Anda di halaman 1dari 23

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.................................................................................................. 1
DAFTAR ISI.................................................................................................................. 2
KATA PENGANTAR................................................................................................... 3
BAB I PANDAHULUAN............................................................................................. 4
A. Dasar Pemikiran.................................................................................................. 4
B. Tujuan Program................................................................................................... 5
C. Mekanisme Program........................................................................................... 6
BAB II PENULISAN KARYA ILMIAH REMAJA.................................................. 8
A. Pengertian........................................................................................................... 8
B. Langkah-langkah Penelitian................................................................................ 8
C. Memilih Ide Penelitian........................................................................................ 8
D. Merumuskan Judul.............................................................................................. 9
BAB III BAGIAN ISI KARYA ILMIAH REMAJA (KIR)...................................... 10
A. Pendahuluan........................................................................................................ 10
B. LandasanTeori dan Kerangka Berpikir............................................................... 11
C. Metode Penelitian................................................................................................ 12
D. Hasil dan Pembahasan........................................................................................ 13
E.Penutup................................................................................................................. 14
BAB IV LAY OUT DAN TEKNIK PENULISAN..................................................... 15
A. Jenis dan Ukuran Kertas..................................................................................... 15
B. Tipe Huruf........................................................................................................... 15
C. Pengaturan Kertas............................................................................................... 15
D. Pengaturan Jarak Baris atau Spasi...................................................................... 15
E. Jumlah Halaman.................................................................................................. 15
F. Nomor Halaman.................................................................................................. 15
G. Format Penulisan Bab......................................................................................... 16
H. Format Urutan Sub Bab...................................................................................... 16
I. JudulTabel dan Gambar....................................................................................... 16
J. Penulisan Daftar Pustaka..................................................................................... 16
LAMPIRAN................................................................................................................... 17

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkah rahmat dan karunia-Nya yang sehingga
Tim penelitian SMAN 1 Rembang dapat menyelesaikan dokumen Panduan Karya Ilmiah
Remaja tahun 2022.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
dokumen ini.
1. Ibu Endang Sri Lestari, S.Pd., Kepala SMA Negeri 1 Rembang.
2. Para Wakil KepalaSekolah dan Kepala Tata Usaha
3. Tim pembimbing KIR SMA Negeri 1 Rembang.
4. Pihak-pihak lain yang terlibat secara tidak langsung
Panduan ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan penulis.
Oleh karena itu, penulis megharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
di masa mendatang.
Penulis berharap dokumen ini bermanfaat sebagai pedoman penyusunan laporan
penelitian siswa-siwi SMA Negeri 1 Rembang. Pada akhirnya penulis berharap, semoga ini
semua mendapat ridho dari Allah SWT.

Penulis

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Sebagai lembaga pendidikan yang memiliki visi ketrampilan Abad-21, SMA Negeri
Rembang berusaha menumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi dalam hal ini
adalah kemampuan menulis. Pembiasaan menulis akan memunculkan ide dan gagasan
siswa yang kreatif dan inovatif. Pada akhirnya akan bermunculan karya-karya anak bangsa
untuk kemajuan bangsa. Hal ini dapat mewujudkan tujuan pendidikan seperti yang
tercantum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional no 20 tahun 2003, yaitu
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Di jaman kemajuan teknologi ini, anak-anak sebagai peserta didik jarang sekali
melakukan aktivitas menulis. Anak-anak menghabiskan waktu luangnya untuk
memanfaatkan alat-alat tekonologi yang canggih. Anak-anak lebih suka bermain game
dalam waktu yang lama, membuka-buka media sosial hanya untuk membaca curhatan,
melihat televisi dengan tayangan sinetron dan film mancanegara dengan durasi yang lama.
Anak-anak tidak meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku pengetahuan umum,
majalah atau buku-buku yang menunjang pelajaran. Hal ini memang berbeda dengan tahun
1980-an, dengan masyarakat masih jarang mempunyai bahan bacaan, begitu datang koran
atau majalah maka anak-anak antri untuk membacanya dan sangat menunggu-nunggu
kehadiran bacaan tersebut. Hal ini berarti masalah membaca dan menulis mengalami
penurunan karena berkembangnya teknologi. Dikatakan masyarakat belum terbiasa
melakukan sesuatu berdasarkan pemahaman dari membaca dan dapat mengaktualisasikan
diri melalui tulisan. Membaca dan menulis belum mengakar kuat dalam kehidupan
masyarakat. Masyarakat lebih sering menonton atau mendengar dibandingkan membaca
apalagi menulis.
Semua orang dapat menyampaikan ide dan gagasan baik lewat lisan maupun tulisan
yang dapat membangun dan mengembangkan sains dan disiplin ilmu lainnya. Ide dan
gagasan akan lebih baik jika diawali dengan membaca untuk menambah wawasan. Setelah
wawasan luas didapat dari membaca akan lebih baik lagi ide dan gagasan dituangkan
dalam tulisan yang akan dikenal dan dikenang oleh orang lain. Hal ini dapat dilakukan oleh
semua peserta didik, apalagi peserta didik SMA. Pada hakekatnya ide dan gagasan itu
ditulis dalam sebuah eksposisi. Eksposisi berusaha untuk memperluas pandangan dan
pengetahuan seseorang mengenai obyek yang digarapnya. Menurut Keraf (1999), menulis
eksposisi harus memenuhi syarat (1) mengetahui dengan detail semua tentang subyek atau
topik garapannya. Hal ini dapat diperluas dengan penelitian lapangan, observasi,
wawancara, dan studi kepustakaan. (2) Kemampuan menganalisa persoalan secara jelas

4
dan konkret. Bahan yang diperoleh dengan berbagai cara di atas harus diolah, diseleksi,
dievaluasi, dan dianalisa untuk dituangkan dalam sebuah tulisan. Eksposisi di atas
dinamakan tulisan secara ilmiah. Sedangkan menurut Susilowarno (dalam Siregar, 2015),
karya ilmiah adalah suatu karya yang dihasilkan melalui cara berpikir dengan penalaran
logis, sistematis, rasional dan ada koherensi antar bagian-bagiannya.
Keberadaan karya tulis ilimiah di sekolah menjadi esensial karena adanya dua
tindakan yang ikut membangun potensi peserta didik secara optimal yaitu kegiatan
meneliti dan menulis (Siregar. 2015). Kegiatan meneliti dan menulis karya ilmiah
merupakan kegiatan yang sangat menarik dan menyenangkan, peserta didik akan
mendapatkan pengalaman, wacana, kepekaan terhadap lingkungan karena rasa
keingintahuannya, pemompaan semangat, keterampilan sains dan bahkan prestasi dan
masa depan yang lebih cerah. Selain itu, dengan memiliki keterampilan meneliti dan
menulis, sudah pasti bermanfaat, setidaknya ketika para peserta didik menapaki studi di
perguruan tinggi. Untuk itulah dalam rangka untuk memberi bekal persiapan ke perguruan
tinggi, di SMA Negeri 1 Rembang memiliki program penyusunan karya tulis ilmiah untuk
peserta didik. Dengan program ini SMA Negeri 1 Rembang dapat meningkatkan literasi
membaca dan menulis peserta didik dan diharapkan peserta didik SMA negeri 1 Rembang
menjadi pribadi yang berjati diri dan maju dalam prestasi, sesuai visi SMA negeri 1
Rembang. Program ini dipandang sebagai program unggulan di SMA Negeri 1 Rembang.
Untuk itu dengan tidak memandang perbedaan peserta didik, semua peserta didik menjadi
sasarannya. Memandang bahwa penulisan karya tulis ilmiah ini penting maka sekolah
menetapkan bahwa penulisan karya tulis ilmiah ini menjadi salah satu persyaratan peserta
ujian sekolah. Untukselanjutnya program inidisebutpenyusunankaryailmiahremaja (KIR).
B. Tujuan Program
Secaraumum kegiatan penyusunan KIR bagi siswa di SMA Negeri 1 Rembang
memiliki tujuan untuk meningkatkan kreatifitas, pengalaman, dan disiplin, serta daya juang
siswa dalam menguasai dan mengimbangi perkembangan IPTEK untuk dapat bersaing
pada era globalisasi.Secarakhusus kegiatan inimemiliki tujuan sabagai berikut :
1. Mengoptimalkan peran sekolah sebagai institusi pendidikan dan pengembangan bakat
siswa.
2. Memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara
berbagai mata pelajaran.
3. Merangsang ketertarikan siswa untuk terlibat dalam aktualisasi sikap-sikap ilmiah,
proses-proses ilmiah dan pembuatan produk ilmiah.
4. Meningkatkan kemampuan dan kreatifitas siswa dalam bidang ilmiah
5. Meningkatkan rasa ingin tahu siswa dalam usaha mengadaptasi, menggunakan, dan
memanfaatkan, serta mengikuti perkembangan IPTEK.

5
6. Meningkatkan kesadaran, disiplin, dan daya juang untuk memilki dan menguasai
IPTEK.
7. Merangsang siswa untuk mengimplementasikan metode, teknik, dan prosedur ilmiah
8. Mengembangkan sikap ilmiah, kejujuran, dan memecahkan gejala alam yang ditemui
secara ilmiah.
9. Membekali siswa tentang penulisan ilmiah untuk pendidikan yang lebih tinggi.
C. Mekanisme Program
1. Sosialisasi
Sosialisasi dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan
Sekolah (MPLS) bagi siswa kelas X. Kegiatan ini dilaksanakan pada tahun pelajaran
baru pada bulan Juli. Sosialisasi program ini menjadi salah satu materi pada MPLS.
2. Panduan Program
Setelah program disosialisasikan pada siswa maka langkah berikutnya tim yang terdiri
dari para pembimbing yaitu guru yang telah ditunjuk oleh kepala sekolah dengan surat
keputusan kepala sekolah menyusun program dan panduan. Kegiatan ini membahas
panduan yang telah disusun sebelumnya jika ada revisi untuk kesempurnaan buku
panduan. Buku panduan berisi materi yang akan diberikan pada siswa dan sistematika
laporan yang digunakan oleh SMA Negeri 1 Rembang. Selain itu juga membahas
kendala-kendala yang dialami pembimbing demi lancarnya program ini.
3. Pemberian Materi
Pemberian materi tentang karya tulis ilmiah diperuntukkan bagi kelas X. Pengisi
materi adalah guru SMA Negeri Rembang sesuai SK kepala sekolah, sekaligus sebagai
pembimbing.
4. Pemberian Tugas
Setelah semua materi diberikan dalam selanjutnya siswa diberi tugas untuk
mengajukan judul karya tulis ilmiah. Setelah siswa mengumpulkan judul tim guru
mengumumkan pembimbing untuk masing-masing siswa. Selanjutnyasiswa diminta
untuk konsultasi ke pembimbing tentang judul yang sudah diajukan. Pada libur
kenaikan kelas siswa diberi tugas untuk menyusun bab I sampai III dan dikumpulkan
pada waktu masuk minggu pertama tahun pelajaran baru atau siswa sudah memasuki
kelas XI. Penyusunan bab IV dan V akan dikerjakan pada waktu libur semester 1.
5. Pembimbingan
a. Bersama
Pembimbingan secara bersama adalah kegiatan pertemuan antara pembimbing
dengan seluruh siswa yang dibimbing. Kegiatan ini untuk mempermudah
pembimbingan dengan menyampaikan hal-hal yang sifatnya umum. Pembimbing
akan menyampaikan semua kesalahan yang dilakukan dalam karya tulis siswa dari
hasil koreksi pembimbing. Selain kesalahan yang disampaikan, pembimbing juga

6
menyampaikan langkah penyelesaian dari kesalahan yang telah dilakukan. Kegiatan
ini dilaksanakan setelah jam kegiatan belajar mengajar. Pembimbingan bersama
dilaksanakan dua kali yaitu untuk membahas judul dan bab I sampai III.
b. Individu
Setelah pembimbingan Bersama, dilanjutkan untuk pembimbingan individu.
Pembimbingan individu adalah kegiatan pembimbingan persiswa langsung
berhadapan dengan pembimbing. Teknis pembimbingan individu diserahkan
sepenuhnya kepada pembimbing.
6. Lomba
Untuk melatih berkompetisi diadakan lomba karya tulis ilmiah tiap tahun. Dari hasil
penelitian yang sudah jadi dari tiap masing-masing pembimbing memilih 2 karya tulis
ilmiah. Kemudian dari semua karya yang telah diseleksi oleh pembimbing
dikumpulkan oleh panitia untuk diseleksi ke tahap berikutnya. Kriteria penilaiannya
adalah berdasarkan isi penelitian, tata letak pengetikan, metode penelitian, kegunaan
penelitian dan tata bahasa yang digunakann. Siswa yang masuk 10 besar
mempresentasikan karyanya dihadapan 5 juri untuk dipilih juara 1, 2, dan 3. Kriteria
penilaian pada tahap ini adalah berdasarkan penampilan, tampilan presentasi,
ketepatan waktu, kelancaran komunikasi, kemampuan berargumen dan kegunaan
penelitian.

7
BAB II
PENULISAN KARYA ILMIAH REMAJA
A. Pengertian
Karya ilniah remaja (KIR)adalah karya ilmiah yang ditulis atau dikerjakan oleh
kalangan remaja. Karya ilmiah maksudnya karya tulis yang penggarapannya mengikuti
kaidah-kaidah ilmiah. Bukan dibuat dengan cara menghayal, bukan karya fiksi, bukan
karya rekaan seperti; puisi, cerpen, novel, cerita bersambung, dan dongeng. Karya ilmiah
setidak-tidaknya harus mempunyai 3 (tiga) syarat, yakni: (1) isi kajiannya berada dalam
lingkup pengetahuan ilmiah, (2) cara penggarapannya menggunakan metode ilmiah, dan
(3) cara penyajiannya/ penulisannya memenuhi syarat sebagai karya ilmiah.
KIR bukan karya hayalan. Oleh karena itu seorang yang ingin menyusun KIR tidak
bisa hanya dengan menghayal langsung bisa menyusun KIR. Penyusun harus membekali
diri dengan dasar-dasar ilmu pengetahuan sesuai dengan bidang garapan KIR yang akan
dikerjakan. Yang paling penting untuk diperhatikan dalam menyusun KIR adalah(1)
Mempunyai semangat pantang menyerah mengumpulkan teori-teori untuk menyusun
KIR baik dari buku-buku, majalah, internet, atau bertanya dan berdiskusi dengan orang-
orang yang ahli dalam bidang garapan KIR (2) Mempunyai rasa ingin tahu dan tidak
mudah percaya dengan hal-hal yang ada di sekitar kita sebelum ditelusuri secara detail
dari segi ilmiahnya. (3) Mempunyai kemampuan mensintesa antar teori-teori yang
dipahami dan mengkaitkan fenomena-fenomena yang ada di sekitar kita.
B. Langkah-langkah
Untuk menjamin hasil KIR yang baik, maka perlu disiapkan langkah-langkah utama
dalam kegiatan penelitian ilmiah, yaitu memilih ide penelitian, studi pendahuluan,
merumuskan masalah, merumuskan manfaat penelitian, memilih landasan teori, memilih
metode penelitian, menentukan variabel atau sumber data, menentukan dan menyusun
instrumen, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan menulis
laporan KIRserta melengkapi lampiran-lampiran.
C. Memilih Ide Penelitian
Memilih ide penelitian memerlukan suatu kepekaan dari calon peneliti. Ide atau
masalah penelitian bisa diperoleh dari berbagai cara, yaitu :
1. Dari membaca laporan penelitian-penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya dirasakan perlu dilakukan penelitian lanjutan, penelitian pendalaman, atau
penelitian pengembangan.
2. Dari mengamati: (a) fenomena-fenomena atau kejadian yang terjadi di alam sekitar
kita; (b) kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan
taraf hidupnya; (c) cara kerja yang dilakukan orang untuk mempercepat proses atau
meningkatkan mutu hasil produksinya; (d) hasil diskusi orang-orang sekitar kita atau
forum ilmiah yang membahas tentang mencari solusi suatu masalah.

8
3. Mencari titik-titik singgung atau kesesuaian secara logika dua atau lebih teori-teori
yang diketahui. Contoh: Dari teori menyebutkan lapisan ozon menipis sehingga
terjadinya global warming salah satu penyebabnya adalah adanya gas buang N2O dan
CO2 ke udara. Teori lain menyebutkan bahwa gas N2O dan CO2 dihasilkan oleh
banyak hal, di antaranya oleh tanaman yang diberikan pupuk kimia (Urea atau NPK)
yang digunakan petani. Titik singgungnya adalah: adakah jenis pupuk lain (ramah
lingkungan) yang tidak terlalu banyak menghasilkan gas N2O dan CO2?
4. Mencari cara-cara baru atau teknologi baru untuk mempermudah cara kerja dari pada
cara-cara kerja yang selama ini secara tradisi dilakukan orang atau masyarakat. Cara-
cara baru untuk meningkatkan jumlah hasil produksi dari pada cara-cara yang selama
ini secara tradisi dilakukan orang atau masyarakat. Cara-cara baru untuk
meningkatkan mutu hasil produksi dari pada cara-cara yang selama ini secara tradisi
dilakukan orang atau masyarakat.
5. Memanfaatkan suatu bahan yang selama ini terbuang menjadi limbah oleh masyarakat
padahal secara teori suatu bahan itu mengandung unsur-unsur yang dapat
dimanfaatkan jika dilakukan pengolahan seperti limbah dapur atau pedagang sayur
untuk kompos, limbah serbuk gergaji kayu untuk media tanaman atau bahan bakar
kompor, tai ternak untuk bio gas, tombong kelapa untuk selai.
D. Merumuskan Judul
Apabila telah diperoleh ide penelitian dan informasi yang cukup dari studi
pendahuluan maka langkah berikutnya adalah merumuskan judul. Judul penelitian adalah
hal yang terpenting dilakukan agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan akurat
dalam pengumpulan teori penelitian serta data pendukung.
Judul karya ilmiah dinyatakan dengan akurat dan padat permasalahan serta bentuk
tindakan yang dilakukan peneliti sebagai upaya pemecahan masalah. Formulasi judul
hendaknya singkat, jelas, dan sederhana namun secara tersirat telah menampilkan sosok
karya ilmiah. Dari kalimat judul penelitian sudah dapat digambarkan hal yang diteliti dan
secara tidak langsung dapat diketahui manfaatnya bagi masyarakat tertentu atau
masyarakat umum. Inti kalimat judul penelitian adalah “Hal yang diteliti dan objeknya”
dapat ditambah “manfaatnya” jika dipandang perlu.Contoh judul penelitian KIR:
1. Mie Daun Murbei sebagai Makanan Alternatif untuk Pengidap Diabetes
2. Pemanfaatan Buah Pare sebagaiPestisidaNabatiuntukTanamanSawiPutih
3. Selai Tinta Cumi (Loligo Sp) Makanan Sehat Anti Kanker
4. PengaruhTampilan Cover BukuterhadapMinat Baca dan BelajarSiswa
5. Eksistensi Budaya Seni Musik Tradisional Karawitan di Era Modern di Kabupaten
Rembang
6. Embrio Museum Kapal Nusantara Sebagai Penunjang Perekonomian Desa Punjulharjo
Kabupaten Rembang

9
BAB III
BAGIAN ISI KARYA ILMIAH REMAJA (KIR)

A. Pendahuluan
Bab I berupa pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, dan manfaat penelitian.
1. Latar Belakang Penelitian
Bagian ini merupakan pintu masuk bagi peneliti untuk mengungkap kesenjangan
yang terjadi antara kebenaran teoretis dan realitas di lapangan, antara harapan dan
kenyataan. Latar belakang mencakupi isu-isu mendasar yang menunjukkan bahwa
tema/topik penelitian tersebut penting dan menarik untuk diteliti. Pada bagian ini
dipaparkan isu-isu penting, isu-isu yang sedang berkembang, dan menarik yang
menjadi titik perhatian peneliti. Akhirnya peneliti menemukan peluang untuk
melakukan kajian lebih mendalam tentang persoalan tersebut. Paparandidasarkandari
ide penelitian yang didapatkandarihasilkajian yang didapatdarijurnal, buku,
suratkabar, majalah, maupun media elektronik.
2. Menulis Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pemetaan faktor-faktor, aspek-aspek, atau variabel-
variabel yang saling terkait. Hal-hal penting dalam merumuskan masalah adalah
sebagai berikut :
a. Masalah dirumuskan secara spesifik dan operasional, sehingga menjadi mudah
diamati dan diukur indikator-indikatornya.
b. Masalah penelitian dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan
untuk lebih menfokuskan jawaban atau pemecahan masalah yang akan
diperoleh.
c. Rumusan masalah penelitian kuantitatif yang berupa pertanyaan, menggunakan
kata “apakah” dan dapat menggunakan kata “berapa besar”.
d. Rumusan masalah penelitian kualitatif yang berupa pertanyaan, menggunakan
kata “bagaimanakah” dan/atau “mengapa”.
e. Masalah dirumuskan dengan kalimat yang sederhana, pendek, dan padat.
Contoh judul “Mie Daun Murbei sebagai Makanan Alternatif untuk Pengidap
Diabetes”. Dari judul itu dipilah menjadi 2 variabel, yaknimiedaunmurbei dan
diabetes. Dari pemilahan judul penelitian menjadi 2 variabel tersebut tinggal
dirumuskan menjadi kalimat pertanyaan yakni:
1) Bagaimana proses pembuatan mie daun murbei ?
2) Seberapa efektif mie daun murbei untuk penderita diabetes ?

10
3. Merumuskan Tujuan Penelitian
Bagian ini berupa pernyataan yang hendak dicapai sesuai dengan rumusan
masalah. Tujuan penelitian dinyatakan dengan kalimat deklaratif dengan
menggunakan kata kerja operasional, seperti menentukan, mendeskripsi,
mengidentifikasi, memaparkan, menguji, mengembangkan, menemukan. Kata kerja
menjelaskan dan mengetahui dihindari dalam rumusan tujuan.
4. Merumuskan Manfaat Penelitian
Manfaat hasil penelitian berisi dua hal, yaitu manfaat teoretis (akademis) dan
praktis. Manfaat teoretis adalah kegunaan hasil penelitian terhadap pengembangan
keilmuan. Manfaat praktis adalah kegunaan hasil penelitian untuk kepentingan
masyarakat penggunanya.
B. Landasan Teori dan Kerangka Berpikir
Bab II berisi landasan teori dan kerangka berpikir.
1. LandasanTeori
Cara atau tips yang praktis untuk menyiapkan diri dalam menyusun
landasanteoriadalahsebagai berikut :
a. Pahami betul judul penelitian dan masalah penelitian. Apakah variabel-variabel
yang ada dalam judul penelitian atau masalah penelitian. Landasanteoripada
dasarnya adalah teori-teori yang perlu dipahami atau diketahui terlebih dahulu
oleh peneliti sebelum dilakukan penelitian sehingga penelitian tidak salah arah.
Jika teori belum diketahui peneliti atau penulis mana mungkin dia bisa melakukan
peneliti.Contoh pembanding dalam kegiatan sehari-hari, kita disuruh orang untuk
mencari seorang ibu di pasar karena anak bayinya dititipkan sedang menangis.
Sedangkan kita tidak tahu dan tidak pernah mengenal si ibu bayi itu. Kalau sosok
ibu-ibu di pasar banyak tetapi manakah ibu yang diperlukan oleh bayi itu. Jika
kita langsung mencari sosok ibu yang dimaksud di kerumunan orang-orang di
pasar sama saja dengan buang-buang waktu dan tenaga dan kemungkinan besar
kita akan kehilangan arah pencarian. Oleh karena itu yang perlu dilakukan
sebelum mencari sosok ibu yang dimaksud adalah menanyakan ciri-ciri si ibu.
Dalam penelitian ilmiah ciri-ciri si ibu itu disebut denganlandasanteori. Dari ciri-
ciri si ibu atau dari landasanteori itulah kita akan memiliki kesiapan melakukan
penelitian.
b. Dari variabel-variabel dalam judul dan masalah penelitian dapat dicatat pointer-
pointer landasanteori yang perlu dicari atau diburu baik di perpustakaan, toko
buku, menanyakan orang-orang sekitar yang mungkin punya buku yang berkaitan,
dan melacak di media internet. Bahan dari buku-buku, majalah, atau internet
paling tidak untuk satu pointer variabel didukung oleh 2 (dua) sumber.

11
Dari judul yang dijadikan contoh di atas: “Mie Daun Murbei sebagai Makanan
Alternatif untuk Pengidap Diabetes”, landasanteori yang dituliskan adalah tumbuhan
murbei dan diabetes.
2. Kerangka Berpikir
Bagian ini berisi gambaran tentang alur pikir peneliti yang disusun secara
sistematis dalam memecahkan atau menjawab masalah penelitian. Kerangka berpikir
penelitian kuantitatif berisi penjelasan tentangmasalah dan keterkaitan (hubungan,
pengaruh atau perbedaan) antarvariabel. Kerangka berpikir penelitian kualitatif berisi
penjelasan cara memahami fenomena dan alur pemecahan masalah secara logis.
Kerangka berpikir penelitian pengembangan dan sains berisi unsur-unsur: (1)
permasalahan, (2) teknik penyelesaian masalah yang disusun berdasarkan konsep-
konsep teori dan/atau data empiris, dan (3) hasil akhir yang diharapkan.
Kerangkaberpikirdisertaidenganbagan.
C. MetodePenelitian
Bab IIIberupametodepenelitianberisi jenis dan rancanganpenelitian, tempat dan
waktupenelitian, data dan sumber data penelitian, teknik dan instrumenpengumpul data,
dan teknikanalisis data.
1. Jenis Penelitian dan RancanganPenelitian
Peneliti menuliskan jenis penelitian yang digunakan. Terdapat berbagai jenis
penelitian, yaitu penelitian deskriptif, kuantitatif, kualitatif, kausal komparatif,
eksperimental, korelasional, dan lain-lain. Rancangan penelitian adalah Strategi
mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan
karakteristik variabel dan tujuan penelitiserta prosedur atau langkah-langkah yang
harus ditempuh.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Dituliskan tempat dan waktu dilaksanakannya penelitian. Tempat ditulis alamat
lengkap dan waktu ditulis selama berlangsung dilaksanakannya penelitian dari awal
sampai akhir.
3. Subjek dan ObjekPenelitian
Objek penelitian pada hakikatnya adalah topik permasalahan yang dikaji dalam
penelitian. Namun demikian, pengertian objek penelitian sering kali tertukar dengan
subjek penelitian. Subjek penelitian adalah informan atau narasumber yang menjadi
sumber data penelitian. Objek penelitian adalah permasalahan yang diinvestigasi.
4. Data dan Sumber Data Penelitian
Data penelitian dapat berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif adalah
data yang berbentuk bilangan atau angka. Data kualitatif adalah data yang bukan
berbentuk bilangan atau angka. Sumber data penelitian kualitatif adalah informan;
gejala, peristiwa, kejadian, proses, perilaku, aktivitas, tempat, dan dokumen. Peneliti

12
harus menjelaskan serta menyebutkan siapa dan apa sumber data penelitiannya.
Penjelasan ini sangat penting karena berkaitan dengan teknik pengumpulan datanya.
Peneliti harus menyebutkan jenis data dan sumber data secara rinci dalam satu
kesatuan.Sumber data terdiriatas data primer dan data sekunder. Data primer
merupakansumber data suatupenelitian yang diperolehpenelitisecaralangsung
(tidakmelaluiperantara). Misalnyapenelitimengambil data denganmetodewawancara,
angket, observasi, dan lain-lain. Data sekundermerupakan data yang
diperolehpenelitidarisumber data secaratidaklangsungmelalui media perantara. Data
sekunderberupabukti, catatan, ataulaporan yang telahtersusundalamarsipatau data
dokumenter.
5. Teknik dan InstrumenPengumpulData
Teknik dan instrumen pengumpul data harus ditentukan secara tepat sehingga
diperoleh data yang akurat sesuai dengan permasalahan dan tujuan
penelitiannya.Instrumen pengumpul data yang digunakan bergantung pada pendekatan
penelitiannya. Pada penelitian kuantitatif biasanya digunakan instrumen tertutup dan
karena itu, pada bagian ini peneliti harus menjelaskan prosedurpenyusunan, jenis,
skala pengukuran, serta prosedur pengujian validitas dan reliabilitas instrumen
pengumpul data.
Dalam penelitian kualitatif, instrumen pengumpul data adalah peneliti sendiri.
Peneliti memiliki keterbatasan dalam mengingat dan menentukan data yang harus
dikumpulkan. Untuk itu, peneliti memerlukan alat bantu yang berupa pedoman
wawancara, pedoman observasi, atau pedoman studi dokumen agar pengumpulan data
penelitiannya dapat terarah dan terfokus pada permasalahan yang ingin dipecahkan.
Peneliti harus menjelaskan alat bantu pengumpulan data yang digunakan, prosedur
pengembangan, serta argumen penggunaannya.
6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data berkenaan dengan upaya untuk memahami data secara akurat
dan objektif. Analisis data bertujuan untuk menemukan jawaban atas masalah yang
dirumuskan pada bab pendahuluan. Dalam penelitian kuantitatif, analisis data
dilaksanakan dengan bantuan statistik atau teknik analisis statistik. Tujuan analisis
statistik adalah untuk menguji hipotesis statistik. Peneliti harus menjelaskan teknik
analisis statistik yang digunakan (analisis korelasi dan regresi, analisis jalur, analisis
komparasi) beserta alasan-alasannya. Dalam penelitian kualitatif, analisis data dapat
dilakukan dengan beberapa teknik seperti analisis deskriptif kualitatif, flow analysis
models, interactive analysismodels. Peneliti harus memilih salah satu teknik analisis
data beserta prosedur analisisnya.

13
D. Hasil dan Pembahasan
Bab IV berupahasil dan pembahasanberisihasilpenelitian dan
pembahasanpenelitian.
1. Hasil Penelitian
Pada bagian ini disajikan temuan hasil penelitian, baik yang berkaitan dengan
deskripsi data tiap-tiap variabel, dan hasil analisis data. Secara umum, hasil analisis
data merupakan bagian yang terpenting karena peneliti dapat memaparkan makna
temuan secara sistematis, dan mendalam. Adapun data dan hasil perhitungan statistik
secara lengkap disajikan dalam lampiran.
Dalam penelitian kualitatif, hasil temuan penelitian disajikan dalam bentuk
deskripsi kualitatif tentang hasil analisis dari tiap-tiap subjek dan/atau objek
penelitian. Penyajian temuan ini harus memperhatikan aspek-aspek atau indikator-
indikator utamanya. Rincian hasil temuan dalam penelitian kualitatif dapat disatukan
dengan pembahasannya dan disajikan dalam bab-bab tersendiri sesuai dengan
permasalahan yang dikaji.
2. Pembahasan
Pembahasan merupakan upaya untuk memahami temuan hasil penelitian secara
sistematis, dan mendalam dari tiap-tiap variabel atau subjek dan/atau objek penelitian.
Pembahasan merupakan upaya untuk menjawab pertanyaan mengapa temuan yang
diperoleh seperti itu dan bukan seperti yang lain. Untuk itu, pembahasan harus
dilaksanakan dengan memperhatikan indikator-indikator dari tiap-tiap variabel atau
subjek dan/atau objek penelitian.
Selain itu, pembahasan harus sampai pada temuan sintesis
(jawabanumumatasrumusanmasalah) sebagai hasil diskusi antara temuan
empirisatauriil dengan teori yang relevan dan hasil penelitian terdahulu. Hasil
pembahasan dapat berupa sanggahan terhadap teori atau hasil penelitian terdahulu.
Pada akhir pembahasannya, peneliti dapat memberikan argumentasi logis dalam
menginterpretasikan temuan penelitian.
E. Penutup
Bab V berupapenutupberisisimpulan dan saran.
1. Simpulan
Bagian ini berisi pernyataan singkat berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
yang merupakan jawaban atas permasalahan penelitian. Simpulan bukanpengulangan
hasil temuan penelitian, melainkan sebuah proposisi yang menunjukkan pada kualitas.
2. Saran
Saran dirumuskan secara operasional berdasarkan simpulan dan implikasi hasil
penelitian. Saran diajukan atau ditujukan kepada pihak-pihak tertentu secara tegas dan
jelas sesuai dengan manfaat hasil penelitiannya

14
BAB IV
LAY OUT DAN TEKNIK PENULISAN

A. JenisdanUkuranKertas.
Kertas yang digunakan adalah HVS putih70 g berukuran A4 (21 cm x 29,7 cm).
Pemakaian kertas di luar standar diperlukan dalam hal-hal tertentu seperti menyisipkan
kertas grafik, gambar, lampiran surat asli, lembar-lembar kuesioner dan semacamnya.
B. TipeHuruf
Huruf yang digunakan adalah font Times New Roman dengan ukuran 12 untuk
semua teks, khusus judul bab, subbab dan sub-subbab dicetak tebal.Ketika catatan kaki
dan entri dalam tabel atau gambar berukuran 10.
C. PengaturanKertas
Kertas diatur dengan margin 4 cm dari tepi kiri dan atas, 3 cm kanan dan bawah.
D. PengaturanJarakBarisatauSpasi
Naskah diketik 1.5 spasi, dimana setiap awal paragraf dimulai menjorok 7 ketukan
(0,75 cm), khusus abstrak 1 spasi.
E. JumlahHalaman
Penjelasan mengenai detail jumlah halaman, dapat dilihat pada tabel berikut :
No. Nama Bagian Jumlah Halaman
1 COVER 1
2 HALAMAN JUDUL 1
3 PENGESAHAN 1
4 PERNYATAAN KEASLIAN 1
5 MOTTO 1
6 KATA PENGANTAR Minimal 1
7 ABSTRAK 1
8 DAFTAR ISI Minimal 1
9 DAFTAR TABEL (KALAU ADA) Minimal 1
10 DAFTAR GAMBAR (KALAU ADA) Minimal 1
11 DAFTAR LAMPIRAN (KALAU ADA) Minimal 1
12 BAB I PENDAHULUAN Minimal 2
13 BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR Minimal 5
14 BAB III METODE PENELITIAN Minimal 4
15 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Minimal 7
16 BAB V PENUTUP Minimal 2
17 DAFTAR PUSTAKA Minimal 1
18 LAMPIRAN – LAMPIRAN Tidak ditentukan
JUMLAH TOTAL HALAMAN 32 s.d Tidak terbatas

F. NomorHalaman
Nomor halaman dengan angka Arab (1, 2, 3 dan seterusnya), font Times New Roman
12. Nomor halaman diletakkan di sebelah kanan bagian atas dengan tidak melanggar
batas margin, kecuali untuk awal bab, penomoran halaman ada di bawah tengah.
Nomorhalamanmulai cover dalam, pengesahan dan lain-lain diberinomor i, ii, iii dan
seterusnya di bagian bawah tengah. Halaman Daftar Pustaka, melanjutkan dari halaman
Bab Vsementara Lampiran tidak diberi nomor halaman.

15
G. Format Penulisan Bab
Penulisan menggunakan huruf kapital, dicetak tebal dan menggunakan angka
romawi, rata tengah.
H. Format Urutan Sub Bab
Pengaturan penomoran Sub Bab dan bagian-bagian yang mengandung beberapa
komponen, mengikuti aturan sebagaimana dicontohkan berikut :
A. ...........................
B. ...........................
1. ............................
2. ............................
a. ..........................
b. ..........................
1) ........................
2) ........................
a) ........................
b) ........................
(1) ......................
C. ............................
I. JudulTabel dan Gambar
Judul tabel terletak di atas tabel dengan posisi center. Judul gambar terletak di bawah
gambar dengan posisi center. Sebelum judul tabel, diberi kata Tabel dan nomor, nomor
berasal dari bab dan urutan. ContohTabel 4.1. Prosentase Kepemilikan Handphone,
artinya tabel tersebut terletak pada bab IV pada urutan pertama. Demikian juga pada
judul gambar.
J. Penulisan Daftar Pustaka
- Judul (tulisan DAFTAR PUSTAKA) harus ditulis dengan Font Times New Roman 12,
Kapital, Bold dan rata tengah.
- Spasi 1, paragraph before : 0, after :6.
- Ketentuan penulisan item-item daftar pustaka :
 Urutan penulisan data referensi adalah Nama Pengarang, Tahun Terbit, Judul Buku,
Kota Terbit, Nama Penerbit.
 Apabila nama pengarang lebih dari satu kata, maka nama terakhir dipindah ke
depan.
 Judul referensi di tulis italic, bold.
 Urutan referensi sesuai abjad pertama, dari mulai A sampai Z.

16
LAMPIRAN

Lampiran 1
Contoh penulisan Daftar Pustaka
(Spasi 1, Paragraph Before : 0, After : 6)

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2003. Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional

Keraf, G. 1999. Eksposisi Komposisi lanjutan II. Jakarta : Grasindo

Siregar, JR.2015. Pengembangan Karya Tulis Ilmiah Siswa Sebagai Kultur Sekolah Untuk
Mengembangkan Good School. http://guraru.org/guru-berbagi/pengembangan-karya-
tulis-ilmiah-siswa-sebagai-kultur-sekolah-untuk-mengembangkan-good-school/ (diakses
tanggal 3 November 2016).

17
Lampiran 2
Contoh Cover dan Halaman Judul

LAPORAN PENELITIAN

FENOMENA PERHITUNGAN WETON DALAM ADAT PERNIKAHAN DI DESA


JOLOTUNDO LASEM REMBANG JAWA TENGAH

Disusun guna memenuhi tugas akhir


Penelitian SMA N 1 Rembang

Disusun Oleh :
Nama : SalwaRihadatulAisy
NIS : 2018013519
Kelas : XII MIPA 2

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMAN) 1 REMBANG
REMBANG
2021

18
Lampiran 3
ContohLembar Pengesahan

LEMBAR PENGESAHAN

FENOMENA PERHITUNGAN WETON DALAM ADAT PERNIKAHAN DI DESA


JOLOTUNDO, LASEM, REMBANG, JAWA TENGAH

Peneliti

SALWA RIHADATUL AISY


2018013519

Telah disetujui oleh Pembimbing dan diketahui oleh


Kepala SMA Negeri 1 Rembang

Rembang, 16Oktober 2021


Mengetahui Menyetujui,
Kepala SMA Negeri 1 Rembang Pembimbing

Endang Sri Lestari, S.Pd. Nur Sholihin, S.Kom., M.Si.


NIP 19730511 199702 2 001 NIP 19820121 200604 1 009

19
Lampiran 4
ContohPernyataanKeaslian

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam laporan KIR ini benar-benar karya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam laporan KIR ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah. Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan
apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini.

Rembang, 16 Oktober 2021


Yang membuat pernyataan,

Salwa Rihadatul Aisy

20
Lampiran 5
Contoh Motto

MOTTO

“Gnothi Seauton” (Kenalilah dirimu sendiri dan jangan berlebihan)


-SOCRATES-
“Bekerja keras dan bersikap baiklah, hal luar biasa akan terjadi.”
-CONAN O’BRIEN-

21
Lampiran 6
Contoh Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkah rahmat dan karunia-Nya yang sehingga
peneliti dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan judul “Fenomena perhitungan weton
dalam adat pernikahan di desaJolotundo, Lasem, Rembang, jawa Tengah.”
Peneliti menyampaikan terima kasih atas segala bantuan, sehingga dapat tersusun
laporan karya ilmiah ini. Peneliti menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada :
5. Bapak Endang Sri Lestari, S.Pd., Kepala SMA Negeri 1 Rembang, atas kesempatan yang
diberikan sehingga peneliti dapat menyelesaikan kegiatan penelitian ini.
6. Bapak Nur Sholihin,S.Kom., S.Hi., M.Si., selaku pembimbing dalam penelitian ini.
7. Kedua orang tua yang telah memberikan motivasi dan semangat.
8. Kakak dan teman- teman yang membantu terselesaikannya penelitian ini yang tidak
mungkin kami sebutkan satu persatu.
Karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan
pengetahuan yang peneliti miliki. Oleh karena itu, peneliti megharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan penelitian di masa mendatang.
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat untuk masyarakat
luas. Selain itu dapat menambah informasi tentang wetondalamadatpernikahan.

Rembang, Oktober 2021

Penulis

22
Lampiran 7
ContohAbstrak

ABSTRAK

Fenomena Perhitungan Weton


dalam adat pernikahan di desa Jolotundo, Lasem, Rembang, Jawa Tengah

Oleh :
Salwa Rihadatul Aisy*)

Menikah merupakan suatu momen yang sangat istimewa yang terjadi pada diri manusia.
Namun terkadang jalan menuju pernikahan tidak semudah yang dibayangkan, banyak hal
yang mempengaruhi seseorang dalam memilih pasangan hidup. Salah satu faktor yang
mempengaruhi adalah weton calon pasangannya. Weton merupakan hal yang sangat penting
dalam pernikahan karena untuk menentukan keberuntungan dan kesuksesan calon pengantin.
Weton dimaknai sebagai hari kelahiran seseorang menurut penanggalan jawa, weton
adalah gabungan antara hari dan pasaran saat seseorang dilahirkan. Weton diterapkan dalam
adat pernikahan untuk mengetahui gambaran kehidupan seseorang. Dalam pandangan
masyarakat desa Jolotundo manusia lahir dengan membawa energi dan keberuntungan
masing-masing, energi ini kemudian terlihat gambaran watak seseorang. Selain untuk
menentukan keberuntungan, menghitung weton itu agar terhindar dari nasib sial dan
dijauhkan dari hal-hal yang bahaya supaya bias langgeng.
Dalam perhitungan weton biasanya terjadi ketidakcocokan, maka calon manten harus siap
mengganti pasanganya. Hal tersebut harus dilakukan supaya hal yang tidak diinginkan
tersebut tidak terjadi. Biasanya apabila terjadi pelanggaran maka calon pengantin harus siap
menanggung resikonya seperti diprotes masyarakat atau menjadi bahan olok-olok masyarakat.
Untuk menebus pelanggaran yang dilakukan oleh calon pengantin tersebut, calon pengantin
harus melalakukan acara slametan atau syukuran agar kedua calon pengantin diberi
perlindungan dari hal-hal yang buruk.
Simpulan yang didapat adalah weton merupakan hari kelahiran seseorang berdasarkan
penanggalan jawa yang digunakan untuk membeitahui tentang rezeki dan watak seseorang.
Weton digunakan dalam adat pernikahan karena untuk mengetahui keuntungan, kelancaran
rezeki dan keharmonisan dalam rumah tangga tersebut saat pernikahan dijalankan.
Kata kunci : Perhitungan jawa (weton), Perkawinan Jawa, Desa Jolotundo

*) Siswa SMA Negeri 1 Rembang

23
Lampiran 8
Sistematika Penulisan Keseluruhan

SISTEMATIKA KIR

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. LandasanTeori
B. Kerangka Berpikir
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan RancanganPenelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Subjek dan ObjekPenelitian
D. Jenis dan Sumber Data
E. Teknik dan InstrumenPengumpul Data
F. Teknik Analisis data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran

24

Anda mungkin juga menyukai