Anda di halaman 1dari 4

Satu

"Pak, ini baru jam 06.58 loh belum pukul tujuh pas kenapa gerbangnya sudah ditutup?", tanya
seorang siswi yang baru saja datang.

"Ya terserah saya. Lagian suruh siapa berangkat waktunya mepet gini hah?", jawab guru itu
dengan wajah tanpa dosa.

"Ngga bisa gitu dong pak, Bapak ngga boleh seenaknya. Pokoknya saya mau masuk, pak!",
sergah siswi itu lagi.

"Kalo saya bilang jangan ya jangan, paham? Mendingan sekarang sebagai hukumannya karena
kamu telah terlambat dan kasar kepada saya, kamu bersihin sana lab Biologi sampai kinclong
dan ngga ada debu atau kotoran sedikit pun."

Tanpa menunggu persetujuan siswi itu, guru itu pun segera pergi dan mengakhiri perdebatan
tersebut. Siswi yang terlambat tersebut bernama Keanna. Keanna memutar bola matanya
malas dan menghela napas. Ia sangat kesal, bisa-bisanya di hari pertama awal masuk kelas
sebelas nasibnya sudah sial seperti ini. Padahal tadi pagi ia sangat bersemangat, tapi sekarang
moodnya benar-benar langsung anjlok. Dengan segenap rasa malas, ia pun melangkahkan kaki
menuju lab Biologi.

Sesampainya di lab Biologi, Keanna kaget dan melongo. Karena ruangan itu benar-benar
sangat kotor. Entah ruangan ini baru saja digunakan untuk praktik apa yang pasti dia tidak tahu.
Tanpa membuang waktu lagi, ia pun segera membersihkan ruangan itu dengan diawali
mengambil barang-barang yang berserakan dan menata meja praktikum. Sekitar empat puluh
lima menit kemudian, Keanna telah usai membersihkan ruangan itu. Dengan penuh rasa lelah
dan juga peluh yang bercucuran, ia pun memutuskan untuk langsung pergi ke kelasnya yang
terletak di lantai tiga. Suasana pada saat itu sudah tergolong sepi, karena para murid Caldera
Senior High School dipastikan telah masuk ke kelasnya masing-masing. Ketika menyusuri
koridor dari lab Biologi hingga sampai di depan tangga yang mengarah ke lantai dua, Keanna
merasa ada yang mengikuti dirinya di belakang. Sesekali ia pun menoleh, namun hasilnya nihil
tidak ada siapapun disitu. Keanna pun bergidik ngeri. Lantas ia berpikir mana mungkin sekolah
paling elite di Kota Semarang terasa angker begini. Itu sangatlah tidak mungkin.

♡♡♡

"Keanna, lo dari mana kok baru nyampe kesini sih?, tanya seorang gadis yang berambut lurus
sebahu dan berkacamata. Ia adalah Liova, sahabat Keanna sejak masih SD dan hingga sekarang
mereka tak pernah terpisahkan.
"Gue...tadi abis dihukum sama guru,"

"HAH? KOK BISA DIHUKUM EMANG LO SALAH APA?", sergah Alesya teman sebangku Keanna
yang hobinya makan tapi tidak pernah gemuk sampai sekarang.

Belum sempat, Keanna menjawab pertanyaan Alesya barusan, tiba-tiba guru mereka telah
memasuki kelas dan itu membuat para siswa beralih menjadi diam dari yang tadinya sangat
ramai. Guru itu pun kini telah berdiri di depan kelas dan menjadi pusat perhatian kelas 11 MIPA
2.

"Selamat pagi, semuanya. Perkenalkan saya Aleandra Aksa Leksmara dan bisa dipanggil Pak
Aksa. Disini saya mengampu mapel Biologi. Untuk hobi, saya suka olahraga dan juga
bereksperimen. Selama satu tahun ke depan saya akan menjadi wali kelas kalian, jadi saya
mohon kerja samanya untuk kebaikan kelas ini", ucap guru itu panjang lebar yang diakhiri
dengan senyuman.

Setelah itu, keheningan menyelimuti para penghuni kelas itu. Tidak sampai lima menit,
terdengan banyak suara yang tengah bisik-bisik terutama para siswa perempuan. Maklum saja,
mereka tampaknya langsung bersemangat ketika melihat Pak Aksa. Bagaimana tidak, Pak Aksa
adalah satu guru muda yang tergolong sangat-sangat tampan di Caldera Senior High School
yang merupakan pembina OSIS, pembina Paskibra, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan,
pelatih bulutangkis, dan juga masih banyak peran lainnya di sekolah itu. Sementara itu, Keanna
yang semenjak tadi kaget kini malah dengan bodohnya menatap Pak Aksa dengan tatapan yang
sulit diartikan. Dan parahnya lagi guru itu sadar kalo dia sedang menatapnya.

"Eh, itu yang kiri paling pojok kenapa ngeliatin saya kek gitu, hm?

"Nggak kok pak," jawab Keanna dengan polosnya.

"Ngaku aja kamu, gausah sok-sok an gengsi. Loh? Kamu yang tadi itu saya hukum kan?, tanya
Pak Aksa dengan nada yang sedikit tinggi.

"Iya pak,"

"Saya nggak nyangka kalo kamu ternyata murid kelas ini. Kalo kamu mau aman sekolah disini
jangan coba-coba cari masalah seperti tadi paham? Saya nggak mau---", belum sempat Pak Aksa
melanjutkan ocehannya, tiba-tiba ada yang memotong pembicaraannya.

"Bapak kalo mau nyinyirin teman saya jangan disini, kasian dia, pak", potong Alesya cepat.

Sedikit info, Alesya adalah tipe cewek yang kadang suka ceplas-ceplos tapi dia paling tidak
suka jika ada yang nyinyir ataupun membentak sahabatnya. Terlebih sejak kelas 10 ia juga
menjadi teman sebangku Keanna.
"Kamu juga, bisa diem nggak? Saya belum selesai bicara sudah kamu potong. Apa kamu tidak
diajarkan oleh orang tua bagaimana cara menghormati orang lain?"

"Udahlah pak, jangan marah-marah terus nanti gantengnya ilang loh," cibir seorang siswi yang
kemudian disambut dengan gelak tawa para murid di kelas itu.

"Saya nggak lagi bercanda. Saya seperti ini itu untuk kebaikan kalian paham? Kalo kalian
seperti ini terus kapan majunya hah? Saya mau anak-anak kelas di kelas ini unggul dalam
prestasi, berwawasan luas, dan juga sopan santun. Oleh karena itu, untuk mewujudkan itu
semua, perlu partisipasi dari para penduduk kelas ini. Kalo ada satu siswa saja yang tidak mau
diajak kerja sama, maka itu sama saja kalian hanya menjadi beban di kelas ini," omel Pak Aksa
dengan penuh penekanan.

Setelah itu, kebekuan benar-benar melanda seluruh murid kelas 11 MIPA 2. Mereka telah
tenggelam dalam pikiran masing-masing sambil sesekali meresapi apa yang diucapkan oleh wali
kelas mereka barusan.

♡♡♡

"Kak Aksa nggak ada di rumah, dia lagi ngajar" ucap cewek itu dengan nada malas.

Cewek itu adalah Aika, adik perempuan Aksa satu-satunya. Dia sudah lulus SMA namun malah
memilih di rumah saja daripada melanjutkan kuliah. Ketika ia sedang menyibukkan diri dengan
hobinya, yaitu melukis,

"Lo bohong kan? Gue nggak percaya sama omongan bocah ingusan kek lo,"

"Sialan, lo nggak sadar ini hari apa? Jam-jam segini tuh Kak Aksa lagi ngajar di sekolah
paham?"

"Gw nggak peduli, pokoknya gw mau ketemu Aksa sekarang juga. Minggir lo!" bentak cewek
itu

Anda mungkin juga menyukai