Anda di halaman 1dari 6

TOKOH

Lala :
Anggit :
Bu Nesya :
Pak Rama :
Bu Ika :

Lala adalah seorang siswa kelas X.10. Lala dikenal sebagai siswa pemalas yang tidak
pernah belajar dan mengerjakan tugas bahkan selalu mencontek jika ada ulangan. Suatu hari saat
pelajaran Basa Jawa, Bu Ika memberitahu bahwa akan diadakan ulangan Bahasa Jawa setelah
jam istirahat.
(Kring-Kringg-kringg)
Bu Ika : “Karena sudah bel, silahkan uuntuk istirahat dulu ya. Nanti setelah istirahat, Bu Ika akan
mengadakan ulangan bab pacelathon. Bu Ika izin keluar ya, asalamualaikum.”
Murid-Murid : ” Nggih Bu, Waalaikumsalam wr.wb.”
Setelah Bu Ika keluar dari kelas, Lala langsung mengajak Anggit untuk membeli jajanan
di kantin.
Lala : “Nggit ayo beli jajan, aku sudah lapar.”
Anggit : ”Maaf La, aku gak ikut beli jajan dulu, aku aku makan bekalku dulu saja sambil belajar
untuk ulangan Basa Jawa. Nanti saja ya istirahat kedua aku ikut.”
Lala : “ Yasudah aku sendiri saja.”
(Lala lalu pergi ke koperasi sekolah)
Tidak lama kemudian, Lala sudah kembali ke kelas dengan membawa beberapa jajanan
yang dibelinya di koperasi. Di bangkunya, Lala sedang memakan jajanannya sambil melihat
video-video tiktok.
Anggita : “Kamu tidak belajar La? Memangnya kamu sudah yakin,kamu bisa mengerjakan
ulangan hari ini?”
Lala : “Ya sudah sih, nilai jelek atau bagus itu juga nilai aku. Kalau susah ya nyontek aja”
Anggita : “Kamu jangan nyontek terus La, kamu kapan usaha belajarnya.”
Lala : “ Alah udah jangan cerewet, terusin aja belajar kamu.”
Anggita : “Terserah kamu, La.”
(Kring-Kringg-Kringg)
Tidak lama setelah bel berbunyi, suara pintu terbuka dan Bu Ika datang membawa
beberapa kertas soal ulangan di tangannya lalu duduk di bangkunya.
Bu Ika : “Asalamualakum wr. wb.”
Murid-Murid : “Waalaikumsalam wr. wb.”
Bu Ika : “Sebelum ulangannya dimulai, ibu minta semua HP dan buku yang ada di atas meja
tolong dimasukan. Kalau ada yang masih di atas meja atau menyontek akan ibu sobek
kertas ulangannya dan tidak akan di beri nilai.”

Semua Hp dan buku yang ada di atas mejanya masing-masing mereka masukan ke dalam
tas. Kecuali Lala yang menaruh Hp dan bukunya di bawah kolong mejanya yang tentunya Lala
gunakan untuk menyontek. Bu Ika kemudian membagikan kertas soal ulangannya dan kembali
ke kursinya untuk menilai hasil ulangan kelas lain sambil mengawasi.
Bu Ika : “Sebelum mengerjakan berdoa dulu ya, Ibu ingatkan sekali lagi untuk tidak
menyontek.”
Setelah mendapatkan soal ulangan, Anggit langsung mengerjakannya tanpa kesulitan
karena telah belajar. Tapi berbeda dengan Lala yang terlihat kesulitan dalam mengerjakan soal.
Dengan berani Lala mennyontek dari buku dan Hp nya seacara diam-diam. Anggit yang duduk
di sebelahnya pun menegur Lala.
Anggit : “Lala sebaiknya kamu jangan nyontek, Bu Ika sudah mengingatkan lho.”
Lala : “ Udah kamu diam saja, gak usah ngurusin aku. (Dengan santai membuka bukunya)
Melihat tingkah Lala yang mencurigakan, Bu Ika lalu berdiri dari kursinya dan berjalan
ke arah Lala yang sibuk menyontek.
Bu Ika : “ Lala kamu lihat apa di kolong mejamu?”
(Lala kaget karena tiba-tiba ada Bu Ika di depannya)
Lala : “ Eh tidak apa-apa Bu.”
Bu Ika : “ Ibu tau kamu melihat sesuatu, kamu keluarkan sendiri atau Bu Ika?”
Lalu Lala mengambil buku dan Hp yang ia gunakan untuk menyontek dari kolong
mejanya. Sedangkan Anggit di sebelahnya menatapnya kasihan.
Bu Ika : “ Ibu tadi sudah mengingatkan dua kali untuk tidak menyontek saat ulangan, kamu
tidak dengar La?”
Lala : “Dengar, Bu.”
Bu Ika lalu mengambil lembar jawab Lala dan merobeknya. Sedangkan Lala hanya
menunduk takut.
Bu Ika :”Ibu tidak akan memberikan kamu nilai. Ulangan bab kemarin saja nilai kamu itu jelek
banget, tugas dari ibu juga jarang kamu kerjakan. Kamu seharusnya belajar untuk
memperbaiki nilai, tapi sekarang malah berani menyontek. Kalau kamu begini terus,
kamu bisa tidak naik kelas. Ibu harap ujian semester minggu depan kamu berusaha untuk
belajar. Mengerti, La?”
Lala :” Iya bu, saya minta maaf.”
Bu Ika :” Waktu sudah habis, ayo segera dikumpulkan ke depan.”(Dengan perasaan kecewa, Bu
Ika kembali ke kursinya).
Setelah semuanya mengumpulkan lembar jawaban ke meja, Bu Ika berpamitan terlebih
dahulu.
Bu Ika :” Pelajaran Basa Jawa hari ini cukup dulu. Kalian belajar serius ya minggu depan sudah
ujian semester, semoga lancar. Asalamualaikum.”
Murid-Murid : Waalaikumsalam wr.wb. Terimakasih Bu Ika.”
Bu Ika :”Sama-sama.”
****

Ujian semester pun akhirnya tiba. Setelah beberapa hari melaksanakan ujian semester,
hari ini menjadi hari terakhir ujian semester. Lala dan teman-temannya ditempatkan diruang 10.
Mereka hari ini ujian Basa Jawa. Guru yang mengawasi mereka tentunya adalah Bu Ika Selama
ujian semester Lala tidak pernah belajar dan menghabiskan waktunya untuk menonton film..
Lala hari ini berangkat lebih pagi karena di suruh ibunya. Saat tiba di sekolah Lala bertemu
dengan Anggit.
Anggit :”Eh Lala tumben berangkat pagi.”
Lala :”Iya disuruh ibuku.”
Anggit :” Gimana La, kamu sudah belajar untuk ujian semester Basa Jawa?”
Lala :”Nggak sempat, tadi malam habis nonton film ketiduran.”
Anggit :”Bu Ika minggu kemarin sudah berpesan sama kamu lho, kalau ujian semester Basa
Jawa nilai kamu harus lebih baik.”
Lala :”Iya-Iya lagian baru semester satu santai aja dulu. Nilai jelek juga gapapa.”
Anggit :”Justru itu La, kita harus mulai rajin belajar dari kelas sepuluh. Aku cuma
mengingatkan, jangan menyontek lagi ya La.”
Lala :”Iya nggak lagi.”
(teeetttt-teeettttt-teettttt)
Tidak lama setelah bel tanda bahwa ujian semester akan dimulai, Bu Ika datang
membawa soal ujian semester Basa Jawa lalu duduk di kursi pengawas.
Bu Ika :”Asalamualaikum wr.wb.”
Murid-murid :”Waalaikumsalam wr. wb.”
Bu Ika :”Selamat pagi anak-anak. Sebelum soal Ibu bagikan, ibu akan membacakan peraturan
penting untuk ujian semester ini. Dalam ujian semester, siswa tidak boleh menyontek,
memberi jawaban kepada teman, dan kerja sama dengan teman. Jika dilakukan maka
kertas ujian akan diambil dan diberi nilai nol. Paham anak-anak?”
Murid-Murid :”Iya Bu.”
Bu Ika kemudian membagikan soal ujian berserta lembar jawab dan berkeliling untuk
mengawasi.
Bu Ika ;”Jangan lupa berdoa dulu sebelum mengerjakan. Kalau kalian sudah belajar apsti bisa
mengerjakan, harus percaya diri.”
Setelah mendapatkan soal dan lembar jawab, semua murid seger mengerjakannya. Lala
mengalami kesulitan karena tadi malam tidak belajar pun mengerjakan denga asal. Tidak terasa
waktu ujian telah selesai. Semua murid segera mengumpulkan soal dan lembar jawab ke depan.
*****
Dua minggu setelah ujian semester, tiba saatnya untuk penerimaan rapot dan tentunya
para orang tua akan datang untuk mengambil rapot. saat giliran nama Lala dipanggil, Bu Ika
selaku wali kelasnya pun membahas tentang masalah nilai Lala.
Bu Ika : “Maaf bu ini tentang Lala. Selama satu semester ini Lala selalu malas belajar disekolah
dan malas mengerjakan tugas di sekolah. Kalaupun mau megerjakan tugas, ia mencontek
punya temannya. Nilai-nilai anak Ibu juga banyak yang kosong dan di bawah KKM.
Untuk itu, saya ingin ibu membantu dalam menasihati Lala untuk lebih rajin belajar. Jika
di semester dua Lala tetap malas belajar, kemungkinan Lala bisa tidak naik kelas.”
Bu Nesya :” Ya Allah, maafkan Lala ya Bu. Selama ini saya kira Lala sekolah dengan baik tapi
kenyataannya malah seperti imi. Nanti saya akan tegur Lala ,Bu.”
Bu Ika :”Ibu jangan marahin Lala ya, nasihati dengan baik. InsyaAllah Lala pasti bisa
berubah.”
Bu Nesya :” Iya Bu, terimakasih. Kalau begitu saya izin pamit. Asalamualaikum”
Bu Ika :”Waalaikum salam, hati-hati, Bu.”
****

Sesampai dirumah, Lala bersama Ibu dan Ayahnya berkumpul di ruang tamu untuk
membahas tentang nilai rapot Lala. Lala yang tau akan dimarahi ia hanya pasrah.
Pak Rama :”Bagaimana Bu, nilai rapot Lala?”
Bu Nesya :”Banyak yang jelek Pak. ini lihat sendiri. Bu Ika bilang sama Ibu kalau di selama
semester satu ini, Lala malas belajar, jarang mengerjakan tugas dan sering menyontek. Bu Ika
juga bilang kalau Lala bisa tidak naik kelas.”(Sambil memberikan rapot Lala)
Pak Rama :”Lala kenapa malas belajar? (sambil melihat nilai rapot Lala)”
Lala :”Lala minta maaf Pak, Bu. Selama ini Lala selalu malas belajar karena Lala pikir
bisa santai-santai dulu karena baru kelas sepuluh.”(tidak berani menatap bapaknya)
Pak Rama :”Lala lihat bapak, Justru karena masih kelas sepuluh Lala bisa mulai berlatih untuk
rajin belajar. Lala nggak pengen kan tidak naik kelas? Lala pengen nanti bisa kuliah kan?”
Lala :”Iya Pak, maafin Lala. Lala nyesel Pak. (Lala menangis)”
Bu Nesya :”Lala, ibu sama bapak itu tidak menuntut kamu untuk mendapatkan nilai yang
selalu tinggi, tidak menuntut kamu untuk jadi juara kelas. Tapi ibu sama bapak mau kamu
bertanggungjawab sama kewajiban kamu sebagai pelajar.”
Pak Rama :” kalau Lala memang menyesal, janji sama bapak dan ibu kalau Lala di semester
dua ini harus lebih rajin belajar ya? Jangan kecewakan Bapak sama Ibu ya La.”
Lala :”Iya Lala janji Pak, Bu. Lala akan berusaha lebih rajin belajar di semester dua ini.”
Pak Rama :”Ini baru Lala anak bapak, ya kan Bu?” (mengacungkan jempol untuk Lala)
Bu Nesya :” Iya Pak, anak bapak sendiri kok.”(memasang wajah cemberut)
Lala dan Pak Rama lau tertawa karena melihat wajah ibunya yang cemberut.
Sejak percakapan bersama keluarganya sore itu, Lala mulai berubah menjadi lebih rajin
belajar dan mengerjakan tugas-tugas sekolahnya.

Anda mungkin juga menyukai