyawanya adalah hydrogen halida atau biasa disebut asam halida jika dilarutkan dalam air
dan non logam halida (reaksi halogen dengan unsur-unsur penting seperti O, P, C, maupun S) 
Hydrogen halida
Hydrogen bereaksi dengan halogen membentuk senyawa hydrogen halida yang semuanya
adalah gas tidak berwarna. Persamaan reaksi halogen (X) dengan hydrogen adalah sebagai
berikut: 

H2(g) + X2(g) --> 2HX(g)


 

Contoh reaksi hydrogen dan halida adalah sebagai berikut: 

Reaksi antara Hidrogen dan Fluor : reaksi berlangsung hebat.

H2 + F2 --> 2HF

Reaksi antara hydrogen dan Clor : reaksi berlangsung lambat di tempat gelap. Tetapi, jika di
bawah sinar matahari, akan terjadi ledakan. 

H2 + Cl2 --> 2HCl

Reaksi antara hydrogen dan Brom : reaksi berlangsung pada suhu 300oC dan menggunakan
katalis Pt. 

H2 + Br2 --> 2HBr

Reaksi kesetimbangan antara hydrogen dan Yod : reaksi berlangsung lambat pada suhu 300oC
menggunakan katalis Pt. reaksi bersifat dapat balik dan hanya sebagian yang bereaksi. 

H2 + I2 <--> 2HI

Non logam halida


Halogen bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti C, P, O, dan S membentuk senyawa
non logam halida. Contoh non logam halida adalah CCl4, PCl3, PF3, OF2, SCl2, dan S2Cl2.

Contoh reaksi non logam dengan halida adalah sebagai berikut: 

Reaksi karbon dengan Clor : reaksi memerlukan panas (bersifat endotermik) 

C(s) + 2Cl2(g) --> CCl4(l)


 

Reaksi fosfor dengan clor : pemanasan bertahap fosfor dalam aliran lambat klorin
menghasilkan PCl3.

2P(s) + 3Cl2(g) --> 2PCl3(l)


 
Jika klorin yang direaksikan berlebih, maka akan dihasilkan padatan PCl5 dengan warna kuning
pucat.

2P(s) + 5Cl2(g) --> 2PCl5(s)

Reaksi halogen dengan logam


Reaksi halogen dengan logam menghasilkan senyawa ionic. Contoh reaksi halogen dengan
logam adalah sebagai berikut: 

2Na(s) + Cl2(g) --> 2NaCl(s)

Ca(s) + F2(g) --> CaF2(s)

Mg(s) + Cl2(g) --> MgCl2(s)

Reaksi halogen dengan air


Fluorin bereaksi dengan air membentuk asam fluoride dengan reaksi sebagai berikut: 

2F2(g) + H2O(g) <--> 4HF(g) + O2(g)  

Reaksi air dan fluorin berlangsung hebat karena air terbakar di dalam fluorin.

Sementara halogen lainnya bereaksi dengan air melalui reaksi disproporsionasi membentuk
asam halide dan senyawa oksihalogen dengan reaksi sebagai berikut: 

X2 + H2O <--> HOX + HX

Contoh reaksi halogen (kecuali F2) dengan air adalah sebagai berikut: 

Cl2 + H2O <--> HOCl + HCl

Br2 + H2O <--> HOBr + HBr

I2 + H2O <--> HOI + HI

Reaksi halogen dengan basa


Halogen bereaksi dengan basa membentuk senyawa halida yang kemudian mengalami reaksi
disproporsionasi membentuk senyawa oksihalogen.

Berikut contoh reaksi halogen dengan basa:

Fluorin bereaksi dengan basa membentuk oksigen difluorida OF2 dan ion fluoride F-, dengan
reaksi sebagai berikut: 

2F2(g) + OH-(aq) --> OF2(g) + 2F-(aq) + H2O(l)


 
Sedangkan klorin, bromine, dan iodine bereaksi dengan basa membentuk ion hipohalit
OX- dan ion halida X- dengan reaksi sebagai berikut: 

X2(g) + 2OH-(aq) --> OX-(aq) + X-(aq) + H2O(l) 

Ion OX- yang terbentuk mengalami reaksi disproporsionasi membentuk ion halat XO3-dan ion


halida X-, dengan reaksi sebagai berikut:

3OX-(aq) --> XO3-(aq) + 2X-(aq)


 

Contoh reaksi halogen dengan basa adalah sebagai berikut:

Chlorine dan basa : ion OCl- yang stabil pada suhu ruang akan terdisproporsionasi menjadi
ClO3- jika dipanaskan, reaksinya adalah sebagai berikut: 

Cl2(g) + 2OH-(aq) --> OCl-(aq) + Cl-(aq) + H2O(l)

3OCl-(aq) --> ClO3-(aq) + 2Cl-(aq)


 

Bromine dan basa : ion OBr-terdisproporsionasi dengan cepat pada suhu ruang, reaksinya
adalah sebagai berikut: 

Br2(g) + 2OH-(aq) --> OBr-(aq) + Br-(aq) + H2O(l)

3OBr-(aq) --> BrO3-(aq) + 2Br-(aq)


 

Iodine dan basa : ion OI- bereaksi sangat cepat, sehingga sulit untuk diamati, reaksinya adalah
sebagai berikut: 

I2(g) + 2OH-(aq) --> OI-(aq) + I-(aq) + H2O(l)


3OI-(aq) --> IO3-(aq) + 2I-(aq)

Reaksi antar halogen


Reaksi antar halogen termasuk reaksi substitusi, membentuk senyawa antar halogen, dengan
reaksi sebagai berikut: 

X2 + Y2 --> 2XY 

Contoh reaksi antar halogen adalah sebagai berikut: 

Cl2 + F2 --> 2ClF

I2 + Cl2 --> 2ICl

At2 + Br2 --> 2AtBr


Unsur halogen dengan periode 3 ke atas (Cl, Br, I, At) dapat bereaksi menurut persamaan reaksi
berikut: 

X2 + nY2 --> 2XYn 

Reaksi ini menghasilkan senyawa halogen dengan beberapa bilangan oksidasi. Contoh
reaksinya adalah sebagai berikut: 

Biloks +3

Cl2 + 3F2 --> 2ClF3 

Biloks +5

Br2 + 5F2 --> 2BrF5 

Biloks +7

I2 + 7F2 --> 2IF7

Anda mungkin juga menyukai