Anda di halaman 1dari 2

Aku dan Sifatku

Suatu hari hiduplah seorang gadis muda bernama Kanaya, ia biasa dipanggil Aya. Ia merupkan gadis cantik
dengan kulit kuning langsat, dan rambut panjang yang hitam dan berkilau. Namun ia memiliki sifat yang
berbanding terbalik dengan paras cantiknya itu. Ia merupakan siswi yang polpuler di sekolahnya, Ia sering
bolos sekolah, tidak peduli dengan gurunya, dan bahkan ia sering sekali melawan gurunya. Itulah hal yang
membuatnya sangat populer, beberapa orang ada yang menanggap nya berani dan keren, ada juga yang
beranggapan bahwa ia tak beretika.
Hari Senin tiba, Aya malas untuk mengikuti upacara bendera karena pagi itu matahari sudah cukup
terik. Aya memutuskan untuk kabur lewat gerbang belakang sekolah, namun aksi Aya diketahui oleh guru
piket yang sedang berkeliling pagi itu, Pada pagi iu juga, kedua orang tua Aya langsung dipanggil ke
sekolahnya. Setelah kepala sekolah dan guru piket menceritakan krnologi nya, kedua orang tua Aya
memutuskan untuk mmindahkan Aya ke sekolah baru dengan peraturan yang sangat ketat. Hari berikutya,
mereka pergi ke sekolah baru Aya, ia sangat kesal karena menurutnya orang tuanya itu terlalu berlebihan,
apalagi di sekolah barunya juga tak ada internet karena sekolahnya berada jauh di pedesaan.
Sesampainya disana, ia dan orang tuanya langsung disambut oleh kepala sekolah, Aya di ajak berkeliling
sekolah dan ditunjukkan kamar yang akan ia tempati selama berada di sini. Disana terlihat seorang gadis
sedang membereskan barang-barangnya, namanya adalah Neila, sebut saja Ila. Ila berada di kamar itu seorang
diri, maka dari itu ia sangat senang ketika Aya datang dan akan menjadi teman sekamarnya. Namun Aya tetap
bersikap cuek dan tak peduli, ia masih kesal pada kedua orang tuanya. Setelah orang tuanya pergi, Aya masuk
ke kamarnya dan membereskan barang-barangnya, tentunya dibantu oleh Ila, mereka juga sambil mengobrol
‘‘Kamu sudah lama disini La?’’ tanya Aya
“Betah ya sekolah disini, gaada sinyal buat main medsos’’ Sambungnya dengan nada ketus.
“Iya Ay, cuma ini sekolah yang paling deket sama rumahku. Disini juga nyaman kok, semua guru baik sama
kita’’ jawab Ila penuh senyuman.
Setelah selesai membereskan barang-barang Aya, mereka berdua pergi menuju kantin sekolah untuk
makan siang bersama. Suasana kantin saa itu terbilang cukup ramai karena sudah memasui jam makan siang.
Murid-murid disini sangat disiplin dan rapi, bahkan dalam mengambil makanan saja mereka mengantri.
Namun tidak dengan Aya, ia menyerobot antrean untuk mengambil makanan. Tak lupa ia mengajak Ila untuk
ikut bersamanya, orang-orang sugguh kesal dengan kelakuan Aya, mereka menatap Aya dengan sinis namun
tak berkata apapun pada Aya. Guru yang melihat hal itu segera menegur Aya.
“Selamat siang, kamu pasti murid baru disini ya. Bu Julia beri tau ya, ada yang namanya budaya antre, jadi
kamu tak boleh menyerobot antrean.” Kata Bu Julia ramah. Namun Aya tak mempedulikan itu, ia sekarang
malas untuk makan dan memuuskan untuk pergi kekamarnya. Ila pergi mengejar Aya sambil membawakan
makan siangnya, dikamar Ila melihat Aya sedang duduk dengan tatapan kosong Ila menepuk pundaknya.
“Hei, tak apa untuk merasa kesal. Kamu juga baru beradaptasi” kata Ila sambil mengelus pundak Aya.
Baru kali ini Aya merasa benar-benar memiliki seorang teman, pada akhirnya siang itu mereka makan
Bersama dikamar mereka. Pagi hari tiba, Aya dan Ila sudah siap untuk mengikuti pelajaran pertama pada pagi
hari ini. Ila memperkenalkan Aya kepada teman-temannya, Aya yang merasa masih canggung hanya
tersenyum sambil mengangguk. Kemudian, datanglah seorang gadis bersama teman-temannya menghampiri
Aya.
“Hai, kamu pasti Aya. Aku sudah banyak mendengar tentangmu kemarin. Mungkin kita bisa berteman?’’
Tanya Kamelia sembari menjulurkan tangannya. Aya hanya meliriknya sekilas lalu menepis tangan Kamelia,
Kamelia yang kesal memutuskan untuk pergi. Ila dan teman-temannya yang melihat itu sedikit terkejut, karena
sebelumya tak ada yang berani melawan Kamelia. Aya juga terlihat biasa saja dan tak peduli akan hal itu.
Pelajaran pertama di mulai dengan matematika, melihat papan ulis saja sudah membuat Aya mengantuk.
Melihat Aya mengantu, Ila sadar dan lansgung memberikannya permen, Pelajaran selesai pukul 3 sore. AY
dan Ila masih mengobrol dengan teman sekelas mereka sebelum kembali ke kamar. Kamelia dating Bersama
teman-temannya dan mendorong Aya, Ila yang kaget langsung membantu Aya berdiri.
“Kalian kenapa sih? Tanya Aya sedikit emosi.
“Kamu aku tantang dalam perlombaan cerdas cermat bulan depan” kata Kamelia, Aya mengangguk setuju lalu
meninggalkan Kamelia.
Sesampainya dikamar, Aya dan Ila berdiskusi, bagaimana cara mengalahkan Kamelia sedangkan dia murid
yang paling pintar disekolah. Tim cerdas cermat membutuhkan lima orang, sedangkan mereka hanya berdua.
Aya menyesali keputusannya karena ia sama sekali tidak pintar dalam mata pelajaran apapun. Ila tetap
menguatkan Aya dan mendukungnya, Aya merasa termotivasi dan memutuskan untuk mendaftar pada hari itu
juga. Tak lupa Aya juga mengajak beberapa temannya, hasil akhirnya adalah Aya, Ila, Cindy, Ella, dan Ira.
Mereka semua berseangat untuk kompetisi ini, sepulang sekolah mereka akan selalu belajar Bersama di
perpustakaan, terkadang mereka juga bercanda dan bermain. Aya yang dikelilingi orang-orang baik
disekitarnya merasakan perubahan yang baik pada dirinya. Aya selalu berpikir bahwa ia beruntung bisa
memiliki teman-teman seerti mereka, sudah tiga minnggu berlalu, mereka juga sudah menguasai berbagai
materi yang diprediksi akan keluar di soal cerdas cermat. Namun pada malam harinya, salah satu teman
Kamelia mengambil kertas itu yang berada di salah satu buku di perpustakaan. Aya mungkin lupa
membawanya.
Keesokan paginya, suasana kamar Aya dan la sudah berantakan, mereka mencari-cari kertas berisi
catatan penting tersebut karena akan mereka gunakan untuk belajar siang harinya di perpustakaan. Mereka
berdua tidak berhasil menemukannya sehingga mereka memutuskan untuk memanggil tim nya dan mencari
di perpustakaan. Semua tempat sudah mereka telusuri namun tak dtemukan secrik kertas itu. Aya duduk sambil
memangis, ia merasa semuanya jadi kacau karena dia. Padahal lomba cerdas cermat dilaksanakan minggu
depan, bagaimana jika ia tak bisa menglahkan Kamelia. Itu yang menghantui pikiran Aya hingga ia tak bisa
tidur, paginya ia demam dan tk bisa pergi ke sekolah. Kamelia yang mengetahui hal itu tertawa sangat puas,
ia merobek-robek catatan penting itu dan membakarnya.
Lomba cerds cermat tinggal dua hari lagi, Aya dan tim nya belajar sagat keras, mereka izin untuk tidak
mengikuti pembelajaran terlebih dahulu, Mereka bahkan sampai menginap di perpustakaan dan begadang
hanya untuk belajar. Hari ini telah tiba, lomba cedas cermat pertama kali bagi Aya mereka langsung menuju
panggung dan uduk. Mereka dibacakn beberapa aturan sebelum lomba dimulai. Kamelia yang merasa akan
menang, ia mengejek tim Aya sambil tertawa. Lomba pun dimulai, pertanyaan demi pertanyaan dijawab oleh
kedua tim hingga hasilnya seri, pertanyaan terakhir dibacakan.
“Siapakah yang menulis puisi ini? Kalau sampai waktuku, Ku mau tak seorang kan merayu, Tidak juga kau,
Tak perlu sedu sedan itu” Itulah soal terakhir yang dibacakan, Aya mengingat ingat sesuatu namun ia tak yakin,
semua tim nya meyakinkannya lalu Aya memencet tombol dan berkata
“Chairil Anwar pak, judul puisinya Aku” Aya tersenyum penuh keyakinan, setelah juri berkata jawabannya
benar, Aya langsung berteriak kegirangan. Semenjak saat itulah Aya menjadi sangat terkenal, bukan karena
kenakalannya melainkan karena kepintarannya. Aya sadar, lingkungan adalah pengaruh besar bagi kita dan ia
akan selalu memilih lingkungan yang baik. Sekarang ia juga sudah menjadi seseorang yang lebih baik, ia
mulai aktif dan ikut berperan dalam berbagai lomba akademik, bahkan ia sudah membanggakan sekolah
dengan menjuarai berbagai lomba. Kamila mulai dijauhi oleh orang-orang karena sifat buuknya, namun Aya
tetap meyakinkan untuk kita berteman dengan Kamlia, semua orang adalah teman kita. Bagi Aya, pertemanan
adalah hal yang paling penting, teman yang baik akan selalu mendukung kita untuk melakukan kebaikan.

Anda mungkin juga menyukai