Anda di halaman 1dari 7

Naskah Drama Kelompok 2

Judul : Pembullyan dalam


Lingkungan Sekolah

Narator:

Karakter :
- Mauren (pemimpin Genk)
- Indri (Anggota Genk)
- Nisa ( Anggota Genk)
- wanda (adik kelas)
- Qamalia (Anak Baru)
- Wahyu (Kepala sekolah)
- Rahman (Guru BK)
- Jumsal (Wali Kelas)
- Fadel (Saksi Mata)
- Nasir (Saksi Mata)
- Yasin (Ketua kelas, Saksi Mata)

Di kisahkan di salah satu SMA favorit di kota Bekasi, ada sebuah kelompok jahat yang
suka menindas orang lain mereka adalah Mauren, Indri, dan Nisa. Mereka suka memalak,
memarahi dan membully murid lain. Mereka merasa tidak ada yang bisa ‘menyentuh’ mereka
karena indri merupakan anak pemilik sekolah tersebut.

Bel istirahat berbunyi. Indri dan Nisa dengan perut yang sudah keroncongan itu pun sudah siap
menyambar habis dagangan mpok Lela. Namun mauren masih mengerjakan tugas biologinya.
Nisa : “ guys, ayo buruan ke kantin sebelum mie ayam mpok lela habis.”
Indri : “ come on ren, tugas lo ga akan kabur juga kok kalau lu tinggal bentar”
Mauren : “yaudah ayoo dah, makan di kelas aja ya”
Mereka pun bergegas ke kantin dengan tempo langkah yang lumayan tergesa gesa karena takut
kehabisan makanan favorit mereka. Indri berjalan duluan ke kantin sedangkan mauren dan nisa
mengekor dibelakangnya. Namun, Indri ditabrak oleh seorang adik kelas yang mereka tidak
kenal. Adik kelas itu tidak sengaja menumpahkan kuah bakso yang ia bawa ke seragam indri.
Indri pun kesal.
Nisa : “ ndri, awas ada-“
*brakk
Peringatan nisa belum selesai terucap. Namun kuah bakso yang dibawa adik kelas tersebut sudah
membasahi rok selutut milik Indri.
Wanda : “Kak, maaf banget. Aku ngga lihat jalan. Kakak pakai rok aku aja deh, nanti rok kakak
aku cuci dulu.”
Indri : “Kalo jalan pake mata dong”
Nisa : “HAHAHAHAHA hajar ndri”
Indri : “Daripada gue harus make rok lo, mending gue beli rok baru deh.”
Wanda : “Maaf kak”
Mauren : “Permintaan maaf aja nggak cukup, iya kan ndri?”
Indri : “Enak aja lo, harus ada balasan lah.”
Tanpa pikir panjang Indri menuangkan sisa kuah bakso ke baju dan rok Wanda.
Indri : “HAHAHAHA rasain akibatnya”
Mauren : “Ayo ndri, nis, nanti jajanan mpok Lela keburu abis”
Mereka bertiga bergegas ke kantin. Wanda yang sudah basah kuyup dengan kuah bakso hanya
bisa terdiam menahan tangisannya.

Namun tak di sangka sangka, seseorang dengan paras cantik menghampiri wanda. Ia
menolong Wanda untuk berdiri dan mengajak wanda membersihkan dirinya di toilet.
Qamalia : “Eh, kamu kenapaaa?”
Wanda : “Aku tidak sengaja menabrak kak Indri dan menumpahkan makanan ku ke seragamnya.
Kemudian ia membalasku”
Qamalia : “Astagaa, aku bantu membersihkan dirimu di toilet. Perkenalkan, aku qamalia. Murid
baru dari kelas 12”
Wanda : “Aku wanda, kak. Terima kasih ya kak.”
Lalu mereka bergegas pergi ke toilet bersama.
Sesampainya di kantin, Mauren, Indri, dan nisa segera menyerbu dagangan Mpok Lela. Setelah
itu, mereka bertiga langsung mengambil tempat yang paling dekat dengan pendingin. Nisa
membuka percakapan dengan topik anak baru di kelas mereka.
Nisa: “Tadi kalian dengerin ga sih waktu anak baru kenalin diri?”
Mauren : “Hah? Gue tidur sih tadi. Nggak dengerin.”
Nisa : “Emang tidur terus kerjaan lo.”
Indri : “Iya gua juga denger, katanya sih namanya Qamalia”
Mauren : “Oh, Qamalia namanya. Enaknya kita kasih ‘sambutan’ apa nih? Hahahahaha.”
Nisa : “Kita jadiin babu aja nggak sih? Kayanya seru.”
Indri : “Ide bagus.”
Mereka pun menyusun rencananya untuk memberikan pelajaran tersebut kepada anak baru itu.

Bel tanda masuk pun berbunyi, semua anak sudah masuk ke dalam kelas kecuali para anggota
genk terkenal itu. Mereka seperti murid yang tak menghiraukan aturan.
Sesampainya di kelas, mereka dengan santai dan dengan wajah tak bersalah memasuki kelas
dengan membanting pintu. Mereka pun tak menghiraukan tatapan murid kelasnya. Yasin yang
merasa kesal bangkit dari duduknya dan menghampiri mereka.
Yasin: “Hey, udah gue peringatin beberapa kali sih kalo buka pintu tuh biasa aja, gak usah
dibanting segala. Kalo pintunya rusak mau gantiin?”
Indri: “yaelah biasa aja kali, sekolah bokap gue ini.”
Yasin: “Kalian pikir kalian keren?”
Indri: “Jadi cowok kok lebay banget sih hahhaahha. Ya jelas keren lah!”

Ditengah perdebatan mereka, Pak Jumsal yang merupakan wali kelas mereka pun masuk kelas
dan dikuti oleh perempuan dengan wajah yang asing di kelas mereka. Perempuan itu adalah
Qamalia, , siswi pindahan yang telah dibahas oleh Indri dan teman temannya.
Pak Jumsal: “Yap ! anak anak seperti yang sudah kalian ketahui kita memiliki seorang murid
baru. Tolong sedikit perhatiannya saat ia memperkenalkan diri“
Qamalia : “ Assalamuaikum wr.wb. perkenalkan nama saya Qamalia pindahan dari SMA Negri
20. Mohon bantuannya agar saya bisa meyesuaikan diri di lingkungan sekolah ini.”
Indri : “Waalaikumsalam, namanya bagus banget. Tapi lebih bagus lagi kalo lo buangin sampah
di kolong meja gue sih hahahah.”
Pak Jumsal : “Indri, jaga sikap kamu.”
Indri : “Cuma bercanda hahah. Sini duduk sebelah gue, Qamalia.”
Pak Jumsal : “Oke anak anak, sekarang pelajaran fisika. Bapak izin keluar karena akan mengajar
di kelas 11. Untuk Qamalia jika butuh bantuan mohon segera hubungi saya ya.”
Qamalia hanya membalas dengan anggukan, kemudian Pak Jumsal meninggalkan kelas. Guru
fisika pun memasuki kelas, semua murid bersiap siap untuk memulai pelajaran.
Setelah pelajaran selesai, jam istirahat kedua membuat semua murid bebas dari pelajaran dan
tugas dan bebas untuk makan dan minum dikantin.
Nisa : "Mau kekantin gak ?"
Mauren : "Engga ah, gak nafsu makan gua"
Indri : "Mendingan kita gangguin anak baru, kayanya seru jadiin dia babu. hahahahaha''
Mauren, Indri dan Nisa: “woy anak baru, jajanin gue minum dong’’
Qamalia : "G...gua nggak punya uang " (sambil menundukan kepalanya.)
Nisa : "ga mungkin kalo murid baru kita ini ga punya duit. ahahahaa''
(Qamalia yang terdiam.)
Mauren : "Cepet jajanin gue !" (sambil mendorong Qamalia dengan kasar)
Fadel, Nasir dan Yasin yang melihat Qamalia di dorong Mauren, langsung pergi menghampiri
mereka berempat.
Fadel :"Eh, ada apaan ini?”
Nasir : "apa apaan ini? Kalian gaboleh gitu.’’
Indri : "Bukan maslah lo ya! Gausah ikut campur.’’
Fadel : "Tapi kalian gak bisa gitu dong. Nyuruh nyuruh dia seenaknya. Gue tau ndri, kalau lo
pemilik sekolah ini. Tapi seharusnya lo bisa jaga sikap lo.’’
Yasin : "Walaupun masih baru dia kan teman kita juga. Dia juga ga ada masalah sama kalian."
Indri : "Iya iya gua tau, udah gak usah di lanjutin ceramahnya. cape gua dengernya" (marah)
Fadel : " Jangan nyolot gitu dong, kita bertiga kan cuma ngingetin aja. Kalo lo gamau denger
bukan salah gua. Yang penting gua udah ngasih tau yang baik.’’
Nasir: "Itu benar kita cuman ngingatin aja"
Nisa : "Diam aja deh jangan banyak ngomong hahahaha"
indri : "Gua setuju!"

Kemudian Nasir membantu Qamalia berdiri


Nasir :"Kamu nggak apa apa kan?"
Qamalia : "Gue ngak apa-apa kok"
Yasin : "Mereka bertiga itu memang keterlaluan"
Fadel : "Dari pada disini ada mereka mendingan kita ke perpus"
Nasir : " Qamalia mau ikut ngak?"
Qamalia : " Gue biar di kelas aja"
Yasin:" Kalau gitu kita duluan yah"

Referensi :
Yasin, Fadel dan Nasir pergi meninggalkan amalia, Mauren, Indri dan Nisa di kelas menuju ke
perpustakaan
Indri :" Heh loe itu cuman murid baru disini jadi jangan cari-cari perhatian deh"
Qamalia:" Tapi saya tidak mencari perhatian"
Nisa:" Loe ini udah berani ngebantah sama kita"
Qamalia: "Ta..ta.tapi"
Nisa:" loe ini yah" (menampar Qamalia)
Indri :" Rasain loe"
Wali kelas yang tak sengaja lewat didepan kelas melihat seluruh kejadian pembully-an yang
dilakukan oleh Mauren dan teman-temannya.

Jumsal: "kalian bertiga apa yang kalian lakukan kepada Qamalia?" Mauren, Indri dan Nisa:"
Hhhmmm... kami tidak melakukan apa-apa?"
Jumsal :" Apa kalian membully Qamalia? Mauren, Indri, Nisa. Sepulang sekolah kalian semua
harus temui ibu di ruang kepsek!"
Bel akhir sekolah telah berbunyi, Mauren dan teman-temannya segera menuju ke ruang kepsek.
Guru BK yang berada di depan ruang kepsek memanggil mereka
Rahman: " Hei,kalian yang namanya Mauren, Indri dan Nisa kan? Cepat masuk kalian sudah di
tunggu di ruang kepsek".
Nisa: "Iya pak?"
Mauren, Indri dan Nisa: "Assalamualaikum".
Semua orang: "Walaikumsalam"
Wahyu : "Akhirnya kalian datang, silahkan duduk". (sambil menunjuk kearah dua kursi di
depannya)
Sekarang mereka bertiga bisa dengan jelas melihat bahwa orang yang ada dalam aula itu tak
hanya Kepala sekolah, Guru BK dan Wali Kelas mereka tetapi ada Fadel, Nasir, Yasin dan
Qamalia.

Rahman: "Kita mulai saja ke pertanyaan pertama, tapi sebelumnya saya harap kamu bisa
menjawabnya dengan jujur dan tak ada kebohongan".
Mauren :"Iya pak saya akan menjawab dengan sejujurnya" (menundukan kepalanya.)
Wahyu: " Apakah benar kalian membully Qamalia? Kenapa ?"
Mauren,Indri dan Nisa: "...." (terdiam.)
Jumsal: "Kenapa kau membully Qamalia karena ia mempunyai masalah denganmu ? Atau apa ?"
(sedikit mengeraskan suaranya.)
Nisa: " kami cuman bercanda"
Fadel:" cuman bercanda, kalian pernah mendorongnya sampai terjatuh"
Wahyu:" Apa sampai terjatuh, kalian ini sangat keterlaluan"
Jumsal : "Kenapa kalian melakukan itu Mauren, Indri, Nisa ?"
Wahyu:" Kalian harus meminta maaf kepada Qamalia"
Mauren, Indri dan Nisa: "...." (mengganguk).
Wahyu:" Nak Qamalia bapak harap kamu bisa memaafkan sema perbuatan mereka bertiga"
Mauren "Iya maafkan kami karena sudah kasar padamu, setelah kejadian ini aku harap aku dan
teman temanku bisa berteman baik."
Qamalia:" Iya gue maafin kalian bertiga"
Fadel:" Gitu dong Ren, dari dulu kek. Minta maafnya kan enak dilihat."
Nasir:" Sekarang, udah deh kalian jangan ngebully orang lagi, pertemanan itu kan indah."
Setelah kejadian itu, Mauren, Indri dan Nisa berteman dengan Qamalia. Mereka bertiga belajar
bahwa tak baik membeda bedakan orang dan membullynya.

Anda mungkin juga menyukai